Entomologi .docx

  • Uploaded by: Diana
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Entomologi .docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,409
  • Pages: 21
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Insecta (serangga) merupakan anggota dari filum Arthropoda yang memiliki jumlah spesies terbanyak. Insecta bisa ditemukan di berbagai habitat baik di darat maupun di laut. Ada banyak jenis hewan yang masuk ke dalam kelas ini, salah satunya adalah lalat. Lalat merupakan salah satu serangga yang termasuk ke dalam ordo Diptera. Beberapa spesies lalat merupakan spesies yang paling berperan dalam masalah kesehatan masyarakat, yaitu sebagai vektor penularan ppenyakit. Peranan lalat dalam meyebarkan penyakit biologis.

Sebagai

adalahsebagaivektor mekanikdanvektor

vektormekanislalatmembawa

bibitpenyakitmelaluianggotatubuhnya.Tubuh buluterutamapadakakinya.Bulu-buluyangterdapat

bibit-

lalatmempunyaibanyakbulupadakakimengandung

semacamcairanperekatsehinggabenda-bendayangkecil mudah melekat (Suraini, 2011: 1). Lalat adalah insekta yang lebih banyak bergerak dengan mempergunakan sayap (terbang). Hanya sesekali bergerak dengan kakinya. Ada berbagai jenis lalat yang berada di sekitar kita. Cara membedakannya dapat dilihat dari morfologi yang dimiliki lalat tersebut. Salah satu contoh lalat yang sering kita temukan adalah lalat rumah (Musca domestica). Lalat ini tersebar merata di berbagai daerah. Kebiasaan lalat ini adalah berpindah-pindah tempat dari tempat-tempat yang kotor seperti tempat pembuangan sampah, bangkai, bahkan kotoran. Tidak heran apabila pada tubuh lalat ini menempel banyak mikroba yang dapat menyebabkan penyakit.

B. Rumusan Masalah

1

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana klasifikasi dari lalat sebagai vektor? 2. Bagaimana morfologi tubuh lalatsebagai vektor? 3. Bagaimana siklus hidup dari lalatsebagai vektor? 4. Apa kebiasaaan (cara hidup) lalatsebagai vektor? 5. Apa bakteri yang terdapat pada tubuh lalat?

C. Tujuan Penulisan makalah ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui bagaimana klasifikasi dari lalat sebagai vektor 2. Mengetahui bagaimana morfologi tubuh sebagai vektor 3. Mengetahui bagaimana siklus hidup dari lalat sebagai vektor 4. Mengetahui apa kebiasaaan dan cara hidup lalat sebagai vektor 5. Mengetahui apa bakteri yang terdapat pada tubuh lalat sebagai vektor

2

BAB II PEMBAHASAN

LALAT RUMAH (Musca domestica)

A. Klasifikasi Klasifikasi lalat rumah adalah sebagai berikut (Anonim, 2008): Kingdom

: Animalia

Phylum

: Arthropoda

Class

: Insecta

Ordo

: Diptera

Famili

: Muscidae

Genus

: Musca

Spesiess

: Musca domestica

Lalat masuk ke dalam ordo Diptera yaitu memiliki dua pasang sayap (Di= dua dan –ptera = sayap). Mata biasanya berukuran besar. Antena memiliki jumlah segmen yang bervariasi dari 3 – 40 buah. Metamorfosis sempurna dengan larva yang tidak berkaki (Sa’adah, 2013: 146). Ordo ini memiliki tipe alat mulut untuk mengunyah dan menghisap atau menjilat dan menghisap membentuk alat mulut yang sepeti belalai disebut probosis. Probosis ini dapat ditarik ke dalam atau dijulurkan sesuai dengan keperluan hewan tersebut. Sesuai dengan namanya, hewan dari ordo ini mempunyai 2 pasang sayap depan, sedangkan sayap belakang berubah bentuknya menjadi suatu bulatan kecil yang disebut haltere. Haltere ini digunakan sebagai alat keseimbangan dan alat untuk mengetahui keadaan angin (Rusyana, 2011: 154).

3

B. Karakteristik

Keterangan: A. Tarsus B. Antena C. Torax D. Mata E. Sayap

Gambar 1. Morfologi Tubuh Lalat Rumah (Musca domestica) (Anonim, 2012)

Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm, berwarna hitam keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Mata lalat betina mempunyai celah lebih lebar dibandingkan lalat jantan. Antenanya terdiri atas 3 ruas, ruas terakhir paling besar, berbentuk silinder dan memiliki bulu pada bagian atas dan bawah Bagian mulut atau probosis lalat seperti paruh yang menjulur digunakan untuk menusuk dan menghisap makanan berupa cairan atau sedikit lembek. Bagian ujung probosis terdiri atas sepasang labella berbentuk oval yang dilengkapi dengan saluran halus disebut pseudotrakhea tempat cairan makanan diserap. Sayapnya mempunyai empat garis (strep) yang melengkung ke arah kosta/rangka sayap mendekati garis ketiga. Garis (strep) pada sayap merupakan ciri pada lalat rumah dan merupakan pembeda dengan musca jenis lainnya. Pada ketiga pasang kaki lalat ini ujungnya mempunyai sepasang kuku dan sepasang bantalan disebut pulvilus yang berisi kelenjar rambut. Pulvilus tersebut memungkinkan lalat menempel atau mengambil kotoran pada permukaan halus kotoran ketika hinggap di sampah dan tempat kotor lainnya (Anonim, 2012).

4

Siklus Hidup Dalamkehidupanlalatdikenalada4(empat)tahapanyaitumulaidari telur,larva,pupadan dewasa. 1.

Fase Telur Telur

lalat

berwarna

putihdenganukuranlebihkurang1mm

panjangnya.Setiapkalibertelurakanmenghasilkan120– 130telurdanmenetasdalamwaktu8–16jam. Padasuhurendahtelurinitidakakanmenetas(dibawah12–13ºC) (Depkes, diakses 2013). 2. Fase Larva Tingkat I: telur yang baru menetas disebut instar I, berukuran panjang 2 mm, berwarna putih, tidak bermata dan berkaki, sangat aktif dan ganas terhadap makanan, setelah 1 – 4 hari melepas kulit dan keluar menjadi instar II. Tingkat II: ukuran besarnya dua kali dari instar I, setelah satu sampai beberapa hari maka kulit akan mengelupas dan keluar instar III. Tingkat III: larva berukuran 12 mm atau lebih, tingkat ini memerlukan waktu 3 sampai 9 hari. Larva mencari tempat

dengan temperatur yang

disenangi, dengan berpindah-pindah tempat (Anonim, 2008). 3. Fase Pupa atau Kepompong Jaringan tubuh larva berubah menjadi jaringan tubuh dewasa. Stadium ini berlangsung 3 sampai 9 hari, setelah stadium ini selesai maka melalui celah lingkaran bagian anterior akan keluar lalat muda (Anonim, 2008). 4. Lalat Dewasa Proses pematangan menjadi lalat dewassa kurang lebih dari 15 jam dan setelah itu siap mengadakan perkawinan. Umur lalat dewasa dapat mencapai 2 – 4 minggu (Anonim, 2008). Siklus

hidup

dari

telur

hingga

menjadi

lalat

dewasa6-

20hariLalatdewasapanjangnyalebihkurang¼inci,danmempunyai4garisyang gelap hitam dipunggungnya. Beberapa hari berproduksi,

5

kemudian sudah siap

agak untuk

padakondisinormallalatdewasabetinadapatbertelursampai5(lima)kali.Umur pada umumnya sekitar 2-3minggu, tetapi

lalat

padakondisi yanglebihsejukbiasa

sampai3(tiga)bulan.Lalattidakkuatterbangmenantangarahangin,tetapisebaliknyalala t akanterbangjauhmencapai1kilometer (Depkes, diakses 2013).

Kebiasaan dan Cara Hidup Lalatrumah

merupakan

pemakan

makanan

yang

berbaubusukbiasadiamemakanbahanberbentukcairanseperti:sirup,susu,buahbuahan dansayuranyangbasahdanmembusuk,sputum,kotoran,airdiajugamencemarimakana n

padakulit/tubuhyangbasahsepertimulut,lubanghidung,matapadaluka

sertapadadaging

kemudian

lalathinggap

gula,danmakananlainlalatmemakanmakanankering mengeluarkan air

pada dengan

keju, bantuan

dia

liurnya yang mengandung penyakit kemudian dihisapnya

kembali makanan tadihingga lalatsudah

dikenal sejaklamasebagai pembawa

penyakit (Dinata, 2011). Lalatmembawabakteripada menikmati makanan ia

tubuh

dan

kaki-kakinya,

sewaktu

lalat

akan mencemari makanan melalui cairan yang

dikeluarkan oleh makanan yang dicerna dan masuk kembali kedalam permukaan makanan. Bila lalat terlampau banyak maka lalat dapat membuang kotoran diatas makanan,

sehinggamakananmenjaditercemarolehtelurataularvalalat (Depkes,

diakses 2013). Tempat yang disenangi lalat untuk perindukan atau berkembang biak adalah tempat yang basah, pada benda-benda organik, tinja, sampah basah, kotoran binatang, dan tumbuh-tumbuhan busuk. Sedangkan lalat akan beristirahat pada lantai, dinding, langit-langit, jemuran pakaian, rumput-rumput, kawat listrik, serta lalat menyukai tempat-tempat dengan tepi yang tajam dan permukaannya vertikal. Biasanya tempat beristirahatnya terletak berdekatan dengan

tempat

makanannya atau tempat berbiaknya dan biasanya yang terlindung dari angin. Tempat istirahat tersebut biasanya tidak lebih dari 4,5 meter di atas permukaan tanah. (Anonim, 2008).

6

Bakteri yang terdapat pada Lalat Rumah Mengutip dari hasil sebuah penelitian yang telah dilakukan terhadap jenisjenis

lalat

(Diptera)yang

terdapatdiTempatPembuanganAkhirSampah(TPA)kotaPadang,didapatkandua jenis lalatyaituMusca domesticadan Chrysomyamegacephala yangberasal dari dua familiyaitu Muscidaedan Calliphoridae (Suraini, 2011: 6). Dari penelitian tersebut didapatkan hasil sebagai berikut. Tabel1.Jenis-jenisbakteripada permukaanluartubuhlalatM.domesticadan C. megacephala No

Jenis Bakteri

C. Megacephala

M. domestia L.

1

Enterobacter aerogenes

+

+

2

Eschericia coli

+

+

3

Proteus sp.

+

+

4

Bacillussp.

+

+

5

Serratia marcescens

+

+

Keterangan: + = Ada - = Tidak ada Padapenelitianiniditemukanlimajenisbakteriyang mukaanluartubuhlalatM.domesticadanC.megacephalayang jenisbakteriEnterobacteriaceaeyaituEnterobacter

terdapatpadaperterdiridariempat

aerogenes,Escherichiacoli,

Proteussp.danSerratiamarcescensserta satujenisbakteribasildarigenusBacillus sp. Dari hasil penelitian tersebut, tidak heran apabila lalat bisa menjadi vektor biologis dan mekanis dalam penyebaran penyakit. Penularan ini

terjadi

secaramekanis,dimanakulittubuhdankaki-kakinyayangkotortadi merupakantempat menenmpelnyamikroorganismepenyakitperutkemudianhinggappadamakanan. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat rumah antara lain: 1. Desentri, penyebaran bibit penyakit yang dibawa oleh lalat rumah yang berasal dari sampah,

kotoranmanusia/hewan terutama melaluibulu-

7

bulubadannya,kakidanbagian tubuh yang lain dari lalat dan bila lalat hinggap kemakanan manusia maka kotoran tersebut akan mencemari makanan yang akan dimakan oleh

manusia, akhirnyatimbul gejala

padamanusiayaitusakitpadabagianperut,lemaskarenaterlambat

peredaran

darahdanpadakotoranterdapatmucusdanpush. 2. Diare,carapenyebarannyasamadengandesentridengangejalasakitpadabagian perut, lemasdanpecernaanterganggu. 3. Typhoid,carapenyebaransamadengandesentri,gangguanpadausus,sakitpada perut, sakitkepala,berakdarahdandemamtinggi. 4. Cholera penyebarannya sama

dengan desentri dengan gejala muntah-

muntah,demam, dehidrasi (Depkes, diakses 2013).

Keajaibann Sayap Lalat Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari (Rachdie, 2007: 4): ”Qutaibahmenceritakan kepadakami,Ismâ’îlbinJa’farmenceritakan kepadakamidari’UtbahbinMuslimMaula(mantanbudak)BaniTaimdari ’UbaidbinHunainMaulaBaniZuraiqdariAbuHurairohRadhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila seekor lalat jatuh ke dalam wadah minum kalian, maka celupkanlah seluruh tubuhnya kemudian buanglah, karena sesungguhnya pada salah satu sayapnya terdapat obat dan pada sayap lainnya terdapat penyakit.” (HR. Bukhari) Salah

seorangpakarmedis

diJum’îyahal-Hidâyahal-

IslâmîyahdiMesirseputar hadits ini.Beliau(pakarmedis ini)berkata: ”Lalathinggapdiatastempat-tempat jorokyangpenuhdengankumankumanberbagaipenyakit.Sebagiankumantersebutmenempel dibagian tubuhnyadan sebagiannyalagitermakan.Oleh karena itulah didalam tubuhlalatmembentuksuatu(antibody)terhadapkuman tersebutberupa senyawayangdisebutolehpakar kedokteransebagai”antibacterial”,dan antibacterial inimembunuhbanyakkuman-kumanpenyakit,sehinggatidak memungkinkanlagi bagi kuman-kuman tersebuttetaphidupatau memberikanpengaruhterhadaptubuh manusiadalamkeadaaneksisnya antibacterialini.Danadalagikekhususansalahsatusayaplalatini,yaituia memojokkanbakterisampai keujungnya.Dengandemikian, apabilaada lalatyangjatuhke dalamminumanatau makanan,iaakan menurunkan kumanyangmenempelditubuhnyapadaminumantersebut,karena kuman

8

tersebutberada dibagiantubuhnyayangterdekat,danyangpertama kali melindungidarikumaniniadalahantibacterialyangdibawalalatdidalam perutnyayangdekatdengansalahsatusayapnya,yangapabila adapenyakit makaobatpenawarnya adalahpada bagianterdekatpenyakititu(yaitudi bagiansayaplainnya). Maka cukuplahkiranya untukmembunuh kumanitu dengancaramencelupkanlalattersebut(kedalamminuman)kemudian membuangnya” (Rachdie, 2007: 10). Hal ini dibuktikan dengan sebuahpenelitianterbaruyangdilakukanolehTim DepartemenMikrobiologiMedis,FakultasSains,

UniversitasQashim,

KerajaanArabSaudi,

analisamikrobiologi

melakukanpenelitiantentang

tentangsayaplalat.Laporaninimereka

presentasikan

keacara”StudentResearchSeminar”diUniversitasQashim,KSA. Metodeyangmereka gunakancukupsederhana,yaitumengkultivasi (menumbuhkan) airsterilyang telah dicelupkanlalatkemediaagar kemudianmengidentifikasi mikroba yangtumbuh. Lalatyangdigunakanadabeberapa spesies,dansampleyangdigunakan untuk tiap spesies terdiri daridua sample, yaitu (1) sample air steril dimana lalat dimasukkan sedemikianrupa sehingga

hanya pada

bagian sayaplalatsaja,dan

(2)sampleair sterilyang dimasukkanlalat yang dicelup seluruhtubuhnya.Semua inidilakukansecaraaseptis(bebas menghindarkanterjadinya

mikroba)diruangan

kontaminasi

khusus,untuk

luaryangakanmembuat

penelitianmenjadi biasa(Rachdie, 2007: 11-12). Salah satu hasil penelitiannya adalah sebagai berikut.

Gambar 3. Hasil Penelitian Spesies Lalat A (Rachdie, 2007: 12)

9

hasil

CawanPetri1:sampelkulturairyangdiambildari

sebuahtabungyang

berisiairsterilyangdicelupkanlalatsecarasempurna (seluruhtubuhnya terbenam). CawanPetri2:sampelkulturairyangdiambildari

sebuahtabungyang

berisiairsterilyangdijatuhkanseekorlalatkedalamnya tanpa membenamkannya. Hasil: Padacawanpetri2,setelahdiidentifikasiternyatamedia kolonibakteri

patogentipeE.Coli,yangmerupakanpenyebab

penyakit. Adapun pada

cawan 1, pada

awal mulanya

ditumbuhi berbagai

oleh macam

tampak tumbuh

kolonikeciltipeE.Coli,namunpertumbuhannyaterhambatoleh mikororganismeyangsetelahdiidentifikasi yangdapatmemproduksi

merupakanbakteriActinomyces

antibiotik.Bakteriinibiasanyamenghasilkan

antibiotikyangdapatdiekstrak,yaituactinomycetindan actinomycinyang berfungsi melisiskanbakteridanbersifatantibakteridanantifungi(Rachdie, 2007: 12-13). Hasil yang sama didapatkan dari jenis lalat yang lain. Hal ini membuktikan bahwa pada salah satu sayap lalat itu terdapat penyakit dan pada sayap yang lainnya terdapat obatnya.

10

LALAT Tse Tse Klasifikasi Kingdom : Animalia Sub kingdom : Invertebrata Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Diptera Familia : Muscidae Genus : Glossina Spesies : Glossina palpalis Nama lain : lalat Tse Tse Lalat tse tse bisa menyebabkan penyakit tidur atau disebut juga dengan Trypanosomiasis. Penyakit tidur ini memang jarang kita dengar terjadi di Indonesia, tapi penyakit ini populer di Afrika.Disebut dengan penyakit tidur, karena bisa menyebabkan badan lemas, mudah tertidur, bahkan dapat menyebabkan meninggal dunia. Setiap tahunnya di Afrika, terdapat 300 ribu orang yang dilaporkan meninggal karena penyakit tidur ini. Penyakit tidur atau Trypanosomiasis adalah penyakit yang menyerang sistem saraf. Penyakit ini disebabkan oleh mikroba Trypanosoma, selain menyerang manusia, trypanosomiasis juga menyerang hewan ternak yang menyebabkan hewan tersebut mengalami penurunan produktivitas hingga kematian. Mikroba inilah yang dibawa sang lalat untuk menyebarkan penyakit tidur. Lalat tsetse merupakan sarangga yang bertanggung jawab atas penyebaran penyakit ini, kita sebut sebagai vektor atau pembawa. Ketika lalat tse tse menghisap darah orang yang menderita penyakit tidur, mikroba Trypasonoma dari orang tersebut akan ikut terhisap dan kemudian tinggal di dalam tubuh lalat tsetse, dan

ketika

lalat

tersebut

menghisap

darah

dari

orang

yang

sehat,

mikroba Trypanosoma dalam tubuh lalat tsetse akan masuk ke dalam aliran darah orang yang sehat sehingga orang tersebut juga mengalami penyakit tidur.

11

Ciri-Ciri Lalat Tse Tse Tse Tse merupakan jenis lalat yang hanya terdapat di benua Afrika, khususnya Afrika tengah. Terdapat sekitar 20 spesies lebih lalat tsetse yang sudah diketahui jenisnya. Secara sepintas, lalat tsetse tampak tidak berbeda dari lalatlalat lain pada umumnya. Pada bagian kepalanya terdapat sepasang mata majemuk berukuran besar, pada bagian punggung terdapat sepasang sayap yang transparan. Namun Apabila diamati dengan lebih seksama, akan tampak perbedaannya dimana lalat tsetse memiliki ciri fisik khusus yang tidak ditemukan pada lalat jenis lain yaitu lalat tsetse mempunyai moncong atau proboscis yang panjang seperti jarum di bagian kepalanya, tubuhnya memiliki warna kemerahan, dan posisi sayapnya terlipat rata diatas punggungnya dan tidak tampak menonjol seperti sayap lalat rumahan pada umumnya.

Daur Hidup Lalat Tse Tse Lalat tsetse megalami metamorfosis sempurna yang terdiri dari 4 tahapan : 1.fase telur 2.fase larva belatung 3.fase kepompong, dan 4.lalat dewasa. Berbeda dengan siklus hidup lalat pada umumnya, siklus hidup lalat tsetse bisa dibilang unik, karena pada saat sudah waktunya bertelur, induk lalat tse tse akan tetap menyimpan telur tersebut di dalam tubuhnya hingga telur tersebut menetas menjadi larva. Larva yang baru menetas tersebut akan tetap berada di dalam tubuh induknya dan hidup dengan cara mengkonsumsi senyawa yang menyerupai cairan susu yang dihasilkan oleh kelenjar di tubuh induknya. Setelah larva tumbuh menjadi lebih besar, larva lalat tse tse akan dan keluar dari tubuh

induknya. Dalam waktu beberapa jam mereka akan mencari temat

berlinduung karena paada fase berikutnya mereka akan merubah dirinya menjadi pupa atau kepompong . setelah beberpa menjalani fase kepompong akhirnya kelualah lalat dewasa dari kepompong tersebut.

12

Sifat lalat Tse tse dewasa Lalat tsetse dewasa hanya dapat bertahan hidup ketika selalu mendapat makanan dari menghisap darah mamalia, usia rata-rata untuk bertahan hidup adalah hingga 4 bulan. Lalat ini dilengkapi dengan probosis panjang yang digunakan untuk menembus tubuh inangnya pada saat lalat tsetse menghisap darah. Saat ini pulalah mikroorganisme Trypanosoma di transmisikan dan menginfeksi inangnya. Lalat tsetse biasanya menggigit hewan dan manusia pada siang hari dan hidup

ditepian danau dan sungai sehingga membuat tempat

didaerah Afrika tidak layak huni.

LALAT PHLEBOTOMUS atau Lalat pasir (Spiriverpa Lunulata)

Lalat pasir dewasa dapat terlihat dari April - September. Mereka hidup di tepi sungai berpasir dengan habitat terbuka yang bebas dari bayangan pohon. Lalat betina lebih menyukai meletakkan telur mereka di tanah basah atau dalam air. Parasitini yang menyebabkan penyakit Leishmaniasis. ditularkan oleh lalat pasir phlebotomus betina

KLASIFIKASI Kelas : Insecta Ordo : Diptera Sub-Ordo : Nematocera Famili : Psychodidae Genus : Phlebotomus Spesies : P. papatasii,

Ciri-ciri umum: 1.Ukurannya kecil: 1,3-1,5 mm, seluruh tubuh berambut.Lalat dewasa panjangnya 10-11mm. 2.Mata warna hitam, relatif besar & tiga pasang kaki relatif panjang , yangbetina menghisap darah. 3.Tubuh : kepala, thorax dan abdomen

13

4.Kepala: disamping mata facet yang besar terdapat sepasang antene yangberbulu lebat, palpa dan proboscis yang terdiri atas labium yang berdaging.Mandilble dan maxila yang seperti pedang dengan gigi-gigi, hypopharynxdengan salura ludah, sedangkan labrum epifaring berambut, mulut tipemenusuk dan menghisap. 5.Thorax: bentuknya bongkok, memiliki sepasang halter, tiga pasang kakiyang panjang, terdapat sepasang sayap dalam posisi tegak,berambut vena ke2 pada sayap bercabang dua kali 6.Abdomen: ditumbuhi rambut, pada segmen terakhir lalat betina dan lalat jantan terdapat hypopigium, padanya ada proximal segmen dari clasper,distal segmen dari clasper, intermediate appendage dengan duri, intermittenorgan, dan inferior clasper. 7.Jenis

kelamin

terpisah,

betina mempunyai

abdomen

>,

ujungnya

membulatsedangkan yg jantan tdp clasper. 8.Banyak ditemukan di gurun pasir (savanah). 9.Badannya berwarna abu-abu pucat. 10.Kaki berwarna coklat tua kemerah-merahan dan Mata berwarna coklat kemerahan Siklus Hidup Larva dapat memakan waktu hingga 2 tahun untuk berkembang dan hidup di pasir lepas. Pada tahap pupa, larva menjadi lingkarang atau "u" berlangsung selama 1 atau 2 minggu. Siklus Hidup.Lalat pasir dewasa dapat terlihat dari April - September. Mereka hidup di tepisungai berpasir dengan habitat terbuka yang bebas dari bayangan pohon. Lalatbetina lebih menyukai meletakkan telur mereka di tanah basah atau dalam air.

Larva dapat memakan waktu hingga 2 tahun untuk berkembang dan hidup di pasirlepas. Pada tahap pupa, larva menjadi lingkarang atau "u" berlangsung selama 1atau 2 minggu.

14

Lalat berkembangbiak dengan metamorfhosis sempurna yaitumulai dari telur, larva, pupa dan dewasa. Lalat berkembang biak dengan bertelur. Telur;Ukuran kecil, ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap kalibertelur akan menghasilkan 120– 130 telur dan menetas dalam waktu 8 – 16 jam .Pada suhu rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 – 13 º C), bentukoval, warna coklat hitam, tidak tahan kering, diletakkan terpisah pada batuan /lubang pada tanah yang lembab. Larva; berwarna putih kekuningan, panjang 12-13 mm. Akhir dari phase larvaini berpindah

tempat

dari

yang

banyak

makan

ke

tempat

yang

dingin

gunamengeringkan tubuhnya, Setelah itu berubah menjadi kepompong yang berwarnacoklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak bergerak. Phase iniberlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur 30 – 35 º C, Kemudian akan keluar lalat muda dan sudah dapat terbang antara 450– 900 meter, Siklushidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari. Lalat dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yangagak gelap

hitam

dipunggungnya,

pemakan

segala:

bangkai,

zat

organik,

sampah,kotoran hewan & berada ditempat yg lembab, mempunyai 4 stadium, bentuksilindris, memanjang, memiliki kepala warna hitam, abdomen bersegmen &mempunyai kaki palsu pada tiap segmen abdomen, bagian post abdomen terdapatdua pasang rambut panjang disebut caudal bristle / caudal setae. Pupa; ujung abdomen terdapat dua pasang caudal bristle & sisa kulit yg tidakdilepas seluruhya. Dewasa; Jantan & betina menghisap cairan tumbuhan, kecualiyang betina kadang-kadang menghisap darah hewan vertebrata pada malam haridi luar rumah (exophagic) atau di dalam rumah (endophagic). Jarak terbangpendek sehingga penyebaran tidak luas, suka bersembunyi ditempat terlindung. pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Umurlalat pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk biasasampai 3 (tiga) bulan Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin, tetapisebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 kilometer.

15

Lalat hitam (black fly) Klasifikasi Lalat hitam (Black Fly) Nama ilmiah: Simulium Kindom : Animalia Klasifikasi lebih tinggi: Simuliini Ordo: Diptera Family : Simuliidae SubFamily : Simuliinae Tribe : Simuliidae Genus : Simuliinae Klasifikasi

yang

lebih

rendah: Simulium

posticatum, Simulium

truncatum, Beaked black fly, Simulium buissoni

Vektor Fialariasis Non Limfatik (Lalat) Vektor filariasis non-limfatik adalah lalat yang termasuk dalam ordo diptera dari kelas insekta. Lalat yang berperan dalam menularkan filariasis ialah genusSimulium dan Simulium Simulium (Black fly) mempunyai badan berukuran 2-3 mm. lalat yang menghisap darah biasanya hanya lalat betina yang aktif pada siang hari dan sore hari. Gigitannya menyebabkan gatal,sakit, demam. Sebagai vektor penyakit filariasis. Merupakan hospes perantara cacing filaria. Morfologi Kecil,pendek,bengkok, warna coklat tua/hitam,betina mengisap darah, hidup didekat aliran sungai . Lalat dewasa sayapnya lebar dan kakinya pendek dengan tubuh yang bongkok, serta kuat dan kasar. Warnanya abu-abu ,hitam dan kuning. Ukurannya antara 1-5 mm.

Lalat

dewasa

badannya

berbuku-buku

kepala,thorax,dan abdomen.

16

dnan

terdiri

atas

bagian

Pemberantasan Lalat.

Pemberantasan lalat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Usaha pemberantasan lalat melalui tindakan penyehatan lingkungan .· Menghilangkan tempat-tempat pembiakan lalat; · Melindungi makanan terhadap kontaminasi oleh lalat; · Pengangkutan/pembuangan sampah yang dilakukan setiap hari dengan cara yangmemenuhi syarat; · Tempat penampungan sampah diberi alas yang kedap air, misalnya semen; · Adanya jamban/kakus yang tidak mudah dihinggapi lalat (tertutup). b. Membasmi larva lalat. c.

Pembasmian

Lalat

DewasaUntuk

membasmi

lalat

dewasa

bisa dilakukan penyemprotan udara: · Dalam rumah : penyemprotan dengan 0,1% pyrethrum dengan synergizing agents; · Diluar rumah : fogging dengan suspensi atau larutan dari 5% DDT, 2% lindaneatau 5% malathion. Tetapi lalat bisa menjadi resisten terhadap insektisida.Disamping penyemprotan udara (space spraying) bisa juga dilakukan; · Residual spraying dengan organo phosphorus insecticides seperti : Diazinon 1%,Dibrom 1%, Dimethoote, malathion 5%, ronnel 1%, DDVP dan bayer L 13/59.Pada residual spraying dicampur gula untuk menarik lalat;

17

· Khusus untuk perusahaanperusahaan susu sapi dipakai untuk residual spr ayingdiazinon, ronnel dan malathion menurut cara-cara yang sudah ditentukan. Harusdiperhatikan supaya tidak terjadi kontaminasi makanan manusia, makanan sapidan air minum untuk sapi, dan sapi-sapi tidak boleh disemprot; · Tali yang diresapi dengan insektisida (Inpregnated Cords) : Ini merupakan variasidari residual spraying. Tali-tali yang sudah diresapi dengan DDT digantungvertikal dari langit-langit rumah, cukup tinggi supaya tidak tersentuh oleh kepalaorang. Lalat suka sekali hinggap pada tali-tali ini untuk mengaso, terutama padamalam hari. Untuk ini dipakai: •Parathion: ini bisa tahan sampai 10 minggu. •Diazinon: ini bisa tahan sampai 7 minggu. Karena parathion sangat rentan untuk manusia, hanya orang-orang yangberpengalaman dapat mengerjakannya dengan sangat hati-hati, dengan memakaisarung tangan dari kain atau karet. Jika kulit terkontaminasi dengan parathionmaka bagian kulit yang terkena harus segara dibilas dengan air dan sabun.Pembasmian

dalam

pengendalian

vektor

tidak

mungkin

dapat

dilakukansampai tuntas, yang mungkin dan dapat dilakukan adalah usaha mengurangi danmenurunkan populasi ke suatu tingkat yang tidak membahayakan kehidupanmanusia, tetapi seharusnya dapat diusahakan agar segala kegiatan dalam rangkamenurunkan populasi vektor dapat mencapai hasil yang baik. Perlu diterapkanteknologi yang sesuai, bahkan teknologi sederhanapun, yang penting didasarkanprinsip dan konsep yang benar.

18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Lalat rumah masuk ke dalam ordo diptera, yaitu yang memeiliki dua sayap. Sepasang sayap depan dan sayap belakang yang berubah bentuknya menjadi suatu bulatan kecil yang disebut haltere. Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm, berwarna hitam keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Memiliki sepasang mata, sepasang antena, dan tiga pasang kaki. Lalat rumah memiliki bulu pada bagian atas dan bawah. Sayapnya mempunyai empat garis (strep) yang melengkung ke arah kosta/rangka sayap mendekati garis ketiga. Garis ini menjadi ciri pada lalat rumah dan merupakan pembeda dengan musca jenis lainnya. Siklus hidup pada lalat rumah (Musca domestica) ada 4 fase, yaitu: telur, larva, pupa, dan dewasa. Metamorfosis yang dilakukan oleh lalat adalah metamorfosis sempurna.

B. Saran Walaupun hanya sekilas pembahasan mengenai lalat ini, diharapkan pembaca tetap menjaga diri, lingkungan, serta makanan agar tetap bersih. Hal ini sangat penting untuk menghindari penyebaran penyakit di sekitar kita. Karena lalat sebagai salah satu vektor penyebaran penyakit sangat menyukai tempattempat yang kotor.

19

Namun, lalat tidak seburuk dengan apa yang telah dijelaskan. Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah pasti ada manfaatnya. Seperti halnya dengan lalat, walaupun ia menyebabkan penyakit, tetapi ia menyediakan obat/penawarnya juga. Jangan melihat segala sesuatu dari satu sisi negatifnya saja.

20

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Lalat. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/11/jtptunimus-gdl-s12008-kartikasar-521-3-bab2.pdf diakses tanggal 13 Desember 2013 pukul 09.24. Anonim. 2012. Morfologi Lalat Rumah (Muscadomestica). http://pancarahmat.blogspot.com/2012/05/gambar-morfologi-lalat-rumahmusca.html diakses tanggal 21 Desember 2013 pukul 11.30. Dinata, Arda. 2011. Namaku Lalat. http://kesehatan.kompasiana. Departemen Kesehatan. Tanpa Tahun. Pengendalian Lalat. http://www.depkes.go.id/downloads/Pengendalian%20Lalat.pdf diakses tanggal 13 Desember 2013 pukul 12.16. Rachdie, Abu Salma M. 2013. Mukjizat Hadits http://rofistera.files.wordpress.com/2013/03/mukjizat-hadits-lalatgratis.pdf diakses tanggal 13 Desember 2013 pukul 10.48.

Lalat.

Suraini. 2011. Jenis-jenis Lalat (Diptera) dan Bakteri Enterobacteriaceae yang terdapat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Padang. http://pasca.unand.ac.id/id/wp-content/uploads/2011/09/JENIS-JENISLALAT-DIPTERA-DAN-BAKTERI-ENTEROBACTERIACEAEYANG-TERDAPAT-DI-TEMPAT-PEMBUANGAN-AKHIR-SAMPAHTPA-KOTA-PADANG.pdf diakses tanggal 13 Desember 2013 pukul 12.16.

21

Related Documents

Entomologi
June 2020 8
Entomologi .docx
June 2020 13
?.docx
May 2020 65
'.docx
April 2020 64

More Documents from "anisa novi"