H. Humor aqueous Humor aqueous dibentuk dalam mata dengan kecepatan rata-rata 2 sampai 3 mikromilimeter tiap menit. Pada dasarnya, seluruh cairan ini dibentuk oleh prosesus siliaris, yang merupakan sebuah lipatan linear yang menonjol dari korpus siliaris ke ruang dibelakang iris tempat ligamenlagamen lensa dan otot-otot siliaris yang melekat pada bola mata. Humor aqueous hampir seluruhnya terbentuk sebagai sekresi aktif dari lapisan epitek prosesus siliaris. Sekresi dimulai dari transport aktif ion natrium ke dalam ruang antara sel-sel epitel. Ion natrium kemudian menarik ion klorida dan bikarbonat, dan bersama-sama mempertahankan sifat netralitas listrik. Kemudian semua ion ini bersama-sama menyebabkan osmosis air dari kapiler darah yang terletak dibawahnya kedalam ruang intraseluler epitel yang sama, dan larutan yang dihasilkan memebersihkan ruangan prosesus siliaris sampai ke kamera okuli anterior mata. Selain itu, beberapa nutrien juga dibawa melalui epitel-epitel dengan transpor aktif atau difusi terfasilitasi; nutrien termasuk asam amino, asam askorbat, dan glukosa.
Setelah dibentuk oleh prosesus siliaris, humor awueous mengalir melalui pupil ke dalam kamera okuli anterior , cairan mengalir ke bagian depan lensa dan kedalam sudut antara kornea dan iris. Kemudian melalui retikuum trabekula, dan akhirnya masuk kedalam kanalis schlemm, yang
kemudian dialirkan kedalam vena ekstraokular. Kanalis schemm merupakan vena yang berdinding tipis yang meluas secara sirkumferensial ke seluruh arah pada mata. Membran endotelnya memiliki pori-pori sehingga molekul protein yang besar dan partikel yang kecil dapat lewat dari ruang anterior ke dalam kanalis schlemm. Vena kecil yang berasal dari kanalis schlemm ke vena yang lebih besar pada mata biasanya hanya berisi humor aqueous dan disebut vena aqueous.
I. Lensa Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina. Untuk memfokuskan cahaya yang datang dari jauh, otot-otot siliaris relaksasi, menegangkan serat zonula dan memperkecil diameter anteroposterior lensa sampai ukurannya yang terkecil, daya refraksi lensa diperkecil sehingga berkas cahaya paralel atau terfokus ke retina. Untuk memfokuskan cahaya dari benda dekat, otot siliaris berkontraksi sehingga tegangan zonula berkurang. Kapsul lensa yang elastik kemudian mempengaruhi lensa menjadi lebih sferis diiringi oleh peningkatan daya biasnya
Lensa terdiri atas kapsul elastis yang kuat berisi cairan kental yang mengandung banyak protein namun transparan. Bila berada dalam keadaan relaksasi tanpa tarikan terhadap kapsulnya, lensa akan berbentukhampir sferis, terutama akibat retraksi elastis kapsul lensa. Terdapat 70 ligament suspensorium yang melekat disekeliling lensa secara radial, menarik lensa ke arah lingkaran luar bola mata. Ligamen ini secara konstan diregangkan oleh pelekatnya pada tepi anterior koroid dan retina. Regangan pada ligamen ini menyebabkan lensa tetap relatif datar dalam keadaan mata istirahat. Akomodasi pada mata di atur oleh saraf parasimpatis yang mensarafi otot siliaris melalui saraf kranial III dan nukleus saraf III di batang otak. Peransangan saraf parasimpatis menimbulkan kontraksi kedua set serat otot siliaris, yang akan mengendurkan ligamen lensa, sehingga menyebabkan lensa menjadi lebih tebal dan meningkatkan daya biasnya. Dengan meningkatnya daya bias, mata mampu melihat objek lebih dekat dibanding sewaktu daya biasnya rendah. Akibatnya, dengan mendekatnya objek ke arah mata, jumlah impuls parasimpatis yang sampai ke otot siliaris harus di tingkatkan secara progresif agar objek tetap dapat dilihat dengan jelas.