Epidemiologi Hais: Perkumpulan Pengendalian Infeksi Indonesia 2018

  • Uploaded by: herman
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Epidemiologi Hais: Perkumpulan Pengendalian Infeksi Indonesia 2018 as PDF for free.

More details

  • Words: 553
  • Pages: 11
EPIDEMIOLOGI HAIS PERKUMPULAN PENGENDALIAN INFEKSI INDONESIA 2018

TUJUAN UMUM

KHUSUS

•Peserta mampu memahami epidemiologi HAIs

•Mengetahui Pengertian HAI •Mengetahui besarnya dampak HAI •Mengetahui tipe HAI •Mengetahui Faktor Resiko HAI •Mengetahui rantai infeksi HAI •Mengetahui penyususnan prioritas pemecahan masalah •Mengetahui upaya yg tepat dlm menyusun strategi pengendalian •Mengetahui cara mencegah terjadinya HAI

Angka Kejadian 100 pasien dirawat

Negara Maju :

7 Pasien Negara Berkembang :

Mengalami 1x HAI

10 Pasien

The European Centre for Disease Prevention and Control • 4,131,000 pasien terinfeksi HAIs per tahun di Eropa • 37.000 kematian • kerugian finansial sekitar 7 juta pound sterling setahun

Survey point– prevalence • Negara berkembang : 75.000 pasien meninggal selama perawatan • Separuh dari HAIs didapatkan diluar Unit Perawatan Intensif

Prevalen HAI negara berkembang : 5,7% 19,1% dengan pooled prevalence 10,1%

TIPE HAIs

ISK terkait Pemasangan Kateter Pneumonia terkait Pemasangan Ventilator IDO

Infeksi Aliran Darah terkait Kateter

Faktor Utama yang Berhubungan dengan HAIs

Pejamu

Agen

Lingkungan

Rantai Infeksi Agen Infeksi Pejamu

Pejamu

Portal of Exit

Portal Of Entry

Moda Transmisi

Rantai Infeksi Agen Infeksi

Reservoir

Portal of exit

•Setiap patogen infeksi yg mempunyai keganasan, petogenitas, dosis, dan kemampuan utk menginfeksi.

•Tempat berkembang biak agen infeksi.

•Jalan agen infeksius meninggalkan pejamu

Mode of transmission

Portal of entry

Pejamu rentan

•cara pergerakan patogen dari sumber penyakit ke pejamu

•cara agen infeksius memasuki pejamu

•seseorang yang daya tahan tubuhnya menurun, sehingga rentan terhadap patogen tertentu

Cara Transmisi Kontak

• Kontak Langsung antara pejamu yg rentan dgn pasien • Indirek : instrumen, sarung tangan, dll yg tdk diganti antar pasien yg diperiksa • Droplet : saat batuk/bersin

Airbone

• terjadi apabila airborne droplet nuclei (partikel dengan ukuran <5 μm yang mengandung mikroorganisme) tetap berada di udara untuk jangka waktu lama. • adanya partikel debu yang mengandung agen infeksius atau deskuamasi kulit yang mengandung mikroorganisme.

Vehicle

a.Vectorborne

• transmisi melalui benda/alat yang terkontaminasi • makanan, air, peralatan pengobatan, peralatan medik, dll

• melalui vektor, seperti nyamuk, lalat, tikus dan hewan pengerat lainnya • Transmisi terjadi secara langsung atau penetrasi kulit atau mukosa. (jarang terjadi)

Prinsip Dasar Epidemiologi ■

Empat komponen yang menopang pencegahan terjadinya HAI

1.

Surveilans

2.

Control measures

3.

Infection control professional/nurse

4.

Hospital epidemiologist/infectious disease specialist.

Surveilans adalah sistem yang secara sistematik mengamati munculnya dan distribusi HAI atau kondisi yang akan meningkatkan resiko munculnya HAI

Data surveilans dpr digunakan sbg 1.

Data dasar infeksi endemic

2.

Identifikasi epidemi

3.

Memberikan informasi munculnya HAIs

4.

Evaluasi hasil tindakan pencegahan, menguatkan tindakan pencegahan penyakit dan perawatan pasien

5.

Mencegah terjadinya tindakan malpraktik

6.

Menyediakan data perbandingan

7.

Memecahkan persoalan/atau penelitian

8.

Merencanakan serta mengukur dampak implementasi rekomendasi

Tipe studi epidemiologi ■ dilakukan untuk meningkatan pengetahuan dan pengertian tentang munculnya HAI agar upaya mencegah serta mengendalikan sesuai dengan masalah setempat yang ada.

Studi Observasi (deskriptif atau analitik) •Deskriptif : meneliti munculnya penyakit di populasi. Langkah pertama dlm epidemiologi •Cross-sectional : mengukur prevalensi penyakit •Kasus Kelola : Merupakan studi retrosepktif, digunakan untuk mengkaji KLB. Dibagi atas kelompok kasus (dengan penyakit) dan kelola (tanpa penyakit) •Studi Kohort : mengevaluasi kelompok masyarakat yang sama sekali belum terkena dampak yang diteliti.

Studi eksperimen atau intervensi •merubah faktor yang menentukan terjadinya penyakit •biasanya berupa randomized clinical trial (RCT) dengan pasien sebagai subyek •Efek intervensi atau pengukuran melihat keluaran pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kelola •setiap kegiatan penelitian, harus dimintakan izin dan kaji etik.

Related Documents


More Documents from "nurfitri"