Gigantisme dan akromegali adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi hormonal dan pertumbuhan skeletal yang tiba-tiba. Kedua penyakit tersebut adalah penyakit langka yang membuat tubuh pengidapnya menjadi sangat besar menyerupai raksasa. Hal yang menyebabkan seseorang mengidap gigantisme dan akromegali adalah kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari adalah kelenjar otak yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan fisik. Ketika kelenjar pituitari tidak berfungsi dengan baik, tubuh akan mengalami masalah dengan pertumbuhan. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan penampilan atau pertumbuhan yang tidak terbatas. Dua kondisi ini, terjadi ketika kelenjar pituitari mengekskresikan terlalu banyak hormon pertumbuhan (Growth Hormone) GH. Gangguan ini di sebabkan karena adanya tumor pada kelenjar pituitari. Saat hormon tersebut mengalami gangguan, pertumbuhan tulang, otot, dan organ bagian dalam akan meningkat secara pesat. Karena hal tersebut, seseorang yang mengalami gangguan ini akan memiliki tubuh yang sangat besar. Gigantisme Seperti namanya, gigantisme menyebabkan individu tumbuh lebih tinggi dibanding orang normal. Kondisi ini, yang paling sering terjadi pada anak-anak, terjadi karena adanya tumor non-kanker pada kelenjar pituitari yang menghasilkan terlalu banyak hormon pertumbuhan. Anak-anak dengan gigantisme akan tumbuh sangat tinggi, dan biasanya akan mengalami penundaan saat pubertas. Diagnosis secara dini pada pengidap gigantisme sangat penting untuk kesehatan dan masa depan anak. Hal ini dapat dilakukan dengan pengangkatan tumor di kelenjar pituitari. Walaupun operasi dilakukan, tinggi dari anak tersebut tidak akan kembali seperti rata-rata. Maka dari itu, sangat penting untuk mengobati secara dini penyakit yang membuat anak seperti raksasa ini.
Akromegali Akromegali adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh tumor pada kelenjar pituitari, sehingga menyebabkan sekresi hormon pertumbuhan meningkat. Perbedaan antara gigantisme dan akromegali adalah akromegali terjadi pada orang dewasa dengan usia 30 hingga 50. Peningkatan kadar hormon pertumbuhan secara drastis dapat memengaruhi sistem-sistem tubuh seseorang, termasuk juga sistem jantung. Seseorang yang mengidap akromegali akan mengalami perubahan pada penampilannya, seperti peningkatan jarak antar gigi dan membesarnya wajah, kaki, dan tangan. Selain itu, metabolisme juga dapat berubah. Walau begitu, akromegali adalah sebuah penyakit yang langka terjadi. Selain usia pengidapnya yang berbeda dan gejala yang ditimbulkan, perbedaan antara gigantisme dan akromegali adalah penyebab penyakitnya. Memang yang menjadi penyebab gigantisme dan akromegali adalah tumor yang terjadi pada kelenjar pituitari. Namun, penyebab-penyebab lain yang membuat seseorang mengidap penyakit gigantisme adalah sindrom McCune-Albright yang membuat jaringan tulang tidak normal. Lalu, penyebab lainnya adalah multiple endocrine neoplasia tipe 1 (MEN1) yang menyebabkan tumor pada kelenjar pituitari.
Dapus : Hidayat. M. 2015. Adenoma Hipofisis. MKA. (Vol 36. No 2). http://jurnalmka.fk.unand.ac.id https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=2ahUKEwj6jaO146fhAhUKMI8K HXHADe8QFjABegQIBBAC&url=http%3A%2F%2Fjurnalmka.fk.unand.ac.id%2Findex.php%2Fart%2Farticle%2 Fdownload%2F299%2F241&usg=AOvVaw0oMDVmKy6OqlHANHhtpDFJ