Energi_baru_terbarukan_energi_matahari.docx

  • Uploaded by: End die
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Energi_baru_terbarukan_energi_matahari.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,213
  • Pages: 17
ENERGI MATAHARI

TUGAS MAKALAH ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Dibuat sebagai tugas mata kuliah Energi Baru dan Terbarukan pada Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Oleh: Agung Kurniawan

03021181320037

Andra Fareza

03021181320081

Anwar Saputra Siregar

03021181320085

Regi Suhada Pujakesuma

03021181320055

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia. Hal ini mengingat energi merupakan salah satu faktor utama bagi terjadinya pertumbuhan ekonomi suatu negara. Permasalahan energi menjadi semakin kompleks ketika kebutuhan yang meningkat akan energi dari seluruh negara di dunia untuk menopang pertumbuhan ekonominya justru membuat persediaan cadangan energi konvensional menjadi semakin sedikit. Dimulainya revolusi industri, manusia mulai menggunakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Sumber dayanya yaitu bahan bakar fosil, batubara, gas alam dan minyak bumi. Bahan bakar fosil ini merupakan sumber daya energi konvensional dan tidak terbaharui dan jumlahnya terbatas. Matahari merupakan sumber energi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebutuhan energi masa depan. Total kebutuhan energi yang berjumlah 10 TW tersebut setara dengan 3 x 1020 Joule setiap tahunnya. Sementara total energi matahari yang sampai di permukaan bumi adalah 2,6 x 1024 Joule setiap tahunnya. Jika kita lihat jumlah energi yang dibutuhkan dan dibandingkan dengan energi matahari yang tiba di permukaan bumi, maka sebenarnya dengan menutup 0,05% luas permukaan bumi dengan solar cell yang memiliki efisiensi 20%, seluruh kebutuhan energi yang ada di bumi sudah dapat terpenuhi. Sehingga perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terutama bagaimana proses pengkonversian energi matahari menjadi energi listrik untuk memperoleh efisiensi yang semakin tinggi.

1.2. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam tugas ini meliputi beberapa hal sebagai berikut: 1. Apa saja kegunaan dari energi matahari? 2. Apa saja potensi energi matahari?

2

3. Bagaimana pemanfaatan limbah dari energi matahari dalam kehidupan seharihari? 4. Apa saja kelebihan dan kekurangan energi matahari?

1.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang pada tugas ini adalah sebagai pada apa saja kegunaan, potensi, pemanfaatan, serta kelebihan dan kekurangan energi matahari.

1.4. Tujuan Adapun tujuan pada tugas ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kegunaan energi matahari. 2. Mengetahui potensi energi matahari. 3. Mengetahui pemanfaatan limbah energi matahari. 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan energi matahari.

1.5. Manfaat Adapun beberapa manfaat dari tugas ini adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan pengetahuan tentang energi matahari. 2. Menerapkan prinsip-prinsip dasar pemanafaatan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.

3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Energi Surya di Indonesia Energi surya adalah energi yang berupa panas dan cahaya yang dipancarkan matahari. Energi surya (matahari) merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling penting. Indonesia mempunyai potensi energi surya yang melimpah. Namun melimpahnya sumber energi surya di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Matahari adalah sumber energi yang memancarkan energi sangat besarnya ke permukaan bumi. Permeter persegi permukaan bumi menerima hingga 1000 watt energi matahari. Sekitar 30% energi tersebut dipantulkan kembali luar angkasa, dan sisanya diserap oleh awan, lautan, dan daratan. Jumlah energi yang diserap oleh atmosfer, lautan, dan daratan bumi sekitar 3.850.000 eksajoule (EJ) per tahun. Untuk melukiskan besarnya potensi energi surya, energi surya yang diterima bumi dalam waktu satu jam saja setara dengan jumlah energi yang digunakan dunia selama satu tahun lebih. Berbagai sumber energi terbarukan lainnya, semisal energi angin, biofuel, air, dan biomassa, berasal dari energi surya. Bahkan sumber energi fosil pun terbentuk lewat bantuan energi matahari. Hanya energi panas bumi dan pasang surut saja yang relatif tidak memperoleh energi dari matahari. Salah satu cara untuk memanen radiasi panas dan cahaya yang dipancarkan matahari menjadi listrik adalah dengan memanfaatkan teknologi termal dan teknologi sel surya atau sel photovoltaic. Teknologi termal biasanya digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian dan perikanan, memasak (kompor surya), dan memanaskan air. Sedangkan sel surya merupakan alat untuk mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dengan teknologi sel surya (photovoltaic) energi surya diubah menjadi energi listrik yang bisa digunakan untuk berbagai hal.

4

Gambar 2.1 Potensi tenaga surya dunia Salah satu cara untuk memanen radiasi panas dan cahaya yang dipancarkan matahari menjadi listrik adalah dengan memanfaatkan teknologi termal dan teknologi sel surya atau sel photovoltaic. Teknologi termal biasanya digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian dan perikanan, memasak (kompor surya), dan memanaskan air. Sedangkan sel surya merupakan alat untuk mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dengan teknologi sel surya (photovoltaic) energi surya diubah menjadi energi listrik yang bisa digunakan untuk berbagai hal. Dengan potensinya yang sangat besar tersebut, energi surya diyakini menjadi sumber energi utama di masa depan. Apalagi dengan beberapa keunggulan energi surya seperti energi surya merupakan sumber yang hampir tak terbatas dan ramah lingkungan. Yang hingga kini masih menjadi kendala adalah teknologi sel surya dan media penyimpanan yang masih sangat mahal dan memiliki kemampuan yang terbatas. Sebagai negara yang berada di kawasan khatulistiwa, potensi energi surya di Indonesia sangat besar. Indonesia memiliki sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp energi surya. Sayangnya, seperti berbagai energi terbarukan

5

lainnya, energi surya ini belum dimanfaatkan secara optimal. Dari total potensi energi surya tersebut, Indonesia baru memanfaatkan sekitar 10 MWp.

Gambar 2.2 PLTS Bangli, Bali, Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar di Indonesia. Bagi Indonesia, energi surya menjadi salah satu alternatif energi terbaik. Dengan potensinya yang besar

akan mampu melepaskan Indonesia dari

ketergantungan terhadap sumber energi konvensional. Energi surya pun cocok diterapkan pada daerah-daerah terpencil maupun pulau-pulau kecil di Indonesia. Pemanfaatan energi surya menjadi salah satu sumber energi alternatif ini bisa dilakukan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) maupun Solar Home System (SHS), yaitu pemanfaatan skala rumahan.

6

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1. Kegunaan Energi Matahari a. Membantu proses fotosintesis Cahaya matahari merupakan sumber utama kehidupan makhluk hidup, salah satunya adalah kehidupan bagi tanaman atau tumbuhan untuk membantu proses fotosintesis. Tanpa adanya matahari sendiri, maka tanaman atau tumbuhan di bumi akan mati. Sebagai timbal baliknya, ketika tidak ada tumbuhan di bumi ini maka manusia akan musnah akibat tidak adanya suplai oksigen dari tumbuhan. Bisa kita simpulkan, bahwa siklus kehidupan makhluk hidup termasuk manusia sendiri begitu tergantung pada sinar matahari. Proses fotosintesis pada tumbuhan sendiri akan menghasilkan oksigen, yang sangat penting bagi pernafasan manusia. Dengan begitu, kehidupan manusia pun tergantung dari asupan oksigen yang terhirup. Maka wajar, jika matahari ini memiliki peranan yang begitu penting sama halnya dengan peranan air untuk kehidupan manusia. b. Membantu penerangan Tanpa adanya cahaya matahari, dunia akan gelap gulita. Sehingga kita tak akan bisa melihat apapun yang ada di lingkungan sekitar kita. Dengan adanya energi cahaya matahari ini, maka kita bisa melihat lingkungan sekitar. Maka dari itu, cahaya sangat penting peranannya sebagai media penerangan. Selain cahaya matahari, cahaya dari lampu juga berfungsi sebagai penerangan saat malam hari. Cahaya dari lampu juga membantu Anda untuk dapat belajar di malam hari. c. Menjemur pakaian Dengan adanya cahaya matahari sendiri, maka pakaian yang dicuci bisa langsung kering tanpa mesin pengering. Cahaya matahari sebagai media untuk menjemur pakaian dengan mudah dan alami, dengan bantuannya inilah pakaian akan mudah kering saat dijemur di bawah terik sinar matahari. Memakai bantuan sinar matahari ini tentu tak perlu membayar mahal untuk membeli mesin cuci sekaligus pengering pakaiannya, karena matahari ini bisa kita dapatkan secara gratis.

7

d. Menghasilkan energi listrik Sebagai sumber dari cahaya, matahari juga bisa menghasilkan energi listrik. Energi listrik inilah yang nantinya dipergunakan untuk cahaya di malam hari. Selain itu dengan energi listrik, kita bisa menggunakan elektronik dan alat-alat rumah tangga dengan nyaman. Energi listrik yang berasal dari bantuan matahari atau sel surya ini tentunya lebih ramah lingkungan. Tak hanya itu saja, matahari juga termasuk energi terbarukan yang ketersediaannya tidak terbatas. e. Membantu proses pertumbuhan kecambah Selain bermanfaat bagi kehidupan manusia, energi cahaya juga sangat bermanfaat untuk tumbuhan. Jika kecambah kekurangan cahaya, maka tanaman tersebut akan kering, kurus, daunnya berwarna kuning pucat dan juga tipis. Berbeda dengan kecambah yang cukup cahaya matahari, maka tanaman tersebut akan memiliki daun yang tebal, hijau dan tumbuh subur. Hal ini dikarenakan kecambah tersebut akan lebih maksimal dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan dan zat energi. f. Sebagai sumber nutrisi terbaik Manfaat energi cahaya berikutnya adalah sebagai sumber nutrisi terbaik. Pada sebuah percobaan, tumbuhan yang disimpan di dalam ruang tertutup dengan bantuan cahaya buatan, memiliki energi dan nutrisi yang buruk tidak sebaik nutrisi dan energi yang dihasilkan oleh cahaya matahari langsung. g. Membantu pertumbuhan bunga dan daun Selanjutnya adalah energi cahaya dapat membantu pertumbuhan bunga dan juga daun. Seperti yang Anda ketahui panjang gelombang energi matahari memiliki warnamerah. Warna merah yang ada di gelombang matahari tersebut akan diserap oleh tumbuhan yang pada akhirnya hal ini akan berdampak pada pertumbuhan bunga. Sehingga tanaman yang sering terpapar sinar matahari akan cepat berbunga dan tumbuh tinggi serta lebat. h. Menjaga temperatur tumbuhan Cahaya matahari juga dapat menjaga temperatur tumbuhan agar tetap seimbang dan stabil. Jika temperatur tumbuhan rendah maka proses penguapan akan menjadi lama, hal ini tentu saja dapat membuat tumbuhan mati lemas. Dan

8

sebaliknya jika suhu terlalu tinggi maka proses penguapan akan dipercepat. Hal ini akan menyebabkan tumbuhan menjadi kering. i. Mengeringkan tanah Pada beberapa tumbuhan, cahaya matahari sangat bermanfaat dalam proses perkembangbiakan. Cahaya matahari diperlukan dalam proses pengeringan tanah. Sehingga biji bunga yang jatuh ke tanah yang kering akan tumbuh dengan subur. Contohnya yaitu biji bunga matahari. Meskipun begitu, tak berarti biji bunga matahari tidak bisa tumbuh di tanah yang lembab, tetapi ia akan cepat layu dan akhirnya akan mati.

3.2. Potensi Energi Matahari Jika kita melihat tingkat konsumsi energi di seluruh dunia saat ini, penggunaan energi diprediksikan akan meningkat sebesar 70 persen antara tahun 2000 sampai 2030. Sumber energi yang berasal dari fosil, yang saat ini menyumbang 87,7 persen dari total kebutuhan energi dunia diperkirakan akan mengalami penurunan disebabkan tidak lagi ditemukannya sumber cadangan baru. Cadangan sumber energi yang berasal dari fosil diseluruh dunia diperkirakan hanya sampai 40 tahun untuk minyak bumi, 60 tahun untuk gas alam, dan 200 tahun untuk batu bara. Kondisi keterbatasan sumber energi di tengah semakin meningkatnya kebutuhan energi dunia dari tahun ketahun (pertumbuhan konsumsi energi tahun 2004 saja sebesar 4,3 persen), serta tuntutan untuk melindungi bumi dari pemanasan global dan polusi lingkungan membuat tuntutan untuk segera mewujudkan teknologi baru bagi sumber energi yang terbaharukan. Di antara sumber energi terbaharukan yang saat ini banyak dikembangkan seperti turbin angin, tenaga air (hydro power), energi gelombang air laut, tenaga surya, tenaga panas bumi, tenaga hidrogen, dan bio-energi], tenaga surya atau solar sel merupakan salah satu sumber yang cukup menjanjikan. Energi yang dikeluarkan oleh sinar matahari sebenarnya hanya diterima oleh permukaan bumi sebesar 69 persen dari total energi pancaran matahari. Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi sangat luar biasa besarnya yaitu mencapai 3 x 1024 joule pertahun, energi ini setara dengan 2 x 1017 Watt. Jumlah energi sebesar itu setara dengan 10.000 kali konsumsi energi di

9

seluruh dunia saat ini. Dengan kata lain, dengan menutup 0,1 persen saja permukaan bumi dengan divais solar sel yang memiliki efisiensi 10 persen sudah mampu untuk menutupi kebutuhan energi di seluruh dunia saat ini. Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam energi surya mengingat posisi Indonesia yang terletak dikatulistiwa. Hasil pantauan didapat bahwa nilai radiasi harian terendah adalah di Darmaga, Bogor Jawa Barat dengan intensitas 2,558 kWh/m2 dan tertinggi di Waingapu Nusa Tenggara Timur dengan intensitas 5,747 kWh/m2. Potensi ini baru dimanfaatkan sangat sedikit yang dimulai pada tahun 1979 oleh BPPT sebagai pengguna. Pengguna terbanyak adalah DEPKES sesuai dengan kebutuhan Puskesmas pada daerah terpencil dan kemudian departemen transmigrasi.

Tabel 3.1. Potensi Energi Terbarukan di Indonesia Kapasitas

Pemanfaatan

Terpasang (MW)

(%)

75.000

42.000

5,600

Biomassa

50.000

302

0,604

Geothermal

20.000

812

4,060

Mini/Mikro Hidro

459

54

11,764

Tenaga Surya

156.487

5

3,19 X 10-3

Energi Angin

9286

0.50

5,38 X 10-3

Jumlah

311.232

5373.5

22,03

Jenis Energi Terbarukan

Potensi (MW)

Large Hydro

Sumber: Ditjen Listrik & Pemanfaatan Energi (2001) Sebagai negara yang kaya akan energi surya, sudah selayaknyalah untuk mengembangkan dan memanfaatkan energi yang melimpah tersebut. Namun demikian pemanfaatan energi surya di Indonesia baru sekitar 882,5 kw, jauh di

10

bawah 1% dari energi yang tersedia. Jika dibandingkan dengan ketersedianya energi surya maka pencapaian pemakaian ini masih sangat kecil. Nilai rata-rata energi radiasi harian adalah 4,815 kWh/m2. Untuk seluruh Indonesia dengan luas daratan kurang lebih 2 juta km2, potensi energi radiasi harian adalah: 2 x 1012 m2 x 4,815 kWh/m2 = 9,63 . 1012 kwh. Tabel 3.2. Potensi Sumber Daya Energi Surya di Beberapa Kota di Indonesia.

Aceh

Tahun Pengukuran 1980

Radiasi rata- rata 4.1

Palembang

Sumatera Selatan

1979 – 1981

4.95

3

Menggala

Lampung

1972 – 1979

5.23

4

Rawasragi

Lampung

1965 – 1979

4.13

5

Jakarta

Jakarta

1965 – 1981

4.19

6

Bandung

Jawa Barat

1980

4.15

7

Lembang

Jawa Barat

1980

5.15

8

Citius, Tangerang

Jawa Barat

1980

4.32

9

Darmaga, Bogor

Jawa Barat

1980

2.56

10

Jawa Barat

1991 – 1995

4.45

11

Serpong, Tangerang Semarang

Jawa Tengah

1979 – 1981

5.49

12

Surabaya

Jawa Timur

1980

4.30

13

Yogyakarta

1980

4.50

14

Kenteng, Yogyakarta Denpasar

Bali

1977 – 1979

5.26

15

Pontianak

Kalimantan Barat

1991 – 1993

4.55

16

Banjarbaru

1979 – 1981

4.80

17

Banjarmasin

1991 – 1995

4.57

18

Samarinda

Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan Kalimantan Timur

1991 – 1995

4.17

19

Menado

Sulawesi Utara

1991 – 1995

4.91

20

Palu

Sulawesi Tenggara 1991 – 1994

5.51

21

Kupang

Nusa Tenggara Barat

5.12

No Kota

Provinsi

1

Banda Aceh

2

1975 – 1978

11

22

Waingapu, Sumba Timur

23

Maumere

NusaTenggara Timur Nusa Tenggara Timur

1991 – 1995

5.75

1992 – 1994

5.7

Sumber : Rencana Induk Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan, 1997. Direktorat Jenderal Listrik dan Pengembangan Energi, DESDM. Dari tabel masih kelihatan bahwa antara kelebihan dan kelemahan masih berimbang sehingga jika PLTS ini diaplikasikan belum memberikan keuntungan yang signifikan. Namun melihat permintaan tenaga listrik yang tumbuh rata-rata 8,2 % pertahun (meningkat dari 51,2 TWh pada th 1990 menjadi 555 TWh pada 2021) dengan jumlah pembangkit yang sangat terbatas (Jawa Bali) maka pengembangan PLTS adalah sangat strategis. 3. Pemanfaatan Limbah Energi Matahari

Gambar 3.1 Array Panel Surya Menggunakan energi surya tidak mengakibatkan polusi udara atau polusi air, dan tidak juga menghasilkan gas rumah kaca, tetapi tetap memiliki beberapa dampak tidak langsung terhadap lingkungan. Misalnya, ada beberapa bahan beracun dan bahan kimia, dan berbagai pelarut dan alkohol yang digunakan dalam proses pembuatan sel fotovoltaik (PV), yang mengkonversi sinar matahari menjadi listrik. Sejumlah kecil bahan-bahan limbah juga dihasilkan.

12

Selain itu, pembangkit listrik panas matahari yang besar dapat merusak ekosistem gurun jika tidak dikelola dengan baik. Burung dan serangga dapat terbunuh jika mereka terbang melewati konsentrasi sinar matahari, seperti yang diciptakan oleh "menara tenaga surya." Beberapa sistem pembangkit panas matahari menggunakan cairan berbahaya (untuk mentransfer panas) yang memerlukan penanganan dan pembuangan khusus. Sistem tenaga surya mungkin memerlukan air untuk pembersihan konsentrator dan reciever secara rutin; begitu juga dengan pendinginan turbingenerator. Menggunakan air dari sumur bawah tanah dapat mempengaruhi ekosistem di beberapa lokasi yang gersang.

3.3. Kelebihan dan Kekurangan Energi Matahari Energi surya merupakan sumber daya yang tidak hanya berkelanjutan (sustainable), akan tetapi juga dapat diperbaharui terus menerus (setidaknya sampai matahari habis dalam miliaran tahun). Tenaga surya dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, juga digunakan dalam teknologi yang relatif sederhana untuk memanaskan air (pemanas air matahari). Penggunaan skylight dalam konstruksi rumah juga dapat

mengurangi pengeluaran energi yang

dibutuhkan untuk penerangan kamar dalam rumah di siang hari.Panel surya juga membutuhkan sedikit perawatan. Setelah instalasi dan dioptimasi, panel ini sangat handal, karena faktanya mereka secara aktif menciptakan listrik dengan luasan hanya beberapa milimeter dan tidak memerlukan jenis bagian mekanis yang kemungkinan bisa gagal. Panel surya juga memproduksi energi dalam diam, tak usah khawatir tetangga protes karena kebisingan. Keuntungan lainnya adalah operasional tenaga surya sangat minim polusi udara sehingga sangat ramah lingkungan. Berikut ini ada beberapa kelebihan energi Surya yang dapat Anda ketahui: a. Ramah lingkungan Kelebihan energi alternatif surya atau matahari yaitu ramah lingkungan. Energi matahari tidak menghasilkan limbah atau sisa pembuangan yang berbahaya bagi lingkungan. Tidak hanya dalam jangka yang pendek semata tetapi dalam jangka panjang.

13

b. Gratis Selain tidak terbatas, energi matahari ini tersedia dalam jumlah banyak dan dapat digunakan secara gratis. Dengan begitu, untuk dapat menggunakannya tidak perlu

mengeluarkan

biaya

untuk

membelinya.

Anda

hanya

perlu

menggunakannyasesuai dengan kebutuhan dan mengolahnya menjadi energi yang siap pakai. Berbeda dengan minyak bumi yang dijual dengan harga yang relatif mahal. c. Melimpah Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, energi alternatif dari matahari ini tidak akan habis. Namun selain itu, energi matahari ini juga tersedia dalam jumlah yang sangat banyak atau melimpah. Itulah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh energi alternatif matahari. Namun selain kelebihan, energi alternatif ini juga memiliki kekurangan yang wajib Anda ketahui. Salah satunya yaitu tidak dapat diandalkan setiap saat, contohnya yaitu ketika musim hujan tiba. Ketika hujan, langit akan mendung dan menutupi sinar matahari. Akibatnya energi matahari tidak dapat digunakan, kebutuhan akan energi pun juga tidak akan terpenuhi. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa energi matahari tidak dapat diandalkan, mengingat ada banyak hal yang membutuhkan energi untuk mengerjakannya. Selain tidak dapat diandalkan, energi matahari juga termasuk energi yang belum efisien serta penyimpanannya mengalami beberapa kendala. Karena alasan-alasan tersebutlah kenapa energi matahari masih belum digunakan atau dimanfaatkan secara optimal. Bagaimanapun, energi matahari ini tetap dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebaik mungkin. Contohnya yaitu adanya PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Ada beberapa PLTS di Indonesia, antara lain yaitu di Bali dan Flores. Dengan mengandalkan energi alternatif matahari tersebut, kebutuhan listrik dapat terpenuhi. Kerugian utama dari tenaga surya adalah bahwa jelas energinya tidak dapat diproduksi di malam hari. Daya yang dihasilkan juga berkurang pada saat mendung (meskipun energi masih diproduksi pada saat mendung). Keluaran energi panel surya maksimal ketika panel langsung menghadap matahari. Ini berarti bahwa panel di lokasi yang tetap, seperti gedung di atas, akan berkurang produksinya ketika matahari tidak pada sudut yang optimal. Banyak PLTS skala

14

besar yang mengatasi masalah ini dengan panel yang dapat melacak matahari untuk menjaga panel di sudut yang optimal sepanjang hari. Hingga sekarang sel surya yang paling efisien hanya mampu mengkonversi lebih dari 20% dari sinar matahari menjadi listrik. Dengan meningkatnya kemajuan teknologi sel surya nomor ini cenderung meningkat. Selain efisiensi konversi yang rendah, panel surya dapat menjadi investasi awal yang cukup besar. Namun, biaya panel surya yang dikeluarkan hanya biaya awal, setelah membeli dan instalasi mereka menciptakan energi bebas untuk digunakan. Tabel 3.3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Konversi Energi Surya KELEBIHAN

KELEMAHAN

Modul solar langsung mengkonversi sinar matahari menjadi Energi listrik searah tanpa Biaya investasi awal tinggi. bahan bakar. Proses konversi tidan menimbulkan kebisingan, Memerlukan baterai sebagai media gas buang, limbah. penyimpan listrik. Pemeliharaan sederhana dibanding sistem Pemeliharaan baterai harus rutin konvensional. Karena dalam proses tidak ada karena keandalan sistem ditentukan bagian yang bergerak. oleh kondisi baterai. Untuk beban yang kecil mempunyai ke Alat-alat yang dioperasikan pada cenderungan makin ekonomis. tengangan rendah terbatas. Teknisi yang terlatih untuk Dapat diaplikasikan langsung pada alat alat perencanaan dan pemasangan sistem praktis. konversi energi surya masih sangat sedikit. Instalasisistem lebih aman karena tega ngan rendah dan searah.

Sumber: Unggul Wibowo, 2000:7

15

BAB 4 KESIMPULAN Energi matahari mempunyai potensi untuk menyediakan berbagai kebutuhan energi di seluruh Indonesia. Selain untuk pembangkit listrik, energi matahari juga membantu tumbuhan untuk berfotosintesis. Energi matahari bukan saja bisa digunakan untuk proses pemanasan ataupun untuk energi listrik, energi matahari juga bisa digunakan untuk pendingin. Jadi, energi matahari adalah energi yang paling penting untuk digunakan dalam kehidupan.

16

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Energi Surya. http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_surya, diakses pada 1 Februari 2017 Anonim. 2008. Fisika Energi. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/makalah-energi-matahari-danpemanfaatanya/, diakses pada 1 Februari 2017 Widodo, Tjatur. 2011. Solar Cell.http://www.chem-istry.org/artikel_kimia/kimia_material/solar_cell_sumber_energi_masa_dep an_yang_ramah_lingkungan/, diakses pada 1 Februari 2017

17

More Documents from "End die"