Drama B Indo Kakek Dan Cuap.docx

  • Uploaded by: Adit Lolz
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Drama B Indo Kakek Dan Cuap.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,679
  • Pages: 6
KAKEK DAN CUAP Tokoh: Narator Kakek Dulloh Cuap Penculik Polisi 1 Polisi 2 Pujo Penjual Jangkrik Penjual Golok

: Novelya Putri : Meerza Firdaus : Aditya Rahmat Fajril : Defa Fauzi Ma’ruf : Alya Syarief : Andi Tendriola : Muhammad Hendric Luhtan : Muhammad Bintang Khairel : Jazlan Syazwan Sukandi

Dikisahkan seorang anak bernama Cuap yang hidup bersama kakeknya di sebuah desa bernama Desa Sukamabur, Kabupaten Purwoboyo. Kakeknya tersebut adalah orang sudah agak tuli. Nama kakek tersebut adalah Kakek Dulloh. Umurnya sekitar 80 tahun. Kakek Dulloh adalah kakek yang sangat trendi karena terus mengikuti perkembangan jaman. Kakek membesarkan Cuap sendiri dari sejak Cuap kecil. Dirumah kakek juga ada pembantu yang membantu kegiatan kakek seperti mencuci sapi, kerbau, buaya, dan harimau. Suatu hari Kakek berbicara sendiri di depan rumah

Tiba-tiba Cuap datang. Cuap

: Pagi kakek…. Pagi kakek!…..(2) kacang sekilo berapa ?

Tiba-tiba dating seorang penjual kacang Kakek Cuap Kakek Cuap Kakek

KAKEK!!!….. : oh iya! Pagi juga le. Piye ? ada apa ? : Gini kek, aku boleh minta sesuatu nggak ? : Boleh-boleh saja, mau minta apa le ? : Aku mau jajan kakek, tapi nggak punya uang. Boleh minta uang nggak ? : Apa ? minta tulang ? waduh, tadi sudah dimakan sama singa kakek le

Cuap : Bukan tulang kek, tapi uang !!! Kakek : Owh minta uang, yasudah ini tak kasih Cuap : Makasih kakek Kakek : Le, kamu itu jangan jadi anak yang nakal, kamu itu sudah kakek besarkan dari sejak kakek temukan di pinggir kuburan sampai besar seperti ini. Kamu harus meneruskan perjuangan kakek. Kamu juga harus belajar memelihara harimau-harimau kakek yang sudah kakek anggap anak sendiri. Cuap : Iya kek, aku usahain. Kakek : Tahu nggak kamu kok bisa namanya Cuap ? Cuap : Nggak kek, emang kok bisa namanya Cuap ? Kakek : Nama panjang kamu itu Cuap Cuka Mangap. Karena ketika kakek temukan kamu sedang mangap le. Lalu kakek taruh makanan di mulut kamu tetapi tetap mangap, akhirnya kakek kasih kecoak di mulut kamu dan akhirnya kamu mau mengunyahnya. Cuap : Owh begitu ya. Yasudah, Cuap ijin jajan dulu ya kek. Assalamu’alaikum Kakek : Waalaikumsalam, hati-hati ya le. Tanpa sepengetahuan kakek, tiba-tiba ada seorang penculik datang dan langsung menculik Cuap di depan Kakek. Penculik : Cuap,sini dong…. Cuap : Oom,Siapa? Penculik : Oom adalah seseorang penculik yang akan menculik kamu Cuap : Yang nanya… :p Penculik : Sini kamu…… Cuap : Tidak,Kakek, aku diculik, tolong aku !! Kakek : Ssssssttt.... jangan brisik le, kakek lagi sibuk Cuap : Kakek, ini aku lagi diculik, kakek !!!!!! Kakek : Kakek lagi mainan hp kok malah diganggu. (beberapa saat kemudian hp kakek berbunyi) Kakek : Hallo ? ada yang bisa membantu saya ? Penculik : Apa benar ini rumahnya kakek Dulloh? Kakek : Iya saya sendiri, ini dari siapa ya ? Penculik : Saya penculik Kakek : Penculik ? penculik yang mana ya ? Yang sedang duduk itu toh ? Penculik : Ya bukan, ceritanya itu kita berbeda tempat dan aku menjadi pencuri Kakek : Spesialis penculik apa ya ? Penculik : Saya spesialis penculik orang

Kakek : Owh penculik orang, tapi maaf saya tidak pesan penculik disini Penculik : Aghhh, pusing saya Kakek : Pujo !! Pujo, kesini sebentar Pujo : Iya tuan, ada apa ? Kakek : Ini ada telpon dari pencuri ngakunya, coba kamu yang jawab, males saya Pujo : Hallo, apa benar ini penculik ? Penculik : Iya benar, anak dari majikan kamu telah aku culik huahahahahaha Pujo : tuan, Cuap telah diculik Kakek : Apa ? Cuap diculik ? yasudah, kamu suruh aja ketemuan, kalau minta tebusan tawar ya ! Pujo : Baik, bagaimana penculik ? apa yang bisa saya bantu ? Penculik : Saya ingin uang 2 Milyar, jika anda tidak bisa memberikan 2 milyar maka anak anda akan saya jual. Hahahaha Pujo : Waduh, 2 milyar ? bukannya dipasaran harga tebusan nggak segitu ? Penculik : Yasudah boleh nego, nego dikit ya gan Pujo : 700 Juta gimana gan ? Penculik : Wah, naik lagi gan,ekonomi lagi kurang nih Pujo : Yasudah 1 Milyar gimana ? Penculik : yayaya, baiklah. Tapi jangan lapor ke polisi Pujo : Siap gan, mau ketemuan dimana ? Penculik : Di rumah kosong, Gg Boyo Kurawa. Saya tunggu sampai besok jam 3 sore. (Menutup Telepon) Kakek : Bagaimana Jo ? Pujo : Kita harus membayar 1 M dan bertemu di rumah kosong Gg Boyo Kurawa Kakek : Baiklah, besok kakek akan kesana bersama Polisi. Sekarang kamu cepat ke kantor polisi laporkan dan besok kakek akan kesana. Pujo : Siap tuan. Apakah besok saya boleh ikut kesana ? Kakek : Jangan, kamu harus tetap disini menjaga buaya-buaya peliharaan kakek. Pujo : Baiklah, saya akan ke kantor polisi sekarang Kakek : Mau ngapain ke kantor polisi segala ? Pujo : Lho, tadi katanya saya disuruh lapor ke Polisi ? Kakek : Oh iya, baiklah silahkan, cepat ya. Kalau begitu saya mau masuk ke dalam dahulu. (salah jalan) Pujo : eh eh eh, mau kemana tuan ? pintu masuknya disini.

Kakek : Oh iya, saya lupa. Setelah itu Pujo melaporkan kejadian penculikan tersebut ke kantor polisi. Sumber: www.masdulloh.blogspot.com Keesokan harinya Kakek datang ke tempat yang telah ditentukan bersama dengan 2 orang polisi. 2 orang tersebut merupakan polisi yang sangat disegani di desa Sukamabur. Polisi I : Kakek masuk dulu, kami akan mengawasi dari sini. Polisi II : Ya. Kami akan mengintai dari sini. Jadi kakek nggak perlu khawatir. Kakek : Iya…iya…( Masuk ke dalam rumah kosong itu). (Kemudian si penculik itu keluar sambil membawa cucu dari kakek yang diculiknya) Penculik : Anda Kakek Dulloh kakek dari Cuap? Kakek : Iya benar, saya Kakek Dulloh. (Bersalaman) Loh, kamu Tono kan ? Penculik : iya saya Tono, kog anda tahu ? Kakek : Kamu lupa ya sama aku ? ini lho, aku Dulloh, nama lengkapku Dulloh, Dugem Gitu Loh. Penculik : Owh, Dulloh yang waktu SMK suka ngompol di celana itu ya ? Kakek : Iya ton bener, apa kabar ? Penculik : Baik-baik saja, kamu ? Kakek : Aku juga baik-baik saja. Bagaimana bisnismu sekarang ? Kamu sekarang kerja jadi penculik ? Penculik : Wah, iya Dull, maklum, dulu waktu daftar jadi model sampul Hidayah tapi nggak diterima, akhirnya aku nyerah dan jadi penculik. Kebetulan korbannya cucumu. Kakek : Iya, gimana ? cucuku nggak nakal kan kalau sedang diculik ? Penculik : Iya Dull, dia memang anak yang nggak nakal. Dia juga mau makan apa saja. Kakek : Iya, itu yang membuat aku betah mengurusnya. Penculik : Lha emang orangtuanya kemana ? Kakek : Orangtuanya telah meninggal. Ibunya dimakan singa dan ayahnya tergigit ayam Penculik : Emang kamu juga memelihara ayam ? Kakek : Iya, bahkan sekarang ayam tersebut baru nikah sama ayam tetangga yang bernama Shelly. Nama panjangnya Shellymut Tetangga. Kemaren aku juga baru selesai mengurus pernikahan mereka di KUA Penculik : Apa itu KUA Kakek : Kantor Urusan Ayam

Penculik : wah, selamat ya. Kakek : terima kasih. Penculik : Oh iya lupa saya lagi nyulik, reoniannya nanti saja ya ?. Oke. Anda membawa uang tebusannya? Kakek : Ya, saya membawanya. Kembalikan cucu saya! Penculik : Enak aja! Duitnya dulu dong! Baru anaknya saya kembalikan. Kakek : Nih! (Menyerahkan kantong plastik yang dibawanya pada penculik) Penculik : Ini isinya duit?! Kakek : Ya iyalah…dah tau nanya! Penculik : Nggak bermodal banget sih! Pake koper kek! Mana isinya duit receh lagi! (Sambil menggoyang – goyangkan kantong itu). Kakek : Eh! Emang beli koper nggak pake’ duit apa?! Lagian kan yang penting isinya duit! Penculik : Huh, ya udah deh nggak apa – apa. (Membuka kantong itu) Hmm…niat banget nih kakek-kakek ngasih gue duit. Kakek : Ya iyalah…secara gitu loh…orang kaya…. Penculik : Nih! Cucu kamu saya kembalikan! (Sambil mendorong Cuap ke arah Kakek). Cuap : Kakek! (Sambil mendekati kakek). Kakek : Ya ampun Cuap! Kakek khawatir banget sama kamu! Eh, ini dibuka dulu ya. (Sambil membuka tutup yang menutupi kepala Cuap) Ha…! Lho kok…cucu saya jadi jelek kayak gini sih, ini bukan cucu saya! Penculik : Lho?! Jadi ini bukan cucu kakek? Kakek : Ya…kayaknya sih dia emang cucu saya, tapi dulu dia itu tampan. Nggak kayak gini! Ya udah deh, dia saya ikhlasin aja buat kamu! Anggap saja ini tanda persahabatan kita waktu kecil (Sambil mendorong Cuap ke arah penculik). Penculik : Ogah ah! Anggap saja anak ini adalah kenang –kenangan dari saya untuk kakek dan uang ini sebagai kenang – kenangan dari kakek untuk saya. (Sambil mendorong Cuap ke arah Kakek) (Tiba – tiba saja polisi muncul dengan mendobrak pintu) Polisi I Polisi II Polisi I Kakek Polisi II Penculik Polisi I

: Angkat kaki! (Sambil menodongkan pisang). : Eh! Itu pisang…(Sambil menunjuk ke arah pisang itu). : Oh iya, maaf! Kemaren malam habis main masak-masak nih. : Dih, masak-masak,main ML dong. : Ehh udah” lanjut lagi ,Angkat tangan! : Tadi katanya kaki, sekarang tangan ! : Kalian berdua ditangkap!

Kakek : Lho! Kok saya juga ditangkap sih?! Kan yang nyulik cucu saya itu dia! (Sambil menunjuk si penculik) Saya ini kan kakeknya! (Sambil menunjuk Dian) Polisi I : iya juga, Polisi II : Dia ditangkap karena menculik cucu kakek dan kakek ditangkap karena menolak cucu kakek sendiri. Kakek : Apa?! Tapi kan… Polisi I : Sudah! Menjelaskannya nanti saja di Kantor Polisi! Kakek : Nih….! Polisi a : Buat apa nih..? Polisi b : Iya ini buat apa? Kakek : Ini…Buat suap Polisi a : Ha? Suapkan nama cucu kakek? (Suara jangkrik) Penjual Jangkrik : Jangkrik Bosq? Kakek : Ha? Akik? Saya udah banyak nih Penjual Jangkrik : Jangkrik bos!!!! Kakek : Akik kan? Dah banyak saya punya Penjual : Hmm…. Akik Bos!!!! Kakek : Ooo Jangkrik Bilang kek dari tadi Penjual Jangkrik : Udah dari tadi saya bilang (Kesal) Penjual Golok

Semua Polisi a Polisi b

: Golok nya, Golok”, Yg kesel golok”,Dibeli dibeli dibeli…. Goloknya mas? Kacang”,Kacang sekilo Kacang sekilo : Ha? : Eh..Kamu ngapain masih disini? Pergi sana!!! Halah, buang” waktu aja dari tadi : Sekarang,Kakek dan kamu(penculik) ikut kami kantor polisi!!

Akhirnya polisi membawa Kakek dan si penculik ke Kantor Polisi. Sementara itu, Cuap dipulangkan ke rumahnya.

Related Documents

B Indo Andriano.docx
June 2020 20
B Indo Ham.docx
May 2020 14
Pidato (b. Indo)
May 2020 17
B Indo Ibnukatab.docx
December 2019 25

More Documents from "Ibnu Pratama"