Protokol Etik Penelitian Kesehatan Yang Mengikutsertakan Manusia Sebagai Subyek
Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng(X/V) pada kotak atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian. P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1; S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017); C: Check List/Daftar Tilik G: Guideline CIOMS 2016 IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2 A. Judul Penelitian (p-protokol no 1)* Hubungan Kepatuhan Perawat dalam Kegiatan Rawat Luka Paska Operasi (post op) Berdasarkan SPO dengan Kejadian Infeksi Di Rumah Sakit Islam Lumajang. 1. Lokasi Penelitian : Rumah Sakit Islam Lumajang 2. Waktu Penelitian direncanakan (mulai – selesai): Maret – Juni 2018 Ya 3. Apakah penelitian ini multi-senter
√
4. Jika Multi senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari senter/institusi yang lain (lampirkan jika sudah)
√
B. Identifikasi (p10) 1. Peneliti (Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan) Peneliti Utama (PI) : MOCHAMAD ANDRI HERMANSYAH Institusi : STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong – Probolinggo
Tidak
2. Anggota Peneliti Institusi Sponsor (p9) Nama Alamat
: Pembimbing 1
3. Anggota Peneliti Institusi Sponsor (p9) Nama Alamat
: Pembimbing 2
: Ns. Achmad Kusyairi, S.Kep.,M.Kep : Jl. Raya Genggong Area Pendidikan “Hafsha” Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo
: Sunanto, S.KM.,M.Kes : Jl. Raya Genggong Area Pendidikan “Hafsha” Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo
Ringkasan usulan penelitian(p-protokol no 2) 1. ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah difahami oleh “awam” bukan dokter/profesi) Infeksi yang sering terjadi di Rumah Sakit disebut dengan infeksi nosokomial. Besarnya angka infeksi nosokomial merupakan hasil dari sebuah mutu pelayanan Rumah Sakit yang tidak maksimal. Penyebaran infeksi nosokomial di Rumah Sakit dipengaruhi oleh salah satu prosedur penting yang wajib dilakukan oleh seluruh petugas kesehatan yang ada di Rumah Sakit yaitu mencuci tangan, karena tangan merupakan media transmisi kuman (Pandjaitan, 2013). Infeksi Luka Operasi (ILO) umumnya disebabkan oleh bakteri. Contohnya adalah Staphylococcus, Streptococcus, dan Pseudomonas. Luka operasi dapat terinfeksi oleh bakteri-bakteri tersebut melalui berbagai bentuk interaksi, antara lain: interaksi antara luka operasi dengan kuman yang ada di kulit, interaksi dengan kuman yang tersebar di udara, interaksi dengan kuman yang telah ada di dalam tubuh atau organ yang dioperasi, interaksi dengan tangan dokter dan perawat, interaksi dengan alat-alat operasi (dr. Tjin Willy, 2018). 2.
Justifikasi penelitian (p3).Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaat nya untuk penduduk diwilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal)- Standar 2/A (Adil) Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Rumah Sakit Islam Lumajang pada bulan Desember 2018 berjumlah 38 pasien, SPO dalam pencegahan infeksi terakhir Februari 2018 tingkat kejadian infeksi nosokomial di RS Islam Lumajang terdapat 66% yang di antaranya Infeksi Luka Operasi (ILO) 19%, Infeksi Saluran Kemih (ISK) 9%, Flebitis 19%, Dekubitus 3%, dan Survelans MRSA 0%. Dari data tersebut angka kejadian infeksi yang paling tinggi adalah luka operasi. Tim PPI RS Islam Lumajang sudah pernah melakukan tindakan seperti melakukan promosi kesehatan mengenai tanda gejala pada tahap awal infeksi kepada pasien, dan melakukan tindakan pemutusan mata rantai penularan. Namun dalam pemutusan mata rantai penularan tersebut bergantung pada ketaatan petugas medis dalam melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, sebagai langkah awal studi pendahuluan, peneliti melakukan observasi langsung di ruang rawat inap khusus bedah dewasa, di RS Islam Lumajang terhadap 10 petugas keperawatan, peneliti membandingkan dengan observasi langsung antara SPO rawat luka paska operasi (post op) yang telah disahkan oleh pihak RS Islam Lumajang dengan implementasi rawat luka paska operasi (post op) oleh petugas keperawatan. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat membantu pasien untuk mendapat kualitas pelayanan keperawatan yang baik dari pihak rumah sakit melalui kegiatan pelaksanaan rawat luka paska operasi yang dilakukan oleh perawat
berdasarkan SPO, sehingga pasien menjadi puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit. C. Isyu Etik yang mungkin dihadapi 1. Pendapat peneliti tentang isyu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan bagaimana cara menanganinya (p4)– sesuaikan dengan 7 butir standar kelaikan etik (S) dan G berapa Nilai Sosial dan/atau Nilai Klinis : Parameter nilai sosial adalah adanya fenomena kebaruan (novelty) dan upaya mendiseminasikan hasil. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan perawat dalam kegiatan rawat luka paska operasi (post op) berdasarkan SPO dengan Kejadian Infeksi.
a.
b.
c.
d.
e.
Nilai Ilmiah (Desain Ilmiah) : Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila berdasar pada metode ilmiah yang valid. Metode yang digunakan adalah observasi dengan pendekatan cross sectional Pemerataan Beban dan Manfaat : Penelitian dapat diterima secara etik bila risiko telah diminimalisir (baik dengan mencegah potensi yang merugikan dan meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi) dan manfaat suatu penelitian lebih besar dibanding risiko. Dipastikan berbagai pihak akan mendapatkan manfaat yang besar dari penelitian ini baik secara teoritis maupun praktis. Potensi Risiko dan Manfaat : Hampir setiap penelitian yang mengikutsertakan subjek manusia akan memberikan beberapa “konsekuensi” misalnya risiko seperti ketidaknyamanan, pengorbanan waktu, atau biaya. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Lumajang, dimana rumah sakit tersebut mayoritas karyawannya adalah perawat pelaksana yang memberikan asuhan ke pasien dan melayani 24 jam. Jadi dipastikan tidak mengganggu aktivitas, ketidaknyamanan, kerugian waktu maupun biaya dalam penelitian tersebut. Bujukan (Inducements), Keuntungan Finansial, dan Biaya Pengganti : Penelitian harus dihindari kecurigaan atas klaim adanya “eksploitatif” terhadap subjek. Klaim berkaitan dengan aspek manfaat dan bahaya (benefit and harm), kerentanan (vulnerability), dan persetujuan (consent). Setiap penelitian, responden akan diminta mengisi form persetujuan untuk mengisi audit SPO rawat dan audit ILO. Tidak ada keuntungan yang didapatkan dan tidak ada paksaan menjadi responden. Perlindungan Privasi dan Kerahasiaan : Pelanggaran privasi dan kerahasiaan subjek penelitian adalah tidak menghormati subjek serta kerugian tidak kasat mata kepada subjek seperti stigma sosial, penolakan oleh keluarga atau masyarakat, atau kehilangan
f.
kesempatan. Penelitian dan data responden sangat dijamin kerahasiaannya. Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) atau Informed Consent (IC) : PSP/IC Informed Consent (IC) adalah persetujuan yang diberikan oleh individu kompeten yang telah menerima informasi yang diperlukan. PSP juga merupakan suatu proses komunikasi antara tim penelitian dan peserta sebagai subjek, yang dimulai sebelum penelitian dimulai dan terus dilakukan selama penelitian. Setiap penelitian, responden akan diminta mengisi form persetujuan untuk mengikuti mengisi audit SPO rawat luka dan audit ILO.
D. Ringkasan Daftar Pustaka 1. Ringkasan hasil hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian, termasuk yang belum dipublikasi yang diketahui para peneliti dan sponsor, dan informasi penelitian yang sudah dipublikasi, termasuk jika ada kajiankajian pada hewan. Maksimum 1 hal (p5)- G 4
NO . 1
2
SUMBER JURNAL / PENULIS DAN TEMPAT PUBLIKASI Andri Yulianto, Program Studi D III Keperawatan, STIKes Muhammadiyah Pringsewu
1) Miftahur Rahman 2) Tanto Haryanto 3) Vita Maryah Ardiyani,
METODE PENELITIAN DAN JENIS INSTRUMEN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. menggunakan rancangan survey analitik dengan metode penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang berada di ruang gelatik dan kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung yang berjumlah 38 orang. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 responden.. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang diberikan langsung kepada responden dan meminta responden untuk menjawab dengan memberikan tanda ceklist dan tanda silang (X) untuk setiap jawaban serta lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui kepatuhan perawat dalam melaksanakan prosedur perawatan luka. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Total Sampling yaitu dengan cara pengambilan sampel dari seluruh anggota populasi. Analisis univariat digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dan persentase dari semua variabel penelitian yang meliputi kepatuhan perawat dalam melaksanakan prosedur perawatan luka (variabel dependen) serta tingkat pengetahuan tentang perawatan luka (variabel independen). Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan luka dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan prosedur perawatan luka. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi square/kai kuadrat. Desain penelitian mengunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.
HASIL PENELITIAN Hasil: umur rata-rata responden 30,29 tahun, paling banyak responden lama bekerjanya 1,5-3,5 tahun dan sebagian besar responden tingkat pendidikannya D3 Keperawatan. Sebagian besar pengetahuan responden tentang perawatan luka baik, yaitu sebanyak 31 (81,6%). Sebagian besar responden patuh terhadap prosedur perawatan luka, yaitu sebanyak 29 (76,3%). Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang perawatan luka dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan prosedur perawatan luka di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun2016 dengan p-value 0,041 < α (0,05) dan OR 6,9.
Hasil: Di ketahui bahwa frekuensi responden berdasarkan karakteristik
1) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 3) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 63 pasien yang melakukan operasi dengan penentuan sampel penelitian menggunakan random sampling yang berarti pengambilan sampel secara acak dengan jumlah 20 pasien post operasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji spearman rank dengan menggunakan SPSS. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Pelaksanaan Prosedur Pencegahan Infeksi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kejadian infeksi. Kriteria inklusi adalah pasien post operasi di Rumah Sakit Islam Unisma - Malang pada hari ke-7 dan hari ke-10, bersedia menjadi responden. Sedangkan kriteria eksklusi pasien post operasi di Rumah Sakit Islam Unisma - Malang yang tidak bersedia menjadi responden, tidak hadir pada saat penelitian.
pada pasien post operasi di Rumah Sakit Islam Unisma – Malang. didapatkan kurang dari separuh (30%) responden berumur 30-39 tahun, lebih dari separuh 12 (60%) responden berjenis kelamin perempuan, didapatkan separuh 10 (50%) responden melakukan operasi caesar dan lebih dari separuh 25 (75%) responden baru satu kali melakukan operasi. Didapatkan lebih dari separuh 14 (70,0%) responden mendapatkan pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi baik. Didapatkan lebih dari separuh 11 (55,0%) responden mengalami proses penyembuhan luka cepat. Berdasarkan penilitian ini mengunakan uji spearman rank untuk menentukan hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi dengan proses penyembuhan lukapada pasien post operasi di Rumah Sakit Islam Unisma – Malang, keapsahaan data dilihat dari tingkat signifikasi (α) kurang dari 0,050. Hasil uji spearman rank diketahui dari p-value = (0,000) < (0,050) sehingga H0 ditolak yang artinya ada hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi dengan proses penyembuhan lukapada pasien post operasi di Rumah Sakit Islam Unisma – Malang
3 1) Imam Munandar 2) Yeni Koto2, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitaif yaitu dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Presentase usia responden sebagian besar berusia 21-30 tahun sebanyak 18 orang (60%) yang berarti bahwa responden dalam usia dewasa muda. 12 Data jenis kelamin responden paling banyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 22 responden (73%). Dewasa ini seorang wanita memiliki Dalam penelitian ini alat motivasi tinggi daripada pengumpulan data yang digunakan kaum laki – laki adalah kuisioner, Kuesioner disebabkan karena motif merupakan sejumlah pertanyaan untuk mengejar karir yang digunakan untuk memperoleh kerja, disamping tanggung informasi dari responden dalam arti jawab keluarga yang laporan tentang pribadinya, atau hal- dibebankan pada seorang hal yang ia ketahui.9 wanita sebagai seorang istri atau ibu untuk merawat anaknya, namun pada saat ini wanita untuk mencapai karir yang diharapkan, seorang wanita akan berusaha semaksimal mungkin bekerja keras dan tidak menjadikan gender sebagai halangan dalam pekerjaan. Sementara untuk data pendidikan terakhir responden yaitu paling banyak lulusan D3 keperawatan sebanyak 14 responden (47%), Pada dasarnya semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak
informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian bahwa minimal pendidikan terakhir di ruang X RSUD Ciawi Kabupaten Bogor adalah D3 keperawatan dan kebidanan. Pendidikan D3 adalah pendidikan yang cukup tinggi dalam keperawatan sehingga dapat dikatakan bahwa responden sudah memiliki kompetensi lebih khususnya dalam perawatan luka sehingga sudah sesuai SOP dalam merawat luka. Sedangkan Status kepegawaian Responden sebagian besar berstatus BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sebanyak 16 responden (53%). Sebagian besar tidak terjadi kejadian infeksi di ruang X RSUD Ciawi Kabupaten Bogor yaitu sebanyak 19 responden (63%). sedangkan sisanya 11 responden (37%). Infeksi luka operasi berada pada urutan ketiga terbanyak dalam infeksi nosokomial yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas serta meningkatnya biaya rumah sakit. Infeksi luka operasi merupakan salah satu komplikasi pascabedah abdomen dan infesi nosokomial yang sering terjadi pada pasien bedah. Luka dengan kemungkinan terinfeksi sangat kecil karena dilakukan dalam keadaan steril. Ruang operasi
4
1) Tutik Pamuji 2) Asrin 3) Ridlwan Kamaludin, Jurusan Keperawatan, FKIK Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
Uji instrumen dilakukan di RS Nirmala Purbalingga dengan jumlah responden sebanyak 15 perawat. Uji validitas ini menggunakan teknik korelasi product moment, kemudian didapatkan r hitung > r tabel, n = 10, r hitung = 0,602. Hail uji validitas pada 30 pertanyaan adalah valid. Selanjutnya kuesioner tentang pengetahuan SPO diuji reliabilitasnya dengan rumus Spearman Brown. Pertanyaan terbukti reliable karena didapat nilai r Spearman Brown (0,988) > nilai r tabel. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari subyek penelitian dengan cara wawancara, pengisian kuesioner dan observasi langsung terhadap responden. Data sekunder diperoleh dari buku yang berhubungan dengan penelitian dan data dari kegiatan tim peningkatan mutu RSUD Purbalingga. Analisa data menggunakan analisa univariat untuk mendeskripsikan setiap variabel penelitian dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi dari tiap variabel dan analisa bivariat untuk mencari hubungan antara variabel bebas (pengetahuan
memiliki peran penting dalam pencegahan infeksi karena diperkirakan 90% infeksi luka terjadi saat pembedahan. Namun seringkali padasaat perawatan luka pada pasien bedah di rumah sakit terjadi infeksi. Nilai P value = 0,000 yaitu berarti P value < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada Hubungan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan standar operasional prosedur perawatan luka operasi dengan kejadian infeksi luka operasi section caesaria di ruang X Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi. Semua responden (100%) berlatar belakang pendidikan Diploma III Keperawatan dengan golongan umur 2025 tahun terdapat 3 orang (11,5%), 26-30 tahun ada 19 orang (73,1%), 31-35 tahun ada 3 orang (11,5%), dan 36-40 tahun ada 1 orang (3,9%) dan memiliki masa kerja 15 tahun ada 16 orang (61,5%), 6-10 tahun ada 9 orang (34,6%), 16-20 tahun ada 1 orang (3,9%). Gambaran pengetahuan responden tentang SPO mengganti alat tenun dan SPO mengukur suhu badan yaitu 14 orang (53,8%) baik dan 12 orang (46,2%) cukup, SPO memberikan obat per oral 13 orang (50%) baik, 12 orang (46,2%) cukup dan 1 orang (3,9%) kurang, SPO menghitung denyut nadi dan pernapasan pasien 16 orang (61,5%) baik dan 10 orang (38,5%)
perawat) dengan variabel terikat (kepatuhan perawat terhadap pelaksanaan SPO profesi pelayanan keperawatan Uji statistik yang digunakan adalah Kendal Tau (τ ) untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel apabila data berbentuk ordinal atau rengking (Sugiyono, 2005).
5
Munazar, Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh
Metode pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan metode sampling jenuh, yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas merawat pasien post operasi di BLUD Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh tepatnya perawat di Ruang Bedah yang berjumlah 21orang.
cukup, SPO mengukur tekanan darah 20 orang (76,9 orang) baik dan 6 orang (23,1%) cukup. Gambaran tingkat kepatuhan perawat terhadap pelaksanaan semua SPO sama yaitu 24 orang (92,3%) patuh dan 2 orang (7,7%) cukup patuh. Pada SPO mengganti alat tenun dan memberikan obat per oral didapat nilai r = 0,267 dan r = -0,011, berarti ada hubungan antara pengetahuan SPO dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan SPO tetapi bersifat negatif, yaitu tingkat pengetahuan perawat tinggi tetapi kepatuhannya cukup.Sedang untuk 4 SPO yang lain yaitu mengukur suhu badan didapat nilai r = 0,022 menghitung denyut nadi r = 0,068 menghitung pernapasan pasien r = 0,182 dan mengukur tekanan darah r = 0,184 berarti ada hubungan antara pengetahuan SPO dengan kepatuhan pelaksanaan SPO yang bersifat positip yaitu tingkat pengetahuan perawat yang tinggi diikuti dengan tingkat kepatuhan yang tinggi pula. Berdasarkan analisis data terhadap hasil penelitian dan juga pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi, Tidak ada hubungan yang signifikan
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan pertanyaan. Untuk variabel independen (karakteristik perawat), data pengetahuan dikumpulkan dengan mengajukan kuesioner.
antara jenis kelamin perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi, Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi dengan nilai p=0.004, dan nilai OR=2,54, Ada hubungan yang signifikan antara masa kerja perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi dengan nilai p=0.003, dan nilai OR=2,77, Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi dengan nilai p=0.001, dan nilai OR=3,78, Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi dengan nilai p=0.028, dan nilai OR=2,20
E. Kondisi Lapangan 1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian (p8) lihat G-2 Hubungan Kepatuhan Perawat Dalam Pelaksanaan Kegiatan Rawat Luka Post Operasi Berdasarkan SPO Dengan Kejadian Infeksi 2. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan penelitian Fasilitas Umum : - Koperasi yang lengkap, mulai dari makanan ringan, keb persalinan, alat tulis, pulsa dan fotocopy - Area parkir yang luas dan nyaman - Cafetaria Fasilitas Layanan medis - IGD - Rawat Inap - Rawat Jalan
-
Kamar Bersalin Kamar Operasi Ruang Perinatologi
3. Informasi demografis / epidemiologis yang relevan tentang daerah penelitian
Ket : Luas Lahan : 6047 m2 Luas Bangunan : 5500 m2
F.
Disain Penelitian 1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian (p11) a. Tujuan umum Diketahuinya hubungan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan kegiatan rawat luka setelah operasi berdasarkan Standart Prosedur Operasional dengan kejadian infeksi di Rumah Sakit Islam Lumajang b. Tujuan Khusus a. Mengindentifikasi kepatuhan perawat dalam melaksanakan Standart Prosedur Operasional rawat luka paska operasi (post op) di RS Islam Lumajang. b. Mengidentikasi kejadian Infeksi Luka Operasi di RS Islam Lumajang. c. Menganalisis kepatuhan perawat dalam pelaksanaan Standart Prosedur Operasional dengan kejadian Infeksi Luka Operasi pada luka paska operasi di RS Islam Lumajang. i. Hipotesis : Ada hubungan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan kegiatan rawat luka post operasi berdasarkan Standart Prosedur
Operasional dengan kejadian infeksi luka operasi ruang Mina di RS Islam Lumajang. 2.
Deskipsi detil tentang desain penelitian. (p12) Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu vaiabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain (Sadjana, Nana dan Ibrahim, 2007), dengan pendekatan cross sectional dimana pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali pada satu saat (Ghazali, Sastromihardjo, Rochani, Soelaryo & Pramulyo, 2008). Desain ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variable idependen (Kepatuhan Perawat) dengan variabel dependen (Kejadian Infeksi)
3. Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok treatmen ditentukan secara random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka. (Bila bukan ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan) (p12) Tidak relevan G. Sampling 1. Jumlah subyek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya secara statistik (p13) Berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, maka diperoleh besar populasi sebanyak 38 pasien. Dengan memasukkan ke rumus teknik Accidental sampling. 2. Kriteria partisipan atau subyek dan justifikasi exclude/include. (Guideline 3) (p12) Kriteria inklusi 1) Perawat pelaksana di Ruang Nurse Station 2. 2) Pasien yang dirawat di Ruang Mina Rumah Sakit Islam Lumajang dengan luka paska operasi. 3) Pasien yang bersedia dilakukan perawatan luka. Kriteria ekslusi 1) Perawat yang tidak bersedia menjadi responden. 2) Pasien yang tidak bersedia menjadi responden. 3) Pasien masih dalam kondisi kritis atau penurunan kesadaran. 3. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak anak atau orang dewasa yang tidak mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan,
atau kelompok rentan, serta langkah langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (Guidelines 15, 16 and 17) (p15) Sampel bukanlah kelompok rentan baik itu anak atau orang dewasa yang tidak mampu memberikan persetujuan. Sampel adalah Sebagian Perawat Pelaksanadengan masa kerja ≥ 4 tahun yang bekerja di Rumah Sakit Islam Lumajang H. Intervensi (pengguna data sekunder, kualitatif, cukup tulis tidak relevan, lanjut ke manfaat) 1. Desripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk rute administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan (investigasi dan komparator (p17) Tidak relevan 4. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi selama penelitian (p 4 and 5) (p18) Tidak relevan 5. Treatmen/ Pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi kontraindikasi, selama penelitian (p 6) (p19) Tidak relevan 6. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20) Tidak relevan I.
Monitor Hasil Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran respon teraputik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang menerima treatmen (lihat lampiran) (p17) Instrumen penelitian menggunakan audit SPO rawat luka dan audit ILO
J.
Penghentian Penelitian dan Alasannya Aturan atau kriteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis, atau, dalam hal studi multi senter, kapan sebuah pusat / lembaga di non aktipkan, dan kapan penelitian bisa dihentikan (tidak lagi dilanjutkan) (p22) Subyek dapat diberhentikan apabila proses penelitian sudah terlaksana sepenuhnya sesuai dengan prosedur penelitian yang telah dijelaskan tahapan demi tahapannya.
K. Adverse Event dan Komplikasi (Kejadian Yang Tidak Diharapkan) 1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi, dan syarat penanganan komplikasi (Guideline 4 dan 23)
(p23) Pencatatan dan pelaporan disesuaikan dengan prosedur penelitian untuk meminimalkan komplikasi. 2. Resiko resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait dengan masing masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosudur yang akan diuji cobakan (Guideline 4) (p24) Tidak ada resiko dari adverse events dan terkait dengan obat L.
Penanganan Komplikasi (p27) 1. Rencana detil bila ada resiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat rencana detil, 4. Adanya asuransi, 5. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan 6. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian (Guideline 14) Tidak ada komplikasi dan asuransi karena penelitian ini jauh dari resiko/ luka fisik.
M. Manfaat 1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline 4) (p25) a) Bagi peneliti adalah peneliti dapat mengintegrasikan ilmunya yang telah diperoleh selama pendidikan untuk dapat diterapkan langsng di lapanagan khususnya tentang hubungan kecerasan emosional dengan ketrampilan komunikasi interpersonal perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
b) Bagi institusi pendidikan sebagai bahan informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah mengenai kecerdasan emosional dengan keterampilan komunikasi interpersonal perawat dalam memberikan asuhan keperawatan c) Bagi peneliti lanjut adalah penelitian ini bisa menjadi acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis mengenai kecerdasan emosional dengan keterampilan komunikasi interpersonal perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. 2. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan dihasilkan oleh penelitian (Guidelines 1 and 4)
(p26) Adanya perbaikan pelayanan maka secara tidak langsung masyarakat akan mendapatkan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan N. Jaminan Keberlanjutan Manfaat (p28) 1. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang signifikan, 3. Modalitas yang tersedia, 4. Pihak-pihak yang akan mendapatkan keberlansungan pengobatan, organisasi yang akan membayar, 5. Berapa lama (Guideline 6) Diharapkan tidak ada komplikasi dan resiko yang berlebihan, sehingga tidak ada jaminan kesehatan untuk mendapatkan keberlangsungan pengobatan. Apabila memungkinkan jaminan kesehatan yang digunakan adalah BPJS Kesehatan O. Informed Consent 1. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan prosudur yang direncanakan untuk mengkomunikasikan informasi penelitian kepada calon subyek, termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9)
(p30) Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti. Peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Bila menolak, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak - hak responden. 2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan anak jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19)
(p29)
Responden bukan ibu hamil P. Wali (p31) 1. Adanya wali yang berhak bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent (Guidelines 16 and 17)
Semua Responden diharapkan mampu membaca dan menulis 2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi belum cukup umur(Guidelines 16 and 17)
Tidak ada responden anak-anak Q. Bujukan 1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
Seluruh subyek penelitian tidak mendapatkan insentif berupa uang/ biaya transportasi. 2. Rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab untuk menginformasikan bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa mempengaruhi keberlansungan keterlibatan subyek dalam penelitian(Guideline 9) (p33) Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oeh keterlibatan subyek dalam penelitian ini, oleh karena dalam penelitian ini hanya dilakukan kepatuhan perawat dan kejadian infeksi 3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan (p34) Hasil penelitian ini akan disampaikan dalam bentuk Skripsi Tugas Akhir. R. Penjagaan Kerahasiaan 1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi dan kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)
Proses rekrutmen responden penelitian ini melalui kepala ruangan disesuaikan dengan kriteria penelitian.
2. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, termasuk kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali atas izin dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35) Dalam penelitian ini, semua data dan informasi identitas subyek penelitian dijaga kerahasiaannya yaitu dengan tidak mencantumkan identitas subyek penelitian secara jelas dan pada laporan penelitian nama subyek penelitian dibuat kode misalnya A01 dan seterusnya 3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subyek dibuat, di mana di simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi (Guidelines 11 and 12) (p36)
Kode dibuat saat pengisian kuesioner penelitian, kemudian data disimpan serta diarsip untuk kebutuhan penelitian saja 4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis (p37) Tidak ada S. Rencana Analisis 1. Deskripsi tentang rencana tencana analisa statistik, termasuk rencana analisa interim bila diperlukan, dan kreteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian prematur keseluruhan penelitian (Guideline 4) (B,S2);
a. Analisa Univariat Data dijabarkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentasei dari variabel kepatuahan perawat dan variabel kejadian infeksi dalam memberikan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Islam Lumajang b. Analisa Bivariat Uji statistic untuk mengetahui hubungan Kepatuhan Perawat dalam Kegiatan Rawat Luka Paska Operasi (post op) Berdasarkan SPO dengan Kejadian Infeksi di Rumah Sakit Islam Lumajang dengan uji statistic dengan chi square c. Penarikan Kesimpulan H1 : Ada hubungan ( α >0,05)
T.
Monitor Keamanan 1. Rencana rencana untuk memonitor keberlansungan keamanan obat atau intervensi lain yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite independen untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7);
Tidak ada keberlansungan keamanan obat atau intervensi lain
U. Konflik Kepentingan Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada komite lembaga tentang adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan (Guideline 25) (p42) Penelitian ini sangat minimal akan membutuhkan dana yang sangat besar
konflik
finansial
karena
tidak
V. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi yang dilakukan sponsor untuk capacity building untuk review ilmiah dan etika dan untuk riset riset kesehatan di negara tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)
Sebagai sumber informasi dan masukan bagi rumah sakit khususnya perawat untuk meningkatkan pelaksanaan komunikasi interpersonal dalam memberikan asuhan keperawatan serta sebagai pertimbangan rumah sakit dalam penyusunan rencana peningkatan mutu pelayanan kesehatan sehingga dengan adanya perbaikan pelayanan maka secara tidak langsung masyarakat akan mendapatkan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan 2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber sumber yang dialokasikan untuk aktivitas aktivitas pelibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk memudahkan pelibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh
mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44) a. b.
c. d. e. f.
Melakukan pendekatandan meminta ijin kepada kepala ruangan Melakukan pemilihan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi serta melakukan pendekatan informal kepada sampel yang diteliti dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian Memberikan lembar persetujuan / informed consent kepada perawat pelaksana di ruang Nurse Station 2. Membagikan audit kepada perawat pelaksana yang telah menyetujui menjadi responden Mengobservasi perawat dalam mengisi audit Mengecheck ulang lembar audit yang telah diisi
W. Hak atas Data
1. Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak publiksi hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan pada para PI draft laporan hasil riset (Guideline 24) (B dan H, S1,S7);
Data hasil penelitian ini akan digunakan, digandakan dan dilaporkan kepada : a. STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong, b. Rumah Sakit Islam Lumajang c. BAKESBANGPOL Kabupaten Lumajang, d. Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang X. Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Publikasi
1. Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seoerti epidemiology, generik, sosiologi) yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dan meminimalisir resiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan martabat dan kemulyaan mereka (Guideline 4) (p47) Penelitian ini akan dipublikasikan pada Jurnal STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo. 2. Bila hasil riset negatip, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan melaporkan ke otoritas pencatatan obat obatan (Guideline 24) (p46)
Penelitian ini benar-benar dilakukan dan nyata hasilnya dari pelaksanaan penelitian Hubungan Kepatuhan Perawat dalam Kegiatan Rawat Luka Paska Operasi (post op) Berdasarkan SPO dengan Kejadian Infeksi di Rumah Sakit Islam Lumajang. Y. Pendanaan Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline 25) (B, S2);
(p41) Sumber dan pendanaan riset ini dibiayai oleh peneliti sendiri
Z.
Komitmen Etik Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan dipatuhi (p6) Semua yang tertuang dalam pedoman penelitian ini akan dipatuhi oleh peneliti. Tahapan demi tahapan dengan memperhatikan standart operasional prosedur penelitian.
AA. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi dengan judul da tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik(p7) Hubungan Kepatuhan Perawat dalam Kegiatan Rawat Luka Paska Operasi (post op) Berdasarkan SPO dengan Kejadian Infeksi Waktu penelitian : penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2019 BB. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai policy sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan (p48) Apabila ada data yang dipalsukan maka saya sebagai peneliti bertanggung jawab sepenuhnya pada penelitian saya ini.
Tanda tangan Peneliti Utama Probolinggo, tanggal 02 Maret 2019
(Moch Andri Hermansyah)
CC.
Daftar Pustaka Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol
(p40)
DD.
Lampiran 1. CV Peneliti Utama 2. Sampel Formulir Laporan kasus
* Urutan nomor pada Protokol Asli CIOMS 2016