EKONOMI INTERNASIONAL
NAMA KELOMPOK
:
Ni Putu Pande Indah Sukarini Ni Wayan Setyawati Ni Putu Elna Widyani Suci Ramadani Putu dian panca pangestu
(1732121573) (1732121568) (1732121603) (1732121611) (1732121597)
Universitas warmadewa Tahun ajaran 2018-2019
KATA PENGANTAR Om Swastiastu Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa , karena atas cura rahma,dan karunianya kepada kita semua yang masih di berikan kesehatan, jasmani,dan rohani kepada kita semua .Kami sebagai penulis dapat menyelesaikan Makalah ini untuk mata kuliah “Ekonomi Internasional’’ Kami menyadari bahwa pada menulis makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan sumbangan saran dan kritik dari semua pihak yang membaca makalah ini,yang sifatnya untuk membantu menambahkan ilmu pengetahuan tentang berfilsafat. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini. Om Santi Santi Santi Om
Denpasar , 04 November 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................
i
Daftar Isi ..............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1.2. Rumusan Masalah .....................................................................................
1 .
1
1.3. Tujuan .........................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian perdagangan Internasional............................................................
2
2.2. Definisi perdagangan Internasional………………………………………….
2
2.3.Manfaat Perdagangan Internasional Bagi Suatu Negara ...............................
2
2.4.indikator – indikator makro ekonomi…………………………………………
3
2.5. Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia……………………………………………………………………………
4
2.6. Faktor-faktor yang Mendorong Suatu Negara Melakukan Perdagangan Internasional …………………………………………………………
5
2.7. Teori-Teori Perdagangan Internasional ............................................................
6
BAB III PENUTUP Kesimpulan ............................................................................................................
7
Saran ......................................................................................................................
7
Daftar Pustaka ..................................................................................................
ii
8
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ekonomi
internasional adalah
ilmu
ekonomi
yang
membahas
akibat
saling
ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsipprinsip keunggulan komparatif, dari segi itulah saya mengambil tema tentang pengaruh perdagangaan internasional terhadap perekonomian dalam negri. Kita selaku Negara sedang berkembang sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan Negara di bandingkan lingkungan hidup maka dari pada itu perdagangan internasional di bidang misalkan ekspor impor sangat mempengaruhi perekonomian dalam negri kita ini. Mengapa demikian karena kita ketahui pajak atau bea cukai dalam melakukan kegiatan transaksi ekspor impor sangat besar dibandingkan pendapatan Negara lainya hal tersebut sangat menunjang kesejahteran dalam negeri
1.2. Rumusan Masalah 1. Apa definisi, manfaat, faktor-faktor, dan hambatan dalam dari Perdagangan Internasional? 2. Apabila ekspor meningkat , apakah akibat dari itu terhadap tingkat harga dalam negeri , GDP , jumlah uang yg beredar dan sebagainya? 3. Hubungan perdagangan terhadap keadaan makro dan moneter dalam negeri ?
1.3. Tujuan Masalah 1. Mampu mengetahui tentang Perdagangan Internasional 2. Mampu memberikan wawasan yang lebih luas tentang teori-teori dalam perdagangan internasional
i
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Perdagangan Internasional Secara sederhana, perdagangan internasional dapat diartikan sebagai kegiatan tukar menukar barang/jasa antarpelaku ekonomi melewati batas-batas negara. Perdagangan internasional merupakan proses transfer barang/jasa atas dasar kehendak sukarela dari masing-masing negara, untuk tujuan memperoleh manfaat perdagangan atau gains of trade. Perdagangan ini meliputi transaksi penjualan ke luar negeri, disebut sebagai impor dan transaksi pembelian dari lur negeri yang disebut ekspor.
2.2. Definisi Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
2.3. Manfaat Perdagangan Internasional Bagi Suatu Negara Menurut Sadono Sukirno dalam buku Ekonomi Makro, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut. 1. Menjalin Persahabatan Antar Negara 2. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
2
2.4 . indikator – indikator makro Di bawah ini disebutkan beberapa indikator-indikator penting makro ekonomi beserta definisinya secara singkat: PDB merupakan total nilai semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Dengan menghitung PDB, maka pertumbuhan ekonomi juga dapat dihitung. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian dalam periode waktu tertentu. Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Dari sisi pengeluaran, komponen-komponen pendapatan nasional terdiri dari konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor. Konsumsi menyatakan pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga maupun pemerintah untuk memperoleh barang/jasa. Investasi adalah suatu istilah keuangan dan ekonomi yang memiliki beberapa pengertian. Istilah ini dinamakan juga penanaman modal dengan cara mengakumulasikan suatu bentuk aktivadengan harapan akan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian modal barang yang tidak dikonsumsi, melainkan digunakan untuk produksi yang akan datang. Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, sedangkan tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi. Dengan tingkat bunga simpanan yang tinggi, perusahaan/individu yang memiliki modal akan lebih memilih untuk menabung daripada berinvestasi. Sedangkan perusahaan/individu yang kekurangan modal akan mengurangi/menghentikan investasinya, karena keadaan mengharuskannya meminjam uang untuk kebutuhan modal dalam keadaan bunga pinjaman yang tinggi.
3
Tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak habis dikonsumsi. Suku Bunga adalah persentase imbalan/balas jasa atas pinjaman uang. Imbalan ini merupakan kompensasi kepada pemberi pinjaman atas keuntungan yang diberikannya melalui manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Impor adalah kegiatan kebalikan dari ekspor, yaitu membeli barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Cadangan devisa adalah simpanan dalam bentuk mata uang asing oleh bank sentral dan pemegang otoritas moneter. Inflasi adalah suatu proses peningkatan harga-harga secara umum dan terusmenerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI(Indeks harga Konsumen) dan GDP Deflator. Indeks Harga Konsumen adalah suatu angka yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. GDP Deflator ialah perbandingan antara PDB riil dan PDB nominal. Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.
Penawaran Uang merupakan jumlah uang yang ditawarkan oleh bank sentral. Indikator-indikator di atas juga turut dipengaruhi oleh berbagai variabel ekonomi, temasuk di antaranya hal-hal yang terkait masalah pembangunan sebagai berikut:
Tenaga Kerja Jumlah Penduduk Jumlah Pengangguran Jumlah penduduk miskin Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Angka Ketergantungan Dan lain-lain
2.5. Pengaruh Perdagangan Perekonomian Indonesia
Internasional
Terhadap
Perdagangan internasional membawa pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia. Pengaruh tersebut ada yang bersifat positif, ada pula yang negatif. Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan dari pedagangan internasional. 1. Dampak Positif Perdagangan Internasional Berikut ini beberapa dampak positif perdagangan internasional.
a.Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara Terjalinnya hubungan di antara negara-negara yang melakukan perdagangan dapat memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
b.Meningkatkan produktivitas usaha Dengan adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang-barang.
c.Mengurangi pengangguran Perdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja baru untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang.
d.Menambah pendapatan devisa bagi Negara Dalam kegiatan perdagangan internasional, setiap negara akan memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang dijual di negara lain, perolehan devisa bagi negara akan semakin banyak.
4
e.Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan tekonologi Adanya perdagangan antar negara memungkinkan suatu Negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien. Perdagangan luar negeri memungkinkan Negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang lebih baik. 2. Dampak Negatif Perdagangan Internasional Selain dampak positif, perdagangan internasional juga memberikan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini beberapa dampak negatif dari perdagangan internasional, yaitu:
a. Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri, pemerintah akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengimpor.
b.Masyarakat menjadi konsumtif Banyaknya barang-barang impor yang masuk ke dalam negeri menyebabkan semakin banyak barang yang ada di pasar baik dari jumlah, jenis, dan bentuknya. Akibatnya akan mendorong seseorang untuk lebih konsumtif, karena semakin banyak barang-barang pilihan yang dapat dikonsumsi.
c.Mematikan usaha-usaha kecil Perdagangan internasional, dapat menimbulkan persaingan industri dengan negara-negara lain. Industri yang tidak mampu bersaing tentu akan mengalami kerugian, sehingga akan mematikan usaha produksinya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan pengangguran.
d.Kualitas sumber Daya yang rendah Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat mengahambat perdagangan internasional. Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu Negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh Negara lain yang kualitasnya lebih baik.
e.Pembayaran Antar Negara Sulit dan Risikonya Besar Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, Negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayaran dilakukan secara langsung akan mengalai kesulitan. Selain itu juga mempunyai resiko yang sangat besar.
2. 6. Faktor-faktor yang Mendorong Suatu Negara Melakukan Perdagangan Internasional. Di bawah ini merupakan beberapa faktor yang mendorong suatu negara untuk melakukan Perdagangan Internasional, diantaranya adalah sebagai berikut: - Faktor alam/ potensialam. a. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara. b. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi. c. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut. d. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi. e. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. f. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. g. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
5
Hambatan Dalam Perdagangan Internasional Dalam Perdagangan Internasional terkadang tidak berjalan sesuai dengan rencana, adanya hambatan-hambatan yang sering muncul di dalam perdagangan internasional membuat semua tujuan yang telah dicanangkan dapat berubah dan bahkan tujuan tersebut tidak dapat tercapai. Hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional tersebut terbagi dalam dua faktor, yaitu faktor Eksternal dan faktor Internal. A. Faktor Eksternal: 1.Kepercayaan antara eksportir dan importir Kepercayaan adalah salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin terlaksananya transaksi antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang. Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum barang dikirim atau sebaliknya apakah eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada importir sebelum melakukan pembayaran. Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan masing-masing pihak harus sudah mengetahui kredibilitas masing-masing.
Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk mencari kontrak dagang antara lain : a. Memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat dan jenis usaha b. Mencari dan mengunjungi perusahaan di negeri lain c. Meminta bantuan bank di dalam negeri untuk menghubungkan nasbah kedua bank d. Membaca publikasi dagang dalam dan luar negeri e. Konsultasi dengan perusahaan dalam bidang yang sama f. Melalui perwakilan perdagangan g. Iklan 2. Pemasaran Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ono adalah ke negara mana barng akan dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi importir yang penting diketahui adalah dari mana barangbarang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk memperoleh kondisi pembayaran yang lebih baik. Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu mengetahui apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan mengetahui informasi mengenai : a. Ongkos atau biaya barang b.Sifat dan tingkat persaingan c. Luas dan sifat permintaan
Sedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai : Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah daya saing, yang meliputi : a. Peraturan perdagangan negara setempat b. Pembatasan mutu dan volume barang-barang tertentu c. Kontinuitas produksi barang d. Negara tujuan barang-barang ekspor Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir adalah daya saing, yang meliputi : a. Daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan b. Daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya menjadi masalah nacional c. Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negeri d. Kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasaran.
3. Sistem kuota dan kondisi hubungan perdagangan dengan negara lain Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan hubungan dagang dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua pihak yang bersangkutan. Bilamana terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan kuota negara, maka upaya meningkatkan transaksi yang saling menguntungkan tidak sepenuhnya dapat terlaksana. Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah dengan meningkatkan hubungan antar negara baik yang bersifat bilateral, multilateral, regional maupun internasional, guna menciptakan suatu turan dalam hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi perdaganga. Hal ini membuktikan bahwa pembatasan terhadap barang-barang yang masuk ke suatu negara serta
hubungan antara negara tempat terjadinya perdagangan menjadi faktor penentu kelancaran proses ekspor impor.
4. Keterkaitan dalam keanggotaan organisasi internasional Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaat yang diperoleh dari keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan penghambat untuk dapat melakukan tindakan tertentu bagi peningkatan transaksi komoditi yang bersangkutan, seperti contoh ICO dengan kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing yang sering dihadapi anggota-anggota OPEC. 5.
Kurangnya
pemahaman
akan
tersedianya
kemudahan-
kemudahan internasional Kemudahan-kemudahan
internasional
seperti
ASEAN
Preferential
Trading Arrangement yang menyediakan kemudahan trarif sangat berguna bagi pengembangan perdagangan antara negara ASEAN. Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal balik dan pemanfaatannya dilakukan dengan menerbitkan Formulir C oleh negara asal barang. Juga adanya tax treaty antar negara-negara tersebut.
B. FAKTOR INTERNAL 1. Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk memenuhi persyaratan berusaha adakalanya tidak mendapat perhatian sungguhsungguh. Persiapan teknis yang seharusnya telah dilakukan diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan keuntungan yang cepat dan nyata.Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain : a) Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor berupa :Status badan hukum perusahaan b) Adanya izin usaha (SIUP) seta izin ekspor maupun impor (APE,APES,API,APIS,APIT) c) Kemampuan meyiapkan persyaratan-persyaratan antara lain seprti dokumen penghapalan, realisasi penghapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha termasuk itikad baik Dari sisi eksportir terkadang masalah yang timbul adalah kemampuang yang bersangkutan dalam menyiapkan dokumen-dokumen pengapalan serta itikad baik dan kejujuran untuk mengirimkan barangnya. Perusahaan ekspor impor haruslah menjaga reputasi perusahannya, disamping itu untuk menjamin kelangsungan izin usahanya maka kontinuitas aktivitas– aktivitas transaksinya harus dipertahankan dan ditingkatkan. 2. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negeri Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksi ekspor impor, tata cara pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri.
3. Pembiayaan Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh para pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya masalah yang dihadapi antaralain ketercukupan akan dana, fasilitas pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara memperolehnya. Dalam hal ini para pengusaha harus mampu mengatur keuangannya secara bijak dan mempelajari serta
memanfaatkan
kemungkinan
fasilitas-fasilitas
pembiayaan
untuk
pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukanmenyangkut bagaimana para eksportir/importir membiayai transaksi perdagangan. 4. Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi penyiapan barang dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan transaksi dengan rekannya di luar negri. Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut : a. Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintad dan sebagainya. b. Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian c. Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi. d. Pengepakan yang tidak memenuhi syarat e. Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan
5. Kebijaksanaan dalam pelaksanaan Ekspor Impor Kelancaran transaksi ekspor impor sangat tergantung pada peraturanperaturan yang mendasarinya. Peraturan-peraturan yang apabila sering berubahubah dapat membingungkan dan menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri maupun pengusaha d luar negri. Diperlukan penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-perubahan dan tujuannya, sehingga masing-masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan main dalam transaksi selanjutnya.
A. Perdagangan Dengan Negara Lain Perdagangan dengan negara lain merupakan proses tukar menukar barang atau jasa antara negara yang satu dengan negara yang lain. Perdagangan antar negara sangat dibutuhkan baik oleh negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang karena hal itu akan dapat mempercepat proses pembangunannya. Pada intinya perdagangan antar negara meliputi dua hal, yaitu ekspor dan impor. “Ekspor’’ adalah semua kegiatan memasarkan barang dan jasa dalam negeri ke luar negeri, contohnya Indonesia mengekspor dua jenis komoditas yaitu migas (minyak bumi dan gas alam) dan nonmigas (pertanian, kerajinan, industri, dan lain-lain). ‘’Impor’’ adalah kegiatan mendatangkan atau memasukan barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Contohnya secara umum barang-barang impor dapat diklasifikasi menjadi tiga golongan, diantaranya: 1) Barang konsumsi seperti pakaian, elektronik, makanan, dan lai-lain. 2) Bahan baku dan bahan penolong seperti kapas, benang, dan lain-lain. 3) Barang modal seperti mesin-mesin, kereta api, kapal laut, dan lain-lain.
2.7. Teori-Teori Perdagangan Internasional Pada dasarnya teori yang menerangkan tentang timbulnya perdagangan internasional, yaitu: 1. Teori klasik Merkantilis Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Surplus ekspor yang dihasilkan selanjutnya akan dibentuk dalam aliran emas lantakan, atau logam-logam mulia, khususnya emas dan perak. Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki oleh suatu negara maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut. Dengan demikian, pemerintah harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendorong ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor (khususnya impor barang-barang mewah). Namun, oleh karena setiap negara tidak secara simultan dapat menghasilkan surplus ekspor, juga karena jumlah emas dan perak adalah tetap pada satu saat tertentu, maka sebuah Negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain.
6
Keinginan para merkantilis untuk mengakumulasi logam mulia ini sebetulnya cukup rasional, jika mengingat bahwa tujuan utama kaum merkantilis adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin kekuasaan dan kekuatan negara. Dengan memiliki banyak emas dan kekuasaan maka akan dapat mempertahankan angkatan bersenjata yang lebih besar dan lebih baik sehingga dapat melakukan konsolidasi kekuatan di negaranya; peningkatan angkatan bersenjata dan angkatan laut juga memungkinkan sebuah negara untuk menaklukkan lebih banyak koloni. Selain itu, semakin banyak emas berarti semakin banyak uang dalam sirkulasi dan semakin besar aktivitas bisnis.Selanjutnya, dengan mendorong ekspor dan mengurangi impor, pemerintah akandapat mendorong output dan kesempatan kerja nasional. Model Adam Smith Pada teori ini lebih memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.
Model Ricardian Memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
Model Heckscher-Ohlin Teori ini dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional. Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengeksporbarang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif.
2. Teori Modern Tokoh yang mengemukakan mengenai teori ini adalah John Stuart Mill dan David Ricardoyang menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang memiliki comparative disadvantage (mengekspor suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar). Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut.
Hubungan perdagangan terhadap keadaan makro dan moneter dalam negeri ? Hubungan perdagangan akan mempengaruhi banyak faktor perekonomian di suatu negara. Dalam hal ini, hubungan perdagangan yang dimaksud adalah ekspor dan impor. Jika Indonesia lebih banyak mengimpor daripada mengekspor, maka negara akan menjadi krisis moneter karena pendapatan negara menurun. Dengan meningkatkan volume ekspor, Indonesia memiliki daya saing pasar yang bertambah kuat. Jika ekspor meningkat , apa akibat dari itu terhadap tingkat harga dalam negeri, GDP, jumlah uang beredar dan sebagainya ? Inflasi akan menurun secara drastis dalam tingkat harga dalam negeri , GDP , jumlah uang beredar maupun yang lainnya.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perdagangan internasional
suatu Negara dapat memenuhi
kebutuhan akan produk-produk yang tidak diproduksi dalam negeri dan dapat mengefesiensi biaya produksi dalam negeri. Selain itu dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat memperluas pasar atau menambah pasar dan memungkin untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang modern. Dengan adanya perdagangan internasional maka pendapatan negara dari kegiatan ekspor dapat menghasilkan keuntungan bagi negara yang lebih tinggi.
B. Saran Di tinjau dari seluruh pembahasan mengenai makalah berjudul perdagangan internasional, maka kami dapat menyimpulkan berapa saran mengenai hal tersebut. Perdagangan internasional hendaknya dapat menamabah penghasilan yang lebih bagi negara dan negara tersebut harus mampu pula dalam mengelola hasil pajak dari kegiatan ekspor tersebut.
7
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sudono. 2011. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta:Rajawali Pers Citra Niaga Buku Perguruan tinggi Supriyanto. 2007. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: CV Haka MJ Wikipedia Indonesia Yulianto. Sarno. Ekonomi SMU 1. Surakarta: Widya Duta
8