Filsafat Makalah.docx

  • Uploaded by: Halit Kalbahan
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Filsafat Makalah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,046
  • Pages: 14
FILSAFAT BARAT PRA-SOCRATES

MAKALAH Dipresentasikan di Mata Kuliah Filsafat

Disusun Oleh: Halit. Kalbahan NIM: 050118.00039

Dosen: H. Ahmad Rifai ,S.Ag.,MA

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Ilmu Tarbiyah (STIT) AL-AMIN BANTEN 2019

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Swt berkat segala rahmat dan kasih sayangnya, dengan mengucapkan alhamdulillah makalah berjudul “Filsafat Pra-Socrates” bisa terselesaikan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, berkat segala perjuangan beliau yang telah membawa Zaman yang gelap ini ke zaman yang terang benderang. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan, guru, orang tua, dosen yang telah membimbing dan menasihatkan, sehingga pembuatan makalah tentang “Filsafat Pra-Socrates” bisa berjalan dengan lancar. Saya berharap dengan makalah ini bisa membawa manfaat bagi saya khususnya para pembaca, disamping sebagai ilmu pengetahuan, juga sebagai sarana penunjang wawasan yang luas khususnya para Mahasiwa. Tentu makalah ini diluar dari sempurna oleh karena itu, Saya sebagai penulis mohon sekali kritik dan saran agar makalah yang selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi .

Tangerang, 28 Maret 2019

Halit. Kalbahan

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................ii BAB I: PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2 C. Tujuan Makalah.............................................................................................. 2 BAB II: PEMBAHASAN .......................................................................................... 3 A. Asal-Usul Filsafat Barat ................................................................................. 3 B. Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Pra-Socrates ...................................................... 4 1. Thales....................................................................................................... 4 2. Aneximendros .......................................................................................... 5 3. Aneximenes ............................................................................................. 6 4. Heroclitos................................................................................................. 7 BAB III: KESIMPULAN.......................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10

ii

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran filsuf pertama disebut “Filsafat Alam” karena perhatian para filosof yang pertama berorientasi ke alam terlebih lagi kejadian kejadian alam menarik perhatian para filsuf. Alam itu senantiasa dalam keadaan berubah, mengapa terjadi siang, mengapa terjadi malam, bulan gelap berganti menjadi bulan terang, gerhana, pasang surut air laut, kemarau, musim, kedudukan matahari, dan seterusnya menjadi pemikiran kritis para filsuf mengapa hal demikian dapat terjadi. Filsafat Pra Socrates awal dari perkembangan filsafat yunani kuno. Yunani merupakan tempat dimana pemikiran ilmiah mulai tumbuh dan pada zaman itu lahirlah para pemikir yang mengarah dan menyebabkan filsafat itu dilahirkan. Bangsa Yunani merupakan bangsa yang pertama kali berusaha menggunakan akal untuk berpikir. Kegemaran bangsa Yunani merantau secara tidak langsung menjadi sebab meluasnya tradisi berpikir bebas yang dimiliki bangsa Yunani. Ciri-ciri Filsafat Pra Socrates adalah rasional meta fisik, dimana pemikiran yang diikuti dengan kepercayaan kepada hal-hal gaib, seperti memberikan sesajian kepada Dewa Matahari. Masyarakat berpikir bahwa bumi yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah ini ada yang menciptakannya, tapi mereka belum tahu siapa yang menciptakannya. Jadi, masyarakat beranggapan bahwa yang memberi kesuburan adalah pohon besar. Filsafat Pra Socrates mencapai puncaknya pada orang-orang sophis untuk melihat rasionalisme sofis perlu dipahami lebih terdahulu

1

2

latar belakangnya. Latar belakang itu terletak pada pemikiran filsafat yang ada sebelumnya. Sebelum filsafat menaiki pangung yunani, banyak pertanyaanpertanyaan mendasar yang diajukan oleh manusia, dan pertanyaanpertanyaan ini dijawab oleh berbagai agama. Penjelasan agama-agama ini disampaikan dari generasi ke-generasi dalam bentuk mitos. Mitos adalah cerita mengenai dewa-dewa, yang dipergunakan untuk menjelaskan pertanyaan-pertanyaan mendasar ‘mengapa dunia ini berjalan seperti adanya’. Sekitar 600 tahun sebelum kristus lahir. Datanglah seorang filosof yang mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jawaban tersebut dikemas dalam penjelasan alamiah, tidak berbentuk mitos. Lebih tepatnya para filosof tersebut disebut filosof alam (pra Sokrates), karena mereka terfokus pada alam. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang melatar belakangi para filsuf mencari jawaban akan alam semesta ? 2. Siapa para ahli filsuf pada zaman pra-socrates ? 3. Bagaimana ajaran para filsuf terkait alam semesta ?

C. Tujuan makalah 1. Untuk Mengetahui sejarah pemikiran para ahli filsuf terkait alam semesta 2. Untuk menambah wawasan terkait para ahli filsuf yang menjadi perintis lahirnya ilmu filsafat 3. Mengetahui hasil dari pemikiran para filsuf

BAB 2 PEMBAHASAN A. Asal-Usul Filsafat Barat Pesisir barat Asia kecil diduduki orang ionia . Bahwa pada abad ke-11 Ionia merupakan daerah pertama dinegara Yunani yang mencapai kemajuan besar, baik dalam bidang ekonomi maupun bidang kultural. Demikian juga ketiga filsuf yang pertama: Thales, Anaximandros, serta Anaximenes yang bertempat tinggal di Miletos. Pada abad ke-6 Miletoslah menjadi tempat kelahiran para filsuf karena pada waktu itu Miletos menjadi kota terpenting dari dua belas kota Ionia. Kota ini, yang terletak bagian pesisir selatan Asia kecil. Juga Herakleitos, seorang ahli ilmu bumi yang hidup dikota ini pada waktu yang sama, dan menjadi para pemikir kritis alam semesta. Filsafst barat mulai dari Yunani. Adapun filsafat timur cuman sedikit, filsafat-filsafat yunani sangatlah mempengaruhi seluruh alam pikiran barat, melepaskan diri dari Mytos-mytos dan mencari pertanggung jawaban yang rasional dari pada kenyataan mencari apa yang tetap dan kekal dalam kenyataan yang berubah-ubah. a) Kelahiran Pre-Socrates: Filsafat alam alam mencari jawaban akan rahasia-rahasia alam, khusus nya yang terjadi pada segalaya (arche). 1) Mashab Miletos: (625-545), Aneximandros (610-540), Anaximenes (585-528). 2) Phytagoras (580-500) 3) Heraclitos (540-480) 4) Mazhab Alea: Parmenidas (530-440), Zeno (490)

3

4

5) Jonisi: Ampedokles (483), Anaxagoras (499-428), Demokritos (460-370).1 B. Tokoh – Tokoh Filsafat Barat Pra-Socrates 1. Thales Thales adalah seorang filosof yang berasal dari miletus, sebuah koloni yunani di asia kecil. Dia berkelana ke berbagai negri. Salah satunya adalah mesir, dimana dia diceritakan pernah menghitung tinggi pyramid dengan cara mengukur bayangannya pada saat yang tepat, ketika panjang bayangannya sendiri sama dengan tinggi badannya. Dia juga dikisahkan pernah meramalkan terjadinya gerhana matahari secara tepat, pada 585 SM. Thales (624-546 SM) dianggap sebagai filsuf pertama di Yunani. Thales digelari sebagai bapak filsafat, karena ia adalah orang yang pertama kali berfilsafat. 2 Ia adalah filsuf yang berusaha menemukan arkhe (asas atau prinsip) alam semesta. Menurutnya, prinsip pertama alam semesta adalah air. Semua berawal dari air dan berakhir dari air. Tidak ada kehidupan tanpa ada air. Tidak ada satu pun makhluk yang tidak. Mengandung unsur air.3 Aristoteles adalah sumber utama untuk pengetahuan kita mengenai ajaran Thales. Aristoteles tidak tahu pasti mengapa Thales menganggap air sebagai zat asli penyusun alam semesta. Titik ajaran lain yang dilaporkan Aristoteles ialah bahwa menurut Thales bumi terletak diatas air, karena dalam hubungan setiap

1

Buharnuddin Salam, Pengantar Filsafat, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hal

187. 2

Nunu Buharnuddin, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), hal 22. Zainal Abidin, Pengantar Filsafat Barat, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), hal. 85. 3

5

zat bahwa semua berasal dari air. Bumi dianggap sebagai suatu zat yang merupakan bagian dari lautan yang keluar dan sekarang terapung diatasnya. Dalam traktatnya tentang psikologi, Aristoteles memberitahu pula pendapat Thales yang lain, bahwa “Jagat Raya berjiwa”. Maksudnya adalah Thales mengaitkannya dengan sebuah magnit yang berubah menjadi besi bahwa magnit mempunyai jiwa karena mampu menggerakkan besi (magnet). Pendapat Thales, bahwa jagat raya berjiwa sering kali disebut “hylezoisme” (teori mengenai materi makhluk hidup). Tetapi sama sekali tidak jelas kesimpulan mana dapat ditarik dari anggapan Thales ini. Misalnya sekali-kali tidak ada kepastian bahwa anggapan ini boleh dikaitkan dengan terori mengenai “jiwa dunia”4 2. Anaximandros Filsuf berikutnya yaitu Anaximandros (610 SM-546 SM). Ia adalah murid dari Thales. Seperti yang dilakukan oleh gurunya, ia pun menyari arkhe. Namun menurut beliau bahwa arkhe yang sejati bukan suatu anasir yang dapat diamati oleh pancaindra, melainkan segala sesuatu yang tidak tampak. Menurutnya, prinsip utama yang mendasar segala-galanya bukanlah air, melainkan to apeiron, “ yang tak terbatas”. Alasannya, sesuatu yang fisik pasti berubah, sedangkan Yang berubah pasti bukan arkhe. Oleh sebab itu, untuk mencari Arkhe kita jangan terkecoh oleh unsur-unsur fisik. Di dalam non-fisik itu, Anaximandros menemukan to apeiron. Segala-galanya tidak terbatas. Jumlah benda-benda fisik yang dapat diamati adalah tanpa batas. Demikian juga halnya dengan benda non fisik: bilangan atau angka 4

26.

K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1974), hal.

6

tidak terbatas; keinginan-keinginan kita tidak ada batasnya; bahkan batas pandangan atau horizon kita tidak terbatas: batas pandangan bergeser terus sesuai dengan ketinggian posisi tempat kita sendiri.5 Menurut Anaximandros semua makhluk hidup berasal dari air: bentuk hidup pertamanya adalah ikan. Ketika tanah semakin menjadi kering akibat disinari panas terik. Matahari, maka makhluk hidup mulai berkembang diatas bumi. Beliau juga mengatakan bahwa “tidak mungkin manusia pertama timbul dari air dalam rupa anak bayi”. Sebagai alasan dikemukakan bahwa bayi binatang sanggup mencari makannya dengan cepat dibandingkan, bayi manusia yang memerlukan waktu lama.6 3. Anaximenes Anaximenes (585 SM- 528 SM). Menurutnya , asal usul segala sesuatu adalah udara. Seperti jiwa menjamin kesatuan tubuh kita, begitu pula dengan udara melengkapi segala-galanya. Aneximenes adalah salah satu filsuf yang mengemukakan gagasan tentang tubuh manusia dan jagad

raya

yang

disebut

“makrokosmos”(dunia

“mikrokosmos”

besar).

Tetapi

(dunia

kecil)

aneximenes

dan belum

mempergunakan istilah-istilah itu.7 Udara melahirkan semua benda di alam semesta karena suatu proses seperti, pemadatan dan pencairan (condensation and rarefaction). Kenapa udara ? Karena udara merupakan bahan dasar yang membentuk semua benda yang ada dialam semesta . Jika kumpulan

5 6

Zainal Abidin, Pengantar Filsafat Barat, hal. 86-87. K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, hal. 28. 7

K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, hal. 29

7

udara sangat banyak maka ia akan berubah bentuk menjadi awan atau sesuatu yang dapat dipandang mata; jika basah maka ia menjadi air hujan; dan jika awan semakin padat, maka ia menjadi tanah atau batu atau bahkan badan manusia.8 Ahli sejarah mengemukakan bahwa gagasan Aneximenes adalah suatu kemerosotan dibanding kan gagasan Anaximandros, alasannya karena pemikiran Anaximandros lebih subtil serta spekulatif. Tetapi ada sejarahwan lain berpendapat bahwa ajaran Anaximenes adalah seuatu kemajuan karena istilah pemadatan dan pencairan untuk pertama kalinya.menjadi suatu pengetahuan hukum fisis tentang alam semesta. Pandangan tentang jagad raya oleh Aneximenes juga merupakan kemerosotan (gagasan yang gagal) menurut Aneximenes “bumi bagaikan meja bundar”katanya, melayang diatas udara. Demikian matahari, bulan, dan bintang-bintang “laksana sehelai daun”. Badan jagat raya tidak terbenam dibawah bumi, tetapi mengelilingi bumi yang datar,juga matahari lenyap pada waktu malam. karena, terhalang oleh bagian tinggi bumi.9

4. Herakleitos Herakleitos hidup di Ephesos di Asia Kecil sekitar tahun 500 SM. Ia adalah kawan sejaman dengan Pyhtagoras dan Xenophanes, cuman dia lebih muda dari mereka. Herakleitos (535-475 SM) membahas mengenai metafisika. Menurutnya, segala sesuatu dialam itu mengalir, berubah-ubah. Tidak ada sesuatu pun yang tertinggal mantap tanpa mengelamai.perubahan. Sesuatu yang dingin menjadi panas, dan panas menjadi dingin. Kosmos tidak pernah berhenti (diam) dan selalu bergerak, 8 9

dan

bergerak

berarti

berubah.

Zainal Abidin, pengantar Filsafat Barat, hal. 87 K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, hal. 30

Gerakkan

senantiasa

8

menghasilkan

perlawanan-perlawanan.

Kemudian

Heraclitus

mengemukakan argumen bagi filsafatnya, yaitu “you cannot step twice into the river; for the fresh water are ever flowing upon you” (kamukamu tidak akan terjun kesungai yang sama dua kali, karena air sungai itu selalu mengalir). 10 Sumber dari perubahan itu adalah api. Karena api, semua dapst berubah. Air menjadi uap, kaya menjadi abu, besi.menjadi cair, warna menjadi pudar, dan seterusnya. Bahkan hidup manusia tidak mungkin tanpa ada api.11 Ia berpendapat, bahwa Heraclitus mempunyai keyakinan yang lebih

besar

pada

apa

yang

dilihatnya

dari

pada

yang

dirasakannya.“segala sesuatu terus mengalir”, kata Heraclitus. Segala sesuatu mengalami perubahan terus-menerus dan selalu bergerak, tidak ada yang menetap, karena itu kita ‘tidak dapat melompat di sungai yang sama’.Heraclitus mengemukakan bahwa dunia itu dicirikan dengan adanya kebalikan. Jika, kita tidak pernah sakit, maka kita tidak akan pernah tahu seperti apa sehat itu, jia kita tidak pernah lapar kita tidak akan tahu bagaimana rasanya kenyang, jika kita tidak pernah miskin, kita tidak

akan

pernah

tahu

bagaimana

kaya

itu,

dan

lain

sebagainya.Sebagaimana Parmenides Heraclitus mengemukakan dua pandangan tentang alam ini:

10 11

Buharnuddin Salam, Pengantar Filsafat, hal. 23. Zainal Abidin, pengantar Filsafat Barat, hal. 90.

BAB 3 KESIMPULAN A. Kesimpulan Para ahli filsuf memiliki pendapat, gagasan yang berbeda terkait alam semesta itu. Semua nya memilki cara pandang yang berbeda-beda, dan cara yang berbeda-beda dalam menafsirkan rahasia alam semesta luat. Berikut uraian singkat tentang gagasan para ahli filsuf buat : 1. Thales a. Bahwa unsur mutlak alam semesta ini adalah air b. Prinsip utama alam semesta adalah air c. Alam semesta itu berjiwa 2. Anaximedros a. Bahwa Prinsip alam semesta bukanlah air tapi to apeiron (tidak terbatas). b. Bahwa alam semesta tidak bisa diamati lewat panca indra, tetapi sesuatu yang tidak nampak c. Alam semesta berubah ubah dan tidak terbatas. 3. Anaximenes a. Prinsip utama alam semesta adalah udara 4. Heraclitus a. Bahwa segala sesuatu berubah. b. Bahwa persepsi indra kita dapat dipercaya. c. Prinsip utama alam semesta ini adalah api, karena alam semesta itu berubah ubah seperti sifat api yang selalu berubah.

9

DAFTAR PUSTAKA Salam, Buharnuddin. 2009. Pengantar Filsafat, Jakarta: PT Bumi Aksara, Buharnuddin, Nunu. 2018. Filsafat Ilmu, Jakarta: Prenadamedia Group, Abidin, Zainal. 2011. Pengantar Filsafat Barat, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. K. Bertens. 1974. Sejarah Filsafat Yunani, Yogyakarta: Yayasan Kanisius,

10

Related Documents

Filsafat
November 2019 56
Filsafat
June 2020 38
Filsafat
December 2019 60
Filsafat
August 2019 58
Filsafat
June 2020 32
Filsafat
November 2019 49

More Documents from ""

Fiqih Muamalat Wakaf.docx
August 2019 27
Filsafat Makalah.docx
August 2019 6
June 2020 11
June 2020 7
June 2020 12
June 2020 19