Fix, Nekropsi Kambing.docx

  • Uploaded by: Dhyo Gato
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fix, Nekropsi Kambing.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,525
  • Pages: 13
I. II.

III.

IV.

Judul “ PENGAMATAN ORGAN DALAM TERNAK KAMBING” Tujuan Pratikum pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui susunan organ dalam dari ternak kambing yang terdiri dari sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem pernapasan, sistem urinaria, sistem saraf, dan organorgan pelengkap. Materi dan Metode 1. Waktu dan Tempat Pratikum pengamatan organ ternak kambing dilaksanakn di Laboratorium Reproduksi dan Kesehatan Hewan POLBANGTAN MALANG pada tanggal 22 Januari 2019. 2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada saat pratikum adalah alat tulis sedangkan bahan yang digunakan adalah organ dalam ternak kambing yang terdiri dari sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem urinaria, dan kelenjer pelengkap. 3. Prosedur Kerja 1) Menggunakan jas lab 2) Mengamati sistem-sistem dari ternak kambing yang telah disediakan 3) Menentukan letak organ yang ada. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pratikum Pengamatan Organ Ternak Kambing. No. Nama Organ Keterangan 1 Sistem Pencernaan Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, rumen, retikulum, omasum, abomasum, usus halus, sekum, usus besar, rektum dan anus.

2

Sistem Reproduksi Jantan

Sistem reproduksi jantan terdiri dari testis, epididmis, vas deferens, dan penis.

3

Sistem Reproduksi Betina

Sistem reproduksi betina terdiri dari ovarium, oviduct, uterus, serviks, vagina, dan vulva

3

Sistem Pernapasan

Sistm pernapasan terdiri dari pharink, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paruparu(pulmo).

4

Sistem Urinaria

Sistem urinaria terdiri dari ginjal, kalenjer aksesoris dan ureter.

5

Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi atau peredaran darah terdiri dari jantung dan limpa.

V.

6

Diafragma

Diafragma terdiri ddari seelaput yang memisahkan antara perut dan paru-paru

7

Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri dari otak besar, otak kecil, batang otak dan selaput otak

Pembahasan 1. Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan adalah sistem organ pada hewan yang mana organ dalam dapat menerima makanan, mencerna makanan menjadi energi dan nutrien serta dapat mengeluarkan sisa makanan dari proses tersebut. Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa molekul organik kompleks menjadi molekul yang lebih sedehana (saripati makanan) agar dapat diserap tubuh. Organ hewan yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain : a. Mulut Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik yaitu dengan jalan mastikasi bertujuan untuk memecah pakan agar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mencampurnya dengan saliva yang mengandung enzim amilase yang mengubah pati menjadi maltosa agar mudah ditelan. b. Faring Faring merupakan persimpangan saluran nafas dengan saluran cerna, jalan makan harus cepat pada faring bolus tidak akan berubah. c. Esophagus Kerongkongan berfungsi sebagai penyalur bolus ke lambung melalui peristaltik, bukofaringeal, gaya berat (gravitasi). Pada kerongkongan terdapat kelenjar sekretoris, makanan tidak berubah dan tersusun oleh otot longitudinal dan sirkuler. d. Lambung Lambung pada ternak ruminansia terdiri dari 4 bagian, yaitu:  Rumen

Pencernaan pada ruminansia terjadi di dalam mulut dengan proses mastikasi, kemudian makanan ditelan kedalam lambung (rumen, reticulum, omasum, dan abomasum). Di dalam rumen terjadi fermentasi oleh mikroba secra intensif. Mikroba pada rumen terdapat bakteri (anaerob-patogen, misalnya: streptofokus, laktobasilus, bukinvibrio, bakterioides ruminikola). Selain bakteri juga terdapta protozoa (siliata entodinium, diplodinium, epidinium dan aphry colex dan flagelata). Gerak rumen terbagi menjadi 2 tipe : Tipe A, merupakan gerak lambung berhubungan dengan retikulum (retikulum menuju rumen lalu ke omasum). Sedangkan Tipe B, merupakan gerakan lambung yang tidak berhubungan dengan retikulum, rumen bagian ventral menuju bagian dorsal.  Retikulum Bentuk mucosa di dalam retikulum seperti sarang lebah. Yang berfungsi untuk menyimpan bahan makanan.  Omasum Setelah melalui proses di rumen dan retikulum, kemudian makanan menuju omasum. Di dalam omasum terdapat enzim-enzim yang berperan untuk menghaluskan makanan. Di dalam omasum terjadi proses absorpsi yaitu penyerapan air yang dilakukan oleh dinding omasum. Bentuk permukaan omasum berbuku-buku. Omasum memeras ingesta sehingga menjadi padat, terjadi absorsi vitamin dan mineral (naik), dan mempuyai kadar VFA dan HCO turun, sedangkan Cl meningkat.  Abomasum Setelah melalui proses di omasum, kamudian makanan menuju abomasum. Abomasum juga disebut dengan perut sejati. Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dinding sel tercerna oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum. Sel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin. Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus berjalan secara otokatalitik. Di abomasumlah semua enzim-enzim bekerja dengan optimal. e. Usus halus (Duodenum, Ileum, dan Jejenum) Setelah melewati berbagai tahap pencernaan yang terdapat dalam lambung, kemudian makanan menuju usus halus. Usus halus berperan untuk menyerap sari-sari makanan yang telah di giling halus di dalam lambung. Kemudian sari-sari makanan yang telah diserap di edarkan ke seluruh tubuh dan menjadi energi. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum. roses penyerapan sari makanan

dari organ gastrointestinal terjadi dengan cara transpor pasif atau dengan difusi dipermudah. f. Usus Buntu (caecum) Usus buntu atau yang di sebut dengan caecum terdapat pada hewan herbivora dan karnivora, sedangkan pada kuda ( non ruminansia ) usus buntu hanya berperan sebagai tempat fermentasi. Terdapat gerakan penduler (mencampur) penyerapan dapat maksimal. g. Usus Besar Usus besar (intestinum crasum = colon) mempuyai ciri-ciri sbb: Ukuran lebih besar dari pada usus halus dan terdapat sakulasi (kantong-kantong). Pada usus besar terjadi fermentasi dan absorpsi air dan elektrolit secara intensif. h. Anus Feses yang keluar lewat anus mengandung air. Feses merupakan sisa makanan yang tidak tercerna. Cairan dari tractus digestivus, sel-sel epitel usus, mikroorganisme, garam organik, stearol dan hasil dekomposisi dari bakteri keluar melalui anus. 2. Sistem Pernapasan Sistem Pernafasan adalah sistem organ pada hewan yang mana organ yang berperan dalam menyediakan oksigen, mengeluarkan karbondioksida (CO2), membantu proses kekebalan primer dan memperlancar mekanisme pengaturan suhu tubuh. Syarat utama agar sistem pernapasan berfungsi baik adalah ketersediaan udara bersih dan saluran pernapasan yang sehat. Organ hewan yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain : a. Hidung Lubang hidung. Berjumlah sepasang, terdapat pada pangkal rostrum bagian dorsal dan merupakan lubang masuk pertama yang berhubungan dengan luar. Nares posteriores (lubang hidung dalam), terletak pada palatum dan hanya satu buah di tengah (Radiopoetrao, 1991). b. Faring Tempat persimpangan antara jalan pernafasan dan jalan makanan. c. Laring Fungsi utama laring adalah untuk membentukan suara, sebagai proteksi jalan napas bawah dari benda asing dan untuk memfasilitasi proses terjadinya bentuk laring. d. Tenggorokan (Trakea) Trakea merupakan suatu cincin tulang rawan yang tidak lengkap (‘u shapped’/berbentuk huruf u). dimana pada bagian belakang terdiri dari 16-20 cincin tulang rawan yang memisahkan trakhea menjadi bronkhus kiri dan kanan adalah carina. Trakhea juga bersifat : Sangat fleksibel, Berotot, Memiliki panjang 10 cm dengan cincin kartilago berbentuk huruf c.

e. Bronkus dan Bronkiulus Bronkhus merupakan suatu struktur yang terdapat di dalam mediastinum, bronkhus juga merupakan percabangan dari trakhea yang membentuk bronkus utama kiri dan bronkhus utama kanan.Cabang bronkhus sebelah kanan lebih pendek, lebih lebar dan cenderung lebih vertikal daripada sebelah kiri. Bronkhus disusun oleh jaringan kartilago sedangkan bronkhiolus yang berakhir di alveoli, tidak mengandung kartilago. Kartilago menyebabkan bronkhiolus mampu menangkap udara, namun juga dapat mengalami kolaps. Agar tidak kolaps, olveoli dilengkapi dengan porus / lubang kecil yang terletak antara alveoli (kohn pores) yang berfungsi untuk mencegah kolaps alveoli. Awal dari proses pertukaran gas terjadi di bronkhiolus respiratorius. f. Paru-paru Paru-paru terdapat pada bagian ujung-ujung bronkhi berjumlah sepasang dan melekat pada bagian dorsal thorax. Paru-paru terbungkus oleh selaput yang disebut pleura (Radiopoetro, 1991). Paru merupakan organ yang sangat penting peranannya dalam pernapasan. Fungsi utamanya untuk mencukupi oksigen yang diperlukan oleh tubuh untuk pembakaran dan untuk pembentukan tenaga. Juga berfungsi untuk mengeluarkan sisa pembakaran yang berupa karbon dioksida dan uap air. Struktur paru-paru Kelinci sangat kaku dan selama bernapas hanya terjadi sedikit gerakan mengembang dan mengempis (Akoso, 1993). 3. Sistem Reproduksi Sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-hidup seperti cairan, hormon, dan feromon juga merupakan aksesoris penting untuk sistem reproduksi. A. Sistem Reproduksi Betina a. Ovarium Ovarium adalah organ primer (atau esensial) reproduksi pada betina seperti halnya testes pada hewan. Ovari dapat dianggap bersifat endokrin atau sitogenik (menghasilkan sel) karena mampu menghasilkan hormon yang akan diserap langsung ke dalam peredaran darah, dan juga ovum. Ovarium merupakan sepasang kelenjar yang terdiri dari ovari kanan yang terletak di belakang ginjal kanan dan ovari kiri yang terletak di belakang ginjal kiri. Ovarium seekor sapi betina bentuknya menyerupai biji buah almond dengan berat rata-rata 10 sampai 20 gram. Sebagai perbandingan, pada sapi jantan dimana ”biji” pejantan berkembang di tubulus seminiferus yang letaknya di dalam pada betina jaringan yang menghasilkan ovum (telur) berada sangat dekat dengan permukaan ovari.

Ovarium terletak di dalam rongga perut berfungsi untuk memproduksi ovum dan sebagai penghasil hormon estrogen, progesteron dan inhibin. Ovarium digantung oleh suatu ligamentum yang disebut mesovarium yang tersusun atas syaraf-syaraf dan pembuluh darah, berfungsi untuk mensuplai makanan yang diperlukan oleh ovarium dan sebagai saluran reproduksi. Ovarium pada preparat praktikum ini berbentuk lonjong bulat. Fungsi ovarium adalah memproduksi ovum, penghasil hormon estrogen, progesteron dan inhibin. b. Oviduct Oviduct merupakan saluran yang bertugas untuk menghantarkan sel telur (ovum) dari ovarium ke uterus. Oviduct digantung oleh suatu ligamentum yaitu mesosalpink yang merupakan saluran kecil yang berkelok-kelok dari depan ovarium dan berlanjut di tanduk uterus. Fungsi oviduct adalah 1) menerima sel telur yang diovulasikan oleh ovarium, transport spermatozoa dari uterus menuju tempat pembuahan, 2) tempat pertemuan antara ovum dan spermatozoa (fertilisasi), 3)tempat terjadinya kapasitasi spermatozoa, 4) memproduksi cairan sebagai media pembuahan dan kapasitasi spermatozoa, 5) transport yang telah dibuahi (zigot) menuju uterus. c. Uterus Uterus merupakan struktur saluran muskuler yang diperlukan untuk menerima ovum yang telah dibuahi dan perkembangan zigot. Uterus digantung oleh ligamentum yaitu mesometrium yaitu saluran yang bertaut pada dinding ruang abdomen dan ruang pelvis. Dinding uterus terdapat 3 lapisan, lapisan dalam disebut endometrium, lapisan tengah disebut myometrium dan lapisan luar disebut perimetrium. Fungsi uterus adalah 1) saluran yang dilewati gamet (spermatozoa). Spermatozoa akan membuahi sel telur pada ampula. Secara otomatis untuk mencapai ampulla akan melewati uterus dahulu. 2) tempat terjadinya implantasi. Implantasi adalah penempelan emrio pada endometrium uterus. 3) tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio. 4) berperan pada proses kelahiran (parturisi). 5) pada hewan betina yang tidak bunting berfungsi mengatur siklus estrus dan fungsi corpus luteum dengan memproduksi PGF2 alfa. d. Cervix Cervix terletak di antara uterus dan vagina sehingga dikatakan sebagai pintu masuk ke dalam uterus. Cervix ini tersusun atas otot daging sphincter. Terdapat lumen cervix yang terbentuk dari gelang penonjolan mucosa cervix dan akan menutup pada saat terjadi estrus dan kelahiran. Cervix

menghasilkan cairan yang dapat memberi jalan pada spermatozoa menuju ampula dan untuk menyeleksi sperma. Fungsi dari cervix adalah menutup lumen uterus sehingga menutup kemungkinan untuk masuknya mikroorganisme ke dalam uterus dan sebagai tempat reservoir spermatozoa. e. Vagina Vagina adalah organ reproduksi hewan betina yang terletak di dalam pelvis di antara uterus dan vulva. Vagina memiliki membran mukosa disebut epitel squamosa berstrata yang tidak berkelenjar tetapi pada sapi berkelenjar. pada bagian kranial dari vagina terdapat beberapa sel mukosa yang berdekatan dengan cervix. Fungsi dari vagina adalah sebagai alat kopulasi dan tempat sperma dideposisikan; berperan sebagai saluran keluarnya sekresi cervix, uterus dan oviduct; dan sebagai jalan peranakan saat proses beranak. Vagina akan mengembang agar fetus dan membran dapat keluar pada waktunya. f. Klitoris Klitoris merupakan alat reproduksi betina bagian luar yang homolog dengan gland penis pada hewan jantan yang terletak pada sisi ventral sekitar 1 cm dalam labia. Klitoris terdiri atas dua krura atau akar badan dan kepala (glans). Klitoris terdiri atau jaringan erektil yang tertutup oleh epitel skuamusa berstrata. Selain itu klitoris juga mengandung saraf perasa yang berperan pada saat kopulasi. Klitoris akan berereksi pada hewan yang sedang estrus. Fungsi dari klitoris ini membantu dalam perkawinan. g. Vulva Vulva merupakan alat reproduksi hewan betina bagian luar. Vulva terdiri dari dua bagian. Bagian luar disebut labia mayora dan bagian dalamnya disebut labia minora. Labia minora homolog dengan preputium pada hewan jantan sedangkan labia mayora homolog dengan skrotum pada hewan jantan. Pertautan antara vagina dan vulva ditandai oleh orifis uretral eksternal atau oleh suatu pematang pada posisi kranial terhadap uretral eksteral yaitu himen vestigial. Himen tersebut rapat sehingga mempengaruhi kopulasi. Vulva akan menjadi tegang karena bertambahnya volume darah yang mengalir ke dalamnya. B. Sistem Reproduksi Jantan a. Testis Testis adalah organ reproduksi pria yang berada di dalam organ reproduksi, testis ini memiliki bentuk oval dan juga testis terletak di bagian daalam skrotum, seperti telah dijelaskan diatas tadi bahwa skrotum adalah alat yang digunakan untuk

b.

c.

d.

e.

menjaga testis agar tetap memiliki suhu yang sesuai dengan suhu pada lingkungannya. Fungsi testis adalah 1) Digunakan untuk alat penghasil spermatozoa atau sel kelamin jantan. 2) Sebagai alat untuk menghasilkan hormone seks testrosteron. 3) Menjaga suhu agar spermatogenesis tetap terjadi. Epididimis Bagian ini adalah bagian organ pada alat reproduksi yang memilki bentuk sebagai saluran yang berkelok kelok, saluran epdidimin berada pada skrotum dan juga berada diluar testis. Apabila dilihat epdidimis ini berbentuk hampir seperti huruf C Fungsi epididimis adalah 1) Digunakan sebagai lat penyimpanan. 2) Bagian saluran epdidimis merupakan alat untuk pengangkutan. 3) Epdidimis merupakan tempat untuk pematangan sperma. Vasdeferens Vas deferens merupakan saluran organ reproduksi, vas deferens biasa berbentuk seperti layaknya tabung. Fungsi vas deferens adalah 1) saluran sebagai jalannya sperma ke veskula. 2) tempat untuk menampung sperma. 3) tempat untuk proses pematangan sperma. Kelenjar Kelamin Kelenjar kelamin merupakan organ pada kelamin pria. Kelenjar kelamin memiliki tiga bagian yaitu bagian vesikula seminalis atau disebut kantung air mani, kelenjar prosta, dan juga kelenjar Cowper. Tiga bagian itu adalah sebagai berikut: - vesikula seminalis atau kandung mani merupakan organ yang berfungsi ungtuk mensekresikan cairan dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula seminalis ini berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri - kelenjar prostat adalah organ reproduksi pria yang berada dibawah kandung kemih. Kelenjar ini berfungsi untuk mensekresikan cairan yang berada dalam kelenjar ini. cairan ini dan juga cairan pada seminalis bermanfaat untuk tempat ruang gerak sperma - kelenjar Cowper adalah kelenjar yang juga memiliki jumlah sepasang, kelenjar ini memiliki fungsi untuk menghasilkan lender pada saluran ejakulasi yang memiliki sifat basa. Kelenjar bulboutetra ini beradi di bawah kelenjar prostat. Uretra Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan

sistem seksual. Pada jantan, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani. f. Penis Menurut bahasa penis berasal dari kata Phallus yang memiliki arti sebagai ekor. Penis adalah organ bagian luar dari alat reproduksi, karena penis berada dibagian luar, penis dapat di lihat dengan mata tanpa bantuan alat apapun. Pada bagian reproduksi penis ini memilki jaringan erektil yang cukup besar. Jaringan tersbut terdiri dari tiga jaringan, disetiap jaringan mengandung pembuluh darah yang jumlahnya cukup besar dan beranastomosa. 4. Sistem Peredaran Darah Menurut Yatim (1996), sistem peredaran darahnya memiliki 3 komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh dan darah. Karakteristik yang paling menonjol pada kelinci adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri subklavia kiri. Arteri innominator juga bercabang menjadi 3, yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri karotis kiri (Brotowidjoyo, 1994).Menurut Anynomous (2007), rongga jantung pada kelinci terpisah secara sempurna oleh sekat membujur, menjadi rongga jantung kiri dan kanan. Rongga jantung kiri mengandung darah yang kaya dengan oksigen yaitu oksigen dari darah arteri. Rongga jantung yang berisi darah yang mengadung karbondioksida adalah vena. Masing-masing rongga tadi tersekat lagi menjadi serambi jantung dan bilik jantung yang saling berhubungan dengan katub atau kleb. Sistem peredaran darah pada kelinci (Lepus nigricollis) merupakan sistem peredaran darah tertutup. Pembuluh darah dibagi atas (Yatim, 1996) 1. Pembuluh nadi 2. Pembuluh balik 3. Pembuluh kapiler 4. Pembuluh limfa Organ hewan yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain : a. Arteri Ateri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung. b. Jantung Kelinci mempunyai empat ruang pada jantung, dua ventrikel dan dua atrium. Pembagian ruang tersebut untuk mengefektifitaskan kerja jantung sehingga akan terjadi sirkulasi O2 dan CO2 dari kantung udara dengan tingkat metabolisme yang tinggi (Nesheim et al., 1979). c. Limpa Limpa merupakan organ yang penting pada sistem sirkulasi darah. Organ ini terletak pada rongga perut berdekatan

dengan empedal. Di dalam limpa sel darah merah dan sel darah putih dibentuk dan limpa bertindak sebagai penyimpan sel darah merah (Nesheim et al., 1979). Limpa berbentuk lonjong, berwarna merah coklat dan kenyal. Organ ini penting bagi tubuh karena peranannya dalam membentuk sel yang bertanggung jawab terhadap produksi antibodi atau terhadap reaksi immunoglobi yang lain (Akoso, 1993). d. Vena Vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebirubiruan. 5. Sistem Saraf Sistem syaraf terdiri atas dua bagian yaitu, syaraf pusat dan syaraf perifer. Dan sebagai pusat adalah otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem syaraf pusat memiliki tugas untuk mengolah informasi yang masuk: a. Otak Besar (Celebrum) Ini merupakan bagian otak terbesar serta yang paling menonjol dari otak manusia, yaitu menepati 2/3 dari massa otak dan terletak di bagian atas rongga tengkorak. Bagian luar dari otak besar ini dilindungi oleh lapisan tipis jaringan abu-abu yang disebut kortek celebral. Secara garis besar, otak besar berfungsi untuk memproses semua kegiatan. b. Otak Kecil (Cerebellum) Otak kecil merupakan bagian terbesar dari otak belakang, dimana ia terletak di atas batang otak dan di bawah oksipital serebrum. Otak kecil memiliki permukaan yang berlekuk-lekuk dan memiliki bentuk sebesar bola base. Cerebellum terbagi menjadi 3 bagian, yaitu : - Vestibuloserebelum, yaitu bagian otak kecil yang berfungsi untuk mengontrol serta menjaga keseimbangan pergerakan mata - Spinoserebelum, yaitu bagian otak kecil yang berfungsi untuk mengontrol kemampuan otot serta gerakan tubuh - Sereberoserebelum, yaitu bagian otak kecil yang berfungsi sebagai penyimpan memori, menginisiasi gerakan yang disadari, serta untuk melakukan perencanaan. c. Batang Otak (Brainstrem) Batang Otak merupakan bagian otak yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Batang otak terletak di dasar rongga kepala yang memanjang hingga ke sumsum tulang belakang (tulang punggung). Batang otak terdiri dari otak tengah medula oblongata dan pons. Motor dan neuron sensorik yang bergerak melalui batang otak yang dapat meneruskan sinyal antara otak dan sumsum tulang belakang.

Batang otak juga berfungsi untuk mengkoordinasikan sinyal kontrol motor yang dikirim dari otak menuju tubuh. Batang otak menjadi tempat melekatnya keseluruhan saraf kranial, kecuali saraf I dan saraf II yang letaknya menempel pada otak besar. d. Selaput Otak Sistem yang mengatur sistem saraf pusat. Sedangkan sistem syaraf tepi (perifer) memiliki fungsi untuk mengumpulkan informasi yang berbentuk rangsangan listrik (impuls) dari berbagai organ dalam dan luar untuk disampaikan pada syaraf pusat, juga membawa impuls dari syaraf menuju pusat motorik tubuh (Jasin, 1984). 6. Sistem Eskresi Organ ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis) yaitu berupa sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang dipengaruhi oleh makanannya (Anynomous, 2007). Pada mamalia ginjal adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam kandung kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang di sebut uretra (Campbell, 2003). Bagian – bagian sistem urinaria antara lain: a. Ginjal Ginjal berbentuk seperti kacang merah dengan panjang 10-12 cm dan tebal 3,5-5 cm, terletak di ruang belakang selaput perut tubuh (retroperitonium) sebelah atas. Ginjal kanan terletak lebih ke bawah dibandingkan ginjal kiri. Fungsi ginjal antara lain : - Membuang bahan sisa terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin yang dihasilkan dari metabolisme makanan oleh tubuh, bahan asing dan produk sisa. - Mengatur keseimbangan air dan elektrolit. - Mengatur keseimbangan asam dan basa. - Menghasilkan renin yang berperan dalam pengaturan tekanan darah. - Menghasilkan eritropoietin yang mempunyai peran dalam proses pembentukan eritrosit di sumsum tulang. - Produksi dan ekskresi urin.

Pada umumnya ginjal ada sepasang (dua buah) yang terdapat di dalam rongga perut, mempunyai bentuk menyerupai kacang buncis dengan hilus renalis yakni tempat masuknya pembuluh darah dan keluarnya ureter, mempunyai permukaan yang rata, kecuali pada sapi ginjalnya berlobus. Selubung ginjal (Ren) disebut kapsula ginjal, tersusun dari campuran jaringan konektif yakni serabut kolagen dan beberapa serabut elastis. b. Ureter

VI.

Ureter adalah saluran tunggal yang menyalurkan urine dari pelvis renalis menuju vesica urinari (kantong air seni). c. Vesika Urinaria (Vesica Urinaria) Kantong air seni merupakan kantong penampung urine dari kedua belah ginjal Urine ditampung kemudian untuk dibuang secara periodik. Bangun histologi : Mukosa memiliki epithel peralihan (transisional) yang terdiri dari 5-10 lapis sel pada yang kendor, apabila teregang (penuh urine) terdiri atas 3-4 lapis sel. Propria mukosa terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah, saraf dan jarang terlihat limphonodulus atau kelenjar. Pada sapi tampak otot polos tersusun longitudinal, mirip muskularis mukosa. Sub mukosa terdapat dibawahnya, terdiri dari jaringan ikat yang lebih longgar. Tunika muskularis cukup tebal terdiri dari lapis longitudinal dan sirkuler (luar), lapis paling luar sering tersusun secara memanjang, lapisan otot tidak tampak adanya pemisah yang jelas, sehingga sering tampak seolah-olah saling menjalin. Berkas-berkas otot polos di daerah trigonum vesicae membentuk bangunan melingkar, mengelilingi muara ostium urethrae intertinum. Lingkaran otot itu disebut m.sphincter internus. Lapis luar adalah serosa, berupa jaringan ikat longgar (jaringan areoler), sedikit pembuluh darah dan saraf. d. Uretra (Urethra) Berupa saluran yang menyalurkan urine dari kantong seni keluar tubuh. Pada hewan jantan akan mengikuti penis, sedangkan pada hewan betina akan mengikuti vestibulum. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan pada organ tenak kambing dapat disimpulkan bahwa organ dalam ternak kambing terdiri dari sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem urinaria dan kelenjer pelengkap. Dari bagianbagian tersebut dibagi lagi menjadi beberapa organ yang mempunyai fungsinya masing-masing.

Related Documents

Nekropsi Ikan.docx
June 2020 5
Fix
October 2019 76
Fix Fix Skaliii.docx
May 2020 43
Odira Energy Fix Fix
August 2019 59

More Documents from "Heru Juliawan"