Esti

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Esti as PDF for free.

More details

  • Words: 7,876
  • Pages: 29
Republik Cina Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari "Republik Cina" secara umum dikenal sebagai "Taiwan".[1] Artikel ini bukan mengenai Republik Rakyat Cina. Republik Cina (Hanzi tradisional: 中華民國; Hanzi sederhana: 中华民国; Wade-Giles: Chung-hua Min-kuo, Tongyong Pinyin: JhongHuá MínGuó, Hanyu Pinyin: Zhōnghuá Mínguó) adalah sebuah negara yang saat ini menguasai daerah kepulauan Taiwan, Kepulauan Pescadores, Quemoy, dan Kepulauan Matsu. Kata "Taiwan" biasanya digunakan untuk merujuk kepada Republik Cina secara keseluruhan, sementara istilah "Cina" merujuk kepada Republik Rakyat Cina, yang menguasai Cina Daratan, Hong Kong dan Makau. Walaupun "Republik Cina" adalah nama resmi negara ini, perkataan "Cina" itu sendiri sekarang biasanya merujuk kepada Cina Daratan yang pemerintahannya diambil alih oleh Republik Rakyat Cina setelah berakhirnya pemerintahan Republik Cina (1911-1949) pada tahun 1949. Lihat Republik Cina (19111949) dan Perang Saudara Cina untuk keterangan lanjut. Republik Cina (ROC) sendiri bermula di Cina Daratan, setelah penggulingan pemerintahan Dinasti Qing pada tahun 1912 menandakan penamatan 2.000 tahun pemerintahan kekaisaran. Kemunculannya di Cina Daratan adalah secara kemunculan panglima perang (war lords), Pendudukan Jepang, dan perang saudara. Pemerintahannya di tanah besar tamat pada tahun 1949 saat Partai Komunis Cina menggulingkan pemerintahan Partai Nasionalis Cina (juga dikenal sebagai Kuomintang). Lihat Republik Cina (1911-1949) Pemerintah Republik Cina pindah ke Pulau Taiwan dan mendirikan ibukota sementaranya di Taipei di mana ia terus menganggap dirinya sebagai satu-satunya pemerintah seluruh Cina, termasuk tanah daratan, yang sah. Pada masa yang sama, Komunis di tanah daratan (mainland) menafikan kemunculan Republik Rakyat Cina dan mendakwa menjadi negara pengganti Republik Cina di seluruh negara Cina (termasuk Taiwan) dan pemerintahan nasionalis di Taiwan tidak sah. Dari pendiriannya hingga pemindahannya ke pulau Taiwan, Republik Cina telah dikatakan sebagai satu produk

Kuomintang (KMT)—sebuah partai politik yang muncul sebagai hasil revolusi yang telah mendirikan Republik, sekalipun partai itu tidak lagi memerintah di Republik Cina. Pemerintah Republik Cina kini telah mengukuhkan kedudukannya di Taiwan dan menjadi identik dengan Taiwan. Oleh sebab ini, ia tidak lagi menuntut hak pemerintahan di Cina Daratan dan Mongolia. Dewan Undangan Nasional (yang tidak ada lagi) juga telah meluluskan perubahan konstitusi untuk memberikan penduduk Taiwan, Pescadores, Quemoy, dan Matsu satu-satunya hak memerintah Republik melalui pemilu, melantik presiden dan keseluruhan anggota legislatif serta bersama dalam pemilu mengesahkan amandemen konstitusi Republik Cina. Ini menandakan bahwa pemerintah Republik mengakui bahwa hak pemerintahannya terbatas pada kawasan taklukannya saja. Reformasi yang dimulai oleh Republik di Taiwan pada tahun 1980-an dan tahun 1990-an telah mengubah Taiwan dari satu kediktatoran satu partai ke suatu negara demokrasi. Meskipun Perang Dingin telah tamat, status politik Taiwan terus menjadi suatu isu hangat pada kedua belah selat Taiwan. Pemerintah Republik Cina adalah salah satu pendiri utama Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan pernah menjadi salah satu anggota tetap Dewan Keamanan. Akan tetapi, pada tahun 1971, pemerintahan ini, yang hanya berkuasa di Taiwan saja, ditendang keluar dari PBB dan digantikan oleh RRC. Meskipun begitu, pemerintah republik kini tidak mau mengembalikan status anggota tetap yang terpaksa dilepaskan pada masa itu. Kini, ia hanya mau menjadi anggota PBB sebagai negara yang berbeda dari RRC. Ia telah mencoba masuk PBB dari masa ke masa akan tetapi gagal karena tuntutan Republik Rakyat Cina atas Taiwan. Pemerintah Republik Cina terimbas oleh imej buruk yang disebabkan oleh Kebijakan Satu Cina yang dipromosikan oleh pemerintah RRC di Cina daratan di samping tekanan ekonomi dan diplomatik negara itu. Kebanyakan negara dunia mengubah kebijakan dilomatiknya ke pemerintah RRC di Cina daratan pada tahun 1970-an dan kini, Republik Cina di Taiwan hanya diakui oleh 25 negara.

Sejarah Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Republik Cina Taiwan pernah dijajah oleh Belanda (1624), kemudian dibebaskan oleh Cheng ChengKung (Koxinga) pada tahun 1662 , seorang loyalis Dinasti Ming ketika Dinasti Ming mengalami kekalahan dan digantikan oleh Dinasti Qing, dan mendirikan pemerintahan Kerajaan Tungning (1662-1683). Dengan Tainan sebagai ibukotanya, Dinasti Cheng melakukan serangkaian operasi militer dan upaya untuk kembali merebut Cina daratan yang sudah dikuasai oleh Dinasti Qing (atau Dinasti Manchuria yang dianggap orangorang Tiongkok/Han adalah dinasti asing). Seperti halnya pemerintahan Republik Cina pada masa pelarian Chiang Kai Shek dan Chiang Ching Kuo yang menyatakan akan merebut kembali Cina daratan. Dinasti Qin akhirnya merebut pulau ini dari tangan Dinasti Cheng di bawah pimpinan Admiral Shi Lang sampai Jepang menguasai pulau ini (1895).

Wilayah Taiwan yang sekarang secara de facto merupakan wilayah Republik Cina pernah menjadi protektorat Jepang setelah peperangan Cina-Jepang pada akhir abad ke-19 (1894-1895) ketika Cina masih berada di bawah Dinasti Qing dari Manchuria yang berbuah kekalahan Cina dan perjanjian Shimonoseki (1895) sampai berakhirnya masa Perang Dunia II dan Taiwan diambil alih oleh pemerintahan Kuomintang. Republik Cina didirikan pada tahun 1912 menyusul revolusi yang dilancarkan oleh Dr. Sun Yat-sen melawan pemerintahan Dinasti Qing. Di kemudian hari, sesuai dengan tradisi pemerintahan di Cina, tahun pemerintahan diganti menjadi tahun 1 Republik (Minguo Yuannian) untuk tahun 1912 Masehi. Republik Cina beribukota di Nanjing. Selepas kekalahan yang dialami Jepang pada Perang Dunia II, Taiwan telah diberikan kepada tentara Sekutu dan diduduki oleh Republik Cina. Ia diperintah oleh pemerintahan militer yang korup, lantas terjerumus ke dalam keadaan kelam-kabut yang mencapai puncaknya pada peristiwa 228. Keadaan darurat telah diundangkan pada tahun 1948. Pada tahun 1949, Republik Cina dipimpin oleh Chiang Kai Shek yang berhaluan nasionalis kalah dari perang saudara dengan Partai Komunis Cina (Zhongguo Gongchandang) pimpinan Mao Zedong dan mundur ke Taiwan. Mao Zedong kemudian memproklamirkan berdirinya negara baru Republik Rakyat Cina di Beiping, yang kemudian diubah namanya menjadi Beijing dan ditetapkan sebagai ibukota negara baru tersebut. Semasa era Perang Dingin, Republik Cina ditampakkan Barat sebagai "Negara Cina yang bebas" dan suatu bentuk penentangan terhadap komunisme, sedangkan Republik Rakyat Cina telah dilihat sebagai "Cina Merah" atau "Cina Komunis". Pemerintahan Republik Cina diakui sebagai satu-satunya pemerintah seluruh Cina Daratan dan Taiwan yang sah oleh PBB dan kebanyakan negara Barat hingga tahun 1970-an. Negara Timur juga berpendapat yang sama. Republik Cina terus berada di bawah pemerintahan darurat seperti yang dinyatakan di dalam "Undang-undang Darurat selama Pemberontakan Komunis" (動員戡亂時期臨時 條款) dan pemerintahan satu partai hingga empat dekade dari tahun 1948 ke tahun 1987, saat Presiden Chiang Ching-kuo dan Lee Teng-hui, yaitu Presiden pertama merupakan keturunan penduduk asli setempat, secara berangsur-angsur meliberalisasikan dan mendemokrasikan sistem pemerintahan Pada tahun 2000, Chen Shui-bian dari partai pro-kemerdekaan Partai Progresif Demokrat (DPP) memenangi pemilu presiden dan menjadi Presiden pertama Republik Cina yang bukan dari partai KMT. Dalam Pilpres yang berlangsung pada tahun 2004, setelah Insiden 319 yang terjadi satu hari sebelum hari pemilu. Chen dan wakil presiden Annete Lu tertembak sewaktu berpawai dalam satu kampanye di kota Tainan. Chen dilantik kembali sebagai Presiden Republik Cina dengan kemenangan tipis 0,2%. Partai pimpinan Chen, DPP, juga gagal menguasai dewan majelis dengan memenangkan mayoritas kursi, dan kalah atas partai KMT yang menginginkan penyatuan kembali dengan Cina Daratan pada tahun 2005. Akan tetapi, DPP berhasil menguasai Dewan Nasional Republik Cina.

Politik Artikel utama untuk bagian ini adalah: Politik di Republik Cina Republik Cina memiliki sistem politik yang berbeda dengan sitem politik di RRC, menggunakan asas demokrasi dan liberalisme yang umum digunakan negara -negara barat. Ketika pemerintahan nasionalis KMT berpindah dari Cina karena kalah perang terhadap pasukan komunis, maka Chiang Kai Shek menerapkan sistem pemerintahan darurat dengan asas tunggal satu partai Kuomintang (KMT). Keadaan darurat ini guna mempersiapkan diri dalam merebut kembali daratan Cina. Dalam situasi ini, terjadi pembatasan kegiatan pers politik dan pembungkaman kaum oposisi yang justru banyak berpengaruh di kalangan penduduk Taiwan asli. Keadaan ini berlaku sampai Chiang Kai Shek wafat. Pemerintahan kepresidenan digantikan oleh putranya Chiang Ching Kuo sampai beliau wafat pada tahun 1980-an akhir. Pada masa ini kran kebebasan pers, politik dan mengemukakan pendapat dibuka secara perlahan-lahan. Meskipun masih terobsesi dengan upaya menguasai kembali Cina daratan, Chiang Ching Kuo berusaha bersikap realistis dengan situasi yang ada. Dia tidak ingin mewarisi pemerintahan yang otoriter. Pada pemilu yang pertama, terpilihlah Lee Teng Hui yang juga dari kalangan partai KMT. Pada masa pemerintahan Lee Teng Hui, hubungan dengan Cina daratan mulai memanas karena mulai diwacanakannya kemerdekaan bagi Republik Cina dengan nama Taiwan (Selama ini sebagian diplomat selalu tertukar dalam menggunakan nama Republik Cina dengan Republik Rakyat Cina). Selain itu, menggalang dukungan dari kalangan internasional, juga memantapkan dukungan dari negara-negara yang masih menjalin dukungan dengan Republik Cina yang saat itu berjumlah 30 negara termasuk Afrika Selatan. Namun tamparan diplomatik diperoleh Taiwan ketika akhirnya Afrika Selatan akhirnya memindahkan hubungan diplomatiknya ke RRC pada tahun 1997. Presiden selanjutnya dijabat oleh Chen Shui-bian dari kalangan partai oposisi DPP yang juga putra asli Taiwan. RRC khawatir Republik Cina benar-benar akan mewujudkan kemerdekaannya. Referendum yang diadakan Chen masih menghasilkan keadaan status quo. RRC memprovokasinya dengan mengadakan latihan militer dan pengadaan persenjataan baik impor maupun swadaya. Pemilihan umum 2004 menghasilkan kemenangan tipis Chen Shui-bian terhadap lawannya Lien Chan dari partai oposisi sekarang, KMT yang menjadikannya menjabat presiden kedua kalinya. Namun partai Chen, DPP kalah dalam perolehan suara di Parlemen oleh KMT. Lien Chan juga kalangan oposisi lainnya James Soong justru melakukan pendekatan diplomatik dengan RRC.

Pada masa pemerintahan Chen Shui-bian, juga diupayakan penggalangan internasional agar Republik Cina menjadi anggota PBB dengan alasan kekuatan ekonomi dan keberadaannya secara de facto yang juga diakui 29 negara di antaranya Kosta Rika. Namun kebanyakan negara-negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Cina umumnya adalah negara negara kecil atau negara dunia ketiga yang tidak memiliki potensi strategis dikalangan dunia internasional. Salah satu upayanya adalah program melirik ke selatan (Indonesia) dengan kunjungan tidak resmi wakil presiden Annete Lu ke Bali dan mengadakan pertemuan dengan pejabat tinggi setingkat menteri di Indonesia serta mengadakan konsesi konsesi terutama di bidang ekonomi di Indonesia yang masih terjerat krisis sejak krisis 1997. Akibat kunjungan ini, Indonesia menerima protes keras diplomatik oleh RRC karena Indonesia dianggap main mata dengan provinsi pembangkang itu . Republik Cina menikmati hubungan khusus dengan Amerika Serikat sekalipun hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dihentikan sejak kunjungan presiden Richard Nixon ke RRC pada tahun 1970-an. Namun hubungan diplomatik tidak resmi tetap berjalan melalui bidang ekonomi dan militer. Pada masa pemerintahan George W. Bush, Republik Cina kembali dianggap penting oleh AS dalam usahanya membendung pengaruh RRC khususnya dalam bidang perdagangan. Hubungan diplomatik dengan negara-negara lain umumnya menggunakan jalur ekonomi dan perdagangan, sekaligus menjadi saluran hubungan diplomatik tidak resmi mengingat Republik Cina secara riil merupakan kekuatan ekonomi Asia secara signifikan dan merupakan pintu gerbang para investor untuk melakukan investasi di kawasan ini selain Hong Kong dan Singapura. RRCF berusaha melunakkan tawaran dengan memberikan kelonggaran kepada Republik Cina dengan semboyan Satu Negara Dua Sistem (Republik Cina-Republik Rakyat Cina) dengan pilot proyek diterapkannya sistem itu di Hong Kong dan Makau ditambah dengan komunikasi politik dengan tokoh oposisi Republik Cina dan rekonsiliasi politik antara Partai Komunis Cina dengan Partai Nasionalis (Kuomintang) yang pernah berseteru pada tahun 1930-1940-an itu. Namun perkembangan politik di Hong Kong, mundurnya ketua daerah otoritas khusus Hong kong Tung Chee-Hwa atas desakan RRC, naiknya Donald Tsang, tokoh moderat yang masih diikat secara politik oleh RRC dan sering terjadinya gejolak politik terutama dengan aktivis prodemokrasi membuat rakyat dan pemerintah Republik Cina menolak tawaran halus RRC.

[sunting] Status politik Republik Cina Artikel utama untuk bagian ini adalah: Status politik Taiwan Satu masalah utama adalah terkait rapat dengan status politik Republik Cina itu sendiri. Dengan keadaan iklim politik dunia yang berubah ke arah pengakuan Republik Rakyat Cina pada era tahun 1970-an dan 80-an, keinginan untuk mengambil kembali tanah besar Cina semakin pudar dan semangat nasionalisme cinta terhadap pulau Taiwan itu sendiri semakin kukuh. Hubungan antara Republik Rakyat Cina di Cina Daratan dan isu-isu

terkait kemerdekaan Taiwan dan penyatuan kembali dengan Cina terus mendominasi politik di Taiwan. Skenario politik Republik Cina di Taiwan sekarang terbagi antara dua pihak dengan pihak Pan-Biru diketuai partai KMT dan dianggotai Partai Rakyat Utama (PFP) dan Partai Baru (NP) yang berpendirian pro-penyatuan semula dengan Cina sementara pihak Pan-Hijau diketuai Parti Progresif Demokrat (DPP) dan dianggotai Uni Persekutuan Taiwan (TSU) yang berpendirian pro-Merdeka. Para penyokong pihak Pan-Hijau menuntut kemerdekaaan Taiwan secara total dan formal dan menekankan Taiwan sebagai entitas berlainan dari Cina. Nama 'Republik Cina' juga dicemooh dan dikatakan tidak ada. Kendatipun begitu, anggota Pan-Hijau yang lebih progresif mengatakan tidak perlu untuk menyatakan kemerdekaan secara formal karena Taiwan sekarang 'telah menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat'. Sebagian anggota kelompok Pan-Hijau ini telah bertindak dengan lebih ekstrim dan menerbitkan paspor untuk negara yang didakwa bernama "Republik Taiwan" itu. Pada masa yang sama, pihak Pan-Biru menginginkan penyatuan semula dengan Cina Daratan dan menyokong konsep Republik Cina sebagai satu simbol terkait dengan Cina. Penyatuan kembali dengan Cina Daratan sebagai satu negara dianggap akan terjadi pada masa depan yang dekat, dan hingga itu status quo kini, di mana Taiwan tidak merdeka secara formal, lebih disenangi. Dalam lawatannya ke tanah besar pada bulan April 2005 baru-baru ini, ketua parti KMT Lien Chan telah menggariskan kepercayaan partainya dalam konsep Satu Cina yang mencakup keseluruhan Cina termasuk Taiwan. Ketua partai PFP James Soong juga menyatakan sentimen yang sama semasa lawatannya ke tanah besar pada bulan Mei. Pemerintah RRC di Cina Daratan menyatakan pendiriannya bahawa konsep Republik Cina lebih mudah diterima dibandingkan suatu negara bebas "Republik Taiwan". Pemerintah RRC juga menganggap Taiwan sebagai entitas tidak sah, dan ia telah mengancam tindakan apapun untuk memerdekakan Taiwan akan dijawab dengan suatu pernyataan perang.

[sunting] Hubungan luar negeri Artikel utama untuk bagian ini adalah: Negara-negara berhubungan diplomatik dengan Taiwan Republik Cina yang didirikan di Cina Daratan pada mulanya diakui oleh dunia kendati pemerintahannya tidak sekuat semasa dibelenggu para panglima perang dan perang saudara dengan RRC. Sekarang, Republik Cina terus diakui oleh 25 negara yang kebanyakan adalah negara kecil di Amerika Selatan dan Afrika serta pemerintah Vatikan (Paus) di Roma. Republik Rakyat Cina mengadakan suatu kebijakan untuk tidak mengadakan hubungan diplomatik dengan negara manapun yang mengakui Republik Cina dan memaksa mereka mengeluarkan pernyataan mendukung tuntutan mereka terhadap Taiwan. Akan tetapi

realitasnya adalah kebanyakan negara masih menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Cina walaupun secara tidak resmi. Pemerintah RRC membolehkan pernyataan ini dengan pemahaman bahwa ia merupakan suatu yang perlu tetapi sementara. Di negara-negara yang tidak mengakui Republik Cina secara resmi, seringkali terdapat perwakilan Republik Cina yang menggunakan nama Kantor Perwakilan Perdagangan dan Kebudayaan Taipei atau "Kantor Perwakilan Taipei" sebagai singkatan. Kantor ini memberi layanan membuat visa dan lain-lain perihal yang biasanya dikaitkan dengan Kantor Kedutaan. Negara-negara ini juga mempunyai perwakilan di Republik Cina di bawah nama aneh seperti Institut Amerika di Taiwan yang merupakan kantor perwakilan de facto Amerika Serikat di Republik Cina. Republik Cina adalah salah satu pendiri badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan memegang kursi negara Cina di PBB hingga ditendang keluar oleh Resolusi PPB nomor 2758 dan diganti dalam semua organ dalam organisasi itu oleh Republik Rakyat Cina (RRC). Usaha Republik Cina untuk masuk kembali ke badan dunia itu ditolak sekalipun telah dicoba berkali-kali. Bersama dengan masalah dengan Taiwan berkenaan daratan Cina, Republik Cina juga menghadapi hubungan yang kontroversial dengan Mongolia. Hingga tahun 1945, Republik Cina menuntuk hak memerintah Mongolia akan tetapi desakan Soviet memaksanya mengakui kemerdekaan Mongolia. Sejurus setelah itu, Republik Cina telah berpaling dan menuntut kembali wilayah Mongolia hingga tahun 1990-an. Tindakan Republik Cina membatalkan penuntutannya terhadap wilayah Mongolia sekarang amat rumit karena pemerintah RRC akan menginterpretasikannya sebagai upaya untuk merdeka.

[sunting] Struktur politik Kepala pemerintahan Republik Cina adalah Presiden, yang dipilih untuk masa jabatan 4 tahun dengan tiket bersama Wakil Presiden. Presiden mempunyai kekuasaan atas 4 cabang (Yuan) yaitu Yuan Eksekutif, Yuan Perwakilan, Yuan Kehakiman, dan Yuan Pengawas. Presiden melantik anggota Yuan Eksekutif sebagai anggota kabinetnya termasuk Perdana Menteri yang bertanggungjawab terhadap polisi dan pengendalian ketertiban. Badan utama perwakilan merupakan Dewan Perwakilan Rakyat dengan 225 kursi dimana 168 darinya diisi oleh anggota hasil pemilu. Sisanya dibagikan secara proporsional antara keseluruhan yang diterima partai (41 kursi), wilayah seberang lautan 8 kursi) dan kursi khusus penduduk asli Taiwan (8 kursi). Para anggota dewan ini memiliki masa jabatan 3 tahun. Pada awalnya Dewan Konstituante Nasional, sebagai badan konstitusi dan wakil rakyat umumnya, mempunyai sedikit kekuasaan legislatif, akan tetapi dewan ini telah dihapuskan pada tahun 2005 dan kekuasaan untuk merancang konstitusi diserahkan kepada Yuan Perwakilan dan pemilih dari kalangan rakyat. Lihat juga: Konstitusi Republik Cina

[sunting] Pembagian pemerintahan lokal Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pembagian politik Republik Cina Organisasi politik Republik Cina pada awalnya didasarkan atas konstitusi yang ditulis pada tahun 1947 di Cina Daratan sebelum jatuhnya republik ke tangan komunis. Dengan itu, pembagian utama di bawah pemerintahan adalah dengan provinsi Taiwan dan sebagian provinsi Fujian yang dalam kenyataannya diperuntukkan bagi provinsi lain di negara Cina yang tidak dapat digunakan. Namun demikian, status kota Taipei dan Kaohsiung telah ditetapkan menjadi wilayah yang mempunyai status sama seperti provinsi di bawah langsung pemerintahan pusat. Fungsi pemerintahan provinsi Taiwan dan Fujian dialihkan antara pemeintahan pusat dan pemerintah daerah Taiwan. •

Provinsi Taiwan (semua): pulau Taiwan sendiri tidak termasuk kekuasaan Pusat, dengan daerah Penghu (Kepulauan Pescadores) o 16 daerah o Lima kota berstatus provinsi

Kepulauan provinsi Fujian yang diperintah Taiwan diwarnai merah •



Provinsi Fujian (cebisan): pulau-pulau kecil dekat tanah besar Tiongkok: o Daeran Kinmen(Quemoy) o sebagian dari daerah Lienchiang, yaitu Kepulauan Matsu Dua wilayah khusus di bawah Pemerintah Pusat: o Kaohsiung o Taipei

Republik Cina juga menguasai Kepulauan Dongsha dan Pulau Taiping yang terdiri dari Kepulauan Laut Cina Selatan yang hak miliknya dipertikaikan. Di bawah perbatasan resmi Taiwan, mereka merupakan bagian wilayah pulau Hainan. Tambahan pula, walaupun Republik Cina tidak membatalkan tuntutannya terhadap Cina Daratan (termasuk Tibet), Mongolia dan Tuva pada tahun 1991 pemerintahan RRC di

kawasan-kawasan tersebut diakui, dan ini telah menimbulkan kebimbangan bahwa Republik Cina bersiap untuk tidak lagi menuntuk wilayah-wilayah berkenaan. Satu sebab kenapa Republik Cina tidak pernah secara resmi membubarkan tuntutan mereka terhadap wilayah-wilayah ini adalah karena rasa takut kepada ancaman pemerintah RRC untuk menyerang Republik Cina atas persiapan apapun untuk merdeka. Pemerintahan DPP dibawah Chen Shui-bian tidak menghiraukan tuntutan-tuntutan lama ini dengan mendirikan kantor perwakilan Republik Cina di ibu negara Mongolia, Ulan Bator. Peta-peta resmi masih menampakkan 35 provinsi di tanah besar dan bukannnya 23 seperti yang ditunjukkan oleh peta RRC yang merupakan realitas masa kini. Partai pemerintah DPP telah menghapuskan syarat yang mewajibkan pembuat peta Republik Cina menunjukkan perbatasan resmi Republik Cina.

[sunting] Kependudukan Penduduk Republik Cina (Taiwan) umumnya bertenis Cina terutama memiliki hubungan erat dengan wilayah Tiongkok di daerah Fujian dengan sub etnis Hokkien, sub etnis yang juga terdapat di negara-negara kawasan Asia Tenggara yang umumnya hidup dari sektor perdagangan, bahkan secara riil adalah penggerak roda ekonomi di kawasan itu. Selain itu juga imigran dari Tiongkok terutama sejak Perang Dunia II dan Perang saudara di Tiongkok daratan pada tahun 1940-an itu. Juga ada penduduk Taiwan asli (juga disebut suku asli/aborijin Taiwan yang berbahasa Austronesia), para imigran dari India, Filipina dan Indonesia baik yang tinggal menetap menjadi warganegara Taiwan atau yang menjadi pekerja migran.

[sunting] Ekonomi Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Taiwan

Taipei 101, bangunan tertinggi di dunia Ekonomi Taiwan sebelum abad ke-20 hampir keseluruhannya berbentuk pertanian. Namun pertanian kini hanya menyumbang 2% PDB, kurang dari 35% pada tahun 1952. Industri-industri yang dahulunya dijalankan buruh kini diambil alih oleh keuangan dan teknologi yang intensif. Taiwan telah menjadi mitra beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan termasuk di Tiongkok Daratan; kini terdapat 50.000 perusahaan Taiwan di negara Tiongkok. Semasa penjajahan Jepang (1895-1945), industrinya mulai dibangun, dengan orang Jepang membangun sebagian besar infrustruktur yang menolong ekonomi Taiwan dengan pesat. Contohnya landasan kereta api yang menghubungkan utara dan selatan Taiwan. Berbeda dengan keadaan politik Taiwan yang selalu bergejolak baik karena kepentingan partai politik di Taiwan, juga karena pengaruh tekanan dan kepentingan RRC, di sektor ekonomi Taiwan tumbuh dengan pesat, khususnya di bidang industri dan perdagangan selain sektor pertanian dan pariwisata. Republik Cina modern mempunyai ekonomi kapitalis yang dinamis dengan berkurangnya keterlibatan pemerintah dalam pekerjaan dan perdagangan asing. Di samping ini, beberapa bank dan perusahaan umum milik republik juga telah diswastanisasikan. Pertumbuhan PDB sekitar 8% dalam tiga dekade yang telah berlalu dengan ekspor yang banyak membantu. Jurang surplus perdagangan juga agak banyak, dan simpanan mata uang asing menjadi yang ketiga terbesar di dunia. Saat ini, ekonomi Taiwan bergerak dibidang industri jasa konstruksi, perbankan, industri elektronika, komputer serta semikonduktor yang sudah diakui kualitasnya di pasar internasional, perkapalan, jasa penerbangan dan transportasi. Sebelumnya, industri di Taiwan bergerak di bidang barang-barang domestik dan rumah tangga bahkan pada masa

lalu, Taiwan dikenal sebagai penghasil barang-barang tiruan dari produk Jepang dengan kualitas di bawah kualitas produk made in Japan khususnya dikalangan pasar Indonesia, produk made in Taiwan berkonotasi produk tiruan dari produk Jepang. Taiwan memiliki pertumbuhan ekonomi dan ketahanan ekonomi yang cukup kuat di kawasan ini. Karena itu, bersama-sama dengan Korea Selatan, Singapura dan Hong Kong, Taiwan dimasukkan dalam daftar negara-negara Industri Baru yang sudah menunjukkan ketangguhannya terutama dalam menghadapi krisis 1997. Taiwan memiliki pusat jasa di bidang pelayaran, kargo dan penerbangan yang memiliki reputasi cukup baik dan cukup kuat. Pelabuhan Kaohsiung merupakan pelabuhan kargo yang melayani arus barang ekspor impor dari dan menuju berbagai kawasan di dunia, sebagaimana pelabuhan Singapura dan Rotterdam di Eropa. Taiwan juga merupakan pintu gerbang investasi ekonomi di kawasan ini selain Hong Kong dan Singapura. Investasi dan pertumbuhan ekonomi RRT juga melalui negeri ini sekalipun sering terjadi pergesekan di bidang politik. Disebabkan pendekatannya yang konservatif kepada keuangan dan semangat kewirausahaannya yang tinggi, ekonomi Taiwan tidak banyak terpengaruh dibandingkan negara-negara tetangganya pada krisis moneter 1997 di Asia. Akan tetapi, ekonomi dunia yang perlahan dan kebijakan yang tidak cakap telah memungkinkan ekonomi Taiwan terpuruk pada tahun 2001 yang lalu, yang pertama semenjak 1947. Disebabkan sumber tenaga buruh didatangkan dari Tiongkok Daratan, pengangguran juga bertambah buruk dan dijadikan isu semasa Pemilu tahun 2004 lalu. Namun Taiwan mengalami pukulan ekonomi sejak berjangkitnya wabah SARS dan Flu burung (Avian flu) di wilayah ini, bersama-sama dengan RRC dan Singapura pada tahun 2003. Sekalipun wabah ini sudah bisa diatasi, pemerintah Taiwan sangat berhati-hati untuk mencegah terulang kembali wabah penyakit ini yang juga menyebabkan terhentinya pertumbuhan ekonomi terutama di sektor perdagangan dan pariwisata. Karena Pemerintah RRC membantah Taiwan mempunyai perhubungan resmi dengan negara-negara lain, Taiwan seringkali menyertai badan ekonomi dunia dibawah nama yang agak pelik seperti Wilayah Bebas Cukai Asing Taiwan, Penghu, Kinmen dan Matsu (台灣、澎湖、金門及馬祖個別關稅領域) di bawah Organisasi Perdagangan Dunia, dan Cina Taipei di bawah APEC. Lihat juga: Macan Asia Timur

[sunting] Budaya Artikel utama untuk bagian ini adalah: Budaya Taiwan Budaya Taiwan masa kini mengalami transformasi yang besar hasil pemisahannya dengan tanah besar Tiongkok yang telah mencecah lebih dari 100 tahun. Taiwan kini

mempunyai budaya tersendiri dengan bersumberkan budaya Tiongkok, budaya Jepang dan budaya Amerika Serikat, terutama dalam politik dan arsitektur. Penduduk asli Taiwan juga mempunyai budaya mereka sendiri. Kesenian, tradisi nenek moyang, dan budaya pop merangkumi corak pelbagai motif berdasarkan Asia dan Barat.

Dewan Konser Nasional di Taipei

Penari yang memakai baju penduduk asli Taiwan Setelah pindah ke Taiwan, pemerintah KMT bertindak melestarikan budaya Tiongkok. Pemerintah melaksanakan pelbagai gerakan tulisan kaligrafi Tiongkok, lukisan seni Tiongkok, seni moyang Tiongkok dan opera Tiongkok. Salah satu daya tarik kota Taipei adalah Museum Nasional Cina yang mempunyai lebih dari 650.000 koleksi perunggu, giok (jade), kaligrafi, lukisan dan porselen Tiongkok. Kerajaan KMT di bawah Chiang Kai-Shek telah memindahkan koleksi ini dari Beijing pada tahun 1949 semasa melarikan diri ke Taiwan. Koleksi ini dipercaya menjadi sebagian harta budaya Tiongkok, dan hanya 1% yang dipamerkan pada setiap periode masa. Berkaraoke merupakan salah satu aktivitas yang degemari di Taiwan, hasil pengaruh Jepang. Suatu lagi contoh adalah Panchinko.

Minuman Taiwan juga telah berhasil dikenali merata di seluruh dunia. Teh berbuih dan teh susu merupakan minuman Taiwan yang terkenal di Malaysia, Eropa, Kanada dan Amerika Serikat. Taiwan juga menerbitkan film-film berkualitas setiap tahun. Sutradara terkenal dari Taiwan antara lain Ang Lee yang mendapat nama dari film besutannya Crouching Tiger, Hidden Dragon dan Eat Drink Man Woman. Kira-kira 80% orang Taiwan merupakan bangsa etnik Han dan bisa bercakap bahasa kebangsaan, yaitu Bahasa Mandarin sekali dengan Bahasa Hokkian yang berasal dari selatan sungai Min di provinsi Fujian di Tiongkok Daratan. Bahasa Hokkian ini yang dikenali sebagai Taiyu di Taiwan merupakan bahasa yang sama yang dituturkan oleh kebanyakan orang Tionghoa-Indonesia. Golongan pro-Merdeka di Taiwan telah mempromosikan bahasa ini sejak tahun 1990-an, tanpa menyadari bahwa bahasa ini hanya sekadar salah satu dialek yang dituturkan di Tiongkok Daratan. Terdapat lagi 10% penduduk Taiwan yang menggunakan bahasa Hakka. Golongan penduduk asli, walaupun mempunyai bahasa sendiri, juga bisa bertutur dalam bahasa Mandarin dan Hokkian.

Kelenteng Longshan di kota Taipei merupakan contoh bangunan yang dibangun dengan pengaruh selatan Tiongkok, suatu ciri yang dijumpai pada kebanyakan bangunan lama di Taiwan. Gerakan Setempat Taiwan terus menjadi sumber berkembangnya budaya Taiwan yang berbeda daripada Tiongkok Daratan, sebagai suatu reaksi terhadap pemerintahan tangan besi KMT dan permusuhan RRC. Politik identitas dengan lebih 100 tahun pemisahan Taiwan dengan tanah besar dengan 50 tahun daripadanya di bawah pemerintahan Jepang, terus mnjadi isu dan mewujudkan perbedaan budaya dengan Tiongkok di tanah besar dalam pelbagai bidang, antara lain masakan, film, fotografi, opera dan musik. • • • • • • •

Bahasa Taiwan Musik Taiwan Daftar tokoh Tiongkok Daftar tokoh Taiwan Masakan Tiongkok Masakan Taiwan Pendidikan di Taiwan

[sunting] Sistem kalendar Menuruti tradisi kekaisaran menggunakan nama kaisar Tiongkok sebagai rujukan era dan tahun pemerintahan, dokumen-dokumen resmi Taiwan dan kebanyakan orang Taiwan masih mengguna Min Guo (Bahasa Tionghoa: 民國, pinyin: míngúo, yang berarti: "Negara Rakyat" atau dalam hal ini, "Republik") sistem mennomorkan tahun diri tahun 1912 sebagai tahun pendirian Republik Cina. Seperti contoh, tahun 2006 adalah tahun ke95 'Min Guo' ataupun tahun ke-95 Republik Cina (jiu shiwu) nian" (民國九十五年) dalam bahasa Tionghoa. Pada kebiasaannya nama era Tiongkok berkarekter dua, Min Guo adalah singkatan nama panjang ini. Kalender Juche yang digunakan di Korea Utara yang bermula dengan kelahiran Kim Il Sung pada tahun 1912 juga menggunakan sistem yang sama. Lihat juga: • •

Kalendar Tionghoa Hari libur di Republik Cina

[sunting] Militer Artikel utama untuk bagian ini adalah: Militer Republik Cina Saat ini Republik Cina mempunyai angkatan bersenjata yang besar dengan tujuan menentang Republik Rakyat Cina di daratan yang masih memerangi Taiwan. Dari pengunduran Taiwan dari tanah daratan pada tahun 1949 hingga tahun 1970-an, misi utama militer adalah 'mengambil kembali tanah daratan'. Dengan keadaannya sekarang, militer Taiwan lebih berfokus pada Angkatan Udara dan Angkatan Laut daripada Angkatan Darat. Taiwan (Republik Cina), memiliki kekuatan militer yang mencakup Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Sejak kepindahan pemerintahan nasionalis ke Taiwan setelah kekalahannya dengan pihak komunis (1949), Taiwan memperoleh bantuan persenjataan dari Amerika Serikat dan Eropa Barat dalam usaha membendung kekuatan komunis ke selatan. Taiwan memanfaatkan hubungan tersebut dengan memperoleh bantuan teknik dari sistem persenjataan barat sehingga Taiwan memiliki industri militer sendiri yang juga diekspor (meskipun terbatas pada persenjataan ringan seperti amunisi dan senapan otomatis). Pada tahun 1970-1980-an ketika hubungan diplomatik antara Taiwan dengan Amerika Serikat putus, Taiwan masih tetap mendapatkan persenjataan dan hubungan militer dengan AS meskipun ditentang oleh RRC. Namun Taiwan khawatir hubungan tersebut sewaktu waktu terganggu, sehingga untuk menghadapi RRC, Taiwan berusaha untuk memenuhi kebutuhan militernya sendiri didukung dengan kemampuan industri teknologi tinggi yang dimilikinya. Sebagai contoh Angkatan Udara Taiwan mampu memenuhi kebutuhannya dengan memproduksi pesawat tempur buatan sendiri (sekalipun dengan

bantuan teknis kontraktor militer Amerika Serikat seperti General Dynamics) IDF (Indigenous Defense Fighter) Ching Kuo (diambil dari nama presiden Taiwan Chiang Ching Kuo) selain pasokan F-16 dari Amerika Serikat dan Mirage-2000D dari Perancis. Kementerian Pertahanan juga telah merencanakan memesan kapal selam diesel dan baterai anti-peluru dari Amerika Serikat untuk pertahanan, tetapi telah dihalangi pihak Pan-Biru (oposisi Yuan Perwakilan) pada 2005. Terdapat banyak peralatan perang yang telah dibeli oleh Taiwan dari Amerika Serikat di bawah UU Hubungan Taiwan. Pada masa lalu, Taiwan juga telah membeli peralatan pertahanan dari negara Perancis dan Belanda. Kekuatan militer Taiwan difokuskan untuk bertahan dari serangan terutama RRC, yang saat ini hanya melakukan provokasi-provokasi militer dengan mengadakan latihan gabungan di Selat Taiwan. Meskipun sebenarnya di atas kertas jumlahnya tidak sebanding (Taiwan memiliki 600.000 personel aktif Angkatan Darat sedangkan RRC memiliki 3 juta tentara Angkatan Darat, 4000 pesawat tempur untuk Angkatan Udara RRT dengan 1000 pesawat tempur Taiwan). Bahkan pengamat-pengamat militer RRC selalu sesumbar dengan mengatakan mampu menduduki Taiwan dalam hitungan jam. (Meski kenyataan politik, militer di lapangan tidak selalu benar belum lagi dampak internasional khususnya Amerika Serikat). Pada masa lalu Taiwan diduga memiliki senjata nuklir untuk mengimbangi senjata nuklir RRC karena potensi dan kemampuannya untuk itu. Republik Taiwan telah melaksanakan program mengurangi anggotanya dari sekitar 430.000 orang pada tahun 1990-an mengikuti kemajuan alat perangnya. Umur minimal untuk menjadi prajurit militer republik ini adalah 18 tahun. Tetapi sebagian program pengurangan anggota ini menunjukkan bahwa sebagian anggota dipindahkan ke badan pemerintahan lain atau industri yang relevan dengan militer. Salah satu rencana sekarang adalah memodernkan militer menjadi tentara profesional pada dekade yang akan datang dan membatasi Wajib Militer menjadi 3 bulan. Taiwan juga memiliki hubungan militer dengan Singapura. Singapura menempatkan personel militernya di tempat itu karena keterbatasan wilayah yang dimilikinya terutama untuk kepentingan latihan militer. Bahkan pemerintah Singapura pada masa PM Goh Chok Tong pernah meminta RRC agar memberitahukan Singapura terlebih dahulu apabila RRC menyerang Taiwan. Sistem Pemerintahan Dinasti di Cina Berdasarkan peninggalan budaya pemerintahan di Cina telah ada sejarah sekitar tahun 4000 SM. Permulaan pemerintahan di Cina disebut jaman dongeng yang berlangsung hingga sekitar tahun 1800 SM. Pada jaman dongeng sebagian besar sumber sejarahnya berupa benda. Contoh ditemukan keramik dari jaman perunggu seperti pada gambar 4.7 di bawah ini. Memasuki jaman dinasti telah ditemukan sumber-sumber tertulis.

Gambar 7. Hasil kebudayaan Cina, Keramik dari jaman Perunggu

Pusat kelahiran dinasti/pemerintahan di Cina berada di daerah pertemuan lembah sungai Hoang Ho dan lembah sungai Yang Tze Kiang. Secara geografis pusat pemerintahan dinasti terletak di Cina Utara. Perjalanan kekaisaran Cina ditandai oleh pemerintahan dinasti yang silih berganti dalam kurun waktu tertentu. Banyak dinasti yang memerintah namun dinasti-dinasti yang besar memerintah di Cina sampai awal masehi secara berurutan adalah sebagai berikut: Hsia Shang (Yin), Chou, Chin dan Han. Setelah dinasti Han berkuasa, Cina pernah pula dikuasai oleh bangsa asing yaitu bangsa Tartar, bangsa Mongol dan bangsa Mansyu. Pemerintahan dinasti berakhir tahun 1912 yang ditandai dengan terjadinya revolusi nasional di Cina yang melahirkan bentuk pemerintahan Republik. Perkembangan bentuk pemerintahan di Cina dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:

Bagan 4.1. Perkembangan Pemerintahan di Cina

A. Dinasti Shang (Pertengahan abad ke-16 sampai abad ke-11 SM) Dinasti Shang dianggap dinasti yang mengawali sejarah Cina karena baru pertama kali dilakukan penulisan sejarah oleh Suma Chien. Catatan itu dituliskan di atas bejana perunggu, tempurung kura-kura dan tulang binatang. Salah satu contoh dari tulisan itu tampak pada gambar di samping. Tulisan Cina berbentuk gambar sehingga disebut piktografi (picture = gambar, grafi = huruf ) setiap gambar melambangkan gagasan tertentu sehingga tulisan itu juga disebut ideografi. ( Idea = gagasan, grafi = huruf )

Gambar 8. Kulit penyu yang bertuliskan huruf Tionghoa Tertua

Pada masa dinasti Shang sedikitnya telah dikenal sejumlah kurang lebih 2000 huruf gambar. Menurut Anda apakah makna atau peranan tulisan gambar yang dituliskan pada tempurung kura-kura itu bagi kita dewasa ini? Tuliskan pendapatmu pada titik-titik di bawah ini? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... Setelah Anda menuliskan jawabannya kemudian cocokkanlah jawaban tersebut dengan uraian di bawah ini. Tulisan gambar pada tempurung kura-kura tersebut sangat besar maknanya bagi kita sekarang karena tulisan gambar tersebut memberikan informasi bagi kita mengenai kehidupan bangsa Cina waktu itu. Misalnya penduduk waktu itu hidup dari pertanian, perikanan dan perburuan. Kebudayaan yang berkembang pada jaman dinasti Shang disebut kebudayaan LungShan. Peninggalan budaya jaman dinasti Shang antara lain bejana perunggu, persenjataan, kereta kuda dan sistem penulisan. Setelah runtuhnya dinasti Shang, Cina kemudian diperintah oleh dinasti Chou seperti dapat Anda baca pada uraian di bawah ini. B. Dinasti Chou (Zhou, 1222 SM - 249 SM) Pendiri dinasti Chou adalah Chou Wen Wang, pusat pemerintahannya di Chang - An Dinasti Chou (Zhou) meletakkan dasar sistem pemerintahan feodalisme dan pola kebudayaan Cina. Kerajaan dibagi menjadi negara-negara bagian yang diperintah oleh raja bagian atau raja Vazal. Raja Vazal memerintah atas nama kaisar dan tunduk kepada kaisar. Kesetiaan raja vazal diwujudkan melalui penyerahan upeti secara teratur dan mengirimkan tentara yang dibutuhkan pada saat negara menghadapi ancaman.

Pada masa dinasti Chou hiduplah para filosof yang terkenal yaitu Lao Tze, Kung Fu Tze dan Meng Tze. Ajaran Kung Fu Tze mengenai kesusilaan menjadi dasar perkembangan kebudayaan Cina. Ajaran Kung Fu Tze lahir sebagai reaksi atas keadaan negara waktu itu yaitu banyaknya korupsi serta merosotnya akhlak bangsa dan para pemimpinnya . Runtuhnya Dinasti Chou disebabkan oleh beberapa faktor antara lain tidak ada rajaraja pengganti yang cakap, kerajaan terpecah menjadi dua yaitu Chou Barat dan Chou Timur, banyak raja vazal yang melepaskan diri. Raja vazal yang kuat menyerang raja pusat dan menggantikannya. Bagaimanakah keadaan negeri Cina setelah berakhirnya pemerintahan dinasti Chou? Apakah pemerintahan dengan sistem desentralisasi tetap di jalankan? Pertanyaan demi pertanyaan tersebut dapat Anda temukan jawabannya pada uraian berikutnya. C. Dinasti Chin (Qin, 221 SM - 207 SM) Setelah dinasti Chou, Cina diperintah oleh dinasti Chin (Qin). Konon nama Cina diambil dari nama dinasti Chin ini. Dinasti Chin memerintah dengan sistem sentralisasi dan meninggalkan sistem feodalisme (desentralisasi). Timbul pertanyaan, mengapa dinasti Chin meninggalkan sistem feodalisme dan melaksanakan sentralisasi dengan kekuasaan sebesar-besarnya ditangan pemerintah pusat? Kebijakan sentralisasi dilakukan oleh dinasti Chin sebab kekacauan yang terjadi di Cina pada akhir pemerintahan dinasti Chou tidak cukup hanya di atas oleh sikap raja-raja yang baik dan saleh saja. Namun dibutuhkan adanya kekuasaan raja yang kuat dan nyata serta hukum yang dijalankan dengan adil sehingga tercipta ketertiban dan ketentraman diseluruh negeri Cina. Untuk maksud di atas kaisar Shih Huang Ti dari dinasti Chin yang memerintah di Chang An mengambil beberapa tindakan sebagai berikut: 1. melarang ajaran Kung Fu Tze karena mendukung feodalisme. 2. membagi kerajaan menjadi 36 propinsi, setiap propinsi diperintah oleh gubernur selaku kepala pemerintahan yang bertanggung jawab kepada kaisar. 3. menetapkan standardisasi ( pembakuan) tulisan, satuan ukuran misalnya timbangan, ukuran roda, alat-alat pertanian. 4. membangun tembok besar Cina sepanjang 2.250 Km, untuk membendung masuknya suku-suku pengembara (nomaden) dari Utara (uraian lebih lanjut bacalah halaman 23 ) Setelah Shih Huang Ti wafat pada tahun 210 SM, para gubernur dari tiap-tiap propinsi berupaya untuk merebut kekuasaan tertinggi di Cina. Dalam keadaan kacau tersebut tampillah tokoh Liu Pang dan pasukannya yang berhasil mengalahkan lawanlawannya dan kemudian menduduki tahta, Liu Pang mendirikan dinasti baru bernama dinasti Han. D.

Dinasti Han (207 SM - 221 M) Pendiri dinasti Han ialah Liu Pang. Pemerintahan dinasti Han kembali menjalankan sistem feodalisme dan mengijinkan kembali filsafat konfusianisme. Bahkan ajaran konfusianisme menjadi salah satu mata ujian bagi calon penghuni negeri. Masa pemerintahan dinasti Han mencapai puncak kejayaan di bawah kaisar Han Wuti. Wilayah kekaisaran Cina mencapai Asia Tengah (Turkistan), Korea, Mansyuria Selatan, Anam, dan Sinkiaing (daerah utara Tibet). Selain wilayahnya yang luas kaisar Cina juga menjalin hubungan dengan mancanegara. Setelah kaisar Han Wu Ti meninggal, dinasti Han mengalami kemunduran dan runtuh tahun 221 M. Negeri Cina mengalami kekacauan bahkan pernah dikuasai oleh bangsa Tar-Tar, sehingga masa ini disebut masa kegelapan. Pada abad 7 muncul dinasti baru di Cina yaitu dinasti Tang dari tahun 618 - 906. Sejak dinasti Tang terjalinlah hubungan dagang antara negeri Cina dengan kerajaan-kerajaan Nusantara. Hal ini ditandai dengan kunjungan para musafir dari Cina misalnya I Tsing di Sriwijaya. Laksamana Cheng Ho dan Ma Huan berkunjung ke Majapahit. Seperti sudah disinggung pada masa pemerintahan dinasti Chou berkembanglah ajaran filsafat di Cina, maka penjelasannya dapat Anda pelajari melalui uraian di bawah ini.

Kepercayaan Masyarakat lembah sungai kuning menganut polytheisme. Mereka memuja dewa-dewi yang mempunyai kekuatan alam. Dewa yang mereka sembah antara lain: Feng Pa (dewa angin ), Lei -Shih (dewa angin topan yang digambarkan sebagai naga besar), Tai Shan (dewa yang menguasai bukit suci ), Ho Po (dewa penguasa sungai Hoang-Ho). Untuk memuja Ho Po setiap tahun diadakan upacara yang dipimpin oleh para pendeta perempuan dengan memberi sesaji berupa gadis tercantik di Cina yang diterjunkan di sungai Hoang Ho tersebut. Dewa langit adalah dewa yang mendapat pemujaan tertinggi. Masyarakat Cina memuja dewa langit yang disebut Syang, karena langit adalah pemberi hujan dan panas matahari. Sedangkan bumi sebagai lahan yang menerima sinar matahari dan hujan dari langit. Sehingga masyarakat juga memuja dewi bumi. Selain pemujaan kepada dewa-dewa masyarkat Cina juga memuja arwah leluhur. Upacara pemujaan dilakukan oleh anak lakilaki tertua. Pada masyarakat Cina di Indonesia sampai saat ini tradisi tersebut terus dilestarikan. Sebagai contoh: adanya meja abu di tiap rumahnya. Filsafat

Ketiga pemikir yang akan dibahas berikut ini sama-sama hidup di zaman dinasti Chou (Zhou). Ajaran mereka muncul sebagai reaksi terhadap pemerintahan yang korup serta akhlak masyarakat yang merosot. A.

B.

Lao Tse 605 - 531 SM. Ajaran Lao Tse dituangkan dalam buku berjudul “ Tao Te ching “. Ia percaya adanya semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi yang bernama Tao. Ajaran Lao Tse disebut Taoisme. Ia mengajarkan agar orang harus menyesuaikan dengan kodrat alam untuk meraih hidup sejati. Selanjutnya Taoisme juga mengajarkan bahwa di atas alam terdapat kerajaan Langit yang diperintah oleh dewa langit atau Hoo Tsien. Di bumi ada kerajaan bumi yang diperintah oleh Huang Ti. Bila raja yang memerintah tidak baik maka Dewa Langit akan menegur dan memberi hukuman melalui bencana alam atau pemberontakan. Jadi setiap orang harus menghormati Dewa Langit, raja dan arwah nenek moyang, karena nenek moyanglah yang menurunkan mereka. Setelah Lao Tse berikut ini dapat Anda pelajari ajaran Kung Fu Tse. Kung Fu Tse 551 - 479 SM. Sosok pribadi Kung Fu Tse yang selama ini diketahui dapat Anda lihat pada gambar di samping. Dibandingkan dengan Lao Tse, ajaran Kung Fu Tse jauh lebih banyak penganutnya bahkan tersebar meluas. Ajaran Kung Fu Tse menekankan bahwa akhlak yang bobrok dapat diperbaiki dengan membangun kembali keselarasan dalam masyarakat sebagaimana telah dialami oleh leluhur. Keselarasan meliputi semua pihak artinya pemerintah maupun rakyat, tua maupun muda.

Masyarakat terdiri atas keluarga. Dalam keluarga bapaklah yang menjadi pusatnya. Seorang bapak harus mengurus anak-anaknya dengan baik. Sebaliknya anak-anak harus hormat dan patuh terhadap orang tuanya. Negara dipandang sebagai keluarga besar dengan raja sebagai bapaknya. Oleh karena itu raja harus memerintah rakyatnya dengan baik dan bijaksana. Sebaliknya rakyat harus hormat dan taat kepada rajanya seperti anak kepada bapaknya. Filsuf ketiga yang akan Anda pelajari adalah Meng Tse. C. Meng Tse 372 - 280 SM. Melengkapi ajaran Kung Fu Tse manusia itu pada dasarnya baik. Kebaikan baru tampak jika terdapat keselarasan masyarakat. Karena itu pendidikan amat perlu. Seandainya pemerintah tidak beres rakyat punya hak untuk memberontak dan menggulingkan pemerintahan. Oleh karena pendapatnya tersebut, ia dianggap sebagai peletak dasar ajaran demokrasi bagi masyarakat Cina. Jika raja memerintah dengan sewenang-wenang, maka para menteri berkewajiban untuk memperingatkannya. Apabila raja mengabaikan peringatan

tersebut maka para menteri wajib menurunkan raja dari tahtanya. Dari ajaran filsafat di Cina yang telah dijelaskan, cobalah Anda rumuskan kembali ajaran Kung Fu Tse. A.

Seni Bangunan. Salah satu peninggalan bangunan yang termasuk bagian dari tujuh keajaiban dunia adalah tembok besar. Coba Anda perhatikan gambar tembok Cina ini bagaimana kesan Anda? Mengagumkan bukan? Lalu untuk apa tembok itu dibangun dan apakah sekarang masih tetap berfungsi?

Gambar 11. Tembok Cina

Seperti telah diuraikan sebelumnya tembok besar ini dibangun sejak masa pemerintahan dinasti Chin untuk membendung masuknya bangsa pengembara dari utara misalnya suku Hsiung Nu ke daratan Cina. Pembangunan tembok tersebut di lanjutkan oleh dinasti-dinasti berikutnya sampai dinasti Ming 1364-1644. Sehingga panjangnya semula 2.250 Km lalu mencapai 7000 Km, tinggi tembok Cina adalah 16 meter dan lebar 8 meter. Pada jarak tertentu didirikan benteng pertahanan yang dijaga ketat oleh prajurit. Kini tembok tersebut masih kokoh berdiri dan dijadikan andalan komoditi pariwisata Cina yang mendatangkan banyak devisa. Selain tembok Cina, bangunan lainnya yang terkenal adalah istana kaisar yang megah serta kuil misalnya kuil dewa di Beijing. B.

Keramik Keramik merupakan salah satu peninggalan budaya bangsa Cina yang bermutu tinggi. Keramik yang berglasur (diberi lapisan keras yang berkilap) serta porselin Cina yang indah dibuat dengan teknik yang tinggi. Mangkuk, cawan dan piringpiring keramik Cina dikenal di Eropa juga di Indonesia. Tiap-tiap dinasti di Cina meninggalkan jenis keramiknya masing-masing. Pada gambar di samping dapat Anda lihat gambar Vas bunga keramik dari jaman dinasti Sung yang memerintah sejak tahun 960.

Gambar 12. Vas bunga dari porselin

Apakah Anda pernah melihat keramik asli dari Cina? Indah bukan? C.

Penemuan Kertas dan Alat Cetak. (Kalau ada sisipkan gambar/foto mesin cetak temuan pertama Cina)

Pada jaman dinasti Han, bangsa Cina telah menemukan kertas sekitar tahun 150 M, serta tinta, sehingga dikenal adanya istilah “tinta Cina”. Bangsa Cina juga menemukan tik gerak (movable type) yaitu blok-blok kayu dengan huruf-huruf yang dicungkil ke luar. Dengan penemuan kertas dan alat cetak tersebut memungkinkan adanya penerbitan buku-buku dalam jumlah yang besar dan dengan harga murah. Bangsa Cina termasuk bangsa yang sangat memperhatikan tulisan. Penemuan kertas dan alat cetak juga membantu penyebaran karya sastra di Cina. Para pujangga Cina yang terkenal antara lain: •



Szema Tzien yang hidup pada masa dinasti Han. Ia menulis buku sejarah berjudul “ Shi - Ji “ yang meliputi jaman purba sampai masa pemerintahan Han Wuti. Li Tai Po, seorang penyair yang hidup pada jaman dinasti Tang.

Dari uraian tersebut tentu timbul pertanyaan dalam diri Anda, apakah betul bangsa Cina itu penemu alat cetak yang pertama di dunia? Jawabannya adalah ya, sebagai perbandingan, bangsa Eropa baru menemukan alat cetak buku tahun 1440 di Haarlem (Belanda) oleh Laurens Janszoon Coster. Penemu yang lain ialah Johann Gutenberg dari Jerman tahun 1457. Sebagai bukti peninggalan budaya yang keempat adalah astronomi yang dapat Anda baca uraiannya di bawah ini. D.

Astronomi. Ilmu pengetahuan yang telah berkembang sejak jaman dongeng antara lain astronomi

atau ilmu perbintangan. Ilmu astronomi digunakan untuk: 1. menentukan penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan; 2. meramal masa depan manusia dan masa depan negara khususnya saat memasuki tahun baru imlek; 3. mengetahui saat terjadinya gerhana matahari dan bulan; dan 4. mengetahui perputaran atau pergantian musim yang erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat seperti pertanian dan pelayaran. Kebiasaan meramal masa depan manusia ini berkembang hingga sekarang dan pengaruhnya juga dirasakan oleh bangsa-bangsa lain. Pernahkah Anda membaca ramalan-ramalan bintang yang ada di tabloid, koran dan media cetak lain? Apakah Anda percaya pada ramalan bintang? Sebagai orang beragama tentunya Anda tak perlu percaya pada ramalan-ramalan tersebut karena hal itu bertentangan dengan ajaran agama. Demikian uraian materi tentang peradaban lembah sungai Hoang Ho. Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah latihan soal di bawah ini menurut kemampuan Anda dengan teliti.

Perdana Menteri Republik Cina Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari

Kantor perdana menteri Republik Cina di Taipei Perdana menteri Republik Cina adalah kepala eksekutif di dalam sistem pemerintahan Republik Cina. Walaupun presiden mempunyai kekuasaan eksekutif, namun pada kenyataannya, presiden hanya menentukan garis besar kebijakan eksekutif termasuk menunjuk perdana menteri. Perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen, namun tidak dapat dipecat oleh parlemen.

Kabinet di dalam sistem pemerintahan Republik Cina disebut sebagai Eksekutif Yuan (行 政院), sehingga perdana menteri disebut sebagai Kepala Eksekutif Yuan (行政院長). Perdana menteri mempunyai hak membentuk kabinet dengan persetujuan presiden. Menteri-menteri yang ditunjuk bertanggungjawab terhadap perdana menteri, namun untuk pengangkatan dan pengunduran menteri harus dengan persetujuan presiden.

Daftar isi [sembunyikan] •

1 Daftar Perdana Menteri (Kepala Kabinet) Republik Cina o 1.1 Masa Republik Cina di daratan Tiongkok o 1.2 Masa Republik Cina di Taiwan



2 Lihat pula

[sunting] Daftar Perdana Menteri (Kepala Kabinet) Republik Cina [sunting] Masa Republik Cina di daratan Tiongkok No Nama Mulai Jabatan Berakhir Jabatan 1 Tan Yankai 10 Oktober 1928 22 September 1930 2 T. V. Soong(Periode ke 1) 22 September 1930 4 Desember 1930 3 Chiang Kai-shek(Periode ke 1) 4 Desember 1930 15 Desember 1931 4 Chen Mingshu 15 Desember 1931 28 Desember 1931 5 Sun Fo(Periode ke 1) 28 Desember 1931 28 Januari 1932 6 Wang Jingwei 28 Januari 1932 7 Desember 1935 Chiang Kai-shek(Periode ke 2) 7 Desember 1935 1 Januari 1938 7 H. H. Kung 1 Januari 1938 20 November 1939 Chiang Kai-shek(Periode ke 3) 20 November 1939 31 Mei 1945 T. V. Soong(Periode ke 2) 31 Mei 1945 1 Maret 1947 Chiang Kai-shek(Periode ke 4) 1 Maret 1947 18 April 1947 8 Chang Chun 18 April 1947 24 Mei 1948

[sunting] Masa Republik Cina di Taiwan No Nama 9 Wong Wen-hao Sun Fo(Periode ke 2) 10 Ho Ying-chin

Mulai Jabatan 24 Mei 1948 26 November 1948 12 Maret 1949

Berakhir Jabatan 26 November 1948 12 Maret 1949 3 Juni 1949

11 Yen Hsi-shan 3 Juni 1949 7 Maret 1950 12 Chen Cheng(Periode ke 1) 7 Maret 1950 7 Juni 1954 13 Yü Hung-chün 7 Juni 1954 30 Juni 1958 Chen Cheng(Periode ke 2) 30 Juni 1958 15 Desember 1963 14 Yen Chia-kan 15 Desember 1963 29 Mei 1972 15 Chiang Ching-kuo 29 Mei 1972 30 Mei 1978 16 Sun Yun-suan 30 Mei 1978 20 Mei 1984 17 Yu Kuo-hwa 20 Mei 1984 21 Mei 1989 18 Lee Huan 21 Mei 1989 30 Mei 1990 19 Hau Pei-tsun 30 Mei 1990 10 Februari 1993 20 Lien Chan 10 Februari 1993 1 September 1997 21 Vincent Siew 1 September 1997 20 Mei 2000 22 Tang Fei 20 Mei 2000 6 Oktober 2000 23 Chang Chun-hsiung(Periode ke 1) 6 Oktober 2000 1 Februari 2002 24 Yu Shyi-kun 1 Februari 2002 1 Februari 2005 25 Frank Hsieh 1 Februari 2005 23 Januari 2006 26 Su Tseng-chang 23 Januari 2006 21 Mei 2007 Chang Chun-hsiung(Periode ke 2) 21 Mei 2007 20 Mei 2008 27 Liu Chao-shiuan 20 Mei 2008 10 September 2009 28 Wu Den-yih 10 September 2009 masih menjabat

Presiden Republik Cina adalah pemimpin eksekutif tertinggi di dalam pemerintahan Republik Cina. Namun, karena republik ini merupakan kabinet dengan 2 eksekutif dengan arti setengah presidentil dan setengah parlementer, maka ada posisi perdana menteri sebagai kepala kabinet. Presiden merupakan panglima tertinggi tentara nasional dan berhak menunjuk perdana menteri membentuk kabinet dengan persetujuannya. Sebelum tahun 1996, presiden dan wakil presiden dipilih oleh anggota Majelis Nasional Republik Cina. Namun pada tahun 1996, presiden waktu itu, Lee Teng-hui memutuskan untuk melaksanakan pemilihan presiden langsung pertama kalinya di dalam 5000 tahun sejarah Cina. No

Awal Akhir Wakil Partai Selama Jabatan Jabatan Presiden Pemerintahan Sementara (1 Januari 1912 - 10 Oktober 1913) Presiden

1

Sun Yatsen

2

Yuan Shikai

1 Januari 1912

1 April Li Tongmenghui 1912 Yuanhong

-

Beiyang clique Li Partai Yuanhong Republiken

-

10 10 Maret Oktober 1912 1913

Pemerintahan Beiyang (10 Oktober 1913 - 2 Juni 1928) Beiyang clique Li Partai Yuanhong Republiken

1

Yuan Shikai

10 Oktober 1913[1]

6 Juni 1916[1]

2

Li Yuanhong

7 Juni 1916

17 Juli 1917[2]

Partai Progresif

Feng Guozhang

Feng 3 Guozhang

17 Juli 1917[2]

10 Oktober 1918

Zhili clique

Kosong

1

4

10 Oktober 1918

2 Juni 1922

-

Kosong

2 Juni 1922

11 Juni 1922

-

Kosong

Li Yuanhong

11 Juni 1922

13 Juni 1923

Partai Progresif

Kosong

Gao Lingwei (pejabat)

13 Juni 1923

10 Oktober 1923

-

Kosong

Xu Shichang

Zhou Ziqi (pejabat)

5

Berkas:Zhou Ziqi.jpg

2

3 10 2 Oktober November Zhili clique 1923 1924

6 Cao Kun

2 24 Templat:KMT Kosong November November (KMT) 1924 1924[3]

Huang Fu (pejabat)

Hu Weide (pejabat) Yan Huiqing (pejabat) Du Xigui (pejabat)

Kosong

Berkas:Hu Weide.jpg

Berkas:Du Xigui.jpg

20 April 1926[3]

13 Mei 1926

-

Kosong

13 Mei 1926

22 Juni 1926

-

Kosong

22 Juni 1 Oktober Zhili clique 1926 1926

Kosong

Gu Weijun (pejabat)

1 Oktober 18 Juni Templat:KMT Kosong 1926 1927[4][5] (KMT)

Setelah Konstitusi 1947 (20 Mei 1948 - Sekarang)

Chiang Kai-shek

20 Mei 21 Januari Templat:KMT Li 1948 1949 (KMT) Zongren

1 Li 1 Zongren (pejabat)

21 Januari 1 Maret Templat:KMT Kosong 1949 1950 (KMT)

Chiang Kai-shek

2

3

1 Maret 1950

Yen Chia- Berkas:Yen Chia kan kan.jpg Chiang Chingkuo

Berkas:Chiang Ching-kuo.jpg

Li Zongren Chen 5 April Templat:KMT Cheng 1975 (KMT) Kosong[6]

2 3

Yen Chiakan

4

20 Mei Templat:KMT Kosong 1978 (KMT) Hsieh 20 Mei 13 Januari Templat:KMT Tung-min 1978 1988 (KMT) Lee Tenghui

5

5 April 1975

6 7

Kosong

Lee Teng4 hui 5

Chen Shui-bian

13 Januari 20 Mei Templat:KMT 1988 2000 (KMT) 20 Mei 2000

20 Mei 2008

Li Yuanzu

8

Lien Chan

9

Templat:DPP Annette (DPP) Lu

10 11

6

Ma Yingjeou

Berkas:馬英九 1.JPG

20 Mei 2008

Sekarang

Templat:KMT Vincent (KMT) Siew

12

Related Documents

Esti
July 2020 27
Esti
April 2020 25
Esti Aici
November 2019 30
Esti Hirlap
May 2020 24
Unde Esti
December 2019 30
B Esti 2.docx
April 2020 10