Dya.docx

  • Uploaded by: Sindy Sema
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dya.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,904
  • Pages: 19
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGENDALIAN VEKTOR MODUL 1 BIODIVERSITAS DAN PENGENDALIAN VEKTOR KECOA

OLEH : 1. DYAH KUSUMA

(31160002)

2. DEBORA ALFI S

(31160008)

3. IREIN KUSUMA A (31160036) 4. MARIA T. SEMA

(31160023)

5. VIONA C.H. S

(31160018)

FAKULTAS BIOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI BIOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA 2019

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kecoa adalah salah satu serangga rumahan yang sering menganggu kenyamanan manusia. Kecoa sering terlihat di tempat-tempat yang kotor ,seperti tumpukan karton,sisa makanan , septi tank dll. Kecoa juga merupakan salah satu serangga yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal ini dikarenakan kecoa merupakan salah satu vector penyakit. Kecoa dapat menularkan bakteri yang dapat menganggu kesehatan manusia Vektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia kesehatan masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor yang dapat merugikan kehidupan manusia karena disamping mengganggu secara langsung juga sebagai perantara penularan penyakit, seperti yang sudah diartikan diatas. Bakteri yang ditemukan pada kecoa adalah bakteri penyebab cholera,tetanus,tuberculosis, anthrax dan protozoa. Praktikum ini sangatlah penting dilakukan untuk mengetahui jenis vector yang dapat menyebarkan penyakit ,habitat dari vector , serta penyakit yang ditimbulkan akibat penyebaran vector. Hal ini bertujuan agar mahasiswa mampu menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah penyebaran vector yang terjadi di lingkungan 1.2 Tujuan 1. Mengetahui jenis vector kecoa serta habitat dari kecoa tersebut 2. Mengetahui penyakit yang disebabkan oleh vector kecoa 3. Mengetahui solusi pengendalian vector kecoa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KECOA (klasifikasi, foto  dr internet +sumber, habitatnya, morfologi, pengendalian) Sebagai hewan yang hidup didalam rumah, kecoa dikenal dapat memindahkan beberapa macam organisme pathogen sehingga termasuk dalam kelompok vektor. Beberapa spesies kecoa telah dikenal sebagai vektor mekanik organisme patogen terhadap manusia atau pernah menggigit manusia, di antaranya adalah Blaberus atropos (Stoll), Blaberus craniifer Burm., Blaberus discoidalis Servile, Blatta orientalis Linnaeus, Blattella germanica (Linnaeus), Eurycotis floridana (Walker), Leucophaea maderae (Fabricius), Nau-phoeta cinerea (Olivier), Neostylopyga rhombifolia (Stoll), Periplaneta americana (Linnaeus), Periplaneta australasiae (Fa-bricius), Periplaneta brunnea Burmeister, Periplaneta fuliginosa (Serville), Poly-phaga saussurei (Dobim), Pycnoscelus surinamensis (Linnaeus) dan Supella longi-palpa (Fabricius).. kecoa memiliki peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit. Dalam penularan penyakit, kecoa dapat berperan sebagai vektor mekanik bagi beberapa mikroorganisme pathogen seperti Streptococcus sp, Salmonella sp dan lain-lain sehingga mereka berperan dalam penyebaran penyakit antara lain, Disentri, Diare, Cholera, Virus Hepatitis A, Polio pada anak-anak. Kecoa juga dapat berperan sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing serta menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal dan pembengkakan kelopak mata (Roth, L.M. and E.R. Willis, 1957a)..

2.1.1

Blatella germanica

Kecoa Jerman (Blattella germanica) merupakan serangga hama yang kehidupannya sangat dekat dengan aktifitas manusia. Kita dapat menemukannya di rumah, hotel, restoran, rumah sakit, perpustakaan, kendaraan, gedung-gedung perkantoran, dan lain-lain. Serangga ini merupakan serangga hama yang cukup mengganggu bagi manusia karena selain dapat mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap (Sukirno, 2003) Mereka juga berperan sebagai vektor yang membantu menyebarkan bermacam-macam virus patogen, bakteri, protozoa dan helminthes (Bell dan Adiyodi, 1981). B.germanica suka memakan kertas, sehingga seringkali merusak dan memakanbagian-bagian buku. Ukuran tubuhnya yang kecil menyebabkan serangga ini dapatmenjangkau tempat-tempat yang tersembunyi disekitar lingkungan kita.

Menurut Klasifikasi dari kecoa jerman sebagai berikut : Kingdom

Animalia

Pillum

Arthropoda

Kelas

Insecta

Ordo

Orthoptera

Familia

Blattellidae

Spesies

Blattella (Sukirno, 2003)

Morfilogi Blattella germanica

germanica Sumber :https://www.environmentalscience.bayer.co.id/manajemenhama/what-to-control/german-cockroach

Terdiri atas segmen kepala dada & perut. Kepala tersembunyi di bawah pronotum. Pronotum & sayap licin, terlihat keras, tidak berambut & berduri. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata facet, sepasang antena /alat peraba & 3 pasang alat mulut. Ukuran tubuhnya antara 10-15 mm, lebar 4-5 mm,warnanya merah /kuning kecoklatan, pada kecoa jantan sayap lebih panjang dibandingkan tubuhnya dan pada betina sayap menutupi bagian abdomennya. Punya 2 sayap yg depan mirip kulit,lentur dgn venasi yang jelas,sayap belakang seperti selaput menutupi abdomen antero lateral sayap atas nampak jelas. Periplaneta germanica memiliki periode nymfa & pd fase tersebut terjadi moulting (pergantian kulit). kecoa jerman mengalami

moulting sebanyak 7 – 13 kalidan periode nimfa berlangsung selama 5 – 15 bulan (Dhiya dkk,2016) Siklus hidup 1. Telur Seekor betina mampu menghasilkan 20-30 ooteka selama hidupnya, dan setiap ooteka mengandung 22-24 butir telur. Telur Periplaneta australasiae ini dapat dihasilkan secara partenogenetik (tanpa kawin), tetapi nimfa yang menetas tidak mampu menjadi dewasa. Masa inkubasi telur rata-rata 40 hari. 2. Nimfa Kecoa atau nimfa instar terakhir mempunyai bercak kuning terang sepanjang sisi abdomennya. Biasanya ditemukan di tempat-tempat yang lembab dan hangat 3. Kecoa dewasa Daur hidup kecoa mencapai 7 bulan, meliputi masa inkubasi kapsul telur rata-rata 35 hari, perkembangan nimfa memerlukan waktu antara 4bulan sampai 6 bulan, serangga dewasa kemudian berkopulasi dan 10 hari kemudian yang betina menghasilkan kapsul telur yang pertama. (Dhiya dkk,2016) Habitat kecoa 1. Tempat Perindukan Umumnya kecoa lebih menyukai tempat-tempat yang kotor, lembab dan sejuk. Seperti di WC, di bawah tumpukan barang-barang, di gudang yang lembab dan berbau, atau di tempat-tempat kotor dan gelap lainnya. Ia juga dapat dijumpai di sekitar permukiman, restoran, rumah sakit, supermarket atau gedunggedung tempat terdapat bahan-bahan makanan atau minuman disimpan. 2. Cara Hidup Kecoa umumnya tinggal berkelompok. Mereka beraktifitas mencari makan pada malam hari dan di siang hari mereka bersembunyi di dalam celah- celah dinding, bingkai pintu, di dalam kamar mandi, lemari, selokan, gua, mesin jahit, televisi, radio dan alat elektronik lain Dengan tubuhnya yang pipih, apabila kecoa merasa terganggu / terancam hidupnya maka dia akan menyembunyikan tubuhnya di celah yang sempit. Kecoa juga

dapat menggunakan cara lain untuk melindungi dirinya dari bahaya, yaitu dengan mengeluarkan cairan berbau busuk. 3. Makanan yang disukai Kecoa memakan semua jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia, terutama yang mengandung gula dan lemak. Seperti susu, keju, daging, kue, biji- bijian, gula dan coklat. Mereka juga menyenangi karton, tumpukan buku, lem katu, darah ekskreta, dan sputum.(Dhiya dkk,2016)

2.1.2

Periplaneta Americana Berikut adalah klasifikasi kecoa amerika atau Periplaneta americana : (Bell et al., 2007) Kingdom

: Animalia

Phylum

: Anthropoda

Class

: Insecta

Ordo

: Blattodea

Famili

: Blattidae

Genus

: Periplaneta

Spesies

: Periplaneta americana

Sumber : bugguide.net

Periplaneta americana adalah salah satu spesies kecoa berukuran besar (panjang 28-44 mm), serangga pipih atau gepeng dorsoventral, pelari cepat, antena panjang, tipe mulut mengigit dan mengunyah, kecoa jantan lebih kurus daripada kecoa betina, kapsul telur (ootheca) panjangnya 5-8 mm, pada suhu kamar 29oC dan kelembapan 78% rata-rata menghasilkan 12 nimpha setiap kapsul telur, masa inkubasi kapsul telur rata-rata 32 hari dan setiap kapsul telur mengandung 16 telur. (Soekirno, 1996)

Kecoa Periplaneta americana merupakan jenis kecoa yang paling banyak terdapat di lingkungan pemukiman di Indonesia. Perkembangbiakan Periplaneta americana relatif tinggi, dihasilkan rata-rata satu ooteka setiap minggu sampai kira-kira yang dihasilkan sejumlah 15-90 ooteka. Setiap ooteka berisi sekitar 15 butir telur. (Sigit dkk, 2006) Periplaneta americana adalah serangga yang hanya melalu tiga stadium atau bisa disebut memiliki metamorfosis tidak sempurna, yaitu stadium telur, stadium nimfa dan stadium dewasa yang dapat dibedakan antara jantan dan betina. Periplaneta americana aktif pada suhu 15,5-31,7oC dan imago pada suhu 17,6-31,1oC. Suhu tersebut mendukung kecoa amerika untuk aktif mencari makan. Kecoa amerika membutuhkan kelembapan relatif di atas 50 % untuk tumbuh dari telur hingga imago. (Salbiah, 2007) Kecoa kebanyakan terdapat di daerah tropis yang kemudian menyebar ke daerah sub tropis atau sampai ke daerah dingin. Kecoa banyak ditemukan di rumah, vegetasi, sampah dan tanah. Karakteristik tempat yang disukai kecoa sebagai tempat tinggalnya antara lain yang banyak terdapat bahan organik seperti makanan, kertas, tekstil, wool, darah dan bahan berlemak. Selain itu juga di tempat yang lembab, seperti kamar mandi, WC, tempat cucian, alat dapur dan alat makan minum serta tempat gelap dan redup. Keberadaan kecoa menunjukkan bahwa sanitasi di tempat tersebut kurang baik. (Srisahani, 1999)

2.1.3

Supella longipalpa

Menurut sukirno (2003), klasifikasi dari kecoa Supella longipalpa adalah sebagai berikut, Kingdom

: Animalia

Phylum

: Euarthropoda

Class

: Insecta

Ordo

: Blattodea

Family

: Ectobiidae

Sumber : Wikipedia

Genus

: Supella

Species

: S. longipalpa

Supella longipalpa adalah kecoa kosmopolitan dan komensal dengan tempat hunian manusia. Serangga ini termasuk kelompok omnivore karena mampu memakan apa pun. Supella longipalpa umumnya dikenal sebagai brown-bandedcockroach dan juga dinamai kecoa tropis dan dapat ditemukan di rumah, apartemen, hotel dan rumah sakit. Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan Blatella germanica, tetapi mempuyai dua pita gelap di sayap depannya, berukuran kecil, dengan panjang tubuh 10-14 mm (Dhiya dkk, 2016) Morfologi Supella longipalpa Menurut Winarno (2001) Ciri khas pada S.longipalpa adalah pada sayapnya. Sayap kecoa S.longipalpa betina berwarna sama yaitu dari coklat kemerahan sampai coklat gelap, sedangkan yang jantan berwarna coklat gelap pada bagian dasar, secara bertahap menjadi coklat terang ke arah ujung. Baik jantan maupun betina terdapat bagian sayap yang terlihat terang tembus seakan akan mempunyai pita coklat pucat atau kuning terang yang menyilang dari dasar sayap dan pita lainnya pada sepertiga bagian atas sayap. Sayap jantan menutupi abdomen secara sempurna, sedangkan sayap betina lebih pendek, tidak menutupi seluruh bagian abdomen. Abdomen atau perut kecoa S.longipalpa betina lebih lebar dan lebih membulat dari pada yang jantan. Nimfa kecoa S.longipalpa ini mudah dikenali dengan adanya dua buah pita kuning yang menyilang di bagian atas abdomen. Siklus hidup S.longipalpa dewasa bisa hidup selama 90 hari untuk yang betina, sedang yang jantan 115 hari. Seekor betina dapat menghasilkan 14 ooteka, yang masing-masing berisi 14-18 telur. Ooteka lipas ini berwarna coklat merah terang, panjangnya 4-5 mm dan biasanya ditemukan menempel pada alat perabot rumah tangga (furnitur), dekorasi dinding, celah dan retakan, dan atap. Masa inkubasi telur kecoa S.longipalpa ini rata-rata 70 hari. Telur menetas menjadi kecoa muda atau nimfa yang kemudian menyilih atau molting sebanyak 6-8 kali (instar). Perkembangan dari telur hingga dewasa adalah 90-276 hari dengan rata-rata 161 hari. Dalam setahun seekor betina dan keturunannya dapat menghasilkan lebih dari 600 ekor kecoa (Prijono, 1988)

Habitat kecoa Kecoa dewasa lebih sering ditemukan di tempat hunian manusia daripada gedung-gedung komersil. kecoa dewasa dan muda lebih menyukai bersembunyi di tempat yang hangat, daerah yang tinggi nekat atap, di belakang dekorasi dinding dan wallpaper yang longgar, di kloset, di bawah atau bagian dalam perabot rumah tangga, dan peralatan listrik seperti televisi, stereo dan alat pemanggang roti. kecoa ini bisa memasuki ruangan-ruangan sempit di dalam rumah. Akibatnya kecoa S.longipalpa ini seringkali lebih sulit dikendalikan daripada kecoa lainnya. (Dhiya dkk, 2016) 2.1.4

Blatta orientalis

2.1.5

Nauphoeta cinerea

Nauphoeta cinerea biasa dikenal sebagai kecoa lobster karena memiliki tubuh yang beruas-ruas seperti lobster.

Adapun klasifikasi dari Nauphoeta cinerea adalah sebagai

berikut (Gurney, 1953), Kerajaan

: Animalia

Filum

: Arthropoda

Kelas

: Insecta

Ordo

: Blattodea

Famili

: Blaberidae

Genus

: Nauphoeta

Species

: Nauphoeta cinerea

Sumber : Wikipedia

Masuk dalam ordo yang sama dengan kecoa Blatta sp yakni ordo Blattodea (Kecoarayap) dilihat dari bentuk yang secara umum mirip dengan Blatta sp (sama-sama bertubuh pipih seperti rayap). Hanya saja yang membedakan kedua jenis kecoa tersebut adalah dari sayapnya. Ukuran tubuh Nauphoeta cinerea kurang lebih 23mm. Kecoa jenis Nauphoeta cinerea menyukai tempat beriklim tropis dan sering ditemukan didalam ruangan (Gurney, 1953).

2.2 PENGENDALIAN

2.2.1 2.2.2

Secara kimia Secara non kimiawi

BAB III METODOLOGI 3.1 Alat 1. Mikroskop 2. pinset 3. Petri 3.2 Bahan 1. Berbagai jenis kecoa 2. Kloroform 3.3 Langkah kerja Ditangkap kecoa di habitat kecoa tersebut

Kemudian kecoa yang masih hidup dibius dengan kloroform

Dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop

Diidentifikasi jenis dan karakteristik kecoa tersebut dengan cara studi kepustakaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN No

Jenis kecoa

1

Periplaneta americana

2

Nauphoeta cinerea

3Blatta orientalis

4. 1 Periplaneta americana Betina

Keterangan :

Panjang (cm) 4

Lebar (cm) 1.5

Warna

3.5

1

3.5

1

3.2

1.2

2.9

1.2

2.9

1.2

2

0.5

Coklat tua pada bagian tengah tubuhnya, dan coklat muda kekuningan pada bagian tepi Coklat kekuningan dengan garis-garis coklat memanjang dipunggung. Sayap berwarna keabuan Hitam

3.5

1.1

Cokelat tua

Jantan

Jumlah (ekor) 3

3

1 1

1. Anthena 2. Head 3. Pronotum 4. Elytron 5. Wing 6. Compound eye 7. Prothorax 8. Fore Leg 9. Mesothorax 10. Middle leg 11. Metathorax 12. Abdomen 13. Hind leg 14. Anal cercus

1 2 3 4

5

6 7 8 10

9 11

12 13

14

Menurut Amalia dan Harahap (2010) kecoa merupakan hama permukiman yang seringkali mengganggu kenyamanan hidup manusia dengan meninggalkan bau yang tidak sedap, menyebarkan berbagai patogen penyakit, menimbulkan alergi, serta mengotori dinding, buku, dan perkakas rumah tangga. Kecoa dapat memindahkan beberapa mikro organisme patogen antara lain, Streptococcus, Salmonella dan lain-lain sehingga mereka berperan dalam penyebaran penyakit antara lain, Disentri, Diare, Cholera, Virus Hepatitis A, Polio pada anak-anak. (Depkes, 2010) Pada praktikum ini, Periplaneta americana ditangkap di tempat yang banyak terdapat plastik, tempat tumpukan baju dan di dalam lemari. Kecoa amerika ini juga lebih banyak ditemukan pada malam hari karena kecoa digolongkan sebagai hewan nocturnal atau hewan yang aktif pada malam hari. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Siahaan (2013) bahwa kecoa banyak terdapat di daerah tropik yang kemudian menyebar ke daerah sub tropika atau sampai ke daerah dingin. Pada umumnya tinggal didalam rumah-rumah, makan segala macam bahan, mengotori makanan manusia, berbau tidak sedap. Kebanyakan kecoa dapat terbang, tetapi mereka tergolong pelari cepat (“cursorial“), dapat bergerak cepat, aktif pada malam hari, metamorfosa tidak lengkap. Kerusakan yang ditimbulkan oleh kecoa relatif sedikit, tetapi adanya kecoa menunjukkan bahwa sanitasi didalam rumah bersangkutan kurang baik. Kecoa termasuk serangga hemimetabola. Daur hidupnya mengalami tiga stadium yaitu telur, nimfa dan dewasa. Untuk menyelesaikan satu siklus hidupnya kecoa butuh waktu kurang lebih tujuh bulan. Stadium telur membutuhkan waktu 30-40 hari sampai

telur itu menetas. Telur kecoa tidak diletakkan sendiri-sendiri, namun secara berkelompok. Kelompok telur ini dilindungi oleh selaput keras yang disebut kapsul telur atau ootheca. Satu kapsul telur biasanya berisi 30-40 telur. Oleh induk kecoa, kapsul telur ini biasanya diletakkan di tempat-tempat tersembunyi atau pada sudut-sudut dan permukaan sekatan kayu dan dibiarkan sampai menetas. Namun ada beberapa jenis kecoa yang kapsul telurnya menempel pada ujung abdomen induknya sampai menetas. Sebuah kapsul telur yang telah dibuahi oleh kecoa jantan akan menghasilkan nimfa. Nimfa hidup bebas dan bergerak aktif. Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur biasanya berwara putih. Seiring bertambahnya umur, warna ini akan berubah menjadi coklat. Seekor nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa kali sampai dia menjadi dewasa. Lamanya stadium nimfa berkisar 5-6 bulan. Pada stadium nimfa, tubuhnya tidak memiliki sayap. Sayap akan muncul ketika kecoa sudah mencapai stadium dewasa. (Triatmanto, 2009) Kecoa banyak ditemukan di tempat yang gelap, lembab dan hangat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Salbiah (2007) bahwa Periplaneta americana aktif pada suhu 15,531,7oC dan imago pada suhu 17,6-31,1oC. Apabila suhu dan kelembapan lingkungan sesuai bagi kecoa, hal tersebut akan mendukung aktivitas mencari makan dan berkembang biak kecoa tersebut. Jadi untuk menghindari keberadaan kecoa, kondisi lingkungan harus terang serta suhu dan kelembapannya harus rendah.

4. 2 Nauphoeta cinerea Betina

2 3

1

Jantan

13

6 14

7

12 8 9

10

11

Keterangan : 1. Prothorax 2. Antena 3. Protonum 4. Elytron (sayap atas) 5. Wing 6. Compound eye 7. Mesothorax 8. Middle leg 9. Hind leg 10. Anal cercus 11. Abdominal plate (alat kelamin betina) 12. Abdomen 13. Fore leg 14. Metathorax 15. Stylus (alat kelamin jantan) Kecoa Nauphoeta cinerea menurut Gurney (1953) termasuk kedalam Filum Arthropoda, kelas Insekta, ordo Blattodea (Kecoa-rayap) yang memiliki tubuh pipih dan berbentuk seperti rayap, dan Famili Blaberidae. Pada umumnya ukuran tubuh Nauphoeta cinerea kurang lebih 23mm. Menurut Gurney (1953), habitat dari Nauphoeta cinerea adalah tempat beriklim tropis dan biasanya sering ditemukan didalam ruangan. Nauphoeta cinerea memiliki tubuh yang berwarna coklat tua dengan memiliki ruas-ruas (segmen) yang berwarna coklat muda. Ruas-ruas yang dimiliki oleh Nauphoeta cinerea mirip seperti lobster sehingga tak jarang kecoa Nauphoeta cinerea disebut juga “Kecoa lobster”. Sayap yang dimiliki oleh kecoa Nauphoeta cinerea berwarna keabuan.

Apabila diperhatikan gambar kecoa Nauphoeta cinerea pada tabel diatas dapat diketahui bahwa perbedaan yang menonjol antara kecoa Nauphoeta cinerea jantan dan betina adalah pada panjang sayapnya dimana kecoa Nauphoeta cinerea jantan memiliki sayap yang lebih panjang dibandingkan kecoa betina. Kecoa jantan memiliki alat kelamin berupa Stylus yang terletak didekat Anal cerci (bagian 15), Stylus ini kadang tidak nampak dengan mata telanjang namun apabila bagian abdomen kecoa ditekan, Stylus akan keluar. Sedangkan Kecoa betina memiliki alat kelamin berupa Abdominal plate.

4. 3Blatta orientalis Betina

Jantan

BAB V KESIMPULAN Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Jenis kecoa yang diamati dalam praktikum ini adalah Blatella germanica, Periplaneta Americana, Supella longipalpa, Blatta orientalis dan Nauphoeta cinerea. Habitat kecoa biasanya adalah tempat-tempat yang lembab, hangat, dan gelap. Tempat tersebut dapat berupa celah-celah di sekitar pembuangan air limbah, dapur, tempat sampah, gudang makanan atau lemari makan, dan tempat pembuangan kotoran manusia. 2. Kecoa mempunyai peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit. Kecoa dapat menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal dan pembengkakan kelopak mata pada manusia. Kecoa juga sebagai vector mekanik bagi beberapa mikro organisme pathogen, dan sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing. 3. Pengendalian pada kecoa dapat dilakukan secara fisik dan kimia, pengendalian secara fisik dapat dilakukan dengan membunuh langsung kecoa dan menyiram tempat perindukkan dengan air panas. Sedangkan pengendalian kimia dapat dilakukan dengan cara menggunakan bahan kimia insektisida dengan formulasi spray (penyemprotan) untuk pemberantasan kecoa.

DAFTAR PUSTAKA Bell,W.J.,and K.G.Adiyodi.1981.The American Cockroach.New York:Chapman& Hal https://www.environmentalscience.bayer.co.id/manajemen-hama/what-to-control/german cockroach Dhiya dkk,2016. Jenis-Jenis Kecoa dan Hubungannya Sebagai Vektor Penyakit Gurney, Ashley . B. 1953. Distribution, General Bionomics, and Recognition Character of two Cockroaches Recently Estabilished in The United States. Vol. 103. Washington : Smithsonian Institution Prijono, D. 1988. Pengujian Insektisida. Jurusan Hama danPenyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. 144 hlm. Roth, L.M. and E.R. Willis., 1957a, The medical and veterinary importance of cockroaches. Smithsonian Misc. Coll., 134: 1 — 147. Sukirno,

2003.

Produktifitas

(Linnaeus),(Blattaria;Blattidae)

dan

mortalitas

Periplaneta

di

http://www.ekologi.litbang.depkes.go.id/data/vol%202/Mardjan23.pdf

Americana Laboratorium. (diakses

tanggal 25 Febbuari 2019) Winarno. F.G. 2001. Hama Gudang dan Teknik Pemberantasannya. M Brio Press. Bogor.

pada

More Documents from "Sindy Sema"