Essay Bab 5 Ta.docx

  • Uploaded by: Cindy Leony
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Essay Bab 5 Ta.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,352
  • Pages: 8
JAWABAN BAB 5 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

6.

a. 1.Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapakan pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. 2. Menghasilkan barang dan/ atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut. 3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas b. a. Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut b. Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek kinerja manajer.

7 a. 1. DAPAT DIPAHAMI (UNDERSTANDABILLITY) Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dapat dengan mudah dipahami oleh pembacanya. Begitu juga dengan laporan keuangan juga harus disajikan dengan baik dan sesuai standart agar pemakai informasi laporan keuangan tersebut bisa dengan mudah memahami laporan keuangan tersebut. Walaupun demikian, kesulitan pemakai untuk memahami informasi tertentu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak memasukan informasi itu ke dalam laporan keuangan, karena laporan keuangan harus transparan.

2. RELEVAN (RELEVANCE) Informasi dikatakan relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai, yaitu dengan cara dapat beguna untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu. Relevansi informasi bermanfaat dalam memprediksi atau meramalkan (predictive) dan penegasan (confirmatory), yang keduanya saling berkaitan satu sama lain. 3. KEANDALAN (RELIABILITY) Informasi yang baik harus and (reliable). Informasi memiliki keandalan jika tidak memiliki atau bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan penyajiannya dengan tulus atau jujur (Faithful Representation). Keandalan informasi juga akan mempengaruhi relevansi, karena jika informasi yang disajikan andal maka akan semakin relevan. Begitu juga jika informasi tersebut tidak andal maka akan berpotensi besar untuk menyesatkan pemakai informasinya.

Keandalan informasi dipengaruhi oleh : 









Penyajian Jujur Agar dapat diandalkan, maka informasi harus mnggambarkan dengan jujur keadaan sebenarnya, transaksi dan peristiwa yang seharusnya disajikan dan secara wajar. Subsantansi Mengungguli Bentuk Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan degan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas. Netralitas Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada informasi yang menguntungkan beberapa pihak, yang akan merugikan pihak yang memiliki kepintingan yang berlainan. Pertimbangan Sehat Ketidakpastian yang dihadapi dalam penyusunan laporan keuangan diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat (prudence) dalam penyusunan laporan kuangan.Pertimbangan sehat menganfung unsur kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau bean tidak dinyatakan teralu rendah.Namun demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan, seperti pembentukan cadangan tersembunyi atau penyisihan (provision) berlebihan dan sengaja menetapkan aktiva atu penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi yang membuat laporan keuangan menjadi tidak netral dan akan menjadikan laporan keuangan tidak andal. Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan matrealitas dan biaya. Kesengajaan untuk idak mengungkapkan (omission) mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau mnyesatkan an karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang relevansinya.

4. DAPAT DIBANDINGKAN Pemakai laporan keuangan harus bisa membadingkan laporan keuangan perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi keccenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangn antarperusahaan untuk mngevaluasi posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian, transaksi yang sama harus dilakukan secara konsisten. Daya banding yang dimaksud adalah bukan berarti semuanya harus sama, melainkan harus berpegang pada standar akuntansi. b. 1. Comparability  informasi tentang sebuah perusahaan akan lebih berguna jika bsa diperbandingkan dengan informasi serupa yang menyangkut perusahaan lain

2. Consistency  upaya konsisten dalam menerapkan metode akuntansi serta dapat diperbandingkan dengan perusahaan yang sama pada periode waktu yang berbeda.

8. a. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan semakin baik, maka profesi akuntan sangat dibutuhkan dalam membantu mewujudkannya. Kondisi ini, membawa pada suatu konsekuensi bahwa msih terbuka lebar bagi setiap orang untuk memasuki profesi sebagai akuntan, dan profesi akuntan sebagai pilihan karir yang menjanjikan. Profesi akuntansi memerlukan kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. Aturan Etika Kompartemen Akuntan merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan Indonesia. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dalam konggresnya tahun 1973, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk pertama kalinya menetapkan kode etik bagi profesi akuntan Indonesia, kemudian disempurnakan dalam konggres IAI tahun 1981, 1986,1994, dan terakhir tahun 1998. Etika profesional yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam kongresnya tahun 1998 diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dijabarkan ke dalam Etika Kompartemen Akuntan Publik untuk mengatur perilaku akuntan yang menjadi anggota IAI yang berpraktik dalam profesi akuntan publik.

b. Akuntansi di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainya, tapi masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan nilai professional. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth dan Seventh Directive.Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses penyusunan standar telah menjadi lebih otoritatif.Warisan akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan Negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajian dari hasil dan posisi keuangan (kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari inggris. Pemikiran akuntansi professional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan semua bekas jajahan inggris termasuk hong kong, india, Kenya, selandia baru, Nigeria, singapura, dan afrika selatan. c. Australian Accounting Standards Board (AASB) adalah lembaga pemerintah Australia yang mengembangkan dan memelihara standar pelaporan keuangan yang berlaku untuk entitas di sektor swasta dan publik dari ekonomi Australia. AASB mempunyai tanggung jawab untuk membuat standar baik sektor publik maupun sektor pribadi dan bebas untuk mencari tim dan staf. The AASB menggunakan kerangka kerja konseptual, yang meliputi Laporan Akuntansi Konsep (SAC 1 Definisi Pelapor dan SAC 2 Tujuan Tujuan Umum Pelaporan Keuangan) yang dikembangkan oleh mantan AASB dan Sektor Publik Dewan Standar Akuntansi (PSASB), untuk mengevaluasi usulan standar akuntansi.

Berdasarkan Corporations Act 2001 Australia, banyak entitas harus menerapkan Standar Akuntansi Australia ketika menyiapkan laporan keuangan mereka. Beberapa entitas sektor publik wajib menerapkan Standar Akuntansi Australia dengan salah satu undang-undang Persemakmuran, negara bagian atau wilayah, melalui petunjuk khusus untuk pembuat atau pelaporan kerangka kerja yang ditetapkan pedoman atau peraturan. Anggota CPA Australia, The Institute of Chartered Accountants di Australia dan National Institute Akuntan memiliki kewajiban profesional untuk mengambil semua langkah yang wajar dalam kekuasaan mereka untuk memastikan bahwa entitas dengan yang mereka terlibat sesuai dengan Standar Akuntansi Australia ketika mempersiapkan keuangan mereka untuk tujuan umum laporan. Sejak tahun 2002, AASB mengadopsi Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2005. Pada bulan Juli 2004, AASB mengadopsi sejumlah standar yang berlaku dari tahun 2005, termasuk:   

Standar Akuntansi Australia yang mengadopsi Standar IASB Standar AASB yang mendukung Standar Akuntansi Australia yang mengadopsi IASB Standar AASB Lain yang berlaku untuk entitas jenis tertentu GAAP Australia dibuat untuk membantu pengguna antara lain, pemerintahan, auditor, pengguna, regulator, akademisi, dan mahasiswa. Dalam kesempatan kali ini penulis bermaksud menyajikan data yang didapat dari Kementerian Keuangan Australia mengenai standar akuntansi akrual

9. a. Acoounting Entity Yang menjadi fokus perhatian akuntansi adalahd entity tertentu yang harus memisahkan hak dan kewajiban pemilik atau pihak lain dengan entity perusahaan. keduanya terpisha dari badan atau entity yang lain. Sehinga transaksi dicatat untuk kepentingan dan dari sudut posis

perusahaan

b.Going

tertentu

yang

Concern

terpisah

dari

pemiliknya.

(kontinuitas

operasi)

Dalam penyusunan laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan (entity) yang di laporkan akan terus beropersi di masa -masa yang akan datang, Kecuali dinyatakan lain. Sehinga nilai yang dilaporkan tidak akan sama dengan nilai sekarang atau nilai Likuiditas.

c.Measurement Akuntansi

adalah

(Pengukuran) sebagai

media

pengukuran

sumber -sumber

ekonomi

(Economic

Resources) dan kewajiban (Liability). Akun Traksaksi harus mengukur hasil transaksi, ukuran yang

d.Time

dipakai

adala Period

unit (Peride

moneter. Waktu)

Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau periode tertentu. Harus ada batas waktunya bukan tanpa batas. Akuntansi memang mencatat keadan perusahan

yang dianggap terus beroperasi tetapi karena pemakai laporan keuangan ingin informasi bersifat

intern,

maka

e.Monetary

perlu

ditetapkan

Unit

Cut

off

periodesasi.

(Unit

Moneter)

Pengukuran dalam akuntansi adalah dalam bentuk uang bukan meter, kilogram , atau ukuran lainya. Transaksi perusahan dilaporkan da lam ukuran moneter, misalnya rupiah, doalr,

peso,

ringit,

rial,

bukan

ukuran

kuantitatif

lainnya.

f.Acrual

(Aktual)

Penetuan pendapatan dan biaya dari posisi hartan dan kewaajiban di tetapkan berdasarkan kejadian tanpa melihat apakah transaksi pembayaran atau penerimaan kas telah dilakukan atau

belum.

g.Exchange

Prince

(Harga

Penukaran)

Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umunnya didasarkan pada harga pertukaran yang

timbul

dari

transaksi

dua

pihak

pada

saat

h.Aproximation

kejadian. (Penaksiran)

Dalam akauntansi tidak dapat dihindarkan lagi penaksiran -penaksiran. Seperti taksiran umur,

taksiran

harga,

pemilihan

prinsip

yang

digunakan

dan

i.Judgment

sebagainya.

(Pertimbangan)

Dalam menyusun laporan keuanga banyak yang dipelu kan pertimbangan -pertimbangan berdasarkan keahlian , baik pertimbangan memilih aleternatif prinsip maupun pemilihan cara

penyajian

j.General

dalam

laporan

Purpose

keuangan.

(Bertujuan

Umum)

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disajiakn akuntasi keuangan ditunjukan

k.Interrelated

buat

pemakain Statement

secara

umum

(Laporan

, yang

bukan

pemakai

sangat

khusus. berkaitan)

Neraca , Daftar Laba/Rugi, dan Laporan Sumber dan penggunaan kas mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan. Angka dari neraca dan laba/rugi saling berkait.

l.Substance

Over

Form

Akuntansi lebih menekankan kenyatan ekonomis suatu kejadian dari pada bukti legalnya. Misalnya dalam akte notaris modal telah disetor penuh tetapi kenyataan nya setorannya (transaksi) belum ada, maka akuntan berpihak pada kenyataan yang sebenarnya.

m.Materiality Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting. Dan dalam setiap

pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikasinya yang diukur dari pengaruh informasi

kepada

pengambil

keputusan.

Dari ke 13 prinsip dasar akuntansi tersbut itu berdasarkan dasar menurut APB, Statement No. 4. Dan ada juga prinsip dasar akuntansi menurut SAK . dan prinsip dasar akuntansi menurut ASOBAT.

10. a. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.

5.

Di Amerika Serikat (AS), Financial Accounting Standard Board (FASB) telah menyusun standar untuk laporan keuangan yang ditujukan bagi para pemilik entitas atau pemegang saham, kreditor, dan pihak lain yang tidak secara aktif terlibat dalam manajemen entitas bersangkutan namun memiliki kepentingan. FASB juga berwenang untuk menyusun standar akuntansi bagi entitas nirlaba nonpemerintah, sementara US Government Accounting Standard Board (GASB) menyusun standar akuntasi dan pelaporan keuangan untuk pernerintah pusat dan federal AS. Di Indonesia, Pemerintah membentuk Komite Standar Akuntasi Pemerintah.Organisasi penyusun standar untuk pemerintah itu dibangun terpisah dari FASB di AS atau Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia di Indonesia karena karakteristik entitasnya berbeda. Entitas pemerintah tidak mempunyai pemegang saham atau semacamnya, memberi pelayanan masyarakat tanpa mengharapkan laba, dan mampu memaksa pembayar pajak untuk mendukung keuangan pernerintah tanpa peduli bahwa imbalan bagi pembayar pajak tersebut memadai atau tidak memadai. 18. a. Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna yang harus dilekatkan oleh perekayasa laporan pada simbol atau elemen biaya sehingga laba bermanfat dan bermakna sebagai informasi. Pada tataran ini, teori menekankan makna yang harus dimiliki oleh konsep laba, seperti teori tentang aset, realitas, atau kegiatan perusahaan yang diinterpretasikan oleh laba. Laba harus dapat memberikan informasi kepada para pengguna laporan keuangan mengenai berbagai teori, misalnya kenaikan jumlah asset dan efektivitas kegiatan produksi perusahaan. 19. a. Sekuler  mengklaim sebagai praktik yang bebas nilai; terpisah dari nilai spiritual Materialistik  informasi yang disajikan melalui lapkeu hanyalah informasi dari kegiatan yang memiliki satuan moneter atau bersidat material Egoistik  praktik akuntansi yang berlaku hanya berfokus pada pemberian bagaimana penyajian lapkeu akan dapat menyenangkan shareholder atau menarik investor tanpa memperhatikan kepentingan pihak lain Kuantitatif  informasi yang diberikan hanya sebatas informasi yang bersifat kuantitatif, sedangkan informasi yang bersifat kualitatif tifak disampaikan. 20. a. 3 jenis output value :

- konsep discounted money receipt -current selling price - net realizable values 6 jenis input value : -cost historis -cost masukan terkini (current input cost) -discounted future cost -standard cost 21. – tujuan dasar laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan ekonomi - Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur untuk pemakai

untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas berdasarkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian lainnya. -Memberikan informasi kepada pemakai untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba. -Melayani pemakai umum yang memiliki wewenang, kemampuan, atau sumber daya yang terbatas untuk memperoleh informasi dan pihak-pihak yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber informasinya mengenai aktivitas ekonomi perusahaan.

22. – Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintahan dan perubahan yang terjadi di dalamnya

-memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial jangka pendek unit pemerintah -Mmberikan informasi keuangan untuk memonitor kerja, kesesuainnya dengan perpu, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan -Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional -Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan operasional 23. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan laba periodic yang berguna untuk meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan. Hasil bersih dari pendapatan yang timbul dari siklus perolehan laba yang “sempurna” dan kegiatan perusahaan akibat kemajuan kerja yang dapat dihitung sampai penyelesaian siklus perusahaan yang “belum sempurna” harus dilaporkan. Perubahan nilai yang digambarkan dalam laporan yang berurutan dari laporan posisi keuangan harus dilaporkan, tetapi terpisah apabila nilainya berbeda dari segi kepastian realisasinya. Siklus perolehan laba dianggap “sempurna” apabila memenuhi syarat sebagai berikut : a. A realized sacrifice – realisasi atau kemungkinan yang besar terjadinya pembayaran kas.

b. A realized benefit – realisasi atau kemungkinan yang besar terjadiya realisasi penerimaan kas. c. Tidak ada lagi kegiatan-kegiatan lanjutan dari siklus itu.

24. bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. 26. – untuk menyediakan informasi keuangan

-menyediakan informasi kepatuhan terhadap prinsip syariah -menyediakan informasi mengenai pemenuhan tanggung jawab social 27. a.

Related Documents

Essay Bab 5 Ta.docx
November 2019 9
Essay 5
April 2020 16
5 Paragraph Narrative Essay
November 2019 17
Moving To 5 Essay
October 2019 13
5 Paragraph Essay
November 2019 11
Bab 5
May 2020 51

More Documents from "munasir"