PIL FARMASETIK DASAR
Pil adalah Sediaan padat berbentuk bulat, bundar telur dan berukuran kecil dimaksudkan untuk digunakan sebagai obat dalam. Beratnya antara 65 mg sampai 300 mg, kecuali yang tersalut. Pil diberikan dengan cara diletakkan diatas lidah ataupun ditelan dengan bantuan air minum.
PENDAHULUAN
Pil yang sangat kecil dikenal dengan nama Granula, Pil yang paling besar, dimana biasanya digunakan untuk pengobatan hewan disebut Boli.
PEMBAGIAN
bentuk sediaan pil adalah karena bentuknya yang kecil sehingga sangat mudah diberikan, rasa dari obat dapat ditutupi, bentuknya sangat permanent dibandingkan bentuk sediaan lainnya yang sangat terpapar oleh udara dan cahaya. Obat yang mengandung resin akan lepas melambat sehingga menguntungkan untuk aksi lepas lambat yang berkelanjutan, misalnya katartika
Keuntungan
Bentuk sediaan pil adalah pil tidak cocok bila dikehendaki aksi yang cepat dari obat, bila formulasi pil menghasilkan pil yang keras maka, akan terlewatkan di saluran pencernaan dan keluar dengan feces kembali. Obat yang bersifat mengiritasi tidak dapat dibuat dalam bentuk pil
KERUGIAN
Pil yang baik haruslah mempunyai tingkat plastis, kekakuan dan daya ikat yang baik. Pil haruslah tahan dan memiliki daya lekat yang cukup untuk mempertahankan bentuknya. Selain itu pil haruslah plastis agar mudah untuk dicetak. Tetapi hal yang paling penting diperhatikan adalah massa pil haruslah dapat hancur dan melarut dalam saluran pencernaan.
Sifat-Sifat Pil yang ideal
Bahan pengisi serbuk glycyrrhiza,Ekstrak glycyrrhiza, pati, althea, tragakan atau campuran dari bahan-bahan tersebut Bahan pengikat succus liquiritiae, PGA, tragakan, pulvis gummosus (campuran PGA, tragakan dan sacharrum album), oleum cacao, Adeps lanae, vaselin dan bahan lain yang cocok.
Komposisi Pil
Bahan pembasah air, gliserol, sirup, madu, campuran bahan-bahan tersebut atau bahan lain yang cocok Bahan penyalut perak, balsamum tolutanum, serlak, kolodium, salol, gelatin, gula atau bahan lain yang cocok
Komposisi Pil
Bahan anti lekat lycopodium, ekstrak serbuk akar manis, magnesium karbonat, pati, serbuk cinammomi
Komposisi Pil
Pembuatan Massa Pil Mula-mula jika hanya terdapat satu bahan obat, bahan obat tersebut digerus hingga menjadi serbuk yang halus, lalu dicampur dengan bahan pengisi dan bahan pengikat hingga diperoleh campuran yang homogen. Bahan pembasah ditambahkan sedikit demi sedikit sambil digerus dan ditekan hingga diperoleh massa yang saling mengikat dan plastis. Penekanan pada saat pembuatan pil perlu lebih kuat dibandingkan ketika menggerus
PEMBUATAN PIL
Pembagian Massa Pil Setelah terbentuk massa pil, bila perlu dibagi dengan cara ditimbang atau dibuat batang dengan cara digulunggulungkan dengan papan kayu yang datar pada alat papan pil. Diameter dan besar dari batangan-batangan yang dibentuk haruslah sama besarnya dari ujung ke ujung yang satunya. Untuk mencegah pelekatan,pada alat papan pil ditaburi lycopodium
PEMBUATAN PIL
Pengukuran dan Penyelesaian Batangan pil tersebut dipotong dengan pisau pemotong yang ada pada alat papan pil, akhirnya pil yang belum bulat itu digelinding-gelindingkan pada papan pembuat pil supaya bulat. Pada papan alat pil biasanya terdapat 30 lubang kanal dan pada pembuatan pil supaya menyesuaikan pil dengan lubang kanal tersebut.
PEMBUATAN PIL
Dalam Farmakope Indonesia. Harus memenuhi keseragaman bobot. Timbang 20 pil satu persatu, hitung bobot rata-rata, penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata yang dibolehkan adalah SBB: Untuk bobot rata-rata Pil
Penyimpangan terbesar
18 pil
2 pil
100 mg sampai 250 mg
10%
20%
250 mg sampai 500 mg
7,5%
15%
Syarat-syarat Pil
Harus memenuhi waktu hancur seperti tertera pada kompressi yaitu dalam air 36o-38o selama 15 menit untuk pil tidak bersalut dan 60 menit untuk pil yang bersalut. Sedang untuk pil bersalut enteric, direndam dulu dalam larutan HCl 0,06 N selama 3 jam, lalu dipindahkan dalam larutan dapar pH 6,8 pada suhu 36o-38o, maka dalam waktu 60 menit pil sudah harus hancur.
Syarat-syarat Pil