Enzim Fix.docx

  • Uploaded by: Nlp Santika Dewi
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Enzim Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,701
  • Pages: 11
BIOKIMIA “ENZIM”

OLEH : 1. Ni Gusti Ayu Savitri Devi Ulandari(P07134017 059) 2. Ida Ayu Komang Kencana Saraswati

(P07134017 080)

3. Ida Ayu Putu Sri Agung Bhaswari

(P07134017 081)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLTEKKES DENPASAR JURUSAN ANALIS KESEHATAN (1B)

2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Enzim adalah suatu kelompok protein yang menjalankan dan mengatur perubahanperubahan kimia dalam sistem biologi (Sumardjo, 2006). Reaksi atau proses kimia yang berlangsung dalam sel hidup dikarenakan adanya enzim yang bersifat sebagai katalisator yaitu zat-zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi (Poedjiadi, 2006). Enzim terbagi menjadi dua tipe yaitu: enzim ekstraseluler atau eksoenzim (berfungsi di luar sel) dan enzim intraseluler atau endoenzim (berfungsi dalam sel). Salah satu enzim ekstaseluler adalah enzim amilase yang dapat menguraikan pati menjadi unit-unit gula yang lebih kecil (Pelczar, 2010) Kegunaan utama enzim bagi organisme adalah sebagai katalis hayati. Walaupun dalam jumlah yang amat sedikit, katalis mempunyai kemampuan unik untuk mempercepat berlangsungnya reaksi kimiawi tanpa enzim itu sendiri terkonsumsi atau berubah setelah reaksi selesai (Pelczar, 2010). Enzim memegang peran penting dalam kehidupan manusia salah satunya adalah enzim amilase. Enzim amilase banyak dimanfaatkan dalam bidang industri tekstil, industry makanan, deterjen dan industri kertas. Selain itu, enzim ini juga di gunakan dalam pengujian limbah cair yang mengandung amilum (Palmer, 1985). Enzim amilase memiliki distribusi yang sangat luas dan merupakan salah satu jenis enzim yang paling banyak dipelajari baik di Indonesia maupun diluar Indonesia (Aiyer dalam Christina, 2008). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah definisi dari enzim? 2. Bagaimanakah tata nama dari enzim? 3. Bagaimanakah klasifikasi dari enzim? 4. Bagaimanakah mekanisme kerja dari enzim?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari enzim 2. Untuk mengetahui tata nama enzim 3. Untuk mengetahui klasifikasi enzim 4. Untuk mengetahui mekanisme kerja enzim

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Enzim Enzim adalah senyawa organik bermolekul besar berupa protein berbentuk bulat (globular) yang terdiri atas satu rantai polipeptida atau lebih dari satu rantai polipeptida yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter. Enzim tidak ikut bereaksi, struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap Keunggulan enzim sebagai biokatalisator antara lain memeiliki spesifitas tinggi, mempercepat reaksi kimia tanpa pembentukan produk samping, produktifitas tinggi dan dapat menghasilkan produk akhir yang tidak terkontaminasi sehingga mengurangi biaya purifikasi danefek kerusakan lingkungan. 2.2 Tata Nama Enzim 1. Penamaan TRIVIAL Penamaan TRIVIAL dari enzim. Nama enzim diakhiri dengan “ase” kecuali beberapa enzim proteolitik yang diakhiri dengan “in”, seperti papain, bromelin, pepsin. Nama menerangkan substrat yang dikatalisis. Contohnya laktase dari laktosa, fumarase dari fumarate.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tata nama enzim : - Nama yang mirip tidak selalu menunjukkan tipe reaksi yang sama. - Laktosa → laktase → hidrolisa - Menerangkan sifat reaksi, tanpa substrat spesifik, contohnya transkarboksilase, mengkatalisis perpindahan karboksil dari satu substrat ke lainnya. - Sering mempunyai beberapa nama untuk enzim tertentu. 2. Penamaan Sistematis Penamaan berdasarkan Sistem Klasifikasi menurut Enzyme Commission (EC) dari International Union of Biochemistry (IUB). Setiap enzim dilengkapi dengan E.C. number sebanyak 4 dijit yang dipisahkan dengan titik. > Dijit ke-1 menunjukkan kelas enzim. > Dijit ke-2 dan ke-3 merupakan subkelas yang menerangkan lebih rinci dari kelas enzim. Bergantung kelas enzimnya. > Dijit ke-4 menerangkan lebih spesifik dan biasanya berupa nomor list yang diberikan oleh Enzyme Commision. Tidak ada aturan umum dari dijit 2-4 karena pembagiannya atau artinya bergantung pada kelas utamanya. Enzim yang mengkatalisis dengan reaksi sangat mirip akan mempunyai ketiga dijit (1-3) yang sama, contoh reaksi hidrolisis berbagai ester. Isoenzim adalah enzim yang berbeda tetapi mengkatalisis reaksi yang identik, diberi 4 nomor klasifikasi yang sama. Contoh ada 5 Laktatdehidrogenase (LDH) dalam tubuh kita dengan komposisi kimia berbeda tetapi mengkatalisis secara identik, maka diberi nomor E.C. yang sama. Penamaan untuk reaksi kesetimbangan diberikan ke reaksi yang penting secara biokimia. Contoh reaksi redoks yang melibatkan NADH dan NAD+, maka arahnya adalah dimana NAD+ bertindak sebagai akseptor proton.

Enzim yang mempunyai aktivitas terhadap 2 reaksi, nama diberikan ke reaksi yang penting secara biokimia, nama (aktivitas) kedua ditunjukkan ke dalam kurung. Contoh: fungsi redoks dan dekarboksilasi, maka oksidoreduktase (dekarboksilasi). Penamaan sistematik sering terlalu panjang, maka dalam komunikasi sering digunakan Nama Trivial (E.C. number).

2.3 Klasifikasi Enzim Enzim dibagi ke dalam 6 golongan besar Kelas

Tipe reaksi

Pengertian

Oksidoreduktase

memisahkan

(nitrat reduktase)

menambahkan elektron atau yang

dan Adalah

hidrogen

enzim-enzim mengkatalisis

(mengolah)

reaksi

oksidasi dan reduksi dan biasanya

menggunakan

koenzim NAD, NADP, FAD, atau Koenzim Q. Contohnya adalah enzim dehidrogenase, oksidase, dan oksigenase. Transferase

memindahkan gugus senyawa Adalah

enzim-enzim

(Kinase)

kimia

mengkatalisis

yang pemindahan

gusus

tertentu seperti aldehid, keton,

fosfat,

glikosil.

atau

Contohnya

adalah

enzim

aminotransferase, transketolase,

dan

transaldolase. Hidrolase

memutuskan

ikatan

kimia Adalah

enzim-enzim

(protease, lipase, amilase)

dengan penambahan air

yang

mengkatalisis

pemecahan ikatan antara karbon

dengan

lainnya

atom melalui

penambahan molekul air. Contohnya adalah enzim amidase, peptidase, dan fosfatase.

Liase

membentuk

ikatan

rangkap Adalah

(fumarase)

dengan melepaskan satu gugus yang kimia

enzim-enzim mengkatalisis

pemecahan

ikatan

karbon-karbon,

karbon-

sulfur,

karbon-

dan

nitrogen.

Contohnya

adalah

enzim

dekarboksilase, aldolase, dan deaminase. Isomerase

mengkatalisir

(epimerase)

isomer

perubahan Adalah

enzim-enzim

yang

mengkatalisis

reseminasi isomer

optik

geometrik

atau dan

reaksi oksidasi reduksi intra

molekuler.

Contohnya adalah enzim epimerase, mutase, dan isomerase. Ligase/sintetase

menggabungkan dua molekul

Adalah enzim-enzim

(tiokinase)

yang disertai dengan hidrolisis

yang mengkatalisis

ATP

pembentukan ikatan antara karbon dengan

karbon, karbon dengan sulfur, karbon dengan nitrogen, serta karbon dengan oksigen. Contohnya adalah enzim sintetase dan karboksilase.

2.4 Mekanisme Kerja Enzim Enzim berperan sebagai biokatalisator dalam suatu rekasi kimia. Dalam rekasi tersebut, enzim akan membentuk kompleks enzim substrat dan kemudian enzim akan mengubah substrat menjadi produk. Setelah mengubah substrat menjadi produk, enzim akan kembali ke strukturnya dan mengubah subtrat yang lain dalam reaksi yang sama. Aktivitas kerja enzim yang mampu mempercepat suatu reaksi kimia tanpa ikut bereaksi bekerja dengan berikatan dengan substrat terlebih dahulu. Enzim bersifat spesifik yang mampu mengenali jenis substrat yang dapat berikatan dengan enzim. Enzim mampu menseleksi substatnya dengan kecocokan titik ikatan yang dimiliki oleh substrat dengan sisi aktif yang dimiliki oleh enzim. Terdapat dua teori yang menggambarkan mekanisme kerja enzim: 1. Teori Gembok – Kunci (Lock And Key Theory) Teori gembok kunci dikemukakan oleh Emil Fischer pada tahun 1894. Beliau menyatakan bahwa substrat yang mampu berikatan dengan enzim ialah substart yang memiliki bentuk yang serupa dengan sisi aktif enzim (sisi pengikatan enzim). Teori ini dapat digambarkan sebagai gembok dan kunci, dimana hanya kunci yang sesuai dengan bentuk lubang gembok yang mampu membuka gembok tersebut. Namun teori ini gagal untuk menjelaskan kestabilan enzim saat peralihan titik reaksi enzim. 2. Teori Induksi (Induced Fit Theory) Teori ini dikemukakan oleh Daniel Koshland pada tahun 1958. Ia mengajukan teori induksi sebagai model baru cara kerja enzim yang merupakan modifiksi dari model gembok kunci. Menurut teori ini enzim memiliki sisi aktif yang fleksibel yang dapat mengalami perubahan bentuk sesuai dengan bentuk yang dimiliki oeh substrat. Hal ini tentu berbeda dengan teori

gembok kunci yang mana dalam teori ini menyatakan bahwa sisi aktif enzim bersifat kaku, statis, sangat spesifik. Meskipun sisi aktif enzim bersifat fleksible (dalam teori induksi), namun tidak semua senyawa kimia dapat menjadi substrat enzim yang dapat berikatan membentuk komplek enzim substrat. Kriteria substrat yang mampu berikatan dengan enzim ialah memiliki titik ikatan yang sesuai dengan enzim. Sehingga meskipun bentuk sisi aktif enzim dan substrat tidak sama, jika substratmemiliki titik ikatan yang sesuai dengan enzim maka hal ini akan menginduksi sisi aktif enzim yang menyebabkan enzim merubah bentuk sesuai dengan bentuk enzim. Teori yang dikemukaan Koshland inilah yang diterima untuk menjelaskan cara kerja enzim dalam suatu reaksi kimia.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim 1. Suhu Enzim bekerja optimal pada suhu 30°C atau pada suhu tubuh dan akan rusak pada suhu tinggi. Biasanya enzim bersifat nonaktif pada suhu rendah (0°C atau di bawahnya), tetapi tidak rusak. Jika suhunya kembali normal enzim mampu bekerja kembali. Sementara pada suhu tinggi, enzim rusak dan tidak dapat berfungsi kembali. 2. pH (Tingkat Keasaman) Enzim bekerja optimal pada pH tertentu, umumnya pada pH netral. Pada kondisi asam atau basa, kerja enzim terhambat. Agar enzim dapat bekerja secara maksimal, pada penelitian/percobaan yang menggunakan enzim, kondisi pH larutan dijaga agar tidak berubah, yaitu dengan menggunakan larutan penyangga (buffer) 3. Hasil akhir Kerja enzim dipengaruhi hasil akhir. Hasil akhir yang menumpuk menyebabkan enzim sulit “bertemu’ dengan substrat. Semakin menumpuk hasil akhir, semakin lambat kerja enzim.

Zat penghambat.

Zat yang dapat menghambat kerja enzim disebut zat penghambat atau inhibitor. Zat tersebut memiliki struktur seperti enzim yang dapat masuk ke substrat, atau ada yang memiliki struktur seperti substrat sehingga enzim salah masuk ke penghambat tersebut. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: semisal enzim itu anak kunci, terdapat zat penghambat (inhibitor) yang: strukturnya mirip anak kunci (enzim), sehingga zat penghambat itu dapat masuk ke dalam gembok kunci (substrat). bentuknya mirip gembok kunci (substrat), sehingga enzim sebagai anak kunci “keliru masuk ” ke anak kunci palsu

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Enzim adalah senyawa organik bermolekul besar berupa protein berbentuk bulat (globular) yang terdiri atas satu rantai polipeptida atau lebih dari satu rantai polipeptida yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Tata nama enzim ada 2 yaitu Penamaan TRIVIAL dan Penamaan sistematis. Klasifikasi Enzim dibagi ke dalam 6 golongan besar. Enzim berperan sebagai biokatalisator dalam suatu rekasi kimia. Dalam rekasi tersebut, enzim akan membentuk kompleks enzim substrat dan kemudian enzim akan mengubah substrat menjadi produk. Terdapat dua teori yang menggambarkan mekanisme kerja enzim: 1. Teori Gembok – Kunci (Lock And Key Theory) 2. Teori Induksi (Induced Fit Theory) 3. Zat yang dapat menghambat kerja enzim disebut zat penghambat atau inhibitor. Zat tersebut memiliki struktur seperti enzim yang dapat masuk ke substrat, atau ada yang memiliki struktur seperti substrat sehingga enzim salah masuk ke penghambat tersebut. 3.2 Saran Kami mengharapkan agar pembaca dapat membaca makalah ini agar lebih memahami materi tentang enzim. Enzim merupakan komponen tubuh yang sangat penting, untuk itu kami menyarankan agar pembaca dapat mengembangkan pengetahuannya tentang enzim.

DAFTAR PUSTAKA Sadikin,H. Moehamad.2002.BIOKIMIA ENZIM.Jakarta:Widya Medika. http://www.guruipa.com/2016/09/mekanisme-cara-kerja-enzim-dan-faktor-faktor-yangmempengaruhi-kerja-enzim.html?m=1# http://kakakpintar.com/struktur-dan-mekanisme-kerja-enzim/ https://amrudly.com/enzim/ http://www.edubio.info/2015/05/klasifikasi-enzim.html?m=1 http://blog.ub.ac.id/innez/files/2012/06/Makalah-Biokimia-Enzim.docx https://id.m.wikipedia.org/wiki/Enzim https://www.google.co.id/url? sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.unila.ac.id/1967/6/BAB %2520II.pdf&ved=2ahUKEwjQh5yT0pDZAhUGso8KHbLQAnkQFjAAegQIEhAB&usg=A OvVaw0X0gQV_C8XqO67vL5zgAIN https://www.google.co.id/url? sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.faperta.ugm.ac.id/buper/download/kuliah/pertemu an%25207%2520

Related Documents

Enzim
August 2019 34
Enzim
June 2020 20
Enzim Katalase.docx
May 2020 18
Iv Enzim
June 2020 21
Tugas Pkn Individu Fixdocx
October 2019 113
Macam Enzim Pencernaan.docx
December 2019 13

More Documents from ""