Ebm - Heri.docx

  • Uploaded by: Hery Setyawan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ebm - Heri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,018
  • Pages: 10
Evidence Based Medicine TELAAH KRITIS ARTIKEL TERAPI

“Comparative efficacy of topical mometasone furoate 0.1% cream vs topical tacrolimus 0.03% ointment in the treatment of atopic dermatitis”

Disusun oleh : Heri Setyawan 1102008113 Kelompok 1

Pembimbing : DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 2018

EBM TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE Skenario Pasien datang ke Poliklinik Umum Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih dengan keluhan Kulit kering disertai rasa gatal di kedua telapak tangan dan punggung kaki. Keluhan ini dirasakan sejak ± 7 hari sebelum pasien berobat ke Puskesmas Cempaka Putih, diakui pasien keluhan dirasakan setelah cuci piring atau pakaian, awalnya berupa kulit yang memerah saja, kemudian kulit yang memerah tersebut mulai terasa gatal dan kulit dirasakan menjadi kering pada kedua telapak tangan dan punggung kaki setelah mencuci piring atau pakaian. Dokter kemudian mendiagnosa pasien dengan dermatitis kontak alergi. Pasien kemudian diberikan mometasone cream. Pasien kemudian bertanya kepada dokter apakah mometasone lebih efektif dibandingkan dengan Tacrolimus? Dokter kemudian melakukan pencarian bukti ilmiah menggunakan metode Evidence Based Medicine.

Pertanyaan (foreground question) Manakah obat yang lebih efektif dalam mengobati dermatitis kontak alergi antara mometasone dan Tacrolimus? Komponen PICO: Patient/population/problem

: Pasien dengan dermatitis atopik

Intervention/indicator

: Pengobatan mometasone

Comparison/control

: Pengobatan tacrolimus

Objective/outcome

: lebih efektif pada pasien dermatitis

Pencarian Bukti Ilmiah:

Type of question

: Theraphy

Type of study

: purposive sampling, randomize

Kata kunci

: Dermatitis AND Tacrolimus AND mometasone

Pemilihan situs

: www.jpad.com.

Limitation

: Last 5 years (2013-2018), free full text

Hasil pencarian

: 1 Artikel

Dipilih artikel berjudul : Comparative efficacy of topical mometasone furoate 0.1% cream vs topical tacrolimus 0.03% ointment in the treatment of atopic dermatitis

REVIEW JURNAL ABSTRACT

Objective: To compare the efficacy of mometasone furoate and tacrolimus in the treatment of atopic dermatitis.

Methods: Sixty patients of atopic dermatitis were treated with mometasone furoate 0.1% (n=30) and tacrolimus 0.03% (n=30). Both treatments were applied twice daily for 12 weeks. Patients were followed up monthly. The disease severity assessed by SCORAD index. A 4-point scale was used to measure the level of response to treatment

Results: Before treatment the respective mean SCORAD was 30.57±13.62 and 30.90±17.17 in group A and B and at the end of treatment decreased to 11.87±12.04 and 11.20±13.85, respectively (p>0.05). Percent reduction of severity from baseline to final follow-up was 69.20±23.41 in group A and 74.77±23.30 in group B (p=0.360). At final follow-up 56.7% of group A and 63.3% of group B achieved excellent response, 13.3% of group A and 16.7% of group B achieved good response.

Conclusion: We conclude that both treatments, mometasone furoate and tacrolimus, are effective in the treatment of atopic dermatitis.

CRITICAL APPRAISAL: ARTIKEL TERAPI I. Validity 1. Menentukan ada atau tidaknya randomisasi dalam kelompok dan teknik randomisasi yang digunakan (Pada halaman 2, kolom Methods, paragraph 1)

2. Menentukan ada atau tidaknya pertimbangan dan penyertaan semua pasien dalam pembuatan kesimpulan 2.1 Mengidentifikasi lengkap atau tidaknya follow up (Pada halaman 2, kolom Methods, paragraph 4) Follow up dilakukan pada seluruh pasien pada 2 kelompok dan dilakukan pada setiap bulan.

2.2 Mengidentifikasi ada atau tidaknya analisis pasien pada kelompok randomisasi semula

(Pada halaman 2, kolom Methods, paragraph 2) Ya, ada analisis pasien pada kelompok randomiasasi semula. Didapatkan kriteria inklusi dan eksklusi pasien yang digunakan dalam penelitian.

3. Mengidentifikasi ada tidaknya blinding pada pasien, klinisi, dan peneliti (Pada halaman 2, kolom Methods, paragraph 1) Ya, pada penelitian ini digunakan metode purposive sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. ini.

4. Menentukan ada atau tidaknya persamaan pada kedua kelompok di awal penelitian (Pada halaman 2, kolom Result, paragraph 1) Tidak terdapat persamaan pada kedua kelompok, terdapat perbedaan usia pada grup A dan grup B.

5. Menentukan ada tidaknya persamaan perlakuan pada kedua kelompok selain perlakuan eksperimen Didapatkan persamaan perlakuan pada kedua kelompok selain perlakuan eksperimen.

II. Importance 1.

Menentukan besarnya efek terapi Obat

Cured

Not Cured

Jumlah

mometasone furoate 0.1% cream

21 (a)

10 (b)

31

topical tacrolimus 0.03%

21 (c)

8 (d)

29

44

16

60

a. Experimental event rate (EER) Proporsi outcome pada kelompok eksperimental Rumus

: a/a+b : 21/21+10 = 0,6

b. Control event rate (CER) Proporsi outcome pada kelompok control Rumus

: c/c+d : 21/21+8= 0,7

c. RR (Relative Risk) Perbandingan antara insiden penyakit yang muncul dalam kelompok terpapar dengan insiden penyakit yang muncul dalam kelompok tidak terpapar Rumus

: EER / CER : 0,6/0,7 = 0,8

d. RRR (Relative Risk Reduction) Berapa persen terapi yang diuji memberikan perbaikan dibanding control Rumus

: CER – EER / CER or 1-RR : 0,2

e. ARR (Absolute Risk Reduction) Beda proporsi kesembuhan atau kegagalan antara terapi eksperimen dan control Rumus

: CER – EER : 0,7 – 0,6 = 0,1

f. NNT (Number Needed to Treat)

Berbeda jumlah pasien yang harus diterapi dengan obat eksperimental untuk memperoleh tambahan satu kesembuhan atau menghindari kegagalan. Rumus

: 1/ARR : 1/0,1= 10

2.

Menentukan presisi estimasi efek terapi (95% CI) Standar error ARR (SEARR)= √((𝐶𝐸𝑅 × (1 − 𝐶𝐸𝑅)) ÷ 𝑛2 + ((𝐸𝐸𝑅 × (1 − 𝐸𝐸𝑅)) ÷ 𝑛1))

√((0,7 × (1 − 0,7)) ÷ 29 + ((0,6 × (1 − 0,6)) ÷ 31)) = √0. 02 = 0,2 Upper limit of 95% CI for ARR (UARR)

= ARR + 1,96 SEARR = 0,1 + 1,96 x 0,2

Lower limit of 95% CI for ARR (LARR)

= 0,3 = ARR – 1,96 SEARR = 0,1 - 1,96 x 0,2

Upper limit of 95% CI for NNT (UNNT)

= 0,2 = 1/LARR=1/0,2 = 5

Lower limit of 95% CI for NNT (LNNT)

= 1/UARR=1/0,3 = 3,3

Confidence Interval 95%

= 5 – 3,3

III.

Applicability 1. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (spectrum pasien dan setting) Pada kasus pasien usia 44 tahun dengan Dermatitis kontak alergi , terapi ini dapat diterapkan dan sesuai dengan kriteria dari pasien.

2. Menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien Keuntungan

:

Selama periode penelitian, tidak ditemukan perbedaan terapi yang bermakna pada pasien dengan penggunaan topical mometasone furoate 0.1% cream vs topical tacrolimus 0.03% Kerugian : Harga tacrolimus 0.03% lebih mahal dibandingkan dengan mometasone furoate 0.1%.

Related Documents

Ebm
November 2019 26
Ebm Brochure
November 2019 29
Ebm Tfy.docx
April 2020 21
Ebm - Heri.docx
November 2019 19
Ebm Pico.docx
May 2020 13
Ficha Cadastral Ebm
June 2020 1

More Documents from ""