Fitri 1.docx

  • Uploaded by: Utari Rahmadina
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fitri 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,756
  • Pages: 10
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Pembahahan

: Lupus

Sub pokok pembahasan

: Pencegahan lupus

Sasaran

: Mahasiswa/i Stikes Hangtuah Tanjungpinang

Tempat

: Ruang kelas S1 Tingkat 2

Hari/Tanggal

: Kamis , 09 November 2017

Waktu

: 09.00 –09.40

Penyuluh/penyaji

: Gris perjenawati

A. PENDAHULUAN 1.

Latar Belakang

Systemic Erithematosus Lupus (SEL) atau yang biasa dikenal dengan istilah Lupus adalah penyakit kronik atau menahun. SLE termasuk penyakit collagen-vascular yaitu suatu kelompok penyakit yang melibatkan sistem muskuloskeletal, kulit, dan pembuluh darah yang mempunyai banyak manifestasi klinik sehingga diperlukan pengobatan yang kompleks. Etiologi dari beberapa penyakit collagen-vascular sering tidak diketahui tetapi sistem imun terlibat sebagai mediator terjadinya penyakit tersebut (Delafuente, 2002) Penyakit LES merupakan salah satu penyakit yang masih awam ditelinga masyarakat Indonesia. Namun, bukan berarti tidak banyak orang yang terkena penyakit ini. Kementerian Kesehatan menyatakan lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia terdiagnosis penyakit Lupus. Sebagian besar penderitanya ialah perempuan di usia produktif yang ditemukan lebih dari 100.000 setiap tahun. Di Indonesia jumlah penderita penyakit Lupus secara tepat belum diketahui tetapi diperkirakan mencapai jumlah 1,5 juta orang (Kementerian Kesehatan, 2012). Lupus eritematosus merupakan penyakit sistemik autoimun kronis.Etiologi lupus eritmatosus, sama seperti penyakit autoimun lainnya sampaisaat ini belum pasti, tetapi prognosis dapat baik bila diberikan terapi yangadekuat contohnya pada beberapa kasus lupus yang ringan, seperti padapenyakit yang bermanifestasi pada kulit.

B. Tujuan 1.

Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit tentang Penyakit LUPUS diharapkan Mahasiswa mampu mengeahui tentang cara pencegahan peyakit LUPUS.

2.

Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit diharapkan mahasiswa mampu :

3.

a.

Menyebutkan Pengertian Lupus

b.

Menyebutkan Penyebab Lupus

c.

Menyebutkan Tanda dan Gejala Penyakit Lupus

d.

Menjelaskan Pencegahan Lupus

e.

Menyebutkan Pengobatan/Penatalaksanaan Lupus

Sasaran Semua Mahasiswa/i Stikes Hangtuah Tanjungpinang yang berada di Ruang S1 Tingkat II.

4.

5.

6.

Materi a.

Pengertian Lupus

b.

Penyebab Penyakit Lupus

c.

Pencegahan Diagnosa Lupus

d.

pencetus lupus kambuh Lupus

e.

Pengobatan/Penatalaksanaan Lupus

f.

Efek samping yang sering dirasakan

Metode a.

Ceramah dan Tanya jawab

b.

Demonstrasi

Media 1.

Leaflet

2.

Liefchat

3.

7. N O 1

2

3

4

Flipchart

Kegiatan Penyuluhan WAKTU 5 Menit

20 Menit

10 Menit

5 Menit

KEGIATAN PENYULUHAN Pembukaan:  Memberi salam  Memperkenalkan diri  Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.  Melakukan kontrak waktu.  Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan Pelaksanaan:  Menjelaskan tentang penanganan Lupus  Memberikan kesempatan pada semua Mahsiswa/i untuk menjelaskan tentang pengertian Lupus  Menjelaskan tentang penyebab Lupus  Menjelaskan tentang tanda dan gejala penyakit Lupus  Menjelaskan tentang pencegahan Lupus  Bertanya Evaluasi :  Menanyakan pada semua Mahasiswa tentang materi yang diberikan dan reinforcement (Penguatan) kepada semua Mahasiswa  bila dapat menjawab & menjelaskan kembali pertanyaan/materi Terminasi :  Megucapkan terimakasih kepada  semua Mahasiswa dan Mengucapkan salam

KEGIATAN PESERTA   

     

Menyambut salam dan mendengarkan Mendengarkan dan memperhatikan Menyutujui

Mendengarkan dan memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan Bertanya dan menjawab pertanyaan yg diajukan



Menjawab dan menjelaskan pertanyaan



Mendengarkan dan membalas salam.

8.

Kriteria Evaluasi Kriteria struktur : a.

Peserta semua Mahasiswa stikes hangtuah .

b.

Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di stikes hangtuah tanjungpinang.

c.

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan.

Kriteria Proses : a.

Mempersiapkan materi dan mengkonsulkan pada pembimbing

b.

Semua mahasiswa stikes hangtuah tanjungpinang antusias terhadap materi penyuluhan.

c.

Semua mahasiswa stikes hangtuah konsentrasi mendengarkan penyuluhan.

d.

Semua mahasiswa tingkat 2 stikes hangtuah mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan benar.

Kriteria Hasil : a.

Semua mahasiswa stikes hangtuah mengetahui tentang pengertian Lupus

b.

Semua mahasiswa stikes hangtuah mengetahui tentang penyebab Lupus

c.

Semua mahasiswa stikes hangtuah mengetahui tentang tanda dan gejala Lupus

d.

Semua mahasiswa stikes hangtuah mengetahui tentang tindakan pencegahan Lupus.

e.

Semua

mahasiswa

stikes

hangtuah

mengetahui

pengobatan/penatalaksanaan Lupus. 9.

Pengorganisasian a.

Moderator

: Hanas viandra

b.

Penyaji

: Gris perjenawati

c.

Notulen

: Erlinda sari

d.

Fasilitator

: Novalina manurung dan Erlinda sari

tentang

tindakan

10.

Setting tempat

Keterangan : M : Moderator N : Notulis P : Penyaji O : Observer A : Audience

MATERI SATUAN PENGAJARAN 1. Penyakit Lupus A. Pengertian penyakit Lupus Penyakit Lupus secara umum merupakan kelainan yang bersifat kronik pada masalah imunitas tubuh. Manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menyerang benda asing, virus, bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Tetapi, pada penderita penyakit Lupus, sistem kekebalan yang harusnya berfungsi sebagai pelindung tubuh mengalami kelainan. Tubuh tidak dapat membedakan antara benda asing yang harus dimusnahkan dengan jaringan tubuh sendiri yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup. Akibatnya, yang diserang adalah jaringan tubuh sendiri dan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti pada paru-paru, darah, kulit, ginjal, otak, jantung, dan lainnya. Kerusakan pada organ tubuh vital selanjutnya menyebabkan penderita Lupus yang disebut Odapus semakin lemah dan sakit. System Lupus Erytomatosus (SLE) adalah suatu penyakit autoimun multisitem dengan manifestasi dengan sifat yang sangat berubah-ubah. Secara klinis, SLE merupakan suatu penyakit kambuhan, dan sulit diperkirakan dengan awal manifestasi yang akut atau tersamar yang sebenarnya dapat menyerang setiap organ tubuh (Robbins volum 1,2007). B. Tanda dan Gejala Penyakit Adapun tanda dan gejala penyakit Lupus ialah : 1) Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan. 2) Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang. 3) Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupukupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus. 4) Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit Lupus ini. 5) Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan. 6) Kehilangan rambut, kadang-kadang di tempat atau di sekitar garis rambut 7) Kejang, stroke, dan gangguan mental (depresi) 8) Pembekuan darah

9) Keguguran. 10) Darah atau protein dalam urin atau tes yang menunjukkan fungsi ginjal yang buruk. 11) Jumlah darah rendah (anemia, sel darah putih yang rendah, atau trombosit rendah) C. Penyebab Penyakit Lupus 1) Faktor Genetik : Tidak diketahui gen atau gen – gen apa yang menjadi penyebab penyakit tersebut, 10% dalam keluarga Lupus mempunyai keluarga dekat ( orang tua atau kaka adik ) yang juga menderita lupus, 5% bayi yang dilahirkan dari penderita lupus terkena lupus juga, bila kembar identik, kemungkinan yang terkena Lupus hanya salah satu dari kembar tersebut. 2)

Faktor lingkungan sangat berperan sebagai pemicu Lupus, misalnya : infeksi, stress, makanan, antibiotik (khususnya kelompok sulfa dan penisilin), cahaya ultra violet (matahari) dan penggunaan obat – obat tertentu.

3)

Faktor hormon, dapat menjelaskan mengapa kaum perempuan lebih sering terkena penyakit lupus dibandingkan dengan laki-laki. Meningkatnya angka pertumbuhan penyakit Lupus sebelum periode menstruasi atau selama masa kehamilan mendukung keyakinan bahwa hormon, khususnya ekstrogen menjadi penyebab pencetus penyakit Lupus. Akan tetapi hingga kini belum diketahui jenis hormon apa yang menjadi penyebab besarnya prevalensi lupus pada perempuan pada periode tertentu yang menyebabkan meningkatnya gejala Lupus masih belum diketahui.

4)

Faktor sinar matahari adalah salah satu kondisi yang dapat memperburuk gejala Lupus. Diduga oleh para dokter bahwa sinar matahari memiliki banyak ekstrogen sehingga mempermudah terjadinya reaksi autoimmune. Tetapi bukan berarti bahwa penderita hanya bisa keluar pada malam hari. Pasien Lupus bisa saja keluar rumah sebelum pukul 09.00 atau sesudah pukul 16.00 dan disarankan agar memakai krim pelindung dari sengatan matahari. Teriknya sinar matahari di negara tropis seperti Indonesia, merupakan faktor pencetus kekambuhan bagi para pasien yang peka terhadap sinar matahari dapat menimbulkan bercak-bercak kemerahan di bagian muka.kepekaan terhadap sinar matahari (photosensitivity) sebagai reaksi kulit yang tidak normal terhadap sinar matahari.

D.

Cara Mencegah Penyakit Lupus Karena penyakit ini menyerang bagian kulit sebaiknya hindari terpaan sinar matahari secara langung dan berkelebihan. Selain itu anda juga harus berganti pola hidup anda dengan pola hidup sehat seperti olah raga yang teratur mengganti menu makanan anda dengan di banyaki sayuran dan buah-buahan. Dalam makanan sendiri anda juga harus memperhatikan kandungannya, untuk lebih baiknya sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin D dan protein. Selain itu waspadai juga penyakit yang menyerang bagian pencernaan, namun karena penyakit ini termasuk penyakit genetik sehingga ada juga yang di sebabkan oleh keturunan. Secara ringkas, dapat disebutkan cara pencegahan penyakit Lupus ialah : 1) Menghindari stress 2) Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari 3) Mengurangi beban kerja yang berlebihan 4) Menghindari pemakaian obat tertentu.

E.

Diagnosa lupus Jika seseorang diduga menderita lupus, maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk membuktikan diagnosa tersebut. Pemeriksaan laboratorium juga berguna untuk memastikan alat tubuh apa saja yang terkena. Pemeriksaan yang sering dilakukan adalah antinuclear antibody (ANA) dan anti-double stranded DNA (drDNA) dan anti-smith antibodies (Sm). Pemeriksaan laboratorium akan dipadukan dengan pemeriksaan klinis dokter untuk menyatakan apakah menderita lupus atau tidak dan seberapa jauh kerusakan alat tubuh yang terjadi akibat lupus.

F.

Pencetus lupus kambuh Lupus dapat dicetuskan oleh paparan sinar matahari dan infeksi. Jika lupus kambuh akan timbul kemerahan pada wajah atau kulit lainnya dan kemudian terjadi pula gangguan pada alat tubuh-alat tubuh lainnya. Terkadang lupus dicetuskan oleh kehamilan dna persalinan. Oleh karena itu penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika tidak dapat menghindari paparan sinar matahari, terkena infeksi (misalnya : batuk pilek yang tidka sembuh-sembuh), sewaktu hamil dan akan menjalani persalinan.

G.

Mengobati lupus Pengobatan lupus tergantung dari berat-ringannya dan alat tubuh mana yang terkena. Untuk itu diperlukan pemeriksaan medis secara berkala. Jika terdapat gejala ringan dapat diberikan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) dan anti malaria (seperti Chloroquine). Jika terdapat gejala yang berat dab beresiko mengancam jiwa, maka diberikan Steroid (seperti Prednison, Metilprednisolon) dan obat imunosupresif (seperti azathioprine, cyclophosphamide, mycophenolate mofetil dan cyclosporine). Obat-obat tersebut memang berguna untuk mengobati lupus, tetapi mempunyai beberapa efek samping. Efek samping yang ditimbulkan beragam dari ringan sampai berat dan terkadang baru dirasakan setelah jangka waktu lama.

H.

Efek samping yang sering dirasakan 1)

Nyeri ulu hati

2)

Mual dan kadang disertai muntah

3)

Tekanan darah tinggi

4)

Berat badan meningkat

5)

Muka menjadi bulat

6)

Osteoporosis

7)

Rambut rontok

8)

Meningkatnya resiko infeksi (misalnya: tuberkulosis)

9)

Setelah perbaikan, maka dosis dan jenis oabat akan dikurangi secara bertahap.

Daftar Pustaka Chang, Esther, dkk. 2009. Patofisiologi Aplikasi Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC. Gusti Pandi Liputo. 2012. “Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Imunologi Lupus”, Isbagio H, Albar Z, Kasjmir YI, et al. Lupus Eritematosus Sistemik. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al, editor. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi kelima. Jakarta: Interna Publishing, 2009 Rahman, Anisur and David A. Isenberg. 2008, Systemic Lupus Erythematosus. Mechanism of Diseas The New England Journal of Medicine. February 28, 2008

Related Documents

Untuk Fitri
November 2019 28
Zakat-fitri
June 2020 8
Skripsi Nur Fitri Fatimah
December 2019 8
File Fitri Ok.xlsx
June 2020 7

More Documents from "hennyfrisda"

Fitri 1.docx
November 2019 21
Contoh Sap.docx
November 2019 29
Cover Depan.docx
November 2019 19
Sap Gizi.docx
November 2019 16
Sap Ht Deka.docx
November 2019 16
Sap Stroke.docx
November 2019 19