BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Etika (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan. Kunci utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa hormat terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada lingkungan tempat kita berada. Sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri manusia tidak bisa terlepas dari manusia yang lain. Artinya ia mutlak membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Di sinilah, manusia tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bertetangga dan bermasyarakat. Dalam melakukan hubungan sosial di masyarakat diperlukan etika sebagai pedoman hidup dan kebiasaan yang baik untuk dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Fakta tersebut menguatkan anggapan bahwa masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang berbudaya dan memiliki etika luhur dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Maka dari itu, pemahaman akan etika dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat sangat penting untuk dalam mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
1.2 Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui pengertian etika b. Untuk mengetahui dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat c. Untuk mengetahui peranan etika dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat d. Untuk mengetahui manfaat etika dalam bertetangga dan bermasyarakat e. Untuk mengetahui contoh penerapan etika dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika Pengertian Etika ( Etimologi ), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “ Mos ” dan dalam bentuk jamaknya “Mores ”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini: a. Drs. O.P. Simorangkir Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. b. Drs. Sidi Gajalba Dalam sistematika filsafat , etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. c. Drs. H. Burhanudin Salam Eetika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
2.2 Pengertian Etika Dalam Kehidupan Bertetangga Etika dalam kehidupan bertetangga dan bermsyarakat adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam kehidupan betetangga dan bermasyarakat antara sesama dan menegaskan mana yang benar dan mana yang salah.
2.3 Peranan Etika Dalam Masyarakat a. Bidang Ilmu Sebagai suatu ilmu, dapat di jadikan sebagai himpunan dari teroi-teori moral, yang juga dapat di praktekkan dalam pergaulan hidup sehari-hari. Bila masyarakat sudah bersedia mematuhinya, maka menjadilah norma-norma yang di garisakan di dalamnya sebagai "suatu hukum moral", yang sifatnya mengikat. b. Dalam Teori Sebagai suatu teori, juga dapat diperkaya oleh praktek-praktek hidup dalam masyarakat. makin bergolak masyarakat itu, makin banyak ragamnya norma yang dapat di kembangkannya . dengan deemikian antara teori dan praktek etika, keduaduanya dapat saling menyokong dalam pembinaan moral masyarakat. c. Bahan Pembelajaran Etika sejak dari dulu, sudah merupakam mata studi di perguruan tingg,bahwa setiap alumnus dengan sendirinya juga sudah di anggap bermoral tinggi. Bila terjadi hal yang sebaliknya, maka alumnus yang bersangkutan dapat digolongkan seorang yang salah didik. d. Moral Sebagai suatu moral judgement (hukum moral) , dapat merupakan unsur pembantu dalam ilmu_ilmu sosial lainnya, terutama pada ilmu hukum yang menjadikan manusia sebagai objeknya. e. Penegak Kebenaran Sesuai dengan ajaran aristoteles yang telah menggariskan, bahwa"tugas utama dari etika itu adalah untuk menentukan kebenaran tentang masalah moral", dan bagaimana pandangan/tanggapan umum terhadap norma-norma moral yang telah digariskan dalam kehidupan masyarakat itu. f. Orientasi Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang membingungkan dalam kehidupan bermasyarakat g. Keterampilan Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk beragumentasi secara rasional dan kritis dalam bermasyarakat dan betetangga
Orientasi etis ini di perlukan untuk mengambil sikap yang wajar dalam bermasyarakat dan betetangga Saat ini Etika sangat penting untuk dipelajari oleh setiap orang
karena kurangnya kesadaran orang akan sesuatu hal yang layak dianggap baik dan buruk,apa yang benar dan apa yang salah. Banyak kesalahan yang dilakukan masyarakat kita karena tidak memahami etika dengan benar di antaranya: 1. 2. 3. 4.
Kurangnya tata krama dan sopan santun di kalangan masyarakat Cara berpakaian yang salah akibat pengaruh globalisasi Kurangnya penghormatan anak kepada orang tua Tidak menghormati orang yang lebih tua (dilihat dari cara berbicara) yang menganggap orang tua sama dengan dirinya
2.4 Manfaat Etika Dalam Bertetangga Dan Bermasyarakat 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
Akan lebih dihargai tetangga dalam kehidupan bermasyarakat Etika tentu akan membawa masyarakat lebih mawas diri dalam bertindak Kehidupan bertetangga dan bertetangga akan lebih hangat dan harmonis Terhindarnya konflik yang berarti Akan tercipta kerukunan dan rasa saling membantu Timbulnya empati kepada sesama Terciptanya rasa gotong royong Timbul keorganisasian yang bermanfaat
2.5 Contoh Penerapan Konsep Etika Dalam Kehidupan Bertetangga 1) 2) 3) 4)
Ketika ada tetangga sakit maka segerakanlah menjenguknya. Kalau ada tetangga yang meninggal dunia, tolong libatkan diri. Kalau ada tetanggamu yang meminjam sesuatu maka pinjamkanlah Kalau ada tetangga yang mendapatkan kebahagiaan maka sebagai orang Islam yang baik datangi dan katakan secara sportif ikut senang dan ikut berbahagia. 5) Biasakanlah mengucapkan salam jika bertemu muka dengan orang lain 6) Bertutur kata dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa yang sopan mudah dimengerti dan benar. 7) Apabila dalam pertemuan, hindari bicara secara berbisik-bisik dengan seseorang. Hindari membicarakan orang atau topik yang belum jelas kebenarannya. 8) Dalam bertetangga, usahakan menjalin dan menjaga hubungan baik. 9) Biasakan berempati terhadap orang lain yang terkena musibah 10) Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka. 11) Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak membuat mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya.
12) Hendaknya Kita memelihara hak-haknya di saat mereka tidak di rumah. 13) Tidak melakukan suatu kegaduhan yang mengganggu mereka, seperti suara radio atau TV, atau mengganggu mereka dengan melempari halaman mereka dengan kotoran, atau menutup jalan bagi mereka 14) Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka 15) Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita. 16) Hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan/kekeliruan mereka dan jangan pula bahagia bila mereka keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang kekeliruan dan kealpaan mereka. 17) Hindarilah cara bicara yang bisa menimbulkan perselisihan, seperti mengadu domba, fitnah, dan gossip. 18) Berbicaralah sesuai waktu dan kondisi lawan bicara kita. Janganlah orang yang sedang beribadah, kita ajak berbicara karena itu tidak sopan meskipun lawan bicara kita adalah orang terdekat kita. Misalnya jika kita ingin berbicara dengan teman kita lewat telepon kita harus liat waktu terlebih dahulu. Jika kita menelepon pada jam 2 dini hari, maka hal ini cukup mengganggu kenyamanan tidur orang lain (lawan bicara kita).
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat etika sangat diperlukan sebagai pedoman dalan berperilaku guna mematuhi norma-norma yang telah ditetapkan . Peranan dan manfaat etika dalam kehidupan jelas menghibau untuk kita merapkan etika untuk membedakan hal yang baik dan yang buruk . Beretika dalam kehidupan bermasyarakat membuat kita semakin bersatu untuk saling menjaga dan melengkapi sebagai makhluk sosial yang memiliki kultur budaya yang kental . Beretika juga mengajarkan kita untuk menjadi individu yang lebih mawas diri dalam bertindak dalam menjalani kehidupan.
3.2 Saran a. Bagi Pemakalah Selanjutnya Kepada pemakalah selanjutnya menjadi acuan atau keterangan informasi, dengan adanya pemakalah selanjutnya kami berharap dapat menerapkan pengetahuan tentang etika terhadap tetangga dan masyarakat. b. Bagi Institusi Pendidikan. Kepada institusi pendidikan, dapat digunakan sebagai bahan pengajaran dan menambah wawasan mengenai etika terhadap tetangga dan masyarakat. c. Bagi Masyarakat Agar masyarakat mengetahui informasi mengenai etika terhadap tetangga dan masyarakat.