PEMBUATAN DAN ANALISIS BRIKET SABUT KELAPA (Cocos Nucifera) DITINJAU DARI PERBANDINGAN PENGGUNAAN JUMLAH PEREKAT
YULIANA J1B116002
METODE PENELITIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2019
1. Judul Pembuatan Dan Analisis Briket Sabut Kelapa (Cocos Nucifera) Ditinjau Dari Perbandingan Penggunaan Jumlah Perekat.
2. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah perekat tepung tapioka terhadap karakteristik briket arang serabut kelapa.
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksaan penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2019 sampai Desember 2019 di Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jambi.
3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari serabut kelapa yang seragam (jenis dan ukurannya) yang diperoleh dari Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tepung tapioka, dan air. Alat-alat yang digunakan adalah drum pengarangan (tahap pirolisis), alat penggiling, wadah plastik, oven, cetakan briket, timbangan digital, gelas kimia, batang pengaduk, gelas ukur, ayakan, stopwatch, dan bom kalorimeter.
3.3 Rancangan Percobaan Perlakuan pada rancangan percobaan yang dilakukan adalah konsentrasi perekat dalam pembuatan briket serabut kelapa terdiri dari 5 taraf yaitu 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Rancangan percobaan pada penelitian ini yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan acak lengkap ini digunakna karena pada pembuatan briket ini kondisinya seragam hanya perlakuannya saja yang berbeda. Serabut kelapa yang digunakan untuk penelitian ini diambil dari daerah yang sama dan dipilih sesuai dengan jenis dan ukuran yang seragam. Uji hipotesis data yang diperoleh dari hasil penentuan nilai kalor kemudian diolah dengan analisis statistik yaitu analisis varians (anova). Untuk membuktikan hipotesis bahwa ada pengaruh variasi jumlah perekat terhadap lama pembakaran
briket arang serabut kelapa dapat diuji dengan menggunakan uji-F dengan analisis pada taraf signifikan α = 0,05. Hipotesis yang akan diuji, dirumuskan sebagai berikut: a. H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan jumlah perekat kanji terhadap
nilai kalor briket arang serabut kelapa. b. H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan jumlah perekat kanji terhadap nilai
kalor briket arang serabut kelapa. c. Kriteria pengujiannya, Ho diterima jika F hitung dan Ftabel (0,05, dan 5)
demikian sebaliknya.
3.4 Pelaksanaan Penelitian Prosedur kerja penelitian ini meliputi persiapan bahan baku, pengarangan, penggilingan dan penyaringan, pencampuran dengan perekat, pencetakan dan pengempaan, pengeringan, penentuan lama pembakaran dengan menggunakan tungku. 3.4.1 Persiapan Bahan Baku Serabut kelapa terlebih dahulu dihancurkan atau dicacah dan dikeringkan secara alami di bawah sinar matahari selama 2 hari dengan tujuan agar bahan baku yang digunakan kering sehingga mudah terbakar untuk selanjutnya akan dilakukan proses pengarangan. 3.4.2 Pengarangan (pirolisis) 5 kg serabut kelapa dimasukkan ke dalam tabung, lalu dilakukan pembakaran yang dibantu dengan nyala api dari dasar tabung sampai semua tempurung terbakar menjadi arang. Selama pembakaran berlangsung, asap yang dihasilkan dialirkan melalui pipa. Setelah semua tempurung terbakar menjadi arang, api di dasar tabung dipadamkan, lalu lubang asap ditutup, sampai api benar-benar padam. 3.4.3 Pendinginan dan penyortiran Setelah semua tahap pengarangan selesai, tabung dibiarkan menjadi dingin. Pendinginan dilakukan selama kurang lebih 1,5 jam. Setelah kiln drum dingin maka tutup bisa dibuka dan arang serabut kelapa bisa dikeluarkan untuk
dipisahkan dari abu. Arang serabut kelapa yang sudah dingin selanjutnya dikemas dalam plastik. 3.4.4 Penggilingan dan Penyaringan Arang serabut kelapa digiling dengan menggunakan alat penggiling dan diayak untuk mendapatkan berbagai ukuran, diantaranya 30, 40, 50, dan 60 mesh. 3.4.5 Persiapan Perekat Tepung tapioka berturut-turut dipersentasikan sebanyak 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Tapioka tersebut dicampur dengan air masing-masing dengan perbandingan pada setiap persentasi tepung tapioka dari jumlah banyaknya bahan yang digunakan, lalu dipanaskan sambil diaduk untuk mendapatkan pasta yang lengket. 3.4.6 Pencampuran Dengan Perekat Menimbang serbuk arang serabut kelapa berturut-turut 100 gram, 95 gram, 90 gram, 85 gram, 80 gram. Kemudian masing masing dicampur dengan pasta kanji yang telah dibuat, sehingga diperoleh campuran serbuk arang serabut kelapa masing-masing mengandung kanji berturut-turut 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Campuran tersebut berupa adonan kemudian dihomogenkan dengan cara diaduk berulang-ulang, hingga siap dicetak menjadi briket. 3.4.7 Pencetakan dan Pengeringan Hasil adonan tepung arang serabut kelapa dengan kanji kemudian dicetak menjadi briket menggunakan cetakan yang telah dibuat oleh peneliti. Briket arang serabut kelapa yang dihasilkan kemudian dikeringkan dibawah paparan sinar matahari selama 7 hari, pastikan hingga briket benar-benar dalam keadaan kering. Setelah itu dilakukan pengemasan dalam kantong plastik dan ditutup rapat untuk menjaga agar briket tetap dalam keadaan kering.
3.5 Pengamatan Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen (experimental research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat. Parameter pengamatan yang dilakukan yaitu berupa karakteristik briket yang dihasilkan seperti kadar abu, laju pembakaran, ketahanan tekan, dan nilai kalor yang dihasilkan. Terdapat 5 variasi jumlah
perekat tepung tapioka yang digunakan yaitu 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Data hasil penelitian kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang menunjukan pengaruh pencampuran perekat terhadap karakteristik briket.