Filsafat_pendidikan_islam.docx

  • Uploaded by: Ardie Azhar
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Filsafat_pendidikan_islam.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,695
  • Pages: 6
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

1. Pengertian Filsafat Filsafat menurut asal katanya adalah “cinta akan kebenaran”, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu philos (cinta) dan sophia (kebenaran). Maksud dari “kebenaran” adalah kebenaran yang didasarkan atas penilaian menurut nalar manusia. Karena itu “kebenaran” menurut Plato dan Aristoteles adalah apabila “pernyataan yang dianggap benar itu bersifat koheren (sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir/logis) atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya”. Socrates (470-399 SM) mengatakan berfalsafah merupakan cara berpikir yang radikal, menyeluruh dan mendasar. Ada

dua

arti

secara

epistimologik

dari

istilah

filsafat

yang

sedikit

berbeda. Pertama, apabila istilah filsafat mengacu pada asal kata philien dan sophos, artinya mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana (bijaksana dimaksudkan sebagai kata sifat). Kedua, apabila filsafat mengacu pada asal kata philos dan Sophia, artinya adalah teman kebijaksanaan (kebijaksanaan dimaksudkan sebagai kata benda). 2. Pengertian Filsafat Pendidikan Berikut ini dikemukakan pengertian filsafat dalam kaitannya dengan pendidikan ada umumnya dari beberapa ahli pikir: a. Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Touny Al-Syaebani menyebutkan bahwa filsafat pendidikan adalah pelaksanaan pandangan filsafat dan kaidah-kaidah filsafat dalam bidang pengalaman kemanusiaan yang disebut dengan pendidikan. b. M. Arifin M.Ed. mengemukakan bahwa filsafat pendidikan adalah upaya memikirkan permasalahan pendidikan. c. Ali Khalil Abu Al-Ainain mengemukakan bahwa filsafat pendidikan adalah upaya berpikir filosofis tentang realitas kependidikan dalam segala lini, sehingga melahirkan teori-teori pendidikan yang berguna bagi kemajuan aktivitas pendidikan itu sendiri. Maka dengan demikian, filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah kependidikan yang akhirnya melahirkan pemikiran tentang pendidikan. Oleh karena ada kaitan dengan pendidikan, filsafat diartikan sebagai teori pendidikan. Sebenarnya, masalah ada atu tidaknya filsafat pendidikan tidak perlu dipersoalkan lagi, karena masa sekarang ia telah berkembang menjadi suatu disiplin keilmuan yang

ada di dalam kubu ilmu pendidikan. Bahkan, ilmu-ilmu pengetahuan selain pendidikan pun hampir semuanya memiliki filsafatnya sendiri. Karena dengan memahami filsafatnya, orang akan dapat mengembangkan secara konsisten ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari. 3. Pengertian Pendidikan Islam Pendidikan Islam lebih menekankan pada keseimbangan dan keserasian perkembangan hidup manusia sebagai berikut: a. Menurut Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Touny Al-Syaebani, Pendidikan Islam diartikan sebagai “usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses kependidikan” perubahan itu dilandasi dengan nilai-nilai Islam. Jelas bahwa proses kependidikan merupakan rangkaian usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah perubahan di dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual dan social serta dalam hubungannya dengan alam sekitar dimana ia hidup. Proses tersebut senantiasa berada dalam nilai-nilai islami, yaitu nilai-nilai yang melahirkan norma-norma syariah dan akhlak karimah. b. Hasil rumusan Seminar Pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960, memberikan pengertian Pendidikan Islam “Sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.” Istilah membimbing, mengarahkan, mengasuh, mengajar dan melatih mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetapkan, yaitu “menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam”. c. Hasil rumusan Kongres Pendidikan Islam se-Dunia II, melalui seminar tentang Konsepsi dan Kurikulum Pendidikan Islam, tahun 1980, dinyatakan bahwa: Pendidikan Islam ditujukan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan pribadi menusia secara menyeluruh melalui latihan-latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, perasaan dan pancaindra. Oleh karena itu, Pendidikan Islam harus mengembangkan seluruh aspek kehidupan manusia, baik spiritual, intelektual, imajinasi (fantasi), jasmaniah, keilmiahannya, bahasanya, baik secara individual

meupun kelompok, serta dorongan aspek-aspek itu kea rah kebaikan dan ke arah pencapaian kesempurnaan hidup”. d. Penggunaan istilah Al-Tarbiyah berasal dari kata rabb. Walaupun kata ini memiliki banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan makna tumbuh, berkembang,

memelihara,

merawat,

mengatur

dan

menjaga

kelestarian

eksistensinya. Istilah Al-Ta’lim telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam. Rasyid Rida mengartikan Al-Ta’lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.[ Istilah Al-Ta’dib adalah istilah yang paling tepat untuk menunjukkan pendidikan Islam. Konsep ini berdasarkan hadits Nabi: “Tuhan telah mendidikku, maka Ia sempurnakan pendidikanku” (HR. Al-‘Askary dari ‘Ali ra.). Kaitannya dengan esensi Pendidikan Islam yang dilandasi oleh filsafat pendidikan yang benar dan yang mengarahkan proses kependidikan Islam, Dr. Muhammad Fadil AlDjamaly, Guru Besar Pendidikan di Universitas Tunisia, mengungkapkan cita-citanya bahwa pendidikan yang harus dilaksanakan oleh umat Islam adalah pendidikan keberagamaan yang berlandaskan keimanan yang berdiri di atas filsafat pendidikan yang bersifat menyeluruh berlandaskan iman pula. Menurutnya, iman yang benar menjadi dasar dari setiap pendidikan yang benar, karena iman yang benar memimpin manusia kea rah akhklak mulia. Akhlak mulia memimpin manusia ke arah usaha mendalami hakikat dan menuntut ilmu yang benar, sedang ilmu yang benar memimpin manusia kea rah amal saleh. Dari berbagai pendapat para ahli diatas maka disimpulkan Pendidikan Islam adalah“usaha mengubah tingkah laku individu dengan proses bimbingan terhadap rohani dan jasmani dalam kehidupan pribadi atau masyarakat dan alam sekitarnya melalui proses pendidikan dengan dilandasi nilai-nilai Islam”. 4. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam Filsafat Pendidikan Islam adalah pengetahuan yang membahas segala persoalan yang menyangkut kependidikan yang bersumber pada ajaran Islam, dengan maksud memperoleh jawaban, dan selanjutnya dipergunakan sebagai arah pelaksanaan dan pengembangan pendidikan Islam agar berdampak positif bagi kehidupan umat Islam. Filsafat Pendidikan Islam secara struktural merupakan bagian dari filsafat Islam dan secara fungsional tidak terlepas dari pendidikan Islam, mempunyai peran dan tujuan tertentu yang terkait dengan Islam sebagai system agama yang universal. Tujuan dan peranan filsafat pendidikan Islam, setidaknya diarahkan pada dua sisi. Pertama,

pengembangan konsep-konsep filosofis tentang pendidikan Islam yang implikasinya menghasilkan teori-teori baru yang akan dikembangkan ilmu pendidikan Islam. Kedua, yaitu perbaikan dan pembaruan serta pengembangan pelaksanaan pendidikan Islam. Secara keseluruhan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Filsafat Pendidikan Islam adalah upaya berpikir filosofis dalam mengubah tingkah laku individu dengan proses bimbingan terhadap rohani dan jasmani dalam kehidupan pribadi atau masyarakat dan alam sekitarnya melalui proses pendidikan dengan dilandasi nilai-nilai Islam yang bersumber pada ajaran Islam. Sederhananya Filsafat Pendidikan Islam adalah upaya berfikir filosofis tentang realitas kependidikan yang bersumber pada ajaran Islam.1 5. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam Dalam hubungan dengan ruang lingkup filsafat pendidikan ini, Muzayyin Arifin lebih lanjut mengatakan bahwa ruang lingkup pemikiran bukanlah mengenai hal-hal yang bersifat teknis operasional pendidikan, melainkan menyangkut segala hal yang mendasari serta yang mewarnai corak system pemikiran yang disebut filsafat itu. Dengan demikian, secara umum ruang lingkup pembahasan filsafat pendidikan islam ini adalah pemikiran yang serba mendalam, mendasar, sistematis, terpadu, logis, menyeluruh, dan universal mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan pendidikan atas dasar ajaran islam. Konsep-konsep tersebut mulai dari perumusan tujuan pendidikan, kurikulum, guru, metode, lingkungan dan seterusnya.2 6. Tujuan Filsafat Pendidikan Islam Tujuan filsafat pendidikan Islam pada hakikatnya identik dengan tujuan ajaran Islam. Keduanya berasal dari sumber yang sama yakni al-Qur’an dan al-Hadits. Kedua sumber itu kemudian timbul pemikiran-pemikiran tentang persoalan keIslaman dalam berbagai aspek, termasuk filsafat pendidikan. Dengan demikian hasil pemikiran para ulama seperti qiyas dan ijma’ sebagai sumber pokok tadi yakni al-Qur’an dan al-Hadits. Ajaran yang termuat dalam wahyu merupakan dasar dari pemikiran filsafat pendidikan Islam yang berisi teori umum tentang pendidikan Islam, dibina atas dasar konsep ajaran Islam terutama dalam al-Qur’an dan Hadits. Jadi filsafat pendidikan adalah pelaksanaan pandangan filsafat dan kaidahnya dalam bidang pendidikan. Dengan demikian membicarakan filsafat pendidikan sangat penting terutama filsafat Islam dalam dunia pendidikan karena fildafat pendidikan berasal dari prinsip-prinsip dan ruh Islam. Untuk 1 2

http://www.totosimandja.com/2014/04/makalah-filsafat-pendidikan-islam.html http://inmuchlis.blogspot.com/2011/11/pengertian-ruang-lingkup-dan-kegunaan.html

lebih komprehensif dalam memahaminya silahkan baca selengkapnya tulisan Prof. Mansur dalam file PDF ini. (anugrah).3 7. Fungsi dan Urgensi Filsafat Pendidikan Islam a. Fungsi Filsafat Pendidikan Islam Pengertian filsafat pada bahasa asalnya Yunani Kuno adalah “cinta akan kebenaran atau hikmah”. Sedangkan pengertian filsafat secara umum dapat diketahui bahwa filsafat itu bukanlah hikmah itu sendiri, melainkan cinta terhadap hikmah dan berusaha mendapatkannya. Dengan pengertian itu maka filosof adalah orang yang mencintai hikmah dan berusaha mendapatkannya, memusatkan perhatian padanya dan menciptakan sikap positif terhadapnya. Selain itu, mencari hakekat sesuatu, berusaha menghubungkan sebab dan akibat dan berusaha menghubungkan sebab dan akibat dan berusaha menafsirkan pengalaman-pengalaman manusia. Sebagai teori umum mengenai sistem pendidikan, maka filsafat pendidikan Islam menjadi sangat penting. Filsafat pendidikan Islam berfungsi sebagai peletak dasar bagi kerangka pendidikan yang akan berfungsi sebagai cara untuk mengaplikasikan ajaran agama Islam di bidang pendidikan, dengan tujuan yang identik dengan tujuan yang akan dicapai ajaran Islam itu sendiri. Dua sasaran pokok yang juga termuat dalam tujuan filsafat pendidikan Islam adalah meletakkan dasar pemikiran sistem pendidikan yang berdimensi ganda. Dimensi pertama adalah untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan keselamatan hidup di akhirat. Dimensi kedua berhubungan dengan fitrah kejadian manusi yaitu sebagai pengabdi Allah yang setia. b. Urgensi Filsafat Pendidikan Islam Pendidikan tidak akan tumbuh, berkembang dan selaras dalam bidang kemajuan selagi tidak bersandar pada pemikiran filsafat yang selalu disertai dengan perubahan pembaharuan dalam dunia yang selalu bertarung dengan ilmu dan teknologi. Sedangkan secara praktis (dalam prakteknya), filsafat pendidikan Islam banyak berperan dalam memberikan alternatif-alternatif pemecahan berbagai macam problem yagn dihadapi oleh pendidikan Islam, dan memberikan pengarahan terhadap perkembangan pendidikan Islam:

3

http://pai.stainsalatiga.ac.id/filsafat-pendidikan-islam-tujuan-dan-fungsinya/

a) Pertama-tama Filsafat Pendidikan Islam akan menunjukkan problema yang akan dihadapi pendidikan Islam, sbagai hasil dari pemikiran yang mendalam, dan berusaha untuk memahami duduk masalahnya b) Filsafat Pendidikan Islam dapat memberikan pandangan tertentu tentang manusia (menurut Islam). Pandangan tentang hakikat manusia tersebut berkaitan dengan tujuan pendidikan menurut Islam. Filsafat Pendidikan dapat berperan untuk menjabarkan tujuan umum pendidikan Islam tersbut, dalam bentuk-bentuk tujuan khusus yang operasional. Dan tujuan yang operasional ini berperan untuk megnarahkan secara nyata gerak dan aktivitas pelaksanaan pendidikan. c) Filsafat Pendidikan Islam dengan analisanya terhadap hakekat manusia, berkesimpulan bahwa manusia mempunyai potensi pembawaan yang harus ditumbuhkan dan dikembangkan d) Filsafat Pendidikan Islam, dalam analisanya terhadap masalah-masalah Pendidikan Islam masa kini yang dihadapinya, akan memberikan informasi apakah proses pendidikan Islam yang ideal atau tidak, dapat menjerumuskan dimana letak kelemahannya, dan dengan demikian bisa memberikan alternatifalternatif perbaikan dan pengembangannya. Hubungan pendidikan dan filsafat adalah suatu keharusan, karena filsafat itu sendiri sebagai teori dasar, konsep umum, pedoman dan kompas kemana seharusnya pendidikan itu adalah hasil dari penerapan tentang teori filsafat yagn telah direncanakan dengan matang, mendalam an kritis tentang tujuan yang diharapkan. Tujuan filsafat pendidikan pada hakekatnya identik dengan tujuan ajaran Islam. Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitu Al Qur'an dan hadits. Filsafat pendidikan Islam berperan ke dua arah yaitu pengembangan konsep-konsep filosofis dari pendidikan Islam, yang secara otomatis akan menghasilkan teori-teori baru dalam ilmu pendidikan Islam, dan kedua ke arah perbaikan dan pembaharuan praktek dan pelaksanaan pendidikan Islam (peranan teoritis dan praktis).4

4

http://tikaseptyani1993.blogspot.com/2013/05/makalah-urgensi-dan-fungsi-filsafat.html

More Documents from "Ardie Azhar"