Fisika Dan Kehidupan

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fisika Dan Kehidupan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,177
  • Pages: 7
Venita Anggraeny XI IA 4_smada

Venita Anggraeny XI IA 4_smada

Ada empat cara orang memaknai kehidupan dan ada empat cara orang dalam menjalani kehidupan mereka masing - masing. Dan keempatnya berkaitan dengan fisika. Berikut paparannya:

1. Gerak Lurus Beraturan Hidup yang real dimulai dari 0,, butt … qta bergerak dengan kecepatan konstan. Ga terlalu ambisius, gag terlalu muluk - muluk juga lah …. Hidup layaknya sebuah GLB sama seperti qta ngejalanin semua nya dengan hal - hal yang biasa … ga ada perubahan,, Tipe ini mengarah pada qta, jika qta menganggap sebuah cara yang lw temukan ternyata merujuk pada kebaikan dan qta mencoba mempertahankannya ajaa,, gag mencoba untuk meningkakan efisiensi kehidupan qta. Cara pandang yang sama dan selalu sama… Konstan !

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan Hidup yang dimulai dari sebuah kecepatan yang tak tentu. Mungkin dari 0 atau mungkin dari atas. Kehidupan ala GLBB ini dibagi menjadi dua macam ,, yang satu adalah GLBB dipercepat dan yang satu lagi adalah GLBB diperlambat. GLBB di perlambat,, adalah ketika qta berada dalam tempat teratas, kehilangan keseimbangan emosi qta dan pada akhirnya jatuh menyentuh tanah sampai qta temukan titik 0 akibat adanya percepatan gravitasi yang turut menyeret qta kedalam pusaran bumi. Atau qta pilih GLBB dipercepat? Hidup yang dimulai dari titik 0 kemudian berarak naik menempati titik tertinggi. Mungkin susah bagi qta untuk melawan percepatan gravitasi yang ada, tapi ada Tuhan!! Yeah THAT’ THE POINT …. He is holding our hand !! Di dalam GLBB dipercepat terdapat sebuah proses yang amat berat untuk naik ke atas,, namun yakinlah bahwa proses itu yang membuat kita indah!

Venita Anggraeny XI IA 4_smada

kehidupan kita ini seperti GLBB (Garis Lurus Berubah Beraturan),, hasil atau kenyataan yang akan kita peroleh mendatang atau saat ini adalah usaha/kerja yang kita lakukan dikalikan waktu yang kita tempuh'

Ada sebuah cerita yang dapat qta ambil intisarinya tentang kehidupan dan GLBB “Eh..tahu gak, si A kan udah jadi manager perusahaan, dan sekarang lagi study di luar negeri.” ”Iya…aku tahu, kalo’ si B sekarang malah udah punya perusahaan, mobilnya aja ada empat.” ”Si C, dah nyaman jadi anggota dewan dan kandidat calon kepala daerah juga.” ”Lah kamu…???” ”Yeee..nanya…kamu sendiri…???” ”Hehehe…yaaa tau sendirilah, kita kan sama….dari selesai kuliah dulu sampe sekarang gini-gini aja…Kerja serabutan gak jelas.” Dua orang sahabat lama tersebut senyum-senyum malu dengan keadaan mereka yang tertinggal jauh dari teman-temannya. Di lain kesempatan, juga ada pembicaraan yang kurang lebih sama. ”Hai bro…pa kabar…????waaah…tambah ndut nih sekarang, makmur kayaknya.” ”Alhamdulillah…udah gak capek lagi mikir kerjaan, tinggal suruh sana suruh sini. Ongkang ongkang di rumah ama anak istri, tapi duit dapet. Kamu sendiri gimana…???” ”Yaaah…aku masih gini-gini aja bro, sama seperti baru tamat kuliah dulu…tetap jadi pegawai rendahan dengan gaji tak seberapa.”

Penggalan perbincangan di atas menyiratkan perbedaan nasib dari beberapa orang yang hidup dalam kurun waktu sama dan memulai mencari kehidupan dengan start awal yang sama, yakni setelah tamat kuliah. Dalam selang waktu tersebut (anggaplah kira-kira 10 tahun), ternyata mereka mengalami nasib yang sangat berbeda. Kenapa bisa berbeda, karena si A, B, dan C serta bapak-bapak yang telah ”ndut” tersebut

Venita Anggraeny XI IA 4_smada

mengalami perubahan kehidupan yang besar. Sementara yang lain perubahan kehidupannya kecil, bahkan nyaris tak ada.

Lalu apa hubungannya dengan rumus fisika ”percepatan (a)” dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Jelas ada korelasi yang sangat signifikan. Rumus percepataan adalah perubahahan kecepatan dibagi selang waktu (a = ∆v/∆t). Percepatan (a) berbanding lurus dengan perubahan kecepatan (∆v). Semakin besar perubahan kecepatan (∆v) yang dilakukan maka makin besar pula percepatannya (a), dan begitu pula sebaliknya, untuk selang waktu (∆t) yang sama. Perubahan yang dilakukan sesorang dalam hidupnya dengan tujuan merubah nasib dan mencapai sukses, jelas akan menghasilkan nilai percepatan yang sangat besar pada dirinya untuk menggapai kesuksesan tersebut. Ia seperti jauh melesat meninggalkan teman-temannya yang seolah-olah jalan di tempat, tidak bergerak lebih cepat ataupun lebih lambat. Adanya motivasi dan keinginan yang kuat, dan tentunya dibarengi dengan usaha yang gigih membuat banyak orang yang dalam waktu cepat menggapai kesuksesan karena perubahan kehidupan yang sangat besar yang telah mereka lakukan. Namun adakalanya seseorang yang memulai semua usahanya nya dari nol, dapat mengejar ketinggalan seseorang yang telah sukses lebih dahulu. Ini jelas sekali memungkinkan jika seseorang tadi berjuang gigih dalam meningkatkan nilai kecepatannya untuk mengejar sukses sehingga percepatannya menjadi besar dan orang yang telah lebih dahulu mendulang sukses darinya justru berpuas diri dan tidak melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat serta hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas diri dan kesuksesannya. Kesuksesan mempunyai arti yang berbeda-beda, tergantung bagaimana seseorang memandang arti sukses tersebut. Ada yang mendefinisikan bahwa sukses itu adalah bekerja dengan gaji di atas 10 juta, ada yang merasa sukses jika telah ada puluhan perusahaan berada di tangannya. Namun ada juga yang merasa bahwa ia adalah seseorang yang sukses tatkala melihat istrinya dapat menjadi seorang istri sholehah dan anak-anaknya tumbuh dengan bekal keimanan yang kuat, walaupun ia

Venita Anggraeny XI IA 4_smada

sendiri berkerja dengan gaji pas-pasan. Hidup sederhana tanpa ada hutang di sana sini pun bagi seseorang bisa jadi adalah sebuah kesuksesan.

Terlepas dari bagaimana seseorang memandang arti sukses dalam hidupnya, yang pasti untuk mencapai itu semua ia harus melakukan perubahan yang besar dalam hidup. Karena itu hiduplah seperti rumus ”percepatan (a)”dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), dan bukan rumus Gerak Lurus Beraturan (GLB), dimana pada rumus GLB, tidak ada nilai perubahan kecepatan, dengan kata lain kecepatannya tetap atau konstan, sehingga nilai percepatannya nol. Itu sama artinya seseorang tak maju-maju dalam hidupnya. Terus-terus menerus dalam keadaan yang sama sepanjang waktu. Pada rumus GLBB, dikenal pula istilah ”perlambatan (nilai pecepatannya minus). Rumus ini pun jangan ditiru, karena nilai minus muncul akibat kecepatan akhir yang dilakukan lebih kecil daripada kecepatan awal (∆v = vt – v0). Ini sama artinya sesorang mengalami kemunduran dalam hidupnya.

Hiduplah-seperti-rumus-percepatan-pada-gerak-lurus-berubahberaturan-glbb

Venita Anggraeny XI IA 4_smada

3. Gerak Parabola Hidup yang dimulai dari titik 0 naik dan berarak membentuk sebuah sudut elevasi tertentu ( semakin menuju 45 derajat, semakin menuju pada sebuah keselarasan hidup ). Pada gerak parabola,, ada titik dimana qta naik dan ada pula titik dimana qta jatuh… Kebanyakan dari kita menggunakan Gerak parabola ini dalam kehidupan. Just sweet beginning but better ending!

4. The last but not the least adalah gerak melingkar beraturan huaahh gerakan yang lumayan menakjubkan… Kalo digambarkan dalam kehidupan gerak ini seperti hidup yang memutar tak berujung dilengkapi dengan gerakan sentripetal yang membuat qta cuma berjalan dalam suatu lintasan yang sama. Kalo menurut sy, sebaiknya qta mulai melawan neh gaya deh … Atau qta mau disitu - situ aja tanpa ada perubahan yang signifikan? Hidup jangan pernah di sia - sia in ! Hidup adalah pembelajaran dan proses untuk menjadikan kita indah! Gerak ini dapat didefinisikan sbg jalur usia manusia. Dimulai dari titik nol ibarat manusia yang belum mempunyai pengalaman apa2. Dengan semakin bertambahnya derajat pada gerak ini,,maka usia dan pengalamn pun kian bertambah. Dan sesampainya di titik 360’,, manusia mengalami puncaknya. Dimana saat itu manusia telah mengalami pengalaman yang sempurna dan “bekal” yang lengkap untuk menuju dunia yang baru.

Venita Anggraeny XI IA 4_smada

Di titik 0’ dan 360’ manusia mengalami perilaku yang sama yaitu seperti bayi. Yahhh…that’s the point!!

Sumber: www.rinda.wordpress.com www.fita.wordpress.com www.blogdetik.com

Related Documents