Fix Tugas Pribadi Keperawatan Dasar.docx

  • Uploaded by: Dinar Lorensa Ayu Krismaya
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fix Tugas Pribadi Keperawatan Dasar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,887
  • Pages: 15
KONSEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

OLEH: 1.3 Dinar Lorensa Ayu Krismaya (P07120018110)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR PRODI D-III KEPERAWATAN TAHUN 2019

A. Cairan Tubuh

Struktur tubuh manusia terdiri dari: 1. 18% Protein 2. 7% Mineral 3. 15% Lemak 4. 60% Cairan Terdiri dari air + Zat terlarut. Zat terlarut bermuatan listrik disebut ELEKTROLIT . Zat yang tidak bermuatan listrik disebut NON ELEKTROLIT. Muatan (+) disebut KATION, sementara muatan (-) disebut ANION. Cairan Tubuh Cairan tubuh adalah air beserta unsur-unsur didalamnya diperlukan untuk kesehatan sel. Cairan ini sebagian berada 1

di luar sel (ekstraselular) dan yang sebagian lagi berada di dalam sel (intraselular). Sel membangun tubuh secara sederhana yang hidup dalam laut interna yang merupakan cairan ekstra sel (CES) yang dibungkus oleh kulit tubuh. Dari cairan ini sel menerima oksigen dan bahan makanan, ke dalam cairan ini juga sel mengeluarkan sampah metabolisme. Cairan ekstrasel bergerak secara tidak tetap di seluruh tubuh dan cepat bercampur dengan sirkulasi darah, difusi darah dan cairan jaringan. Dalam cairan ekstrasel terdapat ion dan zat gizi yang diperlukan oleh sel untuk pemeliharaan fungsi sel. Sel tubuh hidup, tumbuh dan melakukan fungsi khusus selama terjadinya konsentrasi oksigen, glukosa, berbagai ion asam amino, dan asam lemak yang sesuai dengan lingkungan interna. B. Komposisi Cairan Tubuh Cairan tubuh didistribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda. 1. Cairan Intrasellular ( CIS ) 40% adalah cairan didalam membran sel yang berisi subtansi terlarut atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk metabolisme. Cairan intrasel membentuk 40% berat tubuh. Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solute yang sama dengan cairan yang berada diruang ekstrasel. Namun proporsi subtansi subtansi tersebut berbeda. Misalnya, proporsi 2

kalium lebih besar didalam cairan intrasel daripada dalam cairan ekstasel. 2. Cairan Ekstrasellular (CES) 20%, terdiri dari: a. Cairan Interstitial 14% Cairan interstisial mengisi ruangan yang berada diantara sebagian besar sel tubuh dan menyusun sebagian besar cairan tubuh. Sekitar 15% berat tubuh merupakan cairan tubuh interstisial. b. Cairan Intravaskular 5% Cairan intravascular terdiri dari plasma, bagian cairan limfe yang

mengandung

air

tidak

berwarna,

dan

darah

mengandung suspensi leukosit, eritrosit, dan trombosit. Plasma menyusun 5% berat tubuh. c. Cairan transeluler 1% Cairan yg terkandung di dlm rongga khusus dari tubuh (jumlah kecil, sering diabaikan). C. Fungsi Cairan Tubuh Cairan tubuh memiliki fungsi: 1. Mengatur suhu tubuh. Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik. 2. Melancarkan peredaran darah.

3

Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung. 3. Membuang racun dan sisa makanan. Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan. 4. Kulit.. Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh. 5. Pencernaan. Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.

6. Pernafasan. Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam

bekerja memasukkan

karbondioksida

keluar

tubuh.

oksigen Hal

ke sel tubuh dan memompa ini

dapat

dilihat

apabila

kita

menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.

4

7. Sendi dan otot. Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan. 8. Pemulihan penyakit. Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang. 9. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel. 10. Mengeluarkan buangan-buangan sel. 11. Membentuk dalam metabolisme sel. 12. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit. 13. Mempemudah eliminasi. 14. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)

D. Regulasi Cairan Tubuh memiliki mekanisme pengaturan untuk mempertahankan komposisi cairan agar dalam kondisi yang setimbang atau tetap. Banyak organ yang terlibat dalam proses mekanisme ini. Normal kebutuhan cairan adalah 35 cc/KgBB/hr. Namun bila dirata-ratakan, kebutuhan intake (masukan) air pada orang dewasa adalah dari ingesti liquid 1500 cc, daro makanan 700 cc, air dari oksidasi 200 cc sehingga totalnya 2400 cc/hari. Sedangkan untuk pengaturan keseimbangan cairan tubuh terdapat mekanisme pembuangan cairan 5

tubuh yang melibatkan berbagai organ. Organ tersebut adalah melalui kulit 300-400 cc berupa keringat dan penguapan namun tergantung pada aktivitas dan suhu. Dari paru-paru300-400 cc berupa uap air dari ekspirasi. Dari GIT sekitar 200 cc/ hari dan akan meningkat pada kasus diare. Pengeluaran air yang terbanyak terjadi di ginjal, sekitar 1200-1500 cc/hr. Ketika defisit volume cairan ekstraseluler, maka akan terjadi beberapa mekanisme: 1. Diproduksi ADH (anti diuretic hormone) yang berfungsi untuk mereabsorpsi air. 2. Aldosteron diproduksi oleh corteks adrenal, berfungsi untuk mereabsorpsi Na yang . berefek pada peningkatan air di ekstraseluler. 3. Renin yang dilepaskan sel jukstaglomerural ginjal, berfungsi untuk vasokontriksi dan sekresi aldosteron. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) danzat tertentu (terlarut). Didalam tubuh seseorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia dari cairan tubuh selalu berada dalam kondis dan batasyang nyaman.dalam kondisi normalintake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi. Kondisi sakit dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. 6

1. Intake cairan (minum) : 1200 ml, (makan) : 1000 ml, oksidasi 200-300 ml. 2. Output cairan berasal dari urine 1200-1500 ml/hari, fases 100 ml dan keringat 600-800 ml. 3. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1800-2500ml/hari. Contohnya : Diketahui : Berat badan = 52 Intake cairan : minum = 1200, makan = 1000ml Output cairan:urine = 1300 ml, fases 100ml, keringat=700ml Ditanya : balance cairan : ..? Jawab : 15 x BB IWL= -------------------24 Jam 15 x 70 = --------------------24 Jam = 43, 1 cc Maka balance cairanya = INPUT – (IWL+OUTPUT) = 2.200 cc – (43,1 cc + 2.100 cc) = 2.200 cc – 41 = 2,159 cc 7

E. Proses Perpindahan Cairan Tubuh (CARA KERJA) 1. Difusi Suatu proses ketika materi padat, partikel, seperti gula didalam cairan, berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah, sehingga distribusi partikel didalam cairan menjadi merata atau partikel akan melewati membrane sel yang permeabe terhadap subtansi tersebut. Perpindahan partikel melewati membran permeabel dan sehingga kedua kompartemen larutan atau gas menjadi setimbang. Partikel listrik juga dapat berdifusi karena ion yang berbeda muatan dapat tarik menarik. Kecepatan difusi (perpindahan yang terus menerus dari molekul dalam suatu larutan atau gas) dipengaruhi oleh : a. Ukuran molekul ( molekul kecil lebih cepat berdifusi dari molekul besar). b. Konsentrasi molekul (molekul berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah). c. Temperatur

larutan

(temperatur

tinggi

meningkatkan

kecepatan difusi) 2. Osmosis Pelarut bergerak melewati membran menuju larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi. Tekanan osmotik terbentuk ketika dua larutan berbeda yang dibatasi suatu membran permeabel yang selektif. 8

Kecepatan osmosis tergantung pada konsentrasi solute di dalam larutan, suhu larutan, muatan listrik solute, dan perbedaan antara tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan. Proses osmosis (perpindahan pelarut dari dari yang konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi), dipengaruhi oleh : a. Pergerakan air b. Semipermeabilitas membran. 3. Transfor Aktif Merupakan proses pemindahan molekul atau ion yang memiliki gradien

elektrokimia

dari

area

berkonsentrasi

rendah

menuju

konsentrasi yang lebih tinggi. Mekanisme mengenai sel-sel yang mengabsorbsi glukosa dan substansi-substansi lain untuk melakukan aktivitas metabolic. memerlukan aktivitas metabolic dan pengeluaran energi untuk menggerakan berbagai materi guna menebus membrane sel.Pada proses ini memerlukan molekul ATP untuk melintasi membran sel. 4. Tekanan Hidrostatik Gaya dari tekanan zat cair untuk melawan tahanan dinding pembuluh darah. Tekanan hidrostatik berada diantara arteri dan vena (kapiler) sehingga larutan ber[indah dari kapiler ke intertisial. Tekanan hidrostatik ditentukan oleh : 9

a. Kekuatan pompa jantung b. Kecepatan aliran darah c. Tekanan darah arteri d. Tekanan darah vena 5. Filtrasi Filtrasi dipengaruhi oleh adanya tekanan hidrostatik arteri dan kapiler yang lebih tinggi dari ruang intertitial. Perpindahan cairan melewati membran permeabel dari tempat yang tinggi tekanan hidrostatiknya ke tempat yang lebih rendah tekanan hidrostatiknya. 6. Tekanan Osmotik Koloid Terbentuk oleh larutan koloid (protein atau substansi yang tidak bisa berdifusi) dalam plasma. Tekanan osmotik koloid menyebabkan perpindahan cairan antara intravaskuler dan intertisial melewati lapisan semipermeabel. Hal ini karena protein dalam intravaskuler 16x lebih besar dari cairan intertisial, cairan masuk ke capiler atau kompartemen pembuluh darah bila pompa jantung efektif. F. Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh 1. Dehidrasi Merupakan suatu gangguan yang terjadi akibat out put lebih besar daripada in take sehingga jumlah air tubuh berkurang. Terjadi

10

akibat: miskin air, miskin natrium, atau miskin air disertai natrium. Miskin air mengakibatkan dehidrasi primer. a. Dehidrasi Primer Disebabkan karena kurangnya intake, penyakit mental, koma yang lama, pengeluaran seperti keringat.  Pada tahap awal Na+ & Cl- keluar bersama air tubuh.  Selanjutnya terjadi reabsorpsi Na+ berlebih pada ginjal sehinga cairan ekstrasel menjadi hipertoni.  Mengakibatkan difusi cairan intrasel, mengakibatkan kompensasi rasa haus dan pengeluaran ADH disebut Oliguria.  Gejala khas: haus, mulut kering, air liur sedikit, oliguria, sangat lemah, halusinasi, delirium.  Kematian:air hilang >15% dari total air tubuh. b. Dehidrasi Sekunder  Akibat kehilanganNa+ yang berlebih (muntah & diare hebat).  Penurunan

Na+

Cairan

intravaskular

hipotoni

mengakibatkan:  Kompensasi dengan hormon deuretik sehingga banyak air yang di dikeluarkan oleh ginjal.

11

 Terjadi osmosa (cairan masuk kedalam sel) menyebabkan hipotoni cairan intra sel sehingga tidak ada rasa haus.  Gejala: nausea, muntah, kejang, sakit kepala, lesu.  Menurunnya volume darah yang menyebabkan COP menurun lalu tekanan darah turun, filtrasi glomerulus turun yang mengakibatkan penimbunan nitrogen. 2. Udema

contoh penampakan edema pada kaki

12

Edema adalah akumulasi abnormal cairan di dalam ruang interstitial (celah di antara sel) atau jaringan tubuh yang menimbulkan pembengkakan. Pada kondisi yang normal secara umum cairan tubuh yang terdapat diluar sel akan disimpan di dalam dua ruangan yaitu pembuluh darah dan ruang - ruang interstitial. Apabila terdapat gangguan pada keseimbangan pengaturan cairan tubuh, maka cairan dapat berakumulasi berlebihan di dalam ruang interstitial sehingga menimbulkan edema. Namun apabila cairan sangat berlebih maka kelebihan cairan adakalanya dapat berkumpul di ruang ketiga yaitu rongga - rongga tubuh seperti perut dada dan rongga perut. Penyebab Edema Ada banyak kondisi medis yang dapat menjadi penyebab edema, namun pada prinsipnya edema dapat terjadi sebagai akibat dari empat hal berikut ini : a. Peningkatan merupakan

tekanan tekanan

hidrosatik cairan

:

tekanan

hidrostatik

yang

mengalir

di

dalam

pembuluh darah. Peningkatan tekanan hidrostatik seperti pada gagal jantung dan penyakit liver akan menyebabkan adanya hambatan terhadap pada cairan yang mengalir di dalam pembuluh darah, sehingga cairan cenderung untuk berpindah ke ruang interstitial. 13

b. Penurunan tekanan onkotik plasma : tekanan onkotik merupakan tekanan yang mempertahankan cairan tetap di pembuluh darah, tekanan ini dipengaruhi oleh albumin. Penurunan tekanan onkotik akibat gangguan pembentukan albumin seperti pada penyakit liver atau kebocoran albumin seperti pada gagal ginjal akan menyebabkan cairan cenderung untuk berpindah ke ruang interstitial. c. Obstruksi limfatik : hambatan pada aliran cairan limfa seperti pada tumor ganas stadium lanjut, juga dapat menyebabkan cairan cenderung berpindah ke ruang interstitial. d. Peradangan : pada peradangan baik akut maupun kronis dapat menyebabkan pelebaran pada celah antar sel sehingga cairan akan lebih banyak terkumpul di ruang interstitial Cara mencegah dan mengatasi a. Hindari berdiri terlalu lama b. Hindari berat badan berlebih c. Batasi konsumsi garam d. Perbanyak makanan sumber kalium. e. Diuretik (pil air)

14

Related Documents


More Documents from "Rismawati Razak"