BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evaluasi merupakan komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan sistem evaluasi yang baik maka kualitas pembelajaran diharapkan akan meningkat. Untuk meningkatkan kulaitas pembelajaran tersebut, evaluasi sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan semua ranah yang dimiliki peserta didik. 1 B. Rumusan Masalah 1. Apa itu klarifikasi evaluasi pendidikan? 2. Apa saja objek (sasaran) evaluasi pendidikan? 3. Apa saja subjek (pelaku) evaluasi pendidikan? 4. Bagaimana ruang lingkup evaluasi pendidikan disekolah?
C. Tujuan 1. Untuk mengetahui tentang klarifikasi evaluasi pendidikan 2. Mengetahui objek (sasaran) evaluasi pendidikan 3. Memahami subjek (pelaku) evaluasi pendidikan 4. Mengetahui ruang lingkup evaluasi pendidikan disekolah
1
Arikunto, Suharsimi. 1991. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
1
BAB II PEMBAHASAN A. Klarifikasi Evaluasi Pendidikan Klasifikasi adala penggolongan evaluasi dalam bidang penddidikan sangat beragam. Sangat beragamnya pengklasifikasian atas evaluasi pendidikan itu disebabkan karena sudut pandang yang saling berbeda dalam melakukan pengklasifikasian tersebut. Salah satu cara pengklafikasikan terhadap evaluasi pendidikan ini adalah dengan jalan membedakan evaluasi pendidikan tersebut atas 3 kategori, yaitu2: 1) Klasifikasi evaluasi pendidikan yang didasarkan pada fungsi evaluasi dalam proses pendidikan 2) Klasifikasi evaluasi pendidikan yang didasarkan pada pemanfaatan informasi yang bersumber dari ketigaan evaluasi itu sendiri 3) Klasifikasi evaluasi pendidikan yang di latar belakangi oleh pertanyaan : dimana atau pada bagian manakah evaluasi ini dilaksanakan dalam rangka proses pendidikan.
1. Klasifikasi Evaluasi Pendidikan dengan Mendasarkan Diri pada Fungsi yang Dimiliki oleh Evaluasi dalam Proses Pendidikan Dilihat dari segi fungsi yang dimiliki oleh evaluasi, maka Evaluasi Pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: a. Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan – kebutuhan psikologis b. Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan taktik c. Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan administratif
2. Klasifikasi Evaluasi Pendidikan yang Didasarkan pada Pemanfaatan Informasi yang Bersumber dari Kegiatan Evaluasi untuk Kepentingan Pengembilan Keputusan Pendidikan
2
Prof. Drs. Anas Sudijono. PENGANTAR EVALUASI PENDIDIKAN. (Jakarta: Rajawali Pers. 2016). Hal. 18-23..
2
Dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan pendidikan, evaluasi dalam bidang pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu: a. Evaluasi pendidikan yang mendasarkan diri pada banyaknya orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan pendidikan Dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu: 1) Evaluasi pendidikan dalam rangka pengambilan keputusan yang bersifat individual 2) Evaluasi pendidikan dalam rangka pengambilan keputusan pendidikan yang bersifat institusional (kelembagaan)
b. Evaluasi pendidikan yang mendasarkan diri pada jenis atau macamnya keputusan pendidikan Dapat dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu: 1) Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka pengambilan keputusan yang bersifat didaktif 2) Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka pengambilan keputusan pendidikan yang besifat bimbingan dan penyuluhan 3) Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka pengambilan keputusankeputusan yang besifat administratif 4) Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka pengambilan keputusankeputusan yang berkaitan dengan kegiatan penelitian ilmiah (riset).
c. Evaluasi pendidikan yang dilatarbelakangi oleh pertanyaan: kapan atau pada bagian manakah evaluasi itu seharusnya dilaksanakan. Dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu: 1) Evaluasi formatif 2) Evaluasi sumatif
B. Objek (Sasaran) Evaluasi Pendidikan Yang dimaksud dengan obyek atau sasaran evaluasi pendidikan ialah segala sesuatu yang bertalian dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau pengamatan, karena pihak penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang kegiatan atau proses pendidikan tersebut.
3
Dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran di sekolah, input atau bahan mental yang siap untuk diolah, tidak lain adalah para calon peserta didik, seperti: calon murid, calon siswa, calom mahasiswa dan sebagainya. Dilihat dari segi input, maka obyek dari evaluasi pendidikan meliputi tiga aspek, yaitu: 1. Aspek Kemampuan Untuk dapat diterima sebagai calom peserta didik dalam rangka mengikuti program pendidikan tertentu, maka para calon peserta didik itu harus memiliki kemampuan yang sesuai atau memadai, sehingga dalam mengikuti proses pembelajaran pada program pendidikan tertentu itu nantinya, peserta didik tidak akan mengalami banyak hambatan atau kesulitan. Adapun alat yang bisa dipergunakan dalam rangka mengevaluasi kemampuan peserta didik itu adalah tes kemampuan (aptitude test). 2. Aspek Kepribadian Kepribadiaan adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, dan menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui atau mengungkap kepribadian seseorang adalah dengan menggunakan tes kepribadian (personality test). 3. Aspek Sikap Sikap, pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku manusia, sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan, maka diperolehnya informasi mengenai sikap seseorang penting sekali. Untuk menilai sikap tertentu digunakan alat berupa tes sikap (attitude test), atau sering dikenal dengan skala sikap (attitude scale), sebab tes tersebut berbentuk skala. Contoh mengenai tes sikap yang diungkap dengan menggunakan skala sikap adalah: sikap tenggang rasa, sikap kebangsaan, sikap keagamaan, dan lain-lain. Adapun dari segi output, yang menjadi sasaran evaluasi pendidikan adalah tingkat pencapaian atau prestasi belajar yang berhasil diraih oleh masing-masing peserta didik, setelah mereka terlibat dalam proses pendidikan selama jangka waktu yang telah ditentukan.
4
C. Subjek (Pelaku) Evaluasi Pendidikan Subjek atau pelaku evaluasi pendidikan ialah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang pendidikan. Dalam kegiatan evaluasi pendidikan dimana sasaran evaluasinya adalah prestasi belajar, maka subjek evaluasinya adalah guru atau dosen yang mengasuh mata pelajaran tetentu. Jika evaluasi yang dilakukan itu sasarannya adalah sikap peserta didik, maka subjek evaluasinya adalah guru atau petugas yang sebelum melaksanakan evaluasi tentang sikap itu, terlebih dahulu telah memperoleh pendidikan atau latihan (training) mengenai cara-cara menilai sikap seseorang. Adapun sasaran yang dievaluasi adalah kepribadian peserta didik, dimana pengukuran tentang kepribadian itu dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tes yang sifatnya baku (standardized test), maka subjek evaluasinya tidak bisa lain kecuali seorang psikolog; yaitu seseorang yang memang telah dididik untuk menjadi tenaga ahli yang profesional
dibidang psikologi. Hal ini disebabkan oleh
kenyataan bahwa
disamping alat-alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang itu sifatnya rahasia, juga hasil-hasil pengukuran yang diperoleh dari tes kepribadian itu, hanya dapat diinterprestasi dan disimpulkan oleh psikolog tersebut, tidak mungkin dapat dikerjakan oleh orang lain. D. Ruang Lingkup (Scope) Evaluasi Pendidikan Di Sekolah Secara umum ruang lingkup dari evaluasi dalam bidang pendidikan disekolah mencakup 3 komponen utama, yaitu: 1. Evaluasi mengenai program pengajaran Evaluasi atau penilaian terhadap program pengajaran akan mencakup tiga hal yaitu: a) evaluasi terhadap tujuan pengajaran b) evaluasi terhadap isi program pengajaran c) evaluasi tehadap strategi belajar mengajar 2. Evaluasi proses pelaksanaan pengajaran Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran akan mencakup tiga hal, yaitu: a) Kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung, dengan garis-garis besar program pengajaran yang telah ditentukan b) Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran c) Kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran 5
d) Minat atau perhatian siswa didalam mengikuti pelajaran e) Keaktifan atau partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung f) Peran bimbingan dan penyuluhan terhadap siswa yang memerlukannya g) Komunikasi dua arah antara guru dan murid selama proses pembelajaran berlangsung h) Pemberian dorongan atau motivasi terhadap siswa i) Pemberian tugas-tugas kepada siswa dalam rangka penerapan teori-teori yang diperoleh didalam kelas; dan j) Upaya menghilangkan dampak negatif timbul sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah. 3. Evaluasi hasil belajar Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik ini mencakup : a) Evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit program pengajaran yang besikap terbatas; b) Evaluasi mengenaitingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan-tujuan umum pengajaran.
6
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasa diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan sehingga dapat diketahui mutu atau hasil belajar yang dapat dijadikan sebagai peningkatan kualitas pembelajaran. Evaluasi bukan hanya suatu proses untuk mengklafikasikan keberhasilan atau kegagalan dalam belajar, tetapi juga sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengajaran. B. Saran Dalam makalah ini masih terdapat berbagai macam kekurangan baik dari segi penulisan, pembahasan dan lain sebagainya. Maka penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan yang luas kepada para pembacanya mengenai evaluasi pendidikan, Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita kedepannya.
7
DAFTAR PUSTAKA Prof. Drs. Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Pers. 2016). Arikunto, Suharsimi. 1991. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
8