Fia_ppt Semprop.pptx

  • Uploaded by: Aya Shofia
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fia_ppt Semprop.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,403
  • Pages: 29
SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN

OPTIMASI FORMULA TABLET GASTRORETENTIF MUKOADHESIF LEVOFLOKSASIN MENGGUNAKAN KOMBINASI MATRIKS HPMC K100M DAN XANTHAN GUM Aya Shofia 15/377403/FA/10371

Latar Belakang Tablet konvensional LEVOFLOKSASIN

Memiliki aktivitas melawan Helicobacter pylori.

(Antos dkk., 2006; Ansel, 2011; Swarbrick, 2007)



• •

Waktu kontak dengan mukosa lambung relatif singkat Frekuensi penggunaan lebih sering Efek sistemik

Gastroretentif mukoadhesif •

• •

Waktu kontak dengan lapisan lambung relatif lebih lama Frekuensi penggunaan lebih sedikit Efek lokal

2

Rumusan Masalah

1 2

Berapakah konsentrasi optimum komposisi bahan matriks HPMC K100M dan xanthan gum yang dibutuhkan untuk membuat tablet gastroretentif mukoadhesif levofloksasin?

Bagaimana pengaruh kombinasi HPMC K100M dan xanthan gum sebagai matriks tablet gastroretentif mukoadhesif levofloksasin terhadap sifat fisik dan pelepasan obatnya?

3

Tinjauan Pustaka Tidak toksik

1

Memiliki bobot molekul yang tinggi

KARAKTER POLIMER GASTRORETENTIF MUKOADHESIF

5

4

2

Membentuk ikatan hidrogen yang kuat.

3

Mampu terhidrasi dengan baik

Memiliki muatan anionik (Kavitha dkk., 2011)

4

Xanthan gum • Polisakarida hidrofilik anionik • Stabil pada pH asam hingga basa • Mengontrol initial burst release • Membentuk gel yang lemah • Tidak mampu mempertahankan integritas matriks • Penggunaannya sebagai matriks pelepasan obat diperlambat pada rentang 20% – 60% b/b

Struktur molekul xanthan gum (Bhardwaj, 2000; Gohel dkk., 2009; Mughal, 2011 )

5

HPMC K100M

Struktur molekul HPMC

• Hidrofilik

• Pembentuk gel yang kuat. • Mampu mempertahankan integritas matriks. • Tidak mengontrol initial burst release.

• Non ionik

• Dalam kombinasinya dengan xanthan gum akan meningkatkatkan kemampuan mukoadhesi dan mengontrol pelepasan obat.

• Pada konsentrasi 10-80 % b/b digunakan sebagai matriks pelepasan obat diperlambat. • Dalam kombinasi dengan xanthan gum, rentang konsentrasi 10 – 30% b/b digunakan sebagai matriks pelepasan obat diperlambat.

(Gohel dkk., 2009; Rowe, 2009; Palla-papavlu dkk., 2014)

6

Hipotesis 1

Komposisi matriks dengan konsentrasi HPMC K100M 10 – 30 % b/b dan xanthan gum dengan konsentrasi 20 – 40 % b/b dari total bobot tablet dapat menghasilkan formula optimum tablet gastroretentif mukoadhesif levofloksasin.

2

HPMC K100M akan meningkatkan kerapuhan tablet dan menurunkan kekerasan tablet. Sedangkan xanthan gum

akan meningkatkan swelling index dan kekerasan tablet. Kombinasi

keduanya

akan

meningkatkan

daya

mukoadhesif dan mengontrol pelepasan obatnya. 7

Variabel penelitian VARIABEL BEBAS

• Konsentrasi HPMC K100M • Konsentrasi xanthan gum

VARIABEL TERKENDALI • Kecepatan dan lama pencampuran • Jumlah pengikat granul • Suhu dan waktu pengeringan granul • Ukuran ayakan • Skala punch • Volume cairan medium disolusi.

VARIABEL TERGANTUNG • Sifat Fisik Tablet: 1. Keragaman bobot 2. Kekerasan Tablet 3. Kerapuhan Tablet

4. Swelling Index 5. Daya Mukoadhesif • Disolusi 8

Rancangan Penelitian Pembuatan tablet formula optimum

Kontrol kualitas

Studi literatur

Formulasi dan pembuatan tablet

Penentuan formula optimum

Analisis data dan kesimpulan 9

Konversi Dosis Dosis konversi pada kelinci: 24 mg

Dosis dasar pada manusia 250 mg levofloksasin = 256 mg levofloksasin hemihidrat

Dosis gastroretentif mukoadhesif: 48 mg

10

Rancangan Optimasi Formula

Menggunakan metode Simplex Lattice Design

Item

Nama Bahan

Kuantitas (mg/tablet) R1

R2

R3

R4

R5

R6

R7

R8

48

48

48

48

48

48

48

37,5

52,5

45

30

60

45

60

2

Levofloksasin 48 hemihidrat Xanthan gum 30

3

HPMC K100M 45

37,5

22,5

30

45

15

30

15

4

Avicel PH 101 25,5

25,5

25,5

25,5

25,5

25,5

25,5

25,5

5

Talk

1,35

1,35

1,35

1,35

1,35

1,35

1,35

1,35

6

Mg stearat

0,15

0,15

0,15

0,15

0,15

0,15

0,15

0,15

7

Etanol 70%

q.s.

q.s.

q.s.

q.s.

q.s.

q.s.

q.s.

q.s.

Total

150

150

150

150

150

150

150

150

1

11

Cara Kerja Pencampuran fase internal

Penimbangan bahan

Pengayakan granul basah

Penambahan etanol 70%

Pengayakan granul kering dan penambahan fase eksternal

Pengeringan granul basah

Pengempaan tablet

Pengujian sifat fisik granul

Kontrol kualitas 12

Kontrol Kualitas dan Analisis Data Keragaman bobot

Kekerasan

Disolusi

Kerapuhan

Penetapan kadar

Swelling index

Verifikasi metode analisis

Daya mukoadhesif

Optimasi formula

13

TERIMA KASIH

14

Daftar pustaka • Alexandra, Claire, Zhen Chew, Tong Fong Lye, Daphne Ang, & Tiing Leong Ang, 2017, The diagnosis and management of H. pylori infection in Singapore, Singapore Med Journal, 58(5): 234-240 • Ansel, H.C., Allen L.V., & Popovich N.G., 2011, Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems, 9th Ed., Lippincott Williams & Wilkins, Baltimore. • Antos, D., Schneider-Brachert, W., Bästlein, E., Hänel, C., Haferland, C., Buchner, M., Meier, E., Trump, F., Stolte, M., & Lehn, N., 2006, 7-Day Triple Therapy of Helicobacter pylori Infection with Levofloxacin, Amoxicillin, and High-dose Esomeprazole in Patients with Known Antimicrobial Sensitivity, Journal of Controlled Release, 11, 39–45 • Bhardwaj, T.R., Kanwar, M., Lal, R., Gupta, A., 2000, Natural Gums and Modified Gums as SustainedRelease Carriers, Drug Development and Industrial Pharmacy, 26(10), 1025 – 1038. • Departemen Kesehatan, 2014, Farmakope Indonesia, Edisi V, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta • Gohel, M.C., Parikh, R.K., Nagori, S.A., dan Jena, D.G., 2009, Fabrication of Modified Release Tablet Formulation of Metoprolol Succinate using Hydroxypropyl Methylcellulose and Xanthan Gum, AAPS PharmSciTech, 10(1). 15

Daftar Pustaka • Kavitha, M.G.K., Kumar, M.R., & Singh, S.J., 2011, Novel Mucoadhesive Polymers – A Review, Journal of Applied Pharmaceutical Science, 1(08). • Mughal, M.A., Iqbal, Z., Neau, S.H., 2011, Guar gum, Xanthan Gum, and HPMC Can Define Release Mechanisms and Sustain Release of Propanolol Hydrochloride, AAPS PharmSciTech, 12(1). • Palla-Papavlu, A., Rusen, L., Dinca, V., Filipescu, M., Lippert, T., & Dinescu, M., 2014, Characterization of Ethylcellulose and Hydroxypropyl Methylcellulose Thin Films Deposited by Matrix-Assisted Pulsed Laser Evaporation, Applied Surface Science, 302, 87–91. • Rowe R. C., Sheskey, P. J., Allen, L. V., Queen, M. E., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, London: Pharmaceutical Press and American Pharmacists Assosiation, 697-699.

16

Konversi dosis 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑚𝑔

• 𝐴𝐸𝐷 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎

𝑘𝑔

𝑥 𝐾𝑚

• Keterangan: • AED

= Animal Equivalent Dose

• Dosis manusia

= 256 mg

• Bobot rata-rata manusia

= 60 kg

• Km = faktor korelasi dosis manusia ke kelinci = 3,1 • Sehingga 𝐴𝐸𝐷 =

256 (𝑚𝑔) 60 (𝑘𝑔)

𝑥 3,1 = 13,24 𝑚𝑔/𝑘𝑔

• Bobot rata – rata kelinci

= 1,8 kg

• Dosis dasar kelinci

= 13,24 𝑥 1,8 = 23,83 𝑚𝑔

• Dosis sustained release kelinci

= 2 𝑥 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 = 2 𝑥 23,83𝑚𝑔 = 47,66 mg ~ 48 mg 17

Levofloksasin

Struktur molekul levofloksasin

• Antibiotik golongan fluorokuinolon. • Tidak higroskopis. • pKa 5,5 • Larut pada pH asam. • Titik leleh 225 – 227 oC • Dosis lazim 250 mg, 500 mg, 750 mg. (Koeppe dkk., 2011)

18

19

20

Kriteria penentuan Respon

Satuan

Goals

Importance

Keragaman bobot

%

minimize

++

Kekerasan

kg/cm2

maximize

++

Kerapuhan

%

minimize

++

Swelling index

%

maximize

+++

Daya mukoadhesif

mN/m

maximize

+++++

Disolusi

%

target

+++++ 21

Kecepatan alir • Granul ditimbang sebanyak 100 gram kemudian dimasukkan pada alat uji kecepatan alir berupa corong yang diberi penutup di bawahnya. • Dibawah corong tersebut terdapat bidang datar untuk menampung granul. • Ditekan tombol start pada alat sehingga penutup akan terbuka dan granul akan turun ke bidang datar dikarenakan gaya gravitasi. • Waktu yang dibutuhkan granul untuk keluar dari corong akan dihitung oleh alat • Uji sifat alir yg baik adalah > 10 gram/detik. 22

Pengetapan • Didapatkan indeks pengetapan dengan rumus

• 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎𝑝𝑎𝑛 % =

𝑉𝑜−𝑉𝑡 𝑥 𝑉𝑜

100%

23

Uji Daya Serap • Alat uji daya serap dihubungkan dengan neraca yang diatasnya terdapat ampul berisi HCl 0,1 N. • Posisi ampul bersentuhan dengan kapiler yang disambung ke tempat granul. • Granul diletakkan sebanyak 100 mg diatas permukaan tabung alat uji. • Berkurangnya HCl 0,1 N pada vial menunjukkan jumlah medium yg diserap oleh granul. Pengamatan dilakukan hingga menit ke-15. • Daya serap granul = mg/ml. 24

Keragaman Bobot • Ditimbang seksama 10 tablet satu per satu, lalu dihitung jumlah zat aktif dalam tiap tablet, dinyatakan dalam persen jumlah yang tertera pada etiket, lalu dihitung nilai penerimaan • NP = |M− X̅| + ks

25

Kekerasan Tablet • Uji kekerasan dilakukan dengan mengambil 10 tablet dari masing masing formula. Alat yang digunakan adalah hardness tester. • Skala pada alat menunjukkan kekerasan tablet yang dinyatakan dalam satuan kg.

26

Uji Swelling Index • Dilakukan dengan mengambil 3 tablet, diukur bobotnya. • kemudian diletakkan masingmasing tablet pada cawan petri yang telah diisi medium HCl 0,1 N. • diukur bobot tablet yang tela menyerap medium selama interval waktu tertentu 5, 10, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 270, 300, 360.

27

Uji Daya Lekat Mukoadhesif

Daya Adhesi (N) =

kekuatan 𝑚𝑢𝑐𝑜𝑎𝑑ℎ𝑒𝑠𝑖𝑣𝑒 (𝑔) 1000

𝑥 9,81 (m/s2)

daya adhesi (N)

Kekuatan ikatan (N) = luas permukaan tablet (cm2)

28

Disolusi

29

More Documents from "Aya Shofia"

Fia_ppt Semprop.pptx
December 2019 11
Superieur 1.pdf
August 2019 20
Daftar Pustaka.docx
October 2019 18
Les Articulateurs.pdf
August 2019 17
Grafik 1.docx
May 2020 11