Filum Arthropoda.docx

  • Uploaded by: Violin Veronica Soit
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Filum Arthropoda.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,046
  • Pages: 12
Filum Arthropoda: Struktur Tubuh, Sistem Reproduksi, Jenis-jenis, & Manfaat Arthropoda mempunyai jumlah species dan individu paling besar. Nama Arthropoda berasal dari kata arthros berarti sendi/ruas dan podos berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang mempunyai kaki beruas-ruas; hidupnya di air, darat, tanah dan di lingkungan udara. Jenisjenis filum ini setiap hari kita menemuinya, misalnya serangga, udang, kepiting dan masih banyak lagi. Nah pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba menguraikan Filum Arthopoda dari mulai struktur tubuh, sistem reproduksi, jenis-jenis, dan manfaatnya untuk manusia. Semoga bermanfaat. Check this out!!! A. Struktur Tubuh Arthopoda Arthropoda termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu mempunyai rongga sejati dan tiga lapisan tubuh. Tubuhnya berbuku-buku/ beruas-ruas, kakinya pun beruas-ruas, mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari bahan kitin yang berguna untuk melindungi alat-alat tubuh bagian dalam dan dapat memberikan bentuk tubuh. Tubuhnya dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Jika dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya terdapat pada bagian ujung anterior dan anus terdapat pada ujung posterior. Mempunyai alat-alat tubuh yang sudah lengkap meliputi alat pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Respirasi dengan insang, trakea, permukaan tubuh, atau dengan paru-paru buku. Hewan ini sudah mempunyai sistem saraf, peredaran darah, ekskresi, serta indra. Filum ini dianggap berkerabat dekat dengan Annelida sebab banyak memiliki sifat-sifat yang sama. FIlum Arhropoda, Penjelasan tentang FIlum Arhropoda, Struktur Tubuh FIlum Arhropoda, Sistem Reproduksi FIlum Arhropoda, Jenis-jenis FIlum Arhropoda, Klasifikasi FIlum Arhropoda, Manfaat FIlum Arhropoda, Kegunaan FIlum Arhropoda.

Struktur Tubuh Arthropoda

B. Sistem Reproduksi Arthropoda Reproduksi hewan ini dilakukan secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan melakukan partenogenesis (terjadi reproduksi tanpa pembuahan oleh hewan jantan) dan paedogenesis (terjadi reproduksi pada individu yang muda, yaitu pada larva). Jenis alat kelamin hewan ini sudah terpisah.

C. Jenis-jenis Arthropoda Arthropoda dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelas yaitu Crustaceae (udang-udangan), Insekta (serangga), Arachnoidea (labah-labah), dan Myriapoda (kaki seribu). 1. Custaceae (Udang-udangan) Crustaceae disebut juga sebagai kelompok udang-udangan, contohnya: udang, kepiting, dan yuyu. Anda tentu sudah mengetahui tempat hidup kelompok hewan ini, yaitu di air laut, danau, dan sungai. Tubuh hewan ini mempunyai rangka luar keras karena mengandung zat kitin dan kapur, sehingga disebut sebagai hewan bercangkang. Antenanya berjumlah dua pasang, mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh, sedangkan pada udang atau kepiting mempunyai 5 pasang kaki jalan. Kepala dan dada menyatu disebut sefalotoraks. Bagian kepala dan dada dilindungi oleh tameng, yaitu kulit keras yang disebut karapas. Kakinya dapat digunakan untuk berjalan, berenang, atau menempel di perairan. Contoh dari anggota ini adalah udang windu (Penaeus), udang galah (Macrobium resenbergi), udang air tawar (Cambarus virilis), ketam (Parathelpusa tredenlata), kepiting (Portunus sexdentalus), dan rajungan (Neptunus pelagicus). 2. Insekta (Serangga) Kelompok Insekta atau serangga mempunyai species sangat banyak, hidupnya di darat dan air. Ukuran tubuhnya relatif kecil. Insekta sering disebut juga sebagai heksapoda, yaitu mempunyai kaki enam (3 pasang). Tubuh dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Pada kepala terdapat sepasang antena yang dapat digunakan untuk membau dan meraba. Terdapat juga mulut, mata majemuk (mata faset) ada yang bermata tunggal (oselus). Mulut insekta menurut fungsinya dibedakan menjadi empat tipe, yaitu tipe penjilat dan pengisap (lalat rumah), tipe pengisap (kupu-kupu), tipe penusuk dan pengisap (nyamuk), dan tipe penggigit (belalang). Insecta terbagi menjadi beberapa ordo, antara lain, sebagai berikut. Ordo Thysanura, contohnya, kutu buku (Troces sp.) Ordo Orthoptera, contohnya, walang nona (Stagmomantis sp.), tempiris dan tongkat berjalan (Anisomorpha sp.), belalang (Disostura sp.), jangkrik (Gryllus sp.), dan katidid (Microcentrum sp.). Ordo Isoptera, contohnya, Reticuli termes sp. yang hidup di dalam tanah dan kayu, Kalotermes di kayu kering, Zootermes di kayu basah yang dapat mematikan pohon, Amitermes di tanah kering, Macrotermes membentuk rumah tanah, dan Nasutitermes yang membentuk rumah seperti karton di daerah tropis. Ordo Homoptera, contohnya, cikada (Magicicada septemdecem). Ordo Hemiptera, contohnya, kalajengking air (Ranatra sp.), kutu busuk (Cimexlecturalius), dan kepinding air (Lethocerus). Ordo Odonata, contohnya, capung (Aeshna sp. dan Libellula sp.). Ordo Lepidoptera, contohnya, kupu tomat (Protoparce sexta, Aegeria sp., dan Papilia polyxetes), serta kupu ulat sutra (Attacus sp. dan Bombyx mori) yang dipelihara di Indonesia. Ordo Diptera, contohnya, nyamuk (Culex sp., Aedes sp. dan Anopeles sp.), lalat rumah (Musca sp.), lalat buah (Dropophila melanogaster, Ceratitis capitata, dan Dacus dorcalis), lalat kandang (Stomoxys sp.), lalat kuda (Tabanus sp.), lalat pasir (Phlebotomus sp.), serta merutu (Chironomus). Ordo Siphonoptera, contohnya, pinjal anjing (Ctenocephalus canis), pinjal kucing (Ctenocephalus felis), pinjal manusia (Pulex irritans), dan pinjal tikus (Xenopsylla cheopis).

Ordo Hymenoptera, contohnya, lebah madu (Apis mellifera), semut hitam (Monomorium sp.), lebah dengung (Bombus sp.), dan lalat gergaji (Endelomya). 3. Arachnoidea (Laba-laba) Pada kelompok Arachnoidea, tubuhnya memiliki kepala (bersatu dengan dada disebut kepala dada) dan perut. Pada kepala terdapat sepasang kelisera, bentuknya meruncing dan ujungnya berlubang sebagai alat sengat berisi kelenjar racun, sepasang pedipalpus sebagai alat capit berbentuk seperti gunting, dan empat pasang kaki; tidak mempunyai antena, bernapas dengan paru-paru buku, trakea, atau kedua-duanya. Kelompok Arachnoidea terdiri atas 3 ordo, yaitu Scorpionidae (Kalajengking), Arachnida (Laba-laba), dan Acarina (Caplak). 4. Myriapoda (Kaki Seribu) Myriapoda melakukan respirasinya menggunakan saluran trakea yang bermuara pada lubang-lubang kecil (stigma), letaknya pada dinding ruasruas tubuh. Lubang tersebut disebut spirakel. Sistem peredaran darahnya terbuka dan letak jantung pada bagian punggung. Sistem sarafnya adalah sistem saraf tangga tali. Kelas Myriapoda memilik dua ordo, yaitu sebagai berikut: Diplopoda dan Chiplopoda. D. Kegunaan Arthropoda dalam Kehidupan Manusia Peranan Crustaceae lebih banyak menguntungkan bagi kita, misalnya sebagai sumber protein hewani karena mengandung protein tinggi seperti udang, kepiting, dan rajungan. Pernahkah Anda merasakannya? Selain itu, Crustaceae juga berfungsi sebagai makanan ikan yang hidup sebagai zooplankton, yaitu Entomostraca. Akan tetapi, ketam dan yuyu bersifat merugikan karena merupakan hama bagi tanaman tertentu. Apa peranan serangga dalam kehidupan? Ada beberapa serangga bersifat menguntungkan dan ada pula yang merugikan karena banyak berhubungan dengan manusia. Beberapa jenis penyerbukan tanaman dibantu oleh serangga. Tapi ada juga jenis serangga yang merugikan manusia, contohnya nyamuk, kutu, dan lain sebagainya. Mengenal filum Arthropoda (lengkap) Arthropoda – Arthropoda adalah hewan yang memiliki kaki dan tubuh yang beruas – ruas, tubuhnya juga terbadi menjadi 3 bagian yaitu kepala, dada dan perut. Ciri-ciri arthropoda 1. Tubuh dan kakinya terbagi 3 bagian. 2. Memiliki rangka luar yang terbuat dari zat kitin sehingga bagian tubuh arthropoda menjadi kaku dan sangat kuat. 3. Hidup di tempat air tawar, laut dan darat 4. hidup secara bebas namun ada juga yang menjadi parasit pada hewan, manusia maupun tumbuhan. 5. Termasuk filum yang terbesar anggotanya diantara spesies Avertebrata/invertebrata 6. Alat pernafasan ada yang menggunakan insang, paru – paru, trakea 7. Terdapat beberapa jenis yang mengalami parthenogenesis. 8. Menggunakan alat ekskresi nefridium yang berpasangan. 9. menggunakan sistem saraf tangga tali Klasifikasi Arthropoda

Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas yaitu Crustacea, Myriapoda, Arachnida, Insecta. berikut ini pembahasan semua kelas tersebut : 1) Kelas Crustacea Ciri ciri kelas ini adalah memiliki tubuh dimana bagian kepala dan dadanya bersatu (Sefalotorak) sedangkan bagian perutnya (abdomen) keras karena terbuat dari zat kitin yang berlendir. Di bagian sefalotorak terdapat 5 pasang kaki yang bersar digunakan untuk bersajalan, sepasang kaki yang bertama ukurannya lebih besar disebut keliped. Sementara itu di abdomennya terdapat 5 pasng kaki yang kecil kegunaannya untuk alat renang. Di bagian depan sephalotorak terdapat sepasang antena yang panjang sen sepasang antenule pendek. Terdapat 2 jenis Crustacea yaitu Entomostraca (microcrustacea) dan Malacostraca (macrocrustacea) Contoh entomostraca Daphnia sp, cyclops Contoh Malacostraca Pinnaeus monodon (udang windu), cancer sp (kepiting), panulirus sp (lobster).

2) Kelas Myriapoda Ciri ciri kelas ini adalah terdapat banyak segmen di tubuhnya bahkan dapat mencapai 100 hingga 200 ruas. Bagian tubuhnya terdapat kepala yang kecil pada ruas pertama, sedangkan perutnya pada terletak pada setiap ruas dan terdapat sepasang atau 2 pasang kaki. Kelas ini hidup di darat dan menggunakan paru – paru buku untuk bernafas. Di kepalanya terdapat sepasang mandibula, dan dua pasang maksila. Kelas ini terbagi 2 yaitu Chilopoda dan diplopoda. a) Chilopoda Ciri ciri tubuhnya gepeng, dan terdapat kaki pada tiap ruas tubuhnya. Terdapat antena di kepalanya dan cakar yang memiliki bisa. Ia bersifat karnivora. Contoh : Scolopendra sp (kelabang). b) Diplopoda

Diplopoda memiliki tubuh bulat, dan memiliki sepasang kaki pada tiap ruas tubuhnya. Hwan ini selalu hidup pada tempat yang lembab. Cara melindungi tubuhnya dari musuh adalah dengan menggulung tubuhnya. Hewan ini juga termasuk herbivora. Contoh: Spirobolus sp (luwing). 3) Kelas Arachnida Ciri ciri kelas ini adalah memiliki bagian kepala dan dada yang menyatu (sefalotorak) dan bagian perut (abdomen) yang bulat. Bagian kepalanya kecil, tidak memiliki antena dan memiliki mata tunggal. Tempat hidupnya di darat, dan bernafas menggunakan paru – paru buku. Memiliki kaki 4 pasang yang terletak di sefalotorak. Pada bagian sefalotorak terdapat sepasang kelisera yang beracun dan sepasang palpus. Di bagian ujung posterior abdomen dan sebelah ventral anus terdapat sutera ia bermuara pada alat yang mirip dengan pembuluh disebut spinneret. Ia hanya makan dari cairan hewan lain yang diisap menggunakan mulut dan esofagus. Jenis kelaminnya terpisah dan melakukan fertilisasi secara internal. setelah terbentuk telur ia akan diletakkan di dalam kokon sutera untuk dibawa kemana – mana oleh hewan betina. Contohnya : kalajengking, laba-laba. kalajengking laba laba gambar kalajengking dan laba – laba.

4) Insecta Di dalam filum arthropoda kelas insecta memiliki anggota terbesar dan bahkan ia menjadi bagian terbesar dari filum animalia. Di bumi ini terdapat lebih dari 1 juta spesies yang merupakan insecta. Ciri ciri insecta - Tubuhnya terdiri dari 3 bagian yaitu kepala, dada dan perut. - terdapat mata tunggal dan mata majemuk di kepalanya. - Pada bagian dada terbagi menjadi 3 ruas yaitu protoraks, mesotorak, dan metatoraks. - kaki dan sayap terletak di bagian dada - kelas ini memiliki 3 pasang kaki. - memiliki sayap sepasang atau 2 pasang, beberapa insecta ditemukan tidak bersayap - Ada yang hidup di darat, air tawar dan di laut. - Ukuran tubuhnya beragam mulai dari paling kecil beberapa mm dan sampai yang besar berukuran beberapa cm. - tipe mulutnya beragam ada yang menghisap, menusuk mengisap serta ada yang mengunyah. - Menggunakan trakea yang bercabang cabang sebagai alat pernafasan.

- mengalami metamorfosis sempurna maupun tidak sempurna. - Menggunakan sistem saraf tangga tali. - Sistem peredaran darahnya terbuka dimana darah tidak memiliki pigmen sehingga fungsinya hanya untuk mengedarkan zat makana saja. - Peredaran dan mengnakutan gas O2 dan Co2 menggunakan trakea.

Pembagian metamorfosis insecta yaitu Ametabola dimana serangga ini tidak mengalami metamorfosis contoh Lepisma sp (kutu buku). Hemimetabola adalah sernagga serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, contoh capung, belalang. Holometabola: adalah serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, misalnya nyamuk, lalat, kupu-kupu. Klasifikasi insecta Kelas insecta dapat dibagi lagi menjadi 2 subkelas yaitu : 1. Kelas Apterygota (serangga tidak bersayap) Ciri ciri anggota kelas Apterygota dapat dilihat dari bagian tubuhnya yang terdiri dari kepala, dada dan bagian perut yang kurang tegas. Hewan pada kelas ini tidak mengalami metamorfosis. a. Subkelas Apterygota a) Ordo Protura Ciri ciri ordo protura adalah memiliki ukuran tubuh yang kecil berkisar hanya 1,5 mm saja, tidak memiliki sayap, tidak memiliki mata, tidak memiliki antena, kaki pendek,mulutnya tipe penghisap dan hidup di darat pada tempat sampah yang membusuk di bawah kulit batang. Contoh: Acerentulus sp. b) Ordo Thysanura Ciri ciri ordo thysanura adalah tubuhnya yang kecil hanya 30 mm panjangnya, tidak memiliki sayap, memiliki antena panjang, kakinya 2 sampai 3 ruas, dapat mencerna selulosa pada kayu/kertas dan hidup di darat. Contoh: Lepisma saccharina (kutu buku). c) Ordo Collembola Ciri ciri ordo ini adalah memiliki tubuh yang kecil hanya 2-5 cm, tidak memiliki sayap, panjang antena sedang, terdapat 1 ruas kaki, memiliki alat tambahan untuk meloncat pada abdomennya. Memiliki tipe mulut pengunyah, matanya majemuk, tidak mengalami metamorfosis dan suka hidup pada bawah daun, lulut, batu Contoh: Entomobrya laguna (ekor loncat), Papirus fuscus (kutu kebun).

2. Kelas Pterygota (serangga bersayap) Ciri ciri kelas ini adalah bagian tubuhnya terdiri dari kepala, dada dan perut yang sudah jelas dan juga mengalami metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna Berikut ini adalah subkelas Pterygota a. Ordo Orthoptera Ciri ciri ordo orthoptera adalah bagian femur yang besar, dapat meloncat, memiliki 2 pasang sayap depan yang lurus, kaku dan menyempit, sayap belakangnya tipis seperti membran , ciri matanya tunggal atau majemuk, terdapat antena sedang atau panjang, tipe mulut menggigit dan mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh: Valanga nigricornis (belalang), Gryllus sp (jangkrik), Periplaneta americana sp (kecoa). b) Ordo Dermaptera Ciri cirinya memiliki tubuh yang berukuran kecil sampai besar, terdapat antena yang panjang, memiliki sayap 2 pasang, Memiliki tipe mulut pengunyah dan mengalami metamorfosis tidak sempurna, selalu hidup pada celah celah batu, suka memakan daun atau sejenis insecta jenis lain Contoh: Forficula auricularia. c) Ordo Isoptera Ciri ciri ordo Isoptera yaitu tubuhnya lunak, kepalanya besar dan berkitin, ukuran tubuh kecil sampai besar. Hidupnya secara koloni dalam bentuk yang besar, bagian rahangnya besar dan menonjol, terdapat 2 pasang sayap yang ukurannya sama panjang. Namun ketika beranjak dewasa sayapnya ditinggalkan. Hewan ini juga mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh: Reticuli termes (rayap kayu dan tanah), Kolotermes sp (rayap kayu kering), Zootermes sp (rayap kayu basah), Amitermes sp (rayap tanah kering), Macrotermes sp (rayap pembentuk rumah tanah/termitarium). d) Ordo Anoplura Ciri ciri ordo anoplura adalah tidak memiliki sayap, bersifat ektoparasit pada mamallia, tubuhnya pipih, kakinya pendek dan kuat, memiliki tipe mulut penghisap, terdapat antena yang pendek tetapi tidak memiliki mata, bagian dada bersatu. Mengalami metamorfosis sempurna Contoh: Pediculus humanus capitis (kutu rambut kepala), Pediculus humanus corporis (kutu rambut badan). e) Ordo Homoptera Ciri ciri ordo homoptera adalah memiliki sayap 2 pasang, bagian dasar sayap tidak mengeras, memiliki tipe mulut penghisap dan makan cairan tumbuhan. Mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh: Aphis medicaginis (kutu daun). f) Ordo Hemiptera Ciri ciri ordo hemiptera adalah memiliki sayap 2 pasang dan ada juga yang tidak memiliki sayap, memiliki tipe mulut penusuk dan penghisap, makannya adalah cairan tumbuhan atau hewan lain. mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh Nilavarpata lugens (wereng), Laptocarixa acuta (walang sangit), Ranatra sp (kalajengking air), Cimex lectularius (kutu busuk). g) Ordo Odonata Ciri ciri ordo odonanta adalah bagian kepala dapat digerakkan secara bebas, memiliki mata faset yang beasr, memiliki sayap 2 pasang yang memanjang dan transparan dengan venasi yang jelas. Pada bagian ujung abdomennya kecil dan memanjang seperti ekor, mengalami metamorfosis tidak sempurna. Mengalami fase nimfa di air tetapi ketika dewasa ia dapat terbang.

Contoh: Aeshna sp (capung). h) Ordo Neuroptera Ciri ordo neuroptera adalah memiliki tipe mulut pengunyah, matanya besar, bagian abdomen sempit dan memanjang , memiliki sayap 2 pasang yang besar dan bervensi seperti jala, mengalami metamorfosis sempurna Contoh: Chrysopa oculata (lalat bermata emas), Myrmeleon frontalis (undur-undur). i) Ordo Lepidoptera Ciri ciri ordo lepidoptera adalah memiliki 2 pasang sayap yang besar, memiliki pola warna yang beraneka ragam. Memiliki antena yang panjang tetapi tergulung di bawah kepala. memiliki tipe mulut penghisap. hewan ini mengalami metamorfosis sempurna, Contoh Bombyx mori (kupu-kupu, kokonnya menghasilkan ulat sutera), Attaus atlas (kupu-kupu ulat sutera), Potoparce sexta (kupu tomat). j) Ordo Diptera Ciri ciri ordo diptera adalah memiliki 2 pasang sayap yang transparan dan berpangkal di mesotorak, termasuk insecta kecil, memiliki tipe mulut penusuk, penghisap dan penjilat. mengalami metamorfosis sempurna. Termasuk hewan nocturnal yaitu hewan yang aktif di malam hari. Contoh Musca domestica (lalat rumah), Drosophyla melanogaster (lalat buah), Tabanus sp (lalat kandang), Anopheles sp (nyamuk Malaria), Aedes aygepti (nyamuk demam berdarah), Culex sp. k) Ordo Siphonoptera Ciri ciri siphonoptera adalah insecta yang tidak memiliki sayap, dapat melompat, bagian abdomen besar sementara kepala dan dada kecil. Memiliki tipe mulut penusuk dan penghisap. Bersifat ektoparasit pada burung, reptil dan mamalia. Hewan ini mengalami metamorfosis sempurna. Contoh: Pulex iritans (pinjal manusia), Ctenocephalus canis (pinjal anjing), Ctenocephalus felis (pinjal kucing), Xenopyllacheopsis (pinjal tikus). l) Ordo Coleoptera Ciri ciri coleoptera adalah memiliki sayap 2 pasang, dimana bagian sayap depan heras sementara sayap belakangnya tipis layaknya membran, sayap ini akan terlipat bila sedang istirahat. Mengalami metamorfosis yang sempurna Contoh: Necrophorus sp (kumbang sampah), Coccinela sp, Hippodamia sp (kumbang predator hama tumbuhan), Lytta vesicatoria (kumbang Spanyol). m) Ordo Hymenoptera Ciri ciri hymenoptera adalah hidup secara berkoloni dan beberapa secara soliter. memiliki sayap 2 pasang yang tipis seperti membran, memiliki tipe mulut pengunyah dan penjilat, mengalami metamorfosis sempurna. Contoh: Apis indica, Apis mellifera (lebah madu), Monomorium sp (semut hitam), Vespula maculate (Jawa: tawon endas).

Peranan Arthropoda Berikut ini adalah beberpa jenis arthropoda yang sangat bermanfaat bagi manusia. 1) Crustacea Dapat dijadikan sumber protein hewan dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Contoh: udang, kepiting, lobster. Dapat menjadi sumber makanan ikan bagi industri perikanan Contoh : Microcrustacea adalah komponen pembentuk zooplankton 2) Myriapoda Hewan – hewan pada kelas ini dapat membantu dalam penguraian sampah organik menjadi lebih cepat karena sampah – sampah tersebut akan diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil Contoh: luwing/lipan. 3) Arachnida Sementara itu kelas arachnida lebih banyak merugikan karena dapat menjadi ektoparasit pada hewan ternak, ia juga sering mengotori rumah penduduk dengan sarangnya. Contoh : laba = laba 4) Insekta Kelas insecta yang begitu banyak anggotanya juga dapat bersifat ganda, ada yang menguntungkan dan ada juga yang bersifat merugikan bagi manusia a) Insecta yang menguntungkan Dapat menghasilkan minuman obat contoh lebah madu serta ada juga yang menghasilkan serta sutera untuk pembuatan kain contoh kupu – kupu. Ada juga insecta yang dapat membantu mengatasi hama tanaman secara alami yaitu kepik daun yang suka makan kutu daun. Ada juga yang dapat mengubah sampah organik menjadi pupuk contoh : kumbang kotoran Ada juga yang dapat menjadi media pengobatan. Contoh: lebah hutan (Aphis mellifera) yang digunakan sengatnya dapat menjadi alat terapi Belalang kayu dapat menjadi sumber protein hewani yang dibutuhkan b) Insecta yang merugikan Beberapa jenis insecta dapat merugikan manusia karena menjadi penular beberapa penyakit yang cukup berbahaya Contoh: nyamuk Anopheles sp, nyamuk Aedes aygepti, nyamuk Culex sp, lalat tsetse, lalat tabanus, dan lalat rumah. Ada juga insecta yang suka memakan tanaman budidaya sehingga harus dimusnahkan. Contoh: ulat/larva Lepidoptera memakan berbagai dedaunan, kumbang kelapa memakan bagian pucuk pohon kelapa, walang sangit mengisap cairan biji padi yang masih muda. Artropoda Artropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan, dan hewan sejenis lainnya. Artropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Kata artropoda berasal dari bahasa Yunani ἄρθρον árthron, "ruas, buku, atau segmen", dan πούς pous (podos), "kaki", yang jika disatukan berarti "kaki berbuku-buku"[2]. Artropoda juga dikenal dengan nama hewan berbukubuku atau hewan beruas.

Karakteristik yang membedakan artropoda dengan filum yang lain yaitu: tubuh bersegmen, segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan (asal penamaan Artropoda), simetribu bilateral, eksoskeleton berkitin. Secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen, rongga tubuh; sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi. Sistem saraf mereka seperti tangga tali, terdiri atas sebuah ganglion anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali saraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi biasanya oleh tubulus malphigi. Tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material hasil ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau nefridia. Penglihatan mereka bergantung pada berbagai variasi kombinasi mata majemuk dan ocelli (mata tunggal) yang berbentuk mangkuk pigmen: pada kebanyakan spesies ocelli hanya dapat mendeteksi arah dari sumber cahaya, dan mata majemuk adalah sumber informasi utama, tetapi mata utama pada laba-laba adalah ocelli yang dapat membentuk bayangan dan dalam beberapa kasus, dapat berputar untuk melacak mangsa. Arthopoda juga memiliki berbagai sensor kimia dan mekanik, sebagian besar didasarkan pada modifikasi dari banyak setae (bulu) yang keluar melalui kutikula mereka. Metode repoduksi artropoda beragam; semua spesies darat menggunakan pembuahan dalam, tetapi sering dilakukan dengan cara pemindahan sperma tidak langsung. Spesies air menggunakan pembuahan dalam atau pembuahan luar. Hampir semua artropoda bertelur, tetapi kalajengking melahirkan setelah telurnya menetas di dalam tubuh induknya. Atropoda muda bervariasi bentuknya, mulai dari menyerupai dewasa dengan ukuran lebih kecil hingga berupa larva dan ulat yang tidak memiliki kaki berbuku-buku yang akhirnya akan mengalami metamorfosis total untuk mencapai bentuk dewasa. Penjagaan induk terhadap artropoda muda bervariasi dari yang tidak ada sama sekali hingga penjagaan yang lama, seperti yang dilakukan oleh kalajengking. Garis evolusi artropoda dapat ditelusuri dari periode Kambrium. Kelompok ini umumnya dianggap sebagai monofiletik dan banyak analisis mendukung penempatan artropoda bersama dengan cycloneuralia dalam superfilum Ecdysozoa. Tetapi, hubungan dasar Metazoa belum diketahui secara pasti. Begitu pula hubungan di antara sesama kelompok artropoda masih sering diperdebatkan. Artropoda memiliki kontribusi terhadap suplai makanan manusia, baik langsung (sebagai makanan) maupun tidak langsung, seperti membantu penyerbukan. Beberapa spesies tertentu diketahui merupakan vektor penyakit berbahaya bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Artropoda adalah avertebrata dengan tubuh bersegmen dan kaki berbuku-buku.[3] Anggota-anggota tubuh membentuk suatu eksooskeleton, yang utamanya terdiri atas kitin α, salah satu turunan dari glukosa.[4] Kutikula krustasea juga mengalami biomineralisasi dengan kalsium karbonat. Suatu kelompok hewan lain, tetrapoda, memiliki anggota tubuh berbuku-buku, tetapi tetrapoda adalah vertebrata dan karenanya memiliki endoskeleton.[5]

Keragaman Estimasi jumlah spesies artropoda bervariasi antara 1.170.000 dan 5 hingga 10 juta serta meliputi lebih dari 80% seluruh spesies hewan yang diketahui masih hidup saat ini.[6][7] Jumlah spesiesnya masih sulit ditentukan karena penghitungannya berdasarkan model asumsi yang diproyeksikan ke wilayah-wilayah lain dari dari penghitungan di lokasi-lokasi tertentu diterapkan dengan skala ke seluruh dunia. Sebuah studi tahun 1992 mengestimasikan bahwa ada 500.000 spesies hewan dan tumbuhan hanya di Kosta Rika, dan 365.000 di antaranya adalah artropoda.[8] Mereka adalah anggota penting dari ekosistem laut, air tawar, daratan, dan udara, dan merupakan salah satu dari hanya dua kelompok hewan besar yang telah beradaptasi untuk hidup dalam lingkungan kering. Kelompok lainnya adalah amniota yang anggota-anggotanya adalah reptil, burung, dan mamalia.[9] Salah satu anggota kelompok artropoda, serangga, adalah kelompok yang paling banyak spesies di antara semua kelompok ekologis di lingkungan darat dan air tawar.[8] Spesies paling ringan memiliki berat kurang dari 25 mikrogram (satu per satu juta gram),[10] sementara yang paling berat memiliki berat lebih dari 70 grams (2,5 oz).[11] Beberapa krustasea yang hidup saat ini berukuran jauh lebih besar, sebagai contoh, kaki kepiting laba-laba jepang dapat mencapai 4 metres (13 ft),[10] dan artropoda yang paling berat saat ini adalah lobster amerika dengan berat lebih dari 20 kg (44 lbs). Segmentasi Embrio semua artropoda bersegmen, terdiri atas serangkaian modul yang berulang. Nenek moyang terakhir dari artropoda mungkin memiliki tubuh yang terdiri atas serangkaian segmen yang belum terdiferensiasi, masing-masing dengan sepasang embelan yang berfungsi sebagai anggota tubuh. Tetapi, semua artropoda, baik yang masih hidup maupun yang telah punah, memiliki segmensegmen yang terkelompok-kelompok menjadi tagmata tempat segmen dan anggota tubuhnya terspesialisasi dalam berbagai cara. Hasil pengelompokan itu adalah banyak tubuh serangga yang terlihat terdiri atas tiga bagian dan tubuh laba-laba terdiri atas dua bagian. Faktanya tidak ada tandatanda segmentasi pada tubuh tungau.[9] Artropoda juga memiliki dua elemen tubuh yang bukan merupakan bagian dari rangkaian segmen berulang ini, sebuah akron di depan mulut dan sebuah telson di belakang anus. Mata menempel pada akron Klasifikasi Artropoda umumnya diklasifikasikan dalam lima upafilum, yang salah satunya telah punah 1. Trilobitomorpha adalah upafilum yang terdiri atas banyak spesies laut yang telah punah. 2. Chelicerata meliputi laba-laba, tungau, kalajengking, dan organisme lain yang terkait. Karakteristik mereka adalah memiliki kalisera, yaitu tambahan di atas/di depan mulut. Kalisera pada kalajengking tampak seperti cakar kecil yang digunakan untuk makan, tetapi kalisera pada laba-laba telah berkembang menjadi taring yang menyuntikkan racun. 3. Myriapoda meliputi kaki seribu, lipan, dan kerabatnya. Mereka memiliki banyak segmen tubuh, setiap segmen memiliki satu atau dua pasang kaki. Mereka kadang-kadang dikelompokkan dengan hexapoda. 4. Krustasea umumnya adalah hewan air (kecuali kutu kayu) dan karakteristiknya adalah memiliki tambahan biramous. Termasuk dalam Crustacea adalah lobster, kepiting, teritip, udang, dan banyak lainnya.

5. Hexapoda meliputi serangga dan tiga ordo kecil hewan mirip serangga dengan enam kaki toraks. Mereka kadang-kadang dikelompokkan dengan myriapoda, dalam sebuah kelompok yang dinamakan Uniramia, meskipun bukti genetik lebih cenderung mendukung pengelompokan yang lebih dekat antara hexapoda dan crustace. Artropoda dalam dunia hewan merupakan filum yang terbesar di dunia. Empat dari lima bagian spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000 spesies dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang. Artropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Artropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan. Artropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya.

Related Documents

Filum Agnatha.docx
June 2020 17
Filum Annelida.docx
May 2020 27
Filum Arthropoda.docx
November 2019 39
Filum Brachiopoda.docx
November 2019 29
Filum Echinodermata.docx
December 2019 36
Filum Nematoda
June 2020 29

More Documents from "joni"