Fix Kel 4 Laprak Resmi.docx

  • Uploaded by: Dwi Febrini
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fix Kel 4 Laprak Resmi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 21,036
  • Pages: 71
ACARA I KADAR LENGAS TANAH

ABSTRAKSI Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah, Acara 1 yang berjudul kadar lengas tanah telah dilaksanakan pada Senin , 12 Februari 2018 di Laboratorium Tanah Umum, Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kadar lengas tanah merupakan difat fisik tanah yang dapat diartikan sebagai kandungan air tanah (moisture) dalan pori- pori tanah yang berikatan dengan keadaan air dan udara dalan tanah. Pada praktikum ini,, ditentukankadar lengas tanah dari % jenis tanah yang berbeda yaitu ultisols, vertisols, rendzina, alfisols dan entisols dengan diameter 0,5 mm, 2mm, tanah bongkah dan tanah asli. Praktikum kadar lengas yangtelah dilakukan menggunakan metode gravimetri, yaitu metode yang menghitung kadar lengas tanah dari menghitung selisih berat tanah basah dan tanah kering. Kadar lengas tanah sangat dipeengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tekstur tanah, luas permukaan tanah, topografi, dan bahan penutup tanah. Berdasaarkan hasil praktikum urutan kadar lengas tanah dari yang tertinggi hingga yang terendah yaitu : Untuk tanah berdiameter 0,5 mm : Vertisols > Ultisols > rendzina> Alfisols> Entisols. Untuk tanah berdiameter 2 mm : Vertisols> Ultisols> Alfisols> Rendzina> Entisols. Untuk tanah bongkah : Vertisols > Rendzina > Ultisols> Alfisols> Entisols. Untuk tanah asli kadar lengas tertinggi diperoleh pada kelompok 4 > 1 > 2 > 3 > 5. Kata Kunci : kadar lengas tanah, gravimetri, jenis tanah.

Tanah

I. PENGANTAR

dalam

sudut

pandang

Tanah adalah lapisan permukaan

sebagai medium pertumbuhan memiliki

bumi yang berasal dari material induk

salah satu sifat fisik yang pentinga yaitu

yang telah mengalami proses lanjut,

lengas

karena

berperan

perubahan

alami

di

bawah

tanah.

Lengas

penting

dalam

sangat menjaga

pengaruh air, udara dan macam-macam

kelembaban

organisme baik yang masih hidup maupun

menyusun dua per tiga dari bagian pori

yang telah mati. Dalam pembentukannya,

pori tanah paa suhu kamar dan menjadi

tanah

beberapa

satu per tiga jika suhu tanah meningkat.

prosesgabungan anasir alami yaitu bahan

Oleh karena iru pengetahuan mengenai

induk,

lengas tanah sangatlah penting.

dipengaruhi

iklim,

organismeyang

oleh

topografi, bekerja

diperlukan

tanah

Air

tertentu. Proses gabungan anasir alami

kehidupan

mengakibatkan kenampakana dan sifat

Tanaman hampir seluruhnya berasal dari

sifat tanah di daerah tertenntu berbeda

tanah melalui penyerapan akar. Air

dengan daerah lain. Dengan kata lain, oleh

didalam tanah bisa dibedakan mrnjadi

karena

faktor-faktor

lengas tanah, air tanah dan air tanah

pembentukan tanah antara daerah satu

dalam. Lengas tanah adalah air yang

dengan daerah lain berbeda maka tanah

berada dipermukaan tanah, baik dalam

yang terbentuk juga akan berbeda.

keadaan berhenti atau mengalir dalam 1

yang

Lenggas

waktu

intensitas

pada

dan

tanah.

tanah

bagi

bentuk cair atau uap. Air tanah adalah

basah. Tanah berpengaruh penting pada

yang berada di bawah permukaan tanah.

tanaman melalui hubungannya dengan

Permukaan air tanah terlihat sebagai

udara dan air. Kemampuan tanah untuk

permukaan air sumur , dan air sumur

menyimpan air diantaranya hujan yang

adalah bagian dari air tanah. Dalam istilh

terjadi, menentukan pemberian musiman

bahasa inggris lengas tanah ialah “soil

kelembaban

moisture”, air tanah adalah “ground

menentukan spesies apa yang tumbuh

water” dan permukaan air tanah adalah

dalam sebuah hutan dan kecepatan

“water tabel” (Masgianti et al, 1990).

pertumbuhan. Indonesia memiliki iklim

tanah

dan

biasanya

Pada suatu toposekuen,kadar lengas

tropik yang menyebabkan pelapukan dan

tanah yang tersedia dalam suatu tanah pada

perkembangan tanah berlangsung intensif

masing

membentuk berbagai jenis tanah seperti

masing

Perbedaan

lokasi

kadar

akan

lengas

berbeda.

tanah

dapat

vertisol, rendzina, ultisol, alfisol, dan

disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor

entisol (Masganti et al., 2002).

faktor tersebut antara lain : bahan organik, pori mikro, debu, lempung, topografi dan

II. METODOLOGI

kelerengan ( Nita et al, 2013 ). Kadar lengas

Praktikum

dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

Dasar-Dasar

Ilmu

1. Lengas higroskopis, adalah kadar

Tanah acara I, yang berjudul “kadar

lengas yang dipengaruhi gaya

lengas tanah” telah dilaksanakan pada

higroskopis.

Senin, 12 Februari 2018 di Laboratorium

2. Lengas

kapiler,

adalah

Tanah

kadar

Umum,

Departemen

Tanah,

lengas yang terikat oleh tegangan

Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah

permukaan

selaput

Mada, Yogyakarta. Alat yang digunakan

dikelilingi

pada praktikum ini yaitu 40 (8x5) botol

berupa

berkesinambungan

timbang, timbangan, oven, dan desikator.

zarah dan di dalam pori kapiler.

Sementara bahan-bahan yang diperlukan

3. Lengas gravitasi, adalah kadar lengas yang tidak terikat oleh

yaitu conoh tanah berdiameter 2 mm, 0,5

tanah, melainkan teratur terbatas

mm, dan bongkah tanah, dan tanah asli

oleh

dari 5 daerah yang berbeda. Adapun jenis

gaya gravitasi atau gaya berat.

tanah yang digunakan adalah vertisols,

Tanah dengan kandungan bahan

rendzina, ultisols, alfisols, dan entisols.

organik dan lempung tinggi mempunyai

Dalam praktikum ini digunakan

kapasitas penyangga yang rendah apabila

metode gravimetri. Metode gravimetri 2

merupakan metode dengan menghitung

c : berat botol timbang + tanah setelah

selisih berat lengas antara sebelum dan

dioven

sesudah dikeringkan. Langkah pertama yang dilakukan pada praktikum kadar

III.

lengas yaitu 8 botol timbang kososng

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil praktikum

diberi label lemudian masing-masing

diperoleh kadar lengas tanah sebagai

botol lkosong bertutup ditimbang (misal a

berikut :

gram). Setelah itu, botol timbang diisi

Tabel 1. Kadar Lengas Tiap Jenis Tanah

dengan tanah hingga 2/3 volume botol.

Jenis

Tiap botol diisi dengan jenis tanah dan

Tanah

KL %

ukuran yang berdeda, lalu masing-masing Vertisols

dibuat duplo. Kemudian, botol dioven

Rendzin

pada suhu 105-110oC sampai tanah kering

a

dingin

ditimbang

lago

21,217

20,81

19,749

Asli

46,4

16,28

15,205

41,2 7

15,365

12,427

Afisols

16,4

14,65

16,37

12,57

27,6

16,9 8

dalam 6,38

Entisols

desikator semalam 15 menit. Botol yang telah

h

1

dikeluarkan dari oven dan ditutup serapat didinginkan

Bongka

m

14,55

Ultisols

mutlak (semalaman). Setelah itu, botol

Botol

Ø2m

m

6

dengan keadaan tutup botol sedikit dibuka

mungkin.

Ø0,5m

5,87

6,26

56,4 9

dalam

keadaan tertutup rapat (misal c gram).

Praktikum

Langkah terakhir, botol dibersihkan dari

mengenai kadar lengas tanah ini bertujuan

tanah dan dikembalikan ke tempat semula.

untuk mengetahui kadar lengas kering

Data yang diperoleh kemudian digunakan

angin pada beberapa jenis tanah serta

untuk menghitung kadar lengas tanah dari

faktor faktor yang mempengaruhi kadar

setiap jenis tanah. Adapun langkah

lengas

terakhir dari perhitungan kadar lengas

mempunyai

yaitu menggunakan rumus :

penting dalam pembentukan tanah dan

dasar-dasar

tanah.

Kadar

pengaruh

Ilmu

Tanah

lengas

tanah

yang

sangat

pertumbuhan tanaman. Dalam proses Kadar lengas 

(b  c)  100 % (c  a )

pembentukan tanah kadar lengas tanah berperan dalam pelapukan fisik maupun

Keterangan :

kimia, serta menjaga suhu tanaha supaya

a : berat botol timbang kosong

tetap stabil. Pada pertumbuhan tanaman,

b : berat botol timbang + tanah sebelum

lengas tanah berfungsi memasok unsur

dioven 3

hara derta menetralkan suhu tubuh

yang banyak menyebabkan vertisols lebih

tanaman. Selain itu Jian et al. (2009)

cepat menyerap air.

mengatakan, bahwa kadar lengas tanah

Menurut penelitian Hakim N

adalah kandungan air dalam tanaha yang

(1986) yang menyebutkan bahwa kadar

memiliki peran penting pada ekosistem

lengas vertisol Ø 2 mm 12,60%; Ø 0,5

daratan karena menentukan pertumbuhan

mm 12,86% dan bongkah 13,45% ada

tanaman. Apabila tingkat kadar lengas

sedikit

tanah turun di bawah ambanaaga batas,

praktikum menujukan presentase kadar

tanaman dapat mengalami stres air

lengas vertisol Ø 2 mm 21,217%; Ø 0,5

sehingga menghambat proses fotosintesis.

mm 21,217%, bongkah 19,745% dan

Pada

dengan

hasil

pengukuran

tanah sample 46,46%. Perbedaan tersebut

kadar lengas tanah ini digunakan metodr

kemungkinan disebabkan oleh perbedaan

gravimetri,

yang

kadar faktor penentu lengas tanah di

membandingkan kadar lengas tanah yang

setiap tempat. Vertisols merupakan jenis

belum dioven atau biasa disebut kadar

tanah

lengas lapang dengan kadar lengas tanah

mengandung kapur, koefisien pemuai dan

yang

lengas

pengerutan tinggi jika terjadi penguapan.

merupakan jumlah air yang terkandung

Pada tanah ini daya absorbsi air sangat

dalam tanah setelah air gravitasi hilang.

tinggi krenaair tidak langsung merembes

Sedangkan

keriing

tetapi tersimpan sebagian dalam pori

merupakan kadar lengas tanah yang

tanah. Semakin kecil diameter tanah maka

setelah dikeringkan dalam oven pada suhu

ladar lenagsnya akan semakin tinggi

105-1100c sampai tidak ada lagi air yang

karena pori-pori makro tanah verrisols

menguap. jukan presentase kadar lengas

yang banyak menyebabkan vertisols lebih

sebesar 21,217 %. Vertisols merupakan

cepat menyerap air.

telah

praktikum

perbedaaan

yaitu

dioven.

kadar

metode

Kadar

lengas

yang

bersifat

fisik

berat,

jenis tanah yang bersifat fisik berat,

Tanah rendzina memiliki kadar

mengandung kapur, koefisien pemuai dan

lengas 14,55 % untuk tanah berdiameter

pengerutan tinggi jika terjadi penguapan.

0,5 mm, 16,28% untuk 2 mm, 15,205%

Pada tanah ini daya absorbsi air sangat

untuk tanah bongkah dan untuk tanah

tinggi krenaair tidak langsung merembes

sample 41,265%. Menurut Katai, et al

tetapi tersimpan sebagian dalam pori

(2011) tanah rendzina memiliki kadar

tanah. Semakin kecil diameter tanah maka

lengas berkisar 12-16%, ini menunjukkan

ladar lenagsnya akan semakin tinggi

bahwa

karena pori-pori makro tanah verrisols

praktikum 4

hasil

yang

telah

diperoleh

sesuai.

Tanah

saat ini

terbentuk didaerah semi arid dan sub

0,5 mm, 16,37% untuk 2 mm, 12,57%

humid dan sangat kaya dengan bahan

untuk tanah bongkah dan 16,98 untuk

organic. Karena sifat tanah organic, jika

tanah

terlalu kering tidak dapat lagi menyerap

berdasarkan penelitian yang dilakukan

air sehingga jika ada hujan bahan organic

oleh Choirina, et al (2013) bahwa tanah

ini akan terbawa oleh air aliran permukaan

alfisol memiliki kadar lengas kering udara

sehingga terjadilah erosi permukaan.

sebesar 11,22%. Alfisol banyak terdapat

Tanah ini mudah mengalami kekeringan

di daerah hutan dan memiliki karakteristik

karena perkolasi yang cepat

tanah yang mampu terakumulasi jenis

sample

Hasil

ini

berbeda

Tanah ultisol memiliki kadar

lempungnya pada horison BT, memiliki

lengas 15,365% untuk tanah berdiameter

horison E yang tipis, mampu menyediakan

0,5 mm, 16,28% untuk diameter 2 mm,

dan menampung banyak air karena

14,65% untuk tanah bongkah dan 27,61

memiliki sifat hidrofilik yaitu mampu

untuk tanah sample. Menurut penelitian

mengikat molekul air dalam jumlah

yang dilakukan oleh Ansi, et al (2012)

banyak.

tanah ultisol memiliki kadar lengas kering

Tanah entisol memiliki kadar

udara sebesar 9-10%. Ini menunjukkan

lengas 6,38% untuk tanah berdiameter 0,5

perbedaan dimana hasil yang diperoleh

mm, 5,87% untuk 2 mm, 6,26% untuk

tidak tergolong pada range tersebut.

tanah bongkah . dan 56,49% untuk tanah

Namun sebenarnya hasil yang diperoleh

sample. Hasil tersebut berbeda dengan

saat praktikum sudah benar, mengingat

hasil penelitian yang dilakukan oleh

ultisol sendiri memiliki kadar lengas 24-

Choirina, et al (2013) yang menunjukkan

26,5% pada kapasitas lapangan. Tanah

bahwa entisol memiliki kadar lengas

ultisol pada dasarnya mempunyai struktur

sebesar 8,19% Entisol mempunyai kadar

yang baik, tapi tidak optimal dalam

lempung dan bahan organik rendah,

kemampuan memegang air, sehingga

sehingga daya menahan airnya rendah,

cepat kehilangan air sehingga tanah

struktur remah sampai berbutir dan sangat

mengalami dehidrasi. Ultisol dicirikan

sarang, hal ini menyebabkan tanah

oleh adanya akumulasi liat pada horizon

tersebut mudah melewatkan air dan air

bawah permukaan sehingga mengurangi

mudah hilang karena perkolasi.

daya resap air dan meningkatkan aliran

Faktor yang mempengaruhi kadar

permukaan dan erosi tanah.

lengas tanah yaitu iklim, kandungan

Tanah alfisol memiliki kadar

bahan organik, topografi, dan penutupan

lengas 12,427% untuk tanah berdiameter

tanah. Iklim jelas sangat berpengaruh 5

pada akdar lengas suatu jenis tanah

antara lain : gravimetri, tensinometer,

terutama dari segi curah hujan dan panas.

pancaran neutron dan kalsium. Metode

Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan

tersebut

kadar lengas tanah semakin tinggi karena

keunggulan dan kelemahan masing-

air juga mampengaruhi kadar lengas

masing. Metode gravimetri merupakan

karaena mampu menahan air. Topografi

metode yang menghitung berat lengas

berpengaruh

sebelum dan sesudah dikeringkan, namun

dangan

kecepatan

masing-masing

menyerapnya air ke dalam tanah. Faktor

alam

penutup tanah berpengaruh mengurangi

sensitive karena diperlukan ketelitian

evaporasi sehingga lengas tanah menjadi

yang tinggi dalam pembacaan data agar

awet. Misalnya jika terdapat bahan

hasil

penutupseperti

tensinometer

kain

atau

mulsaorganik,

kertas

tidak

timbangan

menyimpang. yaitu

metode

harus

Metode yang

mengurangi

mengkalibrasikan ketinggian air raksa

terjadinaya evaporasi sehingga air yang

dalam wadah yang terdesak oleh air

bertahan dalam tnaha akan bertahan lama.

dalam tanah dengan kurva standar,

Pengukuran kadar lengas tanah

kelemahan metode ini adalah harus

daprt digunakan sebagai salah satu cara

dengan kurva standar dan membutuhkan

untuk mengetahui kadar resapan air tanah,

waktu

sehingga dapat diketahui fungsi guna

Sementara keunggulanya dapat melihat

suatu lahan. Kemampuan tanah menyerap

fluktuasi tanah. Pancaran neutron adalah

air menjadi salah satu faktor utama

metode

pemilihan tanaman yang akan ditanam.

menghitung

Ketika kadar lengaas tanah diketahui

tertabrak oleh air tanah dan tercatat oleh

maka bias diambil keputusan tanaman apa

detektor. Pada metode ini detektor harus

yang akan ditanam. Kadar lengas juga

sangat sensitif dan jarganya sangat mahal.

dapat dikontrol. Dalam hai ini, kadar

Kelebihan yang dimiliki metode ini

lrngas

adalah

tanah

akan

plastik,

emakaiannya

memiliki

dapat

dinaikan

dan

lama

dalam

yang

pengukurannya.

digunakan

partikel

ketelitiannya

neutron

sangat

untuk yang

tinggi.

diturunkan sesuai kebutuhan. Sebagai

Metode kalsium adalah metode yang

contoh, kadar lengas tanah lempung

mengukur

dapaat diturunkan menggunakan metode

dengan mengukur tekanan yang dicatat

lorong pengatur tanah agar tanah baik

oleh monometer akibat desakan gas hasil

bagi pertumbuhan awal tanaman palawija.

reaksi antara bahan karbit dengan air

Kadar lengas tanah dapat diketahui

tanah dan lain-lain. Dari semua metode

meanggunakan berbagai macam metode

yang ada metode gravimetri adalah 6

kandungan

lengas

tanah

metode yang digunakan pada praktikum

% dan tanah asli : 16,98 % . Kadar

ini.

lengas tanah entisol entisol ᴓ 0,5 mm : 6,38 %, ᴓ 2 mm : 5,87 %, tanah bongkah : 6,26 %, dan tanah asli :

IV. KESIMPULAN Berdasarkan

percobaan

yang

telah

56,49 %.

dilakukan, diperoleh hasil yaitu:

2. Urutan kadar lengas tanah dari yang

1. Kadar lengas pada vertisol ᴓ 0,5 mm :

tertinggi sampai yang terendah adalah:

21,217 %, ᴓ 2 mm : 20,811 %, tanah

Untuk tanah ᴓ 0,5 mm : vertisols >

bongkah : 19,745 % dan tanah asli :

Ultisols > Rendzina > Alfisols >

46,46 %. kadar lengas tanah rendzina

entisols. Untuk tanah ᴓ 2 mm :

ᴓ 0,5 mm : 14,56 %, ᴓ 2 mm : 16,28%,

vertisols > ultisols > alfisols >

tanah bongkah : 15,205 % dan tanah

rendzina > entisols. Untuk tanah

asli : 41,265 %. Kadar lengas pada

Bongkah : vertisols > rendzina >

ultisol ᴓ 0,5 mm : 15,365 %, ᴓ 2 mm :

ultisols > alfisols > entisols. Untuk

16,4 %, tanah bongkah : 14,65 % dan

tanah asli : kelompok Entisols >

tanah asli : 16,98 %. Kadar langas

Vertisols > rendzina > Ultisols >

tanah alfisol ᴓ 0,5 mm : 12,427 %, ᴓ 2

Alfisols.

mm : 16,37 %, tanah bongkah : 12,57

DAFTAR PUSTAKA Dasar-dasar ilmu tanah (TNH). Bandar Lampung: Penerbit Universitas Lampung.

Ansi, A., L. Sabaruddin, dan L. O. Safuan. 2012. Pengaruh Pupuk Organik Cair dan Mulsa terhadap Lengas Tanah dan Produksi Kacang (Vigna radiata L). Jurnal Agriplus 22: 15161.

Katai, J., A. O. Zsuparne, dan I. Vago. 2011. Comparative Evolution of Soil Types with Different Properties. Jurnal of Agriculture Science 43: 87-94. . Masganti, et al. 2002. Metode Penguraian Air Tanah Gambut. Jurnal Ilmu Tanah dan Air 1: 42-48.

Choirin, Y., Sudadi, dan H. Widijanto. 2013. Pengaruh Pupuk Alami Bermikroba terhadap Serapan Fosfor dan Pertumbuhan Kacang Tanah pada Tanah Alfisol, Entisol, dan Vertisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10: 113-121.

Nita, I., Endang, L, dan Zaenal K. 2013. Kajian Lengas terhadap Toposekuen Lereng Utara Gunung Kawi. 1(1) : 1.

Hakim, N., Y. Nyakpa, A.M.Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, G.B. Hong & H.H. Bailey. 1986. 7

LAMPIRAN

Perhitungan Kadar Lengas

(2) b = 44,94 gr c = 25,47 gr 44,94  25,89 KL = x 100 % 25,89  25,47 = 12,427 % III. Kadar lengas tanah alfisols tanah bongkah

Kadar Lengas = [ (b  c) ]x 100% (c  a )

Keterangan : a : berat botol timbang kosong b : berat botol timbang + tanah sebelum dioven c : berat botol timbang + tanah setelah dioven

(1) a = 24,60 gr b = 31,33 gr c = 30.29 gr 31,33  30,54 KL = x 100 % 30,54  24,60 = 13,29% (2) a = 21,90 gr b = 26,90 gr c = 26,37 gr 26,90  26,37 KL = x 100 % 26,37  21,90 = 11,85 %

I. Kadar lengas tanah vertisol ᴓ 2 mm (1) a = 17,29 gr b = 27,10 gr c = 25,47 gr 27,10  25,47 KL = x100 % 25,47  17,29 = 19,92% (2) a = 15,07 gr b = 25,63 gr c = 24,43 gr 25,63  24,43 KL = x 100 24,43  15,07 = 12,82 %

13,29%  11,85% 2 = 12,57 %

Rerata =

IV. Kadar lengas tanah sample (1) a = 31,58 gr b = 42,60 gr c = 41,00 gr 42,60  41,00 KL = x100 % 41,00  31,58 = 56,98%

19,92%  12, ,82% 2 = 16,37 % Kadar lengas tanah alfisols ᴓ 0,5 mm

Rerata = II.

(1) a = 27,57 gr

8

PENGAMATAN LAPANGAN A. Tanggal

:

10 Februari 2018

B. Tim Surveyor

:

Aqila Vianissa Aquina Dian Kartika Achmad Iqbal A. Abdullah Faiq M. Ritasari Yuliana Namita Arum R.

C. Alamat Lokasi (lengkap)

:

D. Sketsa lokasi

Jl. Ngoro-ngoro Ombo, Dusun Ngoro Oro, Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. :

Foto 1. Sketsa Lokasi E. Koordinat

: -7.8442205, 110.4848644

F. Ketinggian

: 134 mdpl

G. Deskripsi Lokasi

:

Lokasi pengambilan tanah merupakan sebuah tegalaan yang ditanami tanaman kakao. Letak kebun kakao tersebut berada di sebuah desa yang dekat dengan perkampungan warga. H. Landuse

: Tegalan tanaman kakao

I. Vegetasi

: Tanaman Kakao

J. Cuaca

: Cerah

K. Pertumbuhan

: Baik 9

L. Jeluk air tanah

: lebih dari 15 m

Foto 2. Foto saat pengambilan tanah sample

10

ACARA II STRUKTUR TANAH ABSRTAKSI Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah, acara II yang berjudul struktur tanah telah dilaksanakan pada senin, 12 februari 2018 di Laboratorium Tanah, Departemen Tanah, Universitas Gadjah Mada. Strruktur tanah dapaat diartikan sebagai susunan zarah zarah tanah yang saling berikatan membentuk agregat dengan batuan bahan perekat seperti humus, kapur, oksida besi/aluminium, sekresi tumbuhtumbuhan dan jasad renik. Praktikum struktur tanah ini dilakukan untuk menguji kerapatan masa tanah, kerapatan butir tanah dan proporsi total. Untuk menghitung kerapatan masa tanahdigunakan 2 metode yaotu metode ring dan metode lilin. Untuk menentukan kerapatan butir tanah digunakan metode piknometri sementara untuk menentukan porositas masa tanah maka dilakukan perbandingan antara volume pori total dengan volume bongkah total. Jenis tanah ynag diuji pada praktikum ini adalah vertisols, rendzina, ultisols, alfisols, dan entisols. Berdasarkan percobaan didapat nilai kerapatan bongkah (BV) pada masing masing tanah pada metode ring : ultisols 1,37 g/cm3 > vertisols 1,365 g/cm3 > Entisols 1,39 g/cm3 >Alfisols 1,2559 g/cm3 > rendzina 0,985 g/cm3, sementara nilai kerapatan bongkah menggunakan metode lilin : Ultisols 1,6 g/cm3 > Vertisols 1,565 g/cm3 > Rendzina 1,456 g/cm3 > Entisols 1,26 g/cm3 > Alfisols 1,083 g/cm3. Nilai kerapatan partikel tanah (BJ) pada tiap jenis tanah yaitu : Ultisols 2,43 g/cm3 > Entisols 1,949 g/cm3 > Vertisols 1,836 g/cm3 > rendzina 1,678 g/cm3 > alfisols 1,4508 g/cm3. Nilai porositas total tanah dari yang terbesar dari yag terkecil : Ultisols 31,6 % > Entisols 31,57 % > Alfisols 25,372 % > vertisols 14,8% > Rendzina 13,69 %. Kata kunci : struktur tanah, piknometri, porositas total

I.

sifat yang berbeda dari sekumpulan

PENGANTAR

partikel-partikel yang tidak teragregasi

Tanah merupakan bagian dari

(Hayandi, 2002). Struktur tanah sangat

permukaan bumi yang banyak jenisnya,

berperan terhadap proses pertumbuhan

sebagai bagian dari permukaan bumi,

dan perkembangan tumbuhan terutama

tanah memiliki peran penting dalam kelangsungan

hidup

makhluk

pada proses fisiologi dan respirasi akar.

hidup.

Tanah yang sarang akan memiliki aerasi

Tumbuhan misalnya, menggunakan tanah

yang

sebagai media untuk dapat tumbuh dan

dibandingkan

berkembang karena tanah mengandung

yang

tumbuhan memiliki

digantikan dengan udara yang ada di

tidak semua tanah memiliki struktur yang untuk

tanah

bagi

proses di mana udara dalam tanah

kehidupan tumbuhan. Meskipun demikian

tumbuhan

baik

struktur mampat. Aerasi tanah adalah

berbagai unsur penting yang mendukung

mendukung

lebih

atmosfer.

dapat

Struktur tanah merupakan sifat

tumbuh dengan subur.

tanah yang tergantung dari tekstur, bahan

Struktur tanah dalam tinjauan

organik dan zat kimia seperti karbonat di

morfologi dapat diartikan sebagai susunan

dalam tanah. istilah yang digunakan untuk

partikel-partikel primer yang menjadi satu

struktur antara lain agregat (kumpulan

kelompok disebut agregat dan dapat

butir tanah yang direkat oleh karbonat,

dipisahkan kembaali serta mempunyai

oksida atau bahan organik), struktur lepas 11

( tanah yang butir-butirnya mudah lepas),

reaksi antar muka.

struktur ringan ( menggambarkan tanah

terbagi menjadi dua, yaitu yang hidup

berpasir karena ringan dan mudah diolah),

didalam

dan struktur berat (menggambarkan tanah

dipermukaan tanah. organisme yang hidup

liat yang berat/sulit diolah) (Rujiter,

didalam tanah biasanya adalah bakteria,

2004).

jamur, cacing tanah, akar tumbuhan dsb. Proses pembentukan tanah bersifat

rumit karena

tanah

Faktor organisme

dan

yang

berada

Sedangkan yang berada dipermukaan

ada interaksi lima faktor

tanah

ialah

vegetasi.

Faktor

ini

pembentuk tanah, yaitu iklim, bahan

pembentukan profil tanah. seperti halnya

induk, makhluk hidup atau organisme,

jasad penghuni tanah

topografi dan waktu (Jenny, 1941).

mempercepat

Masing masing pembentuk tanah tidak

batuan, menjalankan perombakan bahan

bekerja secara sendiri, namun saling

organik,

berinteraksi. Faktor iklim berupa suhu dan

dengan bahan mineral dan membuat

curah hujan mempengaruhi intensitas

lorong-lorong

reaksi kimia, fisika dan biologi di dalam

memperlancar pergerakan air. Vegetasi

tanah. Faktor bahan induk berasal dari

membantu pembentukan tanah dengan

batuan dan longgokan biomassa mati

menyediakan bahan induk tanah, ragam

sebagai bahan mentah. Tanah mineral

vegetasi menentukan ragam humus tanah,

berasal dari batuan dan tanah organik

menambahkan bahan organik kepada

berasal dari longgokan biomassa mati.

tanah mineral dan lain sebagainya. Faktor

Sifat bahan mentah dan bahan induk

topografi berpengaruh terhadap ketahanan

berpengaruh atas laju dan pembentukan

tanah karena faktor ini menampilkan

tanah, seberapa jauh pembentukan tanah

tampakan lahan berupa tinggi tempat,

dapat maju dan seberapa luas faktor lain

kelerengan, dan kiblat lereng. Faktor ini

(seperti topografi, iklim, organisme dsb)

merupakan

dapat berpengaruh. Sifat-sifat bahan induk

mengendalikan pengaruh faktor iklim dan

meliputi susunan kimia, sifat fisik dan

organisme

sifat

mengendalikan

permukaan.

Susunan

mineral

yang mampu

pelapukan

mencampur

bahan

dalam

tanah

faktor

hidup

zarah-zarah

pensyarat

dan laju

organik

guna

yang

selanjutnya dan

arah

mempengaruhi bahan mentah dan susunan

pembentukan tanah.

jaringan mempengaruhi bahan induk. Sifat

sebenarnya

bukan

faktor

fisik berkenaan dengan struktur dan

sebenarnya.

Waktu

dijadikan

granulitas sedangkan sifat permukaan

karena semua proses maju sejalan dengan

terkait terhadap kemudahan kelangsungan

waktu. Tidak ada proses yang mulai dan 12

Faktor waktu penentu faktor

selesai secara seketika.tahap evolusi yang

timbangan,

dicapai tanah tidak selalu bergantung pada

pengaduk halus.

lama

kerja

berbagai

faktor,

karena

termometer

dan

kawat

Metode yang digunakan untuk

intensitas faktor dan interaksinya dapat

percobaan

berubah sepanjang perjalanan waktu.

adalah metode lilin. Langkah kerjanya,

Tanah yang berhenti berubah sepanjang

pertama-tama diambil sebongkah contoh

perjalanan waktu menandakan bahwa

tanah dan dibuat membulat (membola)

tanah

mencapai

dengan kuku jari tangan, sedemikia

keseimbangan dengan lingkungannya dan

sehingga dapat masuk kedalam gelas ukur

disebut

dengan longgar (ɸ 1-1,5 cm). Kemudian

tersebut

telah

telah

mencapai

klimaks

(Notohadiprawiro, 1998).

kerapatan

bongkah

(BV)

permukaannya dibersihkan dari butir-butir tanah yang menempel secara hati-hati

II.

denga kuas. Setelah itu diikat dengan

METODOLOGI

benang sehingga dapat digantung, lalu

Praktikum Dasar dasar ilmu tanah

bongkah ditimbang (semisal a gram).

acara ii yang berjudul Struktur Tanah telah

Kemudian lilin dicairkan di dalam cawan

dilakssanakan pada Senin, 12 Februari

pemanas menggunakan lampu spritus,

2018 di Laboratorium tanah umum,

sampai lilin mencair semua, lalu diukur

departemen Tanah, Fakultas pertanian uniiversitas

gadjah

Mada.

suhunya. Lalu api dimatikan dan dibiarkan

Dalam

suhunya turun sampai 70˚C. Pada suhu 65-

praktikum ini dilakukan dua percobaan,

70 ˚C, bongkah tanah dicelupkan kedalam

yaitu kerapatan bongkah atau berat volume

(BV)(

Bulk

Density)

lilin selama 1-2 detik, jika pencelupan

dan

terlalu lama maka dapat menyebabkan

kerapatan partikel tanah (BJ) (Particle

pelapisan terlalu tebal. Sedangkan jika

Density). Untuk percobaan kerapatan

suhu terlalu panas, lilin dapat meresap

bongkah tanah (BV) alat dan bahan yang digunakan

diantaranya

contoh

masuk kedalam pori-pori tanah (cover).

tanah

Setelah

kering angin bongkah, cawan pemanas

ukur,

pipet

ukur

10ml

b gram. Kemudian tabung ukur diisi dengan akuades sampai volume tertentu

kerapatan partikel tanah (BJ) alat dan

(misal p ml) dan bongkah tanah berlilin

bahan yang digunakan yaitu contoh tanah angin

ɸ2mm,

betul-betul

setelah dingin bongkah ditimbang sebagai

dan

termometer. Sedangkan untuk percobaan

kering

lilin

menutupi selurruh permukaan bongkah,

lilin, lampu spritus, penumpu kaki tiga, gelas

dipastikan

dimasukkan

piknometer,

perlahan-lahan

(volume

akuades naik. Kenaikan volue tersebut 13

dicatat. Jika kenaikan volume tidak jelas,

pikno dibuang dan dibersihkan. Kemudian

ditambahkan air melalui pipet ukur atau

piknometer diisi dengan akuades sampai

buret sampai tepaigaris volume tertentu

penuh dan disumbat. Diamati bahwa air

(misal q ml). Akuades yang telah

sudah mengisi pipa kapiler sumbat.

ditambahkan dari pipet ukur atau buret

Kemudian

dicatat (misal r ml). Setelah itu bongkah

dikeringkan dengna tisu dan pikno yang

tanah diangkat dan tabung ukur di

berisi air ditimbang sebagai d gram, lalu

bersihkan. Selanjutnya untuk percobaan

diukur suhunya (misal t2˚C), dan dilihat

kerapatan partikel tanah (BJ), digunakan

BJ air (BJ2) pada suhu tersebut didalam

metode piknometri. Langkah kerjanya

tabel

ialah

dibersihkan dan dikeringkan.

sebagai

berikut,

pertama-tama

permukaan

BJ.

Setelah

luar

itu

pikno

piknometer

piknometer dibersihkan dan dikeringkan permukaan dalam dan luarnya. Setelah itu

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

piknometer ditimbang dalam keadaan

Berdasarkan praktikum struktur

kosong bersumbat sebagai a gram. Lalu

tanah yang telah dilakukan didapat hasil

piknometer diisi dengan contoh tanah ɸ2mm,

kira-kira

sepertiga

pengamatan sebagai berikut :

volume,

Tabel 2. Hasil Struktur Tanah

disumbat dan ditimbang sebagai b gram. Kemudian ditambahkan akuades sampai

N

Jenis

BJ

BV (g/cm3)

o.

Tanah

(g/cm

Meto

Meto

3)

de

de

Ring

Lilin

1,836

1,356

1,565

14,8

1,678

0,985

1,456

13,6

2/3 volume, diaduk dengan pengaduk kawat untuk menghilangkan udara yang 1.

tersekap. Lalu didiamkan selama satu jam.

Vertiso

N%

ls

Suhu suspensi diukur (misal t˚C). Pada

2.

tabel BJ dibaca BJ suspensi (misal BJ1).

Rendzi na

9

Kemudian diaduk-aduk lagi, lalu kawat 3.

pengaduk dicuci dengan botol pancar. Setelah

itu

ditambahkan

air

Ultisol

2,34

1,37

1,6

31,6

Alfisol

1,450

1,259

1,082

25,3

s

8

7

72

Entisol

1,949

1,26

31,5

s

secara

4.

perlahan-lahan sampau 2/3 leher pikno (diusahakan tidak sampai mengaduk

5.

tanah). lalu sumbat hingga air akuades

s

1,3

7

mengisi pipa kapiler sampai penuh. Kemudian dinding pikno dikeringkan dari air yang menempel dengan tisu lalu

Struktur tanah merupakan salah

ditimbang sebagai c gram. Setelah itu isi

sifat fisik tanah yang terbentuk dari 14

komposisi antar agregat (butir) tanah dan

total bongkah. Dalam praktikum ini,

ruang anter agregat. Ruang antar agregat

penentuan nilai BV menggunakan metode

tersebut disebut sebagai porus. Struktur

lililn. Prinsip kerjanya yaitu membuat

tanah dapat diartikan sebagai salah satu

selaput lilin secara sempurna di seluruh

cara penyusunan partikel tanah yang

permukaan bongkah yrng telah dibentuk

terdiri atas partikel primer dan partikel

menjadi

sekunder. Secara awam istilah struktur

menimbang dan menghitung volumenya

tanah digunakan untuk menggambarkan

sehingga dapat diketahui nisbah antara

tingkat kesarangan /kelonggaran antara

berat bongkah yang terselimuti lilin

partikel tanah. Bila tanah mempunyai

dengan volumenya. Berat jenis atau yang

ikatan partikel yang sarang maka disebut

biasa disebut dengan kerapatan butir

struktur longgar atau sarang, sebaliknya

adalahperbandingan

bila struktur tanah padat maka disebut

beratpadatan

struktu mampat (Lavova, 2017)

padatan. Adapun metode penentuan nilali

bentuk

bolakemudian

tanah

relati

antara

dengan

volumr

Dalam penentuan sttruktur suatu

bj yang dilakukan padda praktikum ini

tanah

pendekatan

adalah meetode piknomeri. Piknometer

porositas total untuk menggambarkan

bersumbat ditimmbang semisal a gram,

timgkat kesarangan atau kemampatan

kemudian piknometer diisi dengan tanah

suatu jenis tanah. Untuk menndapatkan

½, disumbat dan ditimbang lagi sebsgai b

nilai porositas total perlu dicari terlebih

gram. Piknometer ditambahkan air hingga

dahulu

kerapatan partikel (BJ) dan

2/3 leher pikno dan ditimbang lagi sebagai

kerapatan induk (BV) tanah, kemudian

c gram. Terakhir piknometer yang hanya

kedua

berisi air ditimbang sebagai d gram. BJ

jenis

nilai

digunakan

tersebut

Kerapatan

partikel

tergantung

pada

dibandingkan.

tanah

bervariasi

kandungan

ditentukan dari pegukuran suhu air tanah

bahan

pada piknometer yang telah didiamkan

organik. Sementara kerapatan volume

selama 1 jam seteah pengadukan. Setelah

(BV)

didapat data BV dan BJ selanjutnya dapat

bervariasi

kandungan

lengas

tergantungpada tanah.

Dengan

ditentikan

porositas

tanah

dengan

demikian pengukuran BV tanah harus

menghitung nisbah volume dan berat jenis

menentukan

tanah menggunakan rumus yang telah ada.

terlebih

dahulu

kadar

lengasnya.

Tanah vertisols memiliki nilai BJ 1,836 gr/cm3, BV 1,46 gr/cm3, dan

Berat volulme tanah atau yang disebut jug sebagi kerapaatn bongkah

porositas

adalah berat bongkah tiap satuan volume

menurut 15

sebesar

14,8%.

Sementara

Wirosoedarmo

(2012)

menyebutkan

bahwa

tanah

vertisols

terdapat di daerah-daerah bahan induk

memiliki BV 0,95 gr/cm3, BJ 2,17 gr/cm3

batuan lempung

dan porositas 58 %. Tanah vertisol ini

Tanah memiliki alfisols memiliki

diteliti memiliki tekstur yang tergolong

nilai BV 1,45 gr/cm3, BV 1,1 gr/cm3, dan

pada liat berat dengan kandungan liat

porositas sebesar 25,371%. Sementara

>60%. Tingginya kandungan fraksi liat

menurut

berhubungan

menyebutkan

dengan

bahan

induk

Siregar

et

bahwa

al.

(2012)

tanah

vertisols

tanahnya. Karena kadar lempung yang

memiliki BV 1,21 gr/cm3, BJ 3,071

tinggi

mempunyai

gr/cm3 dan porositas 67 %. Tanah alfisol

porositas tanah yang cenderung lebih kecil

ini merupakan tanah yang mengandung

dibandingkan tanah lain yang kadar

mineral primer

lempungnya lebih rendah.

mineral lempung kristalin, dan kaya unsur

maka

tanah

ini

yang mudah lapuk,

Tanah mollisols memiliki nilai BJ

hara. Tanah yang kaya akan bahan organik

1,678 gr/cm3, BV 1,15 gr/cm3, dan

akan cenderung memiliki porositas tanah

porositas sebesar 13,69%. Tanah rendzina

yang

merupakan tanah yang memiliki tekstur

merupaka tempat bagi banyak organisme

lempung yang lebih dominan karena tanah

untuk tumbuh yang membutuhkan udara

ini terbentuk dari bahan induk sedimen

dalam kehidupannya.

marin yang sebagian keras komparasinya

tinggi

karena

bahan

organik

Pada praktikum tanah entisol

banyak

mempuyai berat jenis 1,949 gr/cm3 , berat

lempung maka porositas tanah akan

volume 1,3 gr/cm3 dan porositas sebesar

semakin

31,57%. Sementara menurut penelitian

adalah

lempung.

rendah

Semakin

karena

tanah

akan

menjadi padat sehingga tidak ada ruang

yang

untuk udara.

(2014)

dilakukan

oleh

menyebutkan

Wirosoedarmo tanah

entisols

Tanah ultisols memiliki nilai BJ

memiliki BJ 1,12 gr/cm3 , BV 2,88 gr/cm3

2,34 gr/cm3, BV 1,49 gr/cm3, dan

dan porositas sebesar 61%. Tanah entisol

porositas sebesar 25,371%. Sementara

termasuk dalam ranah muda yang masih

menurut

Siregar

al.

(2014)

berkembang karena tanah entisol masih

tanah

vertisols

didominasi oleh fraksi pasir. Pembentukan

memiliki BV 1,15% gr/cm3, 2,45 gr/cm3

tanah entisol terjadi di daerah-daerah

dan porositas 53 %. Tanah ultisol ini

tempat laju erosi atau pengendapan yang

umumnya berkembang dari bahan induk

lebuh cepat dibanding laju pembentukan

tua dan di Indonesia jenis tanah ini banyak

tanah. Okeh karena didominasi oleh pasir

menyebutkan

bahwa

et

maka porositas tanah entisol cenderung 16

lebih tinggi dibandingkan tanah lainnya

tanah jenis pasir mempunyai volume yang

karena strukturnya tang cenderung tidak

lebih sedikit yang ditempati oleh ruang

rapat

pori.

sehingga

Perbedaan

udara

yang

dapat

terjadi

masuk.

pada

hasil

Dengan

mempelajari

struktur

penelitian dapat disebabkan oleh banyak

tanah maka praktikan akan memahami

faktor karena setiap tempat memiliki

bentuk atau susunan partikel-partikel

keadaan lingkungan yang berbeda-beda.

primer tanah hingga paratikel sekunder

Stuktur tanah dipengaruhi oleh kandungan

bahan

organik

yang membentuk agregat. Struktur tanah

,

berfungsi

mengidentifikasi

pengaruh

mikroorganisme, tekstur dan pengharaan.

tekstur terhadap kondisi drainase atau

Bahan

pembentukan

aerasi tanah akrena susunan antara agregat

struktur tanah berfungsi sebagai perekat

tanah menghasilkan ruang yang lebih

aatau

sangat

mrmudahkan diditem perakaran tanaman

mempengaruhi remah tidaknya tanah

untuk berpenetrasi dan mengabsorpsi (

karena semakin banyak aktivitas suatu

menyerap)

organisme maka tanah akan semakin

pertumbuhan dan produksi menjadi lebih

remah.

baik ( Siskov, 2014 ).

organik

lem.

dalam

Mikroorganisme

Sedangkan

tekstur

tanah

hara

dan

air,

sehingga

menunjukan perbandingan relatif pasir, debu dan liatdalam tanah. Tekstur juga

IV.

menunjukan kadar kekerasan atau halus

Berdasarkan praktikum yang telah

tidaknya suatu jenis tanah. Dari penjelasan

dilaksanakan tentang struktur tanah dapat

tersebut maka dapat diketahui bahwa

disimpulkan bahwa :

tekstur tanah sangat berperaan dalam

1. Nilai kerapatan bongkah tanah (BV)

menentuan struktur tanah. Sementara

dari yang terbesar hingga yang terkecil

pengharaaan mempunyai arti bila teerjadi

menggunakan metode ring : ultisols

kerusakan pada tanah maka diperlukan

1,37 g/cm3 > vertisols 1,365 g/cm3 >

tanah agar tanaman dapat tumbuh dengan

Entisols 1,39 g/cm3 >Alfisols 1,2559

bailk ( Hanifah, 2013 ).

g/cm3

Semakin tinggi bahan organik

akan

semakin

rendah

>

rendzina

0,985

g/cm3,

sementara nilai kerapatan bongkah

dalam suatu tanah maka kerapatan butir tanah

KESIMPULAN

menggunakan metode lilin : Ultisols

karena

1,6 g/cm3 > Vertisols 1,565 g/cm3 >

bahanorganikakan mempertahankan pori-

Rendzina 1,456 g/cm3 > Entisols 1,26

pori tanah. Pada dasarnya tanah pasiran

g/cm3 > Alfisols 1,083 g/cm3.

memiliki porositas yang kecil karena 17

Sumberdaya Lahan Basah, Rawa dan Pantai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

2. Nilai kerapatan partikel tanah (Berat Jenis = BJ ) dari yang terbesar hingga yang r terkecii yaitu : Ultisols 2,43 g/cm3 > Entisols 1,949 g/cm3

Rujiter, J dan F. Agus. 2004. Pengenalan Tanah.. Diakses pada tanggal 18 Februari 2018.

>

Vertisols 1,836 g/cm3 > rendzina 1,678 g/cm3 > alfisols 1,4508 g/cm3.

Sinaga, Ogi. 2012. Konsistensi Tanah. . Diakses pada tanggal 18 Februari 2018

3. Nilai porositas total tanah dari yang terbesar hingga yang terkecil : Ultisols 31,6 % > Entisols 31,57 % > Alfisols 25,372 % > vertisols 14,8% > Rendzina

Siregar, S.M., Kajian Permeabilitas Beberapa Jenis Tanah di Sei Krio Kecamatan Sunggal dan di PTPN II Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Melalui Uji Laboratorium dan Lapangan. Kajian Permeabilitas Beberapa Jenis Tanah di Sei Krio Kecamatan Sunggal dan di PTPN II Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Melalui Uji Laboratorium dan Lapangan.

13,69 %.

DAFTAR PUSTAKA Handayani, S. and Sunarminto, B.H., 2002. Kajian Struktur Tanah Lapis Olah: I. Agihan ukuran dan dispersitas agregat. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 3(1):10-17 Lavova, L., dan Manna Wadporozhskaya. 2017. Chemical Sensors for Soil Analysis : Principles and Aplications. Jurnal of New Pesticides and Soil sensors (17)

Wirosoedarmo, R., Teori Fractal untuk Retensi Air Alfisol Hasil Teknologi

Notohadiprawiro, T., 2006. Pola Kebijakan Pemanfaatan

18

2012. Pendekatan Menentukan Kurva pada Vertisol dan Olah Tanah. Jurnal Pertanian, 5(3)

LAMIPIRAN 

Berat Volume Metode Lilin (BV)

Ulangan I a = 5,73 gram; b = 5,99 gram ; KL = 12,57 gram ; p = 30 ml; q = 35 ml; r = 0 ml 87𝑋𝑎 BV = [100+𝐾𝐿][0,87(𝑞−𝑝−𝑟)−(𝑏−𝑎)] 87𝑥5,73

= [100+12,57][0,87(35−30−0)−(5,99−5,73)] = 1,0827 gram/cm3  BV

Berat Volume Metode Ring =

4(𝑏−𝑐)

𝜋𝐷 2 𝑇 4(388,74−17,88)

= 3,14 𝑥 72 𝑥 3,7 =1,259 gram/cm3  Berat Jenis (BJ) Ulangan I a = 40,77 gram ; b = 74,69 gram; c = 103,37 gram; d = 89,46 gram; KL = 12,57 ; BJ1 = BJ2 = 0,996 BJ

100 (𝑏−𝑎)𝐵𝐽1∗𝐵𝐽2

= (100+𝐾𝐿)[𝐵𝐽1 (𝑑−𝑎)−𝐵𝐽2(𝑐−𝑏)] 100 (74,69−40,77) 0,996∗0,996

=(100+12,57)[0,996(89,46−40,77)−0,996(103,37−74,69)] = 1.4508 gr/𝑐𝑚3 

Porositas Total 𝐵𝑉 n = [1 − 𝐵𝐽 ] × 100 % 1,0827

= [1 − 1,4506] × 100 % = 25,372 %

19

ACARA III NILAI PERBANDINGAN DISPERSI ABSTRAK Pada praktikum yang berjudul Nilai Perbandingan Dispersi ini bertujuan untuk mengetahui daya tahan terhadap erosi. Praktikum ini dilakukan pada tanggal 19 Februari 2018 di Laboratorium Tanah Umum (General Soil Laboratory ), Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Nilai perbandingan dispersi yang diuji pada praktikum ini adalah menghitung kandungan fraksi debu dan lempung dalam keseluruhan tanah. Metode yang digunakan adalah metode sedimentasi . Adapun alat dan bahan yang digunakamn antara lain contoh tanah kering angin 2mm, beaker glass 500 ml, tabung sedimentasi 1 liter, cawan penguap (porselin ) 50 ml ,thermometer. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah kering angin dengan diameter 2 mm yaitu ada yang didapat pada praktikum ini addalah didapat nilai perbandingan dispersi vertisol 23,29%, rendzina 11,74%,ultisol 10,31 %,alfisol 11,42%,dan entisol 49,17% Kata kunci : erosi,nilai perbandingan disperse,metode sedimentasi

I.

tanah didasarkan pada derajat ketahanan

PENGANTAR

Tanah

merupakan

suatu

sistem

disperse oleh air yang dinyatakan dalam

kompleks gabungan dari lima komponen

nilai

penyusun

mencerminkan

yaitu

antara

lain

bahan

campuran mineral, air, udara, bahan

perbandingan

disperse. kepekaan

NPD dan

ketidakpekaan tanah terhadap disperse Praktikum

organik dan media tumbuh tanaman.

acara

III

“Nilai

antaralain

Perbandingan Dispersi” bertujuan untuk

organism, bahan induk, iklim topografi

membandingkan antara partikel debu dan

dan waktu. Setiap jenis tanah memiliki

lempung aktual (yang mudah terdispersi

komponen yang berbeda oleh karena itu

oleh air) dengan kadar debu dan lempung

sifat fisika dan sifat kimia masing masing

keseluruhan dalam tanah. Tanah berasal

tanah akan berbeda. Salah satu sifat tanah

dari pelapukan batuan induk (anorganik)

, tekstur tanah. Tekstur tanah merupakan

dan bahan bahan organic dari tumbuhan

sifat yang masih berkaitan dengan tingkat

dan hewan yang telah membusuk.Tanah

kepekaan tanah terhadap erosi. Hal

tersusun atas zat cair,zat padat,gas dan

tersebut sering disebut dengan erodibilias

organism. Suhu dan kelembapan sangat

atau sifat dispersi tanah.

mempengaruhi pelapukan batuan induk

Faktor pembentuk

tanah

Erodibilitas tanah dapat ditentukan

pembentuk tanah terutama atas zat cair,zat

dengan menggunakan berbagai metode

padat,gas

untuk

kelembapan

menentukan

kecocokan

suatu

dan

organism.Suhu

sangat

dan

mempengaruhi

spesies tanaman terhadap media tanam.

pelapukan bahan induk pembentuk tanah

Empat sifat tanah dalam memnetukan

terutama di daerah tropis seperti Negara

erodibilitas adalah tekstur tanah, bahan

Indonesia (Hardowigeno ,1993). Tanah

organic, struktur tanah dan permeabilitas (

berkaitan

Buckman and Brady,2004). Sifat fisika

Perbandingan Dispersi), NPD merupakan 20

erat

dengan

NPD

(Nilai

perbandingan antara partikel lempung dan

hanya terjadi pencucian sedang ,terjadinya

debu yang mudah terdispersi oleh air

air cukup untuk pertumbuhan tanaman

dengan

debu

selama 3 bulan atau lebih , dan

keseluruhan dalam tanah. Semakin kecil

perpindahan dan akumulasi liat dan

NPD, tanah akan mengalami ketahanan

horizon B membentuk horizon argilik

yang semakin besar terhadap erosi.

pada kedalamn 23-74 cm (Soil survey

kadar

lempung

dan

Tempat terjadinya erosi tanah secara

staff, 1975)

umum adalah daerah hulu dan tengah DAS, sedangkan tempat untuk dan

II.

berlangsungnya sedimentasi biasanya di

METODOLOGI Praktikum

Tanah

tinggi, curah hujan yang tinggi, serta

Dispersi” dilaksanakan pada hari Senin,

aktivitas

peranan

16 Februari 2017 di Laboratorium Tanah

penting untuk berlangsungnya proses

Umum, Departemen Tanah, Fakultas

erosi yang landai hingga datar .Erosi

Pertanian Universitas Gadjah Mada. Pada

memiliki pengaruh terhadap menurunnya

praktikum ini dibutuhkan beberapa bahan

kesuburan fisik tanah dicirikan dengan

dan alat . Bahan yang dibutuhkan yaitu

penghayutan partikel tanah, perubahan

sampel tanah berdiameter 2 mm sebagai

struktur tanah,penurunan infiltrasi dan

objek percobaan dan aquades yang

menghanyutkan sejumlah unsur hara

berfungsi sebagai pendispersi. Alat alat

tanaman.

yang digunkan yaitu gelas beker 500 ml

memiliki

Tanah yang relative muda, mudah lapuk,

kaya

unsur

hara,

sebagai

banyak

“Nilai

Ilmu

daerah hilir. Kemiringan lereng yang

manusia

berjudul

Dasar-dasar

wadah

Perbandingan

aquades,

tabung

sedimentasi dengan ukuran 1 L yang

mengandung mineral merupakan tanah

berfungsi

alfisol. Tanah alfisol memiliki kejenuhan

penggojokan , cawan penguap (porselin)

basa tinggi serta cadangan unsur hara

50 ml sebagai wadah hasil penggojokan (

tinggi. Tanah ini terdapat penimbunan liat

debu dan lempung aktual) yang akan

di horizon bawah, liat yang tertimbun di

dikeringkan dalam oven , thermometer

horizon bawah ini berasal dari horizon

sebagai alat pengukur suhu dalam tabung

horizon diatasnya dan tercuci ke bawah

sedimentasi setelah penggojokan dan

bersama gerakan air perkolasi. Adapun

pipet untuk mengambil hasil penggojokan

ciri

pada

cirri

tanah

alfisol

antara

lain

yaitu

tabung

sebagai

sedimentasi

tempat

setelah

kemampuan memasok kation basa sedang

penggojokan dan pipet untuk mengambil

hingga tinggi yang memberikan bukti

hasil 21

penggojokan

pada

tabung

sedimentasi

serta

timbangan

untuk

volume 1000 ml . Setelah volume tabung

menimbang cawan dan tanah.

mncapai 1000 ml , suhu air dalam tabung

Pada praktikum ini dibutuhkan beberapa

langkah

untuk

diukur

melakukan

.

Waktu

tunggu

pemipetan

ditetapkan dengan melihat tabel hubungan

percobaan . Langkah pertama yaitu contoh

suhu

tanah 2mm ditimbang kurang lebih 15

ditetapkan dengan melihat tabel hubungan

gram dan dimisalkan a gram . Lalu

suhu dan waktu pengendapan untuk

,sampel tanah dimasukkan pada dasar

kedalaman 20 cm ( pemipetan debu +

dinding

dan

lempung). Sebelum penggojokan , cawan

panjang tanah

penguap koson berlabel telah disiapkan

tabung

dimiringkan

sedimentasi

sehingga

dan

waktu

tunggu

sekitar 4-5 cm . Masih dalam kondisi

dan

miring pada tabung sedimentasi aquades

ditutup dengan plastik dan digojok secara

ditambahkan melalui dinding tabung

kuat dengan dibolak balik sebanyak 15

dengan botol pancar dan jangan mengenai

kali degan kecepatan 2 detik bolak balik.

tanah langsung serta aquades dibiarkan

Setelah itu tabung diletakkan secara hati

merembes perlahan secara kapilaritas ,

hati dan waktu tunggu pemipetan dimulai.

bukan karena dituangi. Setelah tanah

Setelah

menjadi basah betul, dengan posisi tabung

beberapa detik (missal 5-10 detik), pipet

msih

ditambahkan

volume 25 ml dimasukkan perlahan ahan

melalui dinding tabung sampai volume

( jangan sampai terjadi pengadukan )

250 ml dan didiamkan selama 15 menit

sampai kedalaman 20 cm, suspensi

agar

didapat

miring,

terdispersi

aquades

oleh

air

aquades

ditimbang.Tabung

pemipetan

waktu

atau

pemipetann

diambil

menggunakan beker glass secara perlahan

kedalam cawan penguap dan diven pada

lahan dengan posisi tabung vertikal,

suhu 105-110 C sampai kering. Setelah

penambahan aquades sampai 800 ml dan

dingin cawan penguap ditimbang dan

dilanjutkan dengan botol pancar sampai

dimisalkan c gram.

Tabel 1. Nilai Perbandingan Dispersi Jenis Tanah

NPD % 22

Suspensi

pipet

sebanyak

HASIL DAN PEMBAHASAN

ml.

dengan

kurang

sempurna. Aquades ditambahkan dengan

III.

25

sedimentasi

dituang

Vertisol

23,29

Rendzina

9,1

Ultisol

10,31

Alfisol

11,42

Entisol

49,17

Berdasarkan tabel diatas diketahui

Dari

percobaan

yang

telah

bahwa jenis tanah vertisol memiliki NPD

dilakukan pada minggu lalu , diperoleh

sebanyak 23,29 %. Tanah rendzina

nilai NPD (Nilai Perbandingan Dispersi)

memiliki NPD sebanyak 9,1% . Tanah

dari beberapa jenis tanah. Vertisol sebesar

ultisol sebanyak 10,31 %, tanah alfisol

23,29%, rendzina sebesar 9,1 %, ultisol

memiliki

sebanyak

10,31%, alfisol 11,42 %, entisol 49,17%.

11,42%.Sedangkan jenis tanah entisol

Dari hasil yang diperoleh , entisol

memiliki NPD sebanyak 49,17 %.

merupakan tanah yang paling mudah

NPD

Dalam praktikum ini praktikan

tererosi sedangkan yang paling tahan

melakukan percobaan yang bertujuan

terhadap erosi adalah tanah rendzina. Jika

untuk mengetahui nilai perbandingan

diurutkan dari yang mudah terdispersi dan

dispersi (NPD). NPD yaitu sifat fisika

yang sulit terdispersi adalah entisol>

tanah yang didasarkan pada derajat

vertisol> alfisol> ultisol> rendzina.

ketahanan dispersi oleh air , NPD

Tanah alfisol meupakan tanah

mencerminkan kepekaan suatu jenis tanah

dengan kelas tekstur geluh lempungan

terhadap dispersi. NPD dihasilkan dari

yang tidak memiliki kadar lempung

debu

dibagi

kurang lebih 35%. Saat sebuah tanah

debu+lempung total dan dikali 100%.

memiliki prosentase dispers kurang dari

Nilai tersebut digunakan sebagai tolak

15 % , maka tanah tersebut sulit tererosi.

ukur ketanahan tanah terhadap erosi. Erosi

Hal tersebut sesuai dengan penelitian

dapa menimbulkan dampak negatif yang

Suzuki menurut Suzuki et all (2015),

serius pada produksi pertanian, kualitas

Alfisol merupakan tanah yang lebih

air,

banyak mengandung clay yang tidak

+

lempung

keanekaragaman

aktual

hayati

dan

sebagainya ( Imani et al,2014).

mudah 23

terdispersi

secara

horizontal

maupun vertical. NPD memiliki beberapa

kesuburan tanah , karena semakin rendah

faktor , diantaranya erodibilias, tekstur

kandungan zat hara maka rentan terjadi

tanah,

erosi,

struktur

tanah,

Setelah

hal

tersebut

menyebabkan

permeabilitas, dan kandungan bahan

rendahnya tingkat kesuburan tanah ( Butar

organik di dalam tanah.

et al,2013). Dalam percobaan menentukan

NPD

dicari

untuk

nilai dispersi ini digunakan metode

mengetahui

seberapa mampu tanah dapat bertahan dari

kualitatif

erosi atau dengan kata lain erodibilitas

sedimentasi adalah metode yang dipakai

dihitung secara langsung. Erodibilitas

untuk

dapat ditinjau dari tekstur, permeabilitas

dihasilkan pada erosi tanah yang terbawa

,struktur dan kandungan bahan organi .

oleh suatu aliran pada suatu tempat yang

Tekstur dan struktur dapat berpengaruh

kecepatannya lambat/berhenti.

pada konsistensi suatu tanah, misalnya

/

sedimentasi.

menentukan

Metode

endapan

yang

Pada percobaan ini dilakukan

tekstur pasir memiliki struktur butiran dan

beberapa

memiliki

terpisah.

diperhatikan diantaranya yaitu tabung

Setelah diketahui tekstur dan struktur

sedimentasi dimiringkan yang bertujuan

tanah maka dapat diketahui permeabilitas

untuk mempermudah aquadest merembes

tanah yaitu kemapuan tanah melepaskan

kesemua

air.

mampu

dilakukan penambahan aquadest. Pada

melepaskan air maka ketika tanah tersebut

saat penambahan aquadest pada tanah,

perlu mengurangi kadar tanahnya , tanah

aquadest tidak boleh mengenai tanah

akan ikut terangkut oleh air. Sementara

secara langsung karena akan merusak

bahan bahan organik yang berada di

agregat

permukaan

turut

terkandung dalam tanah , sehingga harus

mempertahankan tanah agar tidak terbawa

melalui dinding tanbung sedimentasi.

air .

Perlakuan selanjutnya , tabung didiamkan

konsistensi

Tanah

yang

tanah

yang

kurang

akan

perlakuan

permukaan

tanah

dan

yang

tanah

komponen

perlu

setelah

yang

Manfaat diketahuinya NPD dalam

selama 15 menit agar tanah terdispersi

bidang pertanian yaitu untuk mengetahui

oleh air aquadest secara sempurna.

daya tahan tanah terhadap erosi sehingga

Selanjutnya tabung sedimentasi ditutup

dapat mengetahui jenis tanah yang cocok

rapat dan digojok sebanyak 15 kali dengan

untuk budidaya tanaman maupun untuk

kecepatan bolak balik perdetik dengan

dipergunakan aktivitas pertanian lainnya.

tujuan untuk memisahkn partikel sesuai

Dengan NPD dapat juga mengetahui nilai

dengan ukuran tanah akan naik . Setelah 24

Soil Survey Staff. 1975. Soil Taxonomy USDA Agr. Handbook No. 436. Gouf/Printing Office. Washington. D.L.

waktu tunggu pemipetan kurang 5-10 detik , pipet mulai dimasukkan perlahan lahan dengan kedalaman 20 cm untuk

Suzuki,L.E.A.S.,J.M.Reichert.,J.A.Albuq uerque.,D.J.Reinert.,D.R.Kacser.2 015.Dispersion and flocculation of vertosils, alfisol and oxisols in Southern Brazil.Geoderma Regional.5:64-70

mencegah terjadinya pengadukan yang akan mengubah perlakuan pada tanah.

IV.

KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum nilai perbandingan dispersi, dapat disimpulkan bahwa manfaat mempelajari Nilai Perbandingan Dispersi suatu tanah yaitu untuk mengetahui kepekaan suatu tanah terhadap erosi. Urutan perbandingan dispersi tanah pada pratikum ini adalah Entisol 49,17%> vertisol 23,29%> alfisol 11,42%> ultisol 10,31%> rendzina 9,1%. Faktor yang dapat mempengaruhi NPD yaitu diantaranya tekstur tanah , kandungan debu, dan lempung tanah, permeabilitas tanah dan struktur tanah.

DAFTAR PUSTAKA Buckman H. and Brady. 2004. Ilmu Tanah. Terjemahan : Adi Cahyo. Jakarta : Rineka Cipta. Butar,M.J.O,B.,K.S.Lubis dan G Sitanggan.2013.Pendugan Ersi Tanah di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun Berdasarkan Metode USIE. Jurnal Online Agroteknologi.2:190-200 Hardjowigeno,S.1993.Ilmu Tanah. Akadenika Persindo.Jakarta. Imani,

R.H.Ghasemieh and Mirzavand.2014.Determining and Mapping Soil Erodability Factor (case study:Yamchi watershed in Northwest of Iran ). Open Journal of Soil Science.4:168-171.

25

LAMPIRAN

=

PERHITUNGAN -

=

(Debu+Lempung) Aktual ulangan 1 (D+L) Aktual 1 =

(debu+lempung)Aktual 1 (debu+lempung)total

96,45

x 100%

= 10,93922%

24,094−24,06

NPD

x40x116,37%

15

=

(debu+lempung)Aktual 2 (debu+lempung)total

=0,002266667x40x116,37% =10,55088% -

=

(Debu+Lempung) Aktual ulangan 2 (D+L) Aktual 1

11,48184 96,45

x 100%

= 11,90445 x 100%

(𝑐−𝑏) 1000 x x(100+16,37)% 𝑎 25

=

38,944−38,907

=

NPD

x40x116,37%

15

= =0,002466667x40x116,37% =11,48184%

10,93922%+11,90445% 2

= 11,42184 %

NPD

LEMBAR PENGAMATAN No

Parameter Hasil

1 2 3 4 5 6

Jenis Tanah Berat tanah (a g) Cawan kosong (b g) Setelah oven (c g ) Suhu Waktu tunggu

Alfisol 15 g 24,06 g

Alfisol 15 g 38,907 g

24,094 g 30 oC 1 menit 11 detik

38,944 g 31oC 1 menit 9 detik

26

100%

10,55088

(𝑐−𝑏) 1000 x x(100+16,37)% 𝑎 25

=

x

x

100%

ACARA IV TEKSTUR TANAH (KUALITATIF) ABSTRAKSI Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah Acara III yang berjudul Tekstur Tanah dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Februari 2018 di Laboratorium Tanah Umum, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan dan menentukan tekstur tanah kualitatif pada keadaan basah. Pada praktikum ini, digunakan tanah kering udara dengan diameter 2 mm. Pengertian tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara partikel tanah yang terdiri atas fraksi pasir, debu dan lempung. Pada percobaan ini, digunakan metode kualitatif secara pilihan. Berdasarkan hasil percobaan, didapat bahwa tanah entisol bertekstur geluh pasiran, tanah alfisol bertekstur lempung debuan, tanah ultisol bertekstur lempung debuan, tanah vertisol bertekstur lempung, dan tanah mollisol bertekstur lempung debuan. Percobaan ini berguna sebagai bahan informasi dalam menentukan tanaman budidaya apa yang cocok pada suatu daerah dengan jenis ukuran tertentu.

I.

jauh sifat-sifat tersebut dapat diubah. Perlu

PENGANTAR

suatu

Tanah mempunyai peran yang

adalah sebagai media tumbuh atau tempat akar berpenetrasi. Selain itu, di dalam tanah

dinamis

dimana

tanah

paling

diketahui

karena

penting

sangat

untuk

berpengaruh

ditumbuhkan

di

tekstur

tanah

tersebut.

mengalami

Fisika tanah adalah ilmu yang mempelajari arti keadaan dan perpindahan

dapat menyebabkan terjadinya perubahan

(perubahan) segala bentuk bahan dan

tekstur tanah. Tanah yang memiliki tekstur

energi di dalam tanah. Tanah mempunyai

pasir tidak dapat menahan air dan unsur

banyak fungsi di antaranya yaitu sebagai

hara maka tanaman akan kekurangan

sumber hara bagi tanaman, sebagai saluran

nutrisi. Tanah yang memiliki tekstur

antara permukaan tanah dan air, serta

lempung terlalu tinggi akan sulit diolah,

sebagai penyaring dan penyangga. Tanah

maka tanah ini akan sulit melewatkan air

memiliki berbagai karakteristik antara lain

sehingga air cenderung tergenang dan

warna, tekstur tanah, struktur tanah,

erosinya akan tinggi pada tanah berlereng. uraian

dan

untuk

bersifat

perkembangan setiap waktunya. Hal itu

Berdasarkan

permanen

terhadap jenis-jenis tanaman yang cocok

terdapat banyak nutrisi dan unsur hara yang Tanah

mendapat

tekstur adalah ciri tanah yang paling

tanaman. Fungsi utama tanah bagi tanaman

tanaman.

untuk

perngetahuan tentang tekstur tanah, dimana

sangat penting bagi kehidupan, terutama

diperlukan

pengamatan

konsistensi, dan pori (Brady, 2014).

tersebut,

Beberapa sifat fisik tanah dapat berubah

berbagai tekstur tanah perlu dipelajari

dengan pengolahan seperti temperatur

untuk mengetahui kelas tekstur tanah pada

tanah, permeabilitas, kepekaan terhadap

sampel secara kualitatif pada keadaan tanah

aliran permukaan (run-off), kemampuan

basah dan mengetahui sampai seberapa 23

mengikat/menyuplai

air,

dan

erosi

Makin

(Damanik., 2014). Tekstur

peka indra perasa ini, hasil

penetapannya tanah

akan

makin

mendekati

menunjukkan

kebenaran atau makin identik dengan hasil

komposisi partikel penyusun tanah yang

penetapan di laboratorium. Cara ini disebut

dinyatakan

metode

sebagai

perbandingan

rasa

atau

metode

perabaan,

proporsi/perbandingan relatif antara fraksi

dilakukan dengan mengambil sebongkah

pasir (sand) berdiameter 2,00-0,20 mm,

tanah seberat kurang lebih 10 gram,

fraksi debu (silt) berdiameter (0,20-0,002

pecahkan perlahan-lahan, basahi dengan air

mm) dan lempung (clay) berdiamater

secukupnya, lalu pijit di antara jari jempol

<2um. Di lapangan, tekstur tanah dapat

dan telunjuk, geser-geserkan jari telunjuk

diterapkan berdasarkan kepekaan indra

sambil

perasa (kulit jari jempol dan telunjuk) yang

kelicinan, dan kelengketan partikel-partikel

membutuhkan pengalaman dan kemahiran.

tanah (Hanafiah, 2013).

merasakan

derajat

kekasaran,

Tabel 3.1. Proporsi fraksi menurut kelas tekstur tanah USDA No

Kelas Tekstur Tanah

Pasir

Debu

Lempung

1 2 3 4 5

Pasir Pasir geluhan Geluh pasiran Geluh Geluh lempung pasiran

>85 70-90 40-87.5 22.5-52.5 45-80

<15 <30 <50 30-50 <30

<10 <15 <20 30-Oct 20-37.5

6

Geluh lempung debuan

<20

40-70

27.5-40

7 8 9 10 11 12

Geluh lempungan Geluh debuan Debu Lempung pasiran Lempung debuan Lempung

20-45 <47.5 <20 45-67.5 <20 <45

15-52.5 50-87.5 <80 <20 40-60 <40

27.5-40 <27.5 <12.5 37.5-57.5 40-60 >40

Sumber: (Hanafiah, 2013)

24

Karakteristik kelas tekstur utama :

kation, kesuburan tanah, infiltrasi, dan laju

1. Tekstur pasir

pergerakan air (perkolasi) (Anonim, 2011).



Kandungan pasir >70%



Kemampuan menahan air dan hara

terhadap kemudahan pengolahan tanah

rendah

serta berpengaruh terhadap perkembangan



Aerasi baik

akar tanaman (Suswati, 2011). Jumlah air



Permeabilitas baik dan cepat

yang terdapat dalam tanah tergantung dari



Tidak

mengembang

Tekstur tanah berpengaruh pula

kemampuan menyerap air dari permukaan

dan

tanah. Tanah dengan tekstur liat memiliki

mengempis

tingkat evaporasi yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan tanah lempung berliat

2. Tekstur debu

(Ismi, 2011).



Sifat peralihan



Kemampuan menahan air dan hara

Keragaman sifat tanah dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu bentang

sedang

lahan merupakan akibat dari banyak factor



Aerasi sedang



Permeabilitas sedang



Kohesi sedang

yang berbeda dan saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Topografi dan tipe penutupan lahan merupakan faktor penentu proses

3. Tekstur lempung 

Kandungan lempung >35%



Kemampuan menahan air dan hara

yang

terjadi

pada

gilirannya mempengaruhi keragaman tanah yang terbentuk (Darusman dan Abubakar, 1998). Kepadatan tanah akibat beban dan

tinggi

tekanan yang bekerja pada tanah terdiri dari



Aerasi buruk



Mempunyai sifat mengembang dan

tekanan arah horizontal dan vertical. Tekanan arah horizontal disebabkan oleh

mengempis 

geomorfik

kerja “implement” (bajak), sedangkan

Kohesi tinggi

tekanan vertikal disebabkan oleh berat (Anonim, 2014).

dinamis

traktor.

Sifatk

reaksi

tanah

terhadap beban ini adalah memberikan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu iklim, bahan induk,

panahanan

topografi, waktu, dan organism. Sedangkan

kemampuan menyangga beban dinamis

factor-faktor yang dipengaruhi tekstur

traktor vertikal, serta kekasaran tanah atau

tanah yaitu kemampuan tanah memegang

kemampuan penetrasi. Ketiga bentuk sifat

air, aerasi, permeabilitas, kapasitas tukar

mekanis ini ditentukan oleh kandungan 25

dengan

arah

horizontal,

koloid, bahan pengikat partikel tanah,

tanah. Adapun bahan yang digunakan

tekstur dan struktur tanah (Yunus, 2016)

adalah tanah kering Alfisol, Entisol,

Tekstur tanah yang berkembang di

Vertisol, Ultisol, dan Mollisol diameter 2

atas batuan induk dari puncak bukit sampai

mm dan air aquadest.

kaki lereng menunjukkan karakteristik

Metode

yang

digunakan

pada

yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahawa

praktikum ini adalah metode perabaan yang

keragaman

ketinggian

dilakukan secara

kelerengan

menentukan

tempat

dan

kualitatif. Metode ini

karakteristik

merupakan salah satu metode yang dapat

tekstur tanah yang berkembang. Perbedaan

digunakan dalam menentukan tekstur suatu

tersebut terutama disebabkan oleh factor

tanah dengan mengetahui tingkat keliatan

kelerengan. Dengan tingginya curah hujan

dan

di suatu wilayah, pada kelerengan yang

pelaksanaan praktikum, mula-mula tanah

tajam sebagian besar air hujan yang turun

kering diameter 2 mm diambil segenggam

merupakan

dan

kemudian dibuat adonan seperti adonan kue

erosi.

dengan ditambahkan air sedikit demi

Akibatnya, perkembangan tanah akan

sedikit sambil diremas-remas hingga sifat

selalu terhalang dan senantiasa kembali ke

keliatan tanah muncul. Dalam keadaan

tahap awal. Pada kelerangan yang rendah,

tidak terlalu basah, adonan dibuat bola

air hujan yang turun sebagian besar masuk

dengan cara dikepal-kepal. Kemudian

ke dalam tubuh tanah dan menjadi agen

dilakukan perabaan pada tanah mengenai

terjadinya pelapukan yang intensif serta

tingkat keliatan dan kekasarannya. Apabila

menjadikan tubuh tanah terdiferensiasi ke

tidak dapat dibentuk bola, maka tanah itu

dalam berbagai horizon (Hemon, 2009).

tergolong tekstur pasir. Apabila tanah

aliran

memungkinkan

permukaan terjadinya

kekasaran

pada

tanah.

Dalam

tersebut dapat dibentuk bola, selanjutnya II.

tanah dibuat pita tipis (1-2) dengan ditekan

METODOLOGI

dan didorong antara ibu jari dengan jari

Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah

telunjuk. Jika tanah tersebut tidak dapat

Acara III yang berjudul Tekstur Tanah

dibuat pita, maka tanah tersebut tergolong

dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Maret

tekstur pasir geluhan. Apabila tanah

2014 di Laboratorium Tanah Umum, Jurusan

Tanah,

Fakultas

tersebut

Pertanian

dapat

dibuat

pita,

langkah

selanjutnya tanah tersebut diukur. Setelah

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

tanah diukur, adonan tanah dibuat bubur di

Alat-alat yang digunakan pada praktikum

atas telapak tangan sambil digosok dengan

ini adalah cawan sebagai tempat adonan

jari. Jika pita 0,2-2,5 mm terasa kasar, maka 26

tanah tergolong geluh pasiran. Jika tanah

maka tanah tergolong lempung pasiran.

terasa halus licin, maka tanah tergolong

Jika tanah terasa halus licin maka tanah

geluh debuan. Jika tanah terasa sangat halus

tergolong lempung debuan. Jika tanah

licin maka tanah tergolong debu. Jika tanah

terasa seimbang antara kasar dan halus

terasa seimbang antara kasar dan halus

maka tanah tergolong lempung. Kemudian,

maka tanah tergolong geluh. Untuk pita

dengan

berukuran 2,5-5 mm terasa kasar maka

dirasakan apakah rasa yang dominan, kasar

tanah tergolong geluh lempung pasiran.

atau halus licin. Setelah itu, tanah tersebut

Jika tanah terasa halus licin maka tanah

ditentukan teksturnya dan hasil praktikum

tergolong geluh lempung debuan. Jika

disajikan dalam Tabel Hasil Percobaan

tanah terasa seimbang antara kasar dan

Tekstur Tanah.

halus

maka

tanah

tegolong

menggunakan

jari

geluh

lempungan. Untuk tanah >5 terasa kasar

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan Tabel 3.2. Tekstur Tanah No 1 2 3 4 5

Jenis Tanah Entisol Alfisol Ultisol Vertisol Mollisol

Tekstur Pasir Geluhan Geluh Lempungan Geluh Lempung Debuan Lempung Debuan Lempung Debuan

27

tangan,

tingkat kekasaran halus licin. Tanah Ultisol

B. Pembahasan

memiliki tekstur tanah lempung debuan Tanah terdiri dari butiran-butiran

karena tanah dapat dibentuk bola, dapat

yang berbeda baik dalam ukuran maupun

dibentuk pita (panjang >5cm), dan dapat

bentuk. Besarnya partikel tanah relatif kecil

dibentuk bubur dengan tingkat kekasaran

yang biasanya diistilahkan dengan tekstur.

halus licin. Tanah Vertisol memiliki tekstur

Tekstur menunjukkan sifat halus dan kasarnya

butir-butir

ditentukan

oleh

tanah.

perbandingan

tanah lempung debuan karena tanah dapat

Tekstur

dibentuk bola, dapat dibentuk pita (panjang

antara

>5cm), dan dapat dibentuk bubur dengan

kandungan pasir, debu dan liat yang ada di

tingkat kekerasan seimbang antara halus

dalam tanah. Dalam pengukuran tekstur

dan kasar. Tanah Mollisol memiliki tekstur

tanah, kerikil dan partikel yang lebih besar

tanah lempung debuan karena tanah dapat

tidak diperhitungkan karena materi ini tidak mengambil

peranan

penting

dibentuk bola, dapat dibentuk pita (panjang

dalam

>5cm), dan dapat dibentuk bubur dengan

penentuan tekstur tanah. Tekstur tanah

tingkat kekasaran halus licin.

dapat diartikan sebagai perbandingan relatif proporsi

dari

komposisi

fraksi-fraksi

Entisol lahan pertanian dan hutan

penyusun tanah. Fraksi tersebut antara lain

mempunyai kelas tekstur sama yaitu pasir

fraksi pasir (sand), fraksi debu (silt) dan

geluhan tetapi dari fraksi-fraksi penyusun

fraksi lempung (clay).

tanah menunjukkan tingkat perkembangan tanah yang berbeda. Hal ini dapat dilihat

Praktikum

ini

dilakukan

untuk

dari fraksi penyusun tanah lahan pertanian

mengetahui kelas tekstur tanah pada sampel

mempunyai kandungan pasir 83,69%, debu

secara kualitatif pada keadaan basah. Tanah

13,12%, dan lempung 3,20%. Entisol hutan

yang digunakan dalam praktikum ini antara

mempunyai kandungan pasir 78,47%, debu

lain tanah entisol, alfisol, ultisol, vertisol,

15,18%, dan lempung 6,35% (Arifin,

dan mollisol. Berdasarkan praktikum yang

2011). Tanah Entisol memiliki 66,55%

dilakukan, di dapat bahwa tanah entisol

fraksi pasir, 6,5% fraksi debu, dan 27%

memiliki tekstur geluh pasiran. Hal ini

fraksi liat. Tanah ini termasuk dalam kelas

didapat karena tanah tidak dapat dibuat pita

lempung liat berpasir yang hampir sama

(panjang <0,5 cm). tanah Alfisol memiliki

dengan lempung berliat hanya sedikit lebih

tekstur lempung debuan karena tanah dapat

kasar

dibentuk bola, dapat dibentuk pita (panjang

karena

dominan

fraksi

pasir

(Suwardji 2006 cit Novrizal dan Suwardji,

>5 cm), dan dapat dibentuk bubur dengan

2017). 28

Alfisol adalah tanah yang memiliki

dengan

69,5% fraksi pasir, 2,5 % fraksi debu, dan

tekstur

halus

(Prasetyo

dan

Suriadikarta, 2016).

285 fraksi liat. Tanah ini tergolong dalam Tanah verstisol memiliki persen pasir

kelas tekstur lempung liat berpasir. Tanah

lebih dominan yaitu 57%, diikuti persen liat

Alfisol memiliki kandungan fraksi pasir

38%, dan debu 55. Dari jumlah persen

yang paling tinggi (Suwardji 2006 cit

pasir, debu, dan liat, tanah Vertisol

Novrizal dan Suwardji, 2017).

memiliki tekstur liat berpasir. Tanah Ultisol

memiliki

tekstur

tanah

Vertisol mempunyai tekstur yang tergolong

bervariasi dan dipengaruhi oleh bahan

pada liat berat dengan kandungan fraksi liat

induk tanahnya. Tanah Ultisol dari granit

>60%. Hal ini berhubungan dengan bahan

yang kaya mineral kuarsa umumnya

induknya. Bahan induk Vertisol tergolong

mempunyai tekstur kasar seperti liat

pada bahan lapuk serta endapan banjit dan

berpasir (Prasetyo dan Suharta, 1986 cit

lokustrin yang memang sudah halus ukuran

Prasetyo dan Suharta, 2016) sedangkan

butirnya (Prasetyo, 2017). Hal ini sesuai

tanah Ultisol dari kapur, batuan andesit, dan

dengan hasil praktikum, yaitu didapat

tufa cenderung mempuntai tekstur yang

bahwa tanah Vertisol bertekstur lempung.

halus seperti liat dan liat halus (Subardja, Tanah Mollisol di Topografi karst

1986; Subagyo et al, 1987; Isa et al, 2014;

berkembang pada lereng yang curam

Prasetyo et al, 2015 cit Prasetyo dan

dengan kemiringan 60-75%. Menurut

Suriadikarta, 2016). Ultisol umumnya

fraksinya, tanah Mollisol didominasi oleh

mempunyai struktur sedang hingga kuat

fraksi debu dan lempung, tanah ini

dengan bentuk gumball bersudut (Rachim

dicirikan oleh kaya kerakal, tekstur geluh

et al, 1997; Isa et al, 2004; Prasetyo et al,

pasiran, dan struktur granuler (Nurcholis et

2005 cit Prasetyo dan Suriadikarta, 2016).

al, 2014).

Komposisi mineral pada bahan induk tanah mempengaruhi tekstur ultisol. Bahan induk

Tekstur tanah juga berkaitan dengan

yang didominasi mineral tahan lapuk

sifat firik lainnya. Secara umum, faktor-

kuarsa seperti pada batuan granit dan batu

faktor yang mempengaruhi tekstur tanah

pasir, cenderung mempunyai tekstur kasar.

antara lain bahan batuan induk, proses

Bahan induk yang kaya mineral mudah

genesis, dan umur. Adapun faktor-faktor

lapuk seperti batuan andesit, napal, dan

yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu daya

batu kapur cenderung menghasilkan tanah

dukung

tanah,

kemampuan

tanah

memegang dan menyimpan air (perlokasi), 29

erodibilitas (kemudahan tanah tererosi),

kemahiran. Makin peka indra perasa ini,

kemudahan

tanaman,

hasil penetapannya akan makin mendekati

drainase/pengatusan, kemudahan terolah,

kebenaran atau makin identik dengan hasil

plastisitas, dan kelekatan. Tekstur tanah

penetapan di laboraturium. Metode ini

berfungsi untuk mengetahui fraksi yang

digunakan sebab metode ini paling efektif

dominan dalam proporsi dan komposisinya

dan cepat dalam menentukan jenis tekstur

antara jenis tanah satu dengan tanah yang

tanah. Selain itu, metode ini cenderung

lain yang berbeda-beda, tekstur tanah juga

lebih mudah digunakan karena hanya

sering digunakan untuk menduga asal

menggunakan

bahan induk tanah dan proses-proses yang

membutuhkan banyak alat dan bahan.

berlangsung pada suatu bentang alam.

Namun

penetrasi

akar

indra

peraba

seringkali

kesalahan

tanpa

atau

perhitungan dalam penentuan tekstur tanah Mempelajari tekstur tanah sangat

yang

bermanfaat pada bidang pertanian. Tekstur tanah

mempengaruhi

tanaman

secara

oleh

ketidakakuratan/tidak adanya yang empiris

pertumbuhan

langsung.

diakibatkan

dari penentuan jenis tekstur tanah itu

Tanaman

sendiri.

keberhasilan pembibitan. Pengaruh tekstur tanah

terhadap

pertumbuhan

tanaman

Perbedaan komposisi fraksi dan

terjadi secara langsung. Tanaman yang

pengaruhnya terhadap sifat fisik tanah lain

tumbuh pada tanah bertekstur halus atau

adalah sebagai berikut :

lempung, sulit mengambangkan akarnya 

karena sulit bagi akar untuk menyebar

Kemudahan pengolahan tanah

akibatnya pori-pori tanah menjadi rendah.

Tanah

Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa

diolah,

cocok pada daerah tersebut dengan jenis

sedangkan

tanah

yang

didominasi fraksi lempung akan

tekstur tertentu.

lebih sulit diolah. yang

digunakan

pada



praktikum ini adalah metode rasa dan

akan sangat mudah menyerap dan

ditetapkan berdasarkan kepekaan indra

menyimpan air karena memiliki

perasa (kulit, jari jempol, dan telunjuk) membutuhkan

pengalaman

Daya serap atau daya simpan air Fraksi tanah berupa lempung

perabaan. Di lapangan tekstur tanah dapat

yang

didominasi

fraksi pasir akan lebih mudah

kegunaan tanaman budidaya apa yang

Metode

yang

kemampuan menyerap air tinggi,

dan

sedangkan tanah berpasir akan lebih 30

sulit dalam menyimpan air karena

lempung dan tanah mollisol memiliki

memiliki pori yang besar.

tekstur lempung debuan. 2. Factor-faktor



Erodibilitas

(kemudahan

yang

mempengaruhi

tekstur tanah antara lain bahan batuan

tanah

induk, proses genesis dan umur suatu

tererosi)

tanah. Tanah dengan tekstur pasir akan

mudah

tererosi

3.

karena

pori-pori

Sedangkan

tanah

akan

memiliki

perubahan

tekstur jika salah satu fraksi penyusun

memiliki tekstur lepas-lepas dan memiliki

Tanah

tanah berubah komposisinya.

besar. bertekstur

DAFTAR PUSTAKA

lempung akan lebih sulit tererosi

Anonim. 2014. Ilmu Tanah. http

karena memiliki tekstur liat dan

://www.Ilmu-

keras.

tanah.blogspot.com/2011/12/tekstu r-tanah.htmls. Diakses pada tanggal



Kemudahan penetrasi akar tanaman

12 Maret 2014.

Tanah dengan kandungan Anonim. 2015. Dasar-dasar Ilmu Tanah.

debu dan lempung yang tinggi

Sifat Fisik Tanah.

sangat sulit ditembus oleh akar-akar

http://www.fp.unud.ac.id/ind/wp-

tanaman sehingga percabangan dan

content/uploads/mk-ps-

perkembangan akar terhambat. Hal

agroekoteknologi/ddit/TEKSTUR

ini akan berpengaruh pada daerah yang

memiliki

iklim

%20BARU.pdf. Diakses tanggal 12

kering

Maret 2014.

panjang. Tanaman yang masih muda, sangat peka terhadap tekstur

Arifin, Z. 2011. Analisis nilai indeks

tanah sehingga dapat menghasilkan

kualitas tanah entisol pada

tanaman dewasa yang berbeda.

penggunaan lahan yang berbeda. IV.

Agroteksos. 21 (1) : 47-54.

KESIMPULAN

1. Tanah entisol memiliki tekstur geluh Brady. 2014. The Elements of Nature and

pasiran, tanah alfisol memiliki tekstur lempung

debuan,

tanah

sProperties of Soil Rattan and

ultisol

Shukla. Principle of Soil Physic.

memiliki tekstur lempung debuan, tanah

vertisol

memiliki

tekstur 31

Damanik, M.MB., B.E. Hasibuan., Fauzi.,

pagar (Jatropa curcas) pada

Sarifuddin., H. Hanum.2010.

berbagai order tanah di Pulau

Kesuburan Tanah dan Pemupukan.

Lombok. Seminar Nasional

USU Press. Medan.

Dukungan Inovasi Teknologi dan Kelembagaan dalam Mewujudkan

Darusman dan A.K. Bakar. 1998.

Agribisnis Industrial Pedesaan.

Keragaman spasial sifat-sifat fisik

BTPN NTB : 23-30

tanah andisol sebagai fungsi lereng pada 3 tipe penutupan laha di Aceh

Nurcholis, M., Sasmita E.R., dan Susoto,

Tengah. Agrista 2 : 100-101.

S.B. 2003. Kualitas tanah di topografi karst di Bedoyo

Hanafiah, K.A., 2013. Dasar-dasar Ilmu

Gunugkidul dan hubungannya

Tanah. Raja Grafindo Persada.

dengan reklamasi lahan bekas

Jakarta.

tambang. Prosiding Lokakarya Nasional Menuju Pengelolaan

Hemon, M.T., Bambang H.S., Dja’far S.,

Sumberdaya Wilayah Berbasis

dan Abdul S.2015. Potensi tanah

Ekosistem untuk Mereduksi

berbahan induk harsburgit untuk

Potensi Konflik Antar Daerah :

pengembangan kelapa sawit di

220-227.

Kecamatan Langgikima, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Jurnal

Prasetyo, B.H. 2017. Perbedaan sifat-sifat

Ilmu Tanah dan Lingkungan. 9

tanah vertisol dan berbagai bahan

(2)p : 127-136.

induk. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indoneisa 9(1) : 23.

Ismi Y., Asep S., Erizal., Namaken S., M.H Bintoro D.2015. Pengaruh

Prasetyo, .B.H., dan D.A. Suriadikarta.

pemberian bahan organik pada

2016. Karakteristik, Potensi, dan

tanah liat dan lempung berliat

Teknologi Pengelolaan Tanah

terhadap kemampuan mengikat air.

Ultisol untuk Pengembangan

Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia.

Pertanian Lahan Kering di

16(2) : 130-135

Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 25(2) : 39-47.

Novrizal dan Suwardji. 2017. Prospek pengembangan tanaman jarak 32

LAMPIRAN Tabel 1.Tekstur Tanah Tanah Tekstur Vertisol

Lempung Debuan

Redzina

Lempung Debuan

Ultisol Alfisol

Geluh Lempung Debuan Geluh Lempugan

Entisol

Pasir Geluhan

33

ACARA V KONSISTENSI TANAH ABSTRAK Praktikum dasar-dasar ilmu tanah dengan judul konsistensi tanah dilaksanakan pada hari senin, 26 februaari 2018 di Laboratorium Tanah Umum, Jurusan Tanahh, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Praktikum tersebut bertujuan untuk mengetahui konsistensi tanah secara kualitatif dalam keadaan basah maupun kering. Bahan yang digunakan yaitu tanah bongkah dan tanah kering angin diameter 2 mm. Hasil yang diperoleh yaitu tanah vertisol memiliki konsistensi sangat keras, mollisols memiliki konsistensi sangat keras, ultisol memiliki konsistensi agak keras, alfisol memiiliki konsistensi sangat keras, dan entisol memiliki konsistensi agak keras. Tingkat kelekatan vertisol agak lekat, sedangkan mollisols, ultisol,alfisol, dan entisol memiliki kelekatan yang lekat. Plastisitas vertisol,mollisols, dan ultisol menunjukan bahwa tanah tersebut plastis, sedangkan allfisol dan entisol tidak plastis. Kata kunci : Tanah, konsistensi, plastis, lekat

I.

Konsistensi

PENGANTAR

dengan

Konsistensi tanah penting karena

berhubungan

plastisitas.

langsung

Plastisitas

adalah

derajat dimana memungkinkan tanah

konsistensi penting dalam hal menentukan

untuk

pengelolaan lahan yang baik, penting bagi

kemebali

terbentuk

secara

permanen tanpa adannya keretakan.

penetrasi tanaman di lapisan bawah tanah

Konsistensi

kemampuan tanah menyimpan lengas.

tanah

dipandang

sebagai kombinasi sifat yang dipengaruhi

Konsistensi tanah merupakan sifat fisik

oleh kekuatan mengikat antara butir—

tanah yang menunjukan derajat adhesi dan

butir tanah. Istilah yang biasa diakai untuk

kohesi zarah-zarah pada berbagai tempat

konsistensi tanah yaitu sebagai berikut :

ketegasan, keliatan, dan kelekatan. Dari

tanahtanah basah, tanah-tanah

ppraktikum inidapat mengetahui sifat-

lembab,

tanah-tanah kering. Konsistensi sangatlah

sifat tanah baik dalam keadaan kering

penting dalam menentukan daya guna

maupun basah sehingga praktikum ini

lahan secara praktis (Gredy and Well,

penting untuk dilakukan.

2008).

Konsistensi adalah salah satu sifat fisikka

Sedimentasi

tanah yang menggambarkan ketahanan

merupakan

suatu

tipekonsistensi daan diakibatkan oleh

tanah pada saat memperolehh gaya atau

bahan—bahan perekat, seperti kalsium,

tekanan dari luar. Konsistensi tanah

silika atau oksida besi, dan alumunium.

menggambarkan bekerjanya gaya kohesi

Sedimentasisedikit

dan adhesi dengan berbagai kelembapan

diengaruhi

oleh

kandungan kelembapan. Perekat dan

tanah. Kohesi adalah gaya tarik-menarik

kekerasan

antar partikel, sedangkan adhesi adallah gaya tarik menarik antara partikel dan air. 34

merupakan

istilah

yang

digunakan

unntuk

menggambarkan

dari praktikan. Bahan yang digunakan

sedimentasi (Hanafiah,2013).

yaitu masing- masing jenis tanah contoh

Konsistensi tanah berarti sebagai

kering angin dengan ukuran diameter

penjelasan atas macam dan derajatadhesi

2mm. Dalam praktikum uji konsistensi

dan kohesi antara partikel tanah yang

tanah digunakan dua cara yaitu saat tanah

berhubungan dengan ketahanan tanah

kering dan saat tanah basah atau lembab.

akan

merusak

atau

menghancurkan.

Cara kerja menentukan konsistensi

Konsistensi dapat dideskripsikan sebagai

tanah dalam keadaan kering yatu contoh

konsistensi kering, lembab, dan basah.

tanah bongkah diambil dengan ukuran

Konsistensi yang dinilai termasuk sebagai

urang lebih 1 cm, kemudian tanah ditekan

ketahanan akan kehancuran (retakan dan

diantara ibu jari dan telunjuk. Bila saat

lekatan). Ketahanan tanah dapat dinilai

ditekan tanah tidak dapat hancur, maka

melalui tekanan praktikan menggunakan

dilanjutkan dengan cara lain. Cara lain

penekanan antara ibu jari dan jari telunjuk

yaitu dengan menekan tanah diantara

(Oram, 2012).

pangkal telapak tangan dengan ibu jari.

Konsistensi mempengaruhi

tanah

beberapa

sifat

dapat

Hal ini dilakukan berkali-kali dan dengan

tanah

orang

yang

berbeda-beda

untuk

lainnya seperti struktur tanah, prodibilitas,

menguatkan pendapat subyektif antar

dan kemudian pengolahan tanah. Bila

praktikan.

konsistensi

tanah

tinggi,

maka

Cara kerja penentuan konsistensi

untuk tererosi

tanah dalam keadaan basah yaitu masing

rendah. Sedangkan pengolahan tanahnya

jenis tanah berukuran diameter 2mm

cenderung lebh sulit (Setyowati, 2012).

diambil

Praktikum konsistensi tanah kualitatif

dibasahi

bertujuan untuk mengetahui konsistensi

secukupnya.

tanah dalam keadaan tanah kering,

tersebut dicampurkan hingga keadaan

lembab, dan basah atau lembab.

menjadi homogen seperti adonan pasta.

II. METODOLOGI

Tingkat kelembapan masing- masing jenis

kecenderungan tanah

Praktikum

yang

secukupnya.

Contoh

menggunakan Setelah

dibasahi,

tanah akuades tanah

dilakukann

tanah kemudian diamati dengan cara

menggunakan beberapa alat dan bahan.

diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk

Alat yang digunakan yaitu piring plastik

lalu dipijit. Pasta tanah yang menempel

untuk wadah tanah dan tidak ada alat lain

pada jari diamati dan dibandingkan

karena menggunakan metode kualitatif

dengan kriteria dari tabel dan tingkat

yaitu dengan memanfaatkan indera perasa

kelekatan 35

tanah.

Selanjutnya

tanah

tersebut dibuat

menjadi seperti pipa

tersebut karena dipengaruhi oleh material

dengan ketebalan 2-3 mm. Hasil yang

vulkanis.

didapatkan disesuaikan dengan tabel

Tanah ultisol memiliki strutur

kriteria berdasarkan tingkat plastisitas

remah atau gumpal(Wulansari, 2015). Hal

tanah tersebut dan dicatat hasilnya.

tersebut sesuai dengan hasil percobaan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

yang

Tabel 5. Hasil Konsistensi Tanah

memilliki konsistensi agak keras dan

Tanah

tanah

ultisol

Kelekat

Plastisit

plastis ketika basah. Menurut Eden D.

nsi

an

as

Waas (2016) tanah alfisols memiliki konsistensi gumpal bersudut atau dengan

Vertiso Sangat

Agak

l

keras

lekat

Mollis

Sangat

Lekat

ols

keras

Ultisol

Agak

kata lain memiliki konsistensi sangat

Plastis

keras. Hal tersebut sama dengan hasil percobaan yang menyatakan bahwa tanah

Plastis

alfisol memiliki konsistensi kering sangat Lekat

keras, kelekatannya lekat, dan plastisitas

Plastis

agak plastis.

keras Sangat

Lekat

Agak

Hasil

Agak

kerras Entisol

yaitu

Konsiste

Kering

Alfisol

dilakkan

Lekat

keras

percobaan

pada

tanah

plastis

mollisols menunjukkan kesesuaian hasil

Agak

dengan penelitian dari Agus Kunawan

plastis

(2015). Dalam thesisnya yang berjudul Aplikasi Soil Taxonomy USDA Berbasis

hasil diatas, perlu

Fuzzy Logic dinyatakan bahwa tanah

juga membandingkan hasil praktikum

mollisols memiliki konsistensi tanah yang

dengan pendapat-pendapat dari ahli yang

lekat, selain itu tanah mollisolls memiliki

telah meneliti konsistensi tanah dengan

konsistensi tanah yang plastis dan sangat

tanah yang sama sebelumnya. Tanah

keras.Pada tanah mollisols, faktor yang

entisol

mempengaruhi

Berdasarkan

menurut

Rizki,

dkk

(2016)

pembentukan

memilliki konsistensi yang lepas- lepas.

konsistensinya yaitu iklim, relief, bahan

Hal

yang

induk, kegiatan manusia dan umur tanah.

yang

Tanah mollisols terrbentuk pada kondisi

dilakukan di laboratorium, karena tanah

vegetasi padaang rumput dan memiliki

entisol tekstur pasir geluhan dan memiliki

aeolin pembentukan mollisol sehingga

konsistensi agak keras, lekat dan agak

mollisols memiliki konsistensi tersebut.

plastis. Tanah entisol memiliki karakter

Tanah

ini

sama

didappatkan

dengan

dari

hasil

percobaan

36

vertisol

mempunyai

sifat

mengembang dan mengkkeruut. Pada saat

baik pada tanah muda, dewasa dan tanah

musim kemarau tanah retak, bahkan

tua. Struktur, konsistensi dan tekstur

pecah.

memiliki hubungan yang erat dan saling

Namun,

penghujan

pada

tanah

saat

musim

mengembang

dan

berpengaruh akan satu sama lain. Sebagai

menggelombang. Sifat kembang kerut ini

contoh, pada tekstur pasir, pasir memiliki

dipengaruhi

dan

sifat konsistensi yang lepas-lepas. Hal ini

pengeringan terutama iklim yang tegas

disebabkan oleh daya ikat, pada tekstur

antara musim kemaarau dan penghujan.

pasir tidak terlalu kuat karena strukturnya

Konsistensi tanah dipengaruhi oleh faktor

butiran.

oleh

pembasahan

iklim, kegiatan manusia, umur, dan relief.

Terdapat beberapa manfaat jika

Iklim yang relatif kering merupakan salah

kita

dapat

mengetahui

konsistensi

satu faktor utama pembentuk vertisol.

tanahdalam bidang pertaanian. Antara lain

Menurut Yulna, et al (2012) tanah

dapat mempermudah pengelola dalam

ulltisol memiliki kandungan lempung

pengelolaan tanah dikarenakan setiapp

yang tinggi dan debu yang rendah. Faktor

tanah memiliki tingkat konsistensi yang

yang mempengaruhi konsistensi ultisol

berbeda-beda. Saat konsistensi tanah telah

yaitu bahan induk, iklim, topografi, dan

diketahui, maka dapat diketahui atau

umur tanah. Faktor topografi yang relatif

ditentukan jenis tanaman yang cocok

bergelombang

berbukit

dengan konsistensi tanah tersebut. Dengan

menunjukkan umur tanah yang tua. Iklim

adanya pengelolaan tanah atau lahan yang

pada tanah ultisol harus cukup panas dan

tepat maka lahan akan menghasilkan

basah. Tanah mineral yang berkembang

produktivitas yang maksimal.

hingga

dan mengalami, pelapukan lanjut dan pencucian yang

Metode yang digunakan pada

intensif menyebabkan

percobaan ini yaitu konsistensi basah atau

tanah bereaksi masam dan kejeuhan basa

lembab dan konsistensi kering secara

yang rendah sampai ke lapisan bawah.

kualitatif. Metode ini digunakan karena

Berdasarkan hasil penelitian Asfan

dianggap lebih sederhana dibandingkan

et al (2012), faktor yang berpengaruh

dengan

terhadap pembentukan konsistensi tanah

menggunakan angka Atterberg. Metode

yaitu iklim, topografi, vegetasi, waktu dan

kualitatif

kegiatan manusia. Waktu berpengaruh

indera perasa dari praktikan. Metode ini

terhhadap sifat fisik, kimia, dan biologi

sangat

tanah. Pada tanah vertisol memiliki bahan

diperlukan

organik dan kondisi yang berbeda-beda

melakukan percobaan dengan tanah yang 37

metode

kuantitatif

menggunakan

subyektif,

oleh

beberapa

yang

kemampuan

karena orang

itu

untuk

sama agar dapat berrdiskusi mengenai

Bangkalan. Jurnal Rekayasa 4 (1) :

pendapat

1-10pp.

masing-masing

hinga

menghasilkan hasil akhir konsistensi

Brady, N.C and R.R Weil. 2008. The

tanah tersebut. Kelemahan dari metode ini

nature and properties of soil 14th

yaitu ketika praktikan tidak familiar

ed. Pearson-Prentice hail. New

dengan suatu tanah, maka akan sedikit

York.

kesullitan untuk mendapatkan hasil akhir.

Hanafiah, K.A. 2013. Dasar-dasar ilmu

Suatu tanah dapat dikatakan lekat apabila

tanah. Rajawali pers. Jakarta.

ketika diuji secara basah atau lembab,

Kurnawan, Agus. 2015.

Aplikasi soil

tanah tersebut hanya menempel pada salah

taxonomy USDA

berbasis Fuzzy

satu jari. Suatu tanah dapat dikatakan

Logic.

Pertanian

plastis ketika tanah mampu dibuat pita,

Bisnis.

Fakultas

dan

mampu dibentuk huruf s, dan mampu dibentuk huruf o.

Oram, B. 2012. Agregate stability and real formation as affected by drops

IV. KESIMPULAN Pada

praktikum

yang

telah

impact

energy

and

soil

dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil

amandements. Soil Science Journal

yang diperoleh yaitu tanah vertisol

2 : 392-393.

memiliki

konsistensi

sangat

keras,

mollisols memiliki konsistensi sangat

Putra,R.R, Syafrudin, dan Jumini. 2016.

keras, ultisol memiliki konsistensi agak

Produksi dan Mutu Benih Beberapa

keras, alfisol memiiliki konsistensi sangat

Varietas

Kedelai

keras, dan entisol memiliki konsistens

(Glycine

max(L.)Merr.)

agak keras. Tingkat kelekatan vertisol

Pemberian Dosis Mikoriza Yang

agak lekat, mollisols, ultisol,alfisl, dan

Berbeda Pada Tanah Entisol. Jurnal

entisol

Plastisiitas

Kawista Agroteknologi 1 (1). <

menunjukan

http://jurnal.unsyiah.ac.id/agrotek/a

bahwa tanah tersebut plastis, sedangkan

rticle/view/3238> . Diakses pada 3

alfisol dan entisol tidak plastis.

Maret 2018.

lekat.

vertisol,mollisols,

ultisol

Lokal

Aceh Dengan

Setyowati, A,S. Gunarti. 2012. Pengaruh

Daftar Pustaka Asfan, K.R.S dan Sucipto Hariyanto.

penambahan bahan kimia pada

2012. Identifikasi lahan kering

tanah

lempung

terhadap

alfisol tergradasi di kabupaten

kompresif tak terkekang. Jurnal Universittas Islam 45 Bekasi. 38

kuar

Waas, D.E, Sheny Kaihatu, dan Yacob Ayal.

2016.

Penentuan

Identifikasi Jenis

Tanah

Journal for West Java Development

dan

No.

di

1

Vol


Kabupaten Seram Bagian Barat.

dex.php/crj/article/view/3

Jurnal Pertanian Agros No. 2 Vol

Diakses pada 3 Maret 2018.

18.

<

1.

>

.

http://e-

journal.janabadra.ac.id/index.php/J A/article/view/93>. Diakses pada 3

Yulnafatmawita,

Maret 2018.

R.

A.

Naldo,

A.

Rasyidin. 2012. Analisis sifat fisika

Wulansari, Restu. 2015. Kajian Status

ultisol tiga tahun setelah pemberian

Hara Tanah dan Tanaman di

bahan organik segar di daerah

Perkebunan Teh Jawa Barat dan

tropis basah Sumbar. J. Solum 9 (2)

Sumatera Utara. Creative Research

91-99pp.

39

ACARA VI BAHAN ORGANIK TANAH ABSTRAK Pada praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah ,Acara VI yang berjudul Bahan Organik Tanah telah dilaksanakan pada Senin,26 Februari 2018 di laboratorium Tanah umum,Departemen Tanah , Fakultas ,Pertanian, Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta. Bahan organik tanah merupakan bahan yang terdapat di dalam permukaan tanah baik yang berasal dari sisa tumbuhan, hewan dan manusia baik yang telah mengalami dekomposisi lanjut maupun yang sedang mengalami dekomposisi. Pada praktikum ini diujikan 5 contoh tanah yang berbeda untuk diketahui kadar bahan organikya. Contoh tanah yang digunakan antara lain jenis tanah vertisol,molisol, ultisol, alfisol,dan entisol. Dalam praktikum bahan organik tanah ini digunakan metode Walkley and Black,yaitu metode yang menggunakan prinsip titrasi untuk menentukan kadar C organik. Dari hasil praktikum diketahui bahwa setiap jenis tanah memiliki bahan organik yang berbeda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi kandungan bahan organik dalam tanah yaitu iklim, tipe penggunaan lahan , relief/bentuk lahan dan kegiatan manusia. Semakin tinggi kadar C-organik pada suatu tanah maka kadar bahan organiknya juga semakin besar .Berdasarkan hasil percbaan didapat hasil kadar bahan organic pada tanah molisols adalah 9,541%,tanah alfisol 4,23 %,tanah entisols 2,14%,tanah vertisol 2,1171% dan tanah ultisols 1,615%. Kata kunci : Bahan organik, faktor,walkley and Black

I.

karena kegiatan mikroorganisme , maka

PENGANTAR Bahan organik tanah merupakan

akan

menghasilkan

bahan yang terdapat di dalam atau di

senyawa

permukaan bumi yang berasal dari sisa

Karbohidrat

tumbuhan,hewan

terdekomposisi

dan

manusia

yang

organik dan

macam dan

macam

anorganik.

protein

akan

menjadi

fosfat

terdekomposisi baik yang sedang dalam

(PO4),sulfat (SO4),nitrat (NO3),amoniak

proses dekomposisi maupun dekomposisi

(NH4), Karbondioksida (CO2) air (H20)

lanjut. Bahan organik tanah merupakan

dan beberapa unsur lain seperti kalsium

salah satu indikator kesuburan tanah sebab

(Ca). Hasil akhir dari proses dekomposisi

bahan organik tanah sangat berpengaruh

adalah humus . Humus mempunyai

dalam agregasi tanah dan pembentukan

kapasitas yang tinggi dalam menyerap air

struktur

untuk

dan hara, memperbaiki struktur tanah,

Sehingga

meningkatkan KPK, daya sangga pH dan

permeabilitas,

aktivitas lain di dalam tanah. Hampir

meningkatkan

semua

tanah

pertumbuhan memperbaiki penetrasi

yang

baik

tanaman. drainase,

akar

dan

ketahanan terhadap erosi. Proses

dekomposisi

bahan

mengandung sisa

sisa

organik

N,20%-80%

(humus) P

dan

kemungkinan sulfur ( Susanto,2002)

makhluk hidup menjadi tanggung jawab mikroorganisme yang hidup di tanah

Kualitas bahan organik tanah

seperti fungi,akhnomisites dan bakteri.

sangat berpengaruh terhadap agregasi ada

Jika jaringan tanaman terdekomposisi

pembentukan agregat tanah yang baik 40

untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu,

unsur hara dan sumber energi jasad hidup

bahan organik juga berfungsi untuk

di dalam tanah. Kadar bahan organik di

melindungi dan mengatur suhu serta

atas

kelembapan tanah. Seringkali penggunaan

tanah

sangat

dipengaruhi

iklim,sifat

sifat

tanah,vegetasi,dan

bahan organik dibarengi dengan teknik-

hubungan

antara

teknik lain dimana fungsinya saling

Susanto,2005)

tanah

dan

oleh

air

(

melengkapi misalnya penggunaan pupuk buatan, pengelolaan lahan ,penaungan dan

Banyak parameter yang digunakan

sebagainya. Pengolahan bahan organik

untuk mencirikan bahan organik tanah

tiap jenis tanah berbeda sesuai dengan

salah

situasi

sehingga

Pemakaian nisbah C/N telah dikenal

pengelolaan bahan organik harus benar

secara luas dan umumnya untuk tanah

benar dan tepat agar pemanfaatan unsur

bersifat konstan dan berkisar antara 10-

hara dapat efisien serta tidak ada unsur

15.Nisbah

hara yang hilang. Ada lima cara dasar

dipertahankan setiap waktu sebab menjadi

penanganan

salah

dan

tanamannya

bahan

memberikannya

organic

langsung

adalah

C/N

satu

nisbah

tanah

harus

penilaian

C/N.

selalu

kesuburan

tanah,

tanah.Tanah yang dikelola dengan baik

menyebabkan

pada iklim yang sama kemungkinan

mineralisasi),mengomposnya,menjadikan

mempunyai perbedaan nisbah C//N yang

sebagai

sangat kecil. Nisbah C/N>26 maka tingkat

membakarnya

(

bahan

ke

yaitu

satunya

ternak

atau

memfermentasikan dalam instalasi biogas.

mineralisasi

rendah

,

sumber

Ketersediaan bahan organik yang tidak

mengalami

tercukupi adalah hal kritis. Apabila unsur

mikroorganisme,fiksasi

hara di gantikan oleh bahan bahan kimia

sementara .Sedangkan apabila C/N<20

tanah maka tanah akan menjadi miskin

maka nitrogen akan mengalami proses

bahan organik sehingga rentan terhadap

mineralisasi,

kekeringan dan seranagan hama serta

akan terurai menjadi unsur lain yang

produktivitas tanah akan menurun (

sederhana (Sumarno,dkk,2012)

imobilisasi N

mikroorganisme

N oleh

terjadi

mati

Reijntjes et. al,1999). Terdapat beberapa faktor yang Kadar bahan organik dalam tanah

dapat mempengaruhi besarnya kandungan

memiliki peran yang penting antara lain

bahan organik tanah yaitu iklim,tipe

sebagai pembentuk struktur tanah yang

penggunaan lahan relief bentuk lahan dan

baik,penahan gerakan air,sumber unsur

aktivitas manusia. Iklim mempengaruhi 41

kelajuan

dekomposisi

penggunaan kelajuan

tanah.

lahan

dekomposisi

Tipe

praktikum ini antara lain contoh tanah

mempengaruhi

kering angin ∅ 0,5 𝑚𝑚,Garam kalium

Tipe

dikromat(K2Cr2O7), 1 N ,Asam sulfat

mempengaruhi

(H2SO4) pekat,Garam besi (2) sulfat 1

ketersediaan bahan bahan organik, Relief

N,atau fero Sulfat (FeSO4) 1N dan

dan bentuk lahan mempengaruhi proses

indicator difenilamin. Sementara alat alat

akumulasi dan pencucian bahan organik

yang digunakan pada praktikum ini antara

pada

manusia

lain labu takar 50 mL,pipet volume 10

mempengaruhi kandungan bahan organik

mL,Gelas ukur 10 mL,labu Erlenmeyer 50

penggunaan

tanah.

lahan

tanah.

Aktivitas

Praktikum ini dilakukan untuk

mL dan buret.

mengetahui kadar C-organik dalam tanah

Pada praktikum “Bahan Organik

dan menetapkan kadar bahan organik

Tanah” langkah pertama yang dilakukan

tanah pada jenis tanah vertisol,rendzina

yaitu contoh tanah kering ∅ 0,5 𝑚𝑚

ultisol,alfisol dan entisol. Sehingga dapat

ditimbang seberat a gram (misal 1 gram)

diketahui tingkat kesuburan setiap jenis

dan dimasukkan ke labu takar 50 mL.

tanah . Dengan mengetahui tingkat

Sepuluh

kesuburan

memberikan

ditambahkan dengan pipet volume 10 mL.

informasi penting tentang tanah mana

Setelah itu 10 mL (H2SO4) pekat

yang cocok sebagai media tanam dalam

ditambahkan dengan gelas ukur secara

rangka meningkatkan produksi tanaman.

perlahan lahan lewat dinding kaca.

tanah

akan

milliliter

K2Cr2O7

1

N

Kemudian labu takar digojok di atas meja II.

METODOLOGI

dengan gerakan mendatar dan memutar.

Praktikum dasar dasar ilmu tanah

Warna harus tetap merah jingga (seperti

acara IV yang berjudul “Bahan Organik

warna kalium dikromat) atau kekuningan

Tannah” telah dilaksanakan pada Senin ,

atau kecoklatan ,apabila warna berubah

26 Februari 2018 di laboratorium Tanah

menjadi hijau maka perlu ditambahkan

Umum ,Departemen Tanah ,Fakultas

lagi 5 mL K2Cr2O7 1 M dan 5 mL(H2SO4)

Pertanian, Universitas Gadjah Mada.

pekat.Setelah itu digojok lagi. Larutan

Bahan Bahan yang digunakan pada

diibiarkan selama 30 menit agar larutan

dingin

Lima milliliter larutan yang jernih diambil

lalu

ditambahkan

2-3

tetes

indikator difenilamil, kemudian akuades

menggunakan

ditambahkan hingga volume 50 mL. Labu

dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 50

akar

mL

disumbat

lalu

digojok

sampai

homogeny dan dibiarkan mengendap.

dan

pipet

volume

ditambahkan

15

lalu

mL

aquades.Setlah itu larutan dalm labu 42

erlenmeyer dititrasi dengan FeSo4 1 N

blanko tanpa tanah. Setelah didapat data

hingga warna menjadi kehijauan dan

data maka digunakan rumus berikut untuk

dicatat volumenya . Setelah itu, langkah-

menentukan kadar bahan organic.

langkah tersebut diulangi untuk keperluan

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Bahan Organik Tanah

Tanah

Vertisol

C

Bahan

organik

organik

1,2279

2,1171%

% Molisol

5,534%

9,541%

Ultisol

0,935%

1,615%

Alfisol

2,45%

4,23%

Entisol

1,24%

2,14%

humus mengandung unsure hara seperti Bahan organik merupakan bahan yang

NH4, NO3, SO4, H2PO4. Kandungan

terdapat dui dalam atau permukaan tanah

bahan organic tanah dapat ditetapkan

yang berasal dari sisa tumbuhan , hewan

dengan menetapkan kadar C-organik

dan manusia baik yang telah mengalami

tanah kemudian dari data yang didapat

dekomposisi lanjut maupun yang sedang

digunakan rumus tertentu untuk melihat

mengalami dekomposisi. Secara substansi

ketetapan kadar bahan organik tanah .

bahan organik tersusun dari bahan humus

Dengan mengetahui ketetapan bahan

dan non humus . Baahan non humus

organik yang terdapat pada jenis tanah

adalah bahan yang sedang terdekomposisi

tertentu maka akan didapatkan informasi

oleh mikrorganisme. Sedangkan bahan

penting tentang tingkat kesuburan tanah. 43

(H2SO4)

pekat dengan persamaan

sebagai berikut. Untuk bahan

mengetahui

organic

pada

kandungan

tanah

2Cr2O7 + 3C + 16H+→ 3CO2 + 8H2O +

terdapat

4Cr2

beberapa metode yang dapat digunakan. Namun , pada praktikum ini,metode yang

Kalium dipromat yang digunakan

digunakan adalah metode Walkey and

pada reaksi tersebut akan berfungsi

Black karena yang akan diamati adalah

sebagai oksidator sementara asam sulfat

kandungan bahan organic kurang dari 10

berfungsi sebgai katalis . Kelebihan pada

%. Sementara metode pengabuan atau

Cr2O7

pembakaran

FeSo4. Cr2O7 yang

dalam

muffle

furnace

akan direduksi kembali oleh telah direduksi

disarankan digunakan untuk tanah tanah

kemudian akan bereaksi dengan tanah

dengan kadar bahan

organic tinggi

sehingga dianggap setara dengan kadar C-

(710%). Jika dibandingkan antara metode

organik dalam contoh tanah . Setelah

walkey

tanah

and

black

dengan

metode

bereaksi

seluruhnya

dengan

pengabuan maka metode walkey and

K2Cr2O7

black memiliki tingkat ketelitian lebih

meneteskan indicator definilamin yang

tinggi sebesar 77%.Namun yang perlu

berfungsi sebagai petunjuk akhir titrasi .

diperhatikan adalah metode walkey and

Karena reaksi penetapan bahan organik

black

pelaksanaannya

adalah reaksi bolak balik,maka digunakan

pbeberapa chemicalia

indicator definilamin yang dapat bereaksi

sehingga praktikan harus berhati hati

secara oksidasi maupun reduksi. Selain

dalam melaksanakan praktikum msupaya

sebagai pelepas karbon, asam sulfat pekat

keselamatan kerja tetap terjaga.

juga

dalam

menggunakan

maka

digunakan

praktikan

sebagai

akan

pelarut

definilamin karena sifatnya yang sulit Metode wakley and black adalah

dalam air . Pada proses titrasi , volume

metode yang menggunakan prinsip titrasi

titrasi blanko dan volume titrasi baku akan

untuk mengetahui jumlah bahan organic.

dicatat yang kemudian menggunakan

Beberapa chemicalia yang digunakan

rumus

pada metode tersebut yaitu garam kalium

tertentu

data

tersebut

akan

digunakan untuk menghitung kadar C-

dikromat 1 N K2Cr2O7 ,Asan sulfat pekat

organik dan kadar bahan organik.

(H2SO4) ,Fero Sulfat 1 N (FeSo4) dan indicator definilamin. Bahan organic yang

Pada percobaan ini didapatkan

terdapat dalam tanah akan dioksidasi

hasil bahan organic tertinggi ditempati

dengan campurn K2Cr2O7

1 N dan 44

oleh Molisols dengan kandungan bahan

tanah yang memiliki kadar bahan organic

organic sebesar 9,541% dan kandungan C

terbesar kedua adalah tanah alfisols

organic sebesar 5,534%.Molisol dikenal

dengan

sebagai tanah padang rumput karena

sebesar 2,45 % dan bahan organik sebesar

berada pada tempat tempat yang memiliki

4,23 %. Tanah Alfisols memiliki tingkat

banyak vegetasi. Baik vegetasi besar

kesuburan

maupun vegetasi kecil . Dengan danya

dibandingkan molisols namun lebih tinggi

vegetasi yang menaungi tanah molisols,

dibandingkan

suhu yang ada dalam tanah (Buol et al

vertisols. Tanah alfisols biasanya berada

2011).Sersahan daun dari vegetasi sebagai

di lingkungan yang tropis dan hampir

bahan mikrobia untuk mendekomposisi

sama denga lingkungan tanah ultisols.

bahan organic. Oleh karena itu tanah

Namun biasanya lebih tidak asam dan

molisols memiliki tingkat kesuburan yang

memiliki

tinggi. Tanah molisols juga memiliki

berubah ( Balasubramanian.2007). Entisol

bahan dasar kimia yang tinggi yaitu

memiliki

kalsium dan magnesium . Selanjutnya

45

kandungan

bahan

yang

iklim

C-organik

lebih

ultisols,entisols,

yang

lebih

rendah

dan

intensif

Kandungan c-organik sebesar 1,28% dan

1,615%.

bahan organik sebesar 2,14%.

Tanah

mmemiliki karakter warna merah dan

entisols merupakan tanah muda karena

cenderung keras. Secara umum, tanah

proses perkembangannya lambat. Tanah

ultisol berada pada lingkungan yang

entisols ditemukan pada daerah hamparan

sering hujan sehingga bahan organik

luas yang tidak jauh dari gunung berapi.

cenderung lebih sering terlindi. Hal itu

Tanah tersebut subur akibat material dari

menyebabkan perkembangan umur tanah

gunung berapi tersebut sehingga tanah

semakin cepat. Semain tua tanah maka

digunakan untuk keperluan pertanian

akkan membuat tanah menjadi keras dan

secara luas. Tanah entisols juga biasanya

miskin nutrisi. Oleh karena itu tanah

dekat dengan permukiman warga. Akibat

ultisols memiliki tingat kesuburan yang

dari penggunaan tanah sebagai keperluan

rendah sehingga perlu ditambahkan unsur-

pertanian,

unsur lain yang membuatnya menjadi

tanah

jenis

ini

sangat

Tanah

ultisol

umumnya

dipengaruhi oleh aktivitas manusia (Buol

lebih subur (Buol et al, 2011).

et al, 2011). Semakin intensif tanah

IV. KESIMPULAN

tersebut

Berdaasarkan

diolah maka kandungan c-

organik akan semakin berkurang. Vertisols

sebagai

tanah

percobaan

yang

telah

dilaakukan mengenai kadar bahan organik

paling

tua

tanaah, maka dapat disimpulkan bahwaa

memiliki kandungan c-organik sebesar

urutan kadar c-organik daari paling tinggi

1,2279% dan kandungan bahan organik

hingga paling rendah yaitu tanah mollisols

sebesar 2,11%. Tanah vertisols memiliki

sebesar 5,534%, tanah alfisols sebesar

tekstur lempung debuan yang berarti

2,45%, tanah entisols sebesar 1,24%,

kandungan lempung mendominasi tanah

tanah vertisols sebesar 11,2279%, dan

jenis ini. Vertisols merupakan lempung

yang paling rendah kandungan c –

yang cukup subur karena mengandung

organiknya yaitu ultisol sebesar 0,935%.

banyak mineral, namun ketika tanah

Adappun urutan kandungan bahan organik

basah,

air

akan

menempel

pada

darii tertinggi hingga terendah yaitu tanah

permukaaan

tanah

(Balasubramanian,

mollisolss sebesar 9,541%, taanahh alfisol

2017).

sebesar 4,23%, tanaah entisolss sebesar

Ultisol yang memiliki tekstur geluh

2,14%, tanah vertisols sebesar 2,1171%

lempung debuan memiliki kandungan c-

dan terendah tanah ultisol seebesar

oganik sebesar 0,935% dan memiliki

11,615%

kandungan

bahan

organik

sebesar

46

Daftar Pustaka Balasubramanian, A. 2017. Soil

tanah,

pertumbuhan

da

tebu

L.)

pada

Taxonomy and Classification. Center for

(Saccharum

Advance

entisols di kebun Ngerangkah Pawon

Studies in Earth Science.

University of Myore. Buol,

S.

Kediri. Indonesia Green Technoology

W,

Gouthard,

R.J

Journal.

Gragham R.C and McDaneil P.A. 2011.

Susanto,

Soil genesis and classification. John

Rachman.

Tangkstatik, A, S.A.

Wikamti N.N,

Genesis,

Soniari N.N dan Narka I. W. 2012. Kadar

morfologi, dan klasifikasi tanah, jurusan

bahan organik tanah pada tanah sawah

tanah, fakultas pertanian. Universitas

dan tegalan di Bali serta hubungannya

Gadjah Mada. Yogyakarta.

dengan tekstur tanah. Agrotop : Journal of

Soemarno,

2003.

2012.

Pertanian organik. Kanisius Yogyakarta.

Wiley and Sons. Siradz,

officinnarum

hasil

M.Z

dan

Budi

Agriculture Science 2 (2).

Prasetya. 2012. Pengaruh kompos, pupuk

Wicaksono. 1960. Ilmu tubuh

kandang, dan custom bio terhadap sifat

tanah. Ugm Press. Yogyakarta.

47

ACARA VII MUATAN TANAH ABSTRAKSI Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah acara VII yang berjudul “Muatan Tanah (KPK dan KPA Tanah Kualitatif) telah dilaksanakan pada Rabu, 5 Maret 2018 di Laboratorium Tanah Umum, Departemen Tanah, Fakultas Pertanian , Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Kemampuan Pertukaran Kation (KPK) ialah kapasitas tanah menjerap dan mempertukarkan kation. Ion dapat berupa kation dan besarnya disebut kemampuan pertukaran kation (KPK) atau berupa anion dan besarnya disebut kemmpuan pertukaran anion (KPA). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuktikan muatan negative partikel tanah dengan menggunakan dua macam zat warna bermuatan (gentian violet dan eosin red) dan membuktikan pengaruh luas permukaan jenis partikel tanah terhadap (KPK) Kapasitas Pertukaran Kation (KPK). Adapun bahan yang digunakan adalah 5 jenis tanah ( vertisol, rendzina, ultisol, alfisol, dan entisol), larutan Eosin Red yang bermuatan negative ( - ) dan larutan Gention Violet yang bermuatan positif ( + ). Alat – alat yang digunakan adalah tabung reaksi 10 buah , pipet volume, dan rak tabung. Metode yang digunakan adalah metode kolorimetri dengan prinsip kerja menggunakan indicator warna hasil reaksi tanah dengan larutan eosin red atau gentian violet. Hasil yang diperoleh dalam praktikum ini, campuran larutan gentian violet dan tanah menunjukkan KPK tanah dengan urutan tanah semakin menjauhi blanko yaitu entisol, alfisol, rendzina, ultisol, dan vertisol. Sedangkan campun larutan eosin red dan tanah menunjukkan KPA tanah dengan urutan semakin menjauhi blanko adalah ultisol, vertisol, rendzina, alfisol, dan entisol. Kata kunci : KPK, KPA, Eosin Red, Gentiian Violet.

praktikum mengenai muatan tanah (KPK

I. PENGANTAR Kation merupakan ion bermuatan

dan KPA tanah kualitatif).

positif dan larut didalam tanah atau dapat

Kapasitas

Pertukaran

Kation

dijerap oleh koloid-koloid tanah sehingga

(KPK) dalam satuan me/100 g tanah

unsure-unsur hara tersebut tidak mudah

didefinisikan sebagai kemampuan koloid

hilang meskipun tercuci oleh air. KPK tiap

tanah

jenis tanah berbeda-beda. Tanah dengan

mempertukarkan kation. Koloid tanah

KPK

dan

yang bermuatan negative adalah senyawa

menyediakan unsure hara lebih baik

orgnik dan mineral lempung. Pertukaran

daripada tanah dengan KPK rendah. Hal

ion yang lain adalah KPA (Kapasitas

ini tergantung pada koloid lempung yang

Pertukaran Anion). Muatan positif juga

umumnya bermuatan negative dimana

dimiliki oleh mineral lempng, senyawa

pada tiap tanah jumlah dan kesanggupan

organic, dn hidroksida. Namun muatan

pertukaran kation berbeda-beda. Sehingga

negative yang jauh lebih besar dari muatan

sangat pentinguntuk mengetahui tingkat

positif sehingga anion kurang penting

KPK dan KPA tanah sebelum dilakukan

dibandingkan dengan pertukaran kation

penanaman suatu tanaman. Oleh karena

(Arsyad, 2006).

tinggi

mampu

menyerap

dalam

menjerap

dan

itu, untuk mengetahui tingkt KPK dan

Kation tertukarkan yang paling

KPA beberapa jenis tanah maka dilakukan

penting adalah Ca,Mg, K, Na, H, Al yang 48

relative rendah yaitu NH dan Fe dan dalam

tersebut, yaitu valensi ion dan jari-jari

jumlah yang sedikit Mn, Cu, dan Zn. Ion

hidratasi. Ion-ion divalent terikat lebih

yang berfungsi bersifat toxid dalam

kuat dan sukar dipertukarkan disbanding

larutan tanah dan dapat dijerap oleh koloid

ion monovalen. Ion-ion dengan jari-jari

lempung yaitu Pb, Cd, Hg, Cr, dan Sr. Ion

lebih sempit akan mudah terjerap. Ion

seperti Al dan H menyebabkan penurunan

dengan unsur golongan rendah lebih

pH (terjadi keasaman tanah). Kation

mudah terjerap karena jari-jari sempit,

tertukarkan merupakan ion yang dapat

begitupun sebaliknya. Deret liotropik

dipertukarkan

pada

untuk

Sedangkan

anion

periode terbatas. yang

kation

yaitu

dapat

H=Li=Na>K=NH4>Rb>Cs=Mg>Ca>Sr=

dipertukarkan adalah PO4, SO4, NO3, Cl,

Ba>La=Al>Th sedangkan untuk anion

dan juga anion organic seperti malat dan

PO43->SO42->NO3->Cl- (Sutanto, 2005).

sitrat, serta unsur mikro Mo, Cu, B, dan Zn

Nilai KPK tanah dipengaruhi oleh

(Sutanto, 2005).

jumlah mineral lempung., jenis dan tipe

Muatan tanah (KPK) yang rendah

mineral lempung, dan jumlh-jenis bahan

dapat mengakibatkan ketidakefisienan

organic. Jumlah mineral lempung dapat

dalam proses pemupukan karena hara

mempengaruhi nilai KPK karena mineral

dalam

yang

lempung berperan dalam penjerapan dan

terlindi.

pertukaran ion karena inti yang bermuatan

Sehingga diperlukan perbaikan-perbaika

negative sehingga semakin besar jumlah

untuk masalah tanah seperti itu dengan

mineral lempung kemungkinan akan

alternative

atau

meningkatkan nilai KPK. Jenis dan tipe

sebagai

mineral lempung dapat menyebabkan atau

pembenah tanah yang dapat memperbaiki

mempengaruhi nilai KPK sebab setiap

sifat-sifatnya yang kurang sesuai dengan

jenis dan tipe mineral lempung berbeda

kebutuhan

bahan

salah satunya yaitu permukaan spesifik

pembenah tanah atau bahan organic dapat

berbeda. Jumlah dan jenis bahan organic

berperan

dapat

sudah sangat jelas mempengaruhi nilai

meningkatkan KPK tanah (Tisdale et al,

KPK tanah., karena dengan bahan organik

1985).

yang tinggi terkandung dalam tanah maka

tanah

ditambahkan

dan akan

hara-hara mudah

menambahkan

memasukkan

bahan

tanaman.

salah

organic

Sebab

satunya

yaitu

Adaya perbedaan kesanggupan

nilai KPK tanah akan tinggi dibuktikan

tiap jenis anion maupun kation untuk

dengan kemampuan yang tinggi dalam

dapat dipertukarkan oleh koloid tanah

menyerap dan menyediakan unsur hara

terdapat faktor yang mempengaruhi hal

dengan baik ( Notohadiprawiro, 1998). 49

Pelapukan

mineral

merupakan

dilaksanakan pada Rabu, 5 Maret 2018

sumber alami kation yang mungkin

di

mampu mengabsorpsi sebagai kation

Departemen Tanah, Fakultas Pertanian,

dapat ditukar. Persediaan kation paling

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

besar

pelapukan

Bahan-bahan yang digunakan dalam

kemungkinannya paling besar bahwa

praktikum ini yaitu contoh tanah ᴓ 0,5

kation–kation akan diabsorpsi tergantung

mm lima jenis tanah (vertisol, rendzina,

pada hukum kegiatan massa. Jumlah dan

ultisol, alfisol, dan entisol), larutan

macam

sesungguhnya

gentian violet dan larutan eosin red.

mengabsorpsi tetapi nyata dipengaruhi

Sedangkan alat-alatnya adalah tabung

oleh valensi kation radiasi hidrasi. Faktor

reaksi 10 buah, plastik, karet dan pipet

pembakaran juga berperan dalam aktifitas

volume.

KTK.

diberikan

dari

kation

Setelah

Tanah

Umum,

kation,

Dalam praktikum ini digunakan

magnesium, dan kalium dapat ditukar. Ini

metode kolorimetri dengan prinsip kerja

diikuti dengan penurunan yang berangsur-

menggunakan

angsur

akibat

bermuatan yaitu gentian violet (ion+)

pencucian dan penyerapan oleh tanaman

dan eosin red (ion-). Langkah kerja

(Font, 1998).

dalam praktikum ini yaitu dua tabung

selama

pemberian

Laboratorium

masa

Kapasitas

tanam

Pertikaran

indicator

zat

warna

Kation

reaksi diambil dan masing-masing diisi

termasuk sifat kimia tanah yang sangat

CT tanah ᴓ 0,5 mm setinggi ±1cm dan

erat

tingkat

masing-masing ditambahkan larutan

kesuburan tanah atau produktifitas tanah

gentian violet setinggi 5 cm dari dasar

pertanian.

yang

tabung. Selanjutnya dikocok dengan

mempunyai kapasitas pertukaran ion yang

mixer selama 2 menit agar campuran

tinggi

menyimpan,

homogeny. Kemudian tanah dibiarkan

menyerap, dan menyediakan unsur hara

mengendap sehingga tanah terpisah

yang

dengan

hubungannya

Tanah

akan

cukup

dengan

pertanian

mampu

banyak

bagi

tanaman,

filtratnya.

Warna

filtrate

sehingga tanah tersebut akan mempunyai

diperhatikan dan dibandingkan dengan

kesuburan yang tinggi (Sarief, 1995).

warna blangko ( warna larutan gentian tanpa tanah). Langkah-langkah tersebut diulangi dengan larutan eosin red.

II. METODOLOGI Praktikum

Dasar-Dasar

Ilmu

Perubahan warna suspensi pada larutan

Tanah acara VII yang berjudul “Muatan

gentian

Tanah (KPK dan KPA tanah kualitatif)” 50

violet

dan

eosin

red

diperhatikan. Lalu intensitas warna

dan entisol. Eosin red bermuatan negative

filtrat antar jenis tanah dibandingkan.

sehingga akan terjadi pertukaran ion dengan tanah yang bermuatan positif.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Eosin red akan habis bereaksi sehingga

Tabel I. Hasil Pengamatan Muatan

larutan akan semakin menjauhi blanko,

Tanah

begitu sebaliknya. Untuk KPK tanah hasil

Tanah

GV

GV 2 ER

0.5mm mm

0.5

ER 2

percobaan dengan gentian violet dari

mm

being ke semakin pekat tau mendekati blangko yaitu ultisol, vertisol, rendzina,

mm Vertisol

+++

Mollisol ++

++++

--

-

alfisol, dan entisol. Menurut Nurdin

+++

----

----

(2009) menyatakan bahwa KPK tanah

Ultisol

+++++ +++++ -----

-----

vertisol sangat tinggi sekitar 40,85 me/100

Alfisol

+

+

-

---

g dan begitu sebaliknya KPA nya rendah,

Entisol

++++

++

---

--

sebab vertisol merupakan jenis tanah yang kandungan mineral lempung sehingga

Kapasitas

Pertukaran

banyak mengandung muatan negatif.

Kation

Tanah rendzina hampir sama dengan

(KPK) merupakan kemampuan koloid tanah

dalam

menjerap

tanah vertisol karena kandungan mineral

dan

lempung yang juga tinggi. Menurut

mempertukarkan kation dari dan ke dalam

Riniarti (2013) tanah ultisol memiliki sifat

larutan tanah. Sedangkan pertukaran ion yang

lain

Pertukaran

adalah

KPA

Anion),

tanah dengan KPK yang sangat rendah,

(Kapasitas

karena tanah ultisol miskin akan mineral

didefinisikan

lempung sehingga tanah bermuatan positif

kemampuan koloid tanah dalam menjerap

dominasi dan tingkat KPA nya akan

dan mempertukarkan anion dari dan ke

tinggi. Sedangkan menurut Xia (2014)

dalam larutan tanah. Tujuan dari analisis

mengenai KPK dan KPA tanah alfisol

KPK adalah untuk mengetahui muatan

hampir sama dengan tanah ultisol yaitu

yang ada di dalam tanah yang berpengaruh

KPK hanya sebesar 5,7 me/100 g karena

terhadap kesuburan tanah. Berdasarkan

hasil

tanah memang tidak banyak atau bahkan

praktikum

tidak

muatan tanah diperoleh hasil perlakuan

mengandung

mineral

lempung

sehingga KPA nya akan bernilai besar dan

dengan eosin red pada kelima jenis tanah

mungkin lebih besar dari ultisol. Menurut

dari yang mendekati sampai menjauhi

Samira (2012), tanah entisol tingkat

yaitu vertisol, ultisol, rendzina, alfisol,

KPKnya rendah sebab tanah entisol sangat 51

sedikit mengandung mineral lempung dan

Metode yang digunakan dalam

konsistensinya yang lepas-lepas sehingga

percobaan ini yaitu metode kulitatif

tingkat KPAnya besar. Berdasarkan hasil

dengan menggunakan larutan eosin red

penelitian orang lain tersebut dapat ditarik

(anion) dan gentian violet (kation). Tanah

kesimpulan bahwa tanah dengan tingkat

yang dominan bermuatan negative maka

KPK terbesar ke terkecil yaitu vertisol,

akan banyak mengikat gentian violet

rendzina, entisol, alfiol, dan ultisol.

sehingga larutan akan semakin jernih

Faktor-faktor

dapat

(warna gentian violet pudar atau hilang),

mempengaruhi nilai KPK dan KPA tanah

sedangkan eosin red akan ditolak sehingga

yaitu tekstur tanah, jenis mineral lempung,

larutan tanah tidak banyak berubah (warna

kandungan bahan organic, dan pH tanah.

eosin red tetap), begitu sebaliknya untuk

Tanah bertekstur lempung mempunyai

tanah bermuatan dominan positif. Metode

nilai KPK yang jauh lebih tinggi dari

ini digunakan karena mudah dalam

tanah bertekstur debuan maupun pasiran.

percobaan

Kandungan bahan organic juga sangat

metode ini mempunyai kekurangan yaitu

berpengaruh terhadap KPK dan KPA

kontras perbedaan warna yang tidk terlalu

tanah, semakin tinggi kandungan bahan

jelas sehingga sulit diamati dan resiko

organic maka KPK akan meningkat juga.

kesalahan karena kurang teliti cukup

PH tanah berpegruh karena pada tanah

besar.

terubahkan

yang

mengakibtkan

pH

dan

pengamatan.

Tetapi,

tanah

semakin tinggi sehingg meningkatkan

IV.

KPK tanah.

1.

KESIMPULAN Hasil praktikum mengenai muatan

Manfaat mengetahui nilai KPK

tanah diperoleh hasil yaitu dengan

dan KPA suatu tanah dalam bidang

perlakuan eosin red paling banyak

pertanian

muatan positif yaitu entisol, alfisol,

yaitu

menyangkut

tentang

kesuburan tanah. Sifat-sifat pertukaran ion

rendzina,

di dalam tanah digunakan untuk menilai

Sedangkan dengan perlakuan gentian

tingkat kesuburan tanah dan klasifikasi

violet, tanah dominan negative yaitu

tanah. Dalam hal ini KPK berkaitan

ultisol, vertisol, rendzina, alfisol, dan

dengan penyedia unsur hara seperti Ca,

entisol.

Mg, dan K, efisiensi pemupukan serta

2.

alfisol,

Faktor-faktor

dan

yang

vertisol.

dapat

pengapuran pada lapisan tanah. Tanah

mempengaruhi nilai KPK dan KPA

yang

tanah yaitu tekstur tanah, jenis

subur

adalah

tanah

yang

mengandung nilai KPK yang tinggi. 52

3.

mineral lempung, kandungan bahan

yaitu

untuk

mengetahui

organic, dan pH tanah.

kesuburan suatu tanah.

tingkat

Manfaat mengetahui nilai KPK dan KPA tanah dalam bidang pertanian Nurdin, Purnamaningsih Maspeki, Zulzain Illahude, dan Kauzan Zakaria. 2009. Pertumbuhan dan hasil jagung yang dipupuk N, P, dan K pada tanah Vertisol Isimu Utara Kabupaten Gorontalo. Jurnal Tanah Trop 14(1): 49-56.

DAFTAR PUSTAKA Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor. Bi, L, J. Xia, K. Liu, D. Li and X. Yu. 2014. Effects of long term chemical fertilization on trends of rice yield and nutrient use efficiency under double rice cultivation in subtropical China. Plant Soil Environ. 60(12): 537543.

Samira. D, Sufard, Zaitn, Chairunas, A.Gani, P.Slavich, and M. Mcleod. 2012. Effect of NPK fertilizer and biochar residue on paddy growth and yield of second planting. The proceedings of the 2nd Annual International Conference Syiah Kuala University 2012 and the 8th MT-GT Uninet Bioscience Conference. Banda Aceh p. 157161.

Dewi, Riniarti., Any Kusumastuty., dan M. Tahir. 2013. Pengaruh jenis limbah agro industry terhadap keragaman bibt sawit main nursery pada Ultisol. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 13(2): 123130.

Sarief, S. 1995. Ilmu Tanah Umum. Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Bandung. Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Kanisius, Yogyakarta.

Foth, Henry d. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Trisdale, Samuel L., Warner. L. Nelson and J. D. Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizer. Machmilan Publishing Company, New York.

Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

53

ACARA VIII. REKASI TANAH ( Ph TANAH ) ABSTRAK

Praktikum dasar – dasar ilmu tanah acara VII yang berjudul “Reaksi Tanah (pH tanah) “ telah dilkasanakan pada rabu, 5 maret 2018 di Laboratorium Tanah umum , Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Reaksi tanah merupakan reaksi yang timbul akibat suatu gejala yang berasal dari bahan-bahan yang ada di bumi( pasir, cadas, napas, dan sebagainya). Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kemasaman aktual dan kemasaman potensial. Bahan bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain contoh tanah halus 2mm (Vertisol, mollisol, Ultisol, Alfisol, Entisol) aquades, dan larutan KCN 1N. Alat-alat yang digunakan yaitu pH meter, cepuk pH, gelas ukur, dan timbangan. Prinsip kerja pada percobaan ini yaitu dengan mengukur pH filtrat tanah halus dengan metode kalorimetri dan metode elektromoteri dengan alat gelas elktrode dan didapatkan hasil pH-nya. Hasil pH dari kelima tanah tersebut dibedakan menjadi pH aktual dan pH potensial berdasar larutan pendesaknya. pH potensial pada metode kolorimetri depadatkan dengan cara mngurutkan pH dari masam ke basa yaitu vertisol = ultisol < alfisol < mollisol = entisol. Sementara untuk metode elektrometrinya didapatkan urutan dari masam ke basa yaitu ultisol < vertisol < mollisol < entisol < alfisiol . pH aktual untuk metode kolorimetri didapatkan dengan cara mengurutkan pH dari asam ke basa dan diperoleh urutan ultisol = entisol = < vertisol < alfisol < mollisol. Semenatara untuk metode elektrometri diperoleh urutan ultisol < entisol < alfisol < mollisol < vertisol. kata kunci : pH, aktual, potensial, KCl, Aquades

(CaCO3)akan tumbuh dalam keadaan basa

I. PENGANTAR Tanah terbentuk dari bahan induk

dan akan memiliki pH >7 (bersifat basa).

yang mengandung mineral-mineral dan

Selain reaksi

tanah

dapat

berpengaruh pada status hara tanah dan

berpengaruh penting, yaitu pengaruh fisika

proses pembentukan mineral lempung. pH

dan kimia. Salah satu pengaruh kimia ini

yang sesuai penting untuk diketahui karena

adalah reaksi kimia penting dalam tanah

dapat mendukung pertumbuhan tanaman.

yang

maupun

Oleh karena itu, dengan praktikum ini kita

menghambat perkembangan tanah. Salah

dapat menetapkan kemasaman aktual dan

satu

potensial tanah.

dapat

faktor

dua

hal

yang

mendukung

penting

yang

dapat

mengendalikan reaksi ini adalah pH tanah.

tanah,

pH

terhadap

bahan organik tertentu. Dalam kehidupan terdapat

kimia

berpengaruh

juga

dapat

Kemasaman tanah ditentukan oleh

pH merupakan ukuran derajat

dinamika ion H+ di dalam tanah. Ion H+

keasaman. Setiap jenis tanah memiliki

yang terdapat dalam suspensi tanah yang

kadar pH tertentu sebagai kadar yang sesuai

baik harus seimbang dengan ion H+ yang

untuk bertumbuh dan berkembang. Tanah

terjerap. Akibat dari proses itu, maka

yang mengandung bahan organik akan

dikenal

tumbuh dalam keadaan asam dan akan

kemasaman aktif dan kemasaman potensial.

memiliki ph <7 (bersifat asam). Sedangkan

Kemasaman aktif disebabkan oleh ion H+ di

tanah yang banyak mengandung kapur

dalam larutan tanah, sedangkan pada

54

2

jenis

kemasaman,

yaitu

permukaan

kompleks

jerapan

Praktikum penetuan pH tanah

(Hardjowigeno, 2003).

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

pH tanah atau lebih tepatnya pH

kemasaman aktual ( pH H2O tanah ) dan

larutan tanah sangat penting karena larutan

kemasaman potensial (pH KCl tanah ).

tanah mengandung di dalamnya unsur hara,

Penentuan pH

seperti nitrogen (N), kalium (K), dan fosfor

penting

(P) yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah

mempunyai hubungan dengan ketersediaan

tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan

unsur-unsur hara dalam tanah. Dengan

melawan penyakit (Spector, 2001). pH

mengetahui pH tanah, maka kita dapat

tanah yang optimal bagi pertumbuhan

menentukan tanaman yang cocok dan

tanaman adalah antara 5,6-6,0. Pada tanah

menciptakan reaksi kimia untuk kebutuhan

dengan pH lebih rendah dari 5,6 pada

tanaman.(Rachmanovic,2015)

pada suatu tanah sangat

artinya

karena

pH

tanah

umunya pertumbuhan tanaman menjadi terhmabt akibat rendahnya ketersediaan

II. METODOLOGI

unsur hara penting, seperti fosfor dan

Praktikum Reaksi Tanah (pH

nitrogen. Bila pH lebih rndah dari 4,0 pada

Tanah) ini dilaksanakan pada Rabu, 5 Maret

umumnya terjadi kenaikan Al3- dalam

2018 di Laboratorium Tanah Umum,

larutan tanah yang berdampak secara fisik

Departemen Tanah, Fakultas Pertanian,

merusak sistem perakaran, terutama akar-

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum

menjadi terhambat (Wahyu, 2001).

ini adalah pH meter, cepuk, gelas ukur, dan

Perbandingan antar pH H2O dan pH

KCL

setiap

umur

timbangan.

Untuk

bahan-bahan

yang

tanaman

digumakan adalah contoh tanah kering

menunjukkan bahwa pH KCL adalah

angin halus (vertisol, rendzina, ultisol,

sedikit lebih rendah dari ph H2O. Tingkat

alfisol, dan entisol) ᴓ 2mm, aquadest, dan

yang lebih rendah dari pH KCL berkaitan

larutan KCL 1 N.

dengan fakta bahwa di kompleks adsorpsi

Cara kerja pada praktikum ini yang

tanah, aluminium didesak keluar oleh

pertama adalah contoh tanah kering angin ᴓ

kalium

extractor.

2mm ditimbang sebanyak 10 gram (dibuat

Hidrolisis aluminium dengan kalium akan

2 ulangan) dan dimasukkan ke cepuk pH,

menghasilkan ion hidrogen, sehingga pH

kemudian

KCL menjadi lebih rendah (Gavriloaie,

(tanah:air=1:2,5). Setelah itu,diaduk secara

2012).

meratqa dan didiamkan selama 30 menit.

dari

garam

KCL

ditambah

aquadest

25

ml

Langkah terakhir, pH larutan tanah diukur 55

dengan

pH

meter.

Langkah-langkah

ph 7 ( Stefanou and Papazafeiriou, 2014 )

tersebut diulangi dengan mneggnakan KCL

Tanah ini memiliki tingkat kesuburan yang

sebagai pengganti aquadest.

rendah. Molisols berasal dari bahan induk

III.

yang bersifat basis (Szreniawaka et al,

HASIL DAN PEMBAHASAN

1996). Molisols cenderung memiliki ph

Tabel 8.1 pH tanah metode kalorimetri Tanah H2O KCL Vertisols 6 5 Mollisols 7 6 Ultisols 5 5 Alfisols 6,5 5,5 Entisols 5 6

yang netral hingga bassis, hasil yang diperoleh ini sesuai dengan penelitian Vrsic et al (2016) yang menunjukkan pH mollisol (Rendzina)

sebesar 8,94. hal tersebut

disebabkan bahan induk yang berasal dari kapur. Tanaman sangat rentan terhadap ph.

Tabel 8.2 pH tanah metode elektrometri Tanah H2O KCL Vertisols 7,43 5,79 Mollisols 7,225 6,10 Ultisols 6,245 4,62 Alfisols 7,15 6,58 Entisols 7,03 6,16

Tanaman cenderung menyukai tanah yang ph netral. Tanah alfisols terbentuk dari bahan induk batuan kapur yang keras. Kandungan magnesium dan kalsium yang ada di tanah alfisol sangat tinggi. Ph pada tanah alfisol

Reaksi tanah berasal dari kata reaksi

cenderung netral hingga basis dengan pH >

dan tanah. Menurut KBBI, reaksi adalah

6,9 (Shaheen and Tsadilas, 2013). Tingkat

sesuatu yang timbul akibat suatu gejala atau

kesuburan tanah alfisol cukup tinggi karena

suatu peristiwa, sementara tanah berarti

cadangan unsur hara yang banyak.

bahan bahan dari bumi ( pasir, cadas, napal,

Menurut Fitriatin et al (2014) Ph

dsb). Percobaan ini bertujuan agar dapat

tanah ultisol tergolong rendah ( < 5,8 )

ditetapkan kemasaman aktual dan potensial

karena terbentuk dari batuan induk seperti

dari tanah vertisols, mollisols, ultisols,

batuan vulkanik atau liat . Karena sifatnya

alfisols, dan entisols.

yang asam, sehingga saat untuk budi daya

Factor yang dapat mempengaruhi

tanaman para petani menggunakan kapur

nilai pH tanah Entisol salah satunya yaitu

untuk menetralkannya. Kandungan bahan

penggunaan pupuk organic (Firmansyah,

organic

2013). . Diketahui bahwa Entisol memiliki

yang

rendah

menyebabkan

kesuburan tanah yang rendah pula.

unsur N yang rendah. Entisol masih dalam

Bahan induk tanah vertisol berasal

perkembangan dan memiliki pH dengan

dari batu kapur, endapan, alluvial dan abu

kecenderungan asam sampai netral dengan

vulkanik yang sudah melapuk. Tanah 56

mengandung kapur sehingga bersifat basis.

tanah

Tanah vertisol memiliki sifat basa. Vertisol

meikroorganisme dalam tanah pada 5,5-7,0

memiliki kandungan lempung yang tinggi

bakteri jamur pengurai organisme dapat

dan memiliki kejenuhan basa yang tinggi.

berkembang dengan baik yang nantiinya

Faktor yang mempengaruhi yang

juga

sangat

mempengaruhi

tanah akan semakin subur.

mempengaruhi pH antara lain bahan

pH

diklasifikasikan

berdasarkan

induk,iklim,bahan organic,dan perlakuan

bahan pengekstrak menjadi dua yaitu pH

manusia. Bahan induk masam mendorong

aktual dan pH potensial. pH aktual adalah

terbentuknya tanah bereaksi masam dan

ion H+ yang terukur didalam larutan tanah,

sebaliknya.Pengaruh

basah

sedangkan pH potensial adalah ion H+

mendorong berkembangnya tanah masam

yyang terukurn dalam larutan tanah beserta

dan pengaruh iklim kering mendorong

kompleks jerapan tanah.Oleh karena itulah

berkembangnya tanah basis.Jika dalam

bahan kimia yang digunakan melarutkan

suatu tanah terdapat banyak asam asam

pun berbeada,pada pH aktual pelarutnya

organik

mrnggunnakan air ( H2O )sedangkan pada

maka

iklim

akan

terjadi

proses

humifikasi sehingga menyebabkan tanah menjadi

masam

ph

Ada beberapa cara yang dapat

perlakuan

dilakukan untuk menaikan pH tanah, salah

manusia untuk meningkatkan pH dapat

satu cara yang dapat dilakukan adalah

dilakukan pengapuran sedangkan untuk

dengan pengapuran. Pengapuran bertujuan

menurunkan pH dapat dilakukan dengan

untuk meningkatkan pH tanah (menetralisir

memberi bahan bahan organic.

keasaman tanah), memperbaiki sifat fisik

rendah.Sedangkan

atau

memiliki

PH actual menggunakan larutan KCL.

untuk

Reaksi tanah (pH) juga memiliki

tanah, menurunkan kelarutan alumunium

pengaruh langsung dan tidak langsung pada

(AI) dan besi (Fe) yang merupakan racun

tanaman. menurut Soepardi (1979), ada tiga

bagi tanaman kentang, mempertahankan

alasan utanama nilai pH snagat penting

betersediaan unsure-unsur hara terutama

untuk diketahui.

Pertama menentukan

fosfor dan membantu

mudah

unsur

diserap

perombakan bahan-bahan organic tanah

tanaman, pada umumnya unsur hara yang

(Parman, 2007). Meskipun begitu, efek

diserap tanaman pada keadaan pH netral

peningkatak pH akibat pemberian kapur

karena pada pH netral sebagian unsur hara

pada tanah tidak dapat bertahan lama. Hal

bisa larut dalam air. Kedua, pH tanah

tersebut terjadi karena tanah mempunyai

menunjukan keberadaan unsur-unsur yang

sistem penyangga yang menyebabkan pH

bersifat racun bagi tanaman. Ketiga, pH

akan kembali ke nilai semula setelah

tidaknya

hara

57

penyempurnaan

beberapa waktu berselang. Selain itu,

metode elektrometri. Sedangkan prinsip

penanaman Fleminga sp. Juga dapat

penentuan

meningktkan pH tanah dan kapasitas tukar

mengukur

kation serta menurunkan kejenuhan Al.

dibandingkan dengan warna standar yang

Menurunkan

warna

larutan

adalah tanah

telaah diketahui nilai pH nya. Penentuan

dilakukan dengan pemberian sulfur atau

dengan metode tersebut dapat dilakukan

belerang. Belerang bisa dalam bentuk

dengan indikator warna seperti lakmus,

bubuk belerang atau bubuk sulfur yang

kertas pH dan pH stick.

hampir

100%,

Terdapat beberapa manfaat saat kita

pupuk

yang

mengetahui tingkat pH pada suatu tanah.

mengandung belerang masih dianggap

Saat pH Tanah pada lahan yang akan kita

kurang

untuk

olah kita ketahui, kita dapat menuntukan

menurunkan pH k. Beberapa pupuk yang

tanaman apa yang cocok untuk ditanam

mengandung belerang yang bisa digunakan

pada lahan tersebut. Tingkat pH tanah yang

antara lain ZA , Magnesium sulfat, Kalium

kita ketahui juga bermaanfaat ketika kita

sulfat, Tembaga sulfat, dan Seng sulfat.

ingin menyiapkan pupuk organik dan non

Pemberian

organik

Namun

belerang

tanah

kolorimetri

dapat

mengandung

pH

secara

Pemberian

efektif

jika

bahan

digunakan

organik

juga

bisa

yang

kita

konsentarasi

bahan organik, seperti kompos, kotoran

bereapa

hewan, dan mulsa yang bersifat asam

ditambahkan pada lahan tersebut. Selain itu

(misalnya jerami pinus) dapat menurunkan

, saat pH tanah pada suatu lahan kita

pH tanah secara bertahap seiring waktu

kietahu, kita dapat menentukan perlakuan

(Firmansyah dan Sumarni, 2016)

yang cocok pada tanaman yang kita tanam

dan

kalorimetri.

elektrometri

menggunakan

yang

harus

maksimal.

Metode

pH

jumlah

serta

tersebut agar memperoleh hasil panen yang

ditentukan melalui 2 metode yaitu metode elektrometri

bunyak

dibutuhkan,

berapa

membantu menormalkan pH. Banyak jenis

Reaksi tanah (pH) tanah dapat

yang

butuhkan,

IV. KESIMPULAN

meter

Berdasarkan

hasil

praktikum

langsung mengkonversi ion H+ menjadi

didapatkan kesimpulan bahwa kemasaman

nilai pH tanah. Pengukuran dengan pH

aktual tanah telah ditetapkan dengan

meter

metode

metode kolorimetri urutan dari masam ke

kalorimetri. Penggunaan pH meter dapat

basa yaitu urutan ultisol = entisol = <

mengurangi

kesalahan

vertisol < alfisol < mollisol. Metode

pembacaan angka. Maka pengukuran nilai

elektrometri urutan dari asam ke basanya

pH pada percobaan ini menggunakan

ultisol < entisol < alfisol < mollisol <

lebih

akurat

daripada

kemungkinan

58

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta

vertisol. Sementara kemasaman potensial dengan metode kolorimetri didapatkan

Nurdin, Purnamaningsih Maspeki, Zulzain Illahude, dan Kauzan Zakaria. 2016. Pertumbuhan dan hasil jagung yang dipupuk N, P, dan K pada tanah Vertisol Isimu Utara Kabupaten Gorontalo. Jurnal Tanah Trop 14(1): 49-56.

urutan dari masam sampai basa yaitu vertisol = ultisol < alfisol < mollisol = entisol.

Sementara

untuk

metode

elektrometrinya didapatkan urutan dari masam ke basa yaitu ultisol < vertisol < mollisol < entisol < alfisiol

Parman, S., 2007. Pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi kentang (Solanum tuberosum L.). Buletin Anatomi Dan Fisiologi. 15 : 21 - 31 Radmanovic, S. B., Dorvedic, A. R., Nicolic, N. S. 2015. Humification degree of rendzina soil humic acids influenced by carbonate leaching and land use. Journal of Agriculture Sciences Vol. 60, No.4.

DAFTAR PUSTAKA Firmansyah. 2013. Pengaruh Dosis Pupuk N dan Varietas Terhadap pH Tanah, N-Total Tanah, Serapan N, dan Hasil Umbi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Tanah Entisols-Brebes Jawa Tengah. Jurnal Hortikultura. Vol 23(4):358364

Shaheen, S. and S. Tsadilas. 2013. Phosphorus sorption and availability to canola grown in an alfisol amended with various soil amendments. Journal Communications in Soil Science and Plant Analysis. 44 : 1-4

Firmansyah, I. and Sumarni, N., 2016. Pengaruh Dosis Pupuk N dan Varietas Terhadap pH Tanah, NTotal Tanah, Serapan N, dan Hasil Umbi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Tanah Entisols-Brebes Jawa Tengah. Jurnal Hortikultura, 23(4), pp.358-364.

Soepardi, G. 1979. Sifat dan ciri tanah.Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Fitriatin , B.N., A. Yuniarti , T. Turmuktini ,F. K. Ruswandi. 2013. The effect of phosphate solubilizing microbe producing growth regulators on soil phosphate, growth and yield of maize and fertilizer efficiency on Ultisol . Eurasian Journal of Soil Science. 3(2) : 101-107.

Spector, C. 2015. The Importance of Soil pH. http://soil.gtc.nasa.gou/soilpH/plant pH.html. Diakses pada Jum’at, 9 Maret 2018. Stefanou, S. and A. Z. Papazafeiriou. 2014. The effect of soil physical properties of an entisol on the growth of young poplar trees (populus sp.). Bulgarian Journal of Agricultural Science. 20 (4) : 807-812

Gavriloaiei, T. 2015. The Influences of Electrolyte Solutions on Soil pH Measurements. Rev. Chim. (Bucharest). 63(4), 396-400. http://revistadechimie.ro. Diakes pada Jum’at, 9 Maret 2016.

59

Vršič, S., L. Kocsis, and B. Pulko. 2016. Influence of substrate ph on root growth, biomass and leaf mineral contents of grapevine rootstocks grown in pots. Journal Agriculture, Science, and Technology. 18: 48349

Szreniawaka, M.D., A. Wyezolkowski, B. Jozefaciuk, A. Ksiczopolska, J. Szymona, and J. Stawinski. 1996. Relation between soil structure, number of selected group of soil microorganism, organic matter content and cultivation system. Agrophysics 10: 31-35.

60

ACARA IX KADAR KAPUR SETARA TANAH ABSTRAKSI Praktikum Kadar Kapur Setara Tanah dilaksanakan pada Senin, 12 Maret 2018 di Laboratorium Tanah Umum, Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menetapkan kadar kapur setara tanah. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah contoh tanah kering udara ukuran Ø 0,5 mm. Selain itu, adapun bahan kimia yang digunakan yaitu larutan HCl 2N,H2SO4 0,5 N, NaOH 0,5 N,dan indikator phenolphthalein (pp). Metode yang digunakan dalam praktikum ini ada dua, yaitu metode calsimetri dan metode titrasi. Pada praktikum ini kadar kapur setara tanah dengan metode calsimetri untuk tanah vertisol 3,86%; rendzina 1,25%; ultisol 2,35%; alfisol 1,841%; dan entisol 0,238%. Sedangkan, dengan metode titrasi, nilai kadar kapur secara tanah untuk tanah vertisol 3,96%; rendzina 1,67; ultisol 1,96%; alfisol 2,16%; dan entisol 1,285%. Kata kunci: calsimetri, kapur, titrasI

I.

1.

PENGANTAR

Idealnya

paling

lambat

Kapur tanah mempunyai hubungan

pengapuran dilakukan 2 minggu

yang erat dengan keberadaan kalsium dan

sebelum tanam, karena bahan

magnesium. Hal ini dapat di mengerti sebab

kapur termasuk

keberadaan kalsium dan magnesium sering

lambat bereaksi dengan tanah.

di temukan bersosiasi dengan karbonat.

2. Setelah pengapuran sebaiknya

Kuantitas kapur dalam tanah sangat di

tanah dicangkul (dibajak) agar

pengaruhi oleh batuan induk penyusun

kapur bisa merata masuk dekat

tanah. Tanah yang berasal dari batuan induk

zona perakaran.

yang kaya akan kapur akan memiliki sifat

sangat diperlukan.

batuan induk yang miskin akan kapur tanah

4. Peningkatan pH tidak bisa terjadi

cenderung memiliki sifat asam. Kapur yang

seketika, melainkan pelan dan bertahap.

ada dalam tanah dapat pula mempengaruhi tanah

menjadi

lebih

yang

3. Pengairan setelah pengapuran

basis. Sebaliknya, tanah yang berasal dari

warna

bahan

5. Dosis kapur disesuaikan pH

gelap.

tanahnya,

tetapi

sebagai

Mempelajari kadar kapur tanah sangat

pedoman praktis dosis berkisar

penting, sebab dari hal itu kita dapat

500 kg/Ha 2 ton/Ha (Harsono,

mengetahui sifat tanah sehingga dapat

2016).

dipilih tanaman yang sesuai.

Proses sementasi pada tanah dan

Perbaikan pH tanah bisa dikatakan

kapur,

menyebabkan

terjadinya

menyelesaikan 50 % masalah kesuburan

penggumpalan yang merekatkan antar

tanah. Salah satu cara meningkatkan pH

partikel, rongga-rongga pori yang telah ada

tanah dengan pengapuran menggunakan

sebagian akan dikelilingi bahan sementasi

kapur pertanian. Beberapa hal yang perlu

yang lebih keras dan lebih sulit ditembus air

diperhatikan :

(Qunik, 2016). 61

Kapur dikenal sebagai bahan yang

organik dalam tanah (Adam and Robert,

memiliki fungsi sebagai bahan ikat dalam

2014). Pengaruh dari pengapuran terus-

pembuatan dinding dan pilar. Sifat-sifat

menerus selama beberapa tahun cenderung

kapur adalah tidak getas, mudah dan cepat

menaikkan atau menurunkan kesuburan

mengeras, dan mempunyai daya ikat untuk

tanah, bergantung dari pengelolaan yang

batu. Kapur berasal dari bahan alam,

menyertai pengapuran. Penggunaan kapur

umunya tidak terdapat dalam keadaan yang

saja dapat menungkatkan produksi untuk

murni, tetapi sedikit atau banyak tercampur

beberapa tahun. Reaksi-reaksi kimia akan

dengan bahan yang lain. Kapur dibedakan

dirangsang,

kegiatan

menurut kadar bahan yang mengotori

ditingkatkan,

dan

dikenal dengan a) kapurberkadar kalsium

menjadi

tinggi yaitu kadar yang CaOnya lebih dari

Rangsangan

95%, b) kapur magnesia yaitu kapur yang

menurun dan bila tidak ada sesuatu yang

kandungan MgOnya lebih dari 5%, dan c)

diberikan pada tanah akhirnya produktivitas

kapur

tanah menurun (Gogot, 2015).

hidrolis

yaitu

kapur

yang

mengandung oksida-oksida tanah (Al2O3,

lebih

tersedia demikian

mikro

banyak

untuk

Penambahan

SiO2, Fe2O3) (Risman, 2015).

jasad

hara

tanaman.

akhirnya

kapur

akan

terhadap

lempung akan menyebabkan pertukaran

Bentuk kapur yang umum tersedia

kation yang berdekatan, pengelompokkan,

adalah kapur karbonat, kapur oksida dan

dan

kapur hidrat. Kapur Karbonat diperoleh

dihasikan

dengan menggiling batu kapur tanpa

lempung. Perbaikan dengan reaksi yang

pemanasan. Yang tergolong kapur karbonat

cepat ini dikerjakan untuk meningkatkan

adalah

dolomit

stabilitas. Keuntungan dari penambahan

(CaMg(CO3)2). Kapur Oksida diproduksi

kapur adalah karena material tersebut

setelah pemansan kapur karbonat. Dikenal

mereduksi plastisitas dan mengurangi sifat

pula sebagai kapur bakar atau kapur tohor

pengembangan (Setiawanetal., 2003 ).

Kalsit

(CaCO3)

dan

penggumpulan modifikasi

tanah,

sehingga

lapisan

tanah

(CaO). Sementara kapur Hidrat diperoleh

Praktikum ini dilakuakan

dengan menambahkan air pada kapur

dengan tujuan untuk mengetahui kadar

oksida. Dikenal pula dengan nama kapur

kapur setara tanah menggunakan metode

bangunan atau kapur tembok Ca(OH)2

calsimetri

(Tarunamulia, 2015).

keuntungan dari pengapuran adalah: fosfat

dan

Cottenie.

Beberapa

Kadar kapur yang berlebihan dapat

menjadi lebih tersedia, mempercepat proses

menimbulkan kerusakan kandungan kimia

pembusukan bahan organik sehingga N

tanah dan mempengaruhi konsentrasi bahan

lebih banyak tersedia, kalium menjadi lebih 62

efisien

dalam

unsur

memperbaiki

sifat-sifat

hara

tanaman,

fisika

Data yang diperoleh dari hasil percobaan

tanah

digunakan untuk menghitung kadar kapur

sehingga erosi lebih rendah, dan menambah

setara tanah menggunakan rumus berikut : 𝐶𝑎𝐶𝑂3

Ca dan Mg bila digunakan bahan pengapur adalah dolomit (Bowles, 2001).

II.

=

(𝐶 − 𝐷) 𝑋 (100 + 𝑘𝐿) 𝑥 100% 44 𝑋 ( 𝐵 − 𝐴) .

METODOLOGI

Langkah kerja yang dilakukan pada Praktikum Kadar Kapur Setara

metode Cotteniei, pertama-tama 5 gram

Tanah dilaksanakan pada Senin, 12 Maret

sampel tanah Ø 0,5 mm dimasukkan dalam

2018 di Laboratorium Tanah Umum,

labu ukur 50 ml. Kemudian, ditambahkan

Departemen Tanah, Fakultas Pertanian,

20 ml H2SO4 0,5 N dengan pipet volume ,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

digoyang

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk

Selanjutnya, dipanaskan di atas api selama

menetapkan kadar kapur setara tanah. Alat

± 3 menit dan didinginkan. Setelah dingin

dan

dalam

ditambahkan aquades sampai tanda batas.

praktikum ini adalah contoh tanah kering Ø

Kemudian, disumbat dan digojok dengan

0,5 mm, H2SO4 0,5 N, NAOH 0,5 N,

cara

indikator phenolphthalein (pp), timbangan,

mengendap. Larutan jernih diambil 10 ml

erlemneyer 50 dan 250 ml, pipet 5 ml dan

dan dimasukkan dalam erlenmeyer 50 ml,

50 ml, calsimeter, buret dan statif, labu ukur

kemudian ditambahkan 15 ml aquades dan

50 ml, pemanas.

indikator (pp) 3 tetes dan digoyang-

bahan

yang

digunakan

mendatar

dibolak-balik

dan

dan

memutar.

dibiarkan

Langkah kerja yang dilakukan adlah

goyangkan. Setelah itu, dititrasi dengan

CT Ø 0,5 mm ditimbang seberat 5 gram dan

NaOH 0,5 N sampai warna berubah

dimasukkan dalam calsimetri. Massa total

kemerahan. Dilakukan langkah yang sama

tanah dan calsimetri ditimbang, kemudian

untuk tanpa tanah (blangko).

calsimetri diisi dengan HCl 2 N sampai

𝐶𝑎𝐶𝑂3

hampir penuh . Setelah itu ditimbang lagi .

=

Kran HCl dibuka perlahan sehingga HCl

(𝑉𝑎 − 𝑉𝑏) 𝑋 𝑁 𝑁𝑎𝑜𝐻 𝑋 5 𝑉1 𝑋 𝑋 (100 𝑎 𝑋 100 𝑉2

+ 𝐾𝐿)%

perlahan akan menetes sambil digoyangkan – goyangkan mendatar sampai habis. Selanjutnya, dihangatkan sebebtar ( ± 1 menit ). Kemudian diangkat dan dibiarkan selama ± 30 menit, dan lalu ditimbang. 63

ditimbang dan dipastikan bersih dan kering (missal a gram), lalu contoh masing-masing

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

tanag diameter 0,5mm (Alfisol, Entisol, Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan

didapatkan

hasil

Untisol, Vertisol, Rendzina) diukur seberat

percobaan

5

sebagai berikut :

dan

dimasukkan

ke

dalam

calsimeter. Setelah itu calsimeter beserta

Tabel 9.1 kadar kapur setara tanah Tanah Vertisols Mollisols Latosols Alfisols Entisols

gram

Calsimetri 3,82 1,716 1,465 1,827 0,945

tanah ditimbang (missal b gram). Tempat HCl di calsimeter diisi dengan HCl 2N

Cottenie 2,9277 2,3377 0,7357 1,2905 0,2713

sampai

hamper

penuh.

dipastikan tertutup

Kran

harus

rapat sehingga HCl

tidak akan menetes, kemudian calsimeter ditimbang (misal c gram). Lalu kran HCl

Pada praktikum berjudul “Kadar

dibuka

perlahan-lahan

sehingga

HCl

Kapur Setara Tanah” bertujuan untuk

mengalir setetes demi setetes sambil

menetapkan kadar kapur setara tanah

digoyangkan

dengan menggunakan metode Calsimetri

sempurna. Setalah calsimeter habis HCl

dan metode titrasi (Cottenie). Kapur adalah

dihangatkan sebentar di atas api kecil (hati-

batuan sedimen terutama dari CaCO3

hati

(Kalsium Karbonat) dalam bentuk kalsit

dihangatkan jangan terlalu lama. Langkah

mineral. Batu kapur sering ditemukan atau

terakhir yaitu calsimeter diangkat dari api

dibentuk

dan dibiarkan selama kurang lebih setengah

di

perairan

laut

yang

dangkal.batuan sedimen organik pada kapur

mendatar

terhadap

agar

penguapan

air),

reaksi

cukup

jam lalu ditimbang (missal d gram).

terbentuk dari cangkang hewan, karang,

Dari

percobaan

yang

telah

alga, dan puing-puing. Kapur mengandung

dilakukan, diperoleh hasil yang bervariasi

98,9% Kalsium Karbonat dan 0,95%

seperti pada Tabel Hasil Kadar Kapur

Magnesium Karbonat (MgCO3). Batu kapur

Setara Tanah. Pada percobaan dengan

jarang ditemukan utuh di alam, tetapi kapur

metode calsimetri didapatkan Vertisol

ditemukan

memiliki kadar kapur setara tanah paling

dalam

campuran-campuran

mineral lainnya (Putri et. al., 2016).

tinggi yakni sebesar 3,28%, lalu Alfsol

Praktikum ini menggunaka duan

1,827%

Mollisol

1,716%,

lalu,

metode yaitu metode Calsimetri dan meode

Ultisol 1,465 %, dan yang paling kecil

titrasi (Cottenie). Langkah-langkah yang

adalah

digunakan dalam metode calsimetri yaitu

sebanyak

sebagai berikut, pertama calsimeter kosong

untukpraktikum pengukuran kadar kapur 64

Entisol

dengan

0,9115%

kadar .

kapur

sedangkan

seatra tanah menggunakan metode cottenie,

tanah dengan kadar kapur setara paling

diperoleh urutan kadara kapusr setara tanah

rendah, hal ini karena bahan penyusun

yang hampir sama dengan tanah Vertisol

induknya yang kurang akana kandungan

yang memiliki kadar kapur setara tanah

Nitrogen sehingga menyebabkan tanah ini

paling tinggi yakni sebesar 2,9277%, lalu

memiliki

Mollisol 2,3377%, lalu Alfisol 1,2905 %

(firmansyah dan sumarni, 2013)

,lalu Ultisol 0,7357% , dan yang paling kecil adalah lalu Entisol dengan

pH

rendah

sebesar

5,6

Faktor-faktor yang mempengaruhi

kadar

kadar kapur setara tanah antara lain bahan

kapur setara dalam tanah sebesar 0,2713%.

induk, topografi, dan iklim. Bahan induk

Hasil percobaan yang telah dilakukan ini

yang memiliki sifat kekapuran yang tinggi

sesuai

telah

akan menjadikan tanah mengandung kadar

dilakukan orang lain yang menunjukkan

kapur yang tinggi. Faktor topografi dapat

bahwa tanah vertisol bersifat kaku karena

mempengaruhi kadar kapur karena ketika

pengaruh kandungan kapur yang ada

suatu tanah berada di topografi yang miring,

(Sheng-GaoLu et all, 2017)

maka kadar kapur akan dengan mudah

dengan

penelitian

yang

Tanah

Mollisols termasuk tanah yang mempunyai

terlindi

sifat basa karena Molisols berasal dari

berkurang. Faktor iklim mempengaruhi

bahan

basis

kadar kapur dalam jangka waktu yang lama.

(Szreniawaka et al, 1996). Tanah alfisols

Tanah pada iklim yang kering akan

merupakan

mengandung

memiliki kadar kapur yang tinggi karena

kaolinite lebih banyak dari pada entisols

ketika tanah mengalami penguapan besar-

yang membutuhkan masukan K

dalam

besaran, ion Ca dan Mg tidak ikut menguap

waktu lama untuk memperbaiki kualitas

dan bertahan didalam tanah membentuk

tanah dengan daya tahan air sebesar 34,9%

kapur.

induk

yang

tanah

bersifat

yang

sehingga

kadar

kapur

akan

, dengan tekstur sandy clay loam (Sarkar et al, 2013). Ultisol merupakan tanah yang

Mengetahui kadar kapur tanah dapat

kurang memiliki kandungan kapur setara,

memberikan banyak manfaat dalam bidang

hal ini karena tanah ultisols memilki sifat

pertanian.Manfaat mengetahui kadar kapur

tanah masam yang notabennya kebalikan

tanah

dari sifat tanah yang memilki kadar kapur

mempermudah

setara tanah tinggi dengan sifat basa akibat

menentukan tanaman yang cocok untuk

dari dari batuan induk

penyusun ultisol

diatanam pada tkadar kapur setara yang ada

seperti batuan vulkanik atau liat ( Fitriatin

pada lahan yang dimilikinya, mampu

et al, 2014 ). Sementara entisols merupakan

memeperkirankan jumlah pupuk 65

dalam

pertanian para

yaitu petani

dapat untuk

yang

dibutuhkan untuk meningkatkan kesuburan

tanah dari asam mendekati ke netral,

tanah, serata perlakuan yang cocok pada

kondisi yang demikian dapat meningkatkan

tanah dan tanamn dengan kadar kapur setara

aktivitas organisme untuk menguraikan

yang ada pada lahan mereka.

bahan-bahan organik di tanah, yang pada

Pada

praktikum

ini

digunakan

akhirnya memperbaiki struktur tanah. Hal

beberapa kemikalia untuk menentukan

ini juga dapat membantu menghindari

kadar kapur setara tanah. Penambahan HCl

pencucian

pada butir tanah melalui botol calsimetri

efisisensi penggunan air. Unsur hara yang

dilakukan dengan tujuan agar terjadi reaksi

tinggi dapat menjadi pemasok bagi tanaman

antara HCl dan kapur pda tanah sehingga

maupun oraganisme lain yang berada di

mnyebabkan kapur pada tanah terdesak

tanah untuk memperoleh energi yang lebih

keluar dan mengahsilkan gas CO2. Gas CO2

besar, jika organisme subur maka tanah itu

yang dihasilkan merupakn indikator tingkat

juga akan ikut subur

hara

serta

meningkatkan

kadar kapur setara pada tanah yang diuji. Proses tersebut dapat ditulis dengan reaksi

III.

KESIMPULAN

berikut : CaCO3 + HCl → CaCl2 + H2O +

Berdasarkan percobaan yang telah

CO2

dilakukan dapat disismpulakn bahwa kadar

Pada saat titrasi, H2SO4 sebagai titrat

kapur setara tanah pada berbagai

sedangkan penambahan NaOH sebagai

tanah menggunakan metode calsimetri yaitu

titran. Penambahan indikator pp ini sebagi

: vertisols 3,28% > alfisols 1,827% >

penanda titik ekuivalen ketika kedua larutan

mollisols 1,716% > ultisols 1,465 % >

sudah mencapai titik netral pada saat titrasi.

entisols 0,945%. Sementara pada metode

Manfaat kapur untuk tanaman yang

titrasi ( Cottenie) yaitu : vertisols 2,9277%

tumbuh dalam kondisi keasaman yang

> mollisosl 2,3377% > alfisols > 1,2905%

kurang ideal, dapat ditingkatkan potensi

> ultisols 0,7357% > entisols 0,2713%

jenis

hasil jika diaplikasikan saat olah tanah. Kapur pertanian juga memberi keuntungan yang lain bagi petani. Cara meningkatkan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, pengapuran dapat memperbaiki sifat kimia DAFTAR PUSTAKA

tanah dengan menaikan kadar Ca dan nilai

Adam and Robert. 2014. Sulfate in the Soil and Concrete Foundations. http://findarticles.com/p/articles/mi

pH. Ketika petani menggunakan kapur pertanian membawa dampak baik untuk pH 66

m0NSX Diakses 18 Maret 2018, pukul 17:30.

dengan kuat abu terbang dan kapur. Wahana Teknik Sipil vol 13(2) : 99110.

Bowles, J. E. 2001. Increase pH by Lime Treatment. DWS Publisher, Boston. Firmansyah, I. dan Sumarni, N., 2016. Pengaruh Dosis Pupuk N dan Varietas Terhadap pH Tanah, NTotal Tanah, Serapan N, dan Hasil Umbi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Tanah Entisols-Brebes Jawa Tengah. Jurnal Hortikultura, 23(4) : 358-364.

Putri, S. R., M. W. Tjarongoe dan R. Djamaludin. 2016. Hubungan tengangan dan regangan campuran tanah Lsteri dan batu kapur (CaCO3). Jurnal Tugas Akhir. Qunik, W. 2016. Pengaruh Kadar Kapur, Waktu Perawatan dan Perendaman terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung. Jurnal Dinamika Teknik Sipil. 6(1): 11-17

Fitriatin , B.N., A. Yuniarti , T. Turmuktini ,F. K. Ruswandi. 2013. The effect of phosphate solubilizing microbe producing growth regulators on soil phosphate, growth and yield of maize and fertilizer efficiency on Ultisol . Eurasian Journal of Soil Science. 3(2) : 101-107.

Sarkar, G.K., A. P. Chattopadhyay and S. K. Sanyal. 2013. Release pattern of non-exchangeable potassium reserves in Alfisols, Jurnal of Geoderma. 207: 8 -14 Inceptisols and Entisols of West Bengal, India Setiawan, H., A. Darmawan Adi, dan H.C. Hardiyatmo. 2003. Pengaruh variasi siklus pembahasan dan pengeringann terhadap tekanan pengembangan pada tanah ekspansif dengan dan tanpa penambahan kapur. Forum Teknik Sipil. 12 : 44-46

Gogot, S. B. 2015. Pengaruh Pencampuran Kapur dan Abu Sekam untuk stabilitas Tanah Ekspansif. www.edukasi.net/mol/mo_full_php?mord =132&frame Diakses pada tanggal 18 November 2018. Harsono, P., J. Soedarsono, Tohari, dan D. Shiddieq. 2016. Pengaruh macam mulsa terhadap sifat-sifat tanah vertisol. Jurnal Penelitian Teh dan Kina 12 (1-2) : 1-8.

Szreniawaka, M.D., A. Wyezolkowski, B. Jozefaciuk, A. Ksiczopolska, J. Szymona, and J. Stawinski. 1996. Relation between soil structure, number of selected group of soil microorganism, organic matter content and cultivation system. Agrophysics 10: 31-35.

Lu, S.G., Sun F.F., and Zog Y. 2014. E Effect of rice husk biochar and coal fl y ash on some physical properties of expansive clayey soil (Vertisol ). Catena. 114 : 37-44

Tarunamulia. 2015. Teknik Pengapuran pada Pematang Tambak tanah sulfat masam. Jurnal Teknologi. 1:1-5

Risman. 2015. Kajian kuat geser dan CBR tanah lempung yang distabilsasi

67

Related Documents


More Documents from "Rendy Andika"

Jagung.docx
April 2020 0
Laporan Dasek.docx
April 2020 0
Bab2bronkiolitis.docx
May 2020 32
Soal Us.docx
May 2020 34