BAB IV MODULUS ELASTISITAS 4.1 Tujuan 1. Menentukan modulus elastisitas (modulus young) berbagai kayu dengan pelenturan 2. Mengindentifikasi hal-hal yang memperngaruhi nilai pelenturan 3. Mengetahui hubungan hal-hal modulus elastisitas dengan kekakuan atau kelenturan bahan. 4.2Teori Dasar Modulus elastisitas didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan dan regangan. Tegangan (σ) adalah besar gaya yang bekerja, dibagi dengan luas permukaan. Sedangkan regangan (ε) adalah perubahan bentuk akibat tegangan, diukur sebagai rasio perubahan dari sejumlah dimensi benda terhadap dimensi awal dimana perubahan terjadi (Kanginan, 2005). Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya yang diberikan pada benda dihentikan. Dengan kata lain, semakin besar gaya tarik semakin besar pertambahan panjang pegas. Perbandingan besar gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas yang bernilai konstan. Sesuai dengan rumus yang dikemukakan oleh Robert Hooke dan dikenal dengan hukum hooke,yaitu sebagai berikut : F∕∆x=k,f=∆x=k Menurut Hooke, regangan sebanding dengan tegangannya,dimana yang dimaksud dengan regangan adalah presentasi perubahan dimensi. Tegangan adalah gaya-gaya yang merenggang persatuan luas penampang yang dikenainya. Setiap bahan memiliki elastisitas (kelenturan). Besarnya koefisien elastisitas bahan berbeda - beda. Contohnya saja ketika seseorang menarik sebuah pegas untuk melatih otot, maka pegas memanjang. Namun, bila pegas dilepaskan, maka pegas akan kembali kebentuk semula. Atau contoh lain yaitu pada ketapel yang terbuat dari karet. Pegas dan karet dalam hal ini merupakan benda dengan sifat elastis. Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan. Modulus young merupakan besaran yang menyatakan sifat elastis suatu bahan tertentu dan bahan menunjukkan langsung seberapa jauh sebuah batang atau kabel atau pegas yang bersangkutan mengalami perubahan akibat pengaruh beban. Konstanta k atau perbandingan gaya terhadap perpanjangan disebaut konstanta gaya atau kekuatan pegas. Bilangannya sama dengan gaya yang diperlukan untuk menghasilkan perpanjangan satuan.
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
KELOMPOK 5
Menentukan Modulus Young dari suatu bahan tidak terlepas dari sifat elastisitas suatu benda dan batas elastisnya. Elastisitas adalah sifat dimana benda kembali pada ukuran dan bentuk awalnya ketika gaya-gaya yang mengubah bentuknya dihilangkan. Batas elastis suatu benda adalah tegangan terkecil yang akan menghasilkan gangguan permanen pada benda. Ketika diberikan tegangan melebihi batas ini, benda tidak akan kembali persis seperti keadaan awalnya setelah tegangan tersebut dihilangkan. Besarnya gaya yang diberikan pada benda memiliki batas-batas tertentu. Jika gaya sangat besar maka regangan benda sangat besar sehingga akhirnya benda patah. Sesuai dengan Hukum Hooke, yang berbunyi “ Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus ( sebanding ) dengan gaya tarik “.
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
2
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
KELOMPOK 5
4.3 Metodologi Praktikum 4.3.1 Skema Proses
Siapkan alat dan bahan
Ukur bahan tersebut
Hitung panjang tumpuan
Susun alat dan bahan
Beri beban dari 0 kg – 4 kg
Amati dan catat hasil perhitungan
Gambar 4.1 Modulus Elastisitas
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
3
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
KELOMPOK 5
4.3.2 Penjelasan Skema Proses 1. Siapkan 3 batang kayu (kecil, sedang, dan besar), satu set modulus elastisitas (jangka sorong, skala cermin, beban, kait dengan tumpuan, meja, tumpuan, garis rambut dan meteran) dan 4 kg beban tambahan. 2. Ukur ke-3 batang tersebut dengan meteran dan jangka sorong untuk mencari Panjang, lebar dan tinggi atau tebalnya sebanyak 5 kali pengukuran sampai batas ketelitiannya tercapai. 3. Hitung panjang tumpuan yang diperlukan untuk setiap batang kayu dengan ketentuan : Batang besar 15% lo Batang sedang 10% lo Batang kecil 5% lo 4. Kemudian susun alat dan bahan pengujian elastisitas sesuai dengan gambar 3.1. 5. Beri beban mulai dari 0 kg hingga 4 kg pada batang pertama yang sebelumnya telah diukur. 6. Amati dan lihat perubahan yang terjadi pada skala setelah dilakukan penambahan beban. 7. Catat hasil percobaan tersebut. 8. Melakukan hal yang sama untuk 2 batang kayu yang lain. 9. Melakukan perhitungan tegangan, regangan, modulus elastis dan pelenturan setiap kayu unyuk setiap penambahan beban. 4.4 Alat Dan Bahan 4.4.1 Alat 1. Meja M (1 buah) 2. Tumpuan T (1 buah) 3. Kait dengan tumpuan K (1 buah) 4. Skala dengan cermin S (1 buah) 5. Meteran Panjang (1 buah) 6. Jangka Sorong (2 buah) 4.4.2 Bahan 1. Beban B (5 buah) 2. Batang R dengan ukuran berbeda yang akan diukur elastisitasnya (3 buah)
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
4
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
KELOMPOK 5
4.5 Pengumpulan Dan Pengolahan Data 4.5.1 Pengumpulan Data 1. Batang 1 Pengukuran : 5% x 100 cm = 5cm Panjang tumpuan, lo = 0,95 m Tabel 4.1 Pengamatan Daerah
Panjang Batang
Lebar Batang
Tebal Batang
Luas Penampang
Pengukuran
(m)
(m)
(m)
(m)
I
1m
0,0112
0,0109
122 x 10−4
II
1m
0,0112
0,0101
113 x 10−4
III
1m
0,0107
0,0109
116 x 10−4
IV
1m
0,0109
0,0104
113 x 10−4
V
1m
0,0111
0,0102
113 x 10−4
Rata – rata
1m
0,0102
0,0105
0,01154
Tabel 4.2 Pengamatan Kedudukan
Jumlah Beban (kg)
Pada Penambahan
Pada Pengurangan
Rata - rata
0,0
0
0
0
0,5
5
5
5
1,0
10
15
12,5
1,5
15
20
17,5
2,0
20
26
23
2,5
25
31
27,5
3,0
30
34
32
3,5
34
40
37
4,0
39
44
41,5
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
5
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
KELOMPOK 5
2. Batang II Pengukuran : 10% x 100 cm = 10 cm Panjang Tumpuan, lo = 0,90 m Tabel 4.3 Pengamatan Daerah
Panjang Batang
Lebar Batang
Tebal Batang
Luas Penampang
Pengukuran
(m)
(m)
(m)
(m)
I
1m
0,0214
0,00930
20 x 10−4
II
1m
0,0210
0,00910
19 x 10−4
III
1m
0,0210
0,00915
13 x 10−4
IV
1m
0,0217
0,00990
21 x 10−4
V
1m
0,0212
0,00890
19 x 10−4
Rata – rata
1m
0,2126
0,00927
Tabel 4.4 Pengamatan Jumlah Beban (kg)
Kedudukan Pada Penambahan
Pada Pengurangan
Rata - rata
0,0
0
0
0
0,5
5
5
5,0
1,0
10
10
10,0
1,5
15
15
15,0
2,0
20
20
20,0
2,5
25
25
25,0
3,0
30
29
39,5
3,5
35
35
35,0
4,0
40
39
39,5
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
6
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
KELOMPOK 5
3. Batang III Pengkuran : 15% x 100 = 15 cm Panjang Tumupuan, lo = 15/2 = 7,5 cm Tabel 4.5 Pengamatan Daerah
Panjang Batang
Lebar Batang
Tebal Batang
Luas Penampang
Pengukuran
(m)
(m)
(m)
(m)
I
1m
0,0158
0,0169
25 x 10−4
II
1m
0,0158
0,0156
25 x 10−4
III
1m
0,0162
0,0162
25 x 10−4
IV
1m
0,0163
0,0163
24 x 10−4
V
1m
0,0169
0,0169
25 x 10−4
Rata – rata
1m
0,0162
0,0162
Tabel 4.6 Pengamatan Jumlah Beban (kg)
Kedudukan Pada Penambahan
Pada Pengurangan
Rata – rata
0,0
0
0
0
0,5
1
1,0
1,50
1,0
2
2,5
2,25
1,5
3
3,5
3,75
2,0
4
4,0
4,00
2,5
5
5,0
5,00
3,0
6
6,0
6,00
3,5
7
7,0
7,00
4,0
7,5
7,5
7,50
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
7
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
KELOMPOK 5
4.5.2 Pengolahan Data
Batang I = Batang Kecil (5%) Panjang Tumpuan Lo = P - (x% . 𝑃̅) = 1 – (5% . 1) = 0,95 m Rata- rata
0,0112+0,0112+0,1,7+0,0109+0,011 b̄ = 5
= 0,01102 m
0,0109+00,0101+0,0109+0,0104+0,0102 h̄ = 5
= 0,0105 m
Ā = 𝑏̅ . ℎ̅ = 0,01102 . 0,0105 = 0,001157 m
Tegangan batang 1
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
0,5 .9,81
4,905
=0,001157 = 0,001157 = 4.238,4 N/m²
=
1 .9,81 0,001157
=
9,81 0,001157
1,5 .9,81
14,715
2 .9,81
19,62
= 8.478,8 N/m²
=0,001157 = 0,001157 = 12.718,2 N/m²
=0,001157 = 0,001157 = 16.957,6 N/m²
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
8
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
=
KELOMPOK 5
2,5 .9,81 0,001157
=
24,525 0,001157
3 .9,81
29,48
3,5 .9,81
34,335
4 .9,81
39,24
= 21.197,0 N/m²
=0,001157 = 0,001157 = 25.479,6 N/m²
=0,001157 = 0,001157 = 29.675,8 N/m²
=0,001157 = 0,001157 = 33.915,2 N/m²
Regangan batang 1
e1 =
e2 =
e3 =
e4=
e5=
e6=
e7=
e8=
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
5 .10¯³
=
0,95
0,0125
=
0,95
= 5,26 . 10¯³ = 0,526 %
= 13.10¯³ = 1,3 %
17,5 .10¯³
=
0,95
23 .10¯³
=
0,95
= 24 . 10¯³ = 2,4 %
27,5.10¯³
=
0,95
37 .10¯³
=
0,95
37 .10¯³
=
0,95
0,95
= 28,9 . 10¯³ = 2,89 %
= 3,36 . 10¯³ = 3,36 %
= 3,89 . 10¯³ = 3,389 %
42,5 .10¯³
=
= 18 .10¯³ = 1,8 %
= 4,36 . 10¯³ = 4,3 %
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
9
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
KELOMPOK 5
Modulus elastisitas 1 𝜎1
425
E1= 𝑒1 =5,26 .10¯³ = 80748 N/m²
E2= 𝑒2 =0,013 = 65384 N/m²
E3= 𝑒3 =0,018 = 70833 N/m²
E4= 𝑒4 =0,024 = 283333 N/m²
E5= 𝑒5 =0,0289 = 73529 N/m²
E6= 𝑒6 =0,0336 = 75892 N/m²
E7= 𝑒7 =0,0389 = 76478 N/m²
E8= 𝑒8 =0,0436 = 77981 N/m²
𝜎1
850
𝜎1
1275
𝜎1
6800
𝜎1
2125
𝜎1
2550
𝜎1
2975
𝜎1
3400
Pelenturan Batang 1
𝐵.𝑙3
0 f1 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f2 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f3 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f4 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
0,0.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 0,5.0,953 4.65384.0,0102.0,01053 1,0.0,953 4.70833.0,0102.0,01053
= = =
1,5.0,953 4.283333.0,0102.0,01053
=
0 3,813𝑥10−3 0,428 3,088𝑥10−3 0,857 3,345𝑥10−3
=0m = 8,260𝑥10−5 m = 1,791𝑥10−4 m
1,286 0,013𝑥10−3
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
= 1,075𝑥10−3 m
10
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS 𝐵.𝑙3
0 f5 = 4𝐸𝑏.ℎ = 3
𝐵.𝑙3
0 f6 = 4𝐸𝑏.ℎ = 3
𝐵.𝑙3
0 f7 = 4𝐸𝑏.ℎ = 3
𝐵.𝑙3
0 f8 = 4𝐸𝑏.ℎ = 3
𝐵.𝑙3
0 f9 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
KELOMPOK 5 2,0.0,953
4.73529.0,0102.0,01053 2,5.0,953 4.75892.0,0102.0,01053 3,0.0,953 4.76478.0,0102.0,01053 3,5.0,953 4.77981.0,0102.0,01053 4,0.0,953 4.0.0,0102.0,01053
=
= = = =
1,714 3,472𝑥10−3 2,143 3,584𝑥10−3 2,572 3,612𝑥10−3 3,000 3,683𝑥10−3
3,429 0
= 3,720𝑥10−4 m = 4,800𝑥10−3 m = 5,806𝑥10−3 m = 4.232𝑥10−3 m
=0 m
Batang II = Batang Sedang (10%) Panjang Tumpuan Lo = P – (x% . 𝑃̅) = 1 – (10% . 1) = 0,90 m Rata – rata 𝐴̅ = 𝑏̅ . ℎ̅ = 0,02126 . 0,00927 = 0,000197 m Tegangan Batang II
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
0,5 .9,81
4,905
1 .9,81
9,81
=0,000197 = 0,000197 = 24.898,4 N/m²
=0,000197 = 0,000197 = 49.796,9 N/m²
=
1,5 .9,81 0,000197
=
14,715 0,000197
2 .9,81
19,62
2,5 .9,81
24,525
= 74.695,4 N/m²
=0,000197 = 0,000197 = 99.593,9 N/m²
=0,000197 = 0,000197 = 124.429,3 N/m²
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
11
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
=
KELOMPOK 5
3 .9,81 0,000197
=
29,48 0,000197
3,5 .9,81
34,335
4 .9,81
39,24
= 149.644,6 N/m²
=0,000197 = 0,000197 = 174.289,3 N/m²
=0,000197 = 0,000197 = 199.187,8 N/m²
Regangan Batang II
e1=
e2=
e3=
e4=
e5=
e6=
e7=
e8=
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
5 .10¯³
=
= 5,54 . 10¯³ = 0,554 %
0,90
0,0125
=
= 13.10¯³ = 1,3 %
0,90
17,5 .10¯³
=
0,90
23 .10¯³
=
0,90
=
27,5.10¯³
=
=
=
=
0,90
=
=
0,0175 0,90
0,023 0,90
= 0,019 %
= 0,025 %
0,0275 0,90
= 0,33 %
0,037 0,90
= 0,041 %
0,037 0,90
= 0,041 %
0,0415 0,90
= 0,40 %
Modulus Elastisitas II
𝜎1
2502
E1= 𝑒1 =5,54¯³ = 425418 N/m²
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
12
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS 𝜎1
5505
KELOMPOK 5
E2=
E3= 𝑒3 =0,019 = 395105 N/m²
E4= 𝑒4 = 0,025 = 400400 N/m²
E5= 𝑒5 =
E6= 𝑒6 = 0,041 = 366829 N/m²
E7= 𝑒7 = 0,041 = 427243 N/m²
E8= 𝑒8 =
𝑒2
=
0,013
𝜎1
7507
𝜎1
10010
𝜎1
12512
= 385000 N/m²
0,33
= 37915 N/m²
𝜎1
15040
𝜎1
17517
𝜎1
200204 0,046
= 4352260 N/m²
Pelenturan Batang 2
𝐵.𝑙3
0 f1 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f2 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f3 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f4 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f5 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f6 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f7 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f8 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
0,0.0,953 4.80748.0,2126.0,009273 0,5.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 1,0.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 1,5.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 2,0.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 2,5.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 3,0.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 3,5.0,953 4.80748.0,0102.0,01053
=
= = = = = = =
0 3,813𝑥10−3 0,428 3,813𝑥10−3 0,857 3,813𝑥10−3 1,286 3,813𝑥10−3 1,714 3,813𝑥10−3 2,143 3,813𝑥10−3 2,572 3,813𝑥10−3 3,000 3,813𝑥10−3
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
=0m
= 1,020𝑥10−4 m = 2,042𝑥10−4 m = 3,065𝑥10−4 m = 4.085𝑥10−4 m = 5,108𝑥10−4 m = 6,130𝑥10−4 m = 7,150𝑥10−4 m
13
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS 𝐵.𝑙3
0 f9 = 4𝐸𝑏.ℎ = 3
KELOMPOK 5 4,0.0,953
4.80748.0,0102.0,01053
=
3,429 3,813𝑥10−3
= 8,173𝑥10−4 m
Batang III = Batang Besar (15%) Panjang Tumpuan Lo = P – (x% . 𝑃̅) = 1 – (15% . 1) = 0,75 m Rata – rata 𝐴̅ = 𝑏̅ . ℎ̅ = 0,0162 . 0,0155 = 0,0002511 m Tegangan Batang III
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝜎=
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
𝑚.𝑔 𝐴
0,5 .9,81
4,905
=0,000197 = 0,000197 = 24.898,4 N/m²
=
1 .9,81 0,000197
=
9,81 0,000197
1,5 .9,81
14,715
2 .9,81
19,62
2,5 .9,81
24,525
3 .9,81
29,48
3,5 .9,81
34,335
4 .9,81
39,24
= 49.796,9 N/m²
=0,000197 = 0,000197 = 74.695,4 N/m²
=0,000197 = 0,000197 = 99.593,9 N/m²
=0,000197 = 0,000197 = 124.429,3 N/m²
=0,000197 = 0,000197 = 149.644,6 N/m²
=0,000197 = 0,000197 = 174.289,3 N/m²
=0,000197 = 0,000197 = 199.187,8 N/m²
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
14
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
KELOMPOK 5
Regangan Batang III
C1=
C2=
C3=
C4=
C5=
C6=
C7=
C8=
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
𝛥𝐿 𝑙𝑜
=
=
=
=
=
=
=
=
5 .10¯³
= 5,54 . 10¯³ = 0,554 %
0,90
0,0125
= 13.10¯³ = 1,3 %
0,90
17,5 .10¯³ 0,90
23 .10¯³ 0,90
=
27,5.10¯³ 0,90
=
=
0,0175 0,90
0,023 0,90
= 0,019 %
= 0,025 %
0,0275 0,90
= 0,33 %
0,037 0,90
= 0,041 %
0,037 0,90
= 0,041 %
0,0415 0,90
= 0,40 %
Modulus Elastisitas III 𝜎1
2502
𝜎1
5505
𝜎1
7507
𝜎1
10010
E1= 𝑒1 =5,54¯³ = 425418 N/m²
E2= 𝑒2 =0,013 = 385000 N/m²
E3= 𝑒3 =0,019 = 395105 N/m²
E4= 𝑒4 = 0,025 = 400400 N/m²
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
15
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
𝜎1
12512
KELOMPOK 5
E5= 𝑒5 =
E6= 𝑒6 = 0,041 = 366829 N/m²
E7= 𝑒7 = 0,041 = 427243 N/m²
E8= 𝑒8 =
0,33
= 37915 N/m²
𝜎1
15040
𝜎1
17517
𝜎1
200204 0,046
= 4352260 N/m²
Pelenturan Batang 3
𝐵.𝑙3
0 f1 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f2 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f3 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f4 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f5 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f6 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f7 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f8 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
𝐵.𝑙3
0 f9 = 4𝐸𝑏.ℎ 3 =
0,0.0,953 4.80748.0,2126.0,009273 0,5.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 1,0.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 1,5.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 2,0.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 2,5.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 3,0.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 3,5.0,953 4.80748.0,0102.0,01053 4,0.0,953 4.80748.0,0102.0,01053
=
= = = = = = = =
0 3,813𝑥10−3 0,428 3,813𝑥10−3 0,857 3,813𝑥10−3 1,286 3,813𝑥10−3 1,714 3,813𝑥10−3 2,143 3,813𝑥10−3 2,572 3,813𝑥10−3 3,000 3,813𝑥10−3 3,429 3,813𝑥10−3
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
=0m
= 1,020𝑥10−4 m = 2,042𝑥10−4 m = 3,065𝑥10−4 m = 4.085𝑥10−4 m = 5,108𝑥10−4 m = 6,130𝑥10−4 m = 7,150𝑥10−4 m = 8,173𝑥10−4 m
16
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
KELOMPOK 5
GRAFIK
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
7
8
9
8
9
Gambar 4.2 grafik batang kecil
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 1
2
3
4
5
6
Gambar 4.3 grafik batang sedang
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 1
2
3
4
5
6
7
Gambar 4.4 grafik batang besar
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
17
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
KELOMPOK 5
8 7 6 5 4 3 2 1 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gambar 4.5 grafik batang pelenturan kecil
8 7 6 5 4 3 2 1 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gambar 4.6 grafik batang pelenturan sedang
8 7 6 5 4 3 2 1 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gambar 4.7 grafik batang pelenturan besar
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
18
BAB 4 MODULUS ELASTISITAS
KELOMPOK 5
4.6 Analisa Dan Pembahasan Pada Praktikum kali ini membahas mengenai modulus young,yang bertujuan untuk memahami sifat elastisitas bahan dan menentukan modulus young dari logam dengan cara lenturan. Pada praktikum ini berorientasi pada sifat elastisitas. Sifat elastisitas adalah sifat dimana benda kembali pada ukuran dan bentuk awalnya. Ketika gaya-gaya yang mengubah bentuknya dihilangkan sifat elastisitas memiliki batas elastis,yaitu batas suatu benda untuk kembali ke bentuk semula(mendeformasikan). Bila melewati batas ini, benda tidak akan kembali ke keadaan semula secara sempurna. Untuk memahami sifat elastisitas,pada praktikum kali ini digunakan kawat berbahan nikel dan digantungkan beban pada kawat tersebut. Hasil dari praktikumyang telah dilakukan adalah semakin berat massa beban yang digantungkan,maka semakin pendek dan semakin kecil diameter pada kawat tersebut. Tetapi pada teorinya bahwa semakin berat massa beban yang digantungkan,maka semakin panjang serta semakin kecil diameter pada kawat tersebut. Sebaliknya semakin kecil massa beban yang digantungkan,maka semakin pendek dan semakin besar diameter pada kawat tersebut.
4.7 Kesimpulan 1. Modulus Young berbanding lurus dengan gaya yang diberikan dan perubahan kedudukan kawat penunjuk. Dan berbanding terbalik dengan luas penampang dan panjang batang. 2. Benda elastis adalah benda yang akan berubah bentuk jika diberikan gaya dan akan kembali kebentuk semula jika gaya luar yang diberikan dihilangkan. 3. Benda yang tidak memiliki sifat elastik, tidak akan kembali kebentuknya semula jika gayanya dihilangkan. 4. Batang besi lebih elastis dari pada batang kuningan, dan batang kuningan lebih elastis dari batang kayu. 5. Modulus Yong bergantung pada jenis benda dan bukan bergantung pada bentuk dan ukuran benda.
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019
19