Essai Tugass.docx

  • Uploaded by: Vina Nurul
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Essai Tugass.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 758
  • Pages: 4
ESSAI

SISTEM KESEHATAN INDONESIA DAN NEGARA LAIN

Oleh

Vina Nurul Alvionita 1711411016

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI UNIVERSITAS ANDALAS 2019

Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan (Ryans). Dalam sistem terdapat bagian atau elemen yang satu sama lain saling berhubungan dan mempengaruhi yang ke semuanya membentuk satu kesatuan, dalam arti semuanya berfungsi untuk mencapai tujuan yang sama yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian sistem diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa sistem kesehatan merupakan kelompok aneka organisasi yang memberikan input pada pelayanan kesehatan, utamanya sumber daya manusia, sumber daya fisik (fasilitas dan alat), serta pengetahuan/teknologi. Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan, diperlukan dukungan Sistem Kesehatan Nasional yang tangguh.

Bicara mengenai sistem kesehatan, setiap negara tentu memiliki kebijakan tersendiri dalam mengatur kesejahteraan kesehatan masyarakatnya. Mulai dari pelayanan, pelaksanaan, hingga upaya-upaya kecil untuk memperbaiki kesehatan ke masyarakat langsung. Tujuan Sistem kesehatan tersebut adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil-guna dan berdaya-guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Indonesia juga memiliki sistem yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan di bidang kesehatan masyaraktnya. Sistem tersebut disebut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) telah ditetapkan pada tahun 1982. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Indonesia adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna mencapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. Dari rumusan pengertian tersebut, SKN tidak hanya menghimpun upaya sektor kesehatan saja, melainkan juga upaya dari berbagai sector lainnya termasuk masyarakat dan swasta. Berhasil atau tidaknya sistem kesehatan tidak ditentukan oleh sektor kesehatan semata. Dimana Penyusunan SKN dimaksudkan untuk dapat dipergunakan sebagai landasan, arah dan pedoman penyelenggaraan pembangunan kesehatan baik oleh masyarakat, swasta maupun oleh pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten/kota) serta pihak pihak terkait lainnya. Di Indonesia, sektor kesehatan yang dijalankan berasal dari sektor nirlaba. Nirlaba yang dimaksud adalah sistem kesehatan Indonesia berfokus pada tujuan sosial dan lingkungan dibandingkan mencari profit contohnya berupa uang.

Saat ini, sektor kesehatan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks. Selain harus beradaptasi dengan berbagai regulasi yang terkait dengan pembangunan kesehatan, pada saat yang sama juga harus menyesuaikan dengan beberapa perubahan strategis di bidang kesehatan dan menyelesaikan permasalahan kesehatan di era desentralisasi. Salah satu perubahan lingkungan strategis nasional yang turut mempengaruhi arah dan kebijakan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu kebijakan strategis nasional pemerintah adalah dengan menargetkan semua penduduk telah tercakup dalam program JKN di tahun 2019. Program tersebut otomatis menuntut dilakukannya peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan baik tingkat pertama maupun fasilitas tingkat lanjutan, serta perbaikan sistem rujukan pelayanan kesehatan. Namun, sejak JKN digulirkan sebagai program nasional, selalu terjadi defisit, dari angka Rp 3,3 triliun ( tahun 2014) menjadi Rp 6 triliun (tahun 2015) dan sekarang menyentuh Rp 8–9 triliun (tahun 2016). Kondisi ini tentunya patut dipikirkan. Selain JKN, beberapa terobosan pemerintah di bidang kesehatan, masih dikatakan belum cukup untuk meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan di Indonesia. Berbagai upaya memang terus diupayakan pemerintah dalam dua tahun terakhir. Selain dengan terus menambah jumlah peserta JKN sebagai upaya untuk mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) dan mengatasi defisit anggaran JKN berbagai inovasi terus digalakkan oleh pemerintah. Upaya serius pemerintah dalam pembangunan kesehatan bisa dilihat dari menaiknya alokasi anggaran kesehatan menjadi 5% dari APBN. Sejak 2014 hingga 2016, pagu anggaran Kemenkes dan dana alokasi khusus (DAK) kesehatan terus naik. Kenaikan anggaran Kemenkes dari 2014 ke 2015 sebesar 4,4% atau Rp 2,2 triliun. DAK kesehatan juga meningkat 195% dari tahun 2015 ke 2016 atau Rp 11,8 triliun. Kenaikan dari 2016 ke 2017 sebesar 30% atau Rp 5,35 triliun. Namun, berbagai program itu belum cukup. Adanya defisit anggaran dalam program JKN setiap tahun menunjukkan bahwa terdapat sesuatu yang belum sempurna dalam pelaksanaan program itu. Isu transparansi layanan kesehatan juga masih menjadi problematika dalam masyarakat. Adanya isu penolakan pasien apabila ingin berobat ke rumah sakit adalah bukti masih terbatasnya akses bagi peserta JKN. Selain itu, mutu layanan dan sarana prasarana kesehatan di setiap daerah yang masih belum merata menjadi permasalahan pelik yang berdampak pada pembangunan kesehatan di daerah. Dengan kata lain, walaupun progam JKN penting untuk dilakukan, bagaimana masyarakat mendapatkan akses dan layanan kesehatan yang baik, upaya pencegahan penyakit dan koordinasi lintas sektor dalam pembangunan

kesehatan juga penting untuk diperhatikan. Terkait dengan hal tersebut, keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya terkait pada aspek penerapan, tetapi juga proses kebijakan dan hubungan antar lembaga terkait. Artinya kebijakan di bidang kesehatan baik ditingkat pemerintah pusat maupun daerah penting untuk diperhatikan.

Related Documents

Essai
July 2020 28
Essai Tugass.docx
May 2020 22
Essai Blog
May 2020 26
Essai Raf.docx
June 2020 21
Essai Peminatan.docx
April 2020 27
Essai Scribd
April 2020 24

More Documents from "Bartolome"