Fitri Laporan Praktik.docx

  • Uploaded by: Siti Hariani Prasetya
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fitri Laporan Praktik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,569
  • Pages: 27
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakikatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Menyangkut fisik, mental, maupun sosial budaya dan ekonomi.

Untuk

mencapai derajat kesehatan yang optimal dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terarah dan berkesinambungan. Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kesakitan dan Kematian Bayi (AKB) . Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun. Kehamilan atau Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi apakah ibu hamil normal atau bermasalah. Oleh karena itu, pelayanan atau asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. 1.2. Tujuan a. Tujuan Umum Melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan normal. b. Tujuan Khusus  Mampu melakukan pengkajian data subjektif asuhan kebidanan pada pasien kehamilan fisiologis.

1

 Mampu melakukan pemeriksaan data objektif asuhan kebidanan pada pasien kehamilan fisiologis.  Mampu menegakkan analisa asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologis.  Mampu melakukan perencanaan asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologis.

1.3. Metode Pengumpulan Data Penulisan karya tulis ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan pemecahan masalah proses kebidanan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan dan evaluasi. Pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini yaitu: 

Melakukan pengkajian secara langsung kepada pasien.



Melakukan observasi secara langsung melalui pengamatan perilaku dan keadaan pasien.



Partisifasi aktif, dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien meliputi inspeksi, palpas, perkusi dan auskultasi.



Studi dokumenter, pengumpulan data dengan melihat catatan buku KIA dan buku registrasi kehamilan untuk dijadikan salah satu dasar dalam melakukan asuhan kebidanan.



Studi kepustakaan,

metode pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan materi yang dijadikan sebagai landasan teori dalam melakukan tindakan.

1.4. Waktu dan Tempat Asuhan kebidanan pada kehamilan ini dilakukan di Puskesmas Cipanas pada tanggal 03 September 2018.

2

1.5. Kegunaan 

Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam pemberian asuhan kebidanan pada kehamilan.



Menambah keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan asuhan kebidanan pada kehamilan sebagai salah satu sumber dalam pengembangan profesi kebidanan khususnya pada kehamilan.

3

BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Asuhan Kehamilan Fisiologis Antenatal care (ANC) merupakan kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam hal ini, istilah kunjungan tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi setiap ibu hamil yang melakukan kontak dengan tenaga kesehatan baik di posyandu, pondok bersalin desa, dan kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan ANC sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2008). Antenatal care (ANC) merupakan kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan

antenatal.

Pada

setiap

kunjungan

ANC,

petugas

mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk dapat meminta pertolongan dari anggota keluarga lain agar membacakannya setelah mendapatkan penjelasan dari bidan, serta untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine dan ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifuddin, 2005).

B. Tujuan Asuhan Kehamilan Fisiologis 

Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan, serta kesejahteraan ibu dan janin.



Meningkatkan bayi dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal, serta sosial ibu dan bayi.



Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya.

4



Mendukung dan mendorong penyesuaian psikologis dalam kehamilan, melahirkan, menyusui dan menjadi orangtua.



Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan dalam pemberian ASI eksklusif.

C. Standar Pelayanan Antenatal Standar pelayanan antenatal merupakan bagian dari standar pelayanan kebidanan. Standar yang terdapat di Indonesia digunakan sebagai acuan pelayanan di tingkat masyarakat. Kualitas pelayanan merupakan pelayanan yang memenuhi standar terdiri dari enam tindakan (IBI, 2005). 1. Identifikasi ibu hamil. Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memoyivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan sejak dini dan secara teratur. 2. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal. Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaannya meliputi anamnesis serta pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan janin berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risiko tinggi dengan kelainan khusunya anemia, kurang gizi, hipertensi, penyakit menular seksual atau infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasihat dan penyuluhan kesehatan, serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Data harus dicatat dengan tepat setiap kunjungan. Jika ditemukan kelainan, maka bidan harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya. 3. Palpasi abdominal. Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta jika usia kehamilan bertambah, maka bidan harus memeriksa

5

posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala ke dalam rongga panggul untuk mencari kelainan, serta melakukan rujukan tepat waktu. 4. Pengelolaan anemia pada kehamilan. Bidan melakukan pencegahan, penemuan, penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5. Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan. Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan, mengenal tanda dan gejala preeclampsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya. 6. Persiapan persalinan. Bidan memberikan saran yang tepat pada suami dan keluarganya pada trimester ketiga untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman, serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik selain persiapan transportasi dan biaya merujuk, jika tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat.

D. Anatomi dan Fisiologi 1. Sistem Reproduksi 

Perubahan Uterus Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawa pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Triwulan I yang aktif tumbuh oleh pengaruh hormon estrogen, bentuk yang awalnya seperti buah alpukat pada bulan pertama, bentuk bulat pada kehamilan 4 bulan, akhir kehamilan bentuknya seperti bujur telur. Telur ayam: tidak hamil, satu bulan telur bebek, 3 bulan telur angsa.



Serviks Uteri Serviks yang terdiri terutama atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot tidak mempunyai fungsi sebagai sfingter pada multipara dengan portio yang bundar, portio tersebut mengalami cedera lecet dan robekan. Perubahan ditentukan sebulan setelah konsepsi,

6

perubahan kekenyalan, tanda Goodle serviks menjadi lunak warna menjadi biru, oedema membesar pembuluh darah meningkat, lendir menutupi oesteum uteri serviks menjadi lebih mengkilap ( Prawirohardjo, 1999). 

Segmen Bawah Uterus Segmen bawah uterus berkembang daari bagian atas kanalis servikalis setinggi ostium interna bersama isthmus uteri. Segmen bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi lunak sertab berdilatasi selama mingguminggu teraklhir kehamilan sehingga memungkinkan segmen tersebut menampung presenting part janin. Serviks bagian bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan terjadi ( Farrer, 2001).



Kontraksi Braxton-Hicks Kontraksi rahim tak teratur dan terjadi tanpa rasa nyeri sepanjang kehamilan. Kontraksi ini membantu sirkulasi darah dalam plasenta (Farrer, 2001).



Vagina dan Vulva Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (livide) disebut tanda Chadwick. Vagina membiru karena

pelebaran

pembuluh

darah,

PH

3.5-6

merupakan

akibat

meningkatnya produksi asam laktat karena kerja laktobaci acidophilus, keputihan, selaput lendir vagina mengalami edematous, hypertrophy, lebih sensitif meningkat seksual terutama triwulan III (Prawirohardjo, 1999). Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warna merah yang hampir biru. Warna kebiruan disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat keraj hormone progesterone (Farrer, 2001). 

Ovarium Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Ditemukan pada awal ovulasi hormone relaxing, suatu immunoreaktif inhibin dalam sirkulasi maternal.relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm. 7

2. Payudara Mammae

akan

somatomammotropin,

membesar

estrogen

dan

dan

tegang

progesteron

akibat akan

tetapi

hormone belum

mengeluarkan ASI. Pada kehamilan akan terbentuk lemak sehingga mammae akan membesar lebih tegang dan tampak lebih hitam seperti seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi. Perubahan pada payudara yang membawa fungsi laktasi disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen, progesterone, laktogen plasental dan prolaktin. Payudara terus tumbuh disepanjang kehamilan dan ukuran serta beratnya meningkat hingga mencapai 500 gram. Areola gelap dan dikelilingi oleh kelenjar sebasea yang menonjol (tuberkelmontgomery), kelenjar ini terlihat pada kehamilan sekitar 1 minggu (Farrer, 2001).

3. Sistem Endokrin Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalm ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron, fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua dan mencegah pelepasan serta pembebasan desidua tersebut. Sel-sel trofoblast menghasilkan hormone korionik gonadtropin yang akan mempertahankan korpus luteum sampai plasenta berkembang penuh dan mengambil alih produksi estrogen dan progesterone dari korpus luteum. Estrogen merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fetus, pertumbuhan payudara, retensi air dan natrium, pelepasan hormone hipofise. Progesteron mempengaruhi tubuh ibu melalui relaksasi otot polos, relaksasi jaringan ikat, kenaikan suhu, pengembangan duktus laktiferus dan alveoli, perubahan sekretorik dalam payudara. Perubahan endokrin lainnya sekresi kelenjar hipofise umunya menurun dan penurunan ini selanjutnya akan meningkatkan sekresi semua kelenjar endokrin (khususnya kelenjar tiroid, paratiroid dan adrenal). Kadar hormon hipofise, prolaktin meningkat secara berangsur-angsur menjelang akhir

8

kehamilan, namun fungsi prolaktin dalam memicu laktasi disupresi sampai plasenta dilahirkan dan kadar estrogen menurun (Prawirohardjo, 1999). 4. Sistem Kekebalan Kehamilan dianggap berkaitan dengan penekanan barbagai macam fungsi immunologi secara humoral dan seluler untuk menyesuaikan diri dengan graft janin semialogenik. Titer antibody humoral melawan beberapa virus, misalnya herves simpleks, campak dan influenza A, menurun selama kehamilan. Tetapi penurunan titer sebanding dengan efek hemodilusi pada kehamilan (Baboonnian dan Griffiths, 1983 dalam Cunningham 1995).

5.

Konsepsi (Ovum dan Sperma, Fertilisasi dan Implantasi)

1. Ovum Pertumbuhan oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge, jumlah oogonium di dalam kandungan selalu bertambah sampai usia kandungan 6 bulan, jumlah oogonium saat dilahirkan 750.000 (Prawirohardjo, 1999). 2. Sperma Dalam air mani terdapat spermatozoa sebanyak 100-200 juta tiap cc,spermatozoa terdiri dari 3 bagian: kapu/kepala, leher dan ekor. Sperma dapat hidup dalam tubuh wanita kurang lebih 3 hari. Setelah janin dilahirkan jumlah spermatogonium tidak berubah sampai pubertas (Prawirohardjo, 1999). 3. Fertilisasi Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mania tau sperma dengan sel telur di tuba fallopi. Pada saat kopulasi anatara pria dan wanita (sanggama/coitus) dengan ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria dalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani yang berisi sel-sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita ( Prawirohardjo, 1999). 4. Implantasi Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi yang telah di buahi ke dalam endometrium. Pada akhir minggu pertama hari ke5 sampai ke-7 zigot mencapai cavum uteri. Pada ssat itu uterus sedang berada

9

dalam fase sekresi lendir dibawah pengaruh progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga selsel trofoblast zigot akan menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus (terjadi implantasi). Setelah implantasi, sel-sel trofoblast yang tertanam di dalam endometrium terus berkembang membentuk jaringan bersanma dengan sistem pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.

E. Pertumbuhan Janin  Minggu ke 0

: sperma membuahi ovum kemudian hasil

konsepsi membagi menjadi dua, empat, delapan setelah menjadi morulla masuk untuk menempel kurang lebih 11 hari setelah konsepsi.  Minggu ke-4/ bulan ke-1

:

dari embrio, bagian tubuh pertama

muncul adalah tulang belakang, otak dan saraf, jantung, sirkulasi darah dan pencernaan terbentuk.  Minggu ke-12/ bulan ke-3

: embrio berubah menjadi janin. Denyut

jantung janin dapat dilihat engan pemeriksaan Ultrasonografi (USG), berbentuk manusia, gerakan pertama dimulai, jenis kelamin sudah bisa ditentukan, ginjal sudah memproduksi urine.  Minggu ke-16/ bulan ke-4

: sistem musculoskeletal matang, sistem

saraf terkontrol, pembuluh darah berkembang cepat, denyut jantung janin terdengar lewat Doppler, pancreas memproduksi urine.  Minggu ke-20/bulan ke-5

:

verniks

melindungi

tubuh,

lanugo

menutupi tubuh, janin membuat jadwal untuk tidur, menelan dan menendang.  Minggu ke-24/bulan ke-6

:

kerangka

perkembangan pernafasan dimulai. 10

berkembang

cepat,

 Minggu ke-28/bulan ke-7

: janin bernafas, menelan dan mengatur

suhu, surfactant mulai terbentuk di paru-paru mata mulai membuka dan menutup, janin dapat bertahan hidup jika lahir.  Minggu ke-32/bulan ke-8

: lemak coklat berkembang di bawah kulit,

mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fospor.  Minggu ke-38/bulan ke-9

: seluruh uterus digunakan bayi sehingga

tidak bisa bergerak banyak, antibody ibu di transfer ke bayi untuk mencapai kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai kekebalan bayi bekerja sendiri (prawirohardjo, 1999).

F. Menegakkan Diagnosa Kehamilan Tanda-tanda kehamilan 1. Tanda Presumtif/ Kehamilan Tidak Pasti 

Amenorhoe Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraaf dan ovulasi, mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus nagle dapat ditentukan perkiraan persalinan, amenorea (tidak haid) geajla ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2005).



Mual dan Muntah Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan, menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness, akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang. Bila melampaui sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2005).



Mengidam

11

Menginginkan makanan atau minuman tertentu, sering terjadi pada bulanbulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan (wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2005). 

Pingsan Pingsan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkanuntuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2005).



Mammae menjadi tegang dan membesar Keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae. Glandula montgomeri tampak lebih jelas (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2005).



Anoreksia Tidak ada nafsu makan pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan mulai timbul lagi (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2005).



Sering miksi Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2005).



Kontipasi/obstipasi Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun karena disebabkan oleh pengaruh hormone steroid. Pigmentasi karena hormone steroid plasenta (cloasma gravidarum, areola mammae, linea nigra) (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2005).



Hipertropi dari papilla gusi (epulis) Tanda berupa pembengkakan pada gusi tampak bengkak karena peningkatan jumlah pembuluh darah disekitar gusi, epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2005).



Perubahan pada perut

12

Uterus tetap berada pada rongga panggul sampai minggu ke-12 mulai teraba di atas simfisis pubis. 

Leukora (Keputihan) Tanda berupa peniongkatan jumlah cairan vagina pada pengaruh hormon tidak menimbulkan gatal, warnanya jernih dan jumlahnya tidak banyak.

2. Kemungkinan Hamil 

Tanda Piskacek pembesaran serta perubahan bentuk dan konsistensi rahim pada pemeriksaan alam uterus teraba membesar dan makin lama makin bundar bentuknya.



Tanda Hegar konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak terjadi di daerah isthmus uteri (sangat lunak).



Perubahan pada cervix dalam kehamilan cervix menjadi lunak.



Kontraksi Braxton Hicks pada saat palpasi rahim yang lunak menjadi keras karena berkontraksi.



Ballottement

dapat

ditentukan

dengan

pemeriksaan

luar

maupun

pemeriksaan dalam menggunakan jari. Ballottement di luar rahim dapat ditimbulkan oleh tumor-tumor bertangkai dalam asites seperti fibroma ovari karena seluruh badan janin melenting. 

Pembesaran perut.



Keluarnya kolostrum.



Hyperpigmentasi kulit.



Mual dan muntah.



Ibu merasakan pergerakan anak.



Sering kencing karena rahim menekan kandung kencing.



Dada terasa berisi dan nyeri.

13

3. Positif Hamil Denyut jantung janin terdengar (auskultasi), gerakan jantung janin teraba oleh pemeriksa, bagian-bagian janin teraba, hasil pemeriksaan radiologi yang membuktikan kehamilan, hasil pemeriksaan USG yang membuktikan kehamilan.

4. Hemoglobin (Hb) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut anemia atau tidak selama kehamilannya, karena kondisi anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam kandungan.

5. Golongan Darah Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk mengetahui jenis golongan darah ibu, tetapi juga untuk mempersiapkan calon pendonor darah sewaktu-waktu diperlukan jika terjadi situasi gawat darurat.

G. Asuhan Standar Kehamilan 

Kebijakan Program Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan. Satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dua kali pada triwulan ketiga ( Saifudin, 2002).



Pelayanan/ Asuhan Standar Minimal “7T” 1. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan 2. Ukuran tekanan darah 3. Ukur tinggi fundus uteri 4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap 5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan 6. Tes terhadap penyakit menular seksual 7. Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah) (Saifudin, 2002: 90).

14



Kebijakan Teknis Penatalaksanaan ibu hamil seacra keseluruhan meliputi komponenkomponen sebagai berikut: 1. Mengupayakan kehamilan yang sehat. 2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan. 3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman. 4. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi (Prawirohardjo, 2002: 90).



Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)

Antigen

TT1

Interval (Selang Waktu

Lama

%

Minimal)

Perlindungan

Perlindungan

-

-

Pada kunjungan antenatal pertama

TT2

4 minggu setelah TT1

3 tahun

80

TT3

6 bulan setelah TT2

5 tahun

95

TT4

1 tahun setelah TT3

10 tahun

99

TT5

1 tahun setelah TT4

25 tahun

99

H. Perhitungan Taksiran Persalinan a. Metode 1 : metode kalender untuk hari pertama haid terakhir (HPHT) untuk tanggal +7, untuk bulan +3 dan untuk tahun +1 (Admin, 2009). b. Metode 2 : perhitungan metode roda kehamilan dilakukan dengan menggunakan roda kehamilan atau restrogram (Admin, 2009).

15

c. Metode 3 : untuk usia kehamilan hitung berapa bulan sudah berlalu sejak HPHT sampai saat pertama kali memeriksa kehamilan. Usia kehamilan diperhitungkan dan di bandingkan dengan ukuran uterus, untuk melihat apakah janin tumbuh semakin besar pada saat kunjungan ulang (Admin, 2009).

I. Pemeriksaan Kebidanan Pemeriksaan palpasi Leopold 1-4 : a. Leopold 1 : bertujuan untuk mengidentifikasi bagian janin yang terdapat di bagian fundus uteri dengan kedua telapak tangan dan menentukan tinggi fundus uteri (TFU). b. Leopold 2 : bertujuan untuk mengidentifikasi bagian punggung dalam menetukan lokasi DJJ dan bagian terkecil janin. Jika janin letak sungsang maka lokasi DJJ akan lebih tinggi dibandingkan dengan letak kepala. c. Leopold 3 : bertujuan untuk mengidentifikasi bagian terendah yang terletak di pintu atas panggul dan satu tangan meraba apakah bagian terendah janin telah masuk pintu atas panggul atau belum sementara tangan lainnya menahan fundus untuk di fiksasi. Umunya, bagian terendah janin yaitu kepala atau bokong. d. Leopold 4 : bertujuan untuk mengidentifikasi apakah kepala janin sudah masuk PAP (divergen) atau belum masuk PAP (konvergen). Jika telah masuk PAP, maka dapat diukur seberapa jauh bagian terendah janin masuk PAP dengan cara menggunakan perlimaan jari. Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan, jari kearah kaki pasien.

16

J. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Kehamilan 1. Data Subjektif

: data yang diperoleh oleh pasien, baik dalam

bentuk pernyataan atau keluhan. Semua data yang ditanyakan (anamnesis) mencakup identitas pasien. 2. Data Objektif

: data yang di observasi dari hasil pemeriksaan

oleh bidan atau tenaga kesehatan lainnya. Pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan khususu kebidanan, pemeriksaan penunjang laboratorium. 3. Analisa

: kesimpulan dari data subjektif dan objektif.

4. Penatalaksanaan :

rencana

tindakan

berdasarkan analisa data.

17

yang

akan

dilakukan

BAB III KASUS (SOAP) ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA Ny. A Umur 24 tahun G1P0A0 Hamil 27-28 minggu di PUSKESMAS CIPANAS Tanggal pengkajian

: 03 September 2018

Jam

: 10.30 WIB

Tempat pengkajian

: Puskesmas Cipanas

Nama Mahasiswa

: Fitriyani

NIM

: KHGB 17030

A. DATA SUBYEKTIF 1. Identitas Nama ibu

: Ny. Amaliah

Umur

: 24 tahun

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Sunda/Indonesia

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Alamat

: Kp. Pasawahan RT/RW 02/02 Desa. Pananjung

Kec. Tarogong Kaler Garut – Jawa Barat. Identitas penanggung jawab suami/keluarga Nama Suami

: Tn. Saefudin

Umur

: 27 tahun

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Sunda/Indonesia

Pendidikan

: SMA

18

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Kp. Pasawahan RT/RW 02/02 Desa. Pananjung

Kec. Tarogong Kaler Garut – Jawa Barat. 2. Alasan datang ke Puskesmas Ibu ingin memeriksa kehamilannya. 3. Keluhan Utama Ibu merasa pusing. 4. Riwayat Kesehatan : a. Riwayat Kesehatan Dahulu Ibu tidak pernah memiliki riwayat penyakit berat atau menular seperti Jantung, Ginjal, Asma, Tubercolusis, Malaria, Diabetes Melitus dan HIV/AIDS. b. Riwayat Kesehatan Sekarang Saat ini ibu tidak memiliki riwayat penyakit berat atau menular seperti Jantung, Ginjal, Asma, Tubercolusis, Malaria, Diabetes Melitus dan HIV/AIDS. c. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga ibu tidakada yang memiliki riwayat penyakit berat atau menular seperti Jantung, Ginjal, Asma, Tubercolusis, Malaria, Diabetes Melitus dan HIV/AIDS. 5. Riwayat Perkawinan Ibu menikah 1x, umur 23 tahun dengan suami umr 26 tahun lama pernikahan 1 tahun. 6. Riwayat Obstetri a. Riwayat Menstruasi Menarche

: 14 tahun

Siklus

: 28 hari

Lama

: 7 hari

Banyaknya darah

: 3x pembalut perhari

Keluhan

: dismenore 1 hari

19

HPHT

: 20 Februari 2018

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu Ini merupakan kehamilan ibu yang pertama. c. Riwayat Kehamilan Sekarang 1) Hamil yang ke-1 usia kehamilan 7 bulan 2) HPL : 27 November 2019 3) Periksa sebelumnya di Puskesmas Cipanas TM.I 1x dan TM.II 1x. Saat ini TM.III diperiksa 1x pada tanggal 03 September 2018. 4) Keluhan pada saat ini ibe merasakan pusing. 5) Status Imunisasi : TT1 ibu melakukan imunisasi 1x pada usia kehamilan 4 bulan. 6) Pada saat ini ibu mengonsumsi obat penambah darah 1x sehari. 7) Pada saat ibu sering merasakan gerakan janin aktif. 8) Ibu tidak pernah merokok, narkoba, alkohol, meminum jamu begitupun dengan keluarganya. 9) Rencana persalinan : Ibu ingin ditolong oleh Bidan di BPM dengan pendamping keluarga, pendonor oleh keluarga dan kendaraan keluarga. 7. Riwayat KB Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi KB. 8. Pola Kebutuhan Sehari-hari a. Pola Nutrisi

: ibu biasa makan 2-3x sehari,

porsi sedang menu bervariasi dan tisak ada makanan pantangan selama kehamilan, ibu minum 7-8 gelas sehari dengan air putih. b. Pola Eliminasi

: BAB 1x sehari dan BAK sering

tidak ada keluhan.

20

c. Pola Aktifitas Pekerjaan

: selama masa kehamilan ibu

hanya mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu dan mengepel. d. Pola Istirahat

: ibu biasa tidur malam 6-7 jam

dan tidur siang 1jam sehari tidak ada keluhan. e. Personal Hygiene

: ibu biasa mandi 2x sehari,

keramas 1x sehari, mengganti pakaian 2x dan mengganti celana dalam 2-3x sehari. f. Pola seksual

: selama masa kehamilan ibu

melakukan seksual 1x dalam 1 minggu tidak ada keluhan. g. Psikososial Spiritual

:

a. Tanggapan dan dukungan keluarga terhadap kehamilannya Ibu merasa senang, bahagia karena kehamilan yang direncanakan dan keluarga sangat mendukung, merespon terhadap kehamilan ibu. b. Pengambilan keputusan dalam keluarga oleh suami dan keluarga.

B. DATA OBJEKTIF 1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum

: baik

b. Kesadaran

: composmentis

c. TTV

: TD : 100/80 mmHg, R : 19 x/m,

N : 76 x/m. S : 36 derajat Celsius. d. BB : 55 kg, TB : 153 cm, LILA : 25cm. 2. Pemeriksaan Fisik a. Kepala

: simetris, rambut bersih hitam, tidak ada

benjolan dan tidak nyeri tekan. b. Muka

: bersih tidak oedema.

21

c. Mata

: simetris, sclera putih, kunjungtiva merah

muda dan penglihatan normal.. d. Hidung

:

simetris,

tidak ada

kotoran

yang

simetris,

tidak ada

kotoran

yang

menyumbat pernafasan. e. Telinga

:

berlebihan dan pendengaran baik. f. Mulut

: bibir tidak kering, gigi tidak karises,

tidak ada pembengkakan dan lidah bersih tidak ada tonsillitis. g. Leher

: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan

limfe. h. Dada/payudara

: simetris, tidak ada benjolan dan

pembengkakan, areola hyperpigmentasi, kolostrum belum keluar. i. Ketiak

: bersih, tidak ada benjolan.

j. Abdomen

: simetris, tidak ada bekas luka operasi.

Leopold I

: teraba lunak tidak melenting (bokong) dengan

TFU 26cm. Leopold II

: teraba keras panjang seperti papan di sebelah

kiri dinding perut ibu (punggung). Leopold III

: bagian terendah janin teraba keras dan

melenting (kepala), dan kepala janin belum masuk PAP (konvergen). DJJ : 144x/m. k. Genetalia

: bersih, tidak ada pengeluaran cairan atau

kotoran. l. Ekstremitas atas

: bersih, turgor baik dan tidak oedema.

m. Ekstremitas bawah

: bersih, tidak varises dan tidak ada

pembengkakan, reflek patella +/+. n. Anus

: tidak hemoroid.

Pemeriksaan Penunjang : Darah Hb 12 gram%.

22

C. ANALISA G1P0A0 gravida 27-28 minggu kehamilan fisiologis janin hidup tunggal intrauterine, dengan Hb 12 gram ibu normal tidak anemia, keadaan ibu dan janin baik.

D. PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan secara umum. Evaluasi : ibu mengerti 2. Memberitahu ibu cara mengonsumsi obat penambah darah dan B6 plus. Evaluasi : ibu memahami 3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Evaluasi : ibu mengerti 4. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan tiap pagi. Evaluasi : ibu mengerti 5. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu berikutnya dan jika ada keluhan segera periksa. Evaluasi : ibu mengerti

23

BAB IV PEMBAHASAN A. DATA SUBYEKTIF Ibu datang ke bidan ingin memeriksa kehamilannya dengan keluhan pusing. Ini merupakan kehamilan ibu yang pertama dan ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi KB. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir (HPHT) tanggal 20 Februari 2018 dan taksiran persalinan (TP) pada tanggal 27 November 2018. Hal ini berdasarkan rumus Naegele +7 hari, -3 bulan dan +1 tahun.

B. DATA OBJEKTIF Pada data objektif di dapatkan perut membesar sesuai dengan usia kehamilan, pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik terhadap kehamilan. Pada saat pemeriksaan palpasi abdomen Leopold didapatkan Leopold I

: teraba lunak tidak melenting (bokong) dengan TFU

26cm. Leopold II

: teraba keras panjang seperti papan di sebelah kiri

dinding perut ibu (punggung). Leopold III

: bagian terendah janin teraba keras dan melenting

(kepala), dan kepala janin belum masuk PAP (konvergen). DJJ : 144x/m. menurut (Prawirohardjo, 2005) DJJ adalah frekuensi denyut rata-rata perempuan tidak sedang bersalin, rentang normal DJJ 120-160 kali/menit. Pada pemeriksaan umum keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD : 100/80 mmHg, R : 19 x/m, N : 76 x/m. S : 36 derajat Celsius, BB : 55 kg, TB : 153 cm, LILA : 25cm. menurut (Prawirohardjo, 2005) perlu diukur untuk mengetahui pebandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta. Pada pemeriksaan laboratorium di dapatkan Hb 12 gram% normal. Ibu hamil dikatakan 24

anemia jika Hb kurang dari 11 gram%. Bahaya anemia pada ibu hamil sangat berpengaruh terhadap keselamatan ibu dan janin yang dikandungnya (Wibisono, Hermawan, dkk. 2009). Berdasarkan teori di atas tidak terdapat kesenjangan pada ibu hamil Ny. A tidak mengalami anemia.

C. ANALISA Dari pengkajian data subjektif dan objektif dapat ditegakkan bahwa Ny. A G1P0A0 gravida 27-28 minggu kehamilan fisiologis janin hidup tunggal intrauterine keadaan ibu dan janin baik. Menghitung usia kehamilan berdasarkan teori (Admin, 2009).

D. PENATALAKSANAAN Penatalaksaan

yang

diberikan

kepada

ibu

yaitu

hasil

pemeriksaan ibu secara umum hasil pemeriksaan, memberitahu ibu cara mengonsumsi obat penambah darah dan B6 plus, menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, menganjurkan ibu untuk jalan-jalan tiap pagi dan menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu berikutnya dan jika ada keluhan segera periksa.

25

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang di dapat dari pengkajian data mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil yaitu: 1. Berdasarkan data subjektif : Ny. A datang ke Puskesmas Cipanas untuk melakukan kunjungan ulang pemeriksaan kehamilan dengan usia kehamilan 7 bulan tidak ada keluhan dalam kehamilannya. 2. Berdasarkan data objektif serta

hasil

pemeriksaan

yang

telah

dilakukan keadaan umu Ny. A dengan kehamilan fisiologis. 3. Berdasarkan data subjektif dan objektif dapat dirumuskan diagnose Ny. A G1P0A0 gravidan 27-28 minggu dengan kehamilan fisiologis. 4. Dari analisa data tersebut dapat direncanakan dalam data penatalaksanaan asuhan kebidanan yang sesuai dengan manajemen pelayanan kebidanan pada Ny.A G1P0A0 gravida 27-28 minggu kehamilan fisiologis.

B. SARAN Diharapkan mahasiswa dapat mengerti mengenai pentalaksanaan pada ibu hamil dan mahasiswa mampu menganalisa keadaan atau tindakan segera yang harus dilakukan pada ibu hamil. Masukkan bagi lahan praktik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pelaksanaan asuhan kebidanan sesuai standar pelayanan.

26

DAFTAR PUSTAKA Cuninningham, Mac Donald, 1995. William’s Obstetri Edisi 18. Jakarta: EGC Prawirohardjo, Sarwono (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo. Saifuddin, Abdul Bari (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal

dan

Neonatal.

Jakarta:

Yayasan

Bina

Pustaka

Sarwono

Prawirohardjo. Manuaba, Ida Bagus Gd, dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. Kemenkes RI. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat.

27

Related Documents


More Documents from ""

Mklh Konkeb.docx
June 2020 27
Mklh Bu Naning.docx
June 2020 10
Makalah Ibu Intan.docx
June 2020 15
Makalah Pai.docx
June 2020 17