PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITIES TERHADAP AUDIT REPORT DELAY
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Febria Prayudha 11140820000008 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018
i
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Febria Prayudha
Nomor Induk Mahasiswa
: 11140820000008
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain 3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa menyebut pemilik karya 4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Bogor, Juli 2018 Yang Menyatakan,
(Febria Prayudha)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI
1.
Nama
: Febria Prayudha
2.
Tempat, Tanggal Lahir
: Bogor, 07 Februari 1996
3.
Alamat
: Kp. Rambutan No. 16 RT04/RW04. Sempur. Bogor Tengah 16129
4.
Telepon
: 085811638402
5.
Email
:
[email protected]
II. LATAR BELAKANG KELUARGA 1.
Ayah
: Tukidi Joyowijono
2.
Ibu
: Yeni Sumiati
3.
Anak ke-
: Tunggal
III. PENDIDIKAN 1.
TK Sempur Kaler
: Tahun 2002-2003
2.
SDN Sempur Kaler
: Tahun 2003-2008
3.
SMP Negeri 5 Bogor
: Tahun 2008-2011
4.
SMA Negeri 2 Bogor
: Tahun 2011-2014
5.
S1 Akuntansi UIN Syarif
: Tahun 2014-2018
Hidayatullah Jakarta
vi
IV. PENGALAMAN ORGANISASI 1.
Anggota Divisi Seni Budaya HMJ Akuntansi Periode 2014-2015
2.
Anggota IMAI Simpul Jakarta Periode 2014-2015
3.
Wakil Ketua HMJ Akuntansi Periode 2015-2016
4.
Kepala Bidang Public Relations IMAI Simpul Jakarta Periode 2015-2016
5.
Wakil Ketua I SEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2016-2017
vii
THE INFLUENCE OF INVESTMENT OPPORTUNITIES TO AUDIT REPORT DELAY
ABSTRACT
This study aims to obtain empirical evidence of the effect of investment opportunities on audit report delay. This research is conducted at trading company, service and investment companies listed in Indonesia Stock Exchange period 20142016. Dependent variable used in this research is audit report delay (ARD), independent variable used in this research is investment opportunity measured with market to book ratio of equity (MTB) and the ratio of gross plant, property and equipment to total assets (PPEGT), control variables used are net loss (LOSS), going-concern audit opinion (GC), auditor's reputation (BIG), auditor turnover (SWITCH), and firm size (SIZE). Sampling method using purposive sampling with the number of research samples as many as 168 companies. Data analysis technique used is multiple regression analysis. The results showed that MTB had positive and significant influence on ARD, LOSS variable was able to be control variable, while GC, BIG, SWITCH and SIZE variables were not able to be control variable. PPEGT has a positive and significant influence on ARD, LOSS, GC, BIG, SWITCH and SIZE variables are not able to be control variables.
Keywords: Investment opportunities, audit report delay, net loss, going concern audit opinion, auditor reputation, auditor turnover, firm size.
viii
PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITIES TERHADAP AUDIT REPORT DELAY
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh investment opportunities terhadap audit report delay. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah audit report delay (ARD), variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah investment opportunities diukur dengan market to book ratio of equity (MTB) dan the ratio of gross plant, property and equipment to total assets (PPEGT), variabel kontrol yang digunakan adalah rugi bersih (LOSS), opini audit going concern (GC), reputasi auditor (BIG), pergantian auditor (SWITCH), dan ukuran perusahaan (SIZE). Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 168 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MTB memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ARD, variabel LOSS mampu menjadi variabel kontrol, sedangkan variabel GC, BIG, SWITCH dan SIZE tidak mampu menjadi variabel kontrol. PPEGT memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ARD, variabel LOSS, GC, BIG, SWITCH dan SIZE tidak mampu menjadi variabel kontrol.
Kata Kunci: Investment opportunities, audit report delay, rugi bersih, opini audit going concern, reputasi auditor, pergantian auditor, ukuran perusahaan.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim Alhamdulillah wa syukurillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Investment Opportunities terhadap Audit Report Delay”. Shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, puji dan syukur penulis panjatkan atas ridho Allah SWT yang telah menganugerahkannya. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Tukidi Joyowijono dan Ibunda Yeni Sumiati yang telah memberikan dukungan, kasih sayang, perhatian, semangat, dan doa serta dukungan moril maupun materil sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. 2. Almarhumah nenek penulis, Uminah yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi dalam penyelesaian skripsi ini. 3. Zahra Fajria selaku kerabat penulis yang selalu mengingatkan dan memberikan support dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
7. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc. selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia menyediakan waktunya untuk membimbing, memberikan arahan, dukungan dan motivasi selama proses penyusunan skripsi. 8. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Keluarga Besar HMJ Akuntansi, tempat penulis melakukan berbagai kegiatan organisasi, menciptakan pengalaman dan suasana yang penuh makna. 10. Badan Pengurus Harian HMJ Akuntansi periode 2015-2016, Kak Ema, Fitri, Kak Agias, Kak Nia, Kak Dhini, Najah dan Liana yang telah menjadi teman perjuangan penulis dalam membangun HMJ Akuntansi serta memberikan motivasi selama perkuliahan kepada penulis. 11. Keluarga Besar SEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis periode 2016-2017, tempat penulis melakukan kegiatan dan pembelajaran organisasi. 12. Badan Pengurus Harian PMII Komfeis periode 2017-2018, Nico, Pratiwi, Melby, Limbong, Iqbal, Munzir, Harka, Aam, Robi, dan Ichsan, yang telah berjuang mengukir sejarah bersama penulis. 13. Teman seperjuangan penulis, Dio, Handiko, Atinio, Andri, Rizza, Ryan, Abdul, Febri, Acong, Nazhif, Igo, Indra, Vino, Tezy, Eri, dan Nuryadi yang telah memberikan semangat, canda dan tawa yang selalu menghiasi cerita semasa perkuliahan. 14. Sahabat penulis dari kelompok bermain “Gorengan”, Cika, Otoy, Widya, Ratu, Andi, dan Daulay, yang selalu memberikan semangat, tempat berbagi cerita dan perhatian terbaiknya semasa perkuliahan. 15. Teman-teman penulis, Ami, Lulu, Tiara, Bang Irsan, Irweng, Daniar, dan Nola yang telah membantu semangat dan samasama berjuang dalam menyusun skripsi. 16. Teman-teman Akuntansi Angkatan 2014, terima kasih atas kenangan dan semangatnya selama perkuliahan. 17. Kak Nida, Bang Walad, Kak Umi, dan Bang Heru yang selalu memberikan semangat dan bimbingannya semasa kuliah dan berorganisasi.
xi
18. Fikra, Rio, Tevan, Aldy, Ali dan Eko selaku junior penulis yang selalu memberikan dukungan dan mengingatkan untuk tetap semangat menjalani perkuliahan hingga penyusunan skripsi. 19. Teman-teman kelompok KKN Mata Air 097, Nauval, Varrah, Rahman, Nurraini, Dewi, Novi, Kahfi, Iffah, Agesti, Atika, Adnan, Diya, Kiya, Zaki dan Oki yang telah memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Bogor, Juli 2018
Febria Prayudha
xii
DAFTAR ISI SAMPUL ………………………………………………………………….. i LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………….. ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ………………….. iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI …………………………….
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH …………….. v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………………
vi
ABSTRACT ………………………………………………………………..
viii
ABSTRAK ………………………………………………………………...
ix
KATA PENGANTAR …………………………………………………….
x
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
xiii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………
xviii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...
xx
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………
xxi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1 A. Latar Belakang ……………………………………………………..
1
B. Perumusan Masalah ………………………………………………... 13 C. Tujuan Penelitian …………………………………………………... 13 D. Manfaat Penelitian …………………………………………………. 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………….. 16 A. Tinjauan Literatur ………………………………………………….. 16
xiii
1. Teori Agensi ……………………………………………………… 16 2. Audit Report Delay ……………………………………………………… 17 3. Investment Opportunities ………………………………………………. 18 4. Variabel Kontrol …………………………………………………... 20 a. Rugi Operasi (LOSS) ………………………………………… 21 b. Opini Audit Going Concern (GC) …………………………… 22 c. Reputasi Auditor (BIG) ……………………………………...
22
d. Pergantian Auditor (SWITCH) ……………………………… 22 e. Ukuran Perusahaan (SIZE) ………………………………….. 23 B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu …………………………………… 23 C. Kerangka Pemikiran ………………………………………………... 27 D. Perumusan Hipotesis ……………………………………………….. 28 1. Pengaruh Investment Opportunities terhadap Audit Report Delay ..……………………………………………………………………………….. 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………... 29 A. Ruang Lingkup Penelitian ………………………………………….. 29 B. Metode Penentuan Sampel …………………………………………. 29 C. Metode Pengumpulan Data ………………………………………… 30 D. Metode Analisis Data ……………………………………………… 31 1. Statistik Deskriptif ……………………………………………….. 31 2. Uji Asumsi Klasik ………………………………………………… 31 a. Uji Normalitas ………………………………………………….. 32 b. Uji Multikolinieritas ……………………………………………. 32 xiv
c. Uji Heteroskedastisitas …………………………………………. 33 d. Uji Autokorelasi ………………………………………………..
33
3. Uji Hipotesis ……………………………………………………… 34 a. Analisis Regresi ………………………………………………… 34 E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ………………………………... 37 1. Variabel Dependen ………………………………………………... 37 a. Audit Report Delay ………………………………………………… 37 2. Variabel Independen ……………………………………………… 38 a. Investment Opportunities ………………………………………… 38 3. Variabel Kontrol ………………………………………………….. 39 a. Rugi Operasi (LOSS) ………………………………………... 39 b. Opini Audit Going Concern (GC) …………………………... 40 c. Reputasi Auditor (BIG) …………………………………….... 40 d. Pergantian Auditor (Switch) …………………………………. 41 e. Ukuran Perusahaan (Size) ……………………………………. 41 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ……………………………... 43 A. Sampel Penelitian ………………………………………………….. 43 B. Hasil Uji Deskriptif ………………………………………………… 44 C. Analisis Regresi dengan Variabel Kontrol Model I ………………... 48 1. Hasil Uji Asumsi Klasik ……………………………………….
48
a. Hasil Uji Normalitas ……………………………………….
48
xv
b. Hasil Uji Multikolinieritas ………………………………… 51 c. Hasil Uji Heterokedastisitas ……………………………….. 52 d. Hasil Uji Autokorelasi …………………………………….
54
2. Pengujian Hipotesis ……………………………………………. 55 a. Uji Koefisien Determinasi …………………………………. 55 b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ………………… 56 c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) …….. 57 D. Analisis Regresi dengan Variabel Kontrol Model II ………………. 58 1. Hasil Uji Asumsi Klasik ………………………………………. 58 a. Hasil Uji Normalitas ……………………………………….. 58 b. Hasil Uji Multikolinieritas …………………………………. 62 c. Hasil Uji Heterokedastisitas ……………………………….. 63 d. Hasil Uji Autokorelasi …………………………………….
64
2. Pengujian Hipotesis …………………………………………… 65 a. Uji Koefisien Determinasi …………………………………. 65 b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ………………… 66 c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) …….. 67 E. Pembahasan ………………………………………………………... 69 1. Pengaruh Investment Opportunities terhadap Audit Report Delay ………………………………………………………………... 69 BAB V PENUTUP ………………………………………………………... 72 A. Kesimpulan ………………………………………………………… 72 xvi
B. Saran ……………………………………………………………….. 73 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 74 LAMPIRAN ……………………………………………………………….
77
xvii
DAFTAR TABEL No
Keterangan
Halaman
2.1
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
24
3.1
Definisi Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel
42
4.1
Proses Seleksi Sampel
43
4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
44
4.3
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Model I)
4.4
48
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Setelah Transformasi dan Pengurangan Data Outlier (Model I)
49
4.5
Hasil Uji Multikolinieritas (Model I)
52
4.6
Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser (Model I)
53
4.7
Hasil Uji Autokorelasi (Model I)
54
4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Model I)
55
4.9
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) (Model I)
56
4.10 Hasil Uji Statistik t (Model I)
57
4.11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Model II)
59
4.12 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Setelah Transformasi dan Pengurangan Data Outlier (Model II) xviii
60
4.13 Hasil Uji Multikolinieritas (Model II)
62
4.14 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser (Model II)
64
4.15 Hasil Uji Autokorelasi (Model II)
65
4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Model II)
66
4.17 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) (Model II)
67
4.18 Hasil Uji Statistik t (Model II)
68
xix
DAFTAR GAMBAR No
Keterangan
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran
27
4.1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Histogram (Model I)
50
4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot (Model I)
51
4.3
Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Grafik Scatterplot (Model I)
53
4.4
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Histogram (Model II)
61
4.5
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot (Model II)
61
4.6
Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Grafik Scatterplot (Model II)
63
xx
DAFTAR LAMPIRAN No
Keterangan
Halaman
1
Sampel Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi
77
2
Hasil Perhitungan Durasi Audit Report Delay Perusahaan Sampel
79
3
Hasil Perhitungan Variabel Investment Opportunities (Market to Book Ratio of Equity/MTB) Tahun 2014-2016
4
82
Hasil Perhitungan Variabel Investment Opportunities (The Ratio of Gross Plant, Property and Equipment to Total Assets/PPEGT) Tahun 2014-2016
5
91
Hasil Perhitungan Variabel Rugi Operasi (LOSS) Tahun 2014-2016
6
100
Hasil Perhitungan Variabel Opini Audit Going Concern (GC) Tahun 2014-2016
7
103
Hasil Perhitungan Variabel Reputasi Auditor (BIG) Tahun 2014-2016
8
106
Hasil Perhitungan Variabel Pergantian Auditor (SWITCH) Tahun 2014-2016
9
10
109
Hasil Perhitungan Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) Tahun 2014-2016
112
Hasil Output Pengujian SPSS
124
xxi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian Indonesia dewasa ini semakin meningkat. Dibuktikan dengan bertambah pesatnya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di setiap tahunnya. Kemudian diiringi melesatnya laju indeks harga saham gabungan (IHSG) dipasar modal. Perusahaan yang terdaftar di pasar modal diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh auditor. Laporan keuangan adalah salah satu media komunikasi keuangan antara manajemen perusahaan dan stakeholder (Margaretta dan Soepriyanto, 2012). Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 2011), laporan keuangan mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumbersumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan yang baik harus memenuhi beberapa syarat seperti relevan, handal, akurat, dan salah satunya adalah ketepatan waktu. Laporan keuangan yang tidak tepat waktu dapat mengurangi manfaatnya bagi pihak-pihak yang berkepentingan, karena laporan menjadi kurang relevan dan handal (Artaningrum, et al, 2017).
1
Informasi yang tidak tepat waktu memang tidak menjamin bahwa informasi tersebut pasti merupakan informasi yang relevan. Namun informasi dikategorikan relevan bila informasi mempunyai tiga unsur nilai, yaitu (a) infomasi mempunyai nilai prediksi (predictive value), (b) informasi mempunyai umpan balik (feedback value), dan (c) tepat waktu (timelines). Jadi, suatu informasi tidak akan merupakan informasi yang relevan tanpa tepat waktu dalam penyampaiannya. Oleh karena itu, penyajian laporan keuangan tepat waktu merupakan sebuah keharusan dalam publikasi laporan keuangan sehingga ada jaminan tentang relevansi informasi yang bersangkutan (Winidyaningrum dan Rahmawati, 2010) Dipercaya
bahwa
penundaan
dalam
laporan
audit
akan
mengakibatkan penundaan dalam pelaporan laba akuntansi, dimana itu mengurangi kualitas pada pelaporan keuangan (Pham, et al, 2014). Penerbitan informasi finansial dan non finansial akan berguna bagi pengguna laporan keuangan hanya jika mereka memperoleh umpan balik yang prediktif dan berharga (Azami dan Salehi, 2016). Banyak pihak yang menggunakan laporan keuangan salah satunya yaitu para investor. Investor menggunakan laporan keuangan untuk mendapatkan sebuah informasi karena laporan keuangan yang diumumkan perusahaan merupakan salah satu informasi relevan yang tersedia, terutama tentang suatu saham yang dipandang sangat penting bagi investor. Dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi terhadap kegiatan perusahaan, maka laporan keuangan menjadi indikator utama untuk memperkirakan dengan lebih tepat dan lebih rasional
2
mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang (Artaningrum, et al, 2017). Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharuskan menaati ketentuan yang telah ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) yang sejak adanya UU No. 21 Tahun 2011 tugas dan fungsi BAPEPAM pindah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu salah satunya menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor yang independen. Ketepatan waktu perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat umum dan kepada OJK juga tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Berkaitan dengan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan tersebut, BEI mewajibkan perusahaan yang terdaftar untuk menyerahkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik dalam waktu selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Hal tersebut berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Kemudian BEI melalui Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep:-307/BEJ/07-2004 tentang Peraturan Nomor I-H tentang sanksi bagi perusahaan terdaftar yang terlambat menyampaikan laporan keuangan dikenakan sanksi sebagai berikut :
3
1. Peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan; 2. Peringatan tertulis II dan denda Rp50.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 31 hingga kalender ke 60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan; 3. Peringatan tertulis III dan denda Rp150.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 60 hingga kalender ke 90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi
kewajiban
menyampaikan
laporan
keuangan
atau
menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud pada ketentuan peraturan II di atas; 4. Suspensi, apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian Laporan Keuangan, Perusahaan Tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian Laporan Keuangan dan atau Perusahaan Tercatat telah menyampaikan Laporan Keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud dalam ketentuan II dan III di atas. Menurut BEI, pada tahun 2015 laju indeks harga saham gabungan (IHSG) melesat di pasar modal hingga menembus rekor baru 5.523. Namun dibalik itu terdapat 52 emiten yang telat menyampaikan laporan keuangan
4
teraudit dari total perusahaan tercatat (saham dan obligasi) sebanyak 547 emiten. Salah satu emiten yang telat menyampaikan laporan keuangan adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Perusahaan tambang batubara milik Grup Bakrie ini menyatakan belum bisa mengeluarkan laporan keuangan tahunan 2014 karena perseroan masih berjibaku dengan perhitungan utang. Kemudian hingga 30 Juni 2016, BEI mengganjar denda dan menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham 18 perusahaan tercatat (emiten) karena belum menyampaikan laporan keuangan audit periode 31 Desember 2015. Bursa telah memberikan peringatan tertulis III dan denda senilai Rp150.000.000 kepada perusahaan tercatat yang terlambat menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2015 dan belum membayar denda atas keterlambatan penyampaian keuangan. Pada tahun 2017, BEI menghentikan sementara perdagangan efek (suspensi) di pasar reguler dan tunai terhadap 17 perusahaan tercatat atau emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2016. Selain itu belum menyampaikan denda atas keterlambatan penyampailan
laporan
keuangan.
BEI
menghentikan
sementara
perdagangan efek di pasar reguler dan tunai sejak sesi I perdagangan efek pada 3 Juli 2017 untuk delapan perusahaan tercatat, yakni PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA), PT Steady Safe Tbk (SAFE). PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN), PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk (TMPI), PT Ratu
5
Prabu Energi Tbk (ARTI), dan PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA). BEI juga memperpanjang suspensi perdagangan efek untuk 9 perusahaan tercatat yakni PT Borne Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN), PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk (CPGT), PT Skybee Tbk (SKYB). Selain itu, PT Inovisi Infracom Tbk (INVS), PT Permata Prima Sakti Tbk (TKGA), PT Evergreen Invesco Tbk (GREN), PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO), dan PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI). Populasi dalam penelitian ini menggunakan perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016 dikarenakan pada catatan bursa yang berakhir pada 31 Desember 2017 BEI memberikan suspensi kepada emiten yang diantaranya terdapat perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi. Menurut Philip Kotler (1990) menjelaskan jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, dimana pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau bukan fisik. Perdagangan merupakan salah satu sektor dalam sistem perekonomian nasional yang berperan dalam menjembatani sektor produksi dengan konsumsi. Sektor perdagangan, jasa dan investasi melakukan kegiatan dalam hal perdagangan baik secara besar maupun kecil, menawarkan jasa kepada konsumen, dan menawarkan produk-produk yang dimilikinya.
6
Berikut sub sektor perdagangan, jasa dan investasi menurut Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA): 1. Sub sektor Perdagangan Besar Perdagangan besar adalah aktivitas marketing yang menggerakkan barang dari produsen ke pedangan eceran atau berbagai lembaga lainnya. 2. Sub sektor Perdagangan Eceran Perdagangan eceran adalah kegiatan menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir (toko yang menjual dalam skala kecil). 3. Sub sektor Restoran, Hotel & Pariwisata 4. Sub sektor Advertising, Printing & Media Sub sektor yang menawarkan jasa bidang multimedia. 5. Sub sektor Kesehatan Kegiatannya berupa usaha rumah sakit. 6. Sub sektor Jasa Komputer & Perangkatnya Sub sektor ini melayani jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan perangkat lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya.
7
7. Sub sektor Perusahaan Investasi Sub sektor yang menawarkan jasa berinvestasi dengan dana yang berasal dari masyarakat atau instasi tertentu, dana tersebut akan dialokasikan untuk membeli intrumen investasi. Menurut Pham et al (2014) perusahaan high investment opportunities memiliki penundaan laporan audit yang panjang. Perusahaan dengan peluang investasi yang tinggi cenderung memiliki risiko audit yang lebih besar akibat kenaikan ketidakpastian yang berkaitan dengan discretionary investment expenditure masa depan, kesulitan dalam mengamati aktivitas manajer, dan pengendalian internal yang lemah. Perusahaan dengan peluang investasi tinggi cenderung untuk menyewa auditor big 5 dibandingkan perusahaan dengan peluang investasi rendah. Selain itu, ditemukan bahwa perusahaan dengan peluang investasi yang tinggi cenderung memiliki discretionary accrual yang lebih banyak. Namun, hubungan ini lebih lemah ketika perusahaan tersebut diaudit oleh auditor big 5. Hasil ini menunjukkan bahwa kemungkinan manipulasi pendapatan lebih tinggi bagi perusahaan dengan peluang investasi tinggi namun tinggi kualitas audit mampu mengekang manipulasi. Dengan demikian, ketenagakerjaan kualitas auditor yang lebih tinggi sangat bermanfaat kepada pengguna laporan keuangan perusahaan dengan peluang investasi yang tinggi dan auditor tersebut lebih cenderung memberikan audit kualitas yang lebih tinggi kepada perusahaan-perusahaan tersebut (Lai, 2009).
8
Kemudian dalam setiap operasional perusahaan disetiap tahunnya, perusahaan yang memperoleh penghasilan lebih kecil daripada beban operasionalnya maka perusahaan itu dikatakan rugi. Kerugian bagi suatu perusahaan akan dianggap sebagai berita buruk yang tidak seharusnya diberitahukan kepada publik. Ketika perusahaan mengalami loss (rugi), pihak manajer akan berusaha menutupi berita buruk ini agar tidak sampai ke pihak publik. Manajer akan meminta auditornya untuk bekerjasama dalam menutupi hal ini dengan cara memperlambat kinerja auditnya, atau meminta auditor untuk menjadwalkan ulang proses auditnya. Hal ini dilakukan karena bagi beberapa perusahaan yang mengalami rugi, kerugian tersebut akan membuat investor ragu untuk investasi saham pada perusahaanya. Sehingga perusahaan akan melakukan berbagai cara untuk menutupi kerugian ini, dengan cara menunda laporan keuangannya. Investor yang menanamkan saham pada perusahaan akan mendapatkan feedback berupa deviden. Jika perusahaan tersebut mengalami kerugian, maka akan berpengaruh pula pada deviden yang akan dibagikan. Oleh sebab itu auditor yang mendapati pelaporan rugi dalam laporan laba rugi akan lebih berhati-hati dalam proses auditnya, dan akan melakukan audit tambahan untuk menemukan bukti-bukti objektif yang mendukung asersinya terkait keberlanjutan usaha perusahaan yang diauditnya. Audit tambahan yang dilakukan oleh auditor tentunya membutuhkan waktu tambahan sehingga berdampak pada meningkatnya audit report delay perusahaan (Susianto, 2017).
9
Tinggi rendahnya audit report delay perusahaan dapat dipengaruhi oleh ukuran perusahaan tersebut. Jika dilihat dari sisi pengeluaran biayanya, perusahaan besar cenderung memiliki audit report lag yang tinggi, sehingga Auditor harus mengaudit laporan keuangannya lebih lama, karena semakin banyak item-item yang harus diaudit dalam laporan keuangannya. Sedangkan perusahaan kecil cenderung lebih cepat proses auditnya karena pengeluaran perusahaan tidak terlalu banyak, sehingga item-item yang harus diaudit juga lebih sedikit jika dibandingkan dengan perusahaan besar (Susianto, 2017). Dalam penelitian Azami dan Salehi (2016) menguji hubungan antara audit report delay dengan investment opportunities. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa audit report delay itu lebih lama untuk perusahaan dengan investment opportunities yang lebih tinggi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan kecil, perusahaan yang sedang jatuh dan perusahaan yang memiliki kelemahan besar dalam internal kontrolnya, biasanya memiliki masalah penundaan pelaporan audit yang lebih lama. Berdasarkan uraian diatas, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena sebagian besar penelitian sebelumnya menguji faktor-faktor yang mempengaruhi audit report delay selain investment opportunities. Sejalan dengan penelitian oleh Pham et al (2014) yang menguji tentang investment opportunities and audit report lags, menunjukkan bahwa probabilitas audit report delay lebih tinggi untuk perusahaan yang memiliki investment opportunities yang tinggi. Menurut Arofah et al (2017) yang
10
menguji tentang laba rugi menunjukkan bahwa laba rugi tidak berpengaruh kepada audit delay. Sedangkan menurut Susianto (2017) yang menguji tentang rugi, ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan opini audit menunjukkan bahwa rugi berpengaruh positif terhadap audit report lag, ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag, dan opini audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Sedangkan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Menurut Sari dan Priyadi (2016) menguji tentang ukuran perusahaan, reputasi KAP dan opini audit menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay, opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay. Kemudian menurut Widhiasari dan Budiartha (2016) yang menguji tentang ukuran perusahaan, reputasi auditor dan pergantian auditor menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag, reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap audit report lag, dan pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Menurut Kartika (2011) menguji tentang ukuran perusahaan, kerugian dan keuntungan , opini auditor dan reputasi auditor menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Di sisi lain, operasi kerugian dan keuntungan, opini auditor, dan reputasi auditor tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay. Kemudian menurut Suginam (2016) yang menguji tentang ukuran perusahaan dan ukuran KAP
11
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Report Lag. Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi audit report delay adalah investment opportunities, ukuran perusahaan, reputasi KAP, laba/rugi, opini audit dan pergantian auditor. Pada umumnya penelitian terhadap audit report delay sudah banyak dilakukan. Namun, masih sedikit penelitian yang berfokus terhadap faktor investment opportunities yang dihubungkan dengan audit report delay. Informasi dari penelitian ini akan bermanfaat khususnya bagi perusahaan yang memiliki investment opportunities yang tinggi agar mereka dapat mengambil keputusan dalam meminimalisasi konsekuensi kerugian. Penelitian ini juga dapat membantu auditor eksternal dalam penilaian terhadap ruang lingkup pemeriksaan dan audit fee. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Azami dan Salehi (2016) yang diterapkan pada obyek yang berbeda, yaitu perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014-2016. Penulis menggunakan variabel yang sama yaitu investment opportunities sebagai variabel independen dan audit report delay sebagai variabel dependen serta rugi bersih, opini audit going concern, reputasi auditor, pergantian auditor dan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi
12
berganda dengan data empiris berupa laporan keuangan dan laporan yang mendukung dalam literatur yang tersedia di BEI. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat membantu auditor eksternal dalam penilaiannya terhadap ruang lingkup pemeriksaan dan biaya audit. Dengan demikian penulis memberi judul skripsi ini sebagai “Pengaruh Investment Opportunities terhadap Audit Report Delay”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang hendak diteliti adalah sebagai berikut: 1. Apakah investment opportunities berpengaruh terhadap audit report delay? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh investment opportunities terhadap audit report delay D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu akuntansi dan sebagai bahan referensi serta bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
13
a. Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk ilmu pengetahuan. b. Bagi Penulis Sebagai sarana memperluas wawasan serta menambah referensi mengenai auditing, terutama tentang faktor yang mempengaruhi audit report delay dengan adanya investment opportunities, sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis di masa yang akan datang. c. Bagi Penulis Berikutnya Berkontribusi
untuk
menambah
bukti
empiris
dalam
pengembangan ilmu akuntansi terkait bidang auditing mengenai faktor yang mempengaruhi audit report delay berkaitan dengan investment opportunities. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini akan memberikan manfaat untuk berbagai pihak, diantaranya: a. Bagi Regulator Hasil penelitian ini dapat memberikan bahan pertimbangan dalam penyusunan peraturan terkait dengan audit.
14
b. Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait dengan jasa audit yang disediakan. c. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai penggunaan jasa audit.
15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Literatur 1. Teori Agensi Menurut teori keagenan, pemisahan kepemilikan dan pengawasan mengarah pada konflik keagenan. Jensen dan Meckling (1976) membagi biaya keagenan menjadi 3 yaitu monitoring cost, bonding cost, dan residual loss. Monitoring cost yaitu biaya yang timbul dan ditanggung prinsipal untuk mengawasi perilaku agen. Bonding cost adalah biaya yang ditanggung oleh agen menempatkan dan mematuhi mekanisme yang menjamin bahwa agen akan bertindak untuk kepentingan prinsipal. Residual loss adalah nilai kerugian yang dialami prinsipal akibat keputusan yang diambil oleh agen yang menyimpang dari keputusan yang dibuat oleh prinsipal. Di hubungan keagenan, pemegang saham (principal) melibatkan dan mendelegasikan beberapa wewenang pengambilan keputusan kepada para manajer (the agen). Dalam situasi seperti itu, masing-masing pihak mungkin berusaha memaksimalkan kepentingannya sendiri, memberikan keyakinan bahwa manajer dapat bertindak sesuai kepentingan mereka sendiri dan mungkin tidak selalu bertindak demi kepentingan utama pemegang saham (Pham et al, 2014). Sangat mungkin itu konflik agensi hadir di perusahaan yang berpeluang investasi tinggi, karena para manajer di perusahaan tersebut memiliki pengetahuan superior tentang peluang investasi perusahaan mereka dan pilihan investasi bergantung pada discretionary expenditures yang 16
dilakukan oleh para manajer (Lai, 2009). Dengan demikian, kebijaksanaan manajerial yang berkaitan dengan peluang investasi yang tinggi dapat menyebabkan manajemen mengejar kepentingan mereka sendiri dengan mengorbankan pemegang saham (Belghitar dan Khan, 2013). Tinggi biaya agensi dan meningkatnya ketidakpastian pada perusahaan yang berpeluang investasi tinggi dapat meningkatkan risiko perusahaan dan memerlukan pemantauan intensif (Lai, 2009). 2. Audit Report Delay Audit report delay dapat didefinisikan sebagai lamanya waktu penyelesaian audit yang terhitung dari selisih waktu antara akhir tahun fiskal perusahaan dengan tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. Audit report delay diukur berdasarkan rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan, yaitu dari lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan. Dilihat sejak tanggal tutup buku perusahaan per 31 desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. Menurut Dyer dan McHugh (1975) menjelaskan tiga kriteria penundaan pelaporan keuangan antara lain: a. Preliminary lag yaitu jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preliminary oleh bursa. b. Auditor’s report lag yaitu jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani.
17
c. Total lag yaitu jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa. 3. Investment Opportunities Hartono (2003) mengemukakan “Kesempatan Investasi” atau Investment Opportunity Set (IOS) menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan. Investment Opportunity Set (IOS) muncul setelah dikemukakan oleh Myers (1977) yang beranggapan nilai dari suatu perusahaan sebagai sebuah kombinasi asset in place dengan investment option pada masa depan. Menurut Gaver dan Gaver (1993), IOS merupakan proyeksi nilai perusahaan yang besarnya bergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan perusahaan di masa akan datang dan besarnya sudah ditetapkan oleh manajemen sebelumnya, dimana untuk masa sekarang pilihan investasi dilakukan dan diharapkan untuk mendapatkan return yang lebih besar untuk masa yang akan datang. Komponen dari nilai perusahaan merupakan sebuah hasil dari pilihan-pilihan investasi untuk digunakan pada masa yang akan datang dan merupakan proksi dari IOS itu sendiri. Dari dua pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa IOS merupakan keputusan investasi yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan nilai. Menurut Kallapur dan Trombley (2001) terdapat tiga jenis proksi IOS yang digunakan dalam bidang keuangan yaitu :
18
1. Proksi IOS berbasis pada Harga Proksi IOS yang berbasis pada harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan
perusahaan sebagian
dinyatakan dalam nilai pasar saham. Ide dari proksi ini berdasar pada prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial yang dinyatakan dengan harga saham dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki (assets in place) dibandingkan dengan perusahaan yang tidak bertumbuh. Proksi IOS yang merupakan proksi berbasis dengan harga adalah : Market value of equity plus book value of debt, Ratio of book to market value of asset, Ratio of book to market value of equity, Ratio of book value property, plant, and equipment to irm value, Ratio of replacement value of asset to market value, Ratio of depreciation expense to value, dan Earning Price ratio. 2. Proksi IOS berbasis pada Investasi Proksi IOS berbasis ini menunjukan tingkat aktivitas investasi tinggi secara positif berhubungan dengan IOS perusahaan. Perusahaan dengan IOS tinggi memilki tingkat investasi yang tinggi pula. Proksi IOS ini dapat dihubungkan dengan Ratio R&D expense to firm value, Ratio of R&D expense to total assets, Ratio of R&D expense to sales, Ratio of capital addition to firm value, dan Ratio of capital addition to asset book value.
19
3. Proksi IOS berbasis pada Varian Dasar dari ide proksi ini adalah suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return yang mendasari pengingkatan aktiva. Para peneliti sebelumnya, yaitu Kallapur dan Trombley (1999) menggunakan proksi variance of total return dan market model beta. Gaver dan Gaver (1993) menggunakan varian return. Saputro dan Hartono (2002) di Indonesia menggunakan varian return seperti penelitian sebelumnya misalnya Smith dan Watts (1992); Gaver dan Gaver (1993) dan beta asset. Proksi IOS yang dipilih dalam penelitian ini adalah proksi IOS yang digunakan oleh Azami dan Salehi (2016) yaitu, market to book ratio of equity (MTB) dan the ratio of gross plant, property and equipment to total assets (PPEGT). MTB dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di masa yang akan datang akan melebihi return dari ekuitas yang diinginkan, PPEGT merupakan rasio representatif struktur aset perusahaan. 4. Variabel Kontrol Menurut Jogiyanto (2004) variabel kontrol atau dikenal sebagai variabel pelengkap merupakan variabel yang digunakan untuk melengkapi atau mengontrol hubungan kausalnya supaya lebih baik untuk didapatkan model empiris yang lebih lengkap dan lebih baik. Variabel kontrol bukanlah
20
variabel utama yang diteliti dan diuji tetapi lebih ke variabel lain yang mempunyai efek pengaruh. Penelitian opportunities
ini
berfokus
terhadap
audit
untuk report
meneliti delay,
pengaruh namun
investment aspek
yang
mempengaruhi audit report delay tidak hanya investment opportunities karena itu dimunculkan variabel-variabel yang diduga ikut mempengaruhi audit report delay diperlakukan sebagai variabel kontrol. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah rugi operasi (loss), opini audit going concern (gc), reputasi auditor (big), pergantian auditor (switch), dan ukuran perusahaan (size). a.
Rugi Operasi (LOSS) Kerugian bagi suatu perusahaan akan dianggap sebagai berita buruk yang tidak seharusnya diberitahukan kepada publik. Ketika perusahaan mengalami loss (rugi), pihak manajer akan berusaha menutupi berita buruk ini agar tidak sampai ke pihak publik. Manajer akan meminta auditornya untuk bekerjasama dalam menutupi hal ini dengan cara memperlambat kinerja auditnya, atau meminta auditor untuk menjadwalkan ulang proses auditnya. Hal ini dilakukan karena bagi beberapa perusahaan yang mengalami rugi, kerugian tersebut akan membuat investor ragu untuk investasi saham pada perusahaanya. Sehingga perusahaan akan melakukan berbagai cara untuk menutupi kerugian ini, dengan cara menunda laporan keuangannya (Susianto, 2017). 21
b. Opini Audit Going Concern (GC) Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan oleh
auditor
untuk
memastikan
apakah
perusahaan
dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP, 2001). c.
Reputasi Auditor (BIG) Seorang auditor yang bereputasi baik serta kantor akuntan publik yang baik pula, diperkirakan dapat melakukan audit lebih efisien dan memiliki fleksibilitas yang lebih besar untuk menyelesaikan audit sesuai jadwal (Sari dan Priyadi, 2016). Berikut Kantor Akuntan Publik Indonesia yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik Big Four: a.
Tanudiredja,
Wibisana
&
Rekan
berafiliasi
dengan
PricewaterhouseCoopers (PWC) b.
Purwantono, Suherman & Surja berfiliasi dengan Ernst & Young (EY)
c.
Osman Bing Satrio & Rekan berafiliasi dengan Delloite
d.
Siddharta & Widjaja , berafiliasi dengan KPMG
d. Pergantian Auditor (Switch) Pergantian auditor merupakan perilaku yang dilakukan oleh perusahaan untuk berpindah auditor baik disebabkan oleh aturan yang ada maupun secara sukarela (Praptika dan Rasmini, 2016).
22
e.
Ukuran Perusahaan (Size) Menurut Carbaja dan Yadnyana (2015) menyatakan ukuran perusahaan adalah ukuran besar kecilnya perusahaan dilihat dari besar atau kecilnya total aktiva. Semakin besar perusahaan semakin cepat dalam melaporkan keuangannya dibandingkan perusahaan kecil.
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah persamaan dan perbedaan dari penelitian sebelumnya. Untuk selengkapnya dapat dilihat dari tabel 2.1 berikut:
23
No
Peneliti (Tahun)
Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Metode Penelitian Judul Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
1.
Azami dan Salehi (2016)
The Relationship Between Audit Report Delay and Investment Opportunities
Variabel Audit Report Delay dan Investment Opportunities, variabel kontrol, penelitian kuantitatif menggunakan data laporan keuangan yang terdaftar di bursa efek.
Lokasi penelitian, tahun dan sampel penelitian, multivariate regression analysis pada panel data
2.
Pham et al (2014)
Investment Opportunities and Audit Report Lags: Initial Evidance
Lokasi penelitian, tahun dan sampel penelitian
3.
Arofah et al (2017)
Variabel Investment Opportunities, penelitian kuantitatif menggunakan data laporan keuangan yang terdaftar di bursa efek. Variabel Audit Delay, penelitian kuantitatif menggunakan data laporan keuangan yang ada terdaftar di BEI
Ukuran Perusahaan sebagai Pemoderasi Pengaruh Kepemilikan Publik Komite Audit dan Laba Rugi terhadap Audit Delay Bersambung ke halaman berikutnya 24
Pengaruh kepemilikan publik, komite audit, dan laba rugi, tahun dan sampel penelitian
Mengungkapkan bahwa audit report delay itu lebih lama untuk perusahaan dengan investment opportunities yang lebih tinggi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan kecil, perusahaan yang sedang jatuh dan perusahaan yang memiliki kelemahan besar dalam internal kontrolnya, biasanya memiliki masalah keterlambatan pelaporan audit yang lebih lama. Menunjukkan bahwa probabilitas audit report delay lebih lama untuk perusahaan yang memiliki investment opportunities yang tinggi.
Menunjukkan bahwa kepemilikan publik, komite audit, dan laba rugi tidak berpengaruh kepada audit delay serta ukuran perusahaan tidak dapat menjadi variabel moderasi.
No
Peneliti (Tahun)
Tabel 2.1 (Lanjutan) Metode Penelitian Judul Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
4.
Kartika (2011)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Variabel Audit Delay, menggunakan data laporan keuangan yang ada terdaftar di BEI
Solvabilitas dan profitabilitas, tahun penelitian.
5.
Sari dan Priyadi (2016)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada perusahaan Manufaktur Tahun 20102014
Variabel Audit Delay, menggunakan data laporan keuangan yang terdaftar di bursa efek.
Tahun dan sampel penelitian
6.
Widhiasari dan Budiartha (2016)
Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor dan Pergantian Auditor terhadap Audit Report Lag
Variabel Audit Report Umur perusahaan, Lag, menggunakan data tahun dan sampel laporan keuangan yang penelitian terdaftar di bursa efek.
Bersambung ke halaman berikutnya
25
Menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Di sisi lain, operasi kerugian dan keuntungan, profitabilitas, opini auditor, dan reputasi auditor tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay. Menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay, variabel solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit delay. Variabel opini audit dan audit tenure tidak berpengaruh terhadap audit delay. Menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag, reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap audit report lag, dan pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap audit report lag.
7.
Suginam (2016)
8.
Susianto (2017)
26
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Sektor Perdagangan Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Penerapan Wajib IFRS, Jenis Industri, Rugi, Anak Perusahaan, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan, Opini Audit, dan Ukuran Komite Audit terhadap Audit Report Lag (ARL)
Tabel 2.1 (Lanjutan) Variabel Audit Report profitabilitas, Lag, sampel penelitian solvabilitas, dan dan menggunakan data likuiditas, tahun laporan keuangan yang penelitian terdaftar di bursa efek.
Variabel Audit Delay menggunakan data laporan keuangan yang terdaftar di bursa efek.
Variabel Penerapan ajib IFRS, jenis industri, Opini Audit, dan ukuran komite audit, tahun dan sampel penelitian
Menunjukkan bahwa profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan dan ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Report Lag. Sementara faktor Likuiditas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Audit Report Lag. Menunjukkan bahwa jenis industri dan rugi berpengaruh positif terhadap audit report lag, ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag, opini audit dan ukuran komite audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Sedangkan penerapan wajib IFRS, anak perusahaan, dan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit report lag.
C. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1. Gambar 2.1 Adanya penundaan laporan audit dan publikasi laporan keuangan ke bursa.
Faktor-faktor penyebab penundaan laporan audit dan publikasi laporan keuangan ke bursa.
Basis Teori: Teori Keagenan
Variabel Independen
Variabel Dependen
market to book ratio of equity (MTB)
H1
the ratio of gross plant, property and equipment to total assets (PPEGT)
H2
Audit Report Delay (ARD)
Variabel Kontrol Rugi Bersih (LOSS) Opini Audit Going Concern (GC) Reputasi Auditor (BIG) Pergantian Auditor (Switch) Ukuran Perusahaan (Size)
Metode Analisis: Analisis Regresi Berganda
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran 27
D. Perumusan Hipotesis 1. Pengaruh Investment Opportunities terhadap Audit Report Delay Terkait penelitian mengenai Investment Opportunities pernah dilakukan oleh Azami dan Salehi (2016) yang menguji tentang The Relationship Between Audit Report Delay and Investment Opportunities. Hasil Penelitian Azami dan Salehi (2016) mengungkapkan bahwa audit report delay itu lebih lama untuk perusahaan dengan investment opportunities yang lebih tinggi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan kecil, perusahaan yang sedang rugi dan perusahaan yang memiliki kelemahan besar dalam internal kontrolnya, biasanya memiliki masalah penundaan pelaporan audit yang lebih lama. Sejalan dengan penelitian oleh Pham et al (2014) yang menguji tentang Investment Opportunities and Audit Report Lags. Hasil dari penelitian Phem et al (2014) menunjukkan bahwa probabilitas audit report delay lebih lama untuk perusahaan yang memiliki investment opportunities yang tinggi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua proksi yang berbeda untuk Investment Opportunities: Market to Book Ratio of Equity (MTB) dan The Ratio of Gross Plant, Property and Equipment to Total Assets (PPEGT). Maka hipotesis yang diajukan menggunakan dua proksi yang berbeda dari Investment Opportunities sebagai berikut: H1: Market to Book Ratio of Equity berpengaruh positif terhadap Audit Report Delay. H2: The Ratio of Gross Plant, Property and Equipment to Total Assets berpengaruh positif terhadap Audit Report Delay.
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu investment opportunities terhadap variabel dependen yaitu audit report delay dengan variabel kontrol rugi bersih (LOSS), opini audit going concern (GC), reputasi auditor (BIG), pergantian auditor (SWITCH), dan ukuran perusahaan (SIZE). Populasi penelitian ini adalah menggunakan perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20142016. B. Metode Penentuan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2016. Pertimbangan memilih perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi dikarenakan masih terbatasnya penelitian audit report delay yang terfokus terhadap perusahaan perdagangan, jasa dan investasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif berdasarkan kriteria yang ditentukan, kemudahan data yang didapat oleh penulis, tidak memerlukan biaya yang tinggi serta data yang diperoleh lebih akurat dan valid karena laporan keuangan yang dipublikasikan
29
telah diaudit oleh akuntan publik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id tahun 2014-2016. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum awal tahun 2014, selama periode tahun 20142016 secara berturut-turut dan terdapat laporan auditor independen. 2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan dalam website perusahaan atau website BEI selama periode 2014-2016 yang dinyatakan dalam Rupiah (Rp). 3. Akhir tahun tutup buku perusahaan pada 31 Desember. 4. Simbol perdagangan saham perusahaan tidak terkena suspense lebih dari 3 bulan berturut-turut. 5. Perusahaan yang memiliki saldo ekuitas positif. 6. Perusahaan yang memiliki semua data yang diperlukan dalam penelitian. C. Metode Pengumpulan Data Sifat data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data-data diperoleh dari laporan keuangan Bursa Efek Indonesia menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan membaca dan meneliti melalui situs internet www.idx.co.id dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.
30
D. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi yang perhitungannya menggunakan SPSS versi 24. Regresi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi ada 2 jenis, yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda karena variabel independen yang digunakan lebih dari satu variabel. Metode analisis regresi berganda yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. 1. Statistik Deskriptif Ghozali (2016) menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). Statistik deskriptif biasanya digunakan untuk menggambarkan profil data sampel sebelum memanfaatkan teknik analisis statistik yang berfungsi untuk menguji hipotesis. 2. Uji Asumsi Klasik Penelitian ini menggunakan pengujian asumsi klasik sebelum menguji hipotesis atas model regresi utama. Oleh karena itu dasar analisis regresi memerlukan uji asumsi. Pengujian ini juga dikenal dengan BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) tujuan dari pengujian ini digunakan untuk menghidari terjadinya multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Uji asumsi klasik ini terdiri dari: 31
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal. Uji F dan uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Variabel pengganggu atau residual dapat dideteksi berdistribusi normal dengan menggunakan dua pendekatan analisis, yaitu analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016). b. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah suatu kondisi yang menunjukan satu atau lebih variabel independen terdapat korelasi dengan variabel independen lainnya. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2016). Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Batas dari nilai tolerance adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila nilai tolerance di bawah 0,10 atau nilai VIF di atas 10 maka terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2016).
32
c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan suatu varian pengganggu yang tidak mempunyai varian yang sama untuk setiap observasi, sehingga mengakibatkan
penaksiran
regresi
yang
tidak
efisien.
Uji
heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran baik ukuran kecil, sedang maupun besar (Ghozali, 2016). d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada
33
seseorang individu/kelompok cenderung memengaruhi “gangguan” pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya (Ghozali, 2016). 3. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda tujuan digunakannya adalah untuk menganalisis data yang terdiri dari banyak variabel serta diduga antar variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain. Investment Opportunities diukur menggunakan dua proksi, MTB dan PPEGT. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus persamaan matematis seperti di bawah ini:
1. ARD = α + β1MTB + β2LOSS + β3GC + β4BIG + β5SWITCH + β6SIZE +e 2. ARD = α + β1PPEGT + β2LOSS + β3GC + β4BIG + β5SWITCH + β6SIZE + e Keterangan: α = Konstanta Β1-7 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen ARD = Audit Report Delay, selisih waktu tanggal akhir tahun fiskal dengan tanggal laporan audit diterbitkan MTB = Rasio dari total market value perusahaan pada total book value ekuitas pemegang saham PPEGT = Rasio dari gross plant, property and equity to total assets
34
LOSS = sama dengan 1 apabila perusahaan menghasilkan rugi bersih pada periode tertentu, jika 0 sebaliknya GC = sama dengan 1 apabila perusahaan mendapatkan opini going concern, jika 0 sebaliknya BIG = sama dengan 1 apabila auditor berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik Big 4 (sebagai pemegang audit market di Indonesia), jika 0 sebaliknya SWITCH = sama dengan 1 apabila auditor saat ini berbeda dari auditor tahun sebelumnya untuk setiap perusahaan, jika 0 sebaliknya SIZE = Logaritma natural dari nilai buku total aset pada akhir tahun e = eror 1) Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil
berarti
kemampuan
variabel-variabel
independen
yang
menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan. Kelemahan mendasar dalam menggunakan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah 35
variabel independen yang dimasukkan dalam model. Apabila satu variabel
independen
ditambah,
R²
akan
meningkat
tanpa
mempedulikan apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan nilai adjusted R² untuk mengevaluasi model regresi. Nilai adjusted R² mampu naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan dalam model regresi. Seperti halnya koefisien determinasi (R²), nilai adjusted R² juga berkisar antara nol dan satu. Apabila mendekati nilai 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya (Ghozali, 2016). 2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan bahwa apabila nilai signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak, sedangkan apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima (Ghozali, 2016). 3) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t-test ini pada dasarnya untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh atau variabel 36
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016). Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan tingkat signifikansi 5%. Hipotesis Ha diterima jika tingkat signifikansi < 5% (kurang dari 0,05) dan hipotesis Ha ditolak apabila tingkat signifikansi > 5%. E. Operasionalisasi Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen a. Audit Report Delay (ARD) Audit report delay dapat didefinisikan sebagai lamanya waktu penyelesaian audit yang terhitung dari selisih waktu antara akhir tahun fiskal perusahaan dengan tanggal yang tertera pada laporan auditor independen (Sari dan Priyadi, 2016). Audit report delay diukur berdasarkan rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan, yaitu dari lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan. Dilihat sejak tanggal tutup buku perusahaan per 31 desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. Sebagai contoh, laporan keuangan perusahaan periode 2014 dengan tanggal tutup buku 31 Desember 2014 mempunyai laporan auditor dengan tanggal 23 Maret 2015. Dengan demikian audit report delay pada perusahaan tersebut sebesar 82 hari.
37
2. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini antara lain investment opportunities. a. Investment Opportunities Investment opportunities dalam penelitian ini merupakan proksi IOS yang berbasis pada harga dan investasi merupakan proksi yang menyatakan
bahwa
prospek
pertumbuhan
perusahaan
sebagian
dinyatakan dalam nilai pasar saham serta nilai investasi terhadap aset. Proksi IOS yang dipilih dalam penelitian ini adalah proksi IOS yang digunakan oleh Azami dan Salehi (2016) yaitu, market to book ratio of equity (MTB) dan the ratio of gross plant, property and equipment to total assets (PPEGT). MTB dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di masa yang akan datang akan melebihi return dari ekuitas yang diinginkan, PPEGT merupakan rasio representatif struktur aset perusahaan. Secara matematis proksi investment opportunities adalah sebagai berikut: Jumlah lembar saham beredar x Closing price MTB = Total ekuitas Plant + Property + Equipment PPEGT = Total asset
38
3. Variabel Kontrol Variabel kontrol atau dikenal sebagai variabel pelengkap merupakan variabel yang digunakan untuk melengkapi atau mengontrol hubungan kausalnya supaya lebih baik untuk didapatkan model empiris yang lebih lengkap dan lebih baik. Variabel kontrol bukanlah variabel utama yang diteliti dan diuji tetapi lebih ke variabel lain yang mempunyai efek pengaruh (Jogiyanto, 2014). Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah rugi operasi (loss), opini audit going concern (gc), reputasi auditor (big), pergantian auditor (switch), dan ukuran perusahaan (size). Berikut merupakan penjelasan dari variabel yang digunakan: a. Rugi Operasi (LOSS) Kerugian bagi suatu perusahaan akan dianggap sebagai berita buruk yang tidak seharusnya diberitahukan kepada publik. Ketika perusahaan mengalami loss (rugi), pihak manajer akan berusaha menutupi berita buruk ini agar tidak sampai ke pihak publik. Manajer akan meminta auditornya untuk bekerjasama dalam menutupi hal ini dengan cara memperlambat kinerja auditnya, atau meminta auditor untuk menjadwalkan ulang proses auditnya. Hal ini dilakukan karena bagi beberapa perusahaan yang mengalami rugi, kerugian tersebut akan membuat investor ragu untuk investasi saham pada perusahaanya. Sehingga perusahaan akan melakukan berbagai cara untuk menutupi kerugian ini, dengan cara menunda laporan keuangannya (Susianto, 2017). 39
Variabel rugi operasi diukur dengan dummy yaitu untuk perusahaan yang mengalami loss diberi kode dummy 1, apabila sebaliknya diberi kode dummy 0. b. Opini Audit Going Concern (GC) Opini audit going concern merupakan opini
yang
dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP, 2001). Variabel ini diukur dengan dummy yaitu untuk perusahaan yang menerima opini audit GC diberi kode dummy 1, apabila sebaliknya diberi kode dummy 0. c. Reputasi Auditor (BIG) Seorang auditor yang bereputasi baik serta kantor akuntan publik yang baik pula, diperkirakan dapat melakukan audit lebih efisien dan memiliki fleksibilitas yang lebih besar untuk menyelesaikan audit sesuai jadwal (Sari dan Priyadi, 2016). Berikut Kantor Akuntan Publik Indonesia yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik Big Four: 1)
Tanudiredja,
Wibisana
&
Rekan
berafiliasi
dengan
PricewaterhouseCoopers (PWC) 2)
Purwantono, Suherman & Surja berfiliasi dengan Ernst & Young (EY)
3)
Osman Bing Satrio & Rekan berafiliasi dengan Delloite
4)
Siddharta & Widjaja , berafiliasi dengan KPMG 40
Variabel BIG diukur dengan dummy yaitu untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four diberi kode dummy 1, apabila sebaliknya diberi kode dummy 0. d. Pergantian Auditor (SWITCH) Pergantian auditor merupakan perilaku yang dilakukan oleh perusahaan untuk berpindah auditor baik disebabkan oleh aturan yang ada maupun secara sukarela (Praptika dan Rasmini, 2016). Pengukuran variabel pergantian auditor menggunakan variabel dummy, nilainya adalah 1 dan 0. Jika perusahaan melakukan pergantian auditor selama masa periode penelitian diberi nilai 1, sedangkan perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor diberi nilai 0. e. Ukuran Perusahaan (SIZE) Menurut Carbaja dan Yadnyana (2015) menyatakan ukuran perusahaan adalah ukuran besar kecilnya perusahaan dilihat dari besar atau kecilnya total aktiva. Semakin besar perusahaan semakin cepat dalam melaporkan keuangannya dibandingkan perusahaan kecil. Variabel ukuran perusahaan diukur menggunakan logaritma natural total asset (LnTA).
41
Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel Variabel yang Indikator Skala diukur Rasio Variabel Dependen Selisih waktu tanggal akhir Audit Report Delay tahun fiskal 31 Desember (Y) dengan tanggal laporan audit diterbitkan Proksi dari Investment Rasio Variabel Opportunities: MTB dan Independen Investment PPEGT Opportunities (X) Variabel Kontrol Rugi Bersih (LOSS) Dummy, angka 1 dan 0 Nominal Opini Audit Going Concern (GC)
Dummy, angka 1 dan 0
Reputasi Auditor (BIG)
Dummy, angka 1 dan 0
Pergantian Auditor (SWITCH) Ukuran Perusahaan (SIZE)
Sumber Data Sekunder
Sekunder
Sekunder
Nominal
Sekunder
Nominal
Sekunder
Dummy, angka 1 dan 0
Nominal
Sekunder
LN Total Aset
Rasio
Sekunder
42
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dimana sampel yang digunakan merupakan sampel yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Prosedur pemilihan dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel No Kriteria Pelanggaran Kriteria 1 Perusahaan perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum awal tahun 2014, selama periode tahun 2014-2016 secara berturutturut dan terdapat laporan auditor independen. 2 Perusahaan mempublikasikan laporan (10) keuangan tahunan dalam website perusahaan atau website BEI selama periode 2014-2016 yang dinyatakan dalam Rupiah (Rp). 3 Akhir tahun tutup buku perusahaan pada 31 Desember. 4 Simbol perdagangan saham perusahaan (7) tidak terkena suspense lebih dari 3 bulan berturut-turut. 5 Perusahaan yang memiliki saldo ekuitas (1) positif. Bersambung pada halaman selanjutnya
43
Jumlah 103
93
93 86
85
Lanjutan Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel 6 Perusahaan yang memiliki semua data (2) yang diperlukan dalam penelitian. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria Tahun pengamatan 3 tahun Jumlah sampel yang teridentifikasi (81) sebagai outlier Jumlah sampel total selama periode penelitian Sumber: Data Sekunder yang diolah
83 83 249 168 168
B. Hasil Uji Deskriptif Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel independen yaitu Investment Opportuinities yang diukur menggunakan market to book ratio of
equity (MTB)/(X1), dan Investment Opportunities yang diukur menggunakan the ratio of gross plant, property and equipment to total assets (PPEGT)/(X2), kemudian variabel dependen yaitu Audit Report Delay (Y), serta variabel kontrol yaitu Rugi Operasi (LOSS), Opini Audit Going Concern (GC), Reputasi Auditor (BIG), Pergantian Auditor (SWITCH) dan Ukuran Perusahaan (SIZE). Hasil pengujian statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ARD 168 53 91 78,13 9,291 MTB 168 ,10 9,58 1,9219 1,66793 PPEGT 168 ,00 ,91 ,2811 ,22599 LOSS 168 0 1 ,21 ,412 GC 168 0 1 ,10 ,294 BIG 168 0 1 ,32 ,468 SWITCH 168 0 1 ,11 ,310 SIZE 168 23,56 30,86 27,8916 1,67787 Valid N (listwise) 168 Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24)
44
Tabel 4.2 di atas merupakan hasil statistik deskriptif dari data-data yang dikumpulkan selama tahun 2014-2016. Berdasarkan tabel 4.2, terlihat bahwa perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi di Indonesia memiliki rentang penyelesaian audit yang relatif lebar, yakni antara 53 hingga 91 hari. Tabel tersebut menunjukkan nilai minimum audit report delay 53 hari dimiliki oleh PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk pada tahun 2015 dan PT. Siloam International Hospitals, Tbk pada tahun 2016, kemudian nilai maksimum audit report delay 91 hari dimiliki oleh PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk pada tahun 2015. Namun secara keseluruhan, terlihat bahwa penyelesaian audit atas laporan keuangan perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi dilakukan dalam rentang waktu rata-rata selama 78,13 hari. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi telah memenuhi ketentuan BAPEPAM-LK mengenai publikasi Laporan Keuangan auditan untuk posisi akhir bulan Desember yang selambat-lambatnya disampaikan akhir bulan keempat setelah berakhirnya tahun laporan keuangan tahunan. Berdasarkan tabel 4.2, pengukuran investment opportunities dengan proksi market to book ratio of equity (MTB) yang dihitung dengan menggunakan rumus jumlah lembar saham beredar dikali closing price kemudian dibagi total ekuitas berada dalam rentang antara 0,10 sampai dengan 9,58 dengan rata-rata sebesar 1,9219. Tabel tersebut menunjukan bahwa pada
tahun 2014-2016 nilai minimum dari MTB adalah sebesar 0,10
yang
merupakan nilai MTB dari PT. Star Pacific, Tbk. Nilai tersebut menggambarkan bahwa return dari aktiva dan investasi dari PT. Star Pacific,
45
Tbk. Sebesar 10% yang terjadi pada tahun 2015. Kemudian, nilai maksimum dari MTB adalah sebesar 9,58 yang merupakan nilai MTB dari PT. Siloam International Hospitals, Tbk. Nilai tersebut menggambarkan bahwa return dari aktiva dan investasi dari PT. Siloam International Hospitals, Tbk. Sebesar 958% yang terjadi pada tahun 2014. Kemudian pengukuran investment opportunities dengan proksi the ratio of gross plant, property and equipment to total assets (PPEGT) yang dihitung menggunakan rumus jumlah plant, property dan equipment dibagi dengan total asset berada dalam rentang antara 0,00 sampai dengan 0,91 dengan rata-rata sebesar 0,2811. Tabel tersebut menunjukan bahwa pada tahun 2014-2016 nilai minimum dari PPEGT adalah sebesar 0,00 yang merupakan nilai PPEGT dari PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk. Nilai tersebut menggambarkan bahwa return dari aktiva dan investasi dari PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk. Sebesar 0% yang terjadi pada tahun 2016. Kemudian, nilai maksimum dari PPEGT adalah sebesar 0,91 yang merupakan nilai PPEGT dari PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk. Nilai tersebut menggambarkan bahwa return dari aktiva dan investasi dari PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk. Sebesar 91% yang terjadi pada tahun 2014. Rata-rata yang ditunjukkan oleh variabel rugi bersih (LOSS) sebanyak 0,21 menunjukkan bahwa 21% dari perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi memperoleh rugi bersih selama rentang waktu 2014 sampai dengan 2016.
46
Rata-rata yang ditunjukkan oleh variabel opini audit going concern (GC) sebanyak 0,10 menunjukkan bahwa 10% dari perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi memperoleh opini audit going concern selama rentang waktu 2014 sampai dengan 2016. Rata-rata yang ditunjukkan oleh variabel reputasi auditor (BIG) sebanyak 0,32 menunjukkan bahwa 32% dari perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik Big Four selama rentang waktu 2014 sampai dengan 2016. Rata-rata yang ditunjukkan oleh variabel pergantian auditor (SWITCH) sebanyak 0,11 menunjukkan bahwa 11% dari perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi diaudit oleh auditor yang berbeda disetiap tahunnya selama rentang waktu 2014 sampai dengan 2016. Berdasarkan tabel 4.2 di atas, pengukuran ukuran perusahaan dengan proksi total asset telah dihitung dengan log natural. Variabel ukuran perusahaan berdasarkan tabel tersebut memiliki nilai minimum sebesar 23,56 dan nilai maksimum sebesar 30,86 dengan rata-rata 27,8916. Ukuran perusahaan dengan nilai log natural sebesar 23,56 atau Rp17.009.196.124 total asset yang dimiliki oleh PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk pada tahun 2016. Kemudian, untuk ukuran perusahaan dengan nilai log natural sebesar 30,86 atau Rp25.144.272.000.000 total asset yang dimiliki oleh PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk. Pada tahun 2016.
47
C. Analisis Regresi dengan Variabel Kontrol Model I 1. Hasil Uji Asumsi Klasik a) Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal. Uji F dan uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Variabel pengganggu atau residual dapat dideteksi berdistribusi normal dengan menggunakan dua pendekatan analisis, yaitu analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016). Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S), jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 5% maka data residual berdistribusi tidak normal, jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 5% maka data residual berdistribusi normal (Ghozali, 2016). Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 168 a,b Normal Parameters Mean ,0000000 Std. Deviation 8,93049176 Most Extreme Absolute ,101 Differences Positive ,070 Negative -.101 Test Statistic .101 Asymp. Sig. (2-tailed) .000c Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24)
48
Pada tabel 4.3 terlihat bahwa ketiga variabel memiliki probabilitas signifikansi 0,000 dan nilainya jauh dibawah 0,05. Hal ini berarti hipotesis nol ditolak atau variabel Audit Report Delay (ARD), Investment Opportunities (MTB) dengan variabel kontrol (LOSS, GC, BIG, SWITCH, dan SIZE) tidak terdistribusi secara normal. Menurut Ghozali (2016), data yang tidak berdistribusi normal dapat dilakukan transformasi data agar hasil pengujian lebih baik dan valid. Transformasi data dalam penelitian ini menggunakan metode akar kuadrat (sqrt). Sehingga model regresi berubah menjadi: SQRTARD = α + β1SQRTMTB + β2LOSS + β3GC + β4BIG + β5SWITCH + β6SIZE + e Hasil uji normalitas setelah transformasi variabel dapat dilihat dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test setelah Transformasi Data Unstandardized Residual N 168 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,26155903 Most Extreme Absolute ,036 Differences Positive ,036 Negative -,032 Test Statistic ,036 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24) Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa setelah dilakukannya transformasi variabel Audit Report Delay dan Investment
49
Opportunities (MTB) kedalam bentuk akar kuadrat, maka diperoleh nilai probabilitas residual sebesar 0,200. Nilai probabilitas signifikansi variabel-variabel tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima dan HA ditolak atau dapat dinyatakan bahwa variabel Audit Report Delay, Investment Opportunities (MTB), dan variabel kontrol (LOSS, GC, BIG, SWITCH, dan SIZE) telah terdistribusi normal. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh pengujian dengan menggunakan grafik histogram pada gambar 4.1 dan grafik normal p-plot pada gambar 4.2 grafik histogram menunjukkan bentuk simetris tidak condong ke kiri atau ke kanan, hal tersebut dapat disimpulkan bahwa residual telah terdistribusi secara normal. Begitu pula dengan p-plot, titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal dan hal ini juga menunjukkan bahwa residual telah terdistribusi secara normal. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Histogram
Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24)
50
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24) b) Hasil Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antar
variabel
bebas
(independen). Model regresi yang baik yaitu model regresi yang tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF) dalam Collinearity Statistics. Jika hasil uji nilai Tolerance menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95% (Ghozali, 2016). Selanjutnya dengan melihat nilai VIF, jika tidak terdapat nilai VIF yang lebih dari 10
51
menunjukan bahwa antar variabel independen dalam model regresi tidak terdapat multikolinieritas. Tabel berikut ini menunjukan ringkasan dari hasil uji multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas beserta ringkasan terdapat pada tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Tolerance VIF
Kesimpulan
Model 1 (Constant) SQRTMTB ,984 1,016 Tidak ada Multikolinieritas LOSS ,889 1,125 Tidak ada Multikolinieritas GC ,895 1,117 Tidak ada Multikolinieritas BIG ,774 1,292 Tidak ada Multikolinieritas SWITCH ,884 1,131 Tidak ada Multikolinieritas SIZE ,734 1,363 Tidak ada Multikolinieritas Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24) c) Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran baik ukuran kecil, sedang maupun besar (Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah grafik scatterplot. Data yang tidak menyalahi asumsi heteroskedastisitas titik-titik yang terdapat pada garfik scatterplot akan terlihat menyebar di atas dan
52
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil Uji heterokedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar 4.3. Uji Grafik Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot
Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24) Uji Statistik Tabel 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 1 (Constant) -,085 1,128 -,075 SQRTMTB ,185 ,108 ,133 1,713 LOSS -,178 ,148 -,098 -1,206 GC -,078 ,206 -,031 -,381 BIG -,213 ,139 -,134 -1,532 SWITCH ,035 ,197 ,015 ,177 SIZE ,035 ,040 ,079 ,875 a. Dependent Variable: Abs_Residual Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24)
Sig.
,940 ,089 ,229 ,704 ,128 ,860 ,383
53
Pada tabel 4.6 menunjukkan hasil dari regresi variabel independen dengan nilai absolut residual menunjukkan bahwa nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residualnya lebih dari 0,05. Maka dapat dinyatakan penelitian ini bebas dari masalah heterokedastisitas. d) Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi atau tidak terjadi autokorelasi. Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb R Adjusted R Std. Error of Model R Square Square the Estimate a 1 ,280 ,079 ,044 1,28485 Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24)
DurbinWatson 1,934
Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel 4.7 diketahui bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,934. Nilai ini akan dibandingkan dengan tabel DW dengan jumlah observasi (n) = 168, jumlah variabel independen (k) = 6 dan tingkat signifikansi 5%, maka di tabel Durbin-Watson akan didapatkan nilai batas bawah (dl) = 1,68682 dan nilai batas atas (du) = 1,80924. Oleh karena nilai DW
54
1,934 lebih besar dari du 1,80924 dan kurang dari 4 - 1,80924 (4 – du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif. 2. Pengujian Hipotesis a) Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.
Model
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Adjusted R Std. Error of R R Square Square the Estimate
1
.280a
.079
.044
1.28485
a. Predictors: (Constant), SIZE, SQRTMTB, GC, SWITCH, LOSS, BIG b. Variabel Dependen: SQRTARD Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24) Hasil regresi memiliki nilai Adjusted R Square sebesar 0,044 atau 4,4%. Variabel dependen Audit Report Delay dapat dijelaskan secara signifikan oleh variasi variabel independen. Variabel independen tersebut adalah investment opportunities proksi MTB dengan variabel kontrol LOSS, GC, BIG, SWITCH dan SIZE sedangkan sisanya 95,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini, seperti auditor spesialis dan corporate governance. Kemudian, terkait nilai Adjusted R Square sebesar
55
0,044 atau 4,4% memiliki nilai yang begitu kecil dikarenakan varians error yang besar. Menurut statistika terapan (2009), Semakin besar varians error maka semakin kecil nilai koefisien determinasi model regresi linear. Varians error menggambarkan variasi data secara langsung. Semakin besar variasi data penelitian akan berdampak pada semakin besar varians error. b) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F menunjukkan semua variabel independen yang ada dalam model regresi mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima. Nilai F diturunkan dari tabel ANOVA yang dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini. Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Simultan ANOVAa Sum of Mean Model Squares Df Square F Sig. 1 Regression 22.667 6 3.778 2.288 .038b Residual 265.786 161 1.651 Total 288.452 167 a. Dependent Variable: SQRTARD b. Predictors: (Constant), SIZE, SQRTMTB, GC, SWITCH, LOSS, BIG Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24) Berdasarkan tabel 4.9 dapat diperoleh F hitung sebesar 2,288 yang mana lebih besar dari F tabel (2,15). Hasil uji signifikansi sebesar 0,038 < 0,05, berarti investment opportunities proksi MTB dengan variabel kontrol LOSS, GC, BIG, SWITCH dan SIZE secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Audit Report Delay. 56
c) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh antara masing-masing variabel independen untuk menjelaskan variabelvariabel dependen dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Apabila nilai probabilitas < 0,05 maka koefisien regresi signifikan dan Ha diterima. Apabila nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka koefisien regresi tidak signifikan dan Ha ditolak. Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t 1 (Constant) 3,901 1,956 1,994 SQRTMTB ,390 ,187 ,159 2,084 LOSS -,567 ,256 -,178 -2,213 GC -,514 ,357 -,115 -1,439 BIG -,045 ,241 -,016 -,186 SWITCH -,029 ,341 -,007 -,085 SIZE -,031 ,069 -,040 -,452 Dependent Variable: SQRTARD Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24)
Sig. ,048 ,039 ,028 ,152 ,853 ,933 ,652
Berdasarkan Tabel 4.10, maka hasil regresi berganda dapat menganalisis pengaruh dari variabel investment opportunities (MTB) terhadap audit report delay (ARD) dengan variabel kontrol LOSS, GC, BIG, SWITCH dan SIZE yaitu: Nilai t hitung yang ada selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel. Untuk signifikansi 5% uji dua pihak dan dk = n – 6 = 162, maka diperoleh t tabel = 1,974716. Adapun penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut:
57
Ho (Hipotesis Nol) : μ = 0 (tidak ada pengaruh) Ha (Hipotesis Alternatif) : μ ≠ 0 (ada pengaruh) Berdasarkan Tabel 4.10, dapat disimpulkan bahwa variabel investment opportunities (MTB) memiliki nilai t hitung sebesar 2.084 dengan signifikansi 0,039 < 0,05 sehingga investment opportunities yang diukur dengan MTB memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report delay. D. Analisis Regresi dengan Variabel Kontrol Model II 1. Hasil Uji Asumsi Klasik a) Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal. Uji F dan uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Variabel pengganggu atau residual dapat dideteksi berdistribusi normal dengan menggunakan dua pendekatan analisis, yaitu analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016). Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S), jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 5% maka data residual berdistribusi tidak normal, jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 5% maka data residual berdistribusi normal (Ghozali, 2016).
58
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 168 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 8,75127380 Most Extreme Absolute ,119 Differences Positive ,065 Negative -,119 Test Statistic ,119 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24) Pada tabel 4.11 terlihat bahwa ketiga variabel memiliki probabilitas signifikansi 0,000 dan nilainya jauh dibawah 0,05. Hal ini berarti hipotesis nol ditolak atau variabel Audit Report Delay (ARD), Investment Opportunities (PPEGT) dengan variabel kontrol (LOSS, GC, BIG, SWITCH, dan SIZE) tidak terdistribusi secara normal. Menurut Ghozali (2016), data yang tidak berdistribusi normal dapat dilakukan transformasi data agar hasil pengujian lebih baik dan valid. Transformasi data dalam penelitian ini menggunakan metode akar kuadrat (sqrt). Sehingga model regresi berubah menjadi: SQRTARD = α + β1SQRTPPEGT + β2LOSS + β3GC + β4BIG + β5SWITCH + β6SIZE + e Hasil uji normalitas setelah transformasi variabel dapat dilihat dalam tabel 4.12.
59
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test setelah Transformasi Data Unstandardized Residual N 168 a,b Normal Parameters Mean ,0000000 Std. Deviation 1.23309109 Most Extreme Absolute .063 Differences Positive .063 Negative -.053 Test Statistic .063 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24) Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa setelah dilakukannya transformasi variabel Audit Report Delay dan Investment Opportunities (PPEGT) kedalam bentuk akar kuadrat serta setelah dilakukan pengurangan data yang dianggap outlier, maka diperoleh nilai probabilitas residual sebesar 0,200. Nilai probabilitas signifikansi variabel-variabel tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima dan HA ditolak atau dapat dinyatakan bahwa variabel Audit Report Delay, Investment Opportunities (PPEGT) dengan variabel kontrol (LOSS, GC, BIG, SWITCH, dan SIZE) telah terdistribusi normal. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh pengujian dengan menggunakan grafik histogram pada gambar 4.4 dan grafik normal p-plot pada gambar 4.5 grafik histogram menunjukkan bentuk simetris tidak condong ke kiri atau ke kanan, hal tersebut dapat disimpulkan bahwa residual telah terdistribusi secara normal. Begitu pula dengan p-plot, titik-titik menyebar
60
berhimpit disekitar garis diagonal dan hal ini juga menunjukkan bahwa residual telah terdistribusi secara normal. Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Histogram
Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24) Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24)
61
e) Hasil Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antar
variabel
bebas
(independen). Model regresi yang baik yaitu model regresi yang tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF) dalam Collinearity Statistics. Jika hasil uji nilai Tolerance menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95% (Ghozali, 2016). Selanjutnya dengan melihat nilai VIF, jika tidak terdapat nilai VIF yang lebih dari 10 menunjukan bahwa antar variabel independen dalam model regresi tidak terdapat multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas beserta ringkasan terdapat pada tabel 4.13 berikut ini. Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Toleranc VIF e
Kesimpulan
Model 1 (Constant) SQRTPPEGT ,908 1,101 Tidak ada Multikolinieritas LOSS ,863 1,159 Tidak ada Multikolinieritas GC ,896 1,116 Tidak ada Multikolinieritas BIG ,735 1,360 Tidak ada Multikolinieritas SWITCH ,893 1,120 Tidak ada Multikolinieritas SIZE ,732 1,366 Tidak ada Multikolinieritas Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24)
62
f) Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran baik ukuran kecil, sedang maupun besar (Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah grafik scatterplot. Data yang tidak menyalahi asumsi heteroskedastisitas titik-titik yang terdapat pada garfik scatterplot akan terlihat menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil Uji heterokedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar 4.6. Uji Grafik Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot
Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24) 63
Uji Statistik Tabel 4.14 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 1 (Constant) -,080 1,163 -,069 SQRTPPEGT ,518 ,267 ,156 1,943 LOSS -,185 ,154 -,099 -1,201 GC -,004 ,211 -,002 -,019 BIG -,147 ,147 -,089 -,999 SWITCH ,142 ,201 ,057 ,706 SIZE ,031 ,041 ,068 ,756 a. Dependent Variable: Abs_Residual Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24)
Sig.
,945 ,054 ,231 ,985 ,319 ,481 ,451
Pada tabel 4.14 menunjukkan hasil dari regresi variabel independen dengan nilai absolut residual menunjukkan bahwa nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residualnya lebih dari 0,05. Maka dapat dinyatakan penelitian ini bebas dari masalah heterokedastisitas. g) Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi atau tidak terjadi autokorelasi. Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini.
64
Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb R Adjusted R Std. Error of Model R Square Square the Estimate a 1 ,346 ,120 ,087 1,25586 Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24)
DurbinWatson 2,038
Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel 4.15 diketahui bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,038. Nilai ini akan dibandingkan dengan tabel DW dengan jumlah observasi (n) = 168, jumlah variabel independen (k) = 6 dan tingkat signifikansi 5%, maka di tabel Durbin-Watson akan didapatkan nilai batas bawah (dl) = 1,68682 dan nilai batas atas (du) = 1,80924. Oleh karena nilai DW 2,038 lebih besar dari du 1,80924 dan kurang dari 4 - 1,80924 (4 – du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif. 3. Pengujian Hipotesis d) Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini.
65
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb R Adjusted R Std. Error of Model R Square Square the Estimate a 1 ,346 ,120 ,087 1,25586 a. Predictors: (Constant), SIZE, SQRTPPEGT, GC, SWITCH, LOSS, BIG b. Variabel Dependen: SQRTARD Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24) Hasil regresi memiliki nilai Adjusted R Square sebesar 0,087 atau 8,7%. Variabel dependen Audit Report Delay dapat dijelaskan secara signifikan oleh variasi variabel independen. Variabel independen tersebut adalah investment opportunities proksi PPEGT dengan variabel kontrol LOSS, GC, BIG, SWITCH dan SIZE sedangkan sisanya 91,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini, seperti auditor spesialis dan corporate governance. Kemudian, terkait nilai Adjusted R Square sebesar 0,087 atau 8,7% memiliki nilai yang begitu kecil dikarenakan varians error yang besar. Menurut statistika terapan (2009), Semakin besar varians error maka semakin kecil nilai koefisien determinasi model regresi linear. Varians error menggambarkan variasi data secara langsung. Semakin besar variasi data penelitian akan berdampak pada semakin besar varians error. e) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F menunjukkan semua variabel independen yang ada dalam model regresi mempunyai pengaruh secara simultan terhadap
66
variabel dependen. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima. Nilai F diturunkan dari tabel ANOVA yang dapat dilihat pada tabel 4.17 di bawah ini. Tabel 4.17 Hasil Uji Signifikansi Simultan ANOVAa Sum of Mean Model Squares Df Square F Sig. 1 Regression 34,527 6 5,754 3,649 ,002b Residual 253,926 161 1,577 Total 288.452 167 a. Dependent Variable: SQRTARD b. Predictors: (Constant), SIZE, SQRTPPEGT, GC, SWITCH, LOSS, BIG Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24) Berdasarkan tabel 4.17 dapat diperoleh F hitung sebesar 3,649 yang mana lebih besar dari F tabel (2,15). Hasil uji signifikansi sebesar 0,002 < 0,05, berarti investment opportunities proksi PPEGT dengan variabel kontrol LOSS, GC, BIG, SWITCH dan SIZE secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Audit Report Delay. f) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh antara masing-masing variabel independen untuk menjelaskan variabelvariabel dependen dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Apabila nilai probabilitas < 0,05 maka koefisien regresi signifikan dan Ha diterima. Apabila nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka koefisien regresi tidak signifikan dan Ha ditolak. Hasil uji signifikansi parameter individual (uji statistic t) disajikan dalam tabel berikut ini.
67
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t 1 (Constant) 3,363 1,918 1,753 SQRTPPEGT 1,528 ,440 ,270 3,473 LOSS -,434 ,254 -,136 -1,706 GC -,487 ,349 -,109 -1,397 BIG ,122 ,242 ,044 ,505 SWITCH -,084 ,332 -,020 -,253 SIZE -,023 ,068 -,029 -,341 Dependent Variable: SQRTARD Sumber: Data Sekunder yang diolah (Output SPSS 24)
Sig. ,081 ,001 ,090 ,164 ,614 ,801 ,733
Berdasarkan Tabel 4.18, maka hasil regresi berganda dapat menganalisis pengaruh dari variabel investment opportunities (PPEGT) terhadap audit report delay (ARD) dengan variabel kontrol LOSS, GC, BIG, SWITCH dan SIZE yaitu: Nilai t hitung yang ada selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel. Untuk signifikansi 5% uji dua pihak dan dk = n – 6 = 162, maka diperoleh t tabel = 1,97472. Adapun penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut: Ho (Hipotesis Nol) : μ = 0 (tidak ada pengaruh) Ha (Hipotesis Alternatif) : μ ≠ 0 (ada pengaruh) Berdasarkan Tabel 4.18, dapat disimpulkan bahwa variabel investment opportunities (PPEGT) memiliki nilai t hitung sebesar 3,473 dengan signifikansi 0,001 < 0,05 sehingga investment opportunities yang diukur dengan PPEGT memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report delay.
68
E. Pembahasan 1. Pengaruh Investment Opportunities terhadap Audit Report Delay Hasil Penelitian menggunakan uji analisis regresi dengan variabel kontrol model I yang dilambangkan dengan SQRTMTB menunjukkan bahwa investment opportunities memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report delay (SQRTARD), dimana hasil analisis regresi menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,084 > t tabel 1,974716 dan signifikansi 0,039 < 0,05, sedangkan kelima variabel kontrol yaitu LOSS, GC, BIG, SWITCH dan SIZE memiliki pengaruh yang berbeda-beda. Variabel rugi bersih (LOSS) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap audit report delay, atau dengan kata lain LOSS merupakan variabel kontrol dalam model regresi ini. Sedangkan GC, BIG, SWITCH dan SIZE tidak mampu menjadi variabel kontrol karena nilai signifikansinya > 0,05. Dengan demikian hipotesis 1 dalam penelitian ini diterima. Hasil Penelitian menggunakan uji analisis regresi dengan variabel kontrol
model
II
yang
dilambangkan
dengan
SQRTPPEGT
menunjukkan bahwa investment opportunities memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report delay (SQRTARD), dimana hasil analisis regresi menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,473 > t tabel 1,974716 dan signifikansi 0,001 < 0,05, sedangkan kelima variabel kontrol yaitu LOSS, GC, BIG, SWITCH dan SIZE memiliki pengaruh yang berbeda. Variabel LOSS, GC, BIG, SWITCH dan SIZE tidak
69
mampu menjadi variabel kontrol karena nilai signifikansinya > 0,05. Dengan demikian hipotesis 2 dalam penelitian ini diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang memiliki peluang investasi tinggi cenderung mengalami audit report delay lebih lama. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Azami dan Salehi (2016) yang menyatakan bahwa audit report delay lebih panjang untuk perusahaan dengan peluang investasi yang lebih tinggi baik diukur menggunakan market to book ratio of equity (MTB) dan the ratio of gross plant, property and equipment to total assets (PPEGT). Kemudian sejalan dengan penelitian oleh Pham et al (2014) yang menyatakan bahwa probabilitas audit report delay lebih lama untuk perusahaan yang memiliki investment opportunities yang tinggi. Dalam teori keagenan, auditor sebagai pihak ketiga yang menjembatani komunikasi antara pihak manajer perusahaan (the agen) dengan investor (the principal). Auditor bertanggung jawab dalam memberikan keyakinan atas kewajaran dan bebas salah saji yang material atas laporan keuangan yang telah dibuat oleh pihak manajer. Perusahaan dengan peluang investasi yang lebih tinggi, menunjukkan kondisi perusahaan yang baik dimana kondisi ini pihak manajer menginginkan untuk memperluas opsi investasi yang baru dibandingkan untuk membagikan dividen yang tinggi, tentunya kondisi ini bertentangan dengan kepentingan investor yang menginginkan return berupa dividen yang tinggi. Tingginya biaya agensi, dan pertumbuhan
70
kompleksitas opsi pemantauan, semua menghasilkan peningkatan risiko audit dari perusahaan tersebut. Semakin tinggi risiko audit, semakin luas ruang lingkup audit dan pemeriksaan, yang pada waktunya menyebabkan audit report delay yang lebih lama.
71
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh investment opportunities terhadap audit report delay dalam laporan tahunan perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi tahun 2014 sampai 2016. Analisis pengaruh dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan program Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver. 24. Data sampel yang digunakan sebanyak 168 perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014 sampai 2016. Hasil Pengujian dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji analisis regresi dengan variabel kontrol model I, diketahui bahwa investment opportunities (MTB) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report delay, variabel kontrol rugi bersih (LOSS) mampu menjadi variabel kontrol, sedangkan variabel opini audit going concern (GC), reputasi auditor (BIG), pergantian auditor (SWITCH) dan ukuran perusahaan (SIZE) tidak mampu menjadi variabel kontrol karena nilai signifikansinya > 0,05. 2. Berdasarkan uji analisis regresi dengan variabel kontrol model II, diketahui bahwa investment opportunities (PPEGT) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report delay, variabel kontrol rugi
72
bersih (LOSS), opini audit going concern (GC), reputasi auditor (BIG), pergantian auditor (SWITCH) dan ukuran perusahaan (SIZE) tidak mampu menjadi variabel kontrol karena nilai signifikansinya > 0,05. B. Saran Penelitian mengenai audit report delay di masa mendatang diharapkan dapat mempertimbangkan saran berikut ini: 1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan periode penelitian lebih dari 3 tahun agar hasil penelitian lebih akurat. 2. Populasi penelitian tidak hanya dikhususkan pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi, tetapi dapat menggunakan jenis perusahaan yang berbeda atau dapat diperluas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Menambahkan variabel bebas untuk memberikan hasil yang lebih beragam dan bervariasi seperti efektivitas komite audit, auditor spesialis, dan umur perusahaan.
73
DAFTAR PUSTAKA Arofah Umi, Dewi S.P.A dkk. “Ukuran Perusahaan sebagai Pemoderasi Pengaruh Kepemilikan Publik Komite Audit dan Laba Rugi terhadap Audit Delay”. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol.13 No.2 Juni 2017: 297-305. 2017. Artaningrum, Rai Gina, I Ketut dkk. “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Pergantian Manajemen pada Audit Report Lag Perusahaan Perbankan”. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.3: 1079-1108. 2017. Azami dan Salehi. “The Relationship Between Audit Report Delay and Investmen Opportunities”. Eurasian Bus Dev. DOI 10.1007/s408 21-016-0070-4. 2016. Belghitar, Y., & Khan, J. “Governance Mechanisms, Investment Opportunity Set and SMEs Cash Holdings”. Small Bussiness Economics, 40(1). 59-72. 2013. Carbaja, L. K. I. C. dan I. K. Yadnyana. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, dan Pergantian Auditor pada Ketidaktepatanwaktuan Pelaporan Keuangan”. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 13 (2). 2015. Dyer, J.D. and A.J. McHugh. "The Timeliness of the Australian Annual Report". Journal of Accounting Research. pp. 204-219. 1975. Ghozali, 8. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2016. Hartono, Jogiyanto. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Edisi 2, BPFE. Yogyakarta. 2003. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). “Standar Profesional Akuntan Publik 31 Maret 2011”. Salemba Empat. Jakarta. 2011. Ilmiah, R. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris Perusahaan Consumer Goods Tahun 2007-2010)”. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang. 2013. Jensen, M.C. dan W.H. Meckling. “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership structure”. Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp.305-360. 1976. Jogiyanto. “Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan PengalamanPengalaman”. Cetakan ke-I. BPFE: Yogyakarta. 2004. Kallapur, Sanjay dan Mark A Trombley. “The Investment Opportunity Set: Determinant, Consequances and Measurement”. Manajerial Finance 3-15. 2001.
74
Kartika, Andi. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No.2, Hal: 152-171. 2011. Lai, K. W. “Does Audit Quality Matter more for Firms with High Investment Opportunities”. Journal of Accounting and Public Policy, 28(1), 33-50. 2009. Margaretta, S dan G. Soepriyanto. “Penerapan IFRS dan Pengaruhnya terhadap Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan: Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 20082010”. Binus Business Review Vol.3 No.2 November 2012. Miradhi, Made Devi dan Gede Juliarsa. “Ukuran Perusahaan sebagai Pemoderasi Pengaruh Profitabilitas dan Opini Auditor pada Audit Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.16 No.1 hlm 388-415. 2016. Myers, S.C. “Determinants of Corporate Borrowing”. Journal of Financial Economics, 5(2), 147-175.http://dx.doi.org/10.1014/0304-405X(77)90015-0. 1977. Pham, T., Dao, M., Brown, V.L. “Investment Opportunities and Audit Report Lags: Initial Evidence”. Accounting Finance Research. 3(4).45-7. 2014 Praptika dan Rasmini. “Pengaruh Audit Tenure, Pergantian Auditor dan Financial Distress pada Audit Delay pada Perusahaan Consumer Goods”. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 15, No. 3, Hal. 2052-2081. 2016. Sari, Hani Kartika dan Maswar P.P. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2010-2014”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi: Volume 5, Nomor 6. 2016. Schwartz, K.B,. & Soo, B.S. “The Associattion between Auditor Changes and Reporting Lags”. Contemporary Accounting Research, 13(1). 353-370. 1996. Sood, Tulika. “Strategic Marketing Management and Tactics in the Service Industry”. IGI Global. Hal. 2. 2017. Subawa Putra, Putu Gede Ovan dan I Made Pande Dwina Putra. “Ukuran Perusahaan sebagai Pemoderasi Pengaruh Opini Auditor, Profitabilitas, dan Debt to Equity Ratio terhadap Audit Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.14 No.3.hlm 2278-2306. 2016. Suginam. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Sektor Perdagangan Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Majalah Ilmiah Informasi dan Teknologi Ilmiah. ISSN: 2339210X. 2016. Suparsada, Ni Putu Y.D dan IGAM Asri D.P. “Pengaruh Profitabilitas, Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Institusional terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.18.1: 60-87. 2017.
75
Surbakti, L. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya. 2009. Susianto, Silvia Novita. “Pengaruh Penerapan Wajib IFRS, Jenis Industri, Rugi, Anak Perusahaan, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan, Opini Audit, dan Ukuran Komite Audit terhadap Audit Report Lag (ARL)”. Jurnal Akuntansi Bisnis, Vol. XV No.
30. 2017. Widhiasari dan Budiartha. “Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor dan Pergantian Auditor terhadap Audit Report Lag”. EJurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.15.1:200-227. 2016. Widyastuti, Made Tika dan Ida Bagus P.A. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kompleksitas Operasi Perusahaan dan Jenis Industri terhadap Audit Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.18.2. Februari: 1082-1111. 2017. Winidyaningrum, C. dan Rahmawati. “Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Keterandalan dan Ketepatanwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variabel Intervening Pengendalian Internal Akuntansi”. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, 13-15 Oktober. 2010. www.idx.co.id
76
Lampiran 1 Sampel Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Kode ABBA ACES AIMS AKRA APII BAYU BLTZ BMSR BUVA CENT CMPP CSAP DNET ECII EMTK EPMT ERAA FAST FORU GEMA GOLD HOME ICON INTD JIHD JKON JTPE KBLV KONI KPIG LPLI LTLS MFMI MICE MLPL
Nama Perusahaan PT. Mahaka Media, Tbk PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Arita Prima Indonesia, Tbk PT. Bayu Buana, Tbk PT. Graha Layar Prima, Tbk PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk PT. Electronic City Indonesia, Tbk PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk PT. Erajaya Swasembada, Tbk PT. Fast Food Indonesia, Tbk PT. Fortune Indonesia, Tbk PT. Gema Grahasarana, Tbk PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk PT. Island Concepts Indonesia, Tbk PT. Inter Delta, Tbk PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PT. First Media, Tbk PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk PT. MNC Land, Tbk PT. Star Pasific, Tbk PT. Lautan Luas, Tbk PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk PT. Multi Indocitra, Tbk PT. Multipolar, Tbk
77
Lanjutan Lampiran 1 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
MLPT MPMX MPPA MTDL PANR PDES PGLI PJAA PLAS PNSE RALS RANC SHID SILO SRAJ SRTG TGKA TMPO TURI WAPO WICO
PT. Multipolar Technology, Tbk PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk PT. Matahari Putra Prima, Tbk PT. Metrodata Electronics, Tbk PT. Panorama Sentrawisata, Tbk PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk PT. Pudjiadi & Sons, Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk PT. Supra Boga Lestari, Tbk PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk PT. Siloam International Hospitals, Tbk PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk PT. Tigaraksa Satria, Tbk PT. Tempo Inti Media, Tbk PT. Tunas Ridean, Tbk PT. Wahana Pronatural, Tbk PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
78
Lampiran 2 Hasil Perhitungan Durasi Audit Report Delay Perusahaan Sampel No
Kode
Nama Perusahaan
1
ABBA
2
ACES
3
AIMS
4
AKRA
5
APII
6 7
BAYU BLTZ
8
BMSR
9
BUVA
10
CENT
11
CMPP
12
CSAP
13
DNET
14
ECII
15
EMTK
16
EPMT
17
ERAA
18 19 20
FAST FORU GEMA
21
GOLD
22
HOME
PT. Mahaka Media, Tbk PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Arita Prima Indonesia, Tbk PT. Bayu Buana, Tbk PT. Graha Layar Prima, Tbk PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk PT. Electronic City Indonesia, Tbk PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk PT. Erajaya Swasembada, Tbk PT. Fast Food Indonesia, Tbk PT. Fortune Indonesia, Tbk PT. Gema Grahasarana, Tbk PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk
Audit Report Delay 2014 2015 2016 86 88 81 79
90
86
84
88
86
77
68
62
57
60
73
77 86
74 90
73 83
84
84
86
75
82
83
77
83
86
82
91
86
79
60
77
86
84
86
86
90
81
65
89
88
68
67
65
84
83
79
76 84 79
82 88 82
74 67 81
79
75
76
77
83
75
79
Lanjutan Lampiran 2 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
PT. Island Concepts Indonesia, Tbk INTD PT. Inter Delta, Tbk PT. Jakarta International JIHD Hotels & Dev. Tbk PT. Jaya Konstruksi JKON Manggala Pratama, Tbk PT. Jasuindo Tiga Perkasa, JTPE Tbk KBLV PT. First Media, Tbk PT. Perdana Bangun Pusaka, KONI Tbk KPIG PT. MNC Land, Tbk LPLI PT. Star Pasific, Tbk LTLS PT. Lautan Luas, Tbk PT. Multifiling Mitra MFMI Indonesia, Tbk MICE PT. Multi Indocitra, Tbk MLPL PT. Multipolar, Tbk PT. Multipolar Technology, MLPT Tbk PT. Mitra Pinasthika MPMX Mustika, Tbk PT. Matahari Putra Prima, MPPA Tbk PT. Metrodata Electronics, MTDL Tbk PT. Panorama Sentrawisata, PANR Tbk PT. Destinasi Tirta PDES Nusantara, Tbk PT. Pembangunan Graha PGLI Lestari Indah, Tbk PT. Pembangunan Jaya PJAA Ancol, Tbk PLAS PT. Polaris Investama, Tbk PNSE PT. Pudjiadi & Sons, Tbk PT. Ramayana Lestari RALS Sentosa, Tbk RANC PT. Supra Boga Lestari, Tbk PT. Hotel Sahid Jaya SHID International, Tbk ICON
84
90
88
76
68
76
71
84
75
79
84
83
89
90
79
82
77
81
79
88
83
72 86 79
71 88 90
72 89 80
54
53
74
75 89
84 90
81 86
54
60
62
69
70
83
79
76
79
85
88
86
85
89
88
84
88
86
66
90
74
79
57
88
78 71
83 74
81 76
75
77
76
76
61
76
79
74
83
80
Lanjutan Lampiran 2 49
SILO
50
SRAJ
51
SRTG
52 53 54 55
TGKA TMPO TURI WAPO
56
WICO
PT. Siloam International Hospitals, Tbk PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk PT. Tigaraksa Satria, Tbk PT. Tempo Inti Media, Tbk PT. Tunas Ridean, Tbk PT. Wahana Pronatural, Tbk PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
54
56
53
72
75
81
86
90
81
83 65 56 71
82 74 60 77
81 76 58 80
84
84
81
81
Lampiran 3 Hasil Perhitungan Variabel Investment Opportunities (Market to Book Ratio of Equity/MTB) Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
82
Kode ABBA ACES AIMS AKRA APII BAYU BLTZ BMSR BUVA CENT CMPP CSAP DNET ECII EMTK EPMT ERAA FAST FORU GEMA GOLD HOME
Nama Perusahaan PT. Mahaka Media, Tbk PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Arita Prima Indonesia, Tbk PT. Bayu Buana, Tbk PT. Graha Layar Prima, Tbk PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk PT. Electronic City Indonesia, Tbk PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk PT. Erajaya Swasembada, Tbk PT. Fast Food Indonesia, Tbk PT. Fortune Indonesia, Tbk PT. Gema Grahasarana, Tbk PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk
Jumlah Closing Lembar Saham Price 2.755.125.000 61 17.150.000.000 785 110.000.000 375 3.913.637.674 4.120 1.405.000.000 430 353.220.780 995 337.657.532 2.900 1.159.200.024 180 3.096.031.500 550 7.424.634.500 199 216.000.000 124 2.895.037.800 575 14.184.000.000 915 1.334.333.000 1.090 5.640.032.442 7.800 2.708.640.000 2.800 2.900.000.000 1.090 1.995.138.579 2.100 465.224.000 700 320.000.000 395 286.000.000 310 2.266.550.488 240
Total Ekuitas
MTB
173.192.913.626 2.362.148.245.370 22.180.667.599 5.961.182.563.000 212.225.894.054 294.833.176.755 514.628.519.116 183.639.348.452 882.352.377.517 688.538.013.298 33.376.395.126 818.877.777.000 7.582.345.239.488 1.777.483.550.856 16.317.138.942.000 3.549.882.353.025 3.013.786.262.602 1.193.163.687.000 132.210.638.353 166.375.888.797 80.924.867.194 207.646.322.657
0,970378 5,699367 1,859728 2,704864 2,846731 1,192046 1,902745 1,136227 1,929861 2,145854 0,802483 2,032839 1,711655 0,818248 2,696076 2,136463 1,048847 3,511497 2,463166 0,759725 1,095584 2,619705
Lanjutan Lampiran 3 23 ICON 24 INTD 25 JIHD 26 JKON 27 JTPE 28 KBLV 29 KONI 30 KPIG 31 LPLI 32 LTLS 33 MFMI 34 MICE 35 MLPL 36 MLPT 37 MPMX 38 MPPA 39 MTDL 40 PANR 41 PDES 42 PGLI 43 PJAA 44 PLAS 45 PNSE 46 RALS 47 RANC
83
PT. Island Concepts Indonesia, Tbk PT. Inter Delta, Tbk PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PT. First Media, Tbk PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk PT. MNC Land, Tbk PT. Star Pasific, Tbk PT. Lautan Luas, Tbk PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk PT. Multi Indocitra, Tbk PT. Multipolar, Tbk PT. Multipolar Technology, Tbk PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk PT. Matahari Putra Prima, Tbk PT. Metrodata Electronics, Tbk PT. Panorama Sentrawisata, Tbk PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk PT. Pudjiadi & Sons, Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk PT. Supra Boga Lestari, Tbk
1.089.750.000 118.365.600 2.329.040.482 16.308.519.860 1.769.680.000 1.742.167.907 76.000.000 6.471.106.210 1.170.432.803 1.560.000.000 757.581.000 600.000.000
448 380 1.050 850 378 2.590 330 1.290 600 1.800 338 353
153.256.183.683 27.176.807.028 4.686.390.819.000 1.763.392.541.289 284.742.999.089 9.388.877.000.000 26.352.869.667 8.018.870.795.857 2.393.482.000.000 1.557.515.000.000 148.975.906.963 531.489.225.229
3,185568 1,655048 0,521829 7,861121 2,349273 0,480592 0,951699 1,04101 0,293405 1,802872 1,718817 0,398503
10.064.747.323
835
10.295.571.000.000
0,81628
1.875.000.000 4.462.963.276 5.377.962.800 2.246.000.000 1.200.000.000 715.000.000 488.000.000 1.599.999.998 1.184.200.000 797.813.496 7.096.000.000 1.564.487.500
1.020 790 3.050 615 483 184 105 1.775 1.560 545 790 445
608.477.339.000 5.260.159.000.000 2.848.686.000.000 1.167.207.882.561 447.059.550.000 172.045.710.651 57.500.395.765 1.618.183.385.679 235.853.216.318 288.501.922.125 3.359.447.000.000 406.537.360.733
3,143092 0,670273 5,758018 1,183414 1,296472 0,76468 0,891124 1,755054 7,832634 1,507125 1,668679 1,712504
Lanjutan Lampiran 3 48 49 50 51 52 53 54 55 56
84
SHID SILO SRAJ SRTG TGKA TMPO TURI WAPO WICO
PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk PT. Siloam International Hospitals, Tbk PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk PT. Tigaraksa Satria, Tbk PT. Tempo Inti Media, Tbk PT. Tunas Ridean, Tbk PT. Wahana Pronatural, Tbk PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
1.119.326.168 1.156.100.000 8.030.483.593 2.712.967.000 918.492.750 725.000.000 5.580.000.000 520.000.000 1.268.950.977
307 13.700 310 5.150 2.900 121 605 64 99
941.022.424.840 1.653.668.551.960 1.145.119.321.546 11.579.787.000.000 732.404.758.251 138.404.270.000 2.153.243.000.000 15.265.878.813 124.194.496.476
0,36517 9,577838 2,173966 1,206566 3,636826 0,633832 1,567821 2,180025 1,011527
Lanjutan Lampiran 3 Hasil Perhitungan Variabel Investment Opportunities (Market to Book Ratio of Equity/MTB) Tahun 2015 No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
ABBA ACES AIMS AKRA APII BAYU BLTZ BMSR BUVA CENT CMPP CSAP DNET ECII EMTK EPMT ERAA FAST FORU GEMA GOLD HOME
85
Nama Perusahaan PT. Mahaka Media, Tbk PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Arita Prima Indonesia, Tbk PT. Bayu Buana, Tbk PT. Graha Layar Prima, Tbk PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk PT. Electronic City Indonesia, Tbk PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk PT. Erajaya Swasembada, Tbk PT. Fast Food Indonesia, Tbk PT. Fortune Indonesia, Tbk PT. Gema Grahasarana, Tbk PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk
Jumlah Closing Lembar Saham Price 2.755.125.000 50 17.150.000.000 825 110.000.000 420 3.949.030.235 7.175 1.075.760.000 222 353.220.780 1.250 337.657.532 4.500 1.159.200.024 250 3.096.031.500 595 10.394.488.300 125 216.000.000 107 2.895.037.800 398 14.184.000.000 1.145 1.334.333.000 850 5.640.032.442 10.300 2.708.640.000 3.000 2.900.000.000 545 1.995.138.579 1.150 465.224.000 700 320.000.000 328 286.000.000 300 2.266.550.488 249
Total Ekuitas
MTB
132.989.738.231 2.628.825.516.460 20.045.396.732 7.286.175.343.000 220.610.754.297 375.748.711.668 482.308.722.151 167.617.323.382 1.403.993.534.078 1.077.595.668.155 28.685.247.506 853.518.984.000 7.868.088.304.802 1.757.475.482.749 15.389.131.186.000 4.070.245.687.141 3.205.406.153.953 1.114.917.330.000 134.089.589.605 188.172.274.177 76.425.022.500 207.825.266.732
1,035841 5,382156 2,304769 3,888774 1,082534 1,175057 3,150387 1,728938 1,312071 1,20575 0,80571 1,34997 2,06412 0,645348 3,774894 1,99642 0,493073 2,057919 2,428651 0,557787 1,122669 2,715604
Lanjutan Lampiran 3 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
86
ICON INTD JIHD JKON JTPE KBLV KONI KPIG LPLI LTLS MFMI MICE MLPL MLPT MPMX MPPA MTDL PANR PDES PGLI PJAA PLAS PNSE RALS RANC
PT. Island Concepts Indonesia, Tbk PT. Inter Delta, Tbk PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PT. First Media, Tbk PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk PT. MNC Land, Tbk PT. Star Pasific, Tbk PT. Lautan Luas, Tbk PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk PT. Multi Indocitra, Tbk PT. Multipolar, Tbk PT. Multipolar Technology, Tbk PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk PT. Matahari Putra Prima, Tbk PT. Metrodata Electronics, Tbk PT. Panorama Sentrawisata, Tbk PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk PT. Pudjiadi & Sons, Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk PT. Supra Boga Lestari, Tbk
1.089.750.000 118.365.600 2.329.040.482 16.308.519.860 1.713.012.500 1.742.167.907 76.000.000 6.890.467.237 1.170.432.803 1.560.000.000 757.581.000 600.000.000 10.064.747.323 1.875.000.000 4.462.963.276 5.377.962.800 2.310.169.758 1.200.000.000 715.000.000 488.000.000 1.599.999.998 1.184.200.000 797.813.496 7.096.000.000 1.564.487.500
605 380 585 840 232 1.875 280 1.410 180 500 187 370 257 1.135 489 1.825 650 450 160 69 2.025 1.570 409 645 340
158.666.437.622 31.359.679.686 4.449.798.747.000 1.943.844.612.042 350.794.602.557 8.464.471.000.000 25.951.198.986 8.875.282.884.083 2.099.659.000.000 1.619.620.000.000 162.505.552.759 583.972.255.481 8.912.631.000.000 704.405.420.000 5.340.247.000.000 2.775.594.000.000 1.549.075.000.000 413.248.542.000 178.349.170.589 57.044.770.112 1.788.537.761.351 226.420.744.831 282.496.573.799 3.333.804.000.000 387.501.041.606
4,15525 1,434292 0,306191 7,047455 1,132911 0,385915 0,820001 1,094676 0,100339 0,481594 0,871771 0,380155 0,290222 3,021165 0,408668 3,536102 0,969359 1,30672 0,641438 0,590273 1,811536 8,211235 1,155079 1,372882 1,372708
Lanjutan Lampiran 3 48 49 50 51 52 53 54 55 56
87
SHID SILO SRAJ SRTG TGKA TMPO TURI WAPO WICO
PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk PT. Siloam International Hospitals, Tbk PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk PT. Tigaraksa Satria, Tbk PT. Tempo Inti Media, Tbk PT. Tunas Ridean, Tbk PT. Wahana Pronatural, Tbk PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
1.119.326.168 1.156.100.000 8.030.483.593 2.712.967.000 918.492.750 725.000.000 5.580.000.000 520.000.000 1.268.950.977
545 9.800 370 4.010 2.750 69 600 54 51
937.877.031.655 1.739.951.627.864 1.015.008.606.563 11.480.784.000.000 842.913.618.601 151.376.891.000 2.380.116.000.000 15.452.080.844 134.314.796.604
0,65044 6,511549 2,927344 0,947583 2,996576 0,330467 1,406654 1,817231 0,504655
Lanjutan Lampiran 3 Hasil Perhitungan Variabel Investment Opportunities (Market to Book Ratio of Equity/MTB) Tahun 2016 No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
ABBA ACES AIMS AKRA APII BAYU BLTZ BMSR BUVA CENT CMPP CSAP DNET ECII EMTK EPMT ERAA FAST FORU GEMA GOLD HOME
88
Nama Perusahaan PT. Mahaka Media, Tbk PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Arita Prima Indonesia, Tbk PT. Bayu Buana, Tbk PT. Graha Layar Prima, Tbk PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk PT. Electronic City Indonesia, Tbk PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk PT. Erajaya Swasembada, Tbk PT. Fast Food Indonesia, Tbk PT. Fortune Indonesia, Tbk PT. Gema Grahasarana, Tbk PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk
Jumlah Closing Lembar Saham Price 2.755.125.000 50 17.150.000.000 835 220.000.000 180 3.991.781.170 6.000 1.075.760.000 298 353.220.780 900 436.968.571 8.600 1.159.200.024 145 3.405.634.600 570 10.394.488.300 119 216.000.000 114 4.053.052.920 525 14.184.000.000 1.100 1.334.333.000 600 5.640.032.442 9.975 2.708.640.000 2.920 2.900.000.000 600 1.995.138.579 1.500 465.224.000 318 320.000.000 418 314.600.000 500 2.266.550.488 240
Total Ekuitas
MTB
159.369.431.425 3.048.727.694.796 16.612.741.286 8.074.320.321.000 239.253.850.667 373.236.393.185 1.112.082.159.179 148.888.325.018 1.710.401.211.954 1.037.455.308.227 33.190.179.229 1.411.774.313.000 8.229.376.719.630 1.727.761.584.174 15.805.827.438.000 4.619.981.227.666 3.409.161.275.013 1.223.210.987.000 127.129.417.567 395.462.744.829 84.065.372.585 209.032.338.377
0,864383 4,697123 2,383713 2,966279 1,339901 0,851736 3,379184 1,128927 1,134945 1,192287 0,741906 1,507219 1,895939 0,463374 3,559404 1,711961 0,510389 2,4466 1,163706 0,338237 1,871163 2,602335
Lanjutan Lampiran 3 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
89
ICON INTD JIHD JKON JTPE KBLV KONI KPIG LPLI LTLS MFMI MICE MLPL MLPT MPMX MPPA MTDL PANR PDES PGLI PJAA PLAS PNSE RALS RANC
PT. Island Concepts Indonesia, Tbk PT. Inter Delta, Tbk PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PT. First Media, Tbk PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk PT. MNC Land, Tbk PT. Star Pasific, Tbk PT. Lautan Luas, Tbk PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk PT. Multi Indocitra, Tbk PT. Multipolar, Tbk PT. Multipolar Technology, Tbk PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk PT. Matahari Putra Prima, Tbk PT. Metrodata Electronics, Tbk PT. Panorama Sentrawisata, Tbk PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk PT. Pudjiadi & Sons, Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk PT. Supra Boga Lestari, Tbk
1.089.750.000 118.365.600 2.329.040.482 16.308.519.860 1.713.012.500 1.742.167.907 152.000.000 6.891.067.237 1.170.432.803 1.560.000.000 757.581.000 600.000.000 10.064.747.323 1.875.000.000 4.462.963.276 5.377.962.800 2.376.172.964 1.200.000.000 715.000.000 488.000.000 1.599.999.998 1.184.200.000 797.813.496 7.096.000.000 1.564.487.500
500 650 492 620 308 1.215 460 1.500 232 350 790 450 342 1.760 820 1.480 650 625 254 57 2.020 406 900 1.195 530
158.784.278.621 34.179.529.112 4.780.322.366.000 2.200.751.239.393 553.646.253.942 7.239.042.000.000 17.624.215.634 11.263.626.908.658 1.779.448.000.000 1.679.016.000.000 181.444.697.146 600.813.348.217 9.364.471.000.000 822.357.672.000 5.647.472.000.000 2.429.732.000.000 1.849.299.000.000 754.348.062.000 204.408.057.873 57.879.959.097 1.828.112.489.383 207.634.870.119 274.396.111.533 3.337.399.000.000 431.117.965.237
3,431542 2,250986 0,239709 4,594469 0,952969 0,292405 3,967269 0,917697 0,152598 0,32519 3,298465 0,449391 0,367575 4,012852 0,648012 3,275828 0,835188 0,994236 0,888468 0,480581 1,767944 2,315532 2,616772 2,540817 1,923321
Lanjutan Lampiran 3 48 49 50 51 52 53 54 55 56
90
SHID SILO SRAJ SRTG TGKA TMPO TURI WAPO WICO
PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk PT. Siloam International Hospitals, Tbk PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk PT. Tigaraksa Satria, Tbk PT. Tempo Inti Media, Tbk PT. Tunas Ridean, Tbk PT. Wahana Pronatural, Tbk PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
1.119.326.168 1.300.612.500 10.917.783.981 2.712.967.000 918.492.750 725.000.000 5.580.000.000 520.000.000 1.268.950.977
895 10.900 244 3.500 3.280 149 1.300 53 50
946.351.461.691 3.129.069.996.103 1.724.049.770.033 19.366.537.000.000 943.930.516.651 137.813.573.000 2.822.564.000.000 5.553.045.219 128.984.040.004
1,058589 4,530636 1,545164 0,490299 3,191608 0,783849 2,570004 4,963043 0,491902
Lampiran 4 Hasil Perhitungan Variabel Investment Opportunities (The Ratio of Gross Plant, Property and Equipment to Total Assets/PPEGT) Tahun 2014 No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
ABBA ACES AIMS AKRA APII BAYU BLTZ BMSR BUVA CENT CMPP CSAP DNET ECII EMTK EPMT ERAA FAST FORU GEMA GOLD
91
Nama Perusahaan PT. Mahaka Media, Tbk PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Arita Prima Indonesia, Tbk PT. Bayu Buana, Tbk PT. Graha Layar Prima, Tbk PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk PT. Electronic City Indonesia, Tbk PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk PT. Erajaya Swasembada, Tbk PT. Fast Food Indonesia, Tbk PT. Fortune Indonesia, Tbk PT. Gema Grahasarana, Tbk PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk
Plant + Property + Equipment 79.240.762.129 463.020.871.447 2.999.994 4.390.206.830.000 154.845.426.928 46.782.177.774 291.236.679.341 14.285.752.878 440.079.577.406 569.176.298.605 101.682.686.557 641.768.554.000 14.557.138.436 542.436.156.133 2.528.906.170.000 953.995.679.687 402.453.027.879 361.532.255.000 7.063.875.171 63.644.996.346 13.969.285.584
Total Aset 443.923.205.402 2.947.348.661.224 23.182.051.100 14.791.917.177.000 439.723.829.931 551.383.191.769 655.349.092.810 478.158.703.159 1.667.411.833.809 927.142.011.991 143.353.133.623 3.308.917.601.000 7.584.772.233.394 2.003.535.430.422 19.885.196.539.000 6.190.617.606.933 6.120.307.213.175 2.162.633.810.000 261.185.116.980 420.613.021.533 95.309.143.541
PPEGT 0,178501059 0,15709742 0,00012941 0,296797689 0,35214245 0,084845129 0,444399302 0,029876593 0,263929743 0,613904117 0,709316106 0,193951204 0,001919258 0,270739488 0,127175317 0,154103474 0,065756998 0,167172201 0,027045474 0,15131485 0,146568158
Lanjutan Lampiran 4 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
92
HOME ICON INTD JIHD JKON JTPE KBLV KONI KPIG LPLI LTLS MFMI MICE MLPL MLPT MPMX MPPA MTDL PANR PDES PGLI PJAA PLAS PNSE RALS
PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk PT. Island Concepts Indonesia, Tbk PT. Inter Delta, Tbk PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PT. First Media, Tbk PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk PT. MNC Land, Tbk PT. Star Pasific, Tbk PT. Lautan Luas, Tbk PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk PT. Multi Indocitra, Tbk PT. Multipolar, Tbk PT. Multipolar Technology, Tbk PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk PT. Matahari Putra Prima, Tbk PT. Metrodata Electronics, Tbk PT. Panorama Sentrawisata, Tbk PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk PT. Pudjiadi & Sons, Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk
237.418.885.274 11.041.405.725 3.849.757.243 1.090.552.555.000 630.022.484.980 238.057.652.156 1.957.605.000.000 25.315.824.480 3.125.570.497.288 24.466.000.000 1.146.700.000.000 126.979.413.640 257.250.118.944 3.451.142.000.000 319.181.102.000 3.214.402.000.000 1.272.601.000.000 93.597.759.792 531.171.425.000 119.244.828.946 26.895.005.412 1.267.689.072.567 1.504.645.658 249.672.772.967 1.375.402.000.000
260.781.036.869 277.005.824.660 50.956.633.269 6.484.787.205.000 3.844.756.799.399 658.967.707.920 12.962.414.000.000 118.362.934.600 9.964.606.193.061 2.491.626.000.000 4.668.574.000.000 160.168.355.302 664.178.195.746 22.798.205.000.000 1.734.969.888.000 13.950.177.000.000 5.827.294.000.000 2.739.573.004.926 1.669.736.698.000 334.953.230.301 69.855.302.836 2.907.017.296.803 363.025.826.086 432.975.006.185 4.554.667.000.000
0,910414684 0,039859832 0,075549678 0,168170908 0,163865367 0,361258449 0,151021638 0,213883042 0,313667237 0,009819291 0,24562104 0,792787148 0,387320934 0,151377795 0,183969246 0,230420159 0,21838627 0,034165091 0,318116878 0,356004415 0,385010219 0,436078958 0,004144734 0,57664477 0,301976412
Lanjutan Lampiran 4 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
93
RANC SHID SILO SRAJ SRTG TGKA TMPO TURI WAPO WICO
PT. Supra Boga Lestari, Tbk PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk PT. Siloam International Hospitals, Tbk PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk PT. Tigaraksa Satria, Tbk PT. Tempo Inti Media, Tbk PT. Tunas Ridean, Tbk PT. Wahana Pronatural, Tbk PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
270.848.436.848 1.090.815.365.571 1.589.306.930.919 1.283.526.255.838 1.150.943.000.000 154.932.031.455 146.496.923.000 1.644.948.000.000 64.910.424.778 57.029.575.576
781.616.385.160 1.434.881.838.925 2.844.085.512.104 1.857.908.620.340 16.347.904.000.000 2.471.583.958.824 322.771.419.000 3.962.895.000.000 109.001.314.578 204.951.499.255
0,346523489 0,760212678 0,558811233 0,690844664 0,070403093 0,06268532 0,453872042 0,415087455 0,595501302 0,278258885
Lanjutan Lampiran 4 Hasil Perhitungan Variabel Investment Opportunities (The Ratio of Gross Plant, Property and Equipment to Total Assets/PPEGT) Tahun 2015 No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
ABBA ACES AIMS AKRA APII BAYU BLTZ BMSR BUVA CENT CMPP CSAP DNET ECII EMTK EPMT ERAA FAST FORU GEMA GOLD
94
Nama Perusahaan PT. Mahaka Media, Tbk PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Arita Prima Indonesia, Tbk PT. Bayu Buana, Tbk PT. Graha Layar Prima, Tbk PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk PT. Electronic City Indonesia, Tbk PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk PT. Erajaya Swasembada, Tbk PT. Fast Food Indonesia, Tbk PT. Fortune Indonesia, Tbk PT. Gema Grahasarana, Tbk PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk
Plant + Property + Equipment 75.311.620.513 457.127.128.671 1.000.000 4.469.497.604.000 163.588.285.518 51.669.575.722 604.690.988.618 28.818.542.075 1.021.635.713.312 9.000.877.359 95.308.585.474 778.838.532.000 78.493.697.103 559.368.659.344 2.223.642.948.000 1.024.336.787.403 436.642.144.875 377.532.110.000 6.741.695.159 67.145.829.442 12.162.138.964
Total Aset 404.119.092.405 3.267.549.674.003 20.936.619.066 15.203.129.563.000 421.872.747.114 644.524.751.604 798.710.048.086 530.132.144.270 2.563.343.153.139 1.293.012.666.277 175.317.496.098 3.522.572.851.000 7.928.528.692.506 1.898.418.873.433 17.500.271.744.000 6.747.936.555.246 7.800.299.841.485 2.310.536.370.000 283.691.670.334 447.899.389.368 93.105.994.331
PPEGT 0,186359966 0,13989906 0,00004776 0,293985366 0,387766896 0,080166938 0,757084489 0,054361054 0,398555969 0,006961167 0,543634193 0,22109934 0,009900159 0,294649757 0,127063338 0,151800003 0,05597761 0,163395874 0,023764163 0,149912751 0,130626809
Lanjutan Lampiran 4 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
95
HOME ICON INTD JIHD JKON JTPE KBLV KONI KPIG LPLI LTLS MFMI MICE MLPL MLPT MPMX MPPA MTDL PANR PDES PGLI PJAA PLAS PNSE RALS
PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk PT. Island Concepts Indonesia, Tbk PT. Inter Delta, Tbk PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PT. First Media, Tbk PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk PT. MNC Land, Tbk PT. Star Pasific, Tbk PT. Lautan Luas, Tbk PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk PT. Multi Indocitra, Tbk PT. Multipolar, Tbk PT. Multipolar Technology, Tbk PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk PT. Matahari Putra Prima, Tbk PT. Metrodata Electronics, Tbk PT. Panorama Sentrawisata, Tbk PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk PT. Pudjiadi & Sons, Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk
232.575.199.750 10.471.622.472 3.707.407.562 1.074.920.103.000 673.014.634.774 325.281.664.089 2.806.231.000.000 28.247.860.002 3.244.789.078.166 15.782.000.000 1.575.155.000.000 146.599.673.520 309.697.023.994 3.550.288.000.000 341.749.663.000 3.351.007.000.000 1.461.743.000.000 104.526.000.000 811.410.362.000 239.960.973.840 26.235.691.782 1.483.776.941.248 2.439.870.358 275.686.567.443 1.333.227.000.000
257.837.009.413 414.188.964.071 47.676.255.943 6.470.222.705.000 3.775.957.539.878 886.846.976.750 13.711.988.000.000 127.957.085.635 11.127.313.993.463 2.443.149.000.000 5.393.330.000.000 184.786.688.849 761.521.834.947 22.733.802.000.000 1.683.190.522.000 14.480.403.000.000 6.294.210.000.000 3.496.665.000.000 1.745.981.217.000 393.901.425.249 65.103.319.418 3.130.177.111.064 342.172.856.548 432.109.728.581 4.574.904.000.000
0,902024113 0,025282234 0,077762137 0,166133401 0,178236812 0,366784431 0,204655299 0,22076042 0,29160578 0,006459696 0,292056114 0,793345421 0,406681739 0,156167807 0,203036827 0,231416695 0,232236134 0,029893055 0,464730293 0,609190418 0,40298547 0,474023318 0,00713052 0,638001297 0,291421853
Lanjutan Lampiran 4 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
96
RANC SHID SILO SRAJ SRTG TGKA TMPO TURI WAPO WICO
PT. Supra Boga Lestari, Tbk PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk PT. Siloam International Hospitals, Tbk PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk PT. Tigaraksa Satria, Tbk PT. Tempo Inti Media, Tbk PT. Tunas Ridean, Tbk PT. Wahana Pronatural, Tbk PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
240.880.030.037 1.093.617.368.055 1.553.306.654.744 1.235.678.088.553 1.189.171.000.000 138.734.196.010 191.538.871.000 1.773.530.000.000 61.797.828.804 64.442.372.731
720.738.968.122 1.449.036.770.639 2.986.270.148.106 1.671.945.400.584 16.701.440.000.000 2.646.301.796.777 346.473.471.000 4.361.587.000.000 107.571.334.613 217.982.774.634
0,33421258 0,754720232 0,52014941 0,739066053 0,071201705 0,052425689 0,55282406 0,406624928 0,57448231 0,295630574
Lanjutan Lampiran 4 Hasil Perhitungan Variabel Investment Opportunities (The Ratio of Gross Plant, Property and Equipment to Total Assets/PPEGT) Tahun 2016 No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
ABBA ACES AIMS AKRA APII BAYU BLTZ BMSR BUVA CENT CMPP CSAP DNET ECII EMTK EPMT ERAA FAST FORU GEMA GOLD
97
Nama Perusahaan PT. Mahaka Media, Tbk PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Arita Prima Indonesia, Tbk PT. Bayu Buana, Tbk PT. Graha Layar Prima, Tbk PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk PT. Electronic City Indonesia, Tbk PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk PT. Erajaya Swasembada, Tbk PT. Fast Food Indonesia, Tbk PT. Fortune Indonesia, Tbk PT. Gema Grahasarana, Tbk PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk
Plant + Property + Equipment 66.250.009.031 588.764.731.189 0 4.561.738.403.000 173.059.344.587 42.492.634.025 837.492.440.834 27.363.623.128 1.052.566.004.926 7.256.591.696 88.366.208.956 871.363.683.000 198.840.506.207 604.781.778.650 2.367.423.231.000 1.017.625.048.185 457.247.659.796 410.374.493.000 5.276.845.379 196.476.668.882 7.615.652.642
Total Aset 427.808.472.537 3.731.101.667.891 17.009.196.124 15.830.740.710.000 407.985.799.015 654.082.047.254 1.299.840.053.038 498.511.916.189 2.972.885.482.438 1.314.929.550.049 176.816.880.078 4.240.820.320.000 8.335.065.215.434 1.881.645.933.066 20.376.367.838.000 7.087.269.812.003 7.424.604.403.847 2.577.819.573.000 257.832.299.900 681.245.836.220 150.879.427.399
PPEGT 0,154859039 0,157799166 0 0,288156978 0,424179824 0,064965296 0,644304227 0,05489061 0,354055348 0,005518616 0,499761159 0,20547055 0,023855903 0,321411041 0,116184751 0,143584917 0,061585458 0,15919442 0,020466192 0,288407882 0,05047509
Lanjutan Lampiran 4 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
98
HOME ICON INTD JIHD JKON JTPE KBLV KONI KPIG LPLI LTLS MFMI MICE MLPL MLPT MPMX MPPA MTDL PANR PDES PGLI PJAA PLAS PNSE RALS
PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk PT. Island Concepts Indonesia, Tbk PT. Inter Delta, Tbk PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PT. First Media, Tbk PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk PT. MNC Land, Tbk PT. Star Pasific, Tbk PT. Lautan Luas, Tbk PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk PT. Multi Indocitra, Tbk PT. Multipolar, Tbk PT. Multipolar Technology, Tbk PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk PT. Matahari Putra Prima, Tbk PT. Metrodata Electronics, Tbk PT. Panorama Sentrawisata, Tbk PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk PT. Pudjiadi & Sons, Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk
234.289.266.074 9.264.658.214 3.778.923.574 1.061.011.972.000 702.440.920.303 462.474.609.333 2.209.147.000.000 27.356.859.583 3.526.993.558.084 14.936.000.000 1.844.071.000.000 175.066.865.093 341.290.606.549 3.353.565.000.000 497.811.738.000 3.520.883.000.000 1.575.559.000.000 170.453.000.000 1.075.159.353.000 309.371.843.860 27.190.378.716 1.565.215.915.945 1.196.438.889 361.422.779.264 1.279.282.000.000
266.031.855.978 468.521.879.542 46.760.927.085 6.604.718.559.000 4.007.387.279.838 1.052.131.760.706 12.779.523.000.000 119.437.244.615 14.157.428.109.357 2.107.765.000.000 5.658.360.000.000 215.487.521.382 848.612.119.839 24.122.671.000.000 1.779.863.908.000 14.926.225.000.000 6.701.734.000.000 3.876.021.000.000 2.279.403.845.000 464.949.299.354 68.325.896.841 3.768.551.035.234 353.501.590.539 501.235.506.230 4.647.009.000.000
0,880681245 0,019774227 0,080813701 0,16064454 0,175286507 0,439559594 0,172866155 0,22904798 0,249126715 0,007086179 0,325902028 0,812422288 0,402175032 0,139021297 0,2796909 0,235885698 0,235097215 0,043976284 0,471684452 0,665388343 0,397951289 0,415336266 0,003384536 0,721063801 0,275291483
Lanjutan Lampiran 4 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
99
RANC SHID SILO SRAJ SRTG TGKA TMPO TURI WAPO WICO
PT. Supra Boga Lestari, Tbk PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk PT. Siloam International Hospitals, Tbk PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk PT. Tigaraksa Satria, Tbk PT. Tempo Inti Media, Tbk PT. Tunas Ridean, Tbk PT. Wahana Pronatural, Tbk PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
228.045.075.806 1.101.318.514.246 1.693.868.662.869 1.087.256.835.984 6.278.000.000 116.907.028.886 95.417.767.000 1.860.835.000.000 58.685.232.828 68.887.404.787
721.237.977.450 1.443.540.346.013 4.215.689.550.079 2.303.567.501.432 25.144.272.000.000 2.686.030.338.104 341.486.665.000 4.977.673.000.000 105.894.649.855 229.056.622.337
0,316185618 0,762928807 0,401801092 0,471988268 0,000249679 0,043524091 0,27941872 0,373836329 0,554185059 0,300744
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Variabel Rugi Operasi (LOSS) Tahun 2014-2016 No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ABBA ACES AIMS AKRA APII BAYU BLTZ BMSR BUVA
10
CENT
11 12
CMPP CSAP
13
DNET
14 15 16 17 18 19 20
ECII EMTK EPMT ERAA FAST FORU GEMA
100
Nama Perusahaan PT. Mahaka Media, Tbk PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Arita Prima Indonesia, Tbk PT. Bayu Buana, Tbk PT. Graha Layar Prima, Tbk PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk PT. Electronic City Indonesia, Tbk PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk PT. Erajaya Swasembada, Tbk PT. Fast Food Indonesia, Tbk PT. Fortune Indonesia, Tbk PT. Gema Grahasarana, Tbk
Rugi Operasi 2014 Keterangan Kode nonLOSS 0 nonLOSS 0 LOSS 1 nonLOSS 0 nonLOSS 0 nonLOSS 0 LOSS 1 LOSS 1 nonLOSS 0 LOSS 1
Rugi Operasi 2015 Keterangan Kode LOSS 1 nonLOSS 0 LOSS 1 nonLOSS 0 nonLOSS 0 nonLOSS 0 LOSS 1 LOSS 1 LOSS 1 LOSS 1
Rugi Operasi 2016 Keterangan Kode LOSS 1 nonLOSS 0 LOSS 1 nonLOSS 0 nonLOSS 0 nonLOSS 0 LOSS 1 LOSS 1 nonLOSS 0 LOSS 1
nonLOSS nonLOSS nonLOSS
0 0
LOSS nonLOSS nonLOSS
1 0
nonLOSS nonLOSS nonLOSS
0 0
nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS
0 0 0 0 0 0 0
nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS
0 0 0 0 0 0 0
LOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS LOSS nonLOSS
1 0 0 0 0 1 0
0
0
0
Lanjutan Lampiran 5 21
GOLD
22 23 24
HOME ICON INTD
25
JIHD
26
JKON
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
JTPE KBLV KONI KPIG LPLI LTLS MFMI MICE MLPL MLPT MPMX MPPA MTDL PANR PDES
101
PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk PT. Island Concepts Indonesia, Tbk PT. Inter Delta, Tbk PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PT. First Media, Tbk PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk PT. MNC Land, Tbk PT. Star Pasific, Tbk PT. Lautan Luas, Tbk PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk PT. Multi Indocitra, Tbk PT. Multipolar, Tbk PT. Multipolar Technology, Tbk PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk PT. Matahari Putra Prima, Tbk PT. Metrodata Electronics, Tbk PT. Panorama Sentrawisata, Tbk PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk
nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
LOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS LOSS LOSS nonLOSS LOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS LOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS
1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
LOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS LOSS LOSS nonLOSS LOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS
1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lanjutan Lampiran 5 42
PGLI
43 44 45 46 47
PJAA PLAS PNSE RALS RANC
48
SHID
49
SILO
50 51 52 53 54 55
SRAJ SRTG TGKA TMPO TURI WAPO
56
WICO
102
PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk PT. Pudjiadi & Sons, Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk PT. Supra Boga Lestari, Tbk PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk PT. Siloam International Hospitals, Tbk PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk PT. Tigaraksa Satria, Tbk PT. Tempo Inti Media, Tbk PT. Tunas Ridean, Tbk PT. Wahana Pronatural, Tbk PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS LOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
nonLOSS nonLOSS LOSS nonLOSS nonLOSS LOSS nonLOSS nonLOSS LOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS
0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
nonLOSS nonLOSS LOSS LOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS nonLOSS LOSS nonLOSS nonLOSS LOSS nonLOSS LOSS nonLOSS
0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0
Lampiran 6 Hasil Perhitungan Variabel Opini Audit Going Concern (GC) Tahun 2014-2016 No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ABBA ACES AIMS AKRA APII BAYU BLTZ BMSR BUVA
10
CENT
11 12
CMPP CSAP
13
DNET
14 15 16 17 18 19 20
ECII EMTK EPMT ERAA FAST FORU GEMA
103
Nama Perusahaan PT. Mahaka Media, Tbk PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Arita Prima Indonesia, Tbk PT. Bayu Buana, Tbk PT. Graha Layar Prima, Tbk PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk PT. Electronic City Indonesia, Tbk PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk PT. Erajaya Swasembada, Tbk PT. Fast Food Indonesia, Tbk PT. Fortune Indonesia, Tbk PT. Gema Grahasarana, Tbk
Opini Audit GC 2014 Keterangan Kode GC 1 nonGC 0 nonGC 0 nonGC 0 nonGC 0 nonGC 0 GC 1 nonGC 0 nonGC 0 nonGC 0
Opini Audit GC 2015 Keterangan Kode 1 GC 1 GC 0 nonGC 0 nonGC 0 nonGC nonGC 0 1 GC 0 nonGC 0 nonGC nonGC
Opini Audit GC 2016 Keterangan Kode GC 1 nonGC 0 nonGC 0 nonGC 0 nonGC 0 nonGC 0 nonGC 0 nonGC 0 nonGC 0 nonGC 0
nonGC nonGC nonGC
0 0
nonGC nonGC nonGC
0 0
nonGC nonGC nonGC
0 0
nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC
0 0 0 0 0 0 0
nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC
0 0 0 0 0 0 0
nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC
0 0 0 0 0 0 0
0
0
0
0
Lanjutan Lampiran 6 21
GOLD
22 23 24
HOME ICON INTD
25
JIHD
26
JKON
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
JTPE KBLV KONI KPIG LPLI LTLS MFMI MICE MLPL MLPT MPMX MPPA MTDL PANR PDES
104
PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk PT. Island Concepts Indonesia, Tbk PT. Inter Delta, Tbk PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PT. First Media, Tbk PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk PT. MNC Land, Tbk PT. Star Pasific, Tbk PT. Lautan Luas, Tbk PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk PT. Multi Indocitra, Tbk PT. Multipolar, Tbk PT. Multipolar Technology, Tbk PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk PT. Matahari Putra Prima, Tbk PT. Metrodata Electronics, Tbk PT. Panorama Sentrawisata, Tbk PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk
nonGC nonGC nonGC GC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC GC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
GC nonGC nonGC GC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC GC nonGC nonGC GC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC GC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lanjutan Lampiran 6 42
PGLI
43 44 45 46 47
PJAA PLAS PNSE RALS RANC
48
SHID
49
SILO
50 51 52 53 54 55
SRAJ SRTG TGKA TMPO TURI WAPO
56
WICO
105
PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk PT. Pudjiadi & Sons, Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk PT. Supra Boga Lestari, Tbk PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk PT. Siloam International Hospitals, Tbk PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk PT. Tigaraksa Satria, Tbk PT. Tempo Inti Media, Tbk PT. Tunas Ridean, Tbk PT. Wahana Pronatural, Tbk PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC GC nonGC
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC GC nonGC
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC nonGC GC nonGC
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Lampiran 7 Hasil Perhitungan Variabel Reputasi Auditor (BIG) Tahun 2014-2016 No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ABBA ACES AIMS AKRA APII BAYU BLTZ BMSR BUVA
10
CENT
11 12
CMPP CSAP
13
DNET
14 15 16 17 18 19 20
ECII EMTK EPMT ERAA FAST FORU GEMA
106
Nama Perusahaan PT. Mahaka Media, Tbk PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Arita Prima Indonesia, Tbk PT. Bayu Buana, Tbk PT. Graha Layar Prima, Tbk PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk PT. Electronic City Indonesia, Tbk PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk PT. Erajaya Swasembada, Tbk PT. Fast Food Indonesia, Tbk PT. Fortune Indonesia, Tbk PT. Gema Grahasarana, Tbk
Reputasi Auditor 2014 Keterangan Kode nonBIG 0 nonBIG 0 nonBIG 0 BIG 1 nonBIG 0 nonBIG 0 nonBIG 0 nonBIG 0 BIG 1
Reputasi Auditor 2015 Keterangan Kode nonBIG 0 nonBIG 0 nonBIG 0 BIG 1 nonBIG 0 nonBIG 0 nonBIG 0 nonBIG 0 BIG 1
Reputasi Auditor 2016 Keterangan Kode nonBIG 0 nonBIG 0 nonBIG 0 BIG 1 nonBIG 0 nonBIG 0 nonBIG 0 nonBIG 0 BIG 1
BIG
1
BIG
1
BIG
1
nonBIG BIG
0 1
nonBIG BIG
0 1
nonBIG BIG
0 1
BIG
1
BIG
1
BIG
1
nonBIG BIG BIG BIG BIG nonBIG nonBIG
0 1 1 1 1 0 0
nonBIG BIG BIG BIG BIG nonBIG nonBIG
0 1 1 1 1 0 0
nonBIG BIG BIG BIG BIG nonBIG nonBIG
0 1 1 1 1 0 0
Lanjutan Lampiran 7 21
GOLD
22 23 24
HOME ICON INTD
25
JIHD
26
JKON
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
JTPE KBLV KONI KPIG LPLI LTLS MFMI MICE MLPL MLPT MPMX MPPA MTDL PANR PDES
107
PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk PT. Island Concepts Indonesia, Tbk PT. Inter Delta, Tbk PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PT. First Media, Tbk PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk PT. MNC Land, Tbk PT. Star Pasific, Tbk PT. Lautan Luas, Tbk PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk PT. Multi Indocitra, Tbk PT. Multipolar, Tbk PT. Multipolar Technology, Tbk PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk PT. Matahari Putra Prima, Tbk PT. Metrodata Electronics, Tbk PT. Panorama Sentrawisata, Tbk PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk
nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG BIG nonBIG nonBIG BIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG BIG nonBIG BIG nonBIG nonBIG
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG BIG nonBIG nonBIG BIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG BIG nonBIG BIG nonBIG nonBIG
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG BIG nonBIG nonBIG BIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG BIG nonBIG BIG nonBIG nonBIG
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
Lanjutan Lampiran 7 42
PGLI
43 44 45 46 47
PJAA PLAS PNSE RALS RANC
48
SHID
49
SILO
50 51 52 53 54 55
SRAJ SRTG TGKA TMPO TURI WAPO
56
WICO
108
PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk PT. Pudjiadi & Sons, Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk PT. Supra Boga Lestari, Tbk PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk PT. Siloam International Hospitals, Tbk PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk PT. Tigaraksa Satria, Tbk PT. Tempo Inti Media, Tbk PT. Tunas Ridean, Tbk PT. Wahana Pronatural, Tbk PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG BIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG BIG BIG nonBIG BIG nonBIG BIG
0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1
nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG BIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG BIG BIG nonBIG BIG nonBIG BIG
0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1
nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG BIG nonBIG nonBIG nonBIG nonBIG BIG BIG nonBIG BIG nonBIG BIG
0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1
Lampiran 8 Hasil Perhitungan Variabel Pergantian Auditor (SWITCH) Tahun 2014-2016 No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ABBA ACES AIMS AKRA APII BAYU BLTZ BMSR BUVA
10
CENT
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
CMPP CSAP DNET ECII EMTK EPMT ERAA FAST FORU GEMA
109
Nama Perusahaan PT. Mahaka Media, Tbk PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Arita Prima Indonesia, Tbk PT. Bayu Buana, Tbk PT. Graha Layar Prima, Tbk PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk PT. Electronic City Indonesia, Tbk PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk PT. Erajaya Swasembada, Tbk PT. Fast Food Indonesia, Tbk PT. Fortune Indonesia, Tbk PT. Gema Grahasarana, Tbk
Pergantian Auditor 2014 Keterangan Kode SWITCH 1 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0
Pergantian Auditor 2015 Keterangan Kode nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 SWITCH 1 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0
Pergantian Auditor 2016 Keterangan Kode nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0 nonSWITCH 0
nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH
nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH
SWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lanjutan Lampiran 8 21 22 23 24
GOLD HOME ICON INTD
25
JIHD
26
JKON
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
JTPE KBLV KONI KPIG LPLI LTLS MFMI MICE MLPL MLPT MPMX MPPA MTDL PANR PDES
42
PGLI
110
PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk PT. Island Concepts Indonesia, Tbk PT. Inter Delta, Tbk PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk PT. First Media, Tbk PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk PT. MNC Land, Tbk PT. Star Pasific, Tbk PT. Lautan Luas, Tbk PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk PT. Multi Indocitra, Tbk PT. Multipolar, Tbk PT. Multipolar Technology, Tbk PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk PT. Matahari Putra Prima, Tbk PT. Metrodata Electronics, Tbk PT. Panorama Sentrawisata, Tbk PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk
nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH
0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
SWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH
1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Lanjutan Lampiran 8 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
PJAA PLAS PNSE RALS RANC SHID SILO SRAJ SRTG TGKA TMPO TURI WAPO
56
WICO
111
PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk PT. Pudjiadi & Sons, Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk PT. Supra Boga Lestari, Tbk PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk PT. Siloam International Hospitals, Tbk PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk PT. Tigaraksa Satria, Tbk PT. Tempo Inti Media, Tbk PT. Tunas Ridean, Tbk PT. Wahana Pronatural, Tbk PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
nonSWITCH SWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH SWITCH nonSWITCH nonSWITCH nonSWITCH
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Lampiran 9 Hasil Perhitungan Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) Tahun 2014 Nama Perusahaan
443.923.205.402
LN (Logaritma Natural) 26,81892
2.947.348.661.224
28,71193
23.182.051.100
23,86664
14.791.917.177.000
30,3251
PT. Arita Prima Indonesia, Tbk
439.723.829.931
26,80941
BAYU
PT. Bayu Buana, Tbk
551.383.191.769
27,0357
7
BLTZ
PT. Graha Layar Prima, Tbk
655.349.092.810
27,20843
8
BMSR
PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk
478.158.703.159
26,89321
9
BUVA
PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk
1.667.411.833.809
28,14229
10
CENT
PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk
927.142.011.991
27,55537
11
CMPP
PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk
143.353.133.623
25,68858
12
CSAP
PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk
3.308.917.601.000
28,82764
13
DNET
PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk
7.584.772.233.394
29,65716
No
Kode
1
ABBA
PT. Mahaka Media, Tbk
2
ACES
PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk
3
AIMS
PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk
4
AKRA
PT. AKR Corporindo, Tbk
5
APII
6
112
Total Aset
Lanjutan Lampiran 9 14
ECII
PT. Electronic City Indonesia, Tbk
2.003.535.430.422
28,32593
15
EMTK
PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk
19.885.196.539.000
30,621
16
EPMT
PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk
6.190.617.606.933
29,45406
17
ERAA
PT. Erajaya Swasembada, Tbk
6.120.307.213.175
29,44263
18
FAST
PT. Fast Food Indonesia, Tbk
2.162.633.810.000
28,40235
19
FORU
PT. Fortune Indonesia, Tbk
261.185.116.980
26,2885
20
GEMA
PT. Gema Grahasarana, Tbk
420.613.021.533
26,76498
21
GOLD
PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk
95.309.143.541
25,28039
22
HOME
PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk
260.781.036.869
26,28695
23
ICON
PT. Island Concepts Indonesia, Tbk
277.005.824.660
26,3473
24
INTD
PT. Inter Delta, Tbk
50.956.633.269
24,65424
25
JIHD
PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk
6.484.787.205.000
29,50048
26
JKON
PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk
3.844.756.799.399
28,97773
27
JTPE
PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk
658.967.707.920
27,21394
28
KBLV
PT. First Media, Tbk
12.962.414.000.000
30,19308
113
Lanjutan Lampiran 9 118.362.934.600
25,49702
PT. MNC Land, Tbk
9.964.606.193.061
29,93006
LPLI
PT. Star Pasific, Tbk
2.491.626.000.000
28,54396
32
LTLS
PT. Lautan Luas, Tbk
4.668.574.000.000
29,17187
33
MFMI
PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk
160.168.355.302
25,79949
34
MICE
PT. Multi Indocitra, Tbk
664.178.195.746
27,22182
35
MLPL
PT. Multipolar, Tbk
22.798.205.000.000
30,7577
36
MLPT
PT. Multipolar Technology, Tbk
1.734.969.888.000
28,18201
37
MPMX PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk
13.950.177.000.000
30,26651
38
MPPA
PT. Matahari Putra Prima, Tbk
5.827.294.000.000
29,39357
39
MTDL
PT. Metrodata Electronics, Tbk
2.739.573.004.926
28,63882
40
PANR
PT. Panorama Sentrawisata, Tbk
1.669.736.698.000
28,14369
41
PDES
PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk
334.953.230.301
26,53726
42
PGLI
PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk
69.855.302.836
24,96969
43
PJAA
PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk
2.907.017.296.803
28,69815
29
KONI
PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk
30
KPIG
31
114
Lanjutan Lampiran 9 44
PLAS
PT. Polaris Investama, Tbk
363.025.826.086
26,61774
45
PNSE
PT. Pudjiadi & Sons, Tbk
432.975.006.185
26,79395
46
RALS
PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk
4.554.667.000.000
29,14717
47
RANC
PT. Supra Boga Lestari, Tbk
781.616.385.160
27,38463
48
SHID
PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk
1.434.881.838.925
27,9921
49
SILO
PT. Siloam International Hospitals, Tbk
2.844.085.512.104
28,67626
50
SRAJ
PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk
1.857.908.620.340
28,25047
51
SRTG
PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk
16.347.904.000.000
30,42512
52
TGKA
PT. Tigaraksa Satria, Tbk
2.471.583.958.824
28,53588
53
TMPO
PT. Tempo Inti Media, Tbk
322.771.419.000
26,50021
54
TURI
PT. Tunas Ridean, Tbk
3.962.895.000.000
29,008
55
WAPO
PT. Wahana Pronatural, Tbk
109.001.314.578
25,41463
56
WICO
PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
204.951.499.255
26,04604
115
Lanjutan Lampiran 9 Hasil Perhitungan Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) Tahun 2015 Nama Perusahaan
404.119.092.405
LN (Logaritma Natural) 26,72498
3.267.549.674.003
28,81506
20.936.619.066
23,76477
15.203.129.563.000
30,35252
PT. Arita Prima Indonesia, Tbk
421.872.747.114
26,76797
BAYU
PT. Bayu Buana, Tbk
644.524.751.604
27,19178
7
BLTZ
PT. Graha Layar Prima, Tbk
798.710.048.086
27,40626
8
BMSR
PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk
530.132.144.270
26,99639
9
BUVA
PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk
2.563.343.153.139
28,57233
10
CENT
PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk
1.293.012.666.277
27,888
11
CMPP
PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk
175.317.496.098
25,88986
12
CSAP
PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk
3.522.572.851.000
28,89021
13
DNET
PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk
7.928.528.692.506
29,70149
14
ECII
PT. Electronic City Indonesia, Tbk
1.898.418.873.433
28,27204
No
Kode
1
ABBA
PT. Mahaka Media, Tbk
2
ACES
PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk
3
AIMS
PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk
4
AKRA
PT. AKR Corporindo, Tbk
5
APII
6
116
Total Aset
Lanjutan Lampiran 9 15
EMTK
PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk
17.500.271.744.000
30,49324
16
EPMT
PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk
6.747.936.555.246
29,54026
17
ERAA
PT. Erajaya Swasembada, Tbk
7.800.299.841.485
29,68518
18
FAST
PT. Fast Food Indonesia, Tbk
2.310.536.370.000
28,4685
19
FORU
PT. Fortune Indonesia, Tbk
283.691.670.334
26,37115
20
GEMA
PT. Gema Grahasarana, Tbk
447.899.389.368
26,82783
21
GOLD
PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk
93.105.994.331
25,257
22
HOME
PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk
257.837.009.413
26,27559
23
ICON
PT. Island Concepts Indonesia, Tbk
414.188.964.071
26,74959
24
INTD
PT. Inter Delta, Tbk
47.676.255.943
24,5877
25
JIHD
PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk
6.470.222.705.000
29,49823
26
JKON
PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk
3.775.957.539.878
28,95968
27
JTPE
PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk
886.846.976.750
27,51094
28
KBLV
PT. First Media, Tbk
13.711.988.000.000
30,24929
29
KONI
PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk
127.957.085.635
25,57496
117
Lanjutan Lampiran 9 30
KPIG
PT. MNC Land, Tbk
11.127.313.993.463
30,04042
31
LPLI
PT. Star Pasific, Tbk
2.443.149.000.000
28,52431
32
LTLS
PT. Lautan Luas, Tbk
5.393.330.000.000
29,31618
33
MFMI
PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk
184.786.688.849
25,94247
34
MICE
PT. Multi Indocitra, Tbk
761.521.834.947
27,35858
35
MLPL
PT. Multipolar, Tbk
22.733.802.000.000
30,75487
36
MLPT
PT. Multipolar Technology, Tbk
1.683.190.522.000
28,15171
37
MPMX PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk
14.480.403.000.000
30,30382
38
MPPA
PT. Matahari Putra Prima, Tbk
6.294.210.000.000
29,47065
39
MTDL
PT. Metrodata Electronics, Tbk
3.496.665.000.000
28,88283
40
PANR
PT. Panorama Sentrawisata, Tbk
1.745.981.217.000
28,18834
41
PDES
PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk
393.901.425.249
26,69937
42
PGLI
PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk
65.103.319.418
24,89924
43
PJAA
PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk
3.130.177.111.064
28,77211
44
PLAS
PT. Polaris Investama, Tbk
342.172.856.548
26,55858
118
Lanjutan Lampiran 9 432.109.728.581
26,79195
4.574.904.000.000
29,15161
720.738.968.122
27,30354
PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk
1.449.036.770.639
28,00192
SILO
PT. Siloam International Hospitals, Tbk
2.986.270.148.106
28,72505
50
SRAJ
PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk
1.671.945.400.584
28,14501
51
SRTG
PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk
16.701.440.000.000
30,44652
52
TGKA
PT. Tigaraksa Satria, Tbk
2.646.301.796.777
28,60418
53
TMPO
PT. Tempo Inti Media, Tbk
346.473.471.000
26,57107
54
TURI
PT. Tunas Ridean, Tbk
4.361.587.000.000
29,10386
55
WAPO
PT. Wahana Pronatural, Tbk
107.571.334.613
25,40142
56
WICO
PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
217.982.774.634
26,10768
45
PNSE
PT. Pudjiadi & Sons, Tbk
46
RALS
PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk
47
RANC
PT. Supra Boga Lestari, Tbk
48
SHID
49
119
Lanjutan Lampiran 9 Hasil Perhitungan Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) Tahun 2016 Nama Perusahaan
427.808.472.537
LN (Logaritma Natural) 26,78194
3.731.101.667.891
28,94772
17.009.196.124
23,55702
15.830.740.710.000
30,39297
PT. Arita Prima Indonesia, Tbk
407.985.799.015
26,7345
BAYU
PT. Bayu Buana, Tbk
654.082.047.254
27,2065
7
BLTZ
PT. Graha Layar Prima, Tbk
1.299.840.053.038
27,89326
8
BMSR
PT. Bintang Mitra Semestaraya, Tbk
498.511.916.189
26,93489
9
BUVA
PT. Bukit Uluwatu Villa, Tbk
2.972.885.482.438
28,72055
10
CENT
PT. Centratama komunikasi Indonesia, Tbk
1.314.929.550.049
27,9048
11
CMPP
PT. Rimau Multi Putra Pratama, Tbk
176.816.880.078
25,89838
12
CSAP
PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk
4.240.820.320.000
29,07578
13
DNET
PT. Indo Ritel Makmur Internasional, Tbk
8.335.065.215.434
29,75149
14
ECII
PT. Electronic City Indonesia, Tbk
1.881.645.933.066
28,26317
No
Kode
1
ABBA
PT. Mahaka Media, Tbk
2
ACES
PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk
3
AIMS
PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk
4
AKRA
PT. AKR Corporindo, Tbk
5
APII
6
120
Total Aset
Lanjutan Lampiran 9 15
EMTK
PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk
20.376.367.838.000
30,6454
16
EPMT
PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk
7.087.269.812.003
29,58932
17
ERAA
PT. Erajaya Swasembada, Tbk
7.424.604.403.847
29,63582
18
FAST
PT. Fast Food Indonesia, Tbk
2.577.819.573.000
28,57797
19
FORU
PT. Fortune Indonesia, Tbk
257.832.299.900
26,27558
20
GEMA
PT. Gema Grahasarana, Tbk
681.245.836.220
27,24719
21
GOLD
PT. Visi komunikasi Infrastruktur, Tbk
150.879.427.399
25,73975
22
HOME
PT. Hotel Mandarine Regency, Tbk
266.031.855.978
26,30688
23
ICON
PT. Island Concepts Indonesia, Tbk
468.521.879.542
26,87285
24
INTD
PT. Inter Delta, Tbk
46.760.927.085
24,56831
25
JIHD
PT. Jakarta International Hotels & Dev. Tbk
6.604.718.559.000
29,51881
26
JKON
PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk
4.007.387.279.838
29,01916
27
JTPE
PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk
1.052.131.760.706
27,68184
28
KBLV
PT. First Media, Tbk
12.779.523.000.000
30,17887
29
KONI
PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk
119.437.244.615
25,50606
121
Lanjutan Lampiran 9 30
KPIG
PT. MNC Land, Tbk
14.157.428.109.357
30,28126
31
LPLI
PT. Star Pasific, Tbk
2.107.765.000.000
28,37665
32
LTLS
PT. Lautan Luas, Tbk
5.658.360.000.000
29,36416
33
MFMI
PT. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk
215.487.521.382
26,09617
34
MICE
PT. Multi Indocitra, Tbk
848.612.119.839
27,46687
35
MLPL
PT. Multipolar, Tbk
24.122.671.000.000
30,81417
36
MLPT
PT. Multipolar Technology, Tbk
1.779.863.908.000
28,20756
37
MPMX PT. Mitra Pinasthika Mustika, Tbk
14.926.225.000.000
30,33414
38
MPPA
PT. Matahari Putra Prima, Tbk
6.701.734.000.000
29,53339
39
MTDL
PT. Metrodata Electronics, Tbk
3.876.021.000.000
28,98583
40
PANR
PT. Panorama Sentrawisata, Tbk
2.279.403.845.000
28,45494
41
PDES
PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk
464.949.299.354
26,86519
42
PGLI
PT. Pembangunan Graha Lestari Indah, Tbk
68.325.896.841
24,94755
43
PJAA
PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk
3.768.551.035.234
28,95771
44
PLAS
PT. Polaris Investama, Tbk
353.501.590.539
26,59115
122
Lanjutan Lampiran 9 501.235.506.230
26,94034
4.647.009.000.000
29,16724
721.237.977.450
27,30423
PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk
1.443.540.346.013
27,99812
SILO
PT. Siloam International Hospitals, Tbk
4.215.689.550.079
29,06983
50
SRAJ
PT. Sejahteraraya Anugrahjaya, Tbk
2.303.567.501.432
28,46548
51
SRTG
PT. Saratoga Investama Sedaya, Tbk
25.144.272.000.000
30,85565
52
TGKA
PT. Tigaraksa Satria, Tbk
2.686.030.338.104
28,61909
53
TMPO
PT. Tempo Inti Media, Tbk
341.486.665.000
26,55657
54
TURI
PT. Tunas Ridean, Tbk
4.977.673.000.000
29,23598
55
WAPO
PT. Wahana Pronatural, Tbk
105.894.649.855
25,38571
56
WICO
PT. Wicaksana Overseas International, Tbk
229.056.622.337
26,15724
45
PNSE
PT. Pudjiadi & Sons, Tbk
46
RALS
PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk
47
RANC
PT. Supra Boga Lestari, Tbk
48
SHID
49
123
Lampiran 10 Hasil Output Pengujian SPSS 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ARD 168 53 91 78,13 9,291 MTB 168 ,10 9,58 1,9219 1,66793 PPEGT 168 ,00 ,91 ,2811 ,22599 LOSS 168 0 1 ,21 ,412 GC 168 0 1 ,10 ,294 BIG 168 0 1 ,32 ,468 SWITCH 168 0 1 ,11 ,310 SIZE 168 23,56 30,86 27,8916 1,67787 Valid N (listwise) 168 2. Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram
Model I
Model II
124
3. Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot
Model I
Model II
4. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov Model I One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Unstandardized Residual 168 ,0000000 1,26155903 ,036 ,036 -,032 ,036 ,200c,d
125
Model II One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
168 ,0000000 1.23309109 .063 .063 -.053 .063 ,200c,d
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)
5. Hasil Uji Multikolinieritas dengan Uji VIF Model I Collinearity Statistics Kesimpulan Model 1 (Constant) SQRTMTB LOSS GC BIG SWITCH SIZE
Tolerance
VIF
,984 ,889 ,895 ,774 ,884 ,734
1,016 1,125 1,117 1,292 1,131 1,363
Tidak ada Multikolinieritas Tidak ada Multikolinieritas Tidak ada Multikolinieritas Tidak ada Multikolinieritas Tidak ada Multikolinieritas Tidak ada Multikolinieritas
Model II Collinearity Statistics Kesimpulan Model 1 (Constant) SQRTPPEGT LOSS GC BIG SWITCH SIZE
Tolerance
VIF
,908 ,863 ,896 ,735 ,893 ,732
1,101 1,159 1,116 1,360 1,120 1,366
Tidak ada Multikolinieritas Tidak ada Multikolinieritas Tidak ada Multikolinieritas Tidak ada Multikolinieritas Tidak ada Multikolinieritas Tidak ada Multikolinieritas
126
6. Hasil Uji Heterokedastisitas Model I Secara Statistik: Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 1 (Constant) -,085 1,128 SQRTMTB ,185 ,108 ,133 LOSS -,178 ,148 -,098 GC BIG
-,078 -,213
,206 ,139
SWITCH ,035 ,197 SIZE ,035 ,040 a. Dependent Variable: Abs_Residual
-,031 -,134 ,015 ,079
t
Sig.
-,075 1,713 1,206 -,381 1,532 ,177 ,875
,940 ,089 ,229 ,704 ,128 ,860 ,383
Secara Grafik: Scatterplot
127
Model II Secara Statistik: Uji Glejser Coefficientsa Model
1
Unstandardized Coefficients B Std. Error
(Constant) SQRTMTB LOSS GC BIG SWITCH SIZE
-,080 ,518
1,163 ,267
-,185 -,004
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
,156
-,069 1,943
,945 ,054
,154 ,211
-,099 -,002
-1,201 -,019
,231 ,985
-,147 ,142
,147 ,201
-,089 ,057
-,999 ,706
,319 ,481
,031
,041
,068
,756
,451
a. Dependent Variable: Abs_Residual Secara Grafik: Scatterplot
7. Hasil Uji Autokorelasi: Durbin Watson Model I
Model R 1 ,280a
Model Summaryb R Adjusted R Std. Error of Square Square the Estimate ,079 ,044 1,28485
DurbinWatson 1,934 128
Model II
Model R 1 ,346a
Model Summaryb R Adjusted R Std. Error of Square Square the Estimate ,120 ,087 1,25586
DurbinWatson 2,038
8. Hasil Uji F Model I ANOVAa Sum of Mean Model Squares Df Square F Sig. 1 Regression 22.667 6 3.778 2.288 .038b Residual 265.786 161 1.651 Total 288.452 167 a. Dependent Variable: sqrtARD b. Predictors: (Constant), SIZE, sqrtMTB, GC, SWITCH, LOSS, BIG Model II ANOVAa Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 34,527 253,926 288.452
Df 6 161 167
Mean Square 5,754 1,577
F Sig. 3,649 ,002b
9. Hasil Uji t Model I Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta (Constant) 3,901 1,956 SQRTMTB ,390 ,187 ,159 LOSS -,567 ,256 -,178 GC -,514 ,357 -,115 BIG -,045 ,241 -,016 SWITCH -,029 ,341 -,007 SIZE -,031 ,069 -,040 Dependent Variable: SQRTARD
t 1,994 2,084 -2,213 -1,439 -,186 -,085 -,452
Sig. ,048 ,039 ,028 ,152 ,853 ,933 ,652
129
Model II Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 3,363 1,918 1,753 ,081 SQRTPPEGT 1,528 ,440 ,270 3,473 ,001 LOSS -,434 ,254 -,136 -1,706 ,090 GC -,487 ,349 -,109 -1,397 ,164 BIG ,122 ,242 ,044 ,505 ,614 SWITCH -,084 ,332 -,020 -,253 ,801 SIZE -,023 ,068 -,029 -,341 ,733 Dependent Variable: sqrtARD
130