BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Kegiatan Pendahuluan Sebelum kegiatan penelitian dilakukan, peneliti melakukan pertemuan awal dengan kepala sekolah SDN 005 Tarakan yaitu pada tanggal 20 Agustus 2018, pertemuan ini bermaksud untuk menyampaikan tujuan dari peneliti yaitu mengadakan penelitian di SDN 005 Tarakan selanjutnya kepala sekolah mengarahkan peneliti berdiskusi langsung dengan guru kelas IV A, tujuannya adalah untuk melakukan observasi awal terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru PKn dalam pembelajaran di kelas, yang diamati oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui kendala-kendala dalam kegiatan proses belajar mengajar yang mengakibatkan nilai siswa rendah yang terjadi dalam pembelajaran. Dari data hasil observasi awal tersebut terungkap bahwa pembelajaran PKn di kelas pada dasarnya belum melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar, sehingga mengakibatkan siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru. Selain itu proses pembelajaran masih berpusat pada guru dan monoton siswa hanya difokuskan untuk mendengarkan penjelasan guru dan menjawab pertanyaan yang ada dalam buku paket. Hal ini mengakibatkan siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan, keberanian siswa dalam berbicara dan pemahaman mereka terhadap
materi yang diajarkan, sebagaimana terlihat dalam hasil ulangan harian siswa semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 sebesar 38, 09% dari 28 jumlah siswa belum mencapai ketuntansan atau dengan kata lain hanya 61,91% siswa yang telah memenuhi standar ketuntasan minimal yang telah di tetapkasn sekolah ≤ 70. 43 Dari hasil observasi, peneliti menganggap perlu melakukan tindakan alternatif untuk mengatasi permaslahan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Times Games Tournament (TGT) yang lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Langkah selanjutnya peneliti dan guru kelas IV A sebagai observer mendiskusikan jadwal pelaksanaan tindakan. Peneliti memberikan rencana perbaikan pembelajaran (RPP) dan lembar observasi yang telah disusun kepada guru PKn di kelas IV A untuk melakukan pengamatan selama penelitian berlangsung. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada guru mendiskusikan hal-hal yang kurang jelas yang ada pada rencana perbaikan pembelajaran (RPP) dan lembar observasi sebelum tindakan diberikan. 2. Siklus I a. Perencanaan Tahap ini peneliti yang bertindak sebagai guru bersama observer mengawali dengan menyiapkan segala perangkat yang dibutuhkan dalam perencanaan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi
pemerintahan desa, kelurahan dan kecamatan berupa: 1) Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran (RPP) untuk pelaksanaan tindakan pada siklus I 2) Menyiapkan lembar obsrvasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dalam kondisi pembelajaran itu sendiri 3) Menyiapkan LKS 4) Membuat soal permainan sesuai pembelajaran kooperatif tipe TGT 5) Merancang alat evaluasi untuk tes tindakan pada siklus I b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti sedangkan guru kelas bertindak sebagai observer. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, dimana proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan rencana pembelajaran yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
1) Pertemuan I Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu, 22 Agustus 2018 dengan materi sistem pemerintahan desa, Kelurahan dan kecamatan, dimana jumlah siswa yang hadir sebanyak 28 orang. Pada kegiatan awal, guru memulai pembelajaran dengan berdoa terlebih dahulu lalu mengabsen siswa, dan mempersiapkan materi ajar
kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa memiliki gambaran yang jelas tentang pengetahuan dan pengalaman belajar yang akan diperoleh setelah proses pembelajaran, guru juga memberikan motivasi terhadap siswa agar lebih bersemangat untuk belajar. Langkah berikutnya, guru memberikan perlakuan pembelajaran dengan memberitahukan bahwa kegiatan pembelajaran hari ini agak berbeda, yakni akan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Pada kegiatan inti peneliti membagi siswa dalam kelompok belajar sebanyak 6 kelompok secara langsung dengan melihat deretan tempat duduk siswa dan menyuruh siswa membalik tempat duduknya membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang, selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa berupa LKS untuk dikerjakan dan didiskusikan dalam kelompok belajaranya. Guru terus memantau dan memberikan bimbingan pada kegiatan diskusi terutama pada siswa yang mengalami kesulitan. Dalam menyelesaikan tugas LKS anggota kelompok diharapkan saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab. Setelah siswa menyelesaikan tugas LKS yang diberikan, peneliti memanggil wakil dan tiap-tiap kelompok menuju ke meja turnamen dan menentukan dulu pembaca soal dan permainan pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang mendapatkan nomor yang paling tinggi mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dibacakan oleh pembaca, setelah itu penantang pertama diberikan kesempatan untuk menjawab pertannyaan yang sudah dibacakan, apabila penantang
satu tidak bisa menjawab maka penantang kedua diberi kesempatan untuk menjawabnya, apabila tidak ada yang bisa menjawab soal maka kartu soal dikembalikan kedalam kotak kartu. Untuk melanjutkan Tournament, siswa bertukar tempat dari kanan ke kiri sehingga secara otomatis peran.masing-masing siswa berubah. Tournament pun dilanjutkan, dimana pembaca mengambil 1 kartu dari kotak kemudian membacakan pertanyaan, setelah membacakan pertannyaan, peneliti memberi kesempatan kepada penantang atau terlebih dahulu untuk menjawabnya akan tetapi apabila penantang dua memiliki jawaban berbeda, penantang dua memiliki hak untuk menjawab. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan membacakan jawaban yang ada didalam kunci jawaban. Skor hanya diberikan kepada penantang yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar. Penantang yang berhasil menjawab benar menyimpan kartu nomor yang telah dimenangkannya untuk disimpan sebagai bukti sebagai total poin yang telah diperoleh. Tournament akan berakhir jika kartu bernomor telah habis dari kotak kartu. Sebelum memberikan penghargaan kelompok peneliti menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing-masing anggota kelompok dibagi dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata-rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut. Dimana penentuan poin yang diperoleh masingmasing anggota kelompok didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh seperti ditunjukan pada tabel berikut.