Ekosistem.docx

  • Uploaded by: 19thCentury Girl
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ekosistem.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,671
  • Pages: 7
BAB I PENDAHULUAN

Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekosistem terdiri dari komunitas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme beserta lingkungan non-hayati yang dinamis dan kompleks, serta saling berinteraksi sebagai suatu unit yang fungsional. Manusia merupakan bagian yang terintegrasi dalam ekosistem. Ekosistem sangat bervariasi dalam hal ukuran, dapat berupa genangan air pada suatu lubang pohon hingga ke samudera luas. Secara garis besar ada dua jenis komponen ekosistem yaitu komponen abiotik dan komponen biotic. Komponen abiotik mencakup semua unsur yang bukan makhluk hidup seperti udara, suhu, air, tanah, curah hujan, bebatuan, gunung, karang, salju, dan lain sebagainya. Komponen biotik mencakup semua makhluk hidup yang dilihat dari susunan trofiknya dibagi ke dalam beberapa tingkatan yakni komponen produsen, komponen konsumen, dan juga komponen pengurai. Di dalam ekosistem terjadi hubungan saling ketergantungan antara komponen satu dengan yang lainnya. Saling ketergantungan itu mencakup berbagai kebutuhan untuk bereproduksi, makanan, energi, air, mineral, dan udara. Adanya saling ketergantungan menyebabkan di dalam ekosistem terjadi rantai makanan, jarring-jaring makanan, aliran energy dan siklus biogeokimia. Semua yang ada di bumi ini baik makhluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi. Materi ini tersusun atas unsur-unsur kimia antara lain karbon (C), oksigen (O), nitrogen (N), hidrogen (H), dan fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut atau yang umum disebut materi dimanfaatkan produsen untuk membentuk bahan organik dengan bantuan matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan merupakan sumber energi bagi organisme. Proses makan dan dimakan pada rantai makanan mengakibatkan aliran materi dari mata rantai yang satu ke mata rantai yang lain. Walaupun makhluk hidup dalam satu rantai makanan mati, aliran materi akan tetap berlangsung terus karena makhluk yang mati tersebut diurai oleh dekomposer yang akhirnya akan masuk lagi ke rantai makanan berikutnya.

1

BAB II PEMBAHASAN

A. Komponen Ekosistem Odum (1993), mengemukakan bahwa semua ekosistem apabila ditinjau dari segi struktur dasarnya terdiri atas empat komponen. Pernyataan yang serupa juga dikemukakan oleh Resosoedarmo, dkk (1986) bahwa ekosistem ditinjau dari segi penyusunnya terdiri atas empat komponen, yaitu komponen abiotik, komponen biotik yang mencakup produsen, konsumen, dan pengurai. Masing-masing dari empat komponen tersebut diuraikan sebagai berikut : 1. Komponen abiotik, yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari dan lain sebagainya yang berupa medium atau substrat untuk berlangsungnya kehidupan. Menurut Setiadi (1983), komponen biotik dari suatu ekosistem dapat meliputi senyawa dari elemen inorganik misalnya tanah, air kalsium, oksigen, karbonat dan berbagai ikatan senyawa organik lainnya. Selain itu juga ada fakta faktor fisik yang terlibat misalnya uap air, angin, dan radiasi matahari. 2. Komponen produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada umumnya berupa tumbuhan hijau. Produsen menggunakan energi radiasi matahari dalam proses fotosintesis, sehingga mampu mengasimilasi CO2 dan H2O menghasilkan energi kimia yang tersimpan dalam karbohidrat. Energi kimia inilah sebenarnya merupakan sumber energi yang kaya senyawa karbon. 3. Komponen konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya manusia dan binatang yang makan organisme lain. Jadi, yang disebut sebagai konsumen adalah organisme dalam ekosistem yang menggunakan hasil sintesis (bahan organik) dan produsen atau organisme lainnya. Berdasarkan kategori tersebut, maka yang termasuk konsumen adalah binatang atau manusia yang terdapat dalam suatu ekosistem tersebut. Konsumen dapat digolongkan menjadi konsumen pertama, konsumen kedua, konsumen ketiga, dan mikrokonsumen. 4. Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung kepada bahan organik dari organisme mati (binatang, mannusia, tumbuhan yang telah mati). Mikroorganisme pengurai tersebut pada umumnya terdiri atas tahap dalam proses penguraian bahan organik dari organisme mati, maka organisme pengurai terbagi atas dekomposer dan transformer (Setiadi, 1983). Dekomposer, 2

yaitu mikroorganisme yang menyerang bangkai hewan dan sisa tumbuhan mati, kemudian memecah bahan organik kompleks ke dalam ikatan yang lebih sederhana ke dalam bentuk bahan anorganik yang siap dimanfaatkan lagi oleh produsen (tetumbuhan), dan proses dekomposisi itu disebut mineralisasi yang menghasilkan zat hara. Adapun komponen ekosistem berdasarkan tujuan deskriptif dikelompokkan sebagai berikut: 1. Bahan-bahan anorganik, seperti Karbon (C), Nitrogen (N), Karbondioksida (CO2), Air (H2O), dan lainnya. 2. Senyawa organik, seperti protein, lemak, karbohidrat, dan lainnya. 3. Iklim, seperti suhu dan faktor fisik lainnya. 4. Produsen 5. Konsumer makro (phagotroph yaitu organism heterotrofik, umumnya hewan) yang memakan organism lain atau bahan organik. 6. Konsumer mikro (sapotroph, osmotroph) yaitu organism heterotrofik umumnya jamur dan bakteri, yang menghancurkan bahan organik mati, menyerap sebagian hasil perombakannya, dan membebaskan bahan-bahan anorganik sederhana yang berguna bagi produsen.

B. Piramida Biomassa Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik. Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.

3

C. Piramida Jumlah Piramida jumlah yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.

D. Peran Komponen Ekosistem dalam Aliran Energi dan Daur Materi Aliran energi dan materi dapat terjadi apabila ada peristiwa makan dan dimakan antara komponen biotik dalam suatu ekosistem yang berarti terjadi perpindahan materi dan energi dari makhluk hidup satu ke makhluk hidup lainnya. Perpindahan materi atau zat dan energi dari makhluk yang satu ke makhluk yang lain disebut aliran materi dan energi.

Gambar 2.1. Aliran Energi dan Siklus Mineral

4

Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk kelangsungan hidupnya. Dalam pemenuhan kebutuhan energi tersebut terjadi hubungan saling ketergantungan energi di antara makhluk hidup yang berbeda. Setiap komponen dalam ekosistem memiliki peranan yang berbeda-beda dalam proses perpindahan energi tersebut antara lain: 1.

Produsen merupakan makhluk hidup yang mampu menangkap energi cahaya matahari untuk kegiatan fotosintesis sehingga dapat menghasilkan materi organic yang berasal dari materi anorganik. Contoh produsen adalah tumbuhan hijau dan makhluk hidup fotosintesis lainnya. Melalui produser tersebut energi yang berasal dari matahari mengalir ke makhluk hidup lainnya.

2.

Konsumen merupakan makhluk hidup yang memperoleh energi dalam bentuk materi organik. Misalnya dengan cara memakan makhluk hidup lainnya. Seluruh hewan tergolong konsumen.

3.

Dekomposer (pengurai) merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanannya dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang telah mati. Dekomposer berperan mengembalikan materi ke lingkungan abiotik dan digunakan kembali oleh tumbuhan hijau. Sumber energi utama bagi semua kehidupan di bumi adalah energi cahaya

matahari. Dan hanya tumbuhan hijau yang dapat memanfaatkan energi matahari untuk aktivitas hidupnya melalui proses fotosintesis. Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka energi matahari yang telah digunakan oleh makhluk hidup tidak akan kembali ke matahari lagi, tetapi akan lepas ke alam bebas karena peristiwa radiasi dan tidak dapat dimanfaatkan oleh kehidupan. Peristiwa perpindahan energi dalam ekosistem disebut aliran energi, dan karena perpindahan energi hanya satu arah saja, maka pada energi tidak ada siklus energi. Daur materi merupakan siklus perubahan dan perpindahan materi yang terjadi dalam suatu rantai makanan. Sumber materi utama adalah planet bumi. Materi (H2O / air dan CO2 / karbondioksida) yang diserap oleh tumbuhan akan diubah menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesis yang terjadi di daun dengan bantuan klorofil dan energi dari matahari. Secara sederhana reaksinya adalah: 6 H2O + 6 CO2 -------> C6H12O6 + 6 O2

5

Secara berturut- turut materi tersebut akan berpindah dari makhluk hidup yang satu ke makhluk yang lain dan suatu saat akan kembali ke bumi. Setelah mengalami berbagai proses akan kembali menjadi air (H2O) dan CO2 yang dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan hijau, selanjutnya akan memasuki tubuh organisme lain. Jadi materi memiliki siklus, misalnya siklus karbon atau daur karbon. Sumber karbon di alam bebas adalah gas karbon dioksida (CO2), yang banyak terdapat bebas di udara, maupun yang terlarut di dalam air serta terdapat di kerak bumi dalam bentuk batu bara dan minyak bumi (bahan bakar minyak). Karbon dioksida masuk ke dalam ekosistem melalui produsen. Produsen yang terdapat di darat atau di perairan menggunakan CO2 untuk membentuk senyawa organik yaitu karbohidrat melalui proses fotosintesis. Senyawa organik yang dihasilkan produsen ini menjadi sumber makanan bagi organisme heterotof khususnya herbivora. Apabila herbivora dimakan oleh karnivora maka senyawa organik dari herbivora akan diubah menjadi bentuk lain. Respirasi dari organisme seperti tumbuhan, hewan maka akan membebaskan karbon dioksida ke udara bebas. Dan jika tumbuhan, hewan, serta manusia yang mati akan di uraikan, salah satunya akan menjadi karbon dioksida.

6

BAB III KESIMPULAN

1. Komponen ekosistem ditinjau dari segi struktur atau penyusunnya terdiri dari komponen abiotik, produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer). Sedangkan jika ditinjau dari tujuan deskriptif komponen ekosistem terdiri dari bahan-bahan anorganik, senyawa organik, iklim, produsen, konsumer makro, dan konsumer mikro. 2. Piramida biomassa menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem dan bentuk piramidanya mengecil kea rah puncak sedangkan piramida jumlah menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. 3. Dalam proses makan dan dimakan terjadi proses perpindahan ataupun aliran energi. Pada awalnya energi matahari mengalir ke tumbuhan hijau dan digunakan untuk proses fotosintesis. Hasil fotosintesis disimpan sebagai cadangan makanan dan dimakan oleh konsumen. Energi akan berpindah dari konsumen yang satu dengan yang lainnya, jika konsumen puncak mati maka akan diuraikan oleh bakteri dan jamur menjadi unsur-unsur mineral yang diserap oleh tumbuhan tersebut kembali. 4. Daur materi merupakan siklus perubahan dan perpindahan materi yang terjadi dalam suatu rantai makanan. Materi yang diserap oleh tumbuhan akan diubah menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesis yang terjadi di daun dengan bantuan klorofil dan energi dari matahari.

7

More Documents from "19thCentury Girl"