FISIOLOGI KEHAMILAN (Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas)
Disusun oleh : 1. 2. 3. 4. 5.
Dera Susanti Dewi Silviana Elanofiana Mardiyanti Ni Wayan Diani S
(080117A012) (080117A016) (080117A021) (080117A032) (080117A043)
FAKULTAS KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 2018
Fisiologi Kehamilan A. Pengertian Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis. Organ reproduksi interna wanita adalah alat pembuahan atau kandungan bagian dalam yang meliputi ovarium, tuba falopi, uterus, dan vagina. Organ reproduksi eksterna wanita adalah alat pembuahan atau kandungan bagian luar yang meliputi mons veneris, labia mayor, labia minor, klitoris, introitus vagina, introitus uretra, kelenjar bartholini dan anus. Payudara/mamae/susu adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas otot dada. (Nurhasanah 2012). Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan merupakan mata rantai yang berkesinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010). Ibu hamil juga mengalami suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar (Ruben, 1967a: Lederman, 1984: Stainton,1985) dalam (Yeyeh A, 2009). B. Adaptasi fisiologi selama hamil 1. Trimester I Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta. Suplai darah ke dalam rahim meningkat seiring dengan perkembangan rahim dan memenuhi kebutuhan plasenta yang mulai berfungsi. 2. Trimester II, Ukuran jantung membesar karena ada peningkatan beban kerja yang disebabkan meningkatnya cardiac output. Jantung juga dapat bergeser ke kanan dan ke kiri serta berputar karena tekanan uterus meningkat yang disebabkan oleh perkembangan uterus. Volume darah meningkat, tetapi tekanan darah cenderung menurun. 3. Trimester III Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar daripertumbuhan sel darah sehinggat terjadi pengenceran darah. Hemodilusi mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu, serum darah bertambah sebesar 25-30%. Selama kehamilan, dengan adanya peningkatan volume darah pada hampir semua organ dalam tubuh, terlihat adanya perubahan yang signifikan pada sistem kardiovaskuler. (Jannah N, 2012)
C. Kebutuhan nutrisi pada kehamilan Gizi seimbang selama kehamilan adalah tercukupinya kebutuhan akan zat-zat gizi selama kehamilan dan sesuai dengan kebutuhan pada tiap semesternya (Mitayani dan Sartika W, 2010). Contoh Menu Ibu Hamil Sesuai Ukuran Rumah Tangga (URT) Waktu Jenis hidangan URT SM I URT SM II Pagi Nasi/bubur 1sd nasi/1 mgkk 1 ½ sd nasi Tempe/tahu 1pt sedang 1pt sedang Susu 1gls 1gls
URT SM III 1 ½ sd nasi 2pt sedang 1gls
Selingan 1
Krekes Jus
1bh 1gls
2bh 1gls
2bh 1gls
Siang
Nasi putih Ikan/daging Sayur Buah
1 ½ sd nasi 1ptg sedang 1 piring kecil 1pt sedang
2 sd nasi 1ptg sedang 1 mangkok 1pt sedang
2sd nasi 1ptg sedang 1 mangkok
Selingan 2
Es pudding Snack segar
1gls 1bh
1gls 1 piring kecil
1gls 1 piring kecil
Malam
Nasi putih Ikan/daging Sayur/tumisan Buah
1sd nasi 1ptg sedang 1prg kecil 1bh
1 ½ sendok nasi 2ptg sedang 1prg kecil 1pt sedang
1 ½ sd nasi 1ptg sedang 1 mangkok 1pt sedang
Selingan 3
Biskuit Susu
2pt 1gls
4pt 1gls
4pt 1gls
D. Perubahan Fisiologis Dalam Kehamilan 1. Perubahan sistem reproduksi dan payudara a. Uterus Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus. Di samping itu, serabutserabut kolagen yang ada pun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus mengikui pertumbuhan janin. Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan.
b. Serviks uteri Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena pengaruh hormon estrogen. Serviks mengandung lebih banyak jaringan serabut dan sedikit jaringan otot dibandingkan bagian uterus. Jaringan serabut pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Selain itu estrogen juga meningkatkan vaskularitas serviks dan bila dilihat dengan spekulum serviks terlihat kebiru-biruan. c. Vagina dan Vulva Estrogen menyebabkan perubahan lapisan otot dan epithelium. Lapisan otot mengalami hipertrofi dan epitel menjadi tebal dan menjadi tanda deskuamasi meningkat. Vagina menghasilkan cairan berwarna putih yang dikenal dengan leukore. Sel epitel juga meningkatkan kadar glikogen. Sel ini berinteraksi dengan basil dedorlein dan menghasilkan lingkungan yang lebih asam. Lingkungan ini menyediakan perlindungan ekstra terhadap organisme tetapi merupakan keadaan menguntungkan bagi candida albican. Akibat hipervaskularisasi,vagina dan vulva terlihat berwarna ungu kebiruan. Tanda ini disebut tanda chadwick. d. Ovarium Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. korpus luteum graviditis berdiameter kira-kira 3 cm. kemudian ia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone. Lambat laun fungsi ini diambil alih oleh plasenta (Winkjosastro H, 2005 : 95) e. Mammae / payudara Peningkatan kadar estrogen dan progesterone menyebabkan hipertrofi dan hyperplasia pada payudara, sehingga payudara akan mengalami pembesaran. Selain itu hormone somatomammotropin juga menstimulasi pembesaran payudara. Rasa penuh dan berat, perubahan sensitivitas mulai timbul sejak umur kehamilan 6 minggu. Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen dan putting susu menjadi lebih erektil. Perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil. Walaupun demikian laktasi tetap terhambat sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
2. Perubahan sistem kardiovaskuler Perubahan system kardiovaskuler ,melindungi fungsi fisiologi normal wanita, memenuhi kebutuhan metabolik tubuh saat hamil, dan menyediakan kebutuhan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Peningkatan volume plasma darah dan curah jantung disebabkan oleh hipertrofi atau dilatasi ringan jantung, karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan dan ke kiri. Selama pertengahan pertama masa hamil, tekanan sistolik dan diastolic menurun 5 sampai 10 mmHg. Penurunan tekanan darah ini kemungkinan disebabkan oleh vasodilatasi pembuluh darah perifer akibat perubahan hormonal selama masa hamil. Selama trimester ketiga, tekanan darah ibu harus kembali ke nilai tekanan darah selama trimester pertama. 3.
Perubahan sistem pernapasan Pada ibu hamil kebutuhan oksigen meningkat sebagi respon terhadap peningkatan laju metabolisme dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk membuang karbondioksida. Diafragma bergeser sebesar 4 cm selama masa hamil. Dengan semakin tuanya kehamilan dan seiring pembesaran uterus ke rongga abdomen, pernapasan dada menggatikan pernapasan perut dan penurunan diafragma saat inspirasi menjadi semakin sulit.
4.
Perbahan sistem urinaria Perubahan struktur ginjal merupakan aktivitas hormonal (estrogen dan progesterone), tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah. Sejak minggu ke-10 kehamilan, pelvis ginjal dan ureter berdilatasi. Perubahan ini membuat ureter mampu menampung urine dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju urine.
5.
Perubahan sistem gastrointestinal Fungsi saluran cerna selama masa hamil menunjukkan gambaran yang sangat menarik. Gusi cenderung mudah berdarah karena kadar estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan vaskularisasi selektif dan proliferasi jaringan ikat. Pada trimester pertama terjadi penurunan nafsu makan akibat nausea / vomitus. Gejala ini muncul sebagai akibat dari perubahan saluran cerna dan peningkatan kadar hCG dalam darah. Peningkatan progesterone menyebabkan tonus dan motilitas otot polos menurun, sehingga terjadi regurgitasi esophagus, peningkatan waktu pengosongan lambung, dan peristaltik balik. Akibatnya ibu hamil tidak mampu mencerna asam
atau mengalami nyeri ulu hati. Selain itu penurunan motilitas otot polos menyebabkan absorpsi air di usus besar meningkat, sehingga dapat terjadi konstipasi. 6. Perubahan sistem integumen Perubahan keseimbangan hormone dan peregangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam system integument selama masa hamil. Jaringan elastik kulit mudah pecah, menyebabkan striae gravidarum atau tanda regangan. Hiperipigmentasi timbul akibat peningkatan hormone hipofisis anterior melanotropin selama masa hamil.
E. Ketidak Nyamanan Kehamilan 1. Trimester I a. Sesak nafas Sesak nafas terjadi karena dipengaruhi oleh estrogen yang tinggi sehingga menyebabkan lendir bertambah, Anjurkan untuk menghirup udara segar, support suami dan keluarga, atau memakai obat tetes hidung bila sesak bertambah (Yeyeh,2009:159). b. Keletihan Pada trimester pertama disebabkan peningkatan konsumsi oksigen, peningkatan progesterone dan kebutuhan janin juga karena perubahan psikososial. Hindari kehidupan penuh stress selama kehamilan, minum penambah zat besi jika terjadi anemia, tidur cukup beri kesempatan istirahat, pertahankan postur tubuh yang baik, kenakan sepatu berhak rendah, lakukan latihan pelvic-rock (goyang panggul), atasi masalah nutrisi yang tidak adekuat, hindari kafein dan makanan porsi besar pada sore hari (Morgan, 2009:119). c. Nokturia (peningkatan frekuensi berkemih pada malam hari) Hal ini disebabkan oleh, pembesaran uterus yang menyebabkan tekanan pada kandung kemih. Tindakan istirahat dan tidur pada posisi rekumben lateral untuk meningkatkan fungsi ginjal, lakukan latihan kegel, pertahankan asupan cairan cukup (sebanyak 6-8 gelas), kurangi asupan cairan 2-3 jam sebelum waktu tidur, hentikan minuman ringan yang mengandung kafein (Morgan, 2009:132). d. Leukorea Disebabkan oleh, kadar estrogen yang tinggi yang menyebabkan peningkatan vaskularitas dan hipertrofi kelenjar serviks dan sel vagina. Tindakan hindari celana dalam ketat dan celana berselubung atau baju berlapis, kenakan celana dalam katun atau baju tidur tanpa mengenakan celana dalam pada malam hari, bila menggunakan panty liners, Pilih yang tampa deodorant atau parfum dan ganti secara berkala, hindari mengkonsumsi gula putih dalam jumlah banyak, makan
yogurt bebas gula yang mengandung kultur l. acidopilus, pertahankan diet tinggi karbohidrat (Morgan, 2009:129). e. Mual dan muntah Mual dan muntah (50-75%) terjadi syok, mulai kehamilan 2-8 minggu, penyebab tidak diketahui mungkin perubahan hormonal HCG, perubahan emosi ambivalen, penolakan kehamilan. Intervensi jaga agar tidak terlalu lapar atau kekenyangan. Tidak merokok, bangun pagi makan biskuit, berbaring sebentar sampai keluhan berkurang, minum ter rendah kafein hangat, makan sedikit- sering dalam porsi sering. Hindari makanan yang menyengat dan berbumbu (Salamah, 2006:71). f. Hipersalivasi Hipersalivasi dapat terjadi 2-3 minggu pada awal kehamilan, disebabkan oleh peningkatan ekstrogen sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat dan vaskularisasi malas menelan karena emesis. Intervensi kumur dengan obat kumur, sering mengunyah permen, diet seimbang, sayur-buah, sikat gigi berhati-hati, jaga kebersihan mulut, kalau perlu ke dokter gigi (Salamah, 2006:71). g. Hidung tersumbat kadang-kadang terjadi mimisan Penyebabnya hyperemia mukosa mulut karena peningkatan ekstrogen. Intervensi pakai ihaler, hindari trauma, irigasi dengan cairan garam fisiologis atau spray (Salamah, 2006:71). F. Diagnosis Bidang Kehamilan Sesuai kehamilan kadang kala harus dibedakan dengan keadaan atau penyakit yang dalam pemeriksaan meragukan. Hamil palsu : gejala dapat sama dengan kehamilan, seperti aminorea, perut membesar, mual, muntah, air susu keluar, dan bahkan wanita ini merasakan gerak janin. Namun pada pemeriksaan, uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. Mioma uteri: perut dan rahim membesar, namun pada perabaan, rahim terasa padat, kadang kala berbenjol- benjol. Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda- tanda kehamilan lainnya. Kista ovarii: perut membesar bahkan makin bertambahan besar, namun pada pemeriksaan dalam, rahim teraba sebesar bisaa. Reaksi kehamilan negatif, tanda- tanda kehamilan lain negatif. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urine: pada pemangsangan kateter keluar banyak air kencing. Hematometra: uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen inperforata, stenosis vagina atau serviks.
DAFTAR PUSTAKA Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika Mandriwati. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC. Morgan, Geri, dkk. 2009. Obstetri dan Ginekologi Panduan Praktik. Jakarta: EGC. Salmah.2006. Asuhan kebidanan antenatal. Jakarta: EGC. Yeyeh, Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). Jakarta: CV Trans Info Media.