TUGAS MESIN KONVERSI ENERGI 1
Nama Dosen
: Wirawan Piseno, ST., MT.,
Tanggal Tugas
: 5 Maret 2019
Tgl. Pengumpulan
: 12 Maret 2019
Oleh
:
Nama
: Farid Nadhir
NIM
: 2113161047
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI BANDUNG – 2019
KOMPRESOR Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. Tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu sistem proses yang lebih besar (dapat sistem fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif.
Gambar. Kompresor sentrifugal Kompresor dapat dibagi atas beberapa jenis yaitu: 1) Kompresor dinamik Kompresor dinamik adalah kompresor yang menggunakan impeler atau vane berputar untuk meningkatkan kecepatan dan pressure dari fluida (gas). Kompresor ini menghasilkan volume udara kompresi yang besar pada tekanan yang kecil. Kompresor dinamik terbagi menjadi dua, yaitu : - Kompresor Sentrifugal Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida udara (gaya kinetik), yang kemudian diubah menjadi peningkatan potensi tekanan (menjadi gaya tekan) dengan memperlambat aliran melalui diffuser.
- Kompresor Axial Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan serangkaian kipas airfoil untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk akan mengalir keluar dengan cepat tanpa perlu dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor sentrifugal. Kompresor aksial secara luas digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala kecil.
2) Kompresor perpindahan positif (possitive displacement) Pada kompresor perpindahan positif tekanan gas atau udara dapat bertambah dengan cara mengurangi volume gas yang dihisap masuk ke dalam silinder. Adanya gaya yang diberikan penyekat pada gas atau udara akan mengakibatkan terjadinya kenaikan tekanan yang akan memaksa gas atau udara tersebut keluar melalui katup buang. Kompresor perpindahan positif terbagi menjadi 2, diantaranya : - Kompresor Piston (Reciprocating Compresor) 1) Kompresor piston kerja tunggal
Kopresor piston kerja tunggal adalah kompresor yang memanfaatkan perpindahan piston, kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong oleh poros engkol (crankshaft) untuk memampatkan udara/ gas. Udara akan masuk ke silinder kompresi ketika piston bergerak pada posisi awal dan udara akan keluar saat piston/torak bergerak pada posisi akhir/depan.
2) Kompresor piston kerja ganda Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis dengan kerja tunggal, hanya saja yang menjadi perbedaan adalah pada kompresor kerja ganda, silinder kompresi memiliki port inlet dan outlet pada kedua sisinya. Sehingga meningkatkan kinerja kompresor dan menghasilkan udara bertekanan yang lebih tinggi dari pada kerja tunggal.
3) Kompresor diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan mempunyai kesamaan dengan kompresor piston, hanya yang membedakan adalah, jika pada kompresor piston menggunakan piston untuk memampatkan udara, pada kompresor diafragma menggunakan membran fleksible atau difragma.
- Kompresor Putar 1) Kompresor screw (Rotary screw compressor) Kompresor screw merupakan jenis kompresor dengan mekanisme putar perpindahan positif, yang umumnya digunakan untuk mengganti kompresor piston, bila diperlukan udara bertekanan tinggi dengan volume yang lebih besar.
2) Kompresor lobe (roots) / Root Blower Compressor
Root blower compresor. Sebuah kompresor root (lobe) atau sering disebut kompresor blower root (root blower compressor), dalam bentuk yang paling sederhana, terdiri dari dua rotor dengan lobe (sudu) yang berputar dan mempunyai saluran masuk dan buang. Cara kerja kompresor ini mirip dengan cara kerja pompa roda gigi. Terdapat berbagai desain dari roda, namun umumnya kompresor mempunyai dua atau tiga lobe. Namun prinsip kerjanya sama, seperti yang ditunjukkan pada gambar (a) dan (b).
(a)
(b)
Lobe di desain sedemikian sehingga kedap udara (rapat) pada titik singgung dengan rumahnya. Ketika rotor berputar, udara pada tekanan atmosfir terperangkap pada ruang yang terbentuk antara lobe dan rumahnya. Gerakan berputar dari lobe akan membuang udara yang terperangkap ke receiver (penampung udara). Sehingga makin banyak udara yang masuk ke receiver maka makin naik tekanannya, yang pada akhirnya tekanan tinggi akan dihasilkan oleh receiver. Menarik untuk diketahui bahwa ketika lobe berputar dan saluran keluar terbuka, udara (bertekanan tinggi) dari receiver mengalir kembali ke ruang kompresor dan tercampur dengan udara yang terperangkap. Aliran balik berlanjut sampai tekanan di ruang lobe sama dengan tekanan di receiver.