Filler Kombinasi Abu Ampas Tebu Terhadap Laston Ac-wc

  • Uploaded by: cut nawalul azka
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Filler Kombinasi Abu Ampas Tebu Terhadap Laston Ac-wc as PDF for free.

More details

  • Words: 3,029
  • Pages: 37
PENGARUH SUBTITUSI GONDORUKEM PADA ASPAL PEN 60/70 DAN FILLER KOMBINASI ABU AMPAS TEBU TERHADAP LASTON AC-WC DENGAN MENGUNAKAN AGREGAT HALUS SABANG

Dikerjakan Oleh Cut Nawalul Azka NIM : 1609200060021

Komisi Pembimbing ` Dr. Ir. Sofyan M. Saleh., M. Sc. Eng, IPM dan Dr. Eng. Sugiarto, S.T., M. Eng

Outlite Presentasi

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN

UMUM JENIS PERKERASAN LENTUR Flexible pavement adalah perkerasan yang umumnya menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan di bawahnya.

02 - PENDAHULUAN 01 - PENDAHULUAN LATAR BELAKANG GONDORUKEM

UMUM

ABU AMPAS TEBU

SEMEN PORTLAND

AGREGAT HALUS SABANG

Gondorukem GONDORUKEM Spesifikasi 1.Titik lunak metode ring & ball 2.Uji warna dengan lovibond 3.Kadar Kotoran 4. Bilangan Asam (Acid Value) 5.Bilangan Penyambung (Saponification Value) 6.Bilangan Iod (Iodine Value) 7.Kadar Abu (ash Content) 8.Kadar terpentin tersisa (valantine Oil Content) Keterangan : X (Rex) WW (Water White) WG N (Nancy)

: Warna yang paling jernih : Warna yang beningnya seperti air : Warna bening seperti kaca jendela : Warna kuning – kecokelat cokelatan

Standard

X > 78°C Sesuai < 0,02%

WW > 78°C Sesuai < 0,05% 160-190 170-190 5-25

WG > 76°C Sesuai < 0,07%

N > 74°C Sesuai < 0,10%

<0,01%

<0,04%

< 0,05%

< 0,08%

< 2%

< 2%

< 2,5%

< 3%

Abu Ampas Tebu ABU AMPAS TEBU Komposisi Kimia (%)

Lambang

Kode

Range

Presentase

SiO2

S

40 - 81

42.47

Aluminium oxside

AI2O3

A

1 - 19

1.69

Ferrie oxide

Fe2O3

F

2 – 12

1.02

Calcium oxide

CaO

C

2-4

5.01

Magnesium oxide

MgO

M

0-5

0,9

Sillicon dioxide

Agregat Halus Sabang AGREGAT HALUS SABANG

01 - PENDAHULUAN TUJUAN PENELITIAN Menentukan kadar aspal optimum (KAO) yang tepat dengan bahan tambah gondorukem dilihat dari parameter Marshall;

TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui pengaruh karakteristik lapisan beton aspal (AC-WC) dengan penggunaan gondorukem terhadap filler kombinasi abu ampas tebu dan semen portland, dilihat dari parameter Marshall Mengetahui pengaruh karakteristik campuran lapisan aspal beton (AC-WC) dengan variasi pencampuran kadar agregat halus dari Sabang dan agregat halus dari Kabupaten Aceh Besar dalam pemanfaatan sebagai material perkerasan yang dapat menghasilkan kinerja campuran aspal optimum;

01 - PENDAHULUAN RUANG LINGKUP PENELITIAN ASPAL KERAS PEN 60/70

PT. Dana Dinamika Persada berlokasi Leupung Baleu, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar.

GONDORUKEM

PT. Tenaga Inti berlokasi Bango, Kota Sabang Provinsi Aceh.

ABU AMPAS TEBU DAN SEMEN PORTLAND

PT. Kilang Tebu berlokasi di Desa Blang Mancung Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah dan PT. Semen Andalas Indonesia berlokasi di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.

AGREGAT HALUS AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS STANDAR

PT. Perhutani Pine Chemical Industry Kabupaten Pemalang, Propinsi Jawa Tengah.

PT. PERTAMINA

LOKASI MATERIAL LOKASI MATERIAL

LOKASI GONDORUKEM LOKASI GONDORUKEM

Sistem Jalan di Malaysia

02 – TINJAUAN PUSTAKA KARAKTERISTIK CAMPURAN BERASPAL STABILITAS DURABILITAS KARAKTERISTIK

KELENTURAN KETAHANAN TERHADAP KELELEHAN KEKESATAN PERMUKAAN

KEDAR AIR KEMUDAHAN PELAKSANAAN

02 – TINJAUAN PUSTAKA METODE MARSHALL Rancangan campuran berdasarkan metode Marshall ditemukan oleh Bruce Marshall. Pengujian Marshall bertujuan untuk mengukur daya tahan (stabilitas) campuran agregat dan aspal terhadap kelelehan plastis (flow). Flow didefinisikan sebagai perubahan deformasi atau regangan suatu campuran mulai dari tanpa beban, sampai beban maksimum. Alat marshall merupakan alat tekan yang dilengkapi dengan Proving ring (cincin penguji) berkapasitas 22,2 KN (5000 lbs) dan flowmeter. Proving ring digunakan untuk mengukur nilai stabilitas, dan flowmeter untuk mengukur Sifat-sifat campuran beraspal dapat dilihat dari parameter-parameter pengujian marshall antara lain : a. Stabilitas marshall b. Kelelehan (Flow) c. Marshall quotient d. Rongga terisi aspal / Void Filled with Asphalt (VFA) e. Rongga antar agregat / Void in Mineral Aggregate (VMA) f. Rongga udara di dalam campuran / Voids In Mix (VIM)

02 – TINJAUAN PUSTAKA ILUSTRASI FUNGSI ASPAL

02 – TINJAUAN PUSTAKA VOLUMETRIK CAMPURAN BERASPAL

02 – TINJAUAN PUSTAKA

02 – TINJAUAN PUSTAKA PENGUJIAN DURABILITAS Durabilitas pada umumnya berkaitan dengan keawetan campuran terhadap pengaruh rendaman air dan temperatur dalam kurun waktu yang lama. Durabilitas campuran dapat ditingkatkan dengan membuat campuran beton aspal yang padat dan kedap, serta tahan terhadap pengaruh air, yang hanya dapat diperoleh dari penggunaan agregat bergradasi rapat dengan aspal polimer yang mempunyai daya lengket lebih tinggi, serta dengan penggunaan kadar aspal yang tinggi.

Menurut Spesifikasi umum Bina Marga 2010 Revisi 3 (2014) menyebutkan nilai durabilitas dikatakan baik apabila nilainya ≥ 90%. Faktor yang mempengaruhi durabilitas dalam campuran beton adalah: Nilai indek perendaman (IP) dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut : IRS = MSI/MSsx 100 Keterangan : IRS = Indeks Stabilitas Sisa (%) MS1 = Stabilitas Marshall setelah perendaman 24 jam (kg) MSs = Stabilitas Marshall setelah perendaman 30 menit (kg)

03 – METODE PENELITIAN PEMBUATAN BENDA UJI No

Jumlah Benda Uji

1 Benda uji untuk menentukan nilai (KAO) 2 Benda uji dengan subtitusi gondorukem 4% dan 8%

Benda Uji Untuk Menentukan Nilai KAO Dengan 3 Variasi Filler Kombinasi dengan subtitusi Gondorukem 4% dan 8% Benda Uji Untuk Menentukan Nilai KAO Dengan 4 Variasi Agregat Halus Sabang dengan subtitusi Gondorukem 4% dan 8% 5 Benda Uji Perendaman 30 menit dan 24 jam Jumlah

Total 15 18 18

18 54

123

03 – METODE PENELITIAN PENENTUAN KADAR ASPAL OPTIMUM

03 – METODE PENELITIAN METODE ANALISIS REGRESI DAN ANOVA

Analisis Regresi Sederhana adalah sebuah metode pendekatan untuk pemodelan hubungan antara satu variabel dependen dan satu variabel independen

(ANOVA) adalah kumpulan dari model statistik yang digunakan untuk menganalisis perbedaan rata-rata antara kelompok dan prosedur terkait.

BAGAN ALIR

Nilai Kao Subtitusi Gondorukem Tes Marshall & Durabilitas

04 – HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN SIFAT FISIS AGREGAT Pengujian Berat Jenis Penyerapan Terhadap Air Berat Isi Agregat Indeks Kelonjongan Indeks Kepipihan Tumbukan (Impact) Keausan agregat dengan Mesin Los Angeles Pengujian Berat jenis Penyerapan terhadap air Pengujian Berat jenis Penyerapan terhadap air

Standar SNI 1969-2008 SNI1969-2008 AASHTO T-19-74 ASTM D-4791 ASTM D-4791 SNI 03-4426-1997

Nilai Min 2,5 Maks. 3% Min 1% Maks. 10% Maks. 10% Maks 30%

Satuan % Kg/dm % % %

Hasil 2,807 0,495 1,609 17,68 19.11 6,49

SNI 2417-2008

Maks. 40%

%

21,52

Standar SNI1970-2008 SNI 1970-2008

Nilai Min. 2,5 Maks. 3 %

Satuan %

Hasil 2,80 0,70

Standar SNI1970-2008 SNI 1970-2008

Nilai Min. 2,5 Maks. 3 %

Satuan %

Hasil 2,50 4,45

04 – HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN ANALISA SARINGAN Ukuran Saringan

Saringan 3/ " 4 1/ " 2 3/8"

No. 4 No.8 No. 16 No. 30 No. 50 No. 100 No. 200 Filler

Ukuran (mm)

19,0 12,5 9,5 4,75 2,36 1,18 0,60 0,30 0.15 0,075 0

(AC-WC)

Gradasi Rencana Lapisan Aspal Beton (AC-WC) 100.0

% Berat yang lolos Gradasi Spesifikasi Uji Rencana 100 100 90 – 100 89.5 77 – 90 85.9 53 – 69 64.7 33 – 53 43.2 21 – 40 31.4 14 – 30 17.9 9 – 22 12 6 – 15 8.3 4–9 6.2 0 0

100.0

90.0

89.5 85.9

80.0 70.0

64.7 60.0 50.0

43.2

40.0

31.4

30.0 20.0

17.9 12.0

10.0

6.2

8.3

0.0 0.01

Hasil 0.1Saringan

Grad 1 Max

Grad 10 Min

100

04 – HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN SIFAT FISIS ASPAL No.

Sifat-sifat Fisis Aspal

Standar

Satuan

Syarat

Hasil

1.

Berat jenis

SNI 06-2441-1991

-

≥ 1,0

1,020

2.

Penetrasi

SNI 06-2456-1991

(0,1 mm)

60-70

64

3.

Daktilitas

SNI 06-2432-1991

Cm

≥ 100

130

4.

Titik lembek

SNI 06-2434-1991

°C

≥ 48

48

No.

Sifat-sifat Fisis Aspal

Standar

Satuan

Syarat

4%

8%

1.

Berat jenis

SNI 06-2441-2011

-

≥ 1,0

1.036

1.039

2.

Penetrasi

SNI 06-2456-1991

(0,1 mm)

Min 50-70

58.33

52

3.

Daktilitas

SNI 06-2432-1991

Cm

≥ 50

133.67

132

4.

Titik lembek

SNI 06-2434-1991

°C

≥ 54

56

57

04 – HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN MARSHALL PENENTUAN (KAO) Karakteristik Campuran

Kadar Aspal (%)

Spesifikasi BM (2014)

4,5

5,0

5,5

6,0

6,5

Density (g/cm3)

2.46

2,43

2,45

2,47

2,46

-

VIM (%)

5,89

6,28

4,80

3,14

2,97

Min. 3 - 5

VMA (%)

16,76

18,21

18,02

17,70

18,65

Min 15

VFA (%)

64,86

65,54

73,40

82,29

84,13

Min. 65

Stabilitas

1731.44

1869.80

1604.65

1269.26

Flow (mm)

3,37

3,50

3,40

3,30

2,90

Min 2-4

MQ (kg/mm)

518,69

571,26

494,38

400,97

368.77

Min. 250

1068.93 Min. 800

04 – HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL KADAR ASPAL OPTIMUM DENGAN METODE ANALITIS

04 – HASIL DAN PEMBAHASAN

2150.00

60.00 55.00 50.00

Stabilitas

63.22 69.06 74.62

65.00

70.73 76.88 83.53

70.00

6.35

1750.00 1550.00 1350.00 1150.00 950.00

5.38

4

5.87

3.5

6.35

2.5 2

750.00 Kadar Aspal

Kadar Aspal

19.85

19.77

19.70 18.15

18.14

18.01

18.35

Gondorukem 4% Gondorukem 8% Kadar Aspal

4.5

3

18.22

17.94

VMA

7.27 5.87 5.05

5.87

1950.00

6.35

75.00

72.25 77.79 83.66

VFA

80.00

5.38

KAO

Kadar Aspal

650 600 550 500 450 400 350 300 250 200

5.38 5.87 6.35

439.65 519.85 614.97

5.87

Gondorukem Gondorukem 4% 8% Kadar Aspal

414.12 486.36 559.52

85.00

6.35

388.39 456.23 507.09

2350.00

5.87

MQ

5.38

5.38

4.18 3.57 3.14

90.00

20 19.5 19 18.5 18 17.5 17 16.5

3.51 3.48 3.00

KAO

Gondorukem Gondorukem 4% 8% Kadar Aspal

3.03 3.32 3.46

KAO

FLOW

2.36

1836.33 1853.99 1929.10

2.38

6.35

5.27 4.20 2.99

2.40

5.87

1443.63 1690.97 1707.51

2.42

5.38

5.00 4.08 3.00

6.35

8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00

1133.92 1443.86 1658.73

2.44

2.40 2.41 2.42

5.87

2.45 2.46 2.47

2.46

2.45 2.46 2.46

5.38

Density

2.48

VIM

HASIL REKAPITULASI PENGUJIAN MARSHALL TANPA DAN DENGAN SUBTITUSI GONDORUKEM

Kadar Aspal

04 – HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL REKAPITULASI PENGUJIAN MARSHALL SUBTITUSI GONDORUKEM 4% DAN FILLER

4%

2.22

50% 75% 100% Kadar Aspal

4.88 4.20

4%

50%

5.87

1880.06 1786.5 1863.38

FLOW

1690.97

1400 900 400 4%

50% 75% Kadar Aspal

75% 100%

100%

4 3.8 3.6 3.4 3.2 3 2.8 2.6 2.4 2.2 2

5.87

18.14 18.22

18.71

76.88

75

69.47

70

64.11

65 60 55

50%

5.87

3.00

2.96 2.51

50% 75% Kadar Aspal

5.87

73.23

75% 100%

4%

Kadar Aspal

3.48

4%

80

19.63

4%

Kadar Aspal

2400 1900

5.75

85

VFA

2.29

5.87

21.00 20.50 20.00 19.50 19.00 18.50 18.00 17.50 17.00 16.50

100%

1000 950 900 850 800 750 700 650 600 550 500 450 400

50%

75% 100%

Kadar Aspal

5.87

754.03

Marshall

2.35

7.05

VMA

2.46

7.80 7.20 6.60 6.00 5.40 4.80 4.20 3.60 3.00

VIM

5.87

STABILITAS

Density

2.8 2.7 2.6 2.5 2.4 2.3 2.2 2.1 2

617.34 630.25 486.36

4%

50%

75%

Kadar Aspal

100%

04 – HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL REKAPITULASI PENGUJIAN MARSHALL SUBTITUSI GONDORUKEM 8% DAN FILLER

50% 75% 100% Kadar Aspal

2300 2100 1900 1700 1500 1300 1100 900 700 500

5.05

5.56

8%

50%

6.11

75% 100%

2114.17 3.20

3.02

3.00

19.85 19.93 19.95

71.14 69.40

8%

50% 75% 100% Kadar Aspal

900.00

845.76

6.35 800.00

2.50

2.40

673.12

700.00

614.97

640.65

600.00

2.20 2.00

8%

50% 75% 100% Kadar Aspal

8%

50% 75% Kadar Aspal

6…

59.17

60

50% 75% 100% Kadar Aspal

2.80

6.35

74.62

40

2.97

2.60

80

50

6.35

3.14

22.29

70

8%

Kadar Aspal

1929.1 1931.71 1965.07

90 6…

VFA

2.16

6…

VMA

2.27

24.00 23.50 23.00 22.50 22.00 21.50 21.00 20.50 20.00 19.50 19.00 18.50 18.00

Marshall

8%

2.32

9.10

FLow

2.42

10.00 9.20 8.40 7.60 6.80 6.00 5.20 4.40 3.60

VIM

6.…

STABILITAS

Density

2.9 2.7 2.5 2.3 2.1 1.9 1.7 1.5

100%

500.00

8%

50% 75% Kadar Aspal

100%

04 – HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL REKAPITULASI PENGUJIAN MARSHALL SUBTITUSI GONDORUKEM 4% DAN FILLER DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS SABANG

2.35

6

2.31

2.22

2.25

4

73.23 73.07

1800

AHS 50%

6.00

1786.5

5.87 1619.23 1613.87

Stabilitas

1232.81

60.00

4% + AAT AHS 50% AHS 75% AHS100% 50% Kadar Aspal

5.50700

5.87

3.99

4.30

3.00

500 400

2.00

300

800

1.00

200

600

0.00

100

1000

400

617.34

5.87

600

3.00

1200

65.00

AHS100%

5.00 4.00

1400

64.81

AHS 75%

Kadar Aspal

1600

69.93

18.27

18.00

Marshall

5.87

18.22

18.50

17.00 4% + AAT 50%

FLOW

2000

80.00

18.76

19.00

17.50

0 4% + AAT AHS 50% AHS 75% AHS100% 50% Kadar Aspal

VFA

4.93

19.46

5.87

19.50

2

2.15

70.00

4.88

5.65 VMA

2.35

20.00

6.86

5.87

VIM

Density

2.35

75.00

8

5.87

2.45

413.03

379.46 224.72

0 4% + AAT AHS 50% AHS 75% AHS100% 50%

Kadar Aspal

Kadar Aspal

Kadar Aspal

Kadar Aspal

04 – HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL REKAPITULASI PENGUJIAN MARSHALL SUBTITUSI GONDORUKEM 8% DAN FILLER DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS SABANG

2.27

2.25

2.16

2.15 2.05 AHS 50%

AHS 75%

79.00 74.00

6.35

72.02 71.45

69.00

VFA

66.21

64.00

60.88

59.00 54.00 8% + AHS AAT 50% 50%

AHS 100%

AHS AHS 75% 100%

Kadar Aspal

2500 2300 2100 1900 1700 1500 1300 1100 900 700 500

7.07 5.56

5.68

21.50 20.50

19.75

19.86

18.50 8% + AAT AHS 50% AHS 75% AHS 100% 50% Kadar Aspal

1709.61

5.00 1567.74

4.00

5.83 700

6.35

6.00

6.35 1809.71

20.91

19.50

7.00 1931.71

21.83

6.35

8% + AAT AHS 50% AHS 75% AHS 100% 50% Kadar Aspal

Kadar Aspal

Stabilitas

8% + AAT 50%

22.50

4.33 4.36

500

3.02

3.00

400

2.00

300

1.00

Kadar Aspal

6.35

435.61

396.87 291.14

200

0.00 8% + AHS 50% AHS 75% AHS AAT 50% 100%

640.65

600

Marsall Quotient

2.32

8.57

6.35

V M A

2.32

10 9 8 7 6 5 4 3

FLOW

2.35

6.35

VIM

DENSITY

2.45

8% + AAT 50%

AHS 50%

AHS 75%

Kadar Aspal

AHS 100 100%

8% + AAT AHS 50% AHS 75% AHS 100% 50% Kadar Aspal

04 – HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN DURABILITAS No

Variasi % Gondorukem Efektif

a

b Benda Uji dengan Kadar Aspal Optimum (5.87%) Benda Uji dengan Kadar Aspal Optimum (6.35%) Benda Uji Subtitusi Gondorukem 4% Dengan KAO (5.87%) Benda Uji Subtitusi Gondorukem 8% Dengan KAO (6.35%) Benda Uji dengan Subtitusi Gondorukem 4% serta filler abu ampas tebu dan semen

1 2 3 4 5

Rendaman 30 Menit c

Rendaman 24 Jam d

e=d/c

1527,37

1443,96

94,53%

1178,30

1132,83

96,14%

1579.34

1423.79

90.15%.

1834.22

1668.63

90.97%

1702.43

1561.50

91.72%

Hasil

6

Benda Uji dengan Subtitusi Gondorukem 8% serta filler abu ampas tebu dan semen

1991.77

1829.44

91.85%

7

Benda Uji dengan Subtitusi Gondorukem 4% dengan filler serta Variasi Agregat Halus Sabang

1625.62

1448.35

89.10%

8

Benda Uji dengan Subtitusi Gondorukem 8% dengan filler serta Variasi Agregat Halus Sabang

2046,89

1837.12

89.75%

04 – HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI ONE WAY ANOVA Kadar Aspal 5.87% dengan variasi agregat halus Karakteristik Campuran

Nilai Fhitung dan Sig.

Nilai Ftabel dan α

df1 df2

Uji Anova

Asrukem 4%+AAT 50% Kesimpulan 2.36

Fhitung = 46.000 Ftabel = 4.066 Sig. = 0,00 α = 0,05

df1 = 3 df2 = 8

Ho ditolak Ha diterima

Ada pengaruh

Fhitung = 6.286 Sig. = 0,01

Ftabel = 4.066 α = 0,05

df1 = 2 df2 = 6

Ho ditolak Ha diterima

Ada pengaruh

VMA

Fhitung = 4.229 Sig. = 0,04

Ftabel = 4.066 α = 0,05

df1 = 3 df2 = 8

Ho ditolak Ha diterima

Ada pengaruh

VFA

Fhitung = 7.558 Sig. = 0,01

Ftabel = 4.066 α = 0,05

df1 = 3 df2 = 8

Ho ditolak Ha diterima

Ada pengaruh

Stabilitas

Fhitung = 17.030 Sig. = 0,00

Ftabel = 4.066 α = 0,05

df1 = 3 df2 = 8

Ho ditolak Ha diterima

Ada Pengaruh

Flow

Fhitung = 10.298 Sig. = 0,00

Ftabel = 4.066 α = 0,05

df1 = 3 df2 = 8

Ho ditolak Ha diterima

Ada pengaruh

Fhitung = 9.444 Sig. = 0,03

Ftabel = 4.066 α = 0,05

df1 = 3 df2 = 8

Ho ditolak Ha diterima

Ada pengaruh

Density

VIM

MQ

AHS 50%

AHS 75%

AHS 100%

2.37

2.29

2.23

2.36

2.36

2.32

2.23

2.35

2.33

2.33

2.21

Anova: Single Factor (DENSITY

SUMMARY Groups Asrukem 4%+AAT 50% AHS 50% AHS 75% AHS 100%

Count 3 3 3 3

Sum 7.063448 7.059443 6.939003 6.673814

Average 2.354483 2.353148 2.313001 2.224605

Variance 3.2E-05 0.000327 0.000376 0.000233

ANOVA Source of Variation Between Groups Within Groups

SS df 0.033405 3 0.001936 8

Total

0.035341

11

PMS F value F crit 0.011135 46.000 0.00 4.066 0.000242

05 – KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. 2. 3.

4.

5.

berdasarkan evaluasi parameter Marshall dengan range nilai KAO diperoleh lebih kecil dari 1% maka campuran akan diuji pada batas range bawah, tengah dan batas atas diperoleh 5.38%; 5.87% dan 6.35%. Semakin besar persentase subtitusi gondorukem kedalam campuran aspal nilai stabilitas campuran semakin meningkat, dengan nilai stabilitas tertinggi diperoleh. berdasarkan pengujian stabilitas terhadap penambahan persentase abu ampas tebu memiliki peningkatan disebabkan oleh pengaruh dari abu ampas tebu yang mempunyai kemampuan untuk mengambil air yang ada pada agregat sehingga akan meningkatkan adesi antara agregat dan aspal, dan mengakibatkan ikatan antara agregat lebih kuat yang pada akhirnya akan meningkatkan kerapatan campuran dan meningkatkan bidang kontak antar agregat Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai porositas agregat maka berat jenis dari agregat itu semakin kecil sehingga berat jenis maksimum campuran menjadi semakin kecil sedangkan semakin kecil nilai porositas agregat maka berat jenis dari agregat itu semakin besar sehingga berat jenis maksimum campuran menjadi semakin besar. Penggunaan kadar agregat halus sabang yang berlebihan tidak baik, karena daya ikat dari lapisan aspal sudah tidak efektif untuk penguncian antar partikel, sehingga terjadi gesekan antar butir. Durabilitas campuran aspal beton yang dihasilkan masih memenuhi standar memenuhi persyaratan Direktorat Jenderal Bina Marga 2010 Revisi 3 (2014) campuran beraspal dikatagorikan awet (durable), apabila nilai stabilitas sisa ≥ 90%. Namun pada subtitusi gondorukem memenuhi standar yang diisyaratkan oleh AASHTO 1993 yaitu ≥ 75%

05 – KESIMPULAN DAN SARAN SARAN 1. Di masa yang akan datang penelitian dapat dilanjutan dengan subjek yang sama dengan diterapkan beberapa variasi yang berbeda dari penelitian ini, antara lain berupa variasi persentase agregat, variasi bahan tambah, dan memanfaatkan abu ampas tebu sebagai pengganti atau substitusi variasi persen filler 2. Pengujian anova pada penelitian ini hanya dilakukan pada satu arah, disarankan untuk pegujian berikutnya dengan menggunakan anova dua arah. 3. Pada Penelitian ini, reaksi kimia dan struktur kimia aspal, agregat, filler serta bahan tambah berupa gondorukem tidak ditinjau lebih lanjut. Perlu dilakukan pengujian lebih mendetail terhadap unsur kimia dan persentase zat aditif yang ditambahkan pada aspal konvensional sehingga dapat mengetahui pengaruh zat tersebut terhadap karakteristik aspal. 4. Dilakukannya pengujian lain pada penelitian selanjutnya selain pengujian Marshall dan durabilitas, seperti uji permeabilitas, skid resistance atau wheel tracking machine (WTM). 5. Campuran yang dilakukan pada penelitian ini adalah Asphalt Course –Wearing Course sehingga dapat dilakukannya pengembangan penelitian pada campuran lapis perkerasan yang lain seperti AC-BC, AC-Base, HRS-WC, HRS-Base,dan SMA.

Related Documents


More Documents from "Phantom of Venice"