Esai Permainan Tradisional Trisda.docx

  • Uploaded by: Amelinda Ruby
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Esai Permainan Tradisional Trisda.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 671
  • Pages: 3
Permainan Tradisional Benteng/Bentengan Yang Mulai Hilang Trisda Yuliana Hilman – 2125160690 3 SIS-1

Permainan tradisional memang banyak sekali ragamnya. Mulai dari yang dimainkan dua orang hingga yang dimainkan beramai-ramai. Mulai dari yang bisa dimainkan dirumah hingga yang dimainkan di lapangan. Seperti halnya permainan benteng/bentengan yang dimainkan ramai-ramai disebuah lapangan. Permainan ini terdiri dari dua kelompok atau dua benteng yang saling berhadapan. Seorang yang telah menyentuh bentengnya dapat maju untuk mendapatkan seseorang dari tim lawan untuk dijadikan tahanan. Seorang dari tim lawan dapat melawan orang yang menantang itu dengan menyentuh bentengnya dan maju mengejar orang itu. Jadi, semakin baru seorang menyentuh bentengnya, semakin kuat ia daripada orang di tim lawan yang sudah lama menyentuh bentengnya. Permainan bentengan bisa di mainkan oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Namun sekarang ini sudah jarang anak-anak yang bermain bentengan ini. Karena adanya hal yang lebih menarik menurut mereka yaitu gadget. Gadget menawarkan banyak hal yang dapat dimainkan oleh anak-anak. Seperti permainan daring dan YouTube. Selain itu tidak adanya lapangan atau sarana untuk mereka bermain Bantengan. Bagaimana bisa anak-anak bermain jika tidak ada tempat untuk mereka bermain? Oleh karena itu anak-anak lebih suka untuk bermain di rumah. Jika terus seperti ini mungkin nanti nya anakanak tidak akan mengenal Apa itu permainan bentengan. Maka dari itu kita perlu mempertahankan permainan tradisional ini agar tidak punah begitu saja. Tidak hanya permainan bentengan ini tetapi juga semua permainan tradisional yang ada di Indonesia. Untuk itu akan dilihat empat aspek yang dapat melestarikan permainan tradisional bentengan ini. Yang pertama yaitu pemerintah pusat

dan pemerintah daerah. Yang kedua yaitu LSM bidang budaya. Yang ketiga yaitu masyarakat pemilik tradisi. Dan yang terakhir yaitu seniman tradisi. Yang pertama yaitu pemerintah pusat. Pemerintah pusat bisa saja mendaftarkan permainan tradisional bentengan sebagai permainan tradisional asli Indonesia. Selain itu pemerintah pusat juga bisa membuat satu hari dalam satu tahun menjadi hari permainan tradisional se-Indonesia. Maksudnya satu hari dalam satu tahun itu semua sekolah yang ada di seluruh Indonesia diwajibkan untuk mengadakan permainan tradisional di sekolahnya. Hal ini baik untuk memperkenalkan permainan tradisional khususnya bentengan ini kepada semua anak-anak melalui sekolah, karena anak akan belajar dari sekolahnya. Selain itu pemerintah daerah juga dapat membuat satu mata pelajaran muatan lokal untuk dipelajari anak-anak, yaitu membuat mata pelajaran permainan tradisional. Pada mata pelajaran ini anak-anak dapat bermain permainan tradisional sehingga permainan tradisional itu tidak akan hilang karena setiap minggunya anak-anak akan memainkannya di sekolah. Yang kedua yaitu LSM bidang budaya. LSM ini bisa saja membuat acara yang memperkenalkan permainan permainan tradisional di mall-mall atau di car free day yang banyak orang berdatangan. Selain itu LSM ini bisa saja bekerjasama dengan pemerintah pusat maupun daerah untuk hari permainan tradisional se-Indonesia dan juga untuk mata pelajaran permainan tradisional. LSM ini akan membantu sekolah-sekolah tersebut untuk memperkenalkan permainan tradisional pada anak-anak. Yang ketiga yaitu masyarakat pemilik tradisi. Masyarakat ini harusnya menyediakan lapangan untuk anak-anak bermain. Jika memberikan tempat untuk mereka bermain pastinya akan memudahkan mereka untuk bermain bersama. Karena permainan bentengan ini memerlukan tempat yang cukup untuk bermain. Selain itu para orang tua harusnya tidak melarang anakanaknya untuk bermain keluar karena terkadang anak-anak tidak bermain keluar karena dilarang oleh orang tuanya. Yang terakhir yaitu seniman tradisi. Seniman tradisi ini bisa saja melakukan pelestarian permainan tradisional bentengan ini pada daerah

lingkungan tempat tinggalnya dahulu, yaitu dengan mengajak anak-anak di sekitar rumahnya untuk bermain bentengan ini. Selain itu seniman tradisi Ini bisa juga membuat video mengenai permainan tradisional bentengan ini dan mengunggahnya di sosial media miliknya seperti Instagram, Facebook, YouTube dan lainnya. Hal ini berguna untuk menyebarluaskan informasi mengenai permainan tradisional bentengan ini kepada semua orang. Karena seperti yang kita ketahui internet sudah menjadi hal yang umum bagi semua orang. Seniman tradisi ini juga bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah dan menjadi pengajar dalam mata pelajaran permainan tradisional. Dengan upaya-upaya yang sudah disebutkan di atas permainan tradisional seperti bentengan ini tidak akan hilang begitu saja. Karena permainan tradisional bentengan ini tidak hanya bermanfaat untuk kesenangan anak-anak saja melainkan banyak hal yang dapat dipelajari anakanak dalam permainan ini. Seperti bagaimana mengatur strategi dan juga kerjasama dengan teman-temannya.

Related Documents


More Documents from ""