FITO
WINDRAWATI AKF16268
AKADEMI FARMASI PUTERA INDONESIA MALANG FEBRUARI 2018
GEL MINYAK SEREH 1. Dasar Teori Indonesia memiliki berbagai potensi sumber alam, diantaranya adalah keragaman tanaman yang mengandung bahan-bahan yang sangat berguna bagi penolak serangga. Salah satu bahan yang berfungsi sebagai penolak nyamuk
adalah minyak sereh.
Masyarakat pada umumnya belum mengetahui manfaat tersebut, sehingga tanaman sereh merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk anti nyamuk karena bau yang dikeluarkan bersifat menolak nyamuk. Saat ini tanaman sereh baru dimanfaatkan hanya untuk aroma makanan dan minyak gosok. Minyak sereh termasuk golongan minyak atsiri yang di produksi di Indonesia dengan cara penyulingan dari daun sirih. Fraksi minyak sereh yang utama adalah atronella merupakan kandungan utama citronella oil (95%-45%) dapat di isolasikan dengan cara destilasi fraksinasi dibawah kondisi forum. Citronella merupakan fraksi yang sangat cocok sebagai bahan penolak nyamuk karena bahan tersebut lebih aman terhadap manusia. Bahan tersebut dikenal sebagai zat penolak yang efektif untuk saat ini dan sudah digunakan lebih dari 40 tahun dengan dibuktikannya oleh tentara Amerika yang berperang baik di Vietnam dan daerah lain. Namun sampai saat ini belum ditemukan gel anti nyamuk yang menggunakan bahan alam yang tersedia dipasarkan. Sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pembuatan formulasi gel anti nyamuk dengan memanfaatkan fraksi minyak sereh yang tidak digunakan. Maka pemanfaatannya bahan alami dalam hal ini fraksi minyak sereh untuk insentisida membantu masyarakat dalam mengatakan nyamuk demam berdarah. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan formulasi gel anti nyamuk, dari fraksi minyak sereh sehingga diharapkan dapat berguna bagi masyarakat untuk mengatasi penyakit dengan memanfaatkan bahan alami yang banyak tersedia di Indonesia. 2. Dasar Pemilihan Bentuk Sediaan Dengan formulasi berbentuk gel daharapkan dapat bertahan lebih lama saat menempel dikulit. Sampai saat ini yang banyak di produksi adalah krim. Bentuk formula krim dari segi pembuatan lebih mudah akan tetapi dengan banyak pelarut dapat meresap dan membahayakan kulit. Terutama bila digunakan untuk anak-aak dan bayi. Selain itu juga karena bahan aktif mudah menguap sehingga dilarutkan efektifitasnya menurun
dengan menguapnya bahan aktif. Disamping itu formula berbentuk gel dapat menutup lebih baik bau asam laktat yang dikeluarkan oleh tubuh manusia yang dapat dikenal oleh nyamuk. Dengan menutup asam laktat dengan bahan lain yang mengandung citronella yang tidak disukai oleh nyamuk makan nyamuk tidak akan datang untuk menggigit. 3. Perhitungan Dosis Bahan Aktif Minyak atsisi daun sirih 15 % 15/100 x 10 grm = 1.5 grm = 15 ml
4. Karakteristik Bahan Tambahan Cmc Na = basis gel (gelling agent) larut dalam air panas sekitar 40 % untuk membentuk gel (hps 120). Nipagin = sebagai pengawet Glycerin = jika dikombinasikan dengan gelatin gliserin membentuk gel tembus cahaya dalam air. Aquadest = bahan tambahan TEA = stabilitas gel 5. Perhitungan Bahan Cmc Na = 5/100 x 10 grm = 0.5 gram Nipagin = 0.5/100 x 10 grm = 0.05 gram Glycerin = 25/100 x 10 grm = 2.5 gram TEA = 2/100 x 10 grm = 0.2 ml Aquades sisa = 10 – (0.5 + 0.02 + 2.5 + 0.2) = 10 – 4.72 grm = 5.28 gram 6. Proses ekstraksi Alat destilasi stabil ▼ Rangkai alat (daun sirih + 2 buah batu didih) ▼ Dimasukkan ke dalam labu alat bulat ▼ Sampel + aquadest sampai terendam ▼
Ansolasi ▼ Pelarut mulai berbuih + pelarut lewat pipa ▼ Ditimbang bobot minyak atsiri 7. Proses Pembuatan Sediaan Cmc Na + air panas ad menjadi gelling agent Nipagin dilarutkan dalam air 1 + 2 ditambah glyserin, minyak sereh dan TEA ad homogen Tambahkan sisa aquades aduk ad homogeny Masukkan ditempat gel 8. Evaluasi Mutu Fisik Sediaan Prosedur evaluasi mutu fisik sediaan Uji PH
= 1. Ambil kertas indicator PH 2. Celupkan ke dalam sediaan gel 3. Cocokkan dengan indicator PH, ukur PH nya
Uji organoleptis = 1. Amati bentuk sediaan 2. Amati warna sediaan 3. Amati bau sediaan Uji Homogenitas= Amati sediaan bahan aktif / minyak atsiri sereh dengan basis gel terpisah/ tidak tercampur merata di letakkan di kaca objek dan di tutup kembali dengan kaca objek. Uji daya sebar =1. Ambil kaca preparat 2. tambah sediaan tutup dengan kaca preparat lain 9. Hasil Pengamatan Mutufisik Sediaan Bentuk = semipadat ( gel ) Warna = bening agak keruh Bau
= khas minyak sereh
Uji PH = 6 Homogen karena tidak ada butiran kasar Daya sebar = 5.3
Uji kejernihan = jernih bening kekuningan atau kuning transparan
10. Pembahasan Dalam praktikum kali ini sediaan gel sudah jadi sempurna di percobaan pertama akan tetapi di percobaan kedua gel kurang sempurna. Karena kurangnya kita dalam proses cmengaduknya dikarenakan dalamb jumlah yang besar.