Farmakologi Penyakit Degeneratif.docx

  • Uploaded by: marisa
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Farmakologi Penyakit Degeneratif.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,068
  • Pages: 13
FARMAKOLOGI PADA GANGGUAN DEGENERATIF MUSKULOSKLETAL BLOK MUSKULOSKLETAL

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

UKHVIA MUNAWARA

: G1B116007

ASTRI RAHMA YANI

: G1B116008

TUTI YUNIARTI

: G1B116017

MARISA MAHARTI

: G1B116018

JOGI ANGGARA

: G1B116028

R. DILHA PRADIVTA

: G1B116037

ZUNNURAIN

: G1B116038

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2017/2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta yang telah membukakan pintu pikiran penulis sehingga tugas makalah ini dapat penulis selesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Ns. Andika Sulistiawan, S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing pada penugasan saat ini yang telah membimbing dan membantu kami, sehingga kami terbantu dalam penulisan laporan ini. Serta tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak-pihak yang telah mengambil peran dalam membantu kami dalam penyelesaian makalah ini yang tidak dapat kami sebutkansatu-persatu. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis ikhlas dengan lapang dada menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis dan bagi pembaca.

Jambi, 11 November 2018

Penulis,

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1 1.1

Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah ................................... Error! Bookmark not defined.

1.3

Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

1.4

Manfaat penulisan……………………………………………………….2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................3 2.1

Pengertian Penyakit Degeneratif .............................................................. 3

2.2

Faktor Penyebab Penyakit Degeneratif .................................................... 3

2.3

Penyakit dan Farmakologi Muskuloskletal .............................................. 4

2.5

pencegahan penyakit degeratif ................................................................. 6

2.6

cara hidup sehat untuk menghindari penyakit degeneratif ....................... 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................9 3.1

Kesimpulan ............................................................................................... 9

3.2

Saran ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10

ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penyakit degeneratif merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), badan lembaga kesehatan dari PBB, terdapat hampir sekitar 17 juta orang meninggal dunia akibat penyakit degeneratif setiap tahun (Depkes RI, 2005). Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan pada seseorang seiring bertambahnya usia. Penyebab penyakit sering tidak diketahui, termasuk diantaranya kelompok penyakit yang dipengaruhi oleh faktor genetik atau paling sedikit terjadi pada salah satu anggota keluarga (faktor familial) sehingga sering disebut penyakit heredodegeneratif. Beberapa contoh penyakit degeneratif misalnya Osteoarthritis, Osteoporosis, asam urat. Adapun pada penyakit osteoporosis farmakologinya misalnya terapi kalsium dan suplemen vitamin D. Ada beberapa tips cara hidup yang dapat kita lakukan agar terhindar dari berbagai macam penyakit degeneratif, tips tersebut antara lain adalah sebagai berikut : Batasi asupan gula (baik camilan, soft drink, coklat dll), Kurangi asupan purin (dari bahan makanan, misalnya: jerohan, alkohol, sarden, burung dara, unggas, kaldu daging, emping, tape), Diet rendah lemak. (lemak tinggi pada kuning telur, keju, kepiting, udang, kerang, cumi, susu dan santan). 1.2 Rumusan masalah 1. Apa pengertian penyakit degeneratif ? 2. Apa saja faktor penyebab penyakit degeneratif ? 3. Apa saja contoh penyakit degeneratif ? 4. Apa saja farmakologi dari penyakit degeneratif ? 5. Apa saja pencegahan penyakit degeneratif secara umum ? 6. Apa saja tips cara hidup sehat untuk menghindari penyakit degeneratif?

1

1.3 Tujuan a. Tujuan Umum Untuk memberikan pengetahuan tentang penyakit degeneratif dan farmakologinya. b. Tujuan Khusus 1. Mengetahui dan memahami pengertian penyakit degeneratif 2. Mengetahui dan memahami faktor penyebab penyakit degeneratif 3. Mengetahui dan memahami jenis-jenis penyakit degeneratif 4. Mengetahui farmakologi dari penyakit degeneratif 5. Mengetahui pencegahan penyakit degeneratif secara umum 6. Mengetahui tips cara hidup sehat untuk menghindari penyakit degeneratif 1.4 Manfaat Mahasiswa lebih mengetahui tentang penyakit degenaratif itu sendiri. Baik dari segi definisi, jenis-jenis, dan pengetahuan mengenai penyakit degeneratif lainnya.

2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Penyakit Degeneratif Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan pada seseorang seiring bertambahnya usia. Penyakit degeneratif merupakan istilah yang secara medis digunakan untuk menerangkan adanya suatu proses kemunduran fungsi sel saraf tanpa sebab yang diketahui, yaitu dari keadaan normal sebelumnya ke keadaan yang lebih buruk. Tubuh mengalami defisiensi produksi enzim dan hormon, imunodefisiensi, peroksida lipid, kerusakan sel (DNA), pembuluh darah, jaringan protein dan kulit. Penyebab penyakit sering tidak diketahui, termasuk diantaranya kelompok penyakit yang dipengaruhi oleh faktor genetik atau paling sedikit terjadi pada salah satu anggota keluarga (faktor familial) sehingga sering disebut penyakit heredodegeneratif.

2.2 Faktor Penyebab Penyakit Degeneratif Ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya penyakit degenaratif, faktor- faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1. Gaya hidup tidak sehat : a. Kurang olahraga b. Merokok c. Alkoholic (pecandu alkohol) d. Narkoba e. Workaholic (gila kerja) f. Stres psikologis (tekanan batin) 2. Pola makan yang tidak sehat. Mengonsumsi lemak jenuh (kolesterol), junk food, gula murni berlebihan, MSG dan kurang serat 3. Makanan teroksidasi (minyak jlantah, pemanasan minyak dengan suhu

3

tinggi, daging bakar atau panggang). 4. Genetik atau keturunan. 5. Obesitas atau kegemukan. 6. Paparan zat kimia (plastik, Pb, Ar, Hg, zat warna pakaian, asam boraks, formalin, dll). 7. Polusi udara dan faktor lingkungan yang terakumulasi selama bertahun-tahun. 8. Radikal bebas (polusi udara dari asap motor/mobil, asap pabrik, asap rokok)

2.3 Penyakit dan Farmakologi Muskuloskeletal 1. Artrose (Artritis deformans) Osteoartrose atau osteoarthritis degenerasi tulang rawan yg menipis sepanjang proges penyakit, dengan pembentukan tulang baru, hingga ruang diantara sendi menyempit Sering terjadi pada lutut dan pinggul berciri penonjolan keras (tulang) Penyebab sendi yg dibebani terlalu berat seperti pada orang yang gemuk Terapi : a. Analgesik Antiradang NSAID berupa Symtomatis utk melawan rasa nyeri Diklofenak, Indometacin, Piroxicam, Ketoprofen, Fenilbutazon b. Glucosamin dan Condroitin Bermanfaat menstimulasi pembentukan tulang rawan baru c. Selain pengobatan juga fisioterapi dgn latihan gerak untuk memelihara tenaga otot dan kondisi tulang rawan 3. Reumatik Artritis Reumatik artritis Terjadi tonjolan dan bengkak Sel normal Sel dgn artritis reumatoid. Penyebab Auto imun yg terjadi pd individu rentan respon imun thd agen pemicu yg tidak diketahui Agen pemicu adalah bakteri, mikoplasma atau virus yg menginfeksi sendi Respon awal antibodi thd mikro organisma oleh IgG, individu yg mengalami AR membentuk antibodi lain IgM dan IgG Ada bukti kuat sitokin terutama TNF-ά menyebabkan siklus inflamasi dan kerusakan sendi

4

Terapi : 1) NSAID (Non Steroid Anti inflamasi) Sebagai analgetik antiradang sangat berguna bagi gejala rema Iburofen (4 dd 600 mg) Naproksen (2 dd 500 mg) Diklofenac (3 dd 50 mg) Celecoxib, meloxicam 2) DMARDs (Desease Modfying Antirheumatic Drugs) Dahulu disebut slow acting atirheumatic drug berdaya anti-erosif, artinya dapat menghentikan atau memperlambat progess kerusakan tulang rawan, selain itu memiliki anti radang kuat Karena tidak mempunyai sifat analgesik shg dikombinasi dg NSAID ES : Dmards toksik bagi darah dan ginjal. Beberapa pilihan Dmards (Dease modifying antirheumatic drugs) A. Sulfalazin atau hidroksiklorokuin Sebagai pilihan pertama pd RA yg progesif hebat B. Emas (auranofin) dan Pensilamin C. Imunosupresiva : metroteksat, azatriopin dan siklofosfamid D. TNF ά-blocker digunakan bila obat-obat tidak ampuh 3) Kortikosteroid :Prednison, Dexametason, Hidrokortison 4) Fosfolipda (memban sel) fosfolipase Kortikosteroid Asam arachidonat cyclooxigenase

lipooxigenase

NSAID

endoperoksidase

Asam

hidroperoksida Leukotrien LTA Cox-1 Cox-2 Prostaglandin TXA2 Prostacyclin peradangan Proteksi lambung LBT4 LTC4-LTD4-LTE5 Vaso bronco

4. Arthritis urica, gout (Encok). Gangguan pada metabolisme asam urat, yg berakibat mengendapnya kristalkristal natriumurat di sendi-sendi, jaringan lembut (tophi) dan ginjal (batu ginjal). Fisiologi urat Pada perombakan protein inti (DNA/RNA) terbentuk basa-basa purin adenin dan guanin. Guanin menjadi xantin Adenin hypoxantin

xantin

XO

Alopurinol

Oxypurinol

Asam

urat

Xo

=

xanthinoxydase Pengobatan Terapi serangan akut dengan Kolkisin NSAID JUGA mempunyai kemampuan yg sama dgn kolkisin tetapi kerjanya lebih cepat Terapi Prevensi: a. Alopurinol

5

b. Urikosurika (benzbromaron, probenesid) c. Obat-obat alternatif : Vit. C, Ca-pantotenat dan EPA)

5. Osteoartritis Penyakit tulang degeneratif yang ditandai oleh pengeroposan kartilago artikular (sendi). Tanpa adanya kartilago sebagai penyangga, tulang dibawahnya mengalami iritasi yg menyebabkan degenerasi sendi Dapat terjadi secara idiopatik atau trauma dengan stres berulang seperti yang dialami pelari jarak jauh atau balerina atau berkaitan dgn deformitas kongenital. Terapi Analgesik dan anti inflamasi untuk mengatasi nyeri dan pembengkaan

Pembedahan

mungkin

diperlukan

untuk

memperbaiki

deformitas atau mengganti sendi

6. Osteoporosis Perawatan osteoporosis berfokus pada pencegahan terjadinya keretakan, serta pemberian obat untuk menguatkan tulang. Pencegahan osteoporosis akan memberikan Anda infomasi tentang olahraga-olahraga sederhana yang dapat Anda lakukan. Terapi: a. Kalsium dan suplemen vitamin D b. Bisphosphonate c. Strontium ranelate d. Obat-obatan yang Bersifat Hormon e. Terapi penggantian hormon

2.5 Pencegahan Penyakit Degeneratif secara Umum Faktor-faktor resiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktifitas fisik, serta konsumsi rokok. Pola makan yang tidak sehat contohnya adalah mengkonsumsi makanan berlemak jenuh seperti junk food serta makanan berkolestrol lainnya.

6

Modernisasi pekerjaan yang serba elektronik mendorong banyaknya jenis pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan tenaga sehingga berkurang aktifitas fisik. Peningkatan pemasaran dan penjualan produk tembakau yang marak pada negara-negara dengan pendapatan rendah hingga sedang sangat berperan dalam menjadikan konsumsi rokok sebagai faktor risiko penyakit degeneratif. Ada beberapa upaya yang dapat mencegah penyakit degeneratif, yakni dengan melakukan olahraga teratur dan sinar matahari yang menunjang bagi tubuh. Melakukan kegiatan fisik dan olahraga (setiap hari jalan kaki) sangat dianjurkan untuk

meningkatkan

kebugaran,

mencegah

kelebihan

berat

badan,

meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan. Selain berolahraga berjemur pada matahari pagi dan sore memberikan kontribusi dalam menjaga aktifitas sel-sel tubuh. Sinar matahari sesungguhnya sangat bermanfaat bagi kita. Yang terbaik bila kita disinari cahaya matahari sebelum pukul 09.00 pagi dan setelah pukul 16.00 sore, karena sinar matahari mengurangi kolesterol darah. Cara lain istirahat yang cukup, hal ini akan menjaga tubuh dalam kondisi alkali (basa). Dalam kondisi ini tubuh akan melakukan metabolism secara normal. Proses penuaan sel-sel tubuh berjalan lebih lambat, hal ini sangat menguntungkan jika terjadi pada alat-alat vital tubuh. Selain itu, makan makanan bergizi seimbang. Manusia dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, dimulai dari saat pembuahan, berlangsung sepanjang masa hidupnya hingga dewasa sampai masa tua, memerlukan zat gizi yang terkandung dalam makanan. Jadi manusia mendapat zat gizi atau nutrient dalam bentuk makanan yang berasal dari hewan (hewani) dan tumbuh-tumbuhan (nabati). Makanan dengan gizi seiimbang adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

2.6 Cara Hidup Sehat Untuk Menghindari Penyakit Degeneratif Ada beberapa tips cara hidup yang dapat kita lakukan agar terhindar dari berbagai macam penyakit degeneratif, tips tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 7

1) Batasi asupan gula (baik camilan, soft drink, coklat dll). 2) Kurangi asupan purin (dari bahan makanan, misalnya: jerohan, alkohol, sarden, burung dara, unggas, kaldu daging, emping, tape). 3) Diet rendah lemak. (lemak tinggi pada kuning telur, keju, kepiting, udang, kerang, cumi, susu dan santan). 4) Cegah kegemukan (untuk orang Asia BMI ideal = 8.5 – 22.9 kgm2 ) 5) Hindari asupan garam yang berlebihan. 6) Berhenti merokok dan berhenti minum alkohol. 7) Latihan/olahraga harian sekitar 300 kkal perhari atau jalan 3 km. 8) Tidur 6 jam per hari. 9) Medical check up teratur, terutama yang berusia > 40 tahun

8

BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan pada seseorang seiring bertambahnya usia. Penyebab penyakit sering tidak diketahui, termasuk diantaranya kelompok penyakit yang dipengaruhi oleh faktor genetik atau paling sedikit terjadi pada salah satu anggota keluarga (faktor familial) sehingga sering disebut penyakit heredodegeneratif. Beberapa contoh penyakit degeneratif misalnya Osteoarthritis, Osteoporosis, asam urat. Adapun pada penyakit osteoporosis farmakologinya misalnya terapi kalsium dan suplemen vitamin D. Oleh karena itu kita wajib menjaga kesehatan agar dimasa senja nanti dapat terhindar dari berbagai macam penyakit. 3.2 Saran Dengan banyaknya pilihan obat yang tersedia maka kita sebagai tenaga kesehatan harus lebih bijak lagi dalam memilih obat yang tepat untuk digunakan, terlebih pada lansia yang pada dasarnya memang harus diberi perhatian khusus. Pemanfaatan obat yang terbuat dari bahan – bahan tradisional hendaknya lebih dikembangkan guna menemukan obat yang paling aman dan efisien.

9

DAFTAR PUSTAKA Purnawan Junadi, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke 2. Media Aeskulapius, FKUI 1982 Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990 Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta. Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta. Anderson RJ., 1993, Rheumatoid Arthritis. Clinical features and laboratory. Dalam : Schumacher Jr. HR, Klippel JH. Koopman WJ, eds. Primer on the Rheumatic Diseases. The Arthritis Foundation, Atlanta: 90-95 Anonim, 2004, Arthritis, http://www.arthritis.org/. Anonim, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I, Ed.III, hal. 536-539. Jakarta: Media Aeculapius. Anonim, 2004, Rheumatoid Arthritis, http://mayoclinic.com/. Purnawan Junadi, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke 2. Media Aeskulapius, FKUI 1982. Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990. Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta. Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta.

10

Related Documents


More Documents from "Silvia"