EVAKUASI/ STABILISASI TRANSPORTASI AMBULAN
INDONESIAN DISASTER AND EMERGENCY TEAM (DIPAKAI UNTUK LINGKUNGAN SENDIRI) 1
ADZ-IDeT,MEI 2017
MEKANISME RUJUKAN PELAYANAN AGD
TUJUAN: 1.
2. 3.
MENCEGAH KEMATIAN (PERHATIKAN KU PENDERITA GADAR, /ABC, (SKALA PRIORITAS) PERHATIKAN PRINSIP IMMOBILISASI UNTUK MENCEGAH KECACATAN, PERHATIKAN MEKANISME TUBUH SAAT MENGANGKAT PENDERITA GAWAT DARURAT
Prinsip Merujuk 1. 2.
Penderita dalam keadaan stabil (penderita bukan dalam keadaan memburuk) Perawatan penderita harus optimal jangan merujuk penderita dalam keadaan terancam jalan nafas.
ALAT UNTUK EVAKUASI STABILISASI 1. 2. 3.
4. 5. 6.
Cervical Collar/penyangga leher Short Spine Board/penyangga tulang belakang pendek Long Spine Board/penyangga tulang panjang Scoop Stretcher (Tandu seperti sekop) Wheeled strechert (tandu beroda) Oksigen portabel????
SARANA ALAT EVAKUASI
SSB
Vacum Matras
SS LSB
Cervical collar/Penyangga leher Adalah alat yang dipergunakan untuk melakukan fiksasi/immobilisasi tulang leher Didesign untuk mencegah gerakan leher yang berlebihan seperti fleksi, ekstensi, dan lateral, akan tetapi gerakan itu masih terjadi terutama pada pasien kesadaran menurun, gelisah. Untuk itu setelah alat terpasang hendaknya selalu diberikan secara manual, mempertahankan posisi kepala dan leher pada posisi nentral / normal.
Short spine board/penyangga tulang pendek. Didesign untuk menolong korban yang masih berada pada kenderaan pada posisi duduk. Dibuat dari bahan yang keras dan lurus, seperti papan panjang kira kira dari kepala sampai ujun tulang ekor. Dengan diberi tali papa beberapa tempat untuk mefiksasi pada bagian tubuh tertentu seperti kepala, dada, dan perut. Sekarang alat ini dimodifikasi dengan sedemikian rupa , karena bentuk sandaran duduk mobil sekarang berbeda dengan dulu lebih lengkung, sehingga dibuat alat yang fleksible yang dimasukkan di sela punngung korban dan sandaran belakang tempat duduk, alat ini disebut Femo KID (kendrick extrication device}.
Long spine board Sama seperti short spine board tapi ukurannya lebih panjang dari kepala sampai dengan ujung kaki, dipergunakan untuk membawa penderita dengan posisi netral sehingga dapat menghidarkan kerusakan tulang belakang lebih lanjut.
Wheeled Strcecher Tandu pakai roda biasanya selalu terdapat pada ambulan, dipergunakan untuk membawa korban dari lokasi kejadian ke rumah sakit dengan aman, Bagian kepala tandu ini biasanya dapat dianikkan, sehingga pasien jantung asma keadaan ini dapat membantu meringankan keadaan penderita.
Scoope strecher Dipergunakan pada kasus dengan cedera tulang selain tulang belakang . alat ini seperti tandu yang dapat dipisahkan jadi dua kiri dan kanan dan panjangnya bisas disesuaikan dengan tubuh korban belahan kirin dimasukkan ke bawah dengan tubuh korban demikian juga yang kanan. Kemudian dikunci.
JANGAN DITIRU
Sebelum menolong menolong korban perhatikan beberapa hal : 1.
Obyek, seberapa berat /korban yang akan ditolong mungkin perlu bantuan beberapa orang untuk mkengangkat korban, kalau perlu cari orang untuk membantu.
2.
Kertebatasan penolong, ada kelaianan fisisk tertentu dari penolong yang akan menghambat proses evakuasi korban, kalau perlu cari orang membantu korban tersebut.
3.
Komunukasi, bicarakan rencana untuk menolong korban tersebut dengan teman teman yang lain, sehingga proses pertolongan akan lancar.
4.
Posisi kaki, letakkan kaki pada bagian yang kuat rata pada permukaan tanah
5.
Gunakan kaki, jangan sekali kali menggunakan punggung untuk mengangkat korban
6.
Jangan mengangkat dengan satu tangan, luruskan punggung untuk mengangkat korban.
7.
Jangan berputar selagi mengangkat korban hindari gerakan memutar dari tubuh akan menimbukan cedera.
8.
Lerakkan berat badan korban dengan tubuh penolong, maka penolong akan menggunakan kakinya jauh dari korban daripada punggungnya, semakin jauh dari tubuh korban penoolng semakin berat, kemungkinan penolong cedera.
PADA KEDAAN KEADAAN TERTENTU KORBAN HARUS DIEVAKUASI CEPATNYA MISALNYA PADA KEBAKARAN, LEDAKAN, DAN SEBAGAINYA :
1.
2. 3.
EVAKUASI DARURAT EVAKUASI SEGERA EVAKUASI BIASA
TINDAKAN EVAKUASI AGD PRA HOSPITAL
PROSES TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA BHD DAN TATA CARA MENGANGKAT PENTING DIPERHATIKAN
PERSYaRATAN TRANSPORTASI PASIEN Pra RS
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk transportasi penderita gawat darurat atau sebelum ke rumah sakit yang lebih lengkap adalah :
a.Sebelum diangkat dibawa ke dalam mobil AGD/dirujuk yang harus diperhatikan adalah : 1.Gangguan pernafasan dan kardiovaskuler telah ditanggulangi (ABC) 2.Perdarahan telah dihentikan 3.Luka luka telah ditutup 4.FRAKTUR tulang telah difiksasi
PENTING DIPERHATIKAN PRA RS
b.Selama perjalanan ( Dalam Mobil DAMPINGI AGD) SELALU diperhatikan PGD SELAMA DLM 1.ABC(Kesadaran dan KU) PER 2.Pernafasan JALANAN 3.Tekanan darah ABC 4.Denyut Nadi STABILISASI 5.Keadaan luka
Transportasi AGD Pra RS : a.Kendaraan pengangkat/Brankard b.Peralatan medis dan non medis c.Petugas (tenaga medik/paramedis, ( terlatih ) d.Obat obatan life saving dan life support.
TATA TERTIB BERKENDARAAN AGD •
• • •
Saat menuju ke tempat penderita boleh menghidupkan sirine dan lampu rotator. Selama mengangkut penderita hanya lampu rotator yang dihidupkan Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa, 80 km di jalan bebas hambatan. Petugas membuat/ mengisi laporan selama perjalanan yang disebut dengan lembar catatan penderita yang mencakup identitas, waktu dan keadaan penderita setiap 15 menit. Petugas memakai seragam ambulans dengan identitas yang jelas.
UU No 36/2009 TT KESEHATAN Pasal 117 Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem jantung sirkulasi dan sistem pernafasan terbukti telah berhenti secara permanen, atau apabila kematian batang otak telah dapat dibuktikan.
AGD MEDIK SEPEDA MOTOR
Tujuan Penggunaan : Pertolongan Penderita Gawat Darurat pra Rumah Sakit, sebagai kendaraan pendahulu.
Petugas 2 (dua) orang perawat berkemampuan PPGD dan yang mempunyai SIM C sebagai pengemudi.