Faris Eka Wahyudi-1661201009-uas-manajemen_stratejik.docx

  • Uploaded by: Afandi
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Faris Eka Wahyudi-1661201009-uas-manajemen_stratejik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,673
  • Pages: 6
Upaya Perusahaan Dalam Menghadapi Perubahan Peta Bisnis Era Revolusi Industry 4.0

Faris Eka Wahyudi 1661201009 Progam Studi Manajemen Universitas Islam Raden Rahmat Malang [email protected]

Pendahuluan Atmosfir perubahan hubungan antara manusia mengalami perubahan yang cukup cepat dengan hadirnya perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang mampu merubah pola hubungan antara manusia disegala aspek kehidupan bermasyarakat baik dari aspek sosial, ekonomi, hukum, politik dan budaya serta keamanan. Perubahan dari sentuhan kulit, face to face menuju kepada sentuhan layar, screen to screen, relasi virtual dengan berbagai macam window dressing yang dijalankan secara otomatis dan robotik. Sebuah perubahan yang mau tidak mau harus kita sikapi dengan arif dan bijaksana agar menghasilkan output yang positif. Atmosfir yang meniscayakan adanya perubahan mindset, cara kerja, dan pola membangun hubungan yang harmonis antar kelompok masyarakat maupun organisasi. Fase perubahan yang kemudian dikenal dengan Revolusi Industri 4.0, sebuah fase yang secara umum tentang otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi pabrik, robotic dan artificial intellegence. Fase yang pada akhirnya menghasilkan "Smart Process". Di dalam Smart Process tersusun moduler, algoritma, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan secara desentralisasi. Kecanggihan teknologi yang tidak bisa kita negasikan dalam kehidupan bermasyarakat apalagi dalam dunia usaha. Dalam dunia usaha perubahan ini perlu disikapi secara cepat dan persiapan yang matang. Langkah antisipatif menjadi keharusan untuk segera dilakukan baik dari sisi bisnis proses maupun hubungan dalam perusahaan agar eksistensi perubahan tetap terjaga. Bisnis proses yang perlu menyesuaikan perkembangan zaman dan kebutuhan pasar secara efektif dan efisien agar mampu memberikan added value yang signifikan bagi perusahaan. Treatment terhadap sumber daya manusia juga menjadi perhatian yang sangat penting bagi perusahaan. Selain itu, Perubahan hubungan industrial juga perlu dibangun secara harmonis agar pencapaian tujuan perusahaan dapat secara bersama -- sama dijalankan. Baik Bisnis proses, pengelolaan Sumber daya manusia maupun hubungan industrial perlu dijalankan secara paralel. Mengingat dampak dari revolusi industry 4.0 sangat erat kaitan dengan tiga aspek tersebut. Bagaimana bisnis proses dapat disesuaikan dengan target yang hendak dicapai secara efektif dan efisien. Bagaimana sumber daya manusia yang tersedia mampu

menjalankan bisnis proses tersebut sesuai dengan kompetensi yang dimiliki secara professional. Dan bagaimana relasi antara pekerja dengan perusahaan dapat berjalan seirama untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Hubungan yang saling kait mengkait ini disebabkan karena proses tersebut akan segera menegasikan peran manusia dalam setiap proses yang dilakukan Perusahaan. Proses yang bersifat repetisi, duplikasi,periodik akan tersimpan dalam bank data yang kemudian didesain dengan alogaritma tertentu agar mampu dijalankan secara robotik. Bagi Perusahaan perubahan tersebut tentu sangat menguntungkan, tetapi dari aspek sumber daya manusia akan membawa dampak yang cukup berbahaya apabila tidak dikelola dengan baik. Penyesuaian kerja manusia menjadi robotik tentunya membawa dampak pada pengurangan jumlah tenaga kerja yang ada dalam perusahaan. Akan banyak aktivitas manusia yang punah karena telah digantikan oleh mesin -- mesin melalui artificial intelligence. Secara culture akan berdampak pada perubahan hubungan dan aktivitas manusia dan atau robot di dalam Perusahaan. Jika hubungan industrial sudah terbangun secara harmonis tentu akan sangat membantu tetapi apabila kondisi tersebut tidak terjadi maka akan menjadi persoalan baru bagi perusahaan. Alih - alih ingin menyesuaikan perkembangan zaman berakibat pada rumitnya proses penyelesaian hubungan industrial.1 Kajian Teori Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratosatau tentara dan egoatau pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selanjutnya Quinn (1999:10) mengartikan strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Strategi diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata musuh.Dari kedua pendapat diatas, maka strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana yang disusun oleh manajemen puncak untuk mencapai 1

Revolusi industri 4.0 dan dampak terhadap sumber daya manusia https://www.kompasiana.com/suparjono46018/5b3fa2fecaf7db4f2b538085/revolusi-industri-4-0-dandampak-terhadap-sumber-daya-manusia diakses pada tanggal 3 Februari 2019

tujuan yang diinginkan. Rencana ini meliputi : tujuan, kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatu organisasi dalam mempertahankan eksistensi dan menenangkan persaingan, terutama perusahaan atau organisasi harus memilki keunggulan kompetitif. Hal ini seperti yang diungkap kan Ohmae (1999:10) bahwa strategi bisnis, dalam suatu kata, adalah mengenai keunggulan kompetitif. Satu-satunya tujuan dari perencanaan strategis adalah memungkinkan perusahaan memperoleh, seefisien mungkin, keunggulan yang dapat mempertahankan atas saingan mereka. Strategi koorperasi dengan demikian mencerminkan usaha untuk mengubah kekuatan perusahaan relatif terhadap saingan dengan seefisien mungkin.2 Realita ( Contoh Kasus ) Revolusi industri 4.0 memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah produk manufaktur. Teknologi digital digunakan untuk melakukan produksi lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Produksi produk yang cepat pun diikuti dengan kualitas yang tinggi. Konsumen industri 4.0 pun menuntut produk premium dengan waktu produksi yang singkat. Penggunaan teknologi tinggi pun mempermudah target produksi tercapai, baik waktu produksi yang singkat, kualitas produk, dan berkelanjutan. Penggunaan teknologi juga akan memperluas inovasi produk dan efisiensi produksi. Inovasi industri tekstil bukan hanya pada tahap produktifitas, akan tetapi perkembangan produk. Seperti pemanfaatan Internet of things (IoT) akan membantu industri tekstil untuk mengembangkan tshirt yang memiliki fungsi, seperti measuring calories burned, movement sensing, heart rate, dan lain-lain. Jadi suatu produk tidak hanya memenuhi kebutuhan pakaian saja, akan tetapi ada nilai tambah lain yang dapat diberikan oleh suatu produk. Nilai tambah tersebut dapat dicapai dengan isu kesehatan, preferensi pribadi konsumen atau customer engagement dalam proses desain produk, dan lain-lain. Permintaan pasar akan produk tekstil dengan teknologi tinggi akan terus meningkat di masa depan. Negara berkembang, khususnya Indonesia pun perlu berbenah untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Kekhawatiran paling besar muncul terkait isu ketenagakerjaan, bahwa akan terjadi pengurangan jumlah tenaga kerja sektor tekstil apabila ada automasi dan integrasi big data analisis. Maka sangat penting bagi tiap negara dan pelaku usaha untuk mempersiapkan strategi melakukan transformasi bisnis. Saat ini industri di negara berkembang berada pada tahap mengamati perubahan industri di beberapa negara maju dari manufaktur tradisional menjadi penggunaan smart technology dalam sektor tekstil. Revolusi industri 4.0 bukan hanya menjadi tanggung jawab dari sektor swasta. Dukungan dari pemerintah pun dibutuhkan agar proses transformasi akan lebih mudah terjadi. Salah satu bentuknya yaitu masterplan revolusi industri 4.0. Seperti Italia yang memiliki 2

Kajian Teori https://eprints.uny.ac.id/8632/3/BAB%202%20-%2008417141011.pdf diakses pada tanggal 3 Februari 2019

rencana strategis menghadapi revolusi industri 4.0. The Italian Ministry of Economic Development mengeluarkan the Piano Nazionale Industria 4.0 atau Strategi Industri Nasional 4.0. Strategi tersebut mencakup strategi dan alat ukur untuk mendukung unit usaha di Italia. Serta mendukung investasi dalam membuat inovasi dan penelitian. Upaya negara berkembang untuk mencapai revolusi industri 4.0 lebih berat di bandingkan negara maju. Perbedaan kualitas sumber daya manusia dan kesenjangan teknologi menjadi beberapa tantangan utamanya. Revolusi industri yang berbasis teknologi tinggi pun harus diiringi dengan kemampuan sumber daya manusia untuk memanfaatkannya. Serta machinery industry yang perlu ditingkatkan. Semua pihak memiliki peran penting dalam mempermudah proses revolusi industri, baik pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, tenaga kerja, hingga masyarakat umum selaku konsumen. Industri tekstil di negara berkembang didominasi oleh tenaga kerja yang bekerja secara konvensional, maka perlu ada persiapan perubahan struktur kerja dari konvensional menuju smart technology. Transfer teknologi baik melalui pengembangan research and development (RnD) dan pengembangan industri teknologi perlu didukung. Selain mempersiapkan infrastruktur teknologi, sektor swasta dan tenaga kerja perlu bersiap dengan perubahan budaya kerja. Kesadaran negara berkembang akan revolusi industri 4.0 perlu di tingkatkan. Kesadaran tersebut perlu diikuti dengan praktik kebijakan dan implementasi agar tidak tertinggal dari negara lainnya. Seperti Vietnam yang pada tahun 2017 telah mulai melakukan konsolidasi antara elit pemerintah dengan pelaku industri untuk membuat kajian dan implementasi industri 4.0 di industrinya, salah satunya di sektor tekstil. Vietnam pun mulai mendukung pengembangan start-up yang akan berkontribusi pada pengembangan infrastruktur teknologi dan penggunaan internet. Indonesia juga saat ini sedang mengalami pengembangan pada industri berbasis start-up, maka perlu memanfaatkannya untuk mempercepat revolusi industri 4.0.3 Kesimpulan Dari ulasan diatas kita bisa memberikan kesimpulan bahwa perusahaan perlu melakukan strategi dan upaya untuk menghadapi era revolusi industry 4.0. salah satu upaya atau strategi yang bisa dilakukan perusahaan untuk menghadapi era digital saat ini adalah melakukan strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM). Strategi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) perlu dilakukan di era globalisasi seperti sekarang ini. Pengembangan SDM dilakukan untuk membentuk personal yang berkualitas dengan keterampilan, kemampuan kerja, dan loyalitas kerja kepada suatu perusahaan ataupun organisasi. Strategi pengembangan SDM tidak

3

Memahami Sektor Tekstil dalam Revolusi Industri 4.0: Bagaimana Peluangnya? https://forbil.org/v2/id/article/152/memahami-sektor-tekstil-dalam-revolusi-industri-40-bagaimanapeluangnya diakses pada tanggal 3 Februari 2019

hanya melalui pendidikan dan pengembangan keterampilan, namun ada banyak cara untuk mengembangkannya antara lain : a. Pelatihan Pelatihan dapat dilakukan dengan mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap. Pelatihan tidak hanya berguna untuk karyawan, tapi juga perushaan. Di mana, perusahaan tidak akan berkembang jika karyawannya tidak memiliki keterampilan dan minat kerja yang tinggi. Melalui pelatihan inilah, perusahaan dapat menggali potensi karyawannya dengan mengembangkan keterampilan yang mereka miliki. b. Pendidikan Pengembangan SDM melalui pendidikan dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan kerja, dalam arti pengembangan yang bersifat formal dan berkaitan dengan karir mereka. c. Kesempatan Memberikan kesempatan pada karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasannya. Dengan begitu, karyawan akan lebih berkontribusi dalam mengembangkan perusahaan. Hal ini juga bisa membuat karyawan merasa lebih dihargai dan dapat membuat mereka lebih berkembang. d. Penghargaan Memberikan penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi merupakan salah satu strategi pengembangan SDM. Dengan begitu, karyawan lain akan termotivasi untuk menjadi lebih baik, dan berdampak besar dalam perkembangan perusahaan.4

4

Oleh Novia Widya Utami “Strategi Tepat untuk Pengembangan SDM dalam Perusahaan” https://www.jurnal.id/id/blog/2017-strategi-tepat-untuk-pengembangan-sdm-dalam-perusahaan/ diakses pada tanggal 3 Februari 2019

Daftar Pustaka Revolusi industri 4.0 dan dampak terhadap sumber daya manusia https://www.kompasiana.com/suparjono46018/5b3fa2fecaf7db4f2b538085/revolusi-industri-4-0-dandampak-terhadap-sumber-daya-manusia diakses pada tanggal 3 Februari 2019 Kajian Teori https://eprints.uny.ac.id/8632/3/BAB%202%20-%2008417141011.pdf diakses pada tanggal 3 Februari 2019 Memahami Sektor Tekstil dalam Revolusi Industri 4.0: Bagaimana Peluangnya? https://forbil.org/v2/id/article/152/memahami-sektor-tekstil-dalam-revolusi-industri-40-bagaimanapeluangnya diakses pada tanggal 3 Februari 2019 Oleh Novia Widya Utami “Strategi Tepat untuk Pengembangan SDM dalam Perusahaan” https://www.jurnal.id/id/blog/2017-strategi-tepat-untuk-pengembangan-sdm-dalam-perusahaan/ diakses pada tanggal 3 Februari 2019

Related Documents

Eka Farmakologi.docx
April 2020 21
Eka Gelo_shakti
June 2020 19
Eka Kimdas.docx
May 2020 25
Jurnal Eka
November 2019 38
Eka Daivaradhana
May 2020 38

More Documents from ""