Etprof, Menanggapi Masalah Profesi Minggu 24 Feb 2019.docx

  • Uploaded by: Samson Sii Cwo'k Sizpa'ckk
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Etprof, Menanggapi Masalah Profesi Minggu 24 Feb 2019.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 581
  • Pages: 3
Nama

: Samson Sugiyaro

NIM

: 201601041

Mata Kuliah : Etika Profesi Kelas

:B

Jumat 20 April 2018, 10:47 WIB

Viral Guru Tampar Murid, FSGI: Langgar Etika dan Terancam Pidana Jabbar Ramdhani - detikNews Jakarta - Video seorang guru di Purwokerto yang menampar muridnya viral di media sosial. Tindakan itu disayangkan organisasi profesi guru, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). "Pertama, kami atas nama organisasi profesi FSGI prihatin dengan kejadian itu karena ada seorang guru yang berperilaku kekerasan di depan siswa," kata Sekjen FSGI Heru Purnomo saat dihubungi, Jumat (20/4/2018). Baca juga: Guru yang Tampar Muridnya di Purwokerto Dipolisikan Ortu Korban Dari video, tampak tamparan yang diberikan guru tersebut cukup keras. Heru mengatakan tindakan kekerasan fisik macam itu dapat membuat murid cedera. Heru mengatakan meski tindakan tersebut dilakukan untuk mendisiplinkan siswa, tindakan kekerasan tak pernah dibenarkan dalam dunia pendidikan. Hal ini termasuk dengan kekerasan verbal. "Kalau seandainya memberi penjelasan seperti itu, ini sudah dinasihati. Tapi apakah menampar seperti itu diperbolehkan? Artinya itu kan melakukan pembelaan terhadap diri sendiri. Kompetensi diri guru itu patut dipertanyakan," kata Heru. Baca juga: Sadar Videonya akan Viral, Guru Tampar Murid Sudah Siapkan Ini "Kami sepakat untuk tak lakukan kekerasan verbal atau fisik. Guru antikekerasan, guru yang menjunjung keberagaman. Guru harus membawa siswa ke dalam suasana pendidikan yang menyenangkan," sambungnya. Dia mengatakan tindakan kekerasan yang dilakukan guru terhadap siswa termasuk pelanggaran kode etik. Tindakan kekerasan ini juga berpotensi membawa guru tersebut ke dalam proses hukum.

"Tindakan kekerasan di dunia pendidikan oleh guru itu sebuah pelanggaran etika. Dan itu dapat membawa guru tersebut terancam pidana. Kalau sudah seperti itu apakah ada organisasi profesi yang akan mendampingi? Sementara guru tersebut sudah melanggar etika," ujar dia. Baca juga: Viral di Medsos, Guru SMK Tampar Murid di Purwokerto Terkait kasus ini, kepala sekolah harus memanggil guru tersebut dan menjadi mediator bersama orang tua murid untuk berdamai. Ketika hal itu sudah dilakukan, kata Heru, kepala sekolah harus meminta maaf kepada masyarakat dan melaporkan kejadian kepada dinas pendidikan.

"Ketika itu tidak dilakukan, dinas pendidikan harus memanggil kepala sekolah dan guru. Jangan sampai itu terulang kembali," tuturnya.

Video guru menampar murid itu diduga terjadi di Purwokerto, Jawa Tengah. Dalam video berdurasi 29 detik itu, tampak peristiwa penamparan terjadi di depan kelas. Kecaman juga datang dari netizen yang melihat video tersebut.

PENDAPAT PRIBADI:

Menurut saya tindakan guru menampar muridnya itu boleh saja tetapi jika memang muridnya benar – benar sudah keterlaluan dan sudah diberi peringatan berkali – kali, namun dengan catatan seorang guru menampar muridnya juga harus mempunyai alasan yang kuat mengapa harus menampar, karena tindakan menampar tersebut memang tindakan yang tidak direkomendasikan, karena bisa jadi menjadi bumerang bagi gurunya. Menurut saya, siswa yang sudah memang benar - benar keterlaluan itu mungkin kenakalan siswa tersebut mempunyai alasan, bisa jadi kurang kasih sayang orang tua, kurang bimbingan orang tua, dibiarkan bergaul bebas sehingga alasan – alasan itu bisa membentuk pribadi siswa tersebut mengarah ke negatif. Dengan kasus tersebut siswa memang butuh diberi bimbingan kusus guna membentuk karakter, sifat yang lebih baik lagi, contohnya misalkan terdapat pendidikan karakter bagi seluruh siswa, didalam pendidikan karakter tersebut diharapkan siswa dapat mengerti tentang pengajaran cara bertindak sopan, bersikap hormat, patuh dan taat aturan. Dari pihak guru, lebih baik menegur siswa tidak dianjurkan dengan cara kekerasan namun dapat dengan cara lain, seperti memberi perhatian kusus kepada siswanya, memberi bimbingan dengan penuh kasih sayang, sehingga siswa tersebut merasa dikasihi, disayangi, sehingga seiring dengan berjalanya waktu, dengan sikap seperti itu semoga siswa dapat berubah karakternya, sikapnya, dan semakin baik dalam tingkah lakunya terhadap guru.

Related Documents

Feb 24
December 2019 14
24 Feb 07
May 2020 11
Newsletter Feb 24 2009
December 2019 23
Minggu
May 2020 32

More Documents from ""