Fgd Anak Kelompok Angk. 2017-2.docx

  • Uploaded by: anditenri ulandaricitra
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fgd Anak Kelompok Angk. 2017-2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,965
  • Pages: 10
FGD Sistem Kardiovaskular pada anak

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS

KASUS : Urip, anak laki-laki berusia 18 bulan, berat badan 7400 gram, panjang badan 69 cm, dibawa oleh ayah dan ibunya ke RSUP A sebagai rujukan dari RSUP B. Saat datang ke RS anak tampak kurang aktif, bibir dan sekitar mulut sianosis. Berdasarkan penuturan dari ibu, Urip sebenarnya juga megalami kesulitan minum, tetapi berkurang setelah dirawat di rumah sakit sebelum dirujuk. Tetapi, dua hari belakangan menjadi agak kebiruan terutama di bibir dan sekitar mulut. Riwayat lahir normal ditolong petugas kesehatan di Puskesmas terdekat. Menurut keterangan ayahnya, sejak usia sekitar 2 bulan, Urip mengalami kesulitan saat minum, kelelahan, berkeringat. Urip juga sering mengalami batuk pilek yang disertai demam. Urip ini berbeda dengan kakaknya yang pada usia kurang dari 1 tahun sudah bisa berjalan, sedangkan anak ini baru bisa duduk dan itupun tidak bisa lama. Pada usia 10 bulan, Urip sempat dirawat dan dari catatan medik, didapatkan takikardi dan takipnea. Murmur sistolik pada tepi atas sternum kiri dan mid-diastolik daerah apeks. Orang tua Urip mengatakan hanya mengetahui bahwa selama ini Urip mengalami kebocoran jantung tanpa tahu apa sebenarnya nama penyakitnya. Orang tua Urip bekerja sehari-hari sebagai pedagang di pasar. Dokter sudah pernah menyarankan agar Urip segera dioperasi, namun keluarga terkendala biaya. Pada pemeriksaan fisik, saat ini tampak bentuk dada kiri nampak menonjol. BJ I normal terdengar keras, BJ II terdengar keras dengan split yang tidak begitu jelas. HR 124x/menit, RR 32x/menit, terdengar murmur sistolik pada tepi kiri sternum atas dan tampak clubbing of finger. Dari pemeriksaan lebih lanjut didapatkan bahwa anak mengalami hambatan penutupan ductus arteriosus dengan pirau yang cukup besar dan sudah menimbulkan sindroma Eisenmenger.

Learning Objektive : 1. Jelaskan komplikasi PDA : Sindroma Eissenmeinger yang terjadi pada pasien anak tersebut

2. Identifikasi tanda dan gejala yang ditimbulkan sebagai akibat kelainan jantung pada anak dengan PDA 3. Jelaskan mekanisme timbulnya tanda dan gejala tersebut (Patofisiologi setiap tanda dan gejala yang muncul sesuai dengan kasus) 4. Pengkajian fokus yang diperlukan untuk melengkapi data yang ada pada klien dengan kelainan jantung congenital 5. Buat analisa data dan data fokus berdasarkan kasus 6. Simpulkan rumusan diagnosa keperawatan yang muncul berdasarkan kasus 7. Pilihan intervensi keperawatan (termasuk terapi medis) yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah klien dan mampu menjelaskan alasan logis pemilihannya (rasional tindakan)

***************************

FGD Sistem Kardiovaskular pada anak

RHEUMATOID HEART DISEASE

KASUS : Salsa, seorang anak perempuan usia 10 tahun merupakan pasien rujukan dari RSUD Bima datang dengan keluhan utama sesak. Keluhan dirasakan sejak kurang lebih 2 minggu yang lalu. Sesak terutama dirasakan saat beraktifitas seperti berjalan atau bermain. Bila sesaknya muncul, biasanya pasien akan beristirahat atau duduk. Sesak juga bertambah jika pasien berbaring. Pasien biasanya menggunakan 2-3 bantal agar sesaknya berkurang. Sesak tidak dipengaruhi oleh cuaca, makanan atau karena alergi tertentu. Sesak juga tidak dipengaruhi oleh posisi (kanan ataupun kiri). Sesak disertai rasa berdebar-debar. Berdebar-debar dirasakan sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu. Keluhan ini semakin memberat bila sedang beraktifitas. Pasien juga sering merasa cepat lelah setelah beraktifitas. Selain sesak, pasien juga mengeluhkan demam yang dirasakan selama kurang lebih 2 minggu. Demam dirasakan naik-turun, dan tidak menentu antara siang maupun malam. Bila demamnya dirasakan naik, akan muncul keluhan nyeri pada sendi. Nyeri sendi dirasakan di siku, pergelangan tangan, jari jemari, paha dan lutut. Nyeri dirasakan berpindah-pindah sejak 1 bulan yang lalu. Sendi kadang tampak membengkak dan merah, hingga sulit digerakan. Selain itu, pasien juga mengeluhkan mual, dan muntah yang dialami terutama saat pasien hendak makan. BAK, frekuensi

3-4x/hari, kuning jernih, dan BAB 1x/hari, diare (-) muncul merah-

merah berbentuk bulat pada kulit yang tidak gatal (-), muncul benjolan kulit yang tidak nyeri (). Menurut keterangan ibu, Salsa lahir di Puskesmas, dibantu oleh bidan. Pasien lahir pada usia kehamilan cukup bulan dengan berat badan lahir 3000 gram dan bayi langsung menangis. Riwayat biru atau kuning setelah lahir disangkal ibu. Tanda Vital : Tekanan Darah 110/50 mmhg, Frekuensi nadi: 140 x/menit, Frekuensi napas: 32 x/menit, Suhu : 36,7oC, CRT < 2 detik. Status Gizi : BB saat ini 25 Kg, TB : 130 cm. Auskultasi : Cor

→ S1S2 tunggal,

reguler, murmur sistolik (+) grade 4/6 di katup mitral penjalaran ke lateral, gallop (-). Pulmo →

vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-). Hasil pemeriksaan Lab : WBC : 11,36

(10^3/uL). Interpretasi hasil foto thorax : Kardiomegali, Edema pulmo, Efusi pleura dekstra minimal.

Learning Objektive : 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan RHD atau PJR (penyakit jantung rematik) dan etiologinya 2. Identifikasi tanda dan gejala yang ditimbulkan sebagai akibat kelainan jantung pada anak dengan RHD 3. Jelaskan mekanisme timbulnya tanda dan gejala tersebut (Patofisiologi setiap tanda dan gejala yang muncul sesuai dengan kasus) 4. Pengkajian fokus yang diperlukan untuk melengkapi data yang ada pada klien dengan kelainan jantung congenital 5. Buat analisa data dan data fokus berdasarkan kasus 6. Simpulkan rumusan diagnosa keperawatan yang muncul berdasarkan kasus 7. Pilihan intervensi keperawatan (termasuk terapi medis) yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah klien dan mampu menjelaskan alasan logis pemilihannya (rasional tindakan)

****************************

FGD Sistem Kardiovaskular pada anak

VENTRICLE SEPTAL DEFECT

KASUS : Raisa, seorang bayi perempuan berusia 2,5 bulan, BB : 3400 gram dirawat dengan keluhan sesak. Pasien merupakan rujukan dari RSI Aissyiyah, datang dengan keluhan sesak nafas sejak 10 hari SMRS, sesak muncul hilang dan timbul, memburuk saat menangis, tidak membaik dengan perubahan posisi, sesak membuat pasien sering berhenti-henti saat menyusu pada ibunya dan wajah terlihat terengah-engah, tidak ada riwayat kebiruan. Pasien juga mengalami demam sejak 13 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam awalnya sumer-sumer, lalu meningkat, turun dengan pemberian obat penurun panas (paracetamol puyer) tapi kemudian meningkat lagi. Setelah panas pasien mengalami kejang. Pasien mengalami batuk sejak 13 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk terdengar

grok-grok. Dahak sulit dikeluarkan. Frekuensi 2-3 kali tiap kali batuk. Tidak ada periode tarikan nafas panjang setelah batuk. Tidak ada pilek yang menyertai. Pasien mengalami muntah 7 hari sebelum masuk rumah sakit sebanyak 1 kali, berisi lendir berwarna putih susu, volume muntah ± ¼ gelas. Pada pasien ini tidak didapatkan riwayat diare dan biduran. Nafsu minum pasien berkurang 10 hari sebelum masuk rumah sakit. Sejak lahir pasien sudah diberi susu formula Bendera 1 dan ASI. Konsumsi susu mulai berkurang sejak pasien mengalami sesak. Sebelumnya Raisa pernah dirawat di RS BenMari selama 4 hari dan di RSI Aisyiyah selama 7 hari dengan diagnosa kelainan jantung bawaan, gizi kurang, dan bronkopneumonia, dirujuk ke RSSA untuk mendapatkan bantuan ventilator. Tanda Vital : Nadi = 150-160x/menit reguler kuat, Tekanan darah =110/70 mmHg, Suhu = 38,5C, frekuensi napas = 70-80x/menit. Hasil Pemeriksaan Laboratorium : Leukosit : 15.800/µl (N: 3500-10.000) Trombosit : 410.000 /µl (N:150.000-390.000).

Learning Objektive : 1. Jelaskan apa yang menyebabkan pasien pada kasus diatas mengalami kesulitan untuk menyusu

2. Identifikasi tanda dan gejala yang ditimbulkan sebagai akibat kelainan jantung pada anak dengan RHD 3. Jelaskan mekanisme timbulnya tanda dan gejala tersebut (Patofisiologi setiap tanda dan gejala yang muncul sesuai dengan kasus) 4. Pengkajian fokus yang diperlukan untuk melengkapi data yang ada pada klien dengan kelainan jantung congenital 5. Buat analisa data dan data fokus berdasarkan kasus 6. Simpulkan rumusan diagnosa keperawatan yang muncul berdasarkan kasus 7. Pilihan intervensi keperawatan (termasuk terapi medis) yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah klien dan mampu menjelaskan alasan logis pemilihannya (rasional tindakan)

**************************** 6. Gangguan pola nafas kurang efektif Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori penurunan curah jantung b.d malformasi jantung Kerusakan pertukaran gas

No

Diagnosa

Tujuan / Kriteria Hasil

Intervensi

1.

Pola Nafas tidak efektif

NOC :  Respiratory status : Ventilation  Respiratory status : Airway patency  Vital sign Status Kriteria Hasil :  Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)  Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)

NIC : Airway Management 1. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction 2. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan 3. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. 4. Monitor respirasi dan status O2

Definisi : Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat Batasan karakteristik : - Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi - Penurunan pertukaran udara per menit - Menggunakan otot pernafasan tambahan - Nasal flaring - Dyspnea - Orthopnea - Perubahan penyimpangan dada - Nafas pendek - Assumption of 3-point position - Pernafasan pursedlip - Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama - Peningkatan diameter anteriorposterior - Pernafasan ratarata/minimal  Bayi : < 25 atau > 60  Usia 1-4 : < 20 atau > 30  Usia 5-14 : < 14 atau > 25  Usia > 14 : < 11 atau > 24 - Kedalaman pernafasan  Dewasa volume tidalnya 500 ml saat istirahat  Bayi volume tidalnya 6-8 ml/Kg - Timing rasio - Penurunan kapasitas

Vital sign Monitoring 1. Monitor, nadi, suhu, dan RR 2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah 3. Monitor kualitas dari nadi 4. Monitor frekuensi dan irama pernapasan 5. Monitor suara paru 6. Monitor pola pernapasan abnormal 7. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) 8. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

Rasional

vital Faktor yang berhubungan : Hiperventilasi Deformitas tulang Kelainan bentuk dinding dada Penurunan energi/kelelahan Perusakan/pelemah an muskulo-skeletal Obesitas Posisi tubuh Kelelahan otot pernafasan Hipoventilasi sindrom Nyeri Kecemasan Disfungsi Neuromuskuler Kerusakan persepsi/kognitif Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang Imaturitas Neurologis 2.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh. Batasan karakteristik : - Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal - Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) - Membran mukosa

NOC :  Nutritional Status : food and Fluid Intake Kriteria Hasil :  Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan  Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan  Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi  Tidak ada tanda tanda malnutrisi  Tidak terjadi penurunan berat badan

NIC : Nutrition Management  Kaji adanya alergi makanan  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.  Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe  Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C  Berikan substansi

dan konjungtiva pucat - Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah - Luka, inflamasi pada rongga mulut - Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan - Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan - Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa - Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan - Miskonsepsi - Kehilangan BB dengan makanan cukup - Keengganan untuk makan - Kram pada abdomen - Tonus otot jelek - Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi - Kurang berminat terhadap makanan - Pembuluh darah kapiler mulai rapuh - Diare dan atau steatorrhea - Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) - Suara usus hiperaktif - Kurangnya informasi, misinformasi Faktor-faktor yang berhubungan : Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan

yang berarti

gula  Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi  Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)  Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori  Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi  Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Nutrition Monitoring  BB pasien dalam batas normal  Monitor adanya penurunan berat badan  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan  Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan  Monitor lingkungan selama makan  Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan  Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi  Monitor turgor kulit

atau mengabsorpsi zatzat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi

 Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah  Monitor mual dan muntah  Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht  Monitor makanan kesukaan  Monitor pertumbuhan dan perkembangan  Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva  Monitor kalori dan intake nuntrisi  Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.  Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

Related Documents

Fgd
October 2019 24
Fgd Fix.docx
June 2020 8
Fgd Qstnr
November 2019 12

More Documents from ""