Ekonomi Penegakan Hukum

  • Uploaded by: Yuhka Sundaya
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ekonomi Penegakan Hukum as PDF for free.

More details

  • Words: 519
  • Pages: 2
EKONOMI PENEGAKAN HUKUM : Pengantar Yuhka Sundaya Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Islam Bandung 2009

Sebagaimana dipahami, ekonomi mikro dan ekonomi makro adalah dasar bagi ilmu ekonomi. Sebagai dasar, tentu saja dalam ranah aplikasi (practice) memerlukan pelonggaran-pelonggaran terhadap asumsi yang menopangnya. Sebagai contoh, ketika kita mempelajari teori konsumen, dalam prakteknya kita buka "siapa yang seumur hidupnya menjadi konsumen ?", dan ketika kita mempelajari teori produsen, sekarang kita tanyakan "siapa yang seumur hidupnya menjadi produsen ?". Kemudian, apa yang menjamin bahwa secara aktual pasar bekerja secara sempurna ?. Kemudian, mungkinkan setiap pelaku ekonomi mematuhi norma dan konstitusi yang berlaku ? sehingga dalam fakta potensialnya tidak ada pelanggar atau tidak ada pengguna barang haram. Lebih lanjut, dalam kondisi apa korupsi bisa dilakukan ? Saya kira, catatan statistik kejahatan (crime) di setiap negara menjadi confrontier terhadap pertanyaan tersebut.

Kira-kira, itulah beberapa pertanyaan yang perlu kita ajukan terhadap dasar ilmu ekonomi. Dan saya kira, sebagai jembatan atau tangga awal yang cukup pas untuk mendekati pertanyaan tersebut, kita perlu melirik gagasan dan kerangka kerja Garry S Becker, Varian, McAfee dan Pindyck. Karya Becker di tahun 1968 mempromosikan kerangka kerja untuk menganalis kejahatan dan hukuman. Kerangka kerja Bekcer tersebut banyak diacu oleh para ahli ekonomi ketika mereka harus menginternalisasikan aspek hukum dalam kegiatan ekonomi. Dalam Varian, McAfee dan Pindyck disajikan kerangka kerja dasar untuk menganalisa gejala korupsi dan tindakan kejahatan. Istilah McAfee dan Pindyck adalah principle-agent framework, sedangkan istilah yang digunakan Varian adalah ekonomi informasi. Di dalamnya muncul penjelasan mengenai implikasi dua karakter umum pelaku ekonomi dalam sebuah perjanjian atau kontrak: moral hazzard dan adverse selection. Ini membingkai fakta bahwa setiap kegiatan ekonomi senantiasa didasarkan pada kontrak. (Beberapa karya Becker dll disajikan pada kolom "File" milis ini).

Karena itu, penguasaan teori bukan satu jaminan untuk menghasilkan informasi ilmiah yang valid, baik untuk kegunaan praktis maupun disipliner. Ahli ekonomi

dituntut lebih fleksibel. Di dalam literatur ekonomi terpercaya, karir akhir dari pembelajar ilmu ekonomi adalah menjadi model builder/abstractor/replicator dunia ekonomi yang begitu luas dan sofistik. Pengguna informasi ekonomi praktis, tentu sangat menunggu pekerjaan para ahli ekonomi disipliner. Bagaimanapun, hasil pekerjaan ahli ekonomi disipliner berpotensi untuk menjadi rujukan bagi pengguna informasinya.

Sekarang kita lihat kondisi aktual penting. Setiap negara memiliki konstitusi. Konstitusi tersebut mengikat (binding) setiap tindakan warga negaranya, tidak terkecuali tindakan para pelaku ekonomi. Karena itu, ahli ekonomi harus menyentuh kondisi aktual tersebut. Dan ketika aspek konstitusi diinternalisasikan ke dalam kegiatan ekonomi, muncul intuisi bahwa gagasan "pasar bebas" merupakan sebuah utopia. Bagaimanapun, pengendalian kegiatan ekonomi akan selalu ada untuk meredam eksternalitas negatif yang menimbulkan biaya sosial. Saya kira, artikel Madema (2004) akan membuka mata para ahli ekonomi. Dimana ia membongkar kembali karya Smith :"An Inquiry into the nature and causes of the wealth of nations" dan "Theory of Moral Sentiments". Dua buku Smith yang saling melengkapi. Dari hasil studi kembali terhadap dua buku Smith itu, Madema (2004) menunjukkan bahwa frase "invisible hand" yang dipromosikan Smith bukanlah "hand of god" sebagaimana diartikan selama ini, melainkan tangan pemerintah itu sendiri. Ketika pemerintah menggerakan perekonomian dengan instrumen fiskal dan moneter, itulah tangan gaibnya untuk mengarahkan kegiatan ekonomi menuju cita-cita konstitusi. Dengan demikian, gagasan "pasar bebas" menemukan landasan filosofis yang lemah.

Related Documents


More Documents from ""