Elastisitas Dan Intensitas.docx

  • Uploaded by: SusiloEkoFebrianto
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Elastisitas Dan Intensitas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 369
  • Pages: 2
Indeks yang biasa digunakan untuk mengukur kebutuhan energi terhadap perkembangan ekonomi sebuah negara adalah Elastisitas Energi Elastisitas energi adalah perbandingan antara laju pertumbuhan konsumsi energi dengan laju pertumbuhan ekonomi. Semakin kecil angka elastisitas, maka semakin efisien penggunaan energi di suatu negara. Menurut sebuah riset elastisitas energi di Indonesia adalah sebesar 1,84 . Artinya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 1%, maka konsumsi energi Indonesia harus naik rata-rata 1,84%. Angka elastisitas dan intensitas energi yang relatif tinggi ini menunjukkan bahwa pemakaian energi di Indonesia termasuk tidak efisien atau boros. Elastisitas energi adalah pertumbuhan kebutuhan energi yang diperlukan untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi (GDP) tertentu.

Elastisitas untuk mengetahui efisiensi pemanfaatan energi bukan intensitas Kelangkaan disebabkan permintaan/kebutuhan meningkat namun ketersediaan terbatas dan berkurang Eksternalitas merupakan efek samping suatu tindakan pelaku ekonomi terhadap pelaku ekonomi lain yang merupakan pengaruh-pengaruh sampingan terjadi apabila perusahaanperusahaan atau orang-orang membebankan biaya atau manfaat atas orang lain diluar tempat berlangsungnya pasar. Upaya untuk meningkatkan eksternalitasn positif dan mengurangi eksternalitas negatif ini dikenal dengan istilahInternalisasi Eksternalitas.

Pengertian eksternalitas secara sederhana adalah dampak tindakan suatu pihak terhadap kondisi orang/pihak lain. Eksternalitas ini muncul ketika seseorang melakukan kegiatan yang mempengaruhi kesejahteraan orang

lain, namun orang

tersebut tidak

membayar

atau

menerima kompensasi dari dampak tindakannya itu. Pengertian ini sejalan dengan pendapat Mankiw (2012) bahwa eksternalitas adalah “the uncompensated impact of one person’s actions on the well-being of a bystander”. Eksternalitas dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif.

Apabila dampak yang ditimbulkan dari tindakan tersebut menguntungkan, maka termasuk eksternalitas positif. Namun apabila dampak yang diakibatkan merugikan, maka termasuk eksternalitas negatif.

Contoh eksternalitas positif adalah pendidikan. Proses pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia yang handal dalam bidangnya, sebagai contoh sarjana ekonomi yang ahli dalam dunia bisnis. Kemudian sarjana ekonomi tersebut menjadi seorang pengusaha sukses. Dari usahanya tersebut sarjana ekonomi tadi bisa merekrut banyak pengangguran untuk bekerja di perusahaannya. Dampak yang menguntungkan untuk pengangguran dan pemerintah tersebut termasuk dalam eksternalitas positif.

Sedangkan contoh eksternalitas negatif adalah pabrik yang memproduksi suatu barang. Dari proses produksinya tersebut, pabrik tadi menghasilkan limbah yang merugikan masyarakat di sekitar pabrik. Dampak merugikan ini disebut dengan eksternalitas negatif.

Kegagalan pasar, dampak internalitas menyebabkan peningkatan harga sehingga permintaan konsumen menurun metode spk intervensi pemerintah chicago tidak ada intervensi pemerintah

Related Documents


More Documents from ""