Fatwa tentang Krisis Libanon, Irak, Afghanistan, dan Palestina (Bag. II) Oleh: Asy Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
“Pada masa ini telah banyak berbagai kejadian yang mengerikan yang menimpa kaum muslimin, disebabkan karena serangan dari musuh-musuh Allah dari segala arah. Perang di Afghanistan, perang di Irak, perang di Palestina, perang di Libanon. Namun yang kita dengar dan yang kita baca dari para penulis berita, yakni semua hujatan ditumpahkan kepada musuh-musuh Allah tersebut. Yakni dengan menyatakan kekejian perbuatan mereka dan mengecam apa yang mereka perbuat. Tentu hal ini adalah perkara yang tidak diragukan lagi. Namun apakah musuh yang kafir tersebut akan menahan diri dari perbuatannya dengan berbagai kecaman tersebut? Orangorang kafir, sejak dulu kala selalu menghendaki agar Islam dihapuskan dari permukaan (bumi). Sebagaimana firman Allah: َ ن َو َ ُ ََُُِ ُ ْ َ َا َ َ ْ ُن دِ ِ ُ ْ َ َ ُدوآ ِ ا!َْ َُاْ ِإ (Yang artinya ) : “Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. (QS Al-Baqarah:217) Akan tetapi permasalahannya adalah apa yang telah disiapkan oleh kaum muslimin untuk menghadapi mereka dan mencegah sikap brutal mereka? Sesungguhnya yang wajib atas mereka (diantaranya) : - Pertama: melihat kenyataan kaum muslimin dalam pengamalan agamanya. Sesungguhnya apa yang menimpa mereka hanyalah disebabkan karena mereka melalaikan agamanya. Dalam sebuah atsar: “Jika orang yang mengenal-Ku berbuat maksiat kepada-Ku, maka Aku akan menjadikan orang yang tidak mengenal-Ku untuk menguasainya.” Apa yang telah menimpa Bani Israil disaat mereka meninggalkan agama mereka dan membuat kerusakan di muka bumi ? Maka Allah menjadikan orang-orang kafir Majusi menguasai mereka sehingga merekapun memporak-porandakan isi kampung-kampung mereka - sebagaimana yang Allah sebutkan di awal surat Al-Isra’. Dan Allah mengancam mereka apabila mereka kembali tetap dalam keadaan demikian, maka Allah akan mengembalikan kesengsaraan tersebut kepada mereka. Maka kita harus mengoreksi kondisi kita, lantas mengkoreksi apakah ada kekeliruan dalam menjalankan agama kita. Sebab ketetapan dari Allah (Sunnatullah) tidaklah berubah. Sungguh Allah Ta’ala berfirman: ن اّ"َ ِإ َ ُ $%َ&ُ َ' ُواْ َ *َِْ ٍم$%َ&ُ َ' ْ ِ+ِ,ُ-ْ.َِ* ءًا!ُ *َِْ ٍم اّ"ُ َأرَا َد َوِإذَا4 َ َ5 ُ َو'َ َ"ُ 'َ َ د+َ $' ِ"ِل 'ِ دُو ٍ وَا (Yang artinya ) : “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga 1
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS Ar-Ra’d: 11) - Kedua: hendaklah kita melakukan persiapan untuk menghadapi musuh kita, sebagaimana firman Allah Ta’ala: ْوا7ُِ َوَأ+َ ' ْ8َ َْ! ُ ا$' ُ ٍة: ِ'ر*َطِ َو$ < ِ ْ%َ=ْن ا َ ُ>ِْ و *ِ"ِ ُْه7َ ِ"ّ وآُ ْ ا7ُ َ َو َ َِ@Aَِ ْ 'ِ و+ِ دُو َ ُ ُ+َُBَْ8َ ُ"ّا ْ ُ+ُBَْ8َ
(Yang artinya ) : “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan yang kamu mampu dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. (QS Al-Anfal:60) Yaitu dengan cara pembentukan pasukan dan persenjataan yang layak dan kekuatan yang dapat menaklukkan mereka. - Ketiga: menyatukan kalimat kaum muslimin diatas aqidah, Tauhid dan menegakkan hukum Syari’at, serta komitmen dengan Islam dalam setiap perkara kita, baik dalam perkara mu’amalah, akhlaq, berhukum dengan Kitabullah (Al Qur’an), melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar disertai mengajak kepada jalan Allah dengan ilmu dan penjelasan serta ikhlas. Allah Ta’ala berfirman: ُْاBِCَْ< وَا ِ ْ>َDِ* ِ"ًّ ا8%ِBَE َ ُاْ َو: َ-َ (Yang artinya ) : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS Ali Imran: 103) Dan firman-Nya: َ َُاْ ََ َزُاْ َوGْ-ََ5 H َ َْهIَُ ُ ْ َوD ِْ>ُِواْ رJن وَا اّ"َ ِإKَ َ' َ ِِ*Cا (Yang artinya ) : “Janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al-Anfal :46) Dan tidaklah mungkin terjadi persatuan bila berbeda dalam hal aqidah dan berbeda pula dalam maksud dan tujuan. Sampai aqidahnya benar dan tujuan disatukan yaitu untuk menolong kebenaran dan untuk meninggikan kalimat Allah. Alangkah baiknya jika para khatib, para pemberi nasehat mengkonsentrasikan khutbah dan nasehat mereka dalam perkara-perkara ini. Disamping mengecam perbuatan musuh yang melampaui batas, menjelaskan tujuan-tujuan busuk mereka. Sesungguhnya musuh Allah tersebut tidaklah memaksudkan untuk melemahkan kaum muslimin dan merampas kekayaan mereka (muslimin) saja. Namun maksud utama mereka adalah merusak aqidah kaum muslimin dan memalingkannya dari agama mereka, sampai mereka berhasil mengikis habis hingga ke akar-akarnya. Ini yang ingin aku peringatkan berkenaan tentang menyikapi krisis yang menimpa ini.
2
Allah senantiasa mengatakan kebenaran dan membimbing ke jalan yang lurus. Shalawat ”serta salam Allah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para shahabatnya. Transkrip asli dalam bahasa Arab : ———————————————————————————برح بناج لك نم مVيلع ءادعألا طلست نم ةعورم ثادحأ رضاحلا تقولا يف نيملسملاب ملت (( Vؤرقنو Vعمسن يذلاو نانبل يف برح نيطسلف يف برح قارعلا يف برح ناتسناغفأ يف .مVل ةياكشو مVلاعفأ ميرجتو ءادعألا ىلع مولل بص Vلك انباتكو انئابطخ نم نامزلا ميدق نم رافكلا .تاحيصلا VذVب رفاكلا ودعلا عدتري ل Vنكلو .اVيف كشال رومألا VذVو ( ىلاعت لاق امك دوجولا نم مالسإلا وحم نوديري ن َو َ ََُُِ ُ ْ َ َاُ َ ن دِ ِ ُ ْ َ َ ُدوآُ ْ َ َ ِإ ِ :مVيلع بجي Vنإ مVناودع دصو مVتلباقمل نوملسملا دعأ اذام نأشلا نكلو )ا!َْ َُاْ يف مVطيرفت ببسب و Vامنإ مVباصأ ام نإف Vب مVكسمتو مVنيد وحن مVعقاو يف رظنلا :أو ً ينبل لصح اذامو .ينفرعي ال نم Vيلع تطلس ينفرعي نم يناصع اذإ :رثألا يفو .مVنيد اوساجف سوجملا رافك مVيلع Vللا طلس ضرألا يف اودسفأو مVنيد نع ولخت امدنع ليئارسإ Vللا داعأ مVتلاحل اوداع نإ مVنأ Vللا مVدعوتو .ءارسإلا ةروس لوأ يف كلذ Vللا ركذ امك رايدلا لالخ ريغتت ال Vللا ةنسف اننيد وحن انرمأ نم دسف ام حلصنو انعقاو عجارن نأ . 7ّ *45ةمقنلا مVيلع ن ( :ىلاعت لاق دقو اّ"َ ِإ ُ! 4ءًا *َِْ ٍم اّ"ُ َأرَا َد َوِإذَا *َُِ$%َ&ُ َ' ْ ِ+ِ,ُ-ْ.واْ َ *َِْ ٍم 'َ ُ&ََ ُ $% ' ُ+َ $ا َو َم َ"ُ 'َ َ د َ َ5 ل 'ِ دُوِ"ِ ).وَا ٍ َو'ِ ٍ ُ:ة ' $ا!َْ ََ ُ+َ ' ُْ8أِ7واْ َ( :ىلاعت لاق امك انودع اVب Vجاون يتلا ةدعلا دعن نأ انيلع ً %a: < $ر*َطِ ن اْ=َِ ْ% َوَ ُ 7وآُ ْ اّ"ِ َ ْ7و *ِ"ِ ُْهِ>ُ َ دُوِ ِ' ْ ِ+وََ َِ@A ْ ُ+ُBَْ8َ ).اّ"ُ ََ ُBَْ8َ ُ ُ+ .ةعدارلا ةوقلاو ةبسانملا ةحلسألاو شويجلا نيوكتب كلذو يف مالسإلاب مازتلالاو ةعيرشلا ميكحتو ديحوتلا ةديقع ىلع نيملسملا ةملك عامتجا ًca: ىلإ ةوعدو ركنملا نع ىVنو فورعملاب رمأو Vللا باتكل ميكحتو قالخأو تالماعم نم انرومأ لك (:ىلاعت لاقو ( :ىلاعت لاق صالخإو ةريصبو ملعب Vللا < وَاَُْBِCاْ( َو َ ً 8%ِBَEاّ"ِ *ِِ ْ>َD َُ: َ-اْ َو َ َُGْ-ََ5 Hاْ ََ َزُاْ ن وَاُِ>ْJواْ رِ َ ْ ُ ُDوَْIهَ َ 'َ َ Kاّ"َ ِإ يف فالتخالا عم عامتجالا نكمي الو ) اَ ِِ*C .ةديقعلا قحلا ةرصنل ةدحوم فادVألاو ةميلس ةديقعلا نوكت ىتح فادVألاو دصاقملا يف فالتخالاو عم يناعملا Vذ Vىلع مVظعاومو مVبطخ يف نوزكري ظاعولاو ءابطخلا تيلو Vللا ةملك ءالعإو عزنو نيملسملا فاعضإ دصقي ال Vنأو ةثيبخلا Vدصاقم نايبو يدتعملا ودعلاب ديدنتلا ىنستي ىتح مVنيد نع مVفرصو مVتديقع داسفإ ىلوألا ةجردلاب دصقي امنإو طقف مVتاورث .ةعورملا لزاونلا Vذ Vلايح Vيلع Vيبنتلا تببحأ ام اذ. VمVلاصوأ عيطقت Vل ))V.بحصو VلAو دمحم انيبن ىلع ملسو Vللا ىلصو .ليبسلا يدVي وVو قحلا لوقي Vللاو ———————————————————————————(Ditranskrip oleh Al-Akh Ahmad Diwani dalam situs Sahab. Url sumber situs http://www.sahab.net/forums/showthread.php?t=337224 dan diterjemahkan oleh Al Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi). )(Dikutip dari http://www.darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=309
3