PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK MENGGUNAKAN SIMULASI PhET (Laporan Praktikum Fisika)
Oleh: Kelompok VIII (8) Kelas XII MIPA 3 1. Diola Manggoana 2. Kevin Dandy Ganesha Munthe 3. M. Pratama Putra Melindani 4. Rihhadatul βAisy 5. Putri Nabila Chairunnisa Guru Pembimbing: Payudi M.Pd.
SMAN 2 Bandar Lampung 2017/18
i
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan Praktikum Percobaan Efek Fotolistrik Menggunakan Simulasi PhET ini.
Dalam pembuatan laporan ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : Payudi M.Pd. ,selaku guru pengampu mata pelajaran fisika, yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga laporan ini dapat selesai dengan lancar, teman-teman yang telah memberikan bantuan materil, sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini.
Meskipun kami berharap isi dari laporan praktikum ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah praktikum kimia ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata semoga laporann ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami, penulis, pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih.
Bandar Lampung, 28 Februari 2018
Penyusun ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ....................................................................................................... ii Daftar Isi ............................................................................................................... iii BAB I: Pendahuluan .............................................................................................. 1 1. Latar Belakang ........................................................................................ 1 2. Tujuan Percobaan ................................................................................... 1 BAB II: Landasan Teori ......................................................................................... 3 BAB III: Metode Percobaan ................................................................................... 6 1. Alat dan Bahan ..................................................................................... 6 2. Rancangan Percobaan .......................................................................... 7 3. Langkah Kerja ...................................................................................... 7 BAB IV: Hasil dan Pembahasan ............................................................................ 9 1. Data Hasil Pengamatan ........................................................................ 9 2. Pembahasan ........................................................................................ 10 BAB V: Kesimpulan dan Saran ........................................................................... 13 1. Kesimpulan ........................................................................................ 13 2. Saran ................................................................................................... 13 Daftar Pustaka ...................................................................................................... 15 Lampiran .............................................................................................................. 16 1. Analisis Data (perhitungan-perhitungan) ........................................... 16 2. Dokumentasi (poto-poto kegiatan praktikum) ................................... 25
iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Untuk membangkitkan tenaga listrik dari cahaya matahari kita mengenal istilah sel surya. Namun tahukah kita bahwa sel surya itu sebenarnya memanfaatkan konsep efek fotolistrik. Efek ini akan muncul ketika cahaya tampak atau radiasi UV jatuh ke permukaan benda tertentu. Cahaya tersebut mendorong elektron keluar dari benda tersebut yang jumlahnya dapat diukur dengan meteran listrik. Konsep yang sederhana ini tidak ditemukan kemudian dimanfaatkan begitu saja, namun terdapat serangkaian proses yang diwarnai dengan perdebatan para ilmuan hingga ditemukanlah definisi cahaya yang mewakili pemikiran para ilmuan tersebut, yakni cahaya dapat berprilaku sebagai gelombang dapat pula sebagai pertikel. Sifat mendua dari cahaya ini disebut dualisme gelombang cahaya.
Meskipun sifat gelombang cahaya telah berhasil diaplikasikan sekitar akhir abad ke-19, ada beberapa percobaan dengan cahaya dan listrik yang sukar dapat diterangkan dengan sifat gelombang cahaya itu. Pada tahun 1888 Hallwachs mengamati bahwa suatu keping itu mula-mula positif, maka tidak terjadi kehilangan muatan. Diamatinya pula bahwa suatu keping yang netral akan memperoleh muatan positif apabila disinari. Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengamatan-pengamatan di atas adalah bahwa cahaya ultraviolet mendesak keluar muatan litrik negatif dari permukaan keping logam yang netral. Gejala ini dikenal sebagai efek fotolistrik. Uraian diatas merupakan pengantar untuk memasuki sebuah penjelasan yang lebih detail dan mendalam tentang efek fotolistrik. Ada beberapa hal yang akan dibahas oleh penulis disini seperti sejarah penemuan efek fotolistrik, sekilas tentang efek fotolistrik, pengertian dan pengkajian mendalam tentang efek fotolistrik, soal-soal dan pembahasan dan aplikasi efek fotolistrik dalam kehidupan sehari-hari.
1
Terdapat begitu banyak manfaat dari efek fotolistrik ini, tentunya akan kita ketahui melalui pengkajian yang mendalam melalui materi ini dan harapan kita tentunya
agar
kita
dapat
mengaplikasikannya
atau
minimal
dapat
menjelaskannya kepada orang disekitar kita tentang sebuah fenomena fisika yang begitu memukau ini.
2. Tujuan 1. Siswa mampu mengamati peristiwa fotolistrik 2. Siswa mampu menjelaskan pengaruh intensitas cahaya yang digunakan terhadap jumlah electron yang lepas dari permukaan logam 3. Siswa mampu menjeskan pengaruh frekuensi cahaya yang digunakan terhadap energy kinetic electron foto; 4. Siswa mampu menentukan potensial penghenti pada peristiwa efek fotolistrik untuk berbagai panjang gelombang; 5. Siswa mampu membuat grafik hubungan antara potensial penghenti (V) terhadap frekuensi cahaaya (f) dengan menggunakan Microsoft Excel 6. Siswa mampu menekankan nilai konstanta Plank (h) dan fungsi kerja logam (Wo) untuk berbagai logam melalui grafik hubungan antara potensial penghenti (V) terhadap frekuensi cahaya (f);
2
BAB II LANDASAN TEORI
Salah satu peristiwa yang tidak bisa dijelaskan dengan teori cahaya seabgai gelombang adalah pengamatan yang dilakukan oleh Heinrich Hertz. Dalam percobaan yang dilakukannya, ia mengamati adanya suatu percikan yang melompat dengan cepat di antara dua bola logam bermuatan listrik ketika permukaan logam mempermudah lepasnya partikel-partikel bermuatan (electron). Peristiwa keluarnya electron-elektron ketika suatu permukaan logam disinari oleh radiasi elektromagnetik (misalnya cahaya tampak, inframerah, ultraviolet) dikenal sebagai efek fotolistrik (Kanginan, 2007). Elektron-elektron yang terlepas disebut dengan electron foto. Perangkat di samping memiliki sebuah tabung kaca hampa udara yang berisi pelat logam A dan K. Pelat K dihubungkan dengan kutub negative baterai sehingga berfungsi sebagai katode dan pelat A dihubungkan dengan kutub positif baterai sehingga berfungsi sebagai anode. Ketika tabung ditempatkan dalam ruang yang gelap (tidak ada cahaya), jarum galvanometer G tidak menyamping. Ini berarti tidak ada arus dalam rangkaian. Ketika cahaya monokromatik dengan panjang gelombang tertentu disinarkan pada Pelat logam K, maka arus listrik dideteksi oleh galvanometer G (jarum galvanometer menyimpang). Ini menunjukkan adanya aliran muatanmuatan listrik yang bergerak dari K ke A. Arus listrik ini timbul akibat adanya electron-electron yang keluar dari pelat logam negative K menuju pelat logam Positif A.
3
Jika polaritas baterai kita balik, akan diperoleh beda potensial V antara A dan K bernilai negative. Jika beda potensial V negatif ini terus diperbesar maka pada suatu nilai beda potensial negatif tertentu yaitu βVo, tidak ada lagi elektron yang sampai di pelat A. Hal ini mengakibatkan tidak ada arus listrik yang mengalir dalam rangkaian (i=0). Beda potensial negatif terbesar yang menyebabkan tidak ada elektron yang tiba di pelat A (dengan ditunjukkan oleh arus listrik sama dengan nol) disebut Potensial penghenti (Lambang Vo). Hubungan antara energi kinetik maksimum yang dapat dicapai elektron foto Ekmax dengan potensial penghenti Vo dirumuskan sebagai: Ekmax = E . Vo
Jika energi foton cahaya E = hf dan energi ambang logam Wo = hfo, maka menurut Einstein, energi kinetik maksimum elektron foto dapat dinyatakan dengan persamaan:
Ek = E β Wo 1/2mπ 2 = hf - hfo
Kemampuan Prasyarat 1. Apakah yang dimadsud dengan gelombang elektromagnetik? Jawab:
4
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang memancar tanpa media rambat yang membawa muatan energi listrik dan magnet (elektromagnetik). Tidak seperti gelombang pada umumnya yang membutuhkan media rambat, gelombang elektromagnetik tidak memerlukan media rambat (sama seperti radiasi). Oleh karena tidak memerlukan media perambatan, gelombang elektromagnetik sering pula disebut sebagai radiasi eletromagnetik. 2. Sebutkan peristiwa-peristiwa yang menguatkan bahwa cahaya termasuk gelombang! Jawab: ο· Interferensi cahaya ο· Difraksi cahaya ο· Polarisasi cahaya 3. Apakah yang dimadsud dengan cahaya bersifat seperti partikel? Jawab: Adapaun dengan asumsi sebagai partikel , cahaya dipancarkan dalam bentuk paket-paket energy yang disebut foton 4. Sebutkan spektrum cahaya berdasarkan: a) Panjang gelombaang yang makin meningkat! Jawab: Ungu,biru,sian,hijau ,kuning orange,merah b) Frekuensi yang makin meningkat! Jawab: merah,orange,kuning,hijau,sian,biru,ungu c) Energi foton yang makin meningkat! Jawab: merah,orange,kuning,hijau,sian,biru,ungu 5. Manakah yang memiliki energi lebih besar,sebuah foton radiasi ultraviolet atau sebuah foton cahaya biru?Berikan alasanmu! Jawab:
5
Berdasarkan data di atas, yang memiliki energi yang lebih besar adalah foton ultraviolet dibandingkan dengan biru. Selain itu juga frekuensi sinar ultraviolet lebih besar dari pada frekuensi cahaya tampak.
6
BAB III METODE PERCOBAAN
1. Alat dan Bahan
Laptop berisi simulasi PhET
Mistar
LKS
Alat tulis
7
2. Rancangan Percobaan
3. Langkah Kerja Percobaan I (Menentukan Pengaruh Instensitas Cahaya terhadap Jumlah Elektron Foton) 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
Mengaktifkan software PhET Memilih logam natrium sebagai logam yang akan diamati Mengatur nilai panjang gelombang cahaya pada posisi 400 nm Memastikan tegangan baterai pada posis 0,00 V Mengatur nilai intensitas cahaya pada posisi 15% Mengamati banyaknya elektron yang lepas dari permukaan logam Mencatathasil pengamatan pada tabel Mengulangi langkah 5 s.d 7 dengan variasi intensitas cahay sebesar 30%,45%,60%, dan 75%
Percobaan II (Menentukan Pengaruh Panjang Gelombang/Frekuensi Cahaya terhadap Kecepatan/Energi kinetik Elektron Foton) 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Mengaktifkan software PhET Memilih logam natrium sebagai logam yang akan diamati Mengatur nilai panjang gelombang cahaya pada posisi 400 nm Memastikan tegangan baterai pada posis 0,00 V Mengatur nilai intensitas cahaya pada posisi 15% Mengamati banyaknya elektron yang lepas dari permukaan logam Mencatathasil pengamatan pada tabel
8
8) Mengulangi langkah 5 s.d 7 dengan panjang gelombang cahaya sebesar 500 nm, 600 nm, 200 nm, dan 100 nm. Percobaan III (Menentukan Konstanta Plank (h) dan Fungsi Kerja Logam (Wo) Berbagai Jenis Logam 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Mengaktifkan software PhET Mengatur nilai intensitas cahaya pada posisi 100% Memilih logam natrium/sodium sebagai logam yang akan diamati Memastikan tegangan baterai pada posis 0,00 V Mengatur nilai panjang gelombang cahaya pada posisi 350 nm Geser-geserlah posisi tombol baterai sampai nilai tertentu dimana tidak ada arus yang mengalir (i=0). Nilai potensial pada baterai disebut potensial penghenti (Vo) 7) Mencatathasil pengamatan pada tabel 8) Mengulangi langkah 5 s.d 7 dengan dengan variasi panjang gelombang cahaya sebesar 300 nm, 250 nm, 200 nm, dan 150 nm 9) Mengulangi langkah 3 s.d 8 untuk logam Kalium dan Seng
9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Data Hasil Pengamatan Percobaan I (Menentukan Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Jumlah Elektron Foto) No Intensitas
Perubahan
Cahaya
Jumlah Elektron
1
15%
Ada yang lepas
2
30%
Bertambah banyak yang lepas
3
45%
Lebih banyak yang lepas
4
60%
Lebih bertambah banyak yang lepas
5
75%
Semakin bertambah banyak yang lepas
Percobaan II (Menentukan Pengaruh Panjang Gelombang/Frekuensi Cahaya terhadap Kecepatan/Energi Kinetik Elektron Foto) No
Panjang
Perubahan
Gelombang Cahaya
Jumlah Elektron
1
100
Sangat cepat sekali
2
200
Cepat sekali
3
400
Cepat
4
500
Lambat
5
600
Tidak ada yang lepas
Percobaan III (Menentukan Konstanta Planck (h) dan Fungsi Kerja Logam (Wo) Berbagai Jenis Logam) a. Logam Natrium No
Ξ» (103 Γ
)
f (1014 Hz)
V (volt)
Ek (eV)
1
350
8,571
1,2
1,2
10
2
300
10
1,8
1,8
3
250
12
2,8
2,8
4
200
15
4,0
4,0
5
150
20
6,0
6,0
b. Logam Kalsium No
Ξ» (103 Γ
)
f (1014 Hz)
V (volt)
Ek (eV)
1
350
8,571
0,6
0,6
2
300
10
1,2
1,2
3
250
12
2,2
2,2
4
200
15
3,4
3,4
5
150
20
5,4
5,4
c. Logam Seng No
Ξ» (103 Γ
)
f (1014 Hz)
V (volt)
Ek (eV)
1
350
8,571
0
0
2
300
10
0
0
3
250
12
0,6
0,6
4
200
15
2,0
2,0
5
150
20
4,0
4,0
2. Pembahasan a. Bagaimanakah pengaruh intensitas cahaya yang digunakan terhadap jumlah elektron yang terlepas dari permukaan logam ? Jawab
:
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa semakin besar/banyak intensitas cahaya yang digunakan maka jumlah elektron yang dilepaskan dari permukaan logam
11
juga semakin banyak (intensitas cahaya dengan jumlah elektron yang terlepas dari permukaan logam berbanding lurus)
b. Bagaimanakah pengaruh panjang cahaya yang digunakan terhadap kecepatan (energi kinetik) elektron yang keluar dari permukaan logam ? Jawab
:
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa semakin besar panjang gelombang cahaya maka semakin kecil kecepatan (energi kinetik) elektron yang keluar dari permukaan logam (panjang gelombang cahaya dengan energi kinetik berbanding terbalik)
c. Dengan menggunakan Microsoft Excel, buatlah grafik hubungan potensial pengehenti (Vo) dan frekuensi (f) cahaya yang digunakan untuk masing-masing logam ! Jawab
:
1. Logam Natrium
2. Logam Kalsium
3. Logam Seng
d. Berdasarkan persamaan garis pada grafik yang dihasilkan soal nomor 1, tentukan konstanta Planck (h) dan fungsi kerja masing-masing logam (Wo) yang digunakan ! Jawab
:
1. Logam Natrium
12
W = 2,3 eV h = 6,6 x 10-34 Js V = 0,4201f - 2,3491 V=
h w πβ e e
h = 0,4201 v. s x 10β14 e h = 0,4201 e.v.s x 10-14 = 0,4201 x 10-14 x 1,6 x 10-19 Js = 6,72 x 10-34 Js w = 2,3491 V e W = 2,3491 eV
2. Logam Kalsium W = 3,2 eV h = 6,6 x 10-34 Js V = 0,4201f β 2,9491 V=
h w πβ e e
h = 0,4201 v. s x 10β14 e h = 0,4201 e.v.s x 10-14 = 0,4201 x 10-14 x 1,6 x 10-19 Js = 6,72 x 10-34 Js w = 2,9491 V e W = 2,9491 eV
3. Logam Seng W = 3,1 eV 13
h = 6,6 x 10-34 Js V = 0,3712f β 3,5481 V=
h w πβ e e
h = 0,3712 v. s x 10β14 e h = 0,3712 e.v.s x 10-14 = 0,3712 x 10-14 x 1,6 x 10-19 Js = 0,59392 x 10-33 Js = 5,94 x 10-34 Js w = 3,5481 V e W = 3,5481 eV
e. Bandingkan nilai konstanta Planck dan fungsi kerja masingmasing logam (Wo) yang diperoleh melalui hasil percobaan dengan referensi yang ada dan hitunglah tingkat kesalahan (dalam %) masing-masing percobaan yang anda lakukan ! Jawab
:
1. Logam Natrium ο·
% Kesalahan W =|
% Kesalahan
=
2,3491β2,3 2,3
0,0491 2,3
| π₯ 100%
π₯ 100%
= 0,021 x 100 % = 2,1 % ο·
% Kesalahan h % Kesalahan = | =
6,72 π₯ 10β34 β 6,6 π₯ 10β34 6,6 π₯ 10β34
0,12 π₯ 10β34 6,6 π₯ 10β34
| π₯ 100%
π₯ 100%
= 0,018 x 100% 14
= 1,8 %
2. Logam Kalsium ο·
% Kesalaham W =|
% Kesalahan
=
2,9491β3,2 3,2
0,2509 3,2
| π₯ 100%
π₯ 100%
= 0,0784 x 100 % = 7,84 % ο·
% Kesalahan h % Kesalahan = | =
6,72 π₯ 10β34 β 6,6 π₯ 10β34 6,6 π₯ 10β34
0,12 π₯ 10β34 6,6 π₯ 10β34
| π₯ 100%
π₯ 100%
= 0,018 x 100% = 1,8 % 3. Logam Seng ο·
% Kesalahan W =|
% Kesalahan
=
3,5481β3,1 3,1
0,4481 3,1
| π₯ 100%
π₯ 100%
= 0,144 x 100 % = 14,4 % ο·
% Kesalahan h % Kesalahan = | =
5,94 π₯ 10β34 β 6,6 π₯ 10β34 6,6 π₯ 10β34
0,66 π₯ 10β34 6,6 π₯ 10β34
| π₯ 100%
π₯ 100%
= 0,1 x 100% = 10 %
15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dalam percobaan efek fotolistrik menggunakan simulasi PhET, dapat disimpulkan bahwa : a. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang memancar tanpa media rambat yang membawa muatan energi listrik dan magnet (elektromagnetik). Tidak seperti gelombang pada umumnya yang membutuhkan media rambat, gelombang elektromagnetik tidak memerlukan media rambat (sama seperti radiasi). Oleh karena tidak memerlukan media perambatan, gelombang elektromagnetik sering pula disebut sebagai radiasi eletromagnetik. b. Peristiwa keluarnya elektron-elektron ketika suatu permukaan logam disinari oleh radiasi elektromagnetik (misalnya cahaya tampak, inframerah, ultraviolet) dikenal sebagai efek fotolistrik (Kanginan, 2007). c. Elektron-elektron yang terlepas disebut dengan electron foto. d. Semakin besar/banyak intensitas cahaya yang digunakan maka jumlah elektron yang dilepaskan dari permukaan logam juga semakin banyak (intensitas cahaya dengan jumlah elektron yang terlepas dari permukaan logam berbanding lurus). e. semakin kecil kecepatan (energi kinetik) elektron yang keluar dari permukaan logam (panjang gelombang cahaya dengan energi kinetik berbanding terbalik). f. Hubungan antara energi kinetik maksimum yang dapat dicapai elektron foto Ekmax dengan potensial penghenti Vo dirumuskan : Ekmax = e . Vo g. Energi kinetik maksimum elektron foto dapat dinyatakan dengan persamaan (menurut Einstein) : Ek = E - Wo 1 2
mv2 = hf β hfo
16
h. Kesalahan yang terjadi pada praktikum ini dapat terjadi karena kesalahan pembacaan alat dan keterbatasan kemampuan dalam menggunakan alat. Dengan menggunakan rumus berikut persentase kesalahan dapat dihitung W dari percobaan βW sesungguhnya
% kesalahan W = |
W sesungguhnya
h dari percobaan βh sesungguhnya
% kesalahan h = |
h sesungguhnya
| π₯ 100%
| π₯ 100%
2. Saran a. Salah satu cara untuk meningkatkan profesionalitas guru adalah dengan membuat alat peraga sederhana yang memberikan keberhasilan luas pada suatu pembelajaran. b. Untuk implementasinya, maka eksistensi Gugus Sekolah dan manajemennya menjadi pilihan yang strategis bagi pengadaan dan pengembangan alat peraga/media pendidikan. c. Tempat pelaksanaan sebaiknya diperbaiki agar saat pelaksanaan dapat lebih kondusif. d. Untuk menjaga keasrian tempat pelaksanaan praktikum, setelah melakukan kegiatan untuk tetap menjaga kebersihannya (bagi setiap peserta dan setiap pembina yang memasuki ruangan).
17
DAFTAR PUSTAKA
http://material-sciences.blogspot.co.id/2015/06/bagaimana-cahaya-berinteraksidengan.html βdiakses tanggal 27 Februari 2018β http://slideplayer.com/slide/5019564/ βdiakses tanggal 10 Februari 2018β https://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum βdiakses tanggal 27 Februari 2018β https://www.kompasiana.com/feicangzhidao/dualisme-gelombangcahaya_564c3f7909b0bd2d081729f2 βdiakses tanggal 27 Februari 2018β
18
LAMPIRAN
1. Analisa Data ο·
Mencari Frekuensi (f) ο Logam Natrium 1) Panjang Gelombang 350 nm 350 nm = 35 x 10-8 m = 3,5 x 103Γ
C
f=π
3 π₯ 108
= 35 π₯ 10β8 = 0,085714285 x 1016 = 8,5714285 x 1014 Hz 2) Panjang Gelombang 300 nm 300 nm = 30 x 10-8 m = 3 x 103Γ
C
f=π
3 π₯ 108
= 30 π₯ 10β8 = 0,1 x 1016 = 10 x 1014 Hz 3) Panjang Gelombang 250 nm 250 nm = 25 x 10-8 m = 2,5 x 103Γ
C
f=π
3 π₯ 108
= 25 π₯ 10β8 = 0,12 x 1016 = 12 x 1014 Hz 4) Panjang Gelombang 200 nm 200 nm = 20 x 10-8 m = 2 x 103Γ
19
C
f=π
3 π₯ 108
= 20 π₯ 10β8 = 0,15 x 1016 = 15 x 1014 Hz 5) Panjang Gelombang 150 nm 150 nm = 15 x 10-8 m = 1,5 x 103Γ
f=
C π 3 π₯ 108
= 15 π₯ 10β8 = 0,2 x 1016 = 20 x 1014 Hz ο Logam Kalsium 1) Panjang Gelombang 350 nm 350 nm = 35 x 10-8 m = 3,5 x 103Γ
C
f=π
3 π₯ 108
= 35 π₯ 10β8 = 0,085714285 x 1016 = 8,5714285 x 1014 Hz 2) Panjang Gelombang 300 nm 300 nm = 30 x 10-8 m = 3 x 103Γ
C
f=π
3 π₯ 108
= 30 π₯ 10β8
20
= 0,1 x 1016 = 10 x 1014 Hz 3) Panjang Gelombang 250 nm 250 nm = 25 x 10-8 m = 2,5 x 103Γ
C
f=π
3 π₯ 108
= 25 π₯ 10β8 = 0,12 x 1016 = 12 x 1014 Hz 4) Panjang Gelombang 200 nm 200 nm = 20 x 10-8 m = 2 x 103Γ
C
f=π
3 π₯ 108
= 20 π₯ 10β8 = 0,15 x 1016 = 15 x 1014 Hz 5) Panjang Gelombang 150 nm 150 nm = 15 x 10-8 m = 1,5 x 103Γ
C
f=π
3 π₯ 108
= 15 π₯ 10β8 = 0,2 x 1016
21
= 20 x 1014 Hz
ο Logam Seng 1) Panjang Gelombang 350 nm 350 nm = 35 x 10-8 m = 3,5 x 103Γ
C
f=π =
3 π₯ 108 35 π₯ 10β8
= 0,085714285 x 1016 = 8,5714285 x 1014 Hz 2) Panjang Gelombang 300 nm 300 nm = 30 x 10-8 m = 3 x 103Γ
C
f=π
3 π₯ 108
= 30 π₯ 10β8 = 0,1 x 1016 = 10 x 1014 Hz 3) Panjang Gelombang 250 nm 250 nm = 25 x 10-8 m = 2,5 x 103Γ
C
f=π
3 π₯ 108
= 25 π₯ 10β8 = 0,12 x 1016 = 12 x 1014 Hz 4) Panjang Gelombang 200 nm 200 nm = 20 x 10-8 m = 2 x 103Γ
C
f=π
3 π₯ 108
= 20 π₯ 10β8
22
= 0,15 x 1016 = 15 x 1014 Hz 5) Panjang Gelombang 150 nm 150 nm = 15 x 10-8 m = 1,5 x 103Γ
C
f=π
3 π₯ 108
= 15 π₯ 10β8 = 0,2 x 1016 = 20 x 1014 Hz ο·
Mencari Ek (eV) ο Logam Natrium 1) Panjang Gelombang 350 nm Ek = eV = 1 x 1,2 = 1,2 eV 2) Panjang Gelombang 300 nm Ek = eV = 1 x 1,8 = 1,8 eV 3) Panjang Gelombang 250 nm Ek = eV = 1 x 2,8 = 2,8 eV 4) Panjang Gelombang 200 nm Ek = eV = 1 x 4,0 = 4 eV 5) Panjang Gelombang 150 nm Ek = eV = 1 x 6,0
23
= 6 eV ο Logam Kalsium 1) Panjang Gelombang 350 nm Ek = eV = 1 x 0,6 = 0,6 eV 2) Panjang Gelombang 300 nm Ek = eV = 1 x 1,2 = 1,2 eV 3) Panjang Gelombang 250 nm Ek = eV = 1 x 2,2 = 2,2 eV 4) Panjang Gelombang 200 nm Ek = eV = 1 x 3,4 = 3,4 eV 5) Panjang Gelombang 150 nm Ek = eV = 1 x 5,4 = 5,4 eV ο Logam Seng 1) Panjang Gelombang 350 nm Ek = eV =1x0 = 0 eV 2) Panjang Gelombang 300 nm Ek = eV =1x0 = 0 eV
24
3) Panjang Gelombang 250 nm Ek = eV = 1 x 0,6 = 0,6 eV 4) Panjang Gelombang 200 nm Ek = eV =1x2 = 2 eV 5) Panjang Gelombang 150 nm Ek = eV =1x4 = 4 eV
25
2. Dokumentasi
Mengerjakan Laporan
26
Mengerjakan Laporan
Mengamati Simulasi PhET
27
Mengerjakan LKS
28