Eksposisi.docx

  • Uploaded by: dyah kusuma
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Eksposisi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 647
  • Pages: 3
Narkoba dan Bahaya Pemakaiannya di Kalangan Remaja

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah : • Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja. • Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

NAMA : DYAH AYU K NO : 9 KELAS : X B

Cara Pencegahan Osteoprosis Osteoporosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan pada jaringan di dalam tulang. Osteoporosis disebut pula pengeroposan tulang sebgai akibat gangguan metabolisme kalsium. Pada osteoporosis, terjadi penurunan kualitas tulang dan kuantitas kepadatan tulang. Keadaan tersebut menyebabkan penderita osteoporosis mudah mengalami patah tulang atau fraktur karena kehilangan kekuatan tulang. Osteoporosis kerap muncul diusia 35 tahun ke atas. Cara terbaik untuk tidak mengalaminya yaitu dengan menyiasatinya dengan melakukan pencegahan gangguan tersebut secara dini. Makanan dapat menjadi pilihan terbaik untuk asupan kalsium. Salah satu sumber makanan yang cukup baik adalah susu. Dua gelas susu sehari, cukup dalam memenuhi kebutuhan tubuh akan kalsium. Dari 2 gelas susu akan diperoleh 1.250 mg kalsium, dimana perolehan kalsiumnya sudah memenuhi kebutuhan kalsium orang dewasa. Osteoporosis bisa disebabkan oleh obat-obat yang mengganggu kinerja tulang. Contoh nya adalah antasida, obat diuretik, dan beberapa jenis obat obat anti reumatik. Obat-obat tersebut ternyata dapat menggangu penyerapan kalsium. Penggunaan garam juga berpengaruh pada gangguan kesehatan ini. Dengan membatasi penggunaan garam dapur dapat mengurangi resiko osteoporosis. Konsumsi natrium yang berlebih selain menyebabkan efek hipertensi, natrium berpotensi menghilangkan kalsium dari tubuh. Natrium akan mengeluarkan kalsium dari tubuh melalui urin. Oleh karena itu, cara menghindari kehilangan kalsium akibat urin dengan membatasi mengkonsumsi garam. Vitamin D mengambil peran dominan dalam upaya pencegahan ini, karena vit.D mampu memelihara kesehatan tulang dengan cara meningkatkan penyerapan kalsium dari sistem pencernaan. Kebutuhan vitamin D normal perhari adalah 400 IU. Dalam bentuk nonaktif, vitamin D banyak terdapat di bawah kulit. Vitamin D akan menjadi aktif dan berfungsi apabila terpapar sinar matahari pagi yang banyak mengandung ultraviolet. Terpapar sinar matahari pagi sekitar 20 menit perhari, cukup untuk membantu produksi vitamin D. Penurunan massa tulang juga dapat dicegah dengan aktif berolahraga, karena penurunan aktivitas fisik pada usia lanjut dapat menurunkan massa tulang. Jalan kaki, bersepeda atau berenang adalah jenis olahraga olahraga yang mudah dan baik untuk dilakukan. Aspek yang diperhatikan ialah intensitas, waktu, dan frekuensi olahraga. Kecukupan intensitas diukur dengan menghitung denyut nadi, dalam normal berkisar antara 70-80 denyut per menit. Waktu berolahraga yang ideal adalah 20-40 menit. Upaya pencegahan osteoporosis dengan obat juga mulai dikembangkan. Jenis obat tersebut diantaranya estrogen dan kalsitonin. Estrogen adalah hormon yang menurun jumlahnya dikala wanita telah mengalami menopause dan menjadi penyebab utama osteoporosis pada wanita. Obat berisi hormon estrogen ini diharapkan dapat mencegah osteoporosis.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain: • Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb. Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti: • Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.

More Documents from "dyah kusuma"