Fix Sap.docx

  • Uploaded by: Andi Oktavian
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fix Sap.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,157
  • Pages: 12
BAB I PENDAHULUAN

Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimuali sejak bayi dalam kandungan disertai dengan pemberian ASI sejak usia dini, terutama pemberian ASI Eksklusif yang pemberian hanya ASI saja (termasuk kolostrum) sesegera mungkin setelah lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan lain seperti air, air gula, madu, pisang dan sebaginya (Depkes, 2003). ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu, memberi perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi. Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu formula lebih jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi. ASI tidak mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan yang mengakibatkan bayi terkena alergi. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2013 menunjukkan peningkatan terhadap angka pemberian ASI eksklusif yaitu sebesar 42% dan masih jauh dibawah target dinkes yaitu sebesar 80%. Dalam riset kesehatan dasar (Riskesdas 2013) menerangkan bahwa menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu maupun bayinya. Bagi bayi, menyusui mempunyai peran penting untuk menunjang pertumbuhan, kesehatan, dan kelangsungan hidup bayi karena ASI kaya akan zat dan antibodi. Presentasi proses mulai menyusu pada anak 0-23 bulan pada tahun 2010 dan 2013 menunjukkan bahwa proses menyusu kurang dari satu jam (inisiasi menyusu dini) meningkat menjadi 34,5% dari 29,3% dengan daerah presentasi tertinggi di Nusa Tenggara Barat (52,9%) dan terendah di Papua Barat (21,7%). Pemerintah

mengeluarkan

kebijakan

baru

melalui

Menteri

Kesehatan

RI

No.450/Menkes/SK/IV/2004 mengenai pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan dianjurkan untuk dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. Pada tahun 2012 telah terbit Peraturan Pemerintah (PP) nomor 33 tentang Pemberian ASI Eksklusif dan telah diikuti dengan diterbitkannya 2 Peraturan Menteri Kesehatan yaitu : Permenkes Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau Memerah Air Susu Ibu dan Permenkes Nomor 39 Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi

1

dan Produk Bayi Lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada pasien, keluarga dan masyarakat, terutama ibu yang mempunyai balita tentang pengertian ASI dan ASI Eksklusif , manfaat ASI bagi ibu dan bayi, teknik menyusui yang benar, cara pemberian dan penyimpanan ASI dan masalah yang timbul saat menyusui.

2

BAB II SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

ASI Ekslusif Pentingnya ASI Eksklusif Untuk Bayi dan Cara Menyusui Yang Benar

Hari/Tanggal

Kamis, 1 November 2018

Waktu

30 Menit

Tempat

PMB I.G Ayu Karningsih, S.Tr.Keb

Sasaran

Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Ibu Menyusui

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang ASI Eksklusif dan cara menyusui yang benar di PMB I.G Ayu Karningsih selama 30 menit, diharapkan ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat memahami dan mampu melaksanakan ASI Eksklusif dan mengetahui cara menyusui yang benar.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang ASI Eksklusif dan cara menyusui yang benar di PMB I.G Ayu Karningsih selama 30 menit, diharapkan ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat mengetahui dan memahami tentang: 1. Pengertian ASI Eksklusif 2. Petunjuk pemberian ASI Eksklusif 3. Keuntungan ASI untuk ibu 4. Keuntungan ASI untuk bayi 5. Teknik cara menyusui yang benar 6. Cara pemberian dan penyimpanan ASI

3

C. MATERI 1. Pengertian ASI Eksklusif 2. Petunjuk pemberian ASI Eksklusif 3. Keuntungan ASI untuk ibu 4. Keuntungan ASI untuk bayi 5. Teknik cara menyusui yang benar 6. Cara pemberian dan penyimpanan ASI

D. METODE 1. Penyuluhan / Ceramah 2. Tanya jawab

E. MEDIA 1. Leaflet

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Peserta

Metode

1.

Pembukaan :

Menjawab salam

Ceramah

5 menit

1. Mengucapkan salam Mendengarkan dan dan memperkenalkan memperhatikan diri 2. Menjelaskan tujuan umum dan khusus penyuluhan 3. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan

4

2.

15 menit Pelaksanaan

Kegiatan Mendengar, melihat dan

Penyuluhan:

Ceramah

memperhatikan

Menjelaskan

materi

penyuluhan secara berurutan dan teratur. Materi : 1. Pengertian

ASI

Eksklusif 2. Petunjuk

pemberian

ASI Eksklusif 3. Keuntungan ASI untuk ibu 4. Keuntungan ASI untuk bayi 5. Teknik cara menyusui yang benar 6. Cara pemberian dan penyimpanan ASI 1

3.

5 menit

Evaluasi : 1. Menanyakan kepada peserta tentang

Mendengar, memperhatikan Ceramah , , bertanya dan menjawab

tanya jawab

materi yang telah diberikan 2. Memberikan kesempatan kepada ibu-ibu untuk bertanya -

5

4.

5 menit

Penutup : 1. Menyampaikan

Menyimak, mendengar dan Ceramah menjawab salam

terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah di berikan kepada peserta 2. Mengucapkan salam

G. EVALUASI Metode Evaluasi

: Diskusi dan Tanya jawab

Jenis Pertanyaan

: Tes Lisan

1. Apa yang disebut dengan ASI Eksklusif ? 2. Sebutkan manfaat ASI Ekslusif bagi ibu dan bayi ? 3. Bagamimana cara menyusui yang benar ? 4. Bagaimana cara pemberian dan penyimpanan ASI ?

6

LAMPIRAN MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI EKSKLUSIF DAN CARA MENYUSUI YANG BENAR

A. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain walaupun hanya air putih sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah 6 bulan bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberi ASI sampai bayi berusia 2 tahun. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004). Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa bubur nasi dan tim (Roesli U, 2001). ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, nasi tim (Anik Maryunani, 2010). Pemberian ASI eksklusif merupakan faktor penunjang kecerdasan bayi, memang tidak mudah karena sang ibu harus memberikan selama 6 bulan, masa 6 bulan inilah yang disebut ASI Eksklusif. Pada masa 6 bulan bayi memang belum diberi makanan selain susu, untuk itu ibu harus memberikan perhatiann yang ekstra pada bayi (Sarwono, 2008).

B. PETUNJUK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 1. Jangan memberikan makanan dan minuman apapun kepada bayi. 2. Menyusui sesuai kebutuhan bayi, minimal 8 kali dalam 24 jam. 3. Jika bayi telah tidur selama 2-3 jam bangunkan bayi unyuk disusui. 4. Jika ibu bekerja atau tidak ada dirumah, ibu memerah ASI perah dengan sendok atau dengan alat bantu pemerah ASI.

C. KEUNTUNGAN ASI UNTUK IBU 1. Mengurangi insiden kanker payudara karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen 7

tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan progesterone. 2. Mencegah perdarahan pasca persalinan Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. 3. Membantu rahim kembali ke ukuran normal Secara alami pemberian ASI membantu mengembalikan kondisi hormon ibu ke kondisi awal, sehingga mempercepat rahim kembali ke ukuran normal setelah melahirkan. Sewaktu menyusui terasa perut ibu mulas yang menandakan kandungan berkontraksi dan dengan demikian pengecilan kandungan terjadi lebih cepat. 4. Mengurangi anemia Menyusui ekslusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan mengurangi angka kejadian anemia kekurangan besi. 5. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyui adalah 11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. ASI yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara dengan syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali dan ASI diberikan secara eklusif. 6. Mempercepat kembali ke berat semula Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui, lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh. 7. Mengurangi biaya pembelian susu formula Dari sisi ekonomi, ASI tidak membutuhkan biaya dan dapat membantu penghematan keuangan keluarga dengan manfaat yang besar. 8. Menciptakan kedekatan dan ikatan antara ibu dan bayi

8

Menyusui bayi akan meningkatkan kedekatan ibu dan bayi, terutama bila dilakukan dengan skin to skin contact. Metode ini umunya diterapkan pada bayi yang baru lahir, dimana kulit bayi dan ibu disengaja bersentuhan secara langsung supaya ikatan emosional tersebut tercipta. 9. Hemat waktu Menyusui dengan ASI tidak membutuhkan persiapan dan selalu tersedia dalam kondisi segar serta terbaik untuk bayi.

D. KEUNTUNGAN ASI UNTUK BAYI 1. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur. Bayi yang diberi ASI berisiko lebih kecil untuk terserang penyakit, seperti diare, asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi, dan meningitis. 2. ASI sebagai nutrisi ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. 3. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang besar. Interaksi yang timbul waktu menyusi antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman sangat penting untuk membangun dasar kepercayaan bayi (basic sense of trust) yaitu dengan mulai mempercayai oranglain (ibu), maka selanjutnya akan timbul rasa percaya pada diri sendiri. 4. Mengupayakan pertumbuhan yang baik Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang diberikan penyuluhan tentang ASI dan laktasi, turunya berat badan bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini karena kelompok ibu-ibu tersebut segera memberikan ASI setelah melahirkan. Frekuensi

9

menyusu yang sering (tidak dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit. 5. Berat badan ideal Para ahli mengemukakan bahwa ASI lebih sedikit merangsang produksi insulin ketimbang susu formula. Hormon insulin sendiri dapat memicu pembentukan lemak pada bayi. Selain itu, bayi yang diberi ASI juga memiliki kadar leptin lebih tinggi. Leptin adalah hormon yang memiliki peranan dalam menimbulkan rasa kenyang.

E. TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI. 1. Posisi ibu menyusui  Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran punggung dan lengan.  Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara 2. Memasukkan putting susu  Bila menyusui letakkanlah kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan atau perut ibu.  Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat atau paha bayi.  Sanggahlah payudara ibu dengan keempat jari tangan dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam (aerola mamae).  Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu.  Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar.  Masukkan puting susu kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam. 3. Melepaskan hisapan bayi Setelah selesai menyusui bayi, lepaskanlah isapan bayi dengan cara:  Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi.  Dengan menekan dagu bayi kebawah.  Dengan menutup lubang hidung bayi.  Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya. 10

4. Menyendawakan bayi Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang lain, dengan cara :  Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar sendawa.  Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

F. CARA PEMBERIAN DAN PENYIMAPANAN ASI 1. Cara Pemberian : Cara pemberian ASI bisa dilakukan dengan menyusui bayinya secara langsung ataupun dengan alat bantu pompa ASI dan apabila ibu bekerja sebaiknya sebelum berangkat bekerja ibu menyusui bayinya kemudian setelah menyusui, ibu memeras ASI untuk disimpan, dengan aturan ASI dapat bertahan selama 4-8 jam jika disimpan dalam suhu ruangan (1925°C), ASI dapat bertahan selama 1-2 hari jika disimpan dalam lemari es (kulkas) dengan suhu 0-4°C, dan ASI dapat bertahan selama 2 bulan jika disimpan dalam freezer kulkas. Untuk ASI yang disimpan dalam freezer, beberapa jam sebelum disusukan harus dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan dengan cara direndam dengan air hangat, tanpa harus dihangatkan secara langsung dengan api karena apabila dihangatkan dengan api secara langsung maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI. 2. Cara Penyimpanan :  Masukan ASI dalam kantung plastik atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.  Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.  Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.  Dinginkan dalam kulkas. Simpan sampai batas waktu yang sudah ditentukan.  Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam kulkas selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan).  Gunakan sebelum batas maksimal.

11

DAFTAR PUSTAKA

Kristiyansari Weni, 2009. ASI Menyusui & Sadari, Nuha Medika. Yogyakarta Suradi, Rululina dkk, 2008. Manfaat Asi dan Menyusui, Fakultas Kedokteran Universirtas Indonesia. Jakarta Roesli Utami, 2001. Asi Ekslusif, Pustaka Bunda. Jakarta Yulianti Lia, 2018. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Masa Nifas, Trans Indo Medika. Jakarta

12

Related Documents

Fix
October 2019 76
Fix Fix Skaliii.docx
May 2020 43
Odira Energy Fix Fix
August 2019 59
Fix Lapkas.docx
December 2019 28
Modul Fix
October 2019 36

More Documents from "Aisyah Pratiwi"