Ds1

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ds1 as PDF for free.

More details

  • Words: 641
  • Pages: 2
Eksploitasi sumber daya alam (SDA) di Indonesia dewasa ini sudah mencapai tahap yang sangat memprihatinkan. Kekayaan bumi terus dikeruk tanpa memperhitungkan jumlah persediaan dan nasib anak cucu di masa depan. Karena maraknya ekslploitasi ini pula, perusakan lingkungan seringkali terjadi. Alam pun akan menjadi rusak karena adanya penggunaan sumber daya alam tanpa berwawasan lingkungan. Kerusakan alam tidak dapat dihindari lagi dewasa ini. Kasus-kasus pencemaran dan perusakan lingkungan--yang awalnya berawal dari pencarian SDA--bermunculan di mana-mana. Sebut saja, kasus Teluk Buyat oleh PT. Newmont, lumpur Lapindo di Sidoarjo, dan berbagai kasus seperti illegal logging. Namun, tampaknya tidak ada tindak lanjut yang dapat membuat para pelaku jera. Semua perbuatan ini memang berasal dari manusia, dan manusia jugalah yang akan kena imbasnya. Bila eksploitasi SDA tanpa memperhatikan keasrian lingkungan terus dilakukan, entah bagaimana generasi kita di masa mendatang akan menikmatinya. Sebagian besar masyarakat Indonesia cenderung menganggap, bahwa Indonesia memiliki SDA yang sangat banyak dan kaya akan hasilhasil bumi. Namun, semua SDA, terutama yang tidak dapat diperbaharui pun akan habis. Masyarakat Indonesia pun akan menderita di masa depan. Oleh karena itu, penggunaan SDA yang berwawasan lingkungan dan ekoefisien benar-benar dianjurkan di masa kini, di mana keadaan alam memprihatinkan dan ekonomi dunia yang sedang krisis. Ini akan berguna bagi anak cucu kita di masa depan, dan juga untuk ibu pertiwi kita Indonesia. Lingkungan dikatakan seimbang bila antara komponen biotic dan abiotiknya berada dalam komposisi yang proporsional dan stabil. Keseimbangan lingkungan tidak statis, artinya dapat terjadi penurunan dan kenaikan populasi tiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai komponen abiotik. Menurut hukum minimum Liebig, untuk dapat bertahan dan hidup dalam keadaan tertentu, suatu organisme harus memiliki bahan-bahan yang penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan berkembang biak. Daya dukung lingkungan: kemampuan lingkungan dalam mendukung kehidupan berbagai makhluk hidup di dalamnya. Daya lenting lingkungan: kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau gangguan. Faktor perubahan keseimbangan lingkungan: factor manusia, factor alam, factor pembatas (factor yang mula-mula menghentikan pertumbuhan dan penyebaran dari organisme di suatu lingkungan). Kegiatan manusia mengubah lingkungan dilakukan karena adanya kebutuhan hidup. 1) industri primer, industri yang mengupayakan kebutuhan dari alam secara langsung spt pertanian. 2) Industri sekunder, industri yang mengolah industri primer spt industri makanan, tekstil, dll. 3) Industri tersier, industri yang menghasilkan jasa, seperti informasi, transportasi, perdagangan. Faktor perubahan keseimbangan lingkungan: factor manusia, factor alam, factor pembatas (factor yang mula-mula menghentikan pertumbuhan dan penyebaran dari organisme di suatu lingkungan). Kegiatan manusia mengubah lingkungan dilakukan karena adanya kebutuhan hidup. 1) industri primer, industri yang mengupayakan kebutuhan dari alam secara langsung spt pertanian. 2) Industri sekunder, industri yang mengolah industri primer spt industri makanan, tekstil, dll. 3) Industri tersier, industri yang menghasilkan jasa, seperti informasi, transportasi, perdagangan.

Dampak Over Eksploitasi Ekosistem Homeostatis: kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam system secara keseluruhan. Over eksploitasi ekosistem menghasilkan pencemaran. Pencemaran disebabkan oleh limbah. Pencemaran lingkungan dapat diukur oleh parameter ualitas limbah yang digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran yang sudah terjadi di lingkungan. Yaitu: BOD (Biochemical Oxygen Demand): ukuran kandungan oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air untuk menguraikan bahan organic dalam air. BOD ditentukan dengan mengukur jumlah oksigen yang terserap oleh limbah cair akibat adanya mikroorganisme selama kurun waktu dan temperature tertentu. (biasanya 5 hari dan dalam 20o C). Nilai BOD diperoleh dari selisih oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut akhir. COD (Chemical Oxygen Demand): Jumlah oksigen yang diperlukan agar buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia. Indicator ini umumnya berguna pada limbah industri. DO (Dissolved Oxygen): Kadar oksigen yang terlarut dalam air. Penurunan DO dapat diakibatkan oleh pencemaran air yang mengandung bahan organic sehingga menyababkan organisme air terganggu. DO penting dalam pengoperasian system saluran pembuangan maupun pengolahan limbah. pH ukuran keasaman dan kebasaan limbah. Air yang tercemar memiliki pH antara 6,5- 7,5. di bawah itu, air bersifat asam. Jika di atas itu, air bersifat basa. Perubahan pH air tergantung pada polutan air tersebut.

Related Documents

Ds1
November 2019 4
Ds1
November 2019 5
Ds1
June 2020 3
Ds1
May 2020 6
Ds1-sept08
November 2019 12
Ds1.docx
November 2019 0