1. Jenis – jenis cara penyambungan •
Jenis-jenis flange Pada dasarnya terdiri dari: Bung flange,Weld neck flange,SW red flange,Socket weld flange,Weld neck orifice flange,split on flange,so red flange,LPA join flange,Socket type flange,Threaded flange,Stub flange,ST red flange,weld neck red flange.
•
Jenis valve Pada dasarnya terdiri dari: Gate valve,Ball valve,Globe valve,Check valve,Butterfly valve,Knife gate valve,Needle valve,Plug valve,Water check valve,Diaphragma valve.
•
Jenis sambungan dengan pengelasan 45oellbow,90oellbow,180oellbow,concertric reducer,eccentric reducer,tee,cross,cap,red tee,swage concertric BSE, swage eccentric BSE.
•
Jenis sambungan ulir 45oellbow,90oellbow, concertric , swage eccentric, tee, red tee,plug,cross,union,reduce,45olateral,cap,coupling,red coupling,bushing
•
Jenis sambungan cubing Male adapter,female adapter,cap,male conection,female conection,plug,male bulkhead,pemale bulkhead,90o union elbow,reducer,insert,union tee,union,red union,union cross,male 90oellbow,female 90oellbow.
N O 1. 2. 3. 4.
Simbol Instrument
Nama
Fungsi
Gate Valve or Miscellaneou s Valve Ball Valve Flanged/ Bolted Specialty Item
Valve yang yang selalu terbuka pada kondisi normal Valve yang selalu terbuka penuh Untuk menyambungkan 2 pipa Komponen Instrumen yang dipendan di dalam tanah
5.
Specialty Item
Komponen yang diinjeksikan.
6.
Corrosion Coupon
Untuk mengatasi korosi pada pipa
7. 8. 9.
Signal Pneumatic Major Line
10 .
Future Equipment
Untuk mengatasi korosi pada pipa Untuk memberikan sinyal pneumatic terhadap actuator. Pipa-pipa utama Merupakan jalur sebagai alternatif apabila ada pengalihan dari jalur utama.
11 .
Valve yang memiliki prinsip kerja seperti Switch (on/off),dan biasanya vavle yang digunakan untuk menshutdow n proses Valve yang memiliki prinsip kerja seperti Switch (on/off),
12 .
Sebagai switch jika ada sinyal, maka actuator akan membuka katup valve dan aliran dilewatkan.Begitu pula sebaliknya
Sebagai switch jika ada sinyal, maka actuator akan membuka katup valve dan aliran dilewatkan.Begitu pula sebaliknya
2. Sistem pembacaan dalam perpipaan Keterangan : 1. I.D adalah diameter dalam pipa 2. O.D adalah diameter total jumlah diameter dalam dengan ketebalan dinding 3. Schedule Thickness / Sch No. menyatakan ketebalan dinding pipa I.D adalah menyatakan ukuran sebenarnya dari sebuah pipa. Namun pada saat sekarang ID menjadi “nominal/jumlah”, jadi ukuran pipa menyatakan kurang lebih dari ukuran I.D dengan ketebalan ditentukan oleh “schedule”. Sebagai contoh ukuran pipa 1-1/4 IN schedule 40 , penting dipahami pipa 1-1/4 IN tidak mempunyai I.D 11/4 IN ,tetapi mempunyai 1.38 I.D berdasarkan schedule 40 ketebalan pipa dengan ukuran 12 inches dan lebih kecil dari 12 inches mempunyai O.D secara angka lebih besar daripada jumlah ukuran yang sesuai dan lebih besar daripada 12 inches O.D adalah jumlah dari total keselurahan. Ukuran pipa sebenarnya berdasarkan I.D ketika periode besi tuang. Jadi setengah inch pipa besi tuang punya I.D setengah inch. Tebal ditentukan O.D ,karena material yang berubah dan ketebalan dinding juga, I.D menjadi bervariasi. Jadi setengah inch pipa besi tuang bukan setengah inch I.D atau O.D tapi disebut ukuran nominal. Disebut NPS (Nominal Pipe Size). Contoh : 1-1/2 IN Sch 40 mempunyai 1.9 inches dengan ketebalan dinding 0.140 inches.Untuk membedakan berat pipa ada 3 desain. 1. Standart wall (Std , extra strong wall (XS) dan double extra strong wall (XXS) 2. Extra heavy wall (XH)
3. Double extra heavy wall (XXH)
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa: • • •
Pada suhu dan ukuran pipa yang sama dengan beda schedule tekanan naik dari schedule rendah ke tinggi Pada schedule dan ukuran pipa yang sama tekanan bertambah kecil dengan pertambahan suhu Pada suhu dan schedule yang sama tekanan berkurang dengan bertambahnya ukuran pipa
Rating pipa adalah tekanan maksimum yang diperbolehkan pada pipa agar pipa tidak rusak. Hal yang mempengaruhi tekanan yang dialami pipa adalah ukuran pipa dan schedulenya, selain itu suhu juga berpengauh terhadap tekanan pipia, karena jika suhu semakin tinggi akan menyebabkan tekanan berkurang. (berkurangnya tekanan ini karena volume fluida yang mengalir semakin kecil) 3. NO . 1.
Tag - Name
2.
PIG Signal
C3
3.
Pressure Transmiter
B4
4.
Pressure Control 201
B5
Pressure Indikator
Gambar Indikator
Koordina t B4,B5,&B6
5.
B5
6.
B5
7.
B6
8.
B6
9.
Flow Element 201
B6
10.
B6
11.
B6
12.
Temperature Transmiter 201
B6
Keterangan Untuk mengidentifikasi berapa besar pressure yang melewati indikator tersebut Untuk mengidentifikasi PIG yang lewat melalui pipa yang sedang dibersihkan. Untuk memberikan transmitter kepada actuator tentang kondisi pressure yang tidak sesuai set point yang telah ditentukan. Sebagai penerima signal dari pressure transmitter dan mengcontrol actuator supaya dapat mekondisikann sesuai dengan set point.
Sebuah element menidentifikasi aliran pada pipa
yang debit
Untuk memberikan sinyal bahwa temperatur tidak sesuai dengan set point yang ada.
NO . 1.
Tag - Name Pressure or Safety Valve
Gambar Safety
Koordina t B2
Keterangan Sebagai valve yang membuang beban pressure yang berlebih.
Gambar Looping dengan Variabel Pressure Deskripsi Looping: Pipa yang telah dibersihkan oleh pigging dari pig launcher dan sudah diterima oleh pig receiver pastinya pastinya memiliki tingkat effisiensi yang tinggi.Maka gas dari Via TJ.JUMLAI yang akan menuju ke inlet gas scrubber, sehingga dibutuhkan yang namanya loop pengendalian pressure dari gas tersebut. Loop pengendalian ini mengendalikan proses dari hydraulic vavle, yang kemudian aliran tersebut akan diidentifikasi oleh Pressure Indikator yang hanya megecek berapa tekanan gas yang lewat. Aliran tersebut melalui 2 bagian yang pertama melalui reducer baru melalui ball valve, sedangkan jalur utama melalui ball valve yang kemudian diidentifikasi besarnya oleh PI jika tedapat kekurangan tekanan maka pressure transmiter akan memberikan sinyal berupa pneumatic kepada pressure control valve, sehingga akan membuka valve dan besarnya tekanan dapat disupply dari jalur kedua yang berasal dari reducer.
4.Instalasi Transmitter A.)
Jenis Transmitter
1.Pressure transmitter Pressure transmitter berfungsi untuk mentransmisikan/menyampaikan informasi keadaan tekanan pada suatu tempat (vessel, pipe etc) dalam bentuk signal electric kepada controller dan selanjutnya digunakan untuk melakukan aksinya (misal mengurangi/menutup valve yang ada hubungannya dengan kasus yg dimaksud. Pressure Transmitter adalah instrument atau alat yang berfungsi mengubah besaran ukur (dalam hal ini tekanan) menjadi besaran lain sesuai dengan besaran standard instrumentasi. (besaran ini bisa berupa pressure : mBar, electronic : 4 - 20 mA, dll). Untuk proses yang melibatkan fluida hidrokarbon , dan fluida yang membahayakan lainnya ada aturan tertentu yang dilakukan oleh industri untuk pemasangan device pengukur pressure. Dalam pemasangan pressure transmitter sangat diperlukan pengetahuan yang mumpuni tenteng terminology pengukuran tekanan. Namun demikian , konsultasi dengan pabrikan pembuat alat ukur masih harus tetap dilakukan agar instrumen tidak mengalami di saat shutdown , startup, maupun kondisi operasi yang ekstrim. 2.Flow transmitter Flow transmitter berfungsi untuk mentransmisikan/ mengirimkan/menyampaikan informasi/data keadaan suatu aliran(flow) pada suatu tempat dengan mengubah suatu keadaan aliran tersebut menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan. 3.FM transmitter Transmitter FM adalah suatu pemancar radio yang bekerja dengan prinsip modulasi frekuensi. transmitter FM menggunakan modulasi frekuensi untuk memodulasi sinyal informasi yang akan dipancarkan. Dalam rangkaian transmitter FM ini menggunakan prinsip dasar yang mendasari masing-masing blok Rangkaian. Pada blok modulator FM, sinyal FM dibangkitkan. Modulator FM dapat dibuat dari osilator RF, sehingga pada transmitter FM rangkaian osilator dioperasikan sebagai modulator FM. Osilator juga menentukan frekuensi kerja dari suatu transmitter 4.AM transmitter
Transmitter AM adalah suatu pemancar radio yang bekerja dengan prinsip modulasi amplitudo. Transmitter AM menggunakan modulasi Amplitudo untuk memodulasi sinyal informasi yang akan dipancarkan..Siaran AM akan lebih luas dan panjang jangkauannya daripada FM,namun untuk kejernihan sinyal akan lebih jelas/jernih siara FM. Menurut operasinya transmiter (pemancar) dibagi menjadi 3, yaitu : - High Level Modulation Pada jenis ini sistem modulasi terjadi pada tingkat akhir yaitu antara fc termodulasi sinyal video dan fc termodulasi sinyal audio dan combinned di diplexer. - IF Modulation Split Carrier Pada jenis ini sistem modulasi terjadi pada tingkat IF, dan IF video dan IF audio diperkuat secara terpisah dan kemudian digabungkan di diplexer. - IF Modulation Combined Carrier Pada jenis ini sistem modulasi terjadi pada tingkat IF, dan hasil dari penggabungan video IF dan audio IF diteruskan ke mixer untuk mendapatkan frekwensi kanal. Lalu diperkuat secara bersama dalam satu amplifier untuk ditransmisikan B.) Cara Instalasi Berikut ini adalah salah satu cara instalasi transmitter untuk Model 3700 Transmitter (MVD) atau Model 3350 Peripheral : Instalasi kit Instalasi Model 3350/3700 ditunjukkan pada Figure 1.
Langkah 1. Pemilihan Lokasi Memilih lokasi pemasangan, yang mana didasarkan sesuai data dibawah ini :. Environmental requirements Pasang transmitter Model 3350/3700 menurut batas spesifikasi berikut: • Ambient temperature: –4 to +140 °F (–20 to +60 °C) Dimensi Lihat Figure 2, 3, and 4 untuk dimensi Model 3350/3700 : Visibility dari tags Untuk memastikan manusia dan system aman , semua tags yang disertakan untuk pemasangan harus visible. Ganti tags yang berbahaya, rusak, salah, atau terbakar. Lihat Figure 3 untuk lokasi tag yang disepakati:.
Panjang Kabel Maximum panjang kabel pada sensor untuk transmitter Model 3700 sesuaikan pada type instalasi dan tipe kabel : • 4-wire remote transmitter: lihat Figure 5, kemudian sesuaikan dari Table 1 untuk Panjang maximum dari 4-wire cable. • Kendalikan inti prosesor dengan remote transmitter: Lihat Figure 6, lalu sesuaikan table Table 1 untuk panjang maximum dari 4-wire cable dan9-wire cable.
Langkah 2. Mempersiapkan conduit openings untuk ATEX Zone 1 Jika Model 3350/3700 sesuai ATEX Zone 1 : 1. Singkirkan pelindung dari pembukaan conduit (lihat Figure 7). 2.Pasang kabel factory-supplied atau kabel user-supplied EExe, Masukkan penyediapada pembukaan conduit yang digunakan. 3. Pasang EExe plugs di pembukaan conduit yang tidak digunakan Langkah 3. Orienting the Model 3350/3700 (optional) Model 3350/3700 dapat diorientasikan di tempat pengumpulan sesuia yang dibutuhkan, dan tampilan cover dapat diputar sesuai penggunaan platform. Figure 7 yang merupakan contohnya:. Untuk meng-orientasikan Model 3350/3700: 1.Gunakan 4 supplied mounting bolt assemblies. 2. Gunakan sebuah kunci inggris yang berukuran 13 mm, install the bolt assemblies untuk12 ft-l (16 Nm) dari arah putarannya. Memutar display cover, jika diperlukan, lihat cara pemasangan manual
Langkah 4. Mounting the applications platform Untuk permukaan datar mounting, lihat Figure 8. Untuk kutub mounting, lihat Figure 9.
Langkah 5. Mounting the core processor Langkah ini hanya dibutuhka untuk mengontrol core processor with remote transmitter installations (lihat Figure 6). Jika anda memiliki 4-wire remote installation, silahkan ke langkah 6. Figure 10 menunjukkan pengendalian core processor and mounting bracket.
Langkah 6. Connecting input and output wiring Figure 11 menunjukkan dari lokasi wiring terminals pada Model 3350/3700. 1.Gunakan sebuah flat-head screwdriver, kendurkan captive screws yang memaksa the display cover untuk kedalam. 2. Hubungkan input/output wiring ke dalam appropriate terminals pada terminal hijau blok. Sesuaikan Table 2 dan lampiran tabel belakan sampul (ditunjukkan pada Figure 12). • Gunakan 22 to 16 AWG (0,35 to 1,5 mm2) twisted-pair shielded wire.
Langkah 7. Connecting the Model 3700 to the sensor Jika dalam pemasangan Model 3350 applications peripheral, langkah ini tidak dibutuhkan. Untuk menghubungkan transmitter Model 3700 ke sebuah sensor Micro Motion berikut instruksinya: Opsi Instalasi Model 3700 dapat dikabelkanpada sensor sesuai configurasi berikut ini: • 4-wire remote transmitter (membutuhkan 4-wire cable; lihat Figure 5 dan Instruksi pengkabelan untuk pemasangan remote 4-wire) • Kendalikan inti dari processor dengan remote transmitter (requiremembutuhkan keduanya baik 4-wire dan sebuah 9wire cable; slihat Figure 6 dan Instruksi pengkabelan untuk pemasangan remote 4-wire) Instruksi pengkabelan untuk pemasangan remote 4-wire 1. Siapkan kabel sesuai yang telah dideskribsikan oleh dokumentasi sensor. 2. Hubungkan kabel ke inti processor sesuai yang telah dideskribsikan oleh dokumentasi sensor. 3. Untuk menghubungkan kabel ke transmitter: a. Identifikasi pengkabelan pada 4-wire cable. The 4-wire cable disediakan oleh Micro Motion terdiri dari satu pasang dari 18 AWG (0,75 mm2) wires (red and black), yang mana seharusnya digunakan untuk koneksi VDC , danm satu pasang dari 22 AWG (0,35 mm2) wire (hijau dan putih yang seharusnya digunakan untuk koneksi RS-485 . b. Hubungkan 4 kawat dari inti processor untuk appropriate terminals pada transmitter. Lihat Table 3 danFigure 13 (standard core processor) atau Figure 14 (enhanced core processor)
3.) Cara Kerja Transmitter
Secara umum transmitter cara kerjanya adalah sama. Yang membedakan hanyalah informasi/data yang akan diubahnya. Seperti halnya untuk pressure transmitter adalah data yang diubah menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan adalah tekanan ,sedangkan flow transmitter yang diubah dari data/informasi menjadi suatu sinyal yang dapat ditransmisikan/dikirim adalah laju aliran(flow). Secara sederhana, bagan dari prinsip transmitter dapat dilihat sebagai berikut:
1.Cara Menghitung span dan range dari pressure transmitter untuk mengukur tangki yang terbuka: Transmitter mengubah outputan dari sensor ke dalam sinyal yang dapat ditransmisikan. Range merupakan jangkauan yang dapat dicapai oleh suatu instrumen, misalnya transmitter tekanan mempunyai range antara 20 psig-50 psig, artinya transmitter tersebut mampu mekur tekanan dalam batasan tersebut. Sedangkan span merupakan beda atau selisih nilai range, misalkan dari range di atas maka spannya 30 psig. Level merupakan parameter yang ada pada hampir setiap proses industri, ada banyak cara mengukur level, salah satunya yakni menggunakan pressure transmitter, Pressure gauge yang terpasang di dasar tanki diganti dengan menggunakan sebuah pressure transmitter yang dikalibrasi dengan rentang ukur (range) input 0 sampai beberapa PSI, misalnya, 4-20 mA (mili ampere). Misalkan dalam sebuah tangki terbuka (permukaannya terhubung ke atmosfer), dimana disitu akan bekerja tekanan P1 sebesar tekanan atmosfer, yang kemudian akan kita abaikan karena kita akan mengukur tekanan dari “gauge” . jika massa jenis zat cair yang ada di dalamnya adalah ρ dan ketinggian permukaan dari dasar tangki tempat pengukuran tekanan adalah h. Maka tekanan P2 yang bekerja pada pressure gauge adalah: P2 = ρ × g × h. Dari nilai P2 yang telah kita ketahui ini maka kita dapat menghitung rangenya yakini mulai dari 0 psig- P2 psig. Sedangkan untuk mengukur span dengan menghitung selisih rangenya. 1. Instalasi pada control valve A.) Jenis Control Valve Ada 2 jenis control valve berdasarkan suplai udara, yaitu: 1) Fail-open (FO) atau air-to-close (AC)
Gambar 1.1 Control valve jenis FO/AC Gambar 1.1 menunjukkan bahwa posisi awal katup jenis ini adalah terbuka atau dengan kata lain, bila tidak ada suplai udara (fail) maka katup terbuka (open). Untuk menutupnya (close) diperlukan suplai udara (air). 2) Fail-closed (FC) atau air-to-open (AO)
Gambar 1.2. Control valve jenis FC/AO Gambar 1.2. menunjukkan bahwa posisi awal katup jenis ini adalah tertutup atau dengan kata lain, bila tidak ada suplai udara (fail) maka katup tertutup (close). Untuk membukanya (open) diperlukan suplai udara (air). Control Valve Styles
Globe Valves 1.)Single-Port Valve Bodies - Single port adalah bentuk control valve yang paling umum coraknya dan konstruksi yang sederhana. -Single port valve ada tersedia dalam berbagai bentuk, seperti dalam bentuk globe, sudut, bar stock, forged, dan split. 2.)Angle valves Angle valve hampir selalu single port. Biasanya angle valve digunakan di boiler feedwater, heater drain service dan piping scemes dimana ruang berada posisi khusus. Valve yang terlihat pada gambar tersebut memiliki cage-style construction.
Flanged Angle-Style Control Valve Body & Single-Ported Globe-Style Valve Body 3.)Bar-stock valve bodies Bentuk Bar-stock valve sering digunakan khusus pada corrosive applications di industri kimia. Bar-stock valve dapat bekerja baik dari berbagai metallicbar-stock maupun dari beberapa plastic 4.) High Pressure Globe-Style Control Valve Bod High-pressure single-ported globe valves sering digunakan dalam produksi gas dan berbagai variasi minyak termasuk cage-guided trim, bolted body-to-bonnet connection, and self-draining angle versions.
High Pressure Globe-Style Control Valve Bod & Bar Stock Valve Bodies
5.)Balanced-Plug Cage-Style Valve Bodies Ini adalah bentuk yang populer dari valve, singleported pada dasarnya memiliki satu tempat dudukan yang digunakan , menyediakan keuntungan untuk keseim bangan valve plug yang seringdihubungkan hanya dengan double-ported valve bodies. Cage-style trim menyediakan valve plug guiding, seat ring retention, and flow characterization 6.)High Capacity, Cage-Guided Valve Bodies Valve ini diadaptasi dari cage-guided bodies yang telah dijelaskan diatas, yang didesain untuk noise application seperti halnya menurunkan tekanan gas yang tinggi dimana percepatan gas sonic sering dihadapi pada outlet dari valve tersebut.
High Capacity Valve Body with Cage-Style Noise Abatement Trim &Valve Body with Cage- Style Trim, Balanced Valve Plug, and Soft Seat 7.)Port-Guided Single-Port Valve Bodies -Valve ini peka terhadap percepatan getaran. -Port-guided single-port valve bodies secara khas diperlengkapi dengan screwed di bagian dudukan cincinnya yang mungkin sulit dipindahkan 8.)Double-Ported Valve Bodies -Bodinya secara normal mempunyai kapasitas lebih tinggi dibandingkan single-ported valves pada sama ukuran. -Banyak layanan double-ported bodies, sehingga valve plug dapat diinstal seperti baik tekan untuk membuka atau untuk menutup. 9.) Three Way Valve with Balanced Valve Plug -Tiga saluran pipa menyadiakan layanan pemusatan umum (fow-mixing) atau pembauran( flow-splitting). -Desain terbaik yang digunakan cage-style trim untuk positif plug guiding dan kemudahan dalam pemeliharaan. -Pemilihan Actuator dilakukan secara hati-hati, terutama untuk konstruksi dengan unbalanced valve plug.
Three Way Valve with Balanced Valve Plug & Reverse-Acting Double-Ported Globe-Style Valve Body Rotary Valves 1.)Butterfly Valve Bodies -Bodinya memerlukan ruang minimum untuk instalasi. -Mereka menyediakan kapasitas tinggi dengan kehilangan rendah tekanan. -Butterfly valve bodies menawarkan harga yang eklonomis, terutama pada ukuran yang besar. 2.) V-Notch Ball Control Valve Bodies -Konstruksi ini adalah serupa dengan permukaan ball valve, tapi secara lebih tepat, garis luar V-notch pada bola.Vnotch menghasilkan equal-percentage flow characteristic.
Butterfly Control Valve & Rotary-Shaft Control Valve with V-Notch Ball 3.)Eccentric-Disk Control Valve Bodies -Bodinya menawarkan effective throttling control.
-Eccentric-disk control valve bodies menyediakan linear flow characteristic sampai 90 degrees dari disk rotation. 4.)Eccentric-Plug Control Valve Bodies - Valve mampu bertahan dari serangan erosi.Valve ini mampu menghandle temperatrue pada suhu 800 F (427 derajat celcius) dan tekanan pada 1500 Psi (103 bar)
Sectional of Eccentric-Plug Control Valve Body &Eccentric-Disk Rotary-Shaft Control Valve B.) INSTALASI(Pemasangan) 1. Posisi Valve Pasang control valve pada tempat pipa horizontal yang paling tinggi, pada tempat yang mudah di akses dan searah dengan arah aliran cairan. Control valve dapat ditempatkan disembarang tempat, tapi dipasang dengan benar adalah lebih baikdalampemeliharaannya.
Gambar 1- Typical Installation -Expand as required for fluid flow. 2. Prosedur Mencegah masalah -Atur jarak atas ,bawah, dan sekitar control valve untuk memudahkan pemindahan dari bagian-bagiannya pada proses pemeliharaan. -Ratakan ujung dari pipa secara menyeluruh sebelum memasang control valve. -Lindungi control valve dan berikut perlengkapannya dengan LESLIE SELF-CLEANING STRAINER -Install stop valves and gauges pada inlet dan outlet untuk menyediakan kemudahan dalam pengecekan dan pengoperasian alat. -Instal satu jalan pintas di sekitar control valve. 3. Hubungkan operasi tabung medium dari control pilot,instrument atau loading device ke jalur kamar diafragma dari control valve atau ke valve positioner, jika salah satunya digunakan. 4. Penting: Kalau control valve dicocokkan dengan Thermo-Isolating bonet, jangan membatasi bonnet 5. Direkomendasikan salurkan lewat pipa dari Compressible Fluids pada nilai dari 25% atau lebih kecil dari tekanan inlet -Memperluas outlet pipa menjadi dua kali dari saluran pipa inlet. -Hubungakan pipa control untuk control pilot depan dari outlet -Membuat koneksi pipa kontrol paling tidak 18" ke 2 ' dari outlet stop valve.
Gambar 2- Typical Control Valve Station For Control of
Compressible Fluids at 25% or Less of Inlet Pressure. * Memperluas seperti yang diperlukan untuk mengalirkan aliran. CATATAN: Where sensing impulse is taken 2' to 3' downstream from control valve (expander), dimension "A" minimum of 6' to 10' will provide lowest noise and velocity factors, accurate pressure sensing, and reasonable bypass length. C.) Cara Kerja Prinsip umum kontrol valve dapat dilihat pada gambar berikut ini : Proses fluida yang melalui sepanjang bukaan valve, dengan sejumlah bukaan (tahanan aliran) dibatasi oleh posisi bukaan valve. Valve stem yang menghubungakan ke diagfragma, yang merupakan logam fleksibel yang dapat menerima respon dari tekanan. Gambar berikut menunjukkan bahwa posisi awal katup jenis ini adalah terbuka atau dengan kata lain, bila tidak ada suplai udara (fail) maka katup terbuka (open). Untuk menutupnya (close) diperlukan suplai udara (air). Gambar .Skematik dari kontrol valve Signal sensor yang ditransmisikan pada kontroler, yang terdiri dari tiga lokasi pada pengaturan ruangan kontrol. Transmisi pneumatik nilainya antara 3 sampai 15 psig sedangkan elektrik besarnya antara 4 sampai 20 mili Ampere. Pengaturan pengiriman signal dan performanya merupakan kontrol perhitungan. Alat yang digunakan untuk mengubah signal listrik menjadi pneumatik adalah transduser. Untuk dapat memilih valve yang tepat proses pemilihannya tergantung prosesnya, bahkan proses secara keseluruhan. Contohnya pada proses pemanasan yang baik adalah menggunakan FC(fail close) valve; akan tetapi kalau fluida yang dipanaskan adalah jenis polimer yang kalau pemanasnya berhenti akan dapat terjadi solidasi (pmbentukan padatan) maka agar prosesnya aman maka sebaiknya jenis valve yang digunakan adalah menggunakan FO(fail open) valve. Gambar Control valve jenis FC/AO